sakramen perkawinan dalam gereja
Post on 21-Jul-2015
415 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Menangkal Pencari Cinta Sesaat
Sakramen perkawinan dalam Gereja KatolikP. Alfonsus Widhi, sx
Sharing
1. Mengapa orang mau menikah?
2. Jodoh terbaik: dipilihkan orang tua atau pilih sendiri?
3. Persiapan apakah yang diperlukan untuk menikah?
4. Apakah anak-anak yang lahir di luar nikah bisa dibaptis?
5. Apakah isi janji perkawinan?
6. Apakah artinya dispensasi perkawinan?
7. Apakah syarat-syarat utama perkawinan katolik?
8. Ceritakan sebuah pengalaman sakitnya dikhianati / indahnya kesetiaan pasangan
Nikah / hidup bersama tanpa ikatan?
Keluarga tradisional dalam krisis?
Konteks Masyarakat kota (kita)
• Desakralisasi
• Hedonistik
• Permisif
• Utilitaris
• Materialistik
• Individualis
• Komitmen lemah
• Penampilan dianggap lebih penting daripada isi atau jati diri
• Tanpa nilai
• Mencari kesenangan
• Segalanya halal
• Mencari keuntungan
• Pragmatik dan sensitif
• Aku adalah pusat dunia
• Cakrawala pendek
• Discernment antara yang perlu, yang penting, yang mendesak
Keluarga saat ini
• Pernikahan tanpa upacara dan tanpa ikatan
• Pernikahan sejenis • Pendampingan anak
adopsi pernikahan sejenis• Pernikahan beda gereja• Single parent• Pernikahan beda agama /
dengan ateis• Pernikahan dng org asing
• Poligami • Sistem kasta
• Budaya take and leave• Menikah karena fb, twitter...
Pernikahan = sakramen berdasar cinta kasih
• Words of affirmation• Quality time• Receiving gifts• Acts of service• Physical touch
Konkritnya gimana?
Cinta = Terlibat
Verus / Jujur
Plenus / Terima 100%
Liber / bebas
Pernikahanadalah
karya Allah
Pernikahan adalah seni
mempersatukan dua arloji
Air banyak tak dapat memadamkan cinta (Kid 8:7)
JanjiPerkawinan
Di hadapan Allah, Imam, Orang Tua, saksi,
dan umat beriman yang hadir di sini
Saya, Yusuf,
dengan bebas dan hati tulus ikhlas,
memilih engkau, Maria,
menjadi isteri (suami) saya
Saya berjanji
untuk setia mengabdikan diri kepadamu
dalam untung dan malang, suka dan duka,
di waktu sehat dan sakit.
Saya mau mengasihi dan menghormati engkau
sepanjang hidup saya.
Tujuan hidup manusiamencapai kebahagiaan
Pernikahan adalahsalah satu jalan untuk
mencapai kebahagiaan, melalui
persekutuan hidupantara pria dan wanita
atas dasarsaling mencintai
Aku akan menuntunnya ke gurun (Hos 2,16)
Siapapun bisa menjadi korban, terutama perempuan dan anak-anak (lelaki ada, tapi jarang)
Penyebab KDRT• Gangguan jiwa (sehingga suami/istri suka memukul)
• Dendam dan pertengkaran berkelanjutan
• Kelemahan pihak korban
• Pembiaran dominasi dalam waktu lama
• Nafsu yang membakar / tidak stabil secara psikologis
• Rasa malu menjaga nama baik (misalnya pasangan adalahpengurus lingkungan dan aktif di Gereja)
• Warisan budaya dan tradisi kekerasan dalam suku (misalnya, kalau bicara mau didengarkan, perlu memakai rotan)
• Faktor latar belakang keluarga
• Kekurangan iman …. Dst…
Berdoalah saja, pasti badai berlalu. Tuhan sedang mencobai kita.
Suami adalah anugerah Tuhan. Istri adalah pelayan suami.
Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam
..tapi kan harus setia pada janji perkawinan.. dalam untung dan malang, suka dan duka, sehat dan sakit...
Benar, tapi janji perkawinan tidak serendah itu.
“Bagaimanapun juga,
saya akan tetap setia!”
Kalau kehidupan bersama
menjadi membahayakan bagi
istri dan anak-anak, maka
mereka WAJIB untuk
berpisah ranjang dan
meja makan.
Bertahan dalam pernikahan,
meski ada badai pemukulan
terus menerus yang bisa
mengancam keselamatan
jiwa, harus mengusik hati
kita tentang
pemahaman cinta
kasih
Gereja memperhatikan. . . .
Sekretariat Gender dan
Pemberdayaan Perempuan
(SGPP), sebelumnya JMP
1995
Surat gembala KWI:
Manusia diciptakan sesuai
citra Allah, bermartabat
setara.
Relasi suami-istri merupakan persekutuan hidup dan cinta
yang mereka pilih secara bebas dan merupakan pemberian diri
secara timbal balik demi kesehjateraan mereka maupun anak-
anak mereka.
Oleh karenanya, relasi ini menuntut kesetiaan dan tidak dapat
dipisahkan begitu saja (GS 48)
Penanganan KDRT
Penanganan KDRT
Melaporkan kasus
Relasi dgn institusi hukum
Penanganan psikologis
korban
Pelayanan rohani
Hak korban KDRT
Perlindungan dari pihak keluarga, kepolisian, kejaksaan, pengadilan, advokat dan lembaga sosial berdasarkan penetapan
Ada pelayanankesehatan, penanganankhusus, kerahasiaankorban, pendampinganoleh pekerja sosial dan bantuan hukum sertapelayanan bimbinganrohani
Gereja
Melapor ke Paroki: ada Counseling keluarga, berbicara dengan pastor paroki
Apakah denganmelaporkan kasus, hukum cintakasih dan sifat perkawinan yang tidak bisa diceraikanbisa diruntuhkan?
Secara hukum, bisa pisah ranjang dan pisah meja makan
Hak-hak dasar keluarga
1. Dilindungi keberadaannya untuk mengembangkan diri
2. Hidup dan berkembang sebagai keluarga
3. Melaksanakan tanggung jawab berkenaan denganpenyaluran kehidupan dan pendidikan anak
4. Mendidik anak sesuai dengan tradisi keluarga religiusdan budaya
5. Mendapat jaminan fisik, sospol dan ekonomi
1. Halangan umur: KHK 1983 (16 dan 14 th). UU Perkawinan RI: menikah sebelum 21 tahun perlu izin orang tua
2. Halangan impotensi (bersifat instrumental, organik, anatomik, fungsional atau psikis, insanabilis atau temporary) menyebabkan tidak sah (antecedens), tetapi sterilitas tidak menggagalkan perkawinan
3. Halangan ikatan perkawinan sebelumnya
4. Halangan beda agama
5. Halangan selibat dalam tahbisan suci
6. Halangan penculikan dan penahanan
7. Halangan kriminal
8. Halangan hubungan se-darah / semenda (lebih ikatan moral)
9. Halangan kelayakan publik
10. Halangan pertalian hukum
Halangan Perkawinan
1. Karena situasi dan kondisi setempat (gak ada pilihan lain)
2. Usia pihak perempuan sudah tinggi (super-adulta)
3. Karena difabilitas yang dialaminya (gak ada pilihan lain)
4. Seorang janda miskin dengan banyak anak (faktor ekonomi)
5. Kebingungan dan kegelisahan pihak putri dan legitimasi anak
6. Pengesahan perkawinan yang diteguhkan tidak sah dengan itikad baik oleh minimal satu pihak (sudah nikah di luar)
7. Bahaya kawin campur/menikah di hadapan peneguh non katolik
8. Bahaya menikah secara sipil saja
9. Untuk menghentikan skandal publik (kumpul kebo)
Dispensasi
1. Halangan timbul dari tahbisan suci (KHK 1087)
2. Halangan timbul dari kaul kemurnian kekal dan publik dalam tarekat religius tingkat kepausan (KHK 1088)
3. Halangan kejahatan coniugicide (KHK 1090)
4. Tidak bisa diberikan dispensasi oleh Tahta Suci karena halangan bersumber dari hukum ilahi absolut: consanguinity garis lurus tingkat satu, hubungan darah garis menyamping tingkat kedua
Dispensasi khusus dari Tahta Suci
Pelayanan Sakramen Perkawinan
1. Pacaran untuk menikah atau untuk penjajakan kepribadian? • Serius kenali pasangan dan keluarganya (situasi kesehatan,
falsafah hidup, perbedaan SARA, kenali karakter, harta...)
2. Ikuti Kursus Persiapan Perkawinan [KPP] (+ discovery)
3. Temui Ketua Lingkungan untuk mendapatkan suratketerangan mengurus pernikahan
4. Lampiran pendaftaran peserta KPP:
• surat keterangan dari lingkungan, • surat baptis, • Kartu keluarga• pasphoto sendiri ukuran 3 x 4 : 3 lembar, • tanda tangan pastor Paroki• bagi TNI-POLRI surat ijin dari Komandan
Pelayanan Sakramen Perkawinan
5. Bertemu pastor paroki untuk menentukan jadwal kanonik, denganmelampirkan:
• Salinan surat baptis terbaru (tidak lebih dari 6 bulan)• Sudah menerima sakramen penguatan• Sertifikat KPP (discovery)• Kartu Keluarga (gereja dan pemerintah)• Pas photo berdampingan ukuran 4 x 6: 2 lembar dengan
berpakaian rapi/ berkemeja (untuk TNI- POLRI berpakaian PDH)• KTP dan akte lahir• KTP 2 orang saksi kanonik jika tidak seiman• Surat keterangan untuk keperluan perkawinan dari kelurahan/
desa dalam bentuk fotocopy (N1, N2 dan N4)
Pelayanan Sakramen Perkawinan6. Koordinasi dengan Pastor Paroki untuk menentukan kesepakatan
jadwal kanonik (minimal 4 bulan sebelum hari H)
7. Setelah kanonik, pengumuman di gereja/warta paroki selama 3 minggu berturut-turut sebelum pelaksanaan hari perkawinan: bila ada halangan harus disampaikan, berbicara saat ini atau diam selama-lamanya.
8. Jika pelaksanaan sakramen perkawinan di luar Paroki domisili, sekretariat akan mengurus ke paroki bersangkutan.
9. Akte perkawinan ditanda tangani oleh: pengantin pria dan wanita, Pastor yang memberkati, dan 2 orang saksi perkawinan.
10. Berkas rangkap 2: arsip paroki dan Dinas Kependudukan untukkepengurusan catatan sipil, berita perkawinan ke paroki asal baptisdan mengarsipkan semua berkas perkawinan.
Sebuah cita-cita??? Hanya cinta saja, tidak cukup.
Menjadi orang katolik itu sulit, tapi indah, krn hidup itu MENJADI serius
OMK Paroki St. Matius PenginjilBintaro
top related