satria hadi lubis., mm., mba

Post on 31-Dec-2015

534 Views

Category:

Documents

42 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 19 September 1965 Alamat Kantor : Jl. Anggrek Nelimurni Blok B No. 12 Slipi Jakarta Barat – 11480 Telp. (021) 53678452, (021) 5494719; HP. 0812-9808925; Fax. (021)53678452 Homepage : www.lp2u.tk ; e-mail : satriahl@mail.com - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Satria Hadi Lubis., MM., MBA

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 19 September 1965Alamat Kantor : Jl. Anggrek Nelimurni Blok B No. 12 Slipi

Jakarta Barat – 11480 Telp. (021) 53678452, (021) 5494719;HP. 0812-9808925; Fax. (021)53678452

Homepage : www.lp2u.tk; e-mail : satriahl@mail.com Alamat Rumah : Perumahan Amarapura Blok C4 No. 1 Serpong

Tangerang – 15313 Telp. (021)7565729;

Meraih gelar Magister Manajemen (MM) dari STIE IPWI (1997) dan Master of Business Administration (MBA) dari American World University (AWU) tahun 1998  Pekerjaan & Aktivitas: Direktur Eksekutif Lembaga Manajemen Syariah LP2U (berdiri sejak 1994), Master of Life Management pada The Life Management, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang inovasi pemberdayaan manusia, Widyaiswara di Departemen keuangan, Dosen di STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) Jakarta, wirausaha di bidang telekomunikasi dan dokumentasi, Trainer tentang manajemen dan kepemimpinan (lebih dari 4000 jam pelatihan), Penceramah agama Islam dan pembicara di berbagai seminar. Penulis buku.: Menjadi Murobbi Sukses, 77 Problematika Aktual Halaqah Jilid I, Kiat Cerdas Menjaring Suara, Breaking The Time, dan Burn Your Self

Motto Hidup : “if you don’t change, you’ll die”

KIAT SUKSES BERDAKWAH DENGAN

MENGOPTIMALKAN HALAQOH

Satria Hadi Lubis,MM.MBA

Lembaga Manajemen LP2U

Lembaga Manajemen LP2U

APA YANG DIMAKSUD HALAQOH ?

• Pengajian kelompok dengan jumlah anggota terbatas (biasanya tidak lebih dari 12 orang). Disebut juga dengan mentoring, ta’lim, liqo’, usroh, tarbiyah, dll.

• Sarana utama tarbiyah Islamiyah• Dipimpin oleh Murobbi (pembina).

Disebut juga dengan mentor, pembina, ustadz, mas’ul, naqib, dll.

• Sarana menumbuhkan kader-kader dakwah yang berkualitas (sudah dibuktikan oleh berbagai harokah di seluruh dunia).

Lembaga Manajemen LP2U

PENTINGNYA HALAQOH

Melaksanakan kewajiban Syar’i dan Sunnah Rasul

Turut andil dalam membangun umat

Meningkatkan iman / taqwa

Mengembangkan kualitas pribadi

Merasakan indahnya ukhuwah

Lembaga Manajemen LP2U

MOTIVASI / NIAT HALAQOH (INPUT)

IKHLAS

RIDHO ALLAH

- Populeritas- “Perintah Atasan”- Jodoh- Waktu Luang- Ashobiyah- DLL

Lembaga Manajemen LP2U

PRINSIP-PRINSIP PERJALANAN HALAQOH

Mengarahkan(Komunikasi)

“Setoran Kebaikan”

Keteladanan

Lembaga Manajemen LP2U

SASARAN HALAQOH:(Output)

1. Tercapainya Muwashofat

2. Tercapainya produktivitas / dai /murobbi baru

3. Tercapainya manisnya ukhuwah

4. Tercapainya pengembangan potensi secara maksimal

Lembaga Manajemen LP2U

BAHAYA KEJENUHAN HALAQOH

Tidak dapat menikmati halaqoh Gelisah dan stres Lemahnya kontrol diri Sering absen dalam halaqoh Kurang aktif dalam halaqoh Mengabaikan tugas dan tanggung

jawab Tidak tercapainya sasaran halaqoh

Lembaga Manajemen LP2U

RUMUS DINAMIKA HALAQOH

D = I + T + n(Pb)

Keterangan:

D = Dinamis

I = Ikhlas

T = Tujuan

n(Pb) = Jumlah variasi/perubahan

Lembaga Manajemen LP2U

RUMUS JENUH HALAQOH

n(Pt)J = n(Pb) – (T+I)

Keterangan:J = Jenuhn(Pt) = Jumlah pertemuann(Pb) = Jumlah variasi/perubahanT = TujuanI = IKhlas

Lembaga Manajemen LP2U

D I N A M I S

D = Daya (upaya)

I = Ilmu

N = Nikmat

A = Atraktif (Daya tarik)

M = Minat

I = Imajinasi

S = Spritual

Lembaga Manajemen LP2U

PROFIL HALAQOH MAHASISWA

1. Memahami materi dengan rasional/ilmiah

2. Memprioritaskan belajar/tuntutan hidup

3. Menyukai suasana dialogis dan egaliter

4. Cenderung menonjolkan ego masing-masing

5. Lemah dalam penguasaan bahasa arab

6. Emosi yang labil

7. Cepat bosan dengan suasana monoton

8. Mementingkan keteladanan, bukan penampilan fisik

9. Tidak suka jika terlalu banyak diatur

10. Haus dengan pengetahuan yang aktual

CONTOH PROBLEM(BAB I – Poblem Rekrutmen) :

Problem No. 1 : Enggan membina halaqahApa yang perlu saya lakukan sebagai murobbi jika peserta enggan membina halaqoh?

Jawaban : Motivasi berulang-ulang tentang urgensi membina : 1.1. Membina adalah kewajiban syar’i2.2. Membina adalah sunnah rasul. 3.3. Membina akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. 4.4. Membina adalah mencetak pribadi-pribadi unggul5.5. Membina adalah belajar berbagai keterampilan6.6. Membina adalah meningkatkan iman dan taqwa. 7.7. Membina adalah merasakan manisnya ukhuwah Khusus peserta lama perlu diberikan perintah tegas disertai target. Selama waktu itu lakukan evaluasi rutin tentang upaya yang dilakukan untuk membina. Kalau perlu, beri sangsi (mendidik), misalnya kultum terus menerus, denda uang, menghafal Al Qur’an atau Hadits, atau mengajar anak-anak.

CONTOH PROBLEM(BAB II - PROBLEM DI AWAL PEMBINAAN) :

Problem No. 7 : Gugup di awal halaqah

Ketika pertama kali mengisi halaqoh, saya gugup dan merasa minder. Bagaimana cara mengatasi perasaan tersebut?

 

Jawaban :

Merupakan hal yang wajar. Terkait dengan kurang persiapan

Jika persiapan sudah cukup, tapi masih gugup dan minder, solusinya :

1 Yakinkan diri selama masih beriman kepada Allah tidak boleh gugup atau minder

(QS. 3 : 139)

2. Ingatkan terus menerus kelebihan yang dimiliki

3. Lakukan visualisasi tentang akhir yang sukses

4. Pandang mata peserta

5. Jangan terlalu banyak melakukan gerakan non verbal

6. Lakukan tarikan napas panjang (kalau perlu berulang-ulang)

7. Berdoa kepada Allah agar sukses mengisi halaqah

CONTOH PROBLEM(BAB IV – PROBLEM PERSONAL) :

Problem No. 28 : Peserta jarang hadirApa kiat memperbaiki peserta yang jarang hadir?Jawaban : Sebab : motivasi rendah

Cara mengatasinya :

 I. Menumbuhkan motivasi intrinsik dengan :  

1. Mengetahui manfaatnya

2. Hindari alasan

3. Lakukan sekarang juga

4. Miliki sikap kemandirian

Lembaga Manajemen LP2U

I.   Menumbuhkan motivasi ekstrinsik :

1.- Menghargai prakarsa dan kritik peserta

2.- Berusaha memenuhi kebutuhan peserta

3.- Membudayakan musyawarah/mufakat

4.- Memberikan penghargaan/pujian

5.- Mempercayai peserta

6.- Memelihara sikap adil (tidak berat sebelah)

7.- Memperkuat identitas bersama

8.- Melakukan pengawasan secara wajar

9.- Mendorong inisiatif dan kreativitas peserta

top related