persiapan sakramen krisma remaja tahun 2014 di … · persiapan sakramen krisma remaja tahun 2014...

114
PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Wijiati Hadi Purwaningtias NIM: 111124034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vantuyen

Post on 25-Jul-2019

254 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI

SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN

UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Wijiati Hadi Purwaningtias

NIM: 111124034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

ayahku (Ignatius Jumadi), ibuku (Christina Imroh Suharti),

dan penerima Sakramen Krisma di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

v

MOTTO

Gusti ngendika: Ana wong nyebar wiji mangkat arep nyebar wijiné. 4 Nalika

nyebar wiji mau, ana sing tiba ing pinggir dalan, lan manuk-manuk ing awang-

awang pada mudhun nycuki wiji mau. 5 liyané sing tiba ing enggon padhas, sing

ora okeh lemahé: iki gelis baé anggone thukul, marga lemahé ora jero. Nanging

bareng srengéngé panas, banjur dadi garing, awit ora ana oyodé. 7 Ana liya sing

tiba ana ing tengah erén, lan eriné tuwuh dhuwur mulet wiji. 8 Liya manéh tiba

ing lemah becik, iki ngetokaké woh: ana sing tikel satus, ana sing tikel sewidak,

ana sing tikel telung puluh. 9 Sing sapa duwe kuping bisa ngrungokaké,

ngrungokna.

(Matéus 13 : 4-9)

Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah

burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-

batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena

tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering

karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin

besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah

yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali

lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

(Matius 13 : 4 -9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya orang lain, kecuali seperti yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya tulis ilmiah.

Yogyakarta, 1 Agustus 2016

Penulis,

Wijiati Hadi Purwaningtias

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Wijiati Hadi Purwaningtias

NIM : 111124034

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan wewenang

bagi Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul

“PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI

SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN

PENDAMPINGANNYA” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royalti kepada penulis, selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 1 Agustus 2016

Yang menyatakan,

Wijiati Hadi Purwaningtias

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

viii

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah “PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA

TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN

UPAYA PENDAMPINGANNYA”. Judul ini dipilih bertitik tolak dari

keprihatinan penulis terhadap kaum muda yang telah menerima Sakramen Krisma

di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan yaitu para remaja dalam mengikuti

persiapan Sakramen Krisma hanyalah sebagai formalitas belaka, sehingga

kosekusensi setelah menerima Sakramen Krisma tidak disadari.

Sakramen Krisma merupakan salah satu dari Sakramen Inisiasi, seseorang

yang telah menerima Sakramen Krisma dianggap dewasa dalam iman dan siap

untuk dilibatkan dalam tugas perutusan baik dalam Gereja maupun ditengah

masyarakat. Supaya seseorang diijinkan menerima dan menyambut Sakramen

Krisma diperlukan suatu pendampingan dan masa persiapan khusus bagi mereka

yang akan menerimanya. Mulai dari program pendampingan, pendamping, calon

penerima dan evaluasi.

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah melihat gambaran pelaksanaan

persiapan Sakramen Krisma di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan,

mengetahui program, pendamping dan calon penerima Sakramen Krisma. Untuk

mengkaji masalah ini diperlukan data yang akurat. Oleh karena itu peneliti

melakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada calon penerima

Sakramen Krisma tahun 2014 di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan. Hasil

penelitian menyatakan sebagian besar persiapan Sakramen Krisma tahun 2014

sudah berjalan baik dengan memenuhi kriteria.

Penulis mengusulkan susunan program pendampingan bagi kaum muda.

Di dalamnya terdapat materi-materi tentang pengertiaan Sakramen Krisma, makna

Sakramen Krisma dan tugas perutusan Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

ix

ABSTRACT

The title of this undergraduate thesis is the PREPARATION OF THE

SACRAMENT OF CONFIRMATION FOR THE YOUTH IN 2014 IN SANTO

YOHANES RASUL SOMOHITAN PARISH AND ITS EFFORTS TO

DEVELOPE IT. This title was chosen based on the writer’s concern to the youth

who had received the Confirmation Sacrament at St. Yohanes Rasul Parish. They

were participating in the Confirmation Sacrament preparation only as formality so

that they were not conscious about the consequences after receiving it.

The Confirmation Sacrament is one of the Sacraments of Initiation. A person

who receives the sacrament of Confirmation is considered mature in faith and

prepared to be involved in the mission both in the Church and in the community.

A person, in order to be permitted to receive the Confirmation Sacrament is

required an advised to have special preparation which starts from the mentoring

program, a companion, and the evaluation for the recipients.

The main issue in this undergraduate thesis is to study the implementation of

the preparation of the Confirmation Sacrament at Santo Yohanes Rasul Somohitan

Parish and to understand the program, mentors and Confirmation recipients. To

examine this issue, the writer needs an accurate data. Therefore, the writer

conducted the study by distributing questionnaires to the Confirmation recipients

in 2014 at Santo Yohanes Rasul Somohitan Parish. The research showed that the

majority of the Confirmation 2014 preparation is went well based on the criteria.

The writer proposes a composition of mentoring program for the youth which

has materials about Confirmation understanding, its meaning and the Church’s

mission.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan karena kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA

REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL

SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA”

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai karena bantuan dari

banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Romo Dr. C. Putranto, SJ selaku dosen pembimbing utama, yang telah

memberi perhatian, memberi sumbangan pemikiran kepada penulis dan

bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis dengan kesabaran

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak F.X. Dapiyanta, SFK,M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik dan

selaku dosen penguji II, yang telah membimbing penulis selama menempuh

studi di IPPAK dan berkenan menjadi dosen penguji skripsi.

3. Romo Dr. B. Agus Rukiyanto SJ selaku dosen penguji III, yang berkenan

menguji penulis.

4. Romo Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, SJ.,M.Ed selaku Kaprodi dan

Bapak Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., selaku Wakaprodi, yang telah

bersedia memberikan dukungan, perhatian, motivasi kepada penulis selama

berproses di Prodi PAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xi

5. Segenap Staf Dosen dan Karyawan Prodi PAK-JIP-FKIP-USD, Yogyakarta

yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menempuh studi.

6. Romo Paroki Koko Pudjiwahyulistyono, Pr yang telah mengijinkan untuk

melaksanakan penelitian di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan.

7. Bapak Marjo yang telah membantu memberikan data-data yang penulis

butuhkan.

8. Penerima Sakramen Krisma tahun 2014 yang telah bersedia membantu

penulis dalam mengumpulkan data dengan mengisi kuesioner penelitian.

9. Bapak dan ibu yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada penulis

selama mengerjakan skripsi ini.

10. Partnerku Wulan Nurvita dan Wulan Nuraini yang setia membantu dan

memberikan semangat.

11. Antonius Wahyu Pratomo Nugroho yang menemani, memberi semangat dan

dukungan selama mengerjakan skripsi.

12. Temanku Malvin Roy yang telah membantu dan memberi semangat dalam

mengerjakan skripsi.

13. Sahabatku Stefani yang membantu dan menemani dalam masa sulit saat

mengerjakan akhir skripsi.

14. Teman-teman mahasiswa/mahasiswi khususnya angkatan 2011 yang telah

memotivasi dan menyemangati penulis selama menempuh studi di PAK.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang selama ini

dengan tulus telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xii

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam

penyusunan skripsi, sehingga masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 1 Agustus 2016

Penulis

Wijiati Hadi Purwaningtias

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xiii

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii

PENGESAHAN .................................................................................................. iii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRACK ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xix

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xx

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Skripsi ........................................................................ 1

B. Rumusan Permasalahan ....................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4

D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 4

E. Metode Penulisan .................................................................................. 5

F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 5

BAB II. SAKRAMEN KRISMA ..................................................................... 7

A. Sakramen Pada Umumnya .................................................................. 7

B. Sakramen Inisiasi .................................................................................. 7

1. Perkembangan Sakramen Baptis dan Krisma ................................... 8

2. Sakramen Baptis ............................................................................... 10

3. Sakramen Ekaristi ............................................................................. 11

4. Sakramen Krisma .............................................................................. 12

C. Sakramen Krisma .................................................................................. 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xiv

1. Arti Sakramen Krisma ...................................................................... 12

2. Kekhasan Sakramen Krisma ............................................................. 14

3. Materai Krisma ................................................................................. 14

4. Liturgi Sakramen Krisma .................................................................. 15

5. Makna Simbol Sakramen Krisma .................................................... 15

a. Minyak Krisma ............................................................................. 16

b. Penumpangan Tangan Uskup ....................................................... 16

c. Pengurapan Minyak Krisma ......................................................... 16

d. Tepuk pada Pipi Penerima Sakramen Krisma .............................. 16

e. Pemberian Nama Krisma .............................................................. 17

6. Pelayan Sakramen Krisma ................................................................ 17

7. Persyarataran Calon Penerima Sakramen Krisma ............................ 18

8. Penanggungjawab Sakramen Krisma ............................................... 18

a. Tanggung Jawab Penerima Sakramen Krisma ............................. 18

b. Tanggung Jawab Orang Tua ........................................................ 19

c. Tanggung Jawab Gereja ............................................................... 19

d. Tanggung Jawab Umat Setempat ................................................. 19

e. Tanggung Jawab Wali Krisma ..................................................... 19

f. Tanggung Jawab Katekis .............................................................. 20

9. Bidang Perutusan Sakramen Krisma ................................................ 20

a. Leiturgia ....................................................................................... 21

b. Koinonia ....................................................................................... 21

c. Diakonia ....................................................................................... 22

d. Kerygma ....................................................................................... 23

D. Gambaran Remaja Pada Umumnya ...................................................... 23

1. Perubahan Fisik ................................................................................. 24

2. Perubahan Sosial ............................................................................... 24

3. Perubahan Moral ............................................................................... 25

E. Persiapan Sakramen Krisma.................................................................. 26

F. Kriteria Persiapan Sakramen Krisma .................................................... 26

G.Katekese Persiapan Sakramen Krisma .................................................. 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xv

1. Pentingnya Katekese ......................................................................... 28

2. Katekese Inisiasi ............................................................................... 29

3. Katekese Persiapan Sakramen Krisma .............................................. 30

4. Tujuan Katekese Persiapan Sakramen Krisma ................................. 30

5. Subyek Katekese Persiapan Sakramen Krisma................................. 31

6. Pendamping Katekese Sakramen Krisma ......................................... 31

H. Fokus Penelitian .................................................................................... 31

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 33

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 33

B. Desain Penelitian................................................................................... 33

C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 34

D. Populasi dan Sampel ............................................................................. 34

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..................................................... 34

1. Variabel Penelitian ............................................................................ 34

a. Identifikasi Variabel ..................................................................... 34

b. Definisi Konseptual Variabel ....................................................... 35

c. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 35

2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 35

3. Kisi-Kisi Penelitian ........................................................................... 35

4. Pengembangan Instrumen ................................................................. 38

a. Uji Coba Terpakai ........................................................................ 38

b. Uji Validitas ................................................................................. 39

c. Uji Reliabilitas .............................................................................. 39

F. Teknik Analisa Data .............................................................................. 40

1. Uji Prasyarat Analisa ........................................................................ 40

a. Uji Normalitas Data ...................................................................... 41

2. Analisa Deskriptif ............................................................................. 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 43

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 43

1. Uji Prasyarat Analisa ........................................................................ 43

a. Uji Normalitas Data ...................................................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xvi

2. Deskripsi Data ................................................................................... 44

a. Persiapan Sakramen Krisma ......................................................... 44

1) Deskripsi Statistik Aspek Program Persiapan

Sakraemen Krisma .................................................................. 46

2) Deskripsi Statistik Aspek Pendamping Persiapan

Sakramen Krisma .................................................................... 48

3) Deskripsi Statistik Aspek Calon Penerima Persiapan

Sakramen Krisma .................................................................... 50

4) Deskripsi Statistik Aspek Evaluasi Persiapan

Sakramen Krisma .................................................................... 53

B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 55

1. Pembahasana Variabel Persiapan Sakramen Krisma

Berdasarkan Data Keseluruhan ............................................... 55

2. Aspek Program Persiapan Sakramen Krisma .......................... 56

3. Aspek Pendamping Persiapan Sakramen Krisma.................... 57

4. Aspek Calon Penerima Sakramen Krisma .............................. 58

5. Aspek Evaluasi Persiapan Sakramen Krisma .......................... 58

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 59

D. Refleksi Pastoral .......................................................................... 59

E. Usulan Program ........................................................................... 60

1. Latar Belakang......................................................................... 61

2. Tujuan Pelaksanaan Program .................................................. 61

3. Usulan Program Pendampingan Calon Penerima Sakramen

Krisma di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan ............... 62

F. Contoh Persiapan Pembekalan Bagi Calon Penerima

Sakramen Krisma ........................................................................ 63

1. Satuan Pertemuan I .................................................................. 63

a. Identitas Pertemuan ............................................................. 63

b. Pemikiran Dasar .................................................................. 63

c. Materi .................................................................................. 64

d. Sumber Bahan` ................................................................... 64

e. Sarana .................................................................................. 64

f. Metode ................................................................................. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xvii

g. Proses Pengembangan Langkah ......................................... 65

1). Pembuka ....................................................................... 65

a) Doa Pembuka ............................................................ 65

b) Pengantar ................................................................... 65

2) Langkah 1 ..................................................................... 65

3) Langkah 2 ..................................................................... 65

4) Langkah 3 .................................................................... 66

5) Langkah 4 ..................................................................... 66

6) Langkah 5 ..................................................................... 66

7) Langkah 6 ..................................................................... 66

5) Penutup ......................................................................... 66

1) Tanya Jawab .............................................................. 67

2) Doa Penutup .............................................................. 66

2. Satuan Pertemuan II ................................................................ 67

a. Identitas Pertemuan ............................................................. 68

b. Pemikiran Dasar .................................................................. 68

c. Materi .................................................................................. 68

d. Sumber Bahan` ................................................................... 68

e. Sarana .................................................................................. 68

f. Metode ................................................................................. 69

g. Proses Pengembangan Langkah ......................................... 69

1). Langkah 1 ..................................................................... 69

2) Langkah 2 ..................................................................... 69

3) Langkah 3 ..................................................................... 69

4) Langkah 4 ..................................................................... 69

5) Langkah 5 ..................................................................... 69

6) Langkah 6 ..................................................................... 69

a) Bentuk Katerlibatan Hidup Menggereja

dan Bermasyarakat ................................................... 69

1) LEITURGIA .......................................................... 69

2) KOINONIA ........................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xviii

3) DIAKONIA ........................................................... 71

4) KERYGMA ........................................................... 72

7). Penutup ......................................................................... 72

1) Tanya Jawab .............................................................. 72

2) Doa Penutup .............................................................. 72

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 73

A. KESIMPULAN ..................................................................................... 73

B. SARAN ................................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 75

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian ....................................................................... (1)

Lampiran 2 : Data Hasil Penelitian ..................................................................... (2)

Lampiran 3 : Hasil Analisa SPSS ...................................................................... (4)

Lampiran 4 : Instrumen Penelitian ...................................................................... (5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen ................................................................................ 36

Tabel 2. Reliability Statistics .............................................................................. 40

Tabel 3. Interval Variabel Persiapan Sakramen Krisma ..................................... 42

Tabel 4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test................................................ 43

Tabel 5. Rangkuman Deskripsi Persiapan Sakramen Krisa ................................ 44

Tabel 6. Frekuensi Variabel Persiapan Sakramen Krisma .................................. 45

Tabel 7. Rangkuman Statistik Aspek Program

Persiapan Sakramen Krisma ................................................................. 46

Tabel 8. Frekuensi Program Persiapan Sakramen Krisma .................................. 47

Tabel 9. Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Pendamping

Persiapan Sakramen Krisma ................................................................. 48

Tabel 10. Frekuensi Pendamping Persiapan Sakramen Krisma.......................... 49

Tabel 11. Deskripsi Statistik

Aspek Calon Penerima Sakramen Krima ........................................... 50

Tabel 12. Frekuensi Aspek Calon Penerima Sakramen Krisma ......................... 51

Tabel 13. Deskripsi Statistik Aspek Evaluasi Persiapan Sakramen Krisma ....... 53

Tabel 14. Frekuensi Aspek Evaluasi Persiapan Sakramen Krisma..................... 54

Tabel 15. Program Pendampingan Sakramen Krisma ........................................ 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xx

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan dari Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan

kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama

Republik Indonesia dalam Rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal.

8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Yohanes Paulus II kepada

para Uskup, klerus dan segenap umat beriman tentang katekese masa

kini, 16 Oktober 1979

SC : Sacrosanctum Concilium, dokumen Konsili Vatikan II tentang

Liturgi suci, yang diresmikan oleh Paus Paulus IV pada 4 Desember

1963

C. Singkatan Lain

Art : Artikel

Bdk : Bandingkan

Bpk : Bapak

Dll : dan lain-lain

Dsb : dan sebagainya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

xxi

Hal : Halaman

Kan Kanon

KHK Kitab Hukum Kanonik

Kis Kisah Para Rasul

KK : Kepala Keluarga

KLMTD Kaum Lemah Miskin Tersingkir dan Difabel

Komkat : Komisi Kateketik

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

No : Nomor

OMK : Orang Muda Katolik.

St : Santo

WIB : Waktu Indonesia bagian Barat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi dewasa

baik secara jasmani maupun rohani. Seorang anak yang sudah mulai tumbuh

menjadi seorang remaja akan mengalami banyak penyesuaian secara pribadi

maupun sosial. Di samping itu penyesuaian dalam hal rohani pun merupakan hal

yang penting dalam kehidupan.

Untuk hidup sebagai warga Gereja yang dewasa dalam iman maka Gereja

telah menyiapkan Sakramen Krisma sebagai pelengkap Sakramen Baptis.

Sakramen Krisma menjadikan orang yang telah menerimanya mau terlibat aktif

dalam kehidupan menggereja, seperti halnya yang terjadi di Paroki Santo Yohanes

Rasul Somohitan.

Umat yang berada di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan memiliki

keterikatan dengan Gereja yang ditampakkan dalam keikutsertaannya dalam

berbagai kegiatan dan banyak dari mereka adalah orang dewasa. Paroki Santo

Yohanes Rasul Somohitan adalah Paroki yang sangat luas dengan umat yang

lumayan banyak ditambah lagi keberadaannya tepat di bawah lereng Gunung

Merapi. Tradisi pedesaan yang sangat kental masih melekat dalam diri umat

sendiri yang membuat umat senang terlibat dan mengikuti berbagai kegiatan

Gereja sehingga persaudaraan dan kebersamaan terjalin erat didalamnya.

Kaum muda atau Orang Muda Katolik di Paroki Santo Yohanes Rasul

Somohitan juga memiliki berbagai kegiatan keagamaan maupun non keagamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

2

yang sering diadakan. Dalam perayaan ekaristi seperti koor maupun petugas

Ekaristi juga sering melibatkan kaum muda atau OMK namun yang menjadi

keprihatinan adalah banyak kaum muda yang sulit untuk bergabung menjadi

anggota OMK (Orang Muda Katolik) di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan

bisa dilihat dalam perayaan Ekaristi cukup banyak kaum muda yang mengikuti

namun dalam berbagai kegiatan sebagian dari mereka tidak hadir meskipun

banyak diantara mereka yang sudah menerima Sakramen Krisma

Sebagai salah satu sakramen yang menghantar umat pada gerbang menuju

kedewasaan, maka hanya diterimakan oleh mereka yang sudah berumur seusia

SMP. Di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan pemerimaan Sakramen Krisma

diadakan 2 tahun sekali bergantian dengan Sakramen Baptis, setiap akan

menerimakan Sakramen terutama Sakramen Inisiasi tentu saja harus ada persiapan

yang sungguh-sungguh sehingga calon penerima sakramen memiliki bekal yang

cukup. Persiapan atau pelajaran untuk calon penerima Sakramen Krisma

dilaksanakan setiap minggu selama enam bulan dengan minimal tiga kali absen.

Dalam persiapan Sakramen Krisma di Paroki Santo Yohanes Rasul

Somohitan, biasanya guru agama yang ditunjuk sebagai pendamping dalam

persiapan Sakramen Krisma. Persiapan Sakramen Krisma dikemas mirip seperti

pelajaran di sekolah pada umumnya dengan materi yang telah dipersiapkan tanpa

menggunakan banyak media.

Dari persiapan Sakramen Krisma yang matang diharapkan setelah

menerima sakramen krisma mereka menjadi dewasa dalam iman dan dapat

mempertanggungjawabkan imannya terlebih menyangkut keterlibatannya dalam

hidup menggereja. Sakramen Krisma diharapkan menjadi bekal bagi remaja untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

3

ikut ambil bagian dalam karya keselamatan dan menjadi saksi Kristus. Semakin

mencintai imannya sehingga mampu bertumbuh dalam iman dan menjadi benih

bagi Gerejanya yang suatu saat dapat berbuah dan dapat dipanen. Mengingat

Krisma bukanlah sekedar syarat untuk diterima menjadi bagian dalam Gereja

tetapi lebih dari itu yaitu mampu menjadi dewasa dalam iman.

Persiapan Sakramen Krisma harus dipersiapkan terlebih dahulu oleh para

pendamping mulai dari aspek program yang dialamnya terdapat tujuan, materi,

metode, proses dan evaluasi, pendamping dan calon penerima Sakramen Krisma.

Untuk keberhasilan suatu persiapan pendampingan maka aspek yang terdapat

dalam persiapan harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Sehubungan dengan permasalahan di atas terlebih di Paroki Santo

Yohanes Rasul Somohitan, saya ingin melihat gambaran bagaimana persiapan

Krisma terutama untuk kaum muda maka saya menyusun skripsi yang berjudul

PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI

SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA

PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA.

B. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang penulisan diatas, maka penulis merumuskan

tiga masalah yang akan diungkapkan dalam skripsi ini.

1. Bagaimana proses persiapan Pendampingan Sakramen Krisma di Paroki St.

Yohanes Rasul Somohitan?

2. Bagaimana kriteria untuk persiapan Pendampingan Sakramen Krisma di

Paroki St. Yohanes Rasul Somohitan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

4

3. Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan pendampingan sakramen

Krisma di Paroki St. Yohanes Rasul Somohitan?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari skripsi

adalah:

1. Mengetahui proses persiapan persiapan Sakramen Krisma di Paroki St.

Yohanes Rasul Somohitan.

2. Mengetahui bagaimana kriteria dalam persiapan Sakramen Krisma di Paroki

St. Yohanes Rasul Somohitan

3. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan persiapan Sakramen

Krisma di Paroki St. Yohanes Rasul Somohitan

D. Manfaat Penulisan

Berdasarkan atas Latar Belakang penulisan, Rumusan Masalah, dan

Tujuan Penulisan, maka diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat:

1. Mendapatkan gambaran bagaimana proses persiapan pendampingan

Sakramen Krisma di Paroki St. Yohanes Rasul Somohitan.

2. Mengetahui bagaimana kriteria untuk persiapan pendampingan akramen

Krisma di Paroki St. Yohanes Rasul Somohitan

3. Menemukan upaya agar dapat meningkatkan persiapan Sakramen Krisma di

Paroki St. Yohanes Rasul Somohitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

5

E. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif. Dengan metode ini

penulis menggambarkan mengenai masalah yang ada berdasarkan fakta yang

diperoleh melalui penelitian kuantitatif. Dengan kajian pustaka dan dilengkapi

dengan penyebaran angket, kemudian dianalisis dan diuraikan pokok-pokok

bahasannya. Melalui metode ini penulis akan memaparkan, menguraikan, serta

menganalisis persiapan pendampingan Sakramen Krisma di Paroki St. Yohanes

Rasul Somohitan.

F. Sistematika Penullisan

Bab I merupakan pendahuluan. Dalam pendahuluan berisi: gambaran

umum latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metode penelitian, dan sistematika.

Bab II penulis memaparkan mengenai kajian pustaka. Bagian ini

menguraikan empat hal yaitu mengenai Sakramen Krisma, kaum muda, persiapan

Sakramen Krisma dan katekese persiapan Sakramen Krisma. Bagian pertama

berisi sakramen pada umumnya, sakramen inisiasi, dan Sakramen Krisma. Bagian

kedua berisi perubahan pada kaum muda. Bagian ketiga berisi kriteria persiapan

Sakramen Krisma dan bagian empat berisi pentingnya katekese, dan katekese

persiapan Sakramen Krisma.

Bab III beriskan metodologi penelitian persiapan pendampingan Sakramen

Krisma kaum muda di paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

6

Bab IV berisikan analisa data dan usulan program pendampingan bagi

Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan. Analisa data terdari dari uji validitas, uji

normalitas, deskripsi data, refleksi pastoral usulan program berisi refleksi pastoral

dan bab V berisakan kesimpulan dan saran-saran dari hasil penulisan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

7

BAB II

SAKRAMEN KRISMA

A. Sakramen Pada Umumnya

Sakramen biasanya diartikan sebagai tanda dan sarana rahmat atau

keselamatan, kata sakramen berasal dari Bahasa Latin sacramentum yang berarti

hal-hal yang berhubungan dengan yang kudus yang Ilahi. Dalam Kitab Suci

muncul istilah lain dalam Bahasa Yunani mysterion yang menunjukkan sesuatu

yang bersembunyi. Kata “misteri” atau “rahasia” diartikan sebagai rencana Allah

mengenai akhir zaman, khususnya cara dan saat akhir zaman, yang tersembunyi

bagi manusia, tetapi diberitahukan oleh Allah kepada orang-orang tertentu.

(Banawiratma, 1989 : 12-13)

Sakramen sebagai peristiwa konkrit duniawi yang menandai,

menampakkan, dan melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah. Gereja

merupakan suatu tanda karena di dalamnya rahasia keselamatan Allah menjadi

nyata. Gereja sebagai persekutuan persaudaraan yang konkret dan di dalamnya

terdapat ritus-ritus sakramen. Dalam sakramen, rahmat disampaikan secara

konkret melalui tanda-tanda badaniah. (Komkat KWI, 2000 : 400)

Keselamatan karya Allah bagi manusia terungkap dalam simbol-simbol

konkrit manusiawi, seperti sabda, peristiwa sejarah, pribadi utusan, barang atau

tempat.

B. Sakramen Inisiasi

Menjadi orang Kristen berarti menjadi anggota Gereja. Ungkapan kata

“Inisiasi Kristen” menunjukkan pengertian tentang “masuk ke dalam hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

8

bersama Allah secara sakramental melalui Gereja” Ungkapan kata “Inisiasi

Kristen” mau menunjukan tahap-tahap yang perlu dilewati oleh siapa saja yang

berniat untuk menjadi anggota Gereja. (Da Cunha, 1991 : 5)

Menjadi anggota kristen berarti menjadi anggota Gereja. Dalam hal ini

para calon anggota harus menjalani suatu inisiasi kristen, suatu masa perkenalan

dan percobaan dengan syarat-syarat dan latihan-latihan tertentu. Pada awalnya

Sakramen Baptis, Krisma dan Ekaristi menjadi satu kesatuan sehingga seluruh

proses itu disebut inisiasi kristen.

Tujuan yang mau dicapai dalam inisiasi kristen ialah memasukkan seorang

dalam Gereja. Menggabungkan dia pada Gereja, dan menjadikan dia anggota

Gereja. Ikatan yang mempersatukan para anggota Gereja ialah iman pada Kristus,

maka dari itu calon anggota harus diinisiasikan kepada iman akan Kristus.(PWI –

Liturgi, 1977:8)

1. Perkembangan Sakramen Baptis dan Krisma

Sakramen Baptis, Krisma dan Ekaristi adalah satu kesatuan. Baptisan

pertama-tama berarti bahwa orang dari kelompok kristen diterima masuk menjadi

anggotanya. Dalam KHK 96 disebutkan bahwa dengan dibaptis orang menjadi

anggota Gereja Kristus, umat Allah menjadi “persona” dengan segala hak dan

kewajiban, entah oleh siapa dan ke dalam kelompok mana orang diinisiasikan.

Dengan diinisiasikan jemaah Kristen dengan tegas menyatakan iman kepercayaan,

iman kepercayaan kepada Yesus sebagai Tuhan, Anak Allah dan Juru selamat.

Dengan baptisan manusia dibebaskan dari dosa asal dan dosa pribadi,

selain itu dengan baptisan manusia berdosa menjadi peserta dalam kekudusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

9

Allah. Baptisan dengan air menyimbolkan segi penyelamatan, air yang mengalir

menyimbolkan hidup ilahi, yang di dalamnya orang beriman menjadi persertanya

dan kekudusan Ilahi yang dikaruniakan kepada mereka yang benar-benar percaya,

daya hidup dan kesuburan Ilahi adalah Roh Kudus yang disimbolkan dengan air

yang mengalir.

Seiring perkembangan upacara inisiasi Kristen, lama kelamaan menjadi

serangkaian upacara. Yang menjadi upacara inti adalah baptisan dengan air

kemudian upacara-upacara tambahan yang biasanya disebut “sakramentele”.

Dalam perkembangan historis upacara inisiasi Kristen muncul dua kelompok

upacara yaitu baptisan dengan air dan upacara lainnya yang secara khusus

dihubungkan dengan karunia berupa Roh Kudus, oleh Roh Kudus masing-masing

orang diserupakan dengan Yesus Kristus. Roh Kudus pemberiannya disimbolkan

dengan penumpangan tangan dan pengurapan dengan minyak suci.

Pada abad III, Sakramen Krisma menjadi terpisah dari Sakramen Baptis

dengan air karena upacara krisma dikhususkan untuk pemimpin jemaah partikular

(uskup). Sejak abad III uskuplah yang memimpin seluruh acara inisiasi, tetapi

ketika jumlah jemaah-jemaah semakin bertambah namun jumlah uskup tidak

seiring pertambahannya, maka uskup tidak lagi dapat mengetuai seluruh upacara

inisiasi. Baptisan dengan air sejak awal pada prinsipnya dapat dijalankan setiap

orang meskipun dianggap lebih baik bila dijalankan oleh ketua jemaah. Tetapi

Sakramen Krisma menjadi wewanang eksklusif pemimpin jemaah (uskup).

setelah itu mulai ada aturan-aturan bahwa Sakramen Krisma diterimakan setelah

anak-anak menerima Komuni Pertama dan setelah mereka dianggap pantas, dapat

menggunakan akal budinya serta mempertanggungjawabkan iman mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

10

Sakramen Krisma secara eksplisit mengikut-sertakan orang dalam publik

jemaah. Tetapi tugas publik dan kolektif diketuai oleh pemimpin jemaah, maka

wajar bagian inisiasi Sakramen Krisma dikhususkan bagi pemimpin jemaah yaitu

uskup. Dalam Gereja Yunani Timur secara praktis tidak semua kelompok jemaah

memiliki uskup maka pemimpin jemaah setempat (pastor) diberi wawenang untuk

menyelenggarakan upacara inisasi, tetapi pada bagian upacara Sakramen Krisma

hanya dapat dijalankan dengan minyak yang sudah diberkati oleh uskup. Konsili

Vatikan II kembali menekankan kesatuan inisiasi. Upacara Krisma hendaknya

ditinjau kembali juga supaya nampak lebih jelas hubungan erat Sakramen itu

dengan seluruh inisiasi kristen. Maka dari itu pembaharuan janji-janji Baptis

seyogyanya mendahului penerimaan Sakramen Krisma. (SC. 71)

Pada saat Konsili Vatikan II dan sesudahnya, anak menerima komuni

pertama dan dengan upacara tersendiri walaupun tetap merupakan bagian utuh

dari inisiasi kristen. Dalam Lumen Gentium art.11 disebutkan bahwa Sakramen

Penguatan menjadikan orang yang telah dibaptis dan menerima komuni, terikat

secara sempurna pada Gereja. (Banawiratma, 1989 : 92-97)

2. Sakramen Baptis

“Baptis” berasal dari kata Yunani “baptizein” yang berarti membenamkan,

mencelupkan, menenggelamkan ke dalam air. Pembaptisan adalah pintu masuk

menuju kehidupan Roh oleh karena itu sakramen baptis merupakan dasar seluruh

kehidupan kristiani dan merupakan pintu gerbang sakramen-sakramen lainnya

yang perlu untuk keselamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

11

Yang boleh menerima sakramen Baptis adalah semua orang yang belum

dibaptis, mengakui iman kristiani, memerima ajaran-ajaran Gereja dan tidak

terkena halangan kanonik.

Berkat Sakramen Baptis manusia dibebaskan dari dosa dan dilahirkan

kembali sebagai anak-anak Allah, menjadi anggota-anggota tubuh Kristus,

dimasukkan dalam Gereja dan ikut serta dalam tugas perutusannya, memperolah

hidup kekal, hidup baru dan menerima karunia Roh Kudus.(Banawiratma, 1989

:79-82)

3. Sakramen Ekaristi

Dikatakan bahwa Ekaristi merupakan sakramen utama. Dalam Lumen

Gentium 11 disebutkan bahwa Ekaristi merupakan sumber dan puncak seluruh

hidup Kristiani. Ekaristi bukan hanya salah satu sakramen melainkan Ekaristi

adalah bagian dari sakramen itu sendiri yaitu tanda dan sarana persatuan mesra

dengan Allah dan kesatuan dengan umat manusia.

Sakramen Ekaristi ditetapkan oleh Yesus sendiri dalan hari Kamis Putih

saat Ia merayakan perjamuan malam terkahir. Saat itu Yesus memecah-mecah roti

dan memberikannya kepada mereka sambil berkata, “Ambillah ini dan makankah,

inilah tubuh-Ku yang Ku serahkan bagimu.” Kemudian, Ia mengambil piala berisi

anggur dan berkata, “Ambillah ini dan minumlah. Inilah piala darah-Ku, darah

perjanjian baru dan kekal yang akan ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang

demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.” Karena

ini Ekaristi disebut pula kenangan akan korban Kristus. Kenangan bukan hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

12

sekedar menyangkut peringatan peristiwa masa lampau tetapi mengungkapkan

kehadiran dan aktualisasi apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus kepada Bapa di

kayu salib. (Katekese Inisiasi, 2012 : 34-35)

4. Sakramen Krisma

Dalam Sakramen Krisma atau Sakramen Penguatan Allah

menganugerahkan karunia khusus yaitu penerimaan Roh Kudus, penerimaan Roh

Kudus dalam sakramen Krisma tidak berarti pemisahan dan pemutusan mutlak

antara Sakramen Pembaptisan dan Sakramen Penguatan. Ada kesamaan dasar

antara kedua sakramen tersebut. Baik dalam Sakramen Pembaptisan maupun

Sakramen Penguatan, keduanya mengantar seseorang untuk masuk dalam

kesatuan jemaat sebagai anggota baru.

C. Sakramen Krisma

1. Arti Sakramen Krisma

Sakramen Krisma merupakan kelanjutan dari Sakramen Baptis dalam

keseluruhan proses Inisiasi Kristiani yang terdiri dari Sakramen Baptis, Sakramen

Ekaristi dan Sakramen Krisma. Baptis menempatkan orang ke dalam Geraja

menjadi warganya sedangkan Sakramen Krisma menempatkan warga baru yang

telah di Baptis ke dalam perutusan untuk bersaksi dan berwarta berdasarkan hidup

baru yang sudah diterimanya.

“Sakramen penguatan, yang memberikan materai dan dengan nama orang-

orang yang telah dibaptis melanjutkan perjalanan inisiasi kristiani,

diperkaya dengan anugerah Roh Kudus serta dipersatukan lebih sempurna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

13

dengan Gereja; sakramen penguatan itu juga menguatkan dan semakin

mewajibkan mereka untuk dengan kata dan perbuatan menjadi saksi-saksi

Kristus, menyebarkan dan membela iman” (KHK, kan. 879)

Sakramen Penguatan disebut juga sebagai Sakramen Krisma, disebut

Sakramen Krisma karena sakramen ini menggunakan minyak krisma, bahan yang

dipakai untuk pengurapan. Krisma sendiri berarti pengurapan. Pengurapan ini

menjelaskan nama Kristus yang berarti „yang terurapi‟ yang dapat kita lihat

kesempurnaannya pada diri Yesus Kristus, yang diurapi Allah dengan Roh

Kudus-Nya (Kis 10:38). Jadi Krisma bagi kita adalah pengurapan yang

menjadikan kita seperti Kristus, dengan menerima pengurapan Roh Kudus yang

sama seperti yang diterima oleh Kristus. Orang yang menerimanya disiapkan

untuk turut ambil bagian dalam karya perutusan Gereja dengan semangat misioner

yang bersumber dari Allah Sendiri selain itu Sakramen Penguatan bertujuan untuk

menguatkan dan memperkokoh rahmat Sakramen Baptis.

Menurut buku liturgi, “ proses inisiasi Kristen dilanjutkan dalam sakramen

Krisma. Dalam Sakramen Krisma orang beriman menerima Roh Kudus yang pada

hari Pentekosta diutus Tuhan kepada para rasul. Berkat anugerah Roh Kudus ini,

orang beriman menjadi lebih serupa dengan Kristus dan dikuatkan untuk memberi

kesaksian tentang Kristus, demi pembangunan tubuhNya dalam iman dan cinta

kasih”

Dalam Sakramen Krisma Roh Kudus sebagai kekuatan Gereja. Gereja itu

memberi wujud historis kelihatan kepada tugas dan karya publik Kristus, yang

tertuju kepada seluruh dunia. Roh Kudus menyanggupkan orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

14

diinisiasikan untuk secara aktif turut serta dalam tugas misioner dan publik jemaat

Kristen.

2. Kekhasan Sakramen Krisma

Dalam Sakramen Baptis, orang sudah dihapus dosanya, diberi rahmat

pengkudusan dan keutamaan Ilahi serta moral. Dalam Sakramen Krisma anggota

jemaat oleh Roh Kristus disanggupkan untuk ikut serta dalam tugas penyelamatan

jemaat Kristus agar di dunia ini turut membangun jemaat Kristus demi

keselamatan umat manusia.

mengatakan bahwa “Dengan sakramen Krisma seorang anggota jemaat

dinyatakan dan dalam rangka “persona publica”, yang sepenuh-penuhnya terlibat

dalam penyelamatan jemaat. Dengan karunia Roh Kudus anggota jemaat

dikuatkan dan diperteguh sehingga anggota jemaat menjadi sadar bahwa dirinya

sudah terlibat dalam aktivitas penyelamatan jemaat. (Banawiratma, 1989 : 100-

10)

3. Materai Krisma

Tugas serta kesanggupan tersebut sekali untuk selama-lamanya dan secara

kelihatan diberikan dalam Sakramen Krisma. Sakramen Krisma memberi “materai

yang tak terhapuskan” yang disebut sebuah “tanda rohani”. Materai yang yang

disebutkan adalah seseorang dilantik dan ditugaskan dalam rangka jemaat Kristus

serta disanggupkan untuk turut serta dalam tugas penyelamatan jemaat.

(Banawiratma, 1989 : 100-101)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

15

4. Liturgi Sakramen Krisma

Sakramen Krisma atau penguatan diberikan oleh uskup atau yang

mendapat delegasi dari uskup. Secara liturgis Sakramen Krisma diberikan dalam

perayaan Ekaristi, diberikan setelah Liturgi Sabda. Adapun urutan perayaan

penerimaan Sakramen Krisma adalah sebagai berikut (Katekese Inisiasi, 2012 :

42)

a. Pembaharuan janji Baptis yang memperlihatkan hubungan Sakramen Krisma

dengan Sakramen Penguatan

b. Penumpangan tangan dan doa oleh uskup. Dengan tangan terkatub, uskup

berdoa bagi turunnya Roh Kudus, lalu dengan mengulurkan tangan ke arah

calon, ia memohon tujuh karunia Roh Kudus.

c. Pengurapan dengan minyak Krisma. Uskup mengoleskan ibu jari kanan ke

dalam minyak Krisma lalu membuat tanda salib pada dahi calon sambil

berkata “Terimalah tanda karunia Roh Kudus”. Ini merupakan tanda turunnya

karunia Roh Kudus dan menerima materai yang tak terhapuskan, yaitu suatu

tanda dari Tuhan, setelah penerimaan Sakramen Krisma, dilanjutkan dengan

Liturgi Ekaristi.

5. Makna Simbol Sakramen Krisma

Dalam Penerimaan Sakramen Krisma ada beberapa simbol yang

digunakan, simbol yang merupakan materia dan tata gerak (Katekese Inisiasi,

2012: 43)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

16

a. Minyak Krisma

Penerimaan Sakramen Penguatan menggunakan minyak krisma sebagai

materianya. Minyak krisma terbuat dari minyak buah zaitun dan dicampur sedikit

balsam. Minyak krisma diberkati oleh uskup pada saat misa krisma, sehari

sebelum Hari Raya Kamis Putih. Minyak krisma merupakan simbol pengudusan

oleh Roh Kudus yang hadir dalam bentuk bau wangi.

b. Penumpangan Tangan Uskup

Penumpangan tangan menjadi simbol turunnya Roh Kudus bagi para

calon, Roh itu akan menjadi Roh yang mendewasakan iman para calon dan

mengguatkan mereka. Penumpangan tangan pada bahu para calon penerima

Sakramen Krisma menggambarkan bahwa penumpangan itu dikaitkan dengan

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab baru yang harus dipikul yaitu tugas

perutusan sebagai saksi Kristus.

c. Pengurapan Minyak Krisma

Setelah penumpangan tangan oleh uskup, calon penerima Sakramen

Krisma menerima urapan minyak krisma pada dahi mereka. Pengurapan ini

menjadi simbol pemberian anugerah Allah yang menguatkan, melantik,

menguduskan dan menjadikan seseorang memiliki tugas baru dalam hidupnya.

Pengurapan juga menumbuhkan semangat serta ketetapan hati pada diri seseorang

yang menerima dengan bantuan Roh Kudus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

17

d. Tepuk pada pipi penerima Sakramen Krisma

Uskup menepuk pipi penerima Sakramen Krisma sebagai tanda pemberian

restu dan semangat agar penerima Sakramen Krisma berjuang menjadi saksi

Kristus dengan mantap dan berani.

e. Pemberian Nama Krisma

Nama krisma menjadi simbol semangat baru yang dimiliki santo-santa

yang telah dipilih oleh para calon penerima Sakramen Krisma. Nama santo-santa

yang telah dipilih menjadi teladan dan menghayati perutusan sebagai saksi

Kristus.

6. Pelayan Sakramen Krisma

Sakramen Krisma memberikan penugasan dan pengangkatan resmi

menjadi persona publica dalam jemaat, maka penerimaan Sakramen Krisma

menjadi wewenang khusus pemimpin mandiri jemaat yaitu uskup. Dalam Kitab

Hukum Kanonik juga disebutkan bahwa yang menjadi pelayan Sakramen Krisma

adalah Uskup, namun sakramen itu juga dapat diberikan sah oleh imam yang

memiliki kewenangan (Kan.882). kewenangan itu memiliki syarat sebagai

berikut (Kan.883) :

a. Dalam batas-batas wilayah kekuasaaannya, mereka yang dalam hukum

disamakan dengan Uskup diosesan.

b. Uskup sudah memberi mandat kepada imam.

c. Orang yang akan menerima Sakramen Krisma sedang dalam bahaya maut.

Selain itu, dalam keadaan darurat Uskup diosesan bisa mengusahakan

penerimaan Sakramen Krisma diberikan oleh Uskup lain atau kewenangan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

18

beberapa imam tertentu dan untuk memberikan penguatan secara licit kepada

keuskupan lain, Uskup membutuhkan izin dari Uskup diosesan (Kan 884-886).

7. Persayaratan Calon Penerima Sakramen Krisma

Sesuai dengan yang teracantum dalam Kitab Hukum Kanonik Calon

penerima Sakramen Krisma harus memenuhi syarat yaitu yang menerima

Sakramen Penguatan adalah semua dan hanya yang telah dibaptis serta belum

pernah menerimanya (Kan. 889). Di luar bahaya maut Sakramen Penguatan

hendaknya diberikan kepada umat beriman pada sekitar usia dapat menggunakan

akal, dari segi usia, usia remaja setingkat SLTP merupakan usia minimal untuk

dapat menerima Sakramen Krisma dikarenakan usia remaja lebih sesuai dengan

maksud dan makna penguatan. Mereka dituntut untuk diajar secukupnya,

berdisposisi baik dan dapat memperbaharui janji-janji baptis. Disamping itu

Sakramen Krisma dapat diberikan dalam bahaya maut atau jika menurut penilaian

pelayan sakramen, ada alasan berat yang menganjurkan lain (Kan. 891).

8. Penanggungjawab Sakramen Krisma

a. Tanggung Jawab penerima Sakramen Krisma

Umat beriman wajib menerima Sakramen Krisma tepat pada waktunya.

Seorang yang telah menerima Sakramen Krisma maka ia memiliki tanggung

jawab menjadi warga Gereja sepenuhnya karena dengan sakramen Krisma ia telah

secara penuh menjadi anggota Gereja yang harus terlibat aktif memikul tanggung

jawab dan mempuyai hak dan peranan yang sama dengan semua anggota Gereja

yang lain yang sudah dewasa. Para calon penerima Sakramen Krisma diajak pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

19

memahani bahwa Sakramen Krisma mengandung suatu panggilan untuk menjadi

saksi Kristus.

Dalam bidang liturgi, orang yang telah menerima Sakramen Krisma

diikutsertakan dalam aneka tugas liturgi seperti lektor, misdinar, pemazmur, koor

atau tugas lainnya.

b. Tanggung Jawab Orang Tua

Orang tua bertanggung jawab untuk mendampingi anaknya dengan

memberikan pendidikan iman terutana di rumah. Orang tua juga wajib

mendukung anaknya dalam dari persiapan Sakramen Krisma hingga sesudah

penerimaan Sakramen Krisma.

c. Tanggung Jawab Gereja

Gereja bertanggung jawab agar umatnya dapat menyambut Sakramen

Krisma tepat pada waktunya. Selain itu Gereja mengusahakan dan memperhatikan

agar umat beriman memiliki pemahaman dan penghayatan yang memadai

mengenai Sakaramen Krisma.

d. Tanggung Jawab Umat Setempat

Umat setempat hendaknya menerima dan mendukung mereka dalam

berbagai kegiatan, mengajak mereka untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan

maupun pertemuan-pertemuan lingkungan.

e. Tanggung Jawab Wali Krisma

Wali krisma adalah pihak yang mendampingi dan membimbing calon

penerima krisma. Wali krisma diharapkan mampu menunjukkan jalan kepada

calon penerima krisma untuk menerapkan Injil dalam hidupnya sendiri dan dalam

hubungannya dengan masyarakat. Wali krisma harus menolong dalam keragu-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

20

raguannya dan kebimbangannya. Wali krisma bertugas mengusahakan agar yang

telah menerima penguatan bertindak sebagai saksi Kristus yang sejati dan dengan

setia memenuhi kewajiban-kewajiban yang melekat pada sakramen itu.

Syarat untuk menjadi seorang wali krisma tidak jauh berbeda dengan wali

baptis, yaitu (Kan.874) :

1) Ditunjuk oleh calon penerima Sakramen Krisma atau orangtuanya atau oleh

orang yang mewaliki mereka selain itu ia cakap dan mau melaksanakan tugas

itu.

2) Berumur genap enambelas tahun, kecuali umur lain ditentukan oleh Uskup

diosesan atau ada kekecualian.

3) Seorang katolik yang telah menerima penguatan dan Sakramen Ekaristi.

4) Tidak terkena suatu hukum kanonik.

5) Bukan ayah atau ibu dari calon penerima Sakramen Krisma.

f. Tanggung Jawab Katekis

Katekis harus siap memberikan katekese kepada calon penerima Sakramen

Krisma. Katekis akan mengajar, melatih dan meneguhkan untuk menjadi katolik.

Dengan kesungguhkan hati katekis diharapkan mampu mendampingi para calon

penerima Sakramen Krisma dan bahka menjadi teladan bagi para calon.

9. Bidang Perutusan Sakramen Krisma

Setiap orang yang menerima Sakramen Krisma dianggap sudah dewasa baik

dalam cara berpikir maupun bertindak. Ia bisa dilibatkan dalam aneka tugas

perutusan Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

21

Ada empat bidang tugas Gereja yang bisa menjadi medan perutusan orang-

orang yang telah menerima Sakramen Krisma (Katekese Inisiasi, 2012: 47-48) .

a. Leiturgia

Dalam bidang liturgi, orang yang telah menerima Sakramen Krisma diutus

untuk terlibat dalam aneka tugas liturgi misalnya menjadi misdinar, lektor,

pemazmur, koor atau tugas-tugas lainnya. Partisipasi yang dimaksud bukan

karena diajak orang melainkan suatu dorangan dari dalam untuk turut serta

menggembangkan Gereja. Sebab yang telah menerimakan Sakramen Krisma, ia

turut bertanggung jawab atas mati dan hidupnya, tumbuh dan berkembangnya

Gereja dalam aneka kehidupan.

Sebagai wujud keterlibatan, partisipasi juga dapat dalam bentuk aneka

tugas liturgi sesuai dengan kemampuannya. Kehadirannya tentu akan turut

membawa kemajuan dalam bidang liturgi. Namun lebih dari itu, seseorang yang

telah menerima Sakramen Krisma juga dimungkinkan untuk menjadi pionir-pionir

dalam kehidupan liturgi. Tidak hanya berpartisipasi, tetapi justru menjadi pemikir

yang kreatif, inovatif dan motivator bagi majunya kegiatan-kegiatan liturgi.

b. Koinonia

Panggilan Tuhan bukan panggilan secara personal antara manusia dengan

Tuhan, tetapi panggilan Tuhan juga diarahkan untuk menggembangkan

persekutuan (koinonia) antar umat beriman dalam kesatuan iman akan Tuhan.

Setiap orang yang telah menerima Sakramen Krisma didorong untuk

masuk dalam persekutuan dan terlibat didalamnya. Tidak hanya menjadi anggota

persekutuan, tetapi juga diharapkan turut memikirkan dan mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

22

persekutuan agar lebih hidup dan tumbuh menjadi persekutuan yang sehati sejiwa

dalam iman dan kasih.

Sebagai seseorang yang telah dewasa imannya, orang yang telah menerima

Sakramen Krisma diharapkan mengembangkan sikap-sikap yang perlu untuk

mendukung persekutuan dan sekaligus membuang sikap-sikap yang bisa merusak

persekutuan. Sikap-sikap yang mengembangkan persekutuan adalah kesediaan

diri untuk hadir dalam acara-acara bersama, terlibat dalam tugas-tugas bersama,

membangun sikap yang ramah, lemah lembut dan penuh dan penuh pengertian.

Sedangkan sikap yang merusak persekutuan antara lain mudah berpikir negatif

dan tertutup terhadap kehadiran orang lain. Sikap-sikap semacam ini perlu

dihindari agar persekutuan tetap terjaga dan tumbuh menjadi medan setiap pribadi

untuk mengambangkan iman dan kasih.

c. Diakonia

Kehadiran Gereja di tengah umatnya dan masyarakat adalah untuk

meneladan Yesus Kristus yaitu melayani, khususnya melayani mereka yang

termasuk dalam kelompok KLMTD. Pelayanan itu bisa terwujud dalam bentuk

pelayanan spontan, pelayanan karitatif dan pelayanan pemberdayaan. Pelayanan

spontan adalah pelayanan yang diberikan kepada orang lain secara spontan dan

dengan tulus. Misalnya menolong orang kecelakaan atau membantu orang

mengerjakan sesuatu. Pelayanan karitatif adalah pelayanan yang diberikan dalm

bentuk uang atau dana. Dana itu diberikan untuk kebutuhan mendesak misalnya

pengobatan, beasiswa atau bencana. Sedangkan pelayanan pemberdayaan adalah

bantuan yang diberikan untuk tujuan pemberdayaan orang dalam hidup dan usaha.

Misalnya, memberikan dana untuk modal usaha atau untuk suatu pelatihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

23

ketrampilan. Melalui pelayanan diakonia, diharapkan mereka yang telah

menerima Sakramen Krisma menyadari bahwa diriya dipanggil untuk menjadi

berkat bagi orang lain melalui pelayanan-pelayanan yang diberikan. Sebagai

seorang yang telah menerima Sakarmen Krisma, bisa mendukung kegiatan

diakonia dengan hidup saling membantu dan berbagi kepada orang lain yang

membutuhkan.

d. Kerygma

Setiap orang yang menerima Sakramen Krisma dipanggil untuk

mengambil bagian dalam tugas pewartaan. Ia tidak hanya menerima pewartaan

tetapi juga turut menjadi pewarta bagi yang lain. Misalnya, ia ikut membahas

Kitab Suci, memimpin pendalam iman, dan memberikan renungan dalam suatu

kelompok tertentu. Pewartaan juga disampaikan secara personal, yakni pada

orang-orang yang ingin bertanya dan mendalami sesuatu.

Untuk mendukung tugas ini, seseorang perlu membekali diri terus

menerus. Pembekalan itu bisa dilakukan dengan membaca Kitab Suci, ajaran-

ajaran Gereja atau buku-buku yang berisi pendalaman iman.

D. Gambaran Remaja Pada Umumnya

Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang

batasan usianya maupun peranannya tidak terlalu jelas. Pubertas yang pada

dianggap sebagai tanda suatu awal dari keremajaan ternyata tidak valid lagi

dijadikan sebagai patokan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang

dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi di awal belasan bahkan

sebelum usia 11 tahun. Banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

24

keremajaan namun sering kali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda

fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal

yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan

perubahan pada berbagai aspek kehidupan dalam diri mereka. (Hurlock,

1990:207-215)

1. Perubahan Fisik

Seperti pada semua usia, dalam perubahan fisik juga terdapat perbedaan

individual. Perbedaan seks sangat jelas. Perubahan ini berpengaruh dalam

perkembangan jiwa remaja. Perubahan-perubahan fisik menyebabkan seorang

remaja menjadi canggung karena harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang

ada pada dirinya. Banyak dari remaja mengalami ketidakpuasan dengan tubuhnya

ini merupakan salah satu penyebab timbulnya konsep diri yang kurang baik dan

kurang harga diri selama masa remaja.

Keperihatinan muncul karena adanya kesadaran bahwa daya tarik fisik

berperan penting dalam hubungan sosial, mereka meyakini bahwa yang menarik

biasanya diperlakukan lebih baik.

2. Perubahan Sosial

Salah satu tugas perkembangan remaja yang tersulit adalah yang

berhubungan dengan penyesuaian sosial, penyesuaian diri dengan meningkatkan

pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

25

sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-

nilai baru dalam seleksi kepemimpinan.

yang menyiapkan panggung di mana ia dapat menguji diri sendiri dan orang lain.

Di dalam kelompok sebaya ia merumuskan dan memperbaiki konsep dirinya,

kelompok sebaya memberikan dunia tempat kaum muda dapat melakukan

sosialisasi dalam suasana di mana nilai-nilai yang berlaku bukanlah nilai-nilai

yang ditetapkan oleh orang dewasa melainkan oleh teman-teman seusianya.

Yang paling menonjol dari perubahan sikap dan perilaku adalah hubungan

heteroseksual. Perubahan hubungan heteroseksual ini sangat radikal, yaitu

perubahan dari remaja yang bersangkutan menyukai dan memperhatikan kawan

lawan jenis, yang sebelumnya merasa tidak mereka sukai ataupun perhatikan

sama sekali.

3. Perubahan Moral

Ketika memasuki masa remaja, mereka tidak lagi menerima kode moral

dari orang tua, guru, bahkan teman-teman sebaya. Mereka membentuk kode moral

sendiri berdasarkan konsep tentang benar dan salah yang telah diubah dan

diperbaikinya agar sesuai dengan tingkat perkembangan yang lebih matang.

Pada perkembangan kesadaran moral remaja, terjadi perubahan moral

yang terjadi pada mereka. Mereka lebih peka terhadap harapan dan pandangan

orang lain dalam masyarakat sekitarnya. Reputasi orang menjadi perhatian,

sedang aspek moral dari reputasi itu dipandang sebagai bagian utama reputasi.

Sehubungan dengan hal ini mereka mulai menyadari bahwa orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

26

mengharapkan adanya sikap tanggung jawab pada orang lain, khususnya kepada

mereka yang dekat hubungannya dengan dirinya. Mewujudkan tanggung jawab

bukanlah hanya hidup sesuai dengan harapan orang lain dalam hubungan sosial,

namun perlu pula untuk meraih reputasi dan memperkuat jati dirinya.

E. Persiapan Sakarmen Krisma

Untuk menerima Sakramen Krisma, calon perlu dipersiapkan dengan

sungguh-sungguh dengan pengajaran oleh seorang katekis. Agar calon memahami

keutuhan Sakramen inisiasi perlu dilakukan rekatekisasi untuk Sakramen Baptis

dan Ekaristi. Setelah itu calon baru diajak untuk memahami Sakramen Krisma itu

sendiri. dalam meteri Sakramen Krisma peserta diajak untuk memahami

Sakramen Krisma sebagai bagian dari Sakramen inisiasi.

Dalam pendampingan ini diharapkan supaya calon semakin mensyukuri

Sakramen yang diterimanya dan merasakan buah-buah yang ada di dalamnya.

Kedua, berkat Roh Kudus mereka semakin dikuatkan sehingga sanggup untuk

mengemban tugas perutusan mereka di dalam Gereja maupun di tengah

masyarakat. Ketiga, mereka semakin berani menjadi saksi Kristus dalam

kehidupan sehari-hari dengan tantangan yang mereka hadapi. Atau dengan kata

lain, Sakramen Krisma diharapkan penerimanya beriman mendalam (dalam

penghayatan dan pemahamannya) dan tangguh dalam menghadapi pergulatan

hidup dan tantangan dari luar. (Katekese Inisiasi, 2015 : 38)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

27

F. Kriteria Persiapan Sakramen Krisma

Dalam suatu pendampingan program kerja mempunyai peranan penting

yang di dalamya terdapat tujuan, metode, sarana, materi dan proses kegiatan.

Selain itu didalam pendampingin tentu terdapat pendamping, calon penerima

Krisma dan pada akhir pendampingan dilaksanakan evaluasi. Dalam persiapan

pendampingan maka aspek di atas harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu :

1. Tujuan - Diarahkan pada pemahaman siswa dan

kemampuan mereka untuk memaknai dan

menghayati sakramen

2. Materi - Sesuai dengan tujuan yang dirumuskan,

akurat, rasional, praktis, relevan dengan

kebutuhan calon, mengandung segi-segi etik,

dan bersumber dari buku yang baku

3. Metode - Dirumuskan untuk mencapai tujuan, sesuai

dengan keadaan para calon, dan membantu

calon dalam berdinamika

4. Sarana - Menunjang tujuan yang telah dirumuskan,

tepat dan berguna bagi pemahaman bahan

yang dipelajari, ketersediaan, bermutu, dan

terdapat interaksi antara pendamping dan

calon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

28

5. Proses Kegiatan - Membantu siswa untuk memaknai sakramen

Krisma yang akan diterimanya dan terdapat

tahap-tahap yang jelas

6. Pendamping - Katekis yang memiliki sertifikat, siap untuk

memberikan katekese kepada para calon,

memiliki wawasan tentang sakramem Krisma,

memiliki ketrampilan untuk memimpin,

mampu membimbing siswa untuk menghayati

sakramen

7. Calon penerima Sakramen - Aktif dalam kegiatan rohani di Gereja ataupun

di lingkungan, aktif dalam kegiatan

bermasyarakat, rajin membaca Kitab Suci,

aktif dalam proses pendampingan, mengikuti

tridium

8. Evaluasi - Mengukur secara jelas hasil belajar yang sudah

dipelajari, mengukur sampel yang representatif

dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang

telah diajarkan dan dirancang sesuai dengan

kegunaannya untuk memperoleh hasil yang

diinginkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

29

G. Katekese Persiapan Sakramen Krisma

1. Pentingnya Katekese

Remaja merupakan aset yang sangat berharga bagi masa depan Gereja,

pada masa remaja seseorang mengalami masa transisi atau peralihan dari masa

kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa inilah seringkali muncul banyak

permasalahan yang pelik dalam kehidupan mereka, di antaranya dalam hidup

iman dan rohaninya. Dalam keadaan inilah katekis dan orang tua mempunyai

peran yang besar bagi perkembangan hidup remaja itu sendiri. Salah satu jalan

yang perlu ditempuh oleh katekis sebagai tenaga pastoral Gereja adalah

memberikan suatu pendampingan imam atau katekese, seperti yang tertera dalam

anjuran apostolik Bapa Paus Yohanes II mengenai penyelenggaraan Katekese

(Catechesi Tradendae) yang berbunyi :

Menyusul masa pancaroba (masa puber) dan masa remaja, dengan segala

keagungan dan bahaya yang ada padanya. Itulah masa anak menemukan

diri serta dunia batinnya sendiri, masa munculnya rencana-rencana yang

mencerminkan idealisme, masa perasaan mencintai, disertai naluri-naluri

biologis seksualituas, masa anak menginginkan kebersamaan, masa

kegembiraan yang intensif secara khas berkaitan dengan penemuan hidup

yang membawa kesegaran, akan tetapi masa pancaroba sering pula

merupakan tahap munculnya pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendalam,

masa mencari dalam kecemasan atau bahkan disertai frustasi, masa

kecurigaan tertentu terhadap sesama dan intropeksi yang berbahaya, dan

ada kalanya masa pengalaman-pengalaman kemunduran dan kekecewaan,

katekese tidak mengizinkan sikap acuh tak acuh terhadap aspek-aspek

yang berubah-ubah selama periode kehidupan yang rumit itu. katekese

yang mampu membimbing anak remaja untuk memeriksa hidupnya yang

menjalin dialog, katekese yang tidak mengacuhkan soal-soal besar kaum

remaja, pemberian diri, iman kepercayaan, cinta kasih dan sarana-sarana

untuk mengungkapkannya berupa seksualitas, katekese semacam ini

sangat menentukan. Perwahyuan Yesus Kristus sebagai sahabat,

pembimbing dan teladan yang dapat dikagumi tetapi juga dicontoh;

pewartaab amanat-Nya, yang memberikan jawaban terhadap soal-soal

yang mendasar, pengungkapan rencana Kristus Sang Penyelamat yang

penuh kasih sayang sebagai penjelmaan satu-satunya cinta kasih yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

30

otentikm dan sebagai kemungkinan untuk menyatukan umat manusia –

semua itu memberikan dasar pendidikan iman yang sejati. (CT. No. 38)

2. Katekese Inisiasi

Dengan katekese inisiasi, para calon merasa didampingi dan diteguhkan

dalam proses. Dalam prosesnya para calon mendapatkan pengetahuan yang cukup

tentang Allah dan karya keselamatan-Nya serta tentang ajaran Gereja, tentu saja

memerlukan waktu yang memadai hingga akhirnya terjadi pengendapan iman

dalam hidupnya sehingga apa yang sudah diajarkan dapat diinternalisasikan dan

dapat menjadi landasan dalam berpikir, berbicara, bersikap dan bertindak.

Katekese memberi jaminan bahwa orang yang akan menerima sakramen adalah

orang yang sudah dianggap mengetahui ajaran agama katolik, menghayatinya

dalam kehidupan sehari-hari dan mengungkapkannya dalam doa dan ibadat.

(Katekese Inisiasi, 2012: 11)

3. Katekese Persiapan Sakramen Krisma

Salah satu usaha persiapan adalah dengan katekese yang bertujuan supaya

calon krisma dapat menyadari peranan dari kehadiran Roh Kudus dalam hidup

mereka, tanggung jawab mereka sebagai anggota Gereja, perlunya pembinaan

iman yang terus menerus, kewajiban merasul dan menjadi saksi Kristus di tengah

dunia.

Model katekese yang digunakan adalah Katekese Umat. Katekese Umat

adalah sebuah model katekese yang memfokuskan perhatiannya terutama pada

umat baik dari segi pelaksanaan, sumber dan tujuan katekesenya (dari, oleh dan

untuk umat). dalam katekesenya ini katekis tidak bertindak sebagai pengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

31

agama, katekis adalah fasilitator komunikasi iman atau dialog pengalaman iman

di mana komunikasi yang berjalan adalah komunikasi dua arah. Harapannya

supaya dengan dialog keterlibatan aktif mereka akhirnya dapat menyadari,

menemukan nilai-nilai iman dalam keterlibatannya dalam hidup masyarakat.

4. Tujuan Katekese Persiapan Sakramen Krisma

Katekese Sakramen Krisma bertujuan untuk lebih menyadari kehadiran

dan peranan Roh Kudus dalam diri mereka, lebih menyadari tanggung jawab

sebagai warga Gereja, lebih menyadari pentingnya pembinaan terus-terusan di

bidang iman dan lebih menyadari kewajiban merasul/menjadi saksi Kristus.

Melalui proses katekisasi, seorang calon dibimbing untuk semakin mengenal jati

dirinya sebagai seorang beriman dan sekaligus tanggung jawab yang harus

dipikulnya. (Katekese Inisiasi, 2012: 12)

5. Subjek Katekese Persiapan Sakramen Krisma

Subjek Katekese adalah mereka yang sudah dibaptis, sudah menerima

komuni pertama dan telah mendaftarkan diri sebagai calon penerima Sakramen

Krisma.

6. Pendamping Katekese Sakramen Krisma

Pendamping atau katekis harus siap memberikan katekese kepada calon

penerima sakramen. Katekis diharapkan memiliki bekal yang cukup agar dapat

mendampingi para calon dengan kesungguhan hati. Dengan wawasan pengajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

32

metode, maupun isi diharapkan katekis mampu mengajar, meneguhkan, dan

bahkan menjadi saksi teladan bagi para calon.

H. Fokus Penelitian

Penelitian difokuskan mengenai persiapan yang dilaksanakan sebelum

penerimaan Sakramen Krisma, apakah persiapan pendampingan sudah memenuhi

kriteria mulai dari program pendampingan, pendamping, calon penerima dan

evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini menguraikan metodologi penelitian yang digunakan dalam

penulisan, metodologi penelitian meliputi desain penelitian, variabel penelitian,

pengontrolan variabel yang meliputi materi dan evaluasi yang diberikan. Bab ini

membahas mengenai perlakuan, populasi dan sampel, tempat dan waktu

penelitian, teknik pengumpulan data, dan uji coba instrumen. Secara singkat hal-

hal di atas akan diuraikan dalam penjelasan sebagai berikut.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu

penelitian yang menggunakan kuantifikasi angka mulai dari pengumpulan

data, pengolahan data yang diperoleh, hingga pada penyajian data, untuk

menjukkan gambaran variabel X (persiapan Sakramen Krisma).

B. Desain Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dan tujuan penelitian ini,

penelitian bersifat deskriptif, desain penelitian deskriptif menjawab atas

pertanyaan-pertanyaan tentang siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana

keterkaitan dengan penelitian tertentu. Metode penelitian deskriptif bertujuan

untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang ada, yang sedang berlangsung

saat ini maupun yang lampau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

34

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Penelitian dilaksanakan di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan

yang berada di dusun Somohitan, Girikerto Turi Sleman Yogyakarta.

Waktu : Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah kaum muda yang sudah pernah

mendapatkan persiapan Sakramen Krisma tahun 2014 sejumlah 60 orang. Table

for determining needed sizes of a randomly chosen sample from a given finite

population of N cases such that the sample proportion p will be within 0,05 of

the population proportion P with a 95 percent level of confidence Et. Jika populasi

sejumlah 60 maka sample 52.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik penggumpulan data dengan menggunakan kuisoner (angket)

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

1. Variabel Penelitian

a. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yang akan diukur dalam

penelitian ini adalah “persiapan Sakramen Krisma”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

35

b. Definisi Konseptual Variabel

Persiapan Krisma merupakan upaya Gereja dalam bentuk pendampingan

untuk mempersiapan calon penerima Sakramen Krisma supaya para calon

penerima Sakramen Krisma siap menerima Sakramen Krisma.

c. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Persiapan Sakramen Krisma merupakan interaksi antara pendamping

dengan calon penerima Sakramen Krisma, yang melalui suatu program yang

terdiri dari tujuan, materi, metode, sarana, pendamping, calon penerima dan

evaluasi.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan metode angket dengan bentuk multiple choice

(pilihan ganda). Multiple choice menyediakan beberapa jawaban atau alternatif

dan responden hanya memilih satu diantaranya yang sesuai dengan pendapatnya.

Instrumen dalam bentuk multiple choice meliputi pertanyaan tertulis

mengenai persiapan Sakramen Krisma. Adapun rincian pertanyaan masing-

masing sebanyak 40 butir pertanyaan tertulis mengenai persiapan Sakramen

Krisma. Adapun rincian pertanyaan variabel sebanyak 40 butir pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

36

3. Kisi-kisi Penelitian

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen.

Variabel Aspek Indikator No.

Butir

Variabel

Deskriptif (X)

Persiapan

Sakramen

Krisma

Program :

Tujuan

Materi

Metode

Program :

Diarahkan pada

pemahaman siswa dan

kemampuan mereka

untuk memaknai dan

menghayati sakramen

Sesuai dengan tujuan

yang dirumuskan

Akurat

Rasional

Praktis

Relevan dengan

kebutuhan calon

Mengandung segi-segi

etik

Bersumber dari buku

yang baku

Dirumuskan untuk

mencapai tujuan

Sesuai dengan keadaan

para calon

Membantu calon dalam

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

37

Sarana

Proses

Kegiatan

berdinamika

Menunjang tujuan yang

telah dirumuskan

Tepat dan berguna bagi

pemahaman bahan yang

dipelajari

Ketersediaan

Bermutu

Terdapat interaksi

antara pendamping dan

calon

Membantu siswa untuk

memaknai sakramen

Krisma yang akan

diterimanya

Terdapat tahap-tahap

yang jelas

12

13

14

15

16,17

18

19,20,21,22

Pendamping Katekis yang memiliki

sertifikat

Siap untuk memberikan

katekese kepada para

calon

memiliki wawasan

tentang sakramem

Krisma

memiliki ketrampilan

untuk memimpin

mampu membimbing

23

24

25

26

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

38

siswa untuk menghayati

sakramen

Calon penerima

Sakramen

Aktif dalam kegiatan

rohani di Gereja

ataupun di lingkungan

Aktif dalam kegiatan

bermasyarakat

Rajin membaca Kitab

Suci

Aktif dalam proses

pendampingan

Mengikuti tridium

28

29

30

31,32,33,

34

Evaluasi Mengukur secara jelas

hasil belajar yang sudah

dipelajari

Mengukur sampel yang

representatif dari hasil

belajar dan bahan

pelajaran yang telah

diajarkan

Dirancang sesuai

dengan kegunaannya

untuk memperoleh hasil

yang diinginkan

35,36

37,38

39,40

4. Pengembangan Instrumen

a. Uji Coba Terpakai

Uji coba instrumen penelitian ini bersifat uji coba terpakai yang berarti

paneliti hanya satu kali menyebarkan instrumen dan data diperoleh digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

39

untuk penelitian. Butir instrumen yang telah diisi oleh responden diuji tingkat

validitas dan reliabilitasnya. Instrumen yang memiliki nilai validitas dan

reliabilitas rendah tidak layak dipakai dalam analisa data. Instrumen yang

memenuhi syarat dalam uji validitas dan reliabilitas akan digunakan dalam analisa

data dan uji hipotesis.

b. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan

butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendiskripsikan suatu variabel

(Sujarweni dan dan Poly Endrayanto, 2012:177). Alat ukur dapat dinyatakan

sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan

akurat apabila telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas.

Uji validitas dalam penelitian ini perhitungannya dibantu dengan program

SPSS 16.0 for windows. Melalui uji coba terpakai menggunakan validitas butir

dengan taraf signifikan 0.05 dengan N 52 orang, untuk menentukan kevalidan

item dapat diketahui. Bila signifikansi kurang dari 0.05 maka item valid, namun

bila signifikansi lebih dari 0.05 maka item tidak valid.

Hasil validitas pada variabel persiapan Sakramen Krisma dari 40 soal

terdapat 34 soal yang valid sedangkan 6 soal tidak valid. Adapun soal yang tidak

valid yaitu nomer 2, 5, 16, 23 dan 34 dengan rentang signifikansi 0.071-0.708.

Dengan demikian, ada 34 dari 40 soal yang layak dianalisa lebih lanjut.

c. Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

40

dianggap baik. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan atau

konsistensi alat ukur, apakah alat ukur dapat digunakan akan tetap konsisten bila

pengukuran dilakukan kembali. Menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno,

2012:120) reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat

diterima, dan diatas 0.8 adalah baik.

Tabel 2. Reliability Statistics.

Cronbach's Alpha N of Items

.882 40

Dalam penelitian ini, uji coba reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s

Alpha. Keterangan di atas menunjukan bahwa 40 item instrumen variabel

persiapan Sakramen Krisma telah memenuhi kriteria reliabilitas dan dapat disebut

reliabel. Reliabilitas instrumen ini ditunjukan dengan kolom Cronbach’s Alpha

sebesar 0.882 yang berarti baik.

F. Teknik Analisa Data

1. Uji Prasyarat Analisa

Setelah mendapatkan data dari responden lalu diuji validitas dan

reliabilitasnya, langkah selanjutnya adalah melakukan uji prasyarat analisis.

Adapun uji prasyarat analisis ini mencakup uji normalitas dengan menggunakan

aplikaso SPSS for windows versi 16.0. jenis data yang digunakan adalah skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

41

ordinat, yakni data perihal persiapan Sakramen Krisma yang didasarkan pada

jenjang dari paling tinggi hingga paling rendah

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas distribusi menjadi syarat pokok yang harus dipenuhi dalam

analisis, bertujuan untuk mengetahui apakah data dapat berdistribusi dengan

normal. Normalitas data penting, karena data yang terdistribusi dengan normal

dianggap data yang mewakili suatu populasi.

Uji normalitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows

versi 16.0 yakni menggunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov. Jika

signifikansi kurang dari 0,05, maka kesimpulannya data tidak normal. Tetapi jika

nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka data berdistribusi normal.

2. Analisa Deskriptif

Analisa deskriptif digunakan untuk menggambarkan statistik data seperti

rata-rata (mean), skor total (sum), standar deviasi, variance, rentang skor (range),

serta mengukur distribusi data dengan skewness dan kurtosis (Duwi Priyanto,

2012:25).

a. Variabel Persiapan Sakramen Krisma

Deskripsi data untuk tiap butir pada aspek ditentukan dengan rumus

berikut :

Smak – Smin

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

42

Keterangan :

Smak : Skor Maksimal

Smin : Skor Minimal

N : Rentang skala tiap item

Berdasarkan 35 soal dengan skala 1 – 4, skor maksimum yang diperoleh

adalah 140, skor minimum 35, dengan rentang skala 4.

Tabel 3. Interval Variabel Persiapan Sakramen Krisma.

Kriteria Interval

Selalu 113.76-140

Sering 87.6-113.75

Jarang Sekali 61.26-87.5

Tidak Pernah 35-61.25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Uji Prasyarat Analisa

Uji prasyarat analisis mencakup uji normalitas dengan menggunakan SPSS

for windows versi 16.0. berikut uraian uji prasyarat analisis.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas menjadi syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis.

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dapat berdistribusi

dengan normal. Normalitas data penting, karena data yang terdistribusi dengan

normal dianggap data yang mewakili suatu populasi.

Tabel 4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Persiapan

Sakramen Krisma

N 52

Normal Parametersa Mean 132.23

Std. Deviation 10.089

Most Extreme

Differences

Absolute .058

Positive .058

Negative -.053

Kolmogorov-Smirnov Z .416

Asymp. Sig. (2-tailed) .995

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

44

Berdasarkan hasil uji normalitas menurut teknik Kolmogorov-Smirnov

pada SPSS for windows 16.0 diketahui bahwa nilai signifikan variabel persiapan

Sakramen Krisma sebesar 0,995. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data

tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa

data berdistribusi normal.

2. Deskripsi Data

a. Persiapan Sakramen Krisma

Tabel 5. Rangkuman Deskripsi Persiapan Sakramen Krisma.

Statistics

Persiapan

N Valid 52

Missing 0

Mean 115.692

Std. Error of Mean 1.34802

Median 116.502

Mode 122.00

Std. Deviation 9.72068

Variance 94.492

Skewness -.300

Std. Error of Skewness .330

Kurtosis .307

Std. Error of Kurtosis .650

Range 50.00

Minimum 88.00

Maximum 138.00

Sum 6016.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

45

Melalui tabel statistik, dapat dilihat N valid 52 responden dengan jumlah

instrumen 35 butir, diketahui bahwa rata-rata persiapan Sakramen Krisma dengan

harga mean 132.232, standar deviasi 1.008901. Sedangkan range adalah 52

dengan skor minimum 104 dan skor maksimum 156. Nilai tengah (median) adalah

133.002, nilai yang sering muncul (mode) adalah 128.00 dan sum 6876.

Tabel 6. Frekuensi Varibel Persiapan Sakramen Krisma.

Kriteria Interval Jumlah anak Presentase

Selalu 113.76-140 31 60%

Sering 87.6-113.75 21 40%

Jarang sekali 61.26-87.5 0 0%

Tidak pernah 35-61.25 0 0%

Jumlah 52 100%

60%

40%

0% 0%

Diagram 1. Frekuensi Variabel Persiapan Sakramen Krisma.

Selalu Sering Jarang Sekali Tidak Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

46

Berdasarkan analisa frekuensi, berikut klasifikasi variabel persiapan

Sakramen Krisma, keterangan gambar diatas menunjukan bahwa 31 responden

(60%) penerima Sakramen Krisma setuju bahwa persiapan Sakramen Krisma

selalu dilaksanakan dengan baik dan 21 responden (40%) setuju menjawab bahwa

persiapan Sakramen Krisma sering dilaksanakan dengan baik.

1) Deskripsi Statistik Aspek Program Persiapan Sakramen Krisma

Tabel 7. Rangkuman Statistik Aspek Program Persiapan Sakramen Krisma.

Statistics

program persiapan

N Valid 52

Missing 0

Mean 63.8846

Std. Error of Mean .75640

Median 64.0000

Mode 64.00a

Std. Deviation 5.45446

Variance 29.751

Skewness -.189

Std. Error of Skewness .330

Kurtosis .354

Std. Error of Kurtosis .650

Range 26.00

Minimum 49.00

Maximum 75.00

Sum 3322.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

47

Salah satu aspek dari variabel Persiapan Sakramen Krisma adalah program

persiapan Sakramen Krisma. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid 52

orang dengan jumlah instrument 19 butir. Jumlah mean 63.8846, median 64.0000,

mode 64.00, standar deviasi 5.45446, varian 29.751, range 26.00, skor minimum

49, skor maksimum 75 dan sum 3322.

Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel persiapan Sakramen

Krisma berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dalam aspek, berikut

uraiannya:

Tabel 8. Frekuensi Program Persiapan Sakramen Krisma.

Kriteria Interval Jumlah anak Presentase

Selalu 61.76-76 35 67%

Sering 47.6-61.75 17 33%

Jarang sekali 33.26-47.5 0 0%

Tidak pernah 19-33.25 0 0%

jumlah 52 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

48

Diagram 2. Frekuensi Program Persiapan Sakramen Krisma.

Tabel diatas menunjukan bahwa calon penerima Sakramen Krisma tahun

2014 di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan sering melaksanakan persiapan

Sakramen Krisma dengan program yang telah di rancang. Dari 52 orang, terdapat

35 orang (67%) menjawab selalu dan 17 orang (33%) menjawab sering. Dengan

data tersebut dapat disimpulkan bahwa program persiapan Sakramen Krisma

sudah berjalan dengan baik sesuai dengan kriteria.

2) Deskripsi Statistik Aspek Pendamping Persiapan Sakramen Krisma

Tabel 9. Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek

Pendamping Persiapan Sakramen Krisma.

Statistics

pendamping persiapan

N Valid 52

Missing 0

Mean 13.7692

Std. Error of Mean .22913

67%

33%

0%

0%

Program Persiapan Sakramen Krisma

Selalu Sering Jarang Sekali Tidak Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

49

Median 14.0000

Mode 14.00

Std. Deviation 1.65228

Variance 2.730

Skewness -.402

Std. Error of Skewness .330

Kurtosis -.050

Std. Error of Kurtosis .650

Range 7.00

Minimum 9.00

Maximum 16.00

Sum 716.00

Salah satu aspek dari dari variabel persiapan Sakramen Krisma adalah

pendamping Sakramen Krisma. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid

52 orang dengan jumlah instrumen 4. Jumlah mean 13.7692, median 14.0000,

varian 2.730, mode 14.00, standar deviasi 1.65228, range 7.00, skor minimum

9.00, skor maksimum 16.00 dan sum 716.

Tabel 10. Frekuensi Pendamping Persiapan Sakramen Krisma.

Kriteria Interval Jumlah Anak Presentase

Selalu 14-16 31 60%

Sering 11-13 20 38%

Jarang sekali 9-10 1 2%

Tidak pernah 4-7 0 0%

Jumlah 52 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

50

Diagram 3. Frekuensi Pendamping Persiapan Sakramen Krisma.

Melalui tabel di atas, diketahui bahwa calon penerima Sakramen Krisma

Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan dengan jumlah 52 orang dengan jumlah

instrumen 4, menjawab dengan macam-macam jawaban tentang kriteria

pendamping persiapan Sakramen Krisma. Terdapat 30 orang (60%) yang

menjawab selalu, 20 orang (38%) menjawab sering, dan 1 orang (2%) menjawab

jarang sekali. Melalui keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa para

pendamping persiapan Sakramen Krisma Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan

tahun 2014 memenuhi kriteria sebagai pendamping persiapan Sakramen Krisma.

3) Deskripsi Statistik Aspek Calon Penerima Sakramen Krisma

Tabel 11. Deskripsi Statistik Aspek Calon Penerima Sakramen Krisma

Statistics

calon penerima

N Valid 52

60%

38%

2% 0%

Pendamping Persiapan Sakramen Krisma

Selalu

Sering

Jarang Sekali

Tidak Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

51

Missing 0

Mean 17.5962

Std. Error of Mean .40197

Median 18.0000

Mode 18.00

Std. Deviation 2.89868

Variance 8.402

Skewness .018

Std. Error of Skewness .330

Kurtosis -.185

Std. Error of Kurtosis .650

Range 12.00

Minimum 12.00

Maximum 24.00

Sum 915.00

Salah satu aspek dalam persiapan Sakramen Krisma adalah calon

penerima Sakramen Krisma. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid 52

orang dengan jumlah intrumen 6. Jumlah mean 17.5962, median 18.0000, varian

8.402, mode 18.00, standar deviasi 2.89868, range 12.00, skor minimum 12.00,

skor maksimum 24.00 sum 915.00.

Tabel di bawah ini merupakan aspek variabel persiapan Sakramen Krisma

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam aspek. Berikut uraiannya :

Tabel 12. Frekuensi Aspek Calon Penerima Sakramen Krisma.

Kriteria Interval Jumlah anak Presentase

Selalu 20.6 - 24 13 25 %

Sering 16- 19.5 26 50 %

Jarang sekali 10.6-15 13 25 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

52

Tidak pernah 6-10.5 0 0 %

jumlah 52 100%

Diagram 3. Diagram Aspek Calon Penerima Sakramen Krisma.

Melalui tabel di atas, diketahui bahwa calon penerima Sakramen Krisma

Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan dengan jumlah 52 orang dan dengan

jumlah instrumen 6 menjawab tentang kriteria calon persiapan Sakramen

Krisma terdapat 13 orang (25 %) yang menjawab selalu, 26 orang (50 %)

menjawab sering, 13 orang (25%) menjawab jarang sekali. disimpulkan

bahwa para calon persiapan Sakramen Krisma Paroki Santo Yohanes Rasul

Somohitan tahun 2014 sudah memenuhi kriteria sebagai calon penerima

Sakramen Krisma dilihat dari 75% calon penerima Sakramen Krisma sudah

25%

50%

25%

0%

Calon Penerima Sakramen Krisma

Selalu Sering Jarang Sekali Tidak Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

53

siap dalam melaksanakan proses persiapan sebelum menerima Sakramen

Krisma.

4) Deskripsi Statistik Aspek Evaluasi Persiapan Sakramen Krisma

Tabel 13. Deskripsi Statistik Aspek Evaluasi Persiapan Sakramen Krisma.

Statistics

evaluasi persiapan

N Valid 52

Missing 0

Mean 20.1538

Std. Error of Mean .32653

Median 20.0000

Mode 19.00

Std. Deviation 2.35468

Variance 5.544

Skewness -.220

Std. Error of Skewness .330

Kurtosis .436

Std. Error of Kurtosis .650

Range 11.00

Minimum 13.00

Maximum 24.00

Sum 1048.00

Salah satu aspek dalam persiapan Sakramen Krisma adalah calon

penerima Sakramen Krisma. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid 52

orang dengan jumlah instrumen 6. Jumlah mean 20.1538, median 20.0000, varian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

54

5.544, mode 19.00, standar deviasi 2.35468, range 11.00, skor minimum 13.00,

skor maksimum 24.00 dan sum 1048.00.

Tabel di bawah ini merupakan aspek variabel persiapan Sakramen Krisma

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam aspek. Berikut uraiannya

Tabel 14. Frekuensi Aspek Evaluasi Persiapan Sakramen Krisma.

Kriteria Interval Jumlah anak Presentase

Selalu 20.6-24 29 56%

Sering 16-19.5 22 42%

Jarang sekali 11.6-15 1 2%

Tidak pernah 6-10.5 0 0%

Jumlah 52 100 %

Diagram 4. Diagram Aspek Evaluasi Persiapan Sakramen Krisma.

Melalui tabel di atas, diketahui bahwa calon penerima Sakramen Krisma

Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan dengan jumlah 52 orang menjawab

dengan macam-macam jawaban tentang kriteria calon persiapan Sakramen

56%

42%

2% 0%

Evaluasi Persiapan Sakramen Krisma

Selalu Sering Jarang Sekali Tidak Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

55

Krisma terdapat 29 orang (56%) yang menjawab selalu, 22 orang (42%)

menjawab sering, 1 orang (2%) menjawab jarang sekali. Melalui keterangan di

atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi persiapan Sakramen Krisma Paroki Santo

Yohanes Rasul Somohitan tahun 2014 sudah memenuhi kriteria.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Variabel Persiapan Sakramen Krisma Berdasarkan Data

Keseluruhan

Hasil deskripsi data yang diperoleh melalui responden menunjukan secara

keseluruhan sebagaian besar sering melaksanakan persiapan Sakramen Krisma

sesuai kriteria yang telah ditentukan. Hal tersebut dilihat dari nilai rata-rata pada

nilai keseluruhan dan tiap aspek yang diukur mendekati skor maksimal.

Variabel persiapan Sakramen Krisma memiliki empat aspek yakni

Program persiapan Sakramen Krisma, Pendamping persiapan Sakramen Krisma,

calon penerima Sakramen Krisma dan evaluasi persiapan Sakramen Krisma. Dari

data keseluruhan N 52 diperoleh nilai rata-rata 132.232 dengan menunjukan

bahwa 31 responden (60%) penerima Sakramen Krisma setuju bahwa persiapan

Sakramen Krisma selalu dilaksanakan dengan baik dan 21 responden (40%) setuju

menjawab bahwa persiapan Sakramen Krisma sering dilaksanakan dengan baik.

Data tersebut menunjukkan bahwa persiapan Sakramen Krisma yang dilaksanakan

di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan sudah hampir memenuhi kriteria.

Seperti Sakramen lainnya, untuk menerima Sakramen Krisma, calon perlu

dipersiapkan sungguh-sungguh dengan pengajaran oleh seorang katekis

(Sugiyana, 2015:38). Didalam persiapan Sakramen Krisma terdapat unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

56

program yang harus disiapakan oleh pendamping sebalum dilaksanakannya

persiapan, program tersebut berisikan tujuan yang akan dicapai, materi, sarana,

metode dan proses kegiatan. Pendamping itu sendiri yang merupakan seorang

katekis, calon penerima Sakramen Krisma serta evaluasi yang dilaksankan setelah

persiapan berakhir. Di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan khususnya yang

menerimakan Sakramen Krisma tahun 2014, rata-rata para calon telah

melaksanakan persiapan Sakramen Krisma sesuai dengan kriteria.

2. Aspek Program Persiapan Sakramen Krisma

Dalam aspek program, indikator yang diukur adalah kriteria program,

materi, sarana, metode, dan proses kegiatan yang akan dilaksanakan seperti

penentuan tujuan yang diarahkan pada pada pemahaman siswa dan kemampuan

mereka untuk memaknai dan menghayati Sakramen Krisma.

Berdasarkan deskripsi statistik dengan N 52 diketahui nilai rata-rata

(mean) 63.8846 dengan responden sebanyak 35 orang (67%) menjawab selalu

dan 17 orang (33%) menjawab sering. Data ini menunjukkan bahwa program

yang telah direncanakan memenuhi indikator-indikator aspek persiapan Sakramen

Krisma.

Dalam suatu perancanaan program pengajaran terdapat unsur tujuan,

materi, sarana. metode dan proses kegiatan. Apa yang harus dipelajari (tujuan),

apa/bagaimana prosedur, dan sumber-sumber belajar apa yang tepat untuk

mencapai hasil belajar yang diinginkan (kegiatan dan sumber belajar). Dari ini

maka suatu persiapan program harus memenhi kriteria-kriteria yang telah

ditentukan. (Harjanto, 1997:223) menyatakan bahwa kriteria sebuah meteri adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

57

sesuai dengan tujuan yang dirumuskan, akurat, rasional, praktis, relevan dengan

kebutuhan calon, mengandung segi-segi etik dan bersumber dari buku yang baku,

kemudian (Harjanto, 1997:238-239) menyatakan bahwa kriteria sebuah sarana

adalah menunjang tujuan yang telah dirumuskan, tepat dan berguna bagi

pemahaman bahan yang dipelajari, ketersediaan, bermutu, terdapat interaksi

antara pendamping dan calon. Sedangkan untuk kriteria sebuah metode adalah

dirumuskan untuk mencapai tujuan, sesuai dengan keadaan para calon dan

membantu calon dalam berdinamika. Dan kriteria untuk proses pendampingan

adalah membantu siswa untuk memaknai sakramen Krisma yang akan

diterimanya dan terdapat tahap-tahap yang jelas.

3. Aspek Pendamping Persiapan Sakramen Krisma

Variabel persiapan Sakramen Krisma dengan aspek pendamping persiapan

Sakramen Krisma yang diukur yakni bagaimana kriteria yang ditentukan oleh

paroki sebagai pendamping persiapan Sakramen Krisma.

Melalui analisis data deskripsi statistik dengan N 52 ditemukan nilai rata-

rata (mean) 13.7692 dengan jumlah 30 orang (60%) yang menjawab selalu, 20

orang (38%) menjawab sering, dan 1 orang (2%) menjawab jarang sekali. Melalui

keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa para pendamping persiapan

Sakramen Krisma Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan tahun 2014 memenuhi

kriteria sebagai pendamping persiapan Sakramen Krisma..

Kriteria yang ditetapkan untuk pendamping persiapan Sakramen Krisma

Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan adalah katekis yang memiliki sertifikat,

siap untuk memberikan katekese kepada para calon, memiliki wawasan tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

58

sakramem Krisma, memiliki ketrampilan untuk memimpin, mampu membimbing

siswa untuk menghayati sakramen.

4. Aspek Calon Penerima Sakramen Krisma

Variabel persiapan Sakramen Krisma dengan aspek calon penerima

Sakramen Krisma yang diukur yakni bagaimana kriteria calon yang ditentukan

oleh paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan untuk mengikuti persiapan

Sakramen Krisma.

Melalui analisis data deskripsi statistik dengan N 52 ditemukan nilai rata-

rata (mean) 17.5962 dengan jumlah 13 orang (25 %) yang menjawab selalu, 26

orang (50 %) menjawab sering, 13 orang (25%) menjawab jarang sekali..

Kriteria yang ditetapkan untuk calon penerima Sakramen Krisma dalam

persiapannya adalah aktif dalam kegiatan rohani di Gereja ataupun di lingkungan,

aktif dalam kegiatan bermasyarakat, rajin membaca Kitab Suci, aktif dalam proses

pendampingan dan mengikuti tridium.

Melalui data di atas, terlihat bahwa banyak responden yang menjawab

jarang sekali yakni 13 orang (25%) menunjukkan bahwa calon penerima

Sakramen Krisma sudah memenuhi kriteria dalam persiapan Sakramen Krisma.

5. Aspek Evaluasi Persiapan Sakramen Krisma

Variabel persiapan Sakramen Krisma dengan aspek evaluasi persiapan

Sakramen Krisma yang diukur yakni kriteria evaluasi dalam suatu pengajaran

termasuk dalam persiapan Sakramen Krisma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

59

Melalui analisis data deskripsi statistik dengan N 52 ditemukan nilai rata-

rata (mean) 20.1538 dengan jumlah 29 orang (56%) yang menjawab selalu, 22

orang (42%) menjawab sering, 1 orang (2%) menjawab jarang sekali. Melalui

keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi persiapan Sakramen Krisma

Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan tahun 2014 sudah memenuhi kriteria

Kriteria yang ditetapkan untuk evaluasi pengajaran adalah dapat mengukur

secara jelas hasil belajar yang sudah dipelajari, dapat mengukur sampel yang

representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan dan

dirancang sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengalami beberapa

keterbatasan, kekuragan dan hambatan sebagai berikut :

1. Penulis memiliki keterbatasan waktu dalam penyebaran angket karena tempat

tinggal responden yang belum diketahui dan letak paroki yang luas,

mengingat responden yang masih berusia sekolah dan hanya dapat ditemui

pada sore hari, sehingga pengisian angket yang harus ditunggu menambah

lamanya waktu dalam melakukan penelitian.

2. Peneliti menyadari bahwa terdapat instrumen yang tidak dapat

mengungkapkan secara jelas maksud dari variabel penelitian.

D. Refleksi Pastoral

Sakramen Krisma merupakan salah satu dari Sakramen inisiasi, dengan

menerima Sakramen Krisma orang dimasukkan menjadi bagian dari persekutuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

60

umat beriman. Tidak hanya itu dengan menerima Sakramen Krisma seseorang

telah dianggap dewasa dalam iman dan siap pula dilibatkan dalam tugas-tugas

perutusan baik dalam Gereja maupun di tengah masyarakat.

Dengan tanggung jawab yang harus diemban setelah seseorang menerima

Sakramen Krisma maka sebelum menerikan Sakramen krisma seseorang perlu

disiapkan dengan sungguh-sungguh melalui pengajaran oleh seorang katekis,

pengajaran dimaksudkan supaya calon penerima Sakramen Krisma dapat

memaknai dan menghayati Sakramen itu sendiri dan menjadi buah-buah didalam

dirinya. Di dalam persiapannya pun harus memenuhi kriteria-kriteria dalam

perencanaan pengajaran supaya persiapan yang akan dilaksanakan lebih terarah

dan membantu peserta penerima Sakramen Krisma untuk lebih menghayati tugas

dan perutusannya.

Dalam suatu kegiatan program kerja sangat penting untuk mencapai tujuan

yang diinginkan. Program yang baik tentunya dapat menjawab kebutuhan dan

keprihatinan dari subyek yang dituju oleh si pembuat program. Hal ini ditegaskan

dalam dokumen Gereja Directorium Catechisticum Generale atau Pedoman

Umum Katekese no 118 :

Program-program yang dibuat sesuai dengan usia, tempat-tempat dan

waktu, menentukan tujuan-tujuan pendidikan yang akan dicapai, kriteria

metodologi yang perlu dipergunakan dan bahan yang akan diolah di dalam

katekese. Adalah sangat perlu diperhatikan, supaya misteri-misteri iman

yang dipercaya oleh para orang beriman dewasa, sudah dicantumkan di

dalam program-program katekese bagi anak-anak dan para remaja namun

dengan cara yang sesuai dengan mereka

E. Usulan Program

Pada bagian ini penulis akan menyampaikan usulan program untuk

pendamping persiapan Sakaramen Krisma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

61

1. Latar Belakang

Dalam suatu kegiatan pendampingan dan pembinaan iman, program kerja

memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu prosen untuk hasil yang

diinginkan. Program yang baik tentunya dapat menjawab kebutuhan dan

keprihatinan dari subjek yang dituju.

Dalam BAB III peneliti yang mengambil subjek calon penerima Sakramen

Krisma di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan tahun 2014 telah ditemukan

25% dari calon penerima Sakramen Krisma kurang aktif dalam proses persiapan

Sakramen Krisma meskipun sudah memenuhi kriteria, hal ini dikatakan oleh

responden melalui hasil kuisoner yang sebagaian besar menyatakan jarang sekali

aktif dalam proses persiapan.

Usulan Program ini sebagai pengembangan dari materi Sakramen Krisma

yang sudah ada. Karena Keuskupan Agung Semarang merumusan cita-citanya

sebagai umat yang cerdas, tangguh dan missioner, maka arah dasar Keuskupan

Agung Semarang 2016-2020 juga melatarbelakangi program ini. Para calon diajak

untuk semakin berani menjadi saksi Kristus dan semakin menjadi pribadi yang

bertanggung jawab dalam tugasnya.

2. Tujuan Pelaksanaan Usulan Program

Katekese adalah salah satu usaha salah satu usaha pendampingan iman

dalam mempersiapkan diri untuk menyambut Sakramen Krisma sabagai salah satu

Sakramen inisasi dalam Gereja katolik. Untuk sungguh menghayati Sakramen

Krisma dalam hidup menggereja para calon diharuskan mengikuti pendampingan

persiapan Sakramen Krisma, sehingga menghasilkan para penerima Sakramen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

62

Krisma yang berani untuk menjadi saksi Kristus dan berani mengemban tanggung

jawab dalam kehidupan menggereja.

3. Usulan Program Pengembangan Pendampingan Calon Penerima

Sakramen Krisma di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan

Tema : Menjadi Saksi Kristus dan Tanggung Jawab Terhadap Gereja

Tujuan : Membantu para calon supaya lebih yakin akan iman, akan

kebangkitan Kristus, berani memberi kesaksian dan menyadari

tanggung jawab terhadap kehidupan Gereja

Tabel 15. Program Pendampingan Sakramen Krisma.

No TEMA TUJUAN MATERI SARANA METODE SUMBER

BAHAN

1 Menjadi

Saksi

Kristus

Membantu

para calon

supaya lebih

yakin akan

iman, akan

kebangkitan

Kristus,

berani

memberi

kesaksian

- Menjadi

Saksi Kristus

LCD

laptop

hand out

kertas

Spidol

Sharing

Informasi

Tanya

jawab

Katekese

Inisiasi

Kitab Suci

Persiapan

Krisma

Suci

2 Tanggung

Jawab

Terhadap

Gereja

Calon

penerima

menyadari

dan memiliki

rasa berani

tugas

perutusan

Gereja

Handout Sharing

Diskusi

Tanya

jawab

Sakramen

Inisiasi

Kitab

Suci

Persiapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

63

tanggung

terhadap

Gereja

Krisma

Suci

F. Contoh Persiapan Pembekalan Bagi Calon Penerima Sakramen Krisma

Dibawah ini adalah contoh pembekalan bagi calon penerima Sakramen

Krisma yang diambil dari usulan program.

1. Satuan Pertemuan I

a. Identitas Pertemuan

1) Judul Pertemuan : Menjadi Saksi Kristus

2) Tujuan : Membantu para calon supaya lebih yakin akan

iman, akan kebangkitan Kristus, berani memberi

kesaksian

3) Waktu : 2 x 45

b. Pemikiran Dasar

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk menjadi saksi apa yang

telah Yesus lakukan di dalam kita dan bagi kita. Menjadi saksi di pengadilan

hampir serupa dengan menjadi saksi Kristus, karena yang disampaikan adalah

suatu kebenaran. Sebagai seorang yang percaya, sejak menerima Yesus di

hari dan hidup kita, kita sudah punya kebenaran bahwa Yesus begitu

mengasihi kita sehingga Ia mati di kayu salib demi menebus kita dari dosa

dan hidup kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

64

Para calon penerima Sakramen Krisma diajak memahami bahwa Sakramen

Krisma mengandung suatu panggilan untuk menjadi saksi Kristus. Dalam

hidupnya, calon yang sudah menerima Sakramen Krisma tidak cukup hanya

menyadari kesatuannya dengan Kristus namun mereka hendaknya juga

menyadari panggilannya untuk menghadirkan Kristus dalam kehidupan nyata

sehari-hari.

Sehingga pada akhir pertemuan para calon semakin berani menjadi saksi

Kristus dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tantangan.

c. Materi

Pengertian menjadi saksi Kristus

d. Sumber Bahan

1) Persiapan Krisma Suci

2) Katekese Inisasi

3) Cerita “Pak Loba”

4) Kitab Suci

e. Sarana

1) Laptop

2) hand out

3) kertas

4) Spidol

f. Metode

1) Sharing

2) Informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

65

3) Tanya jawab

g. Proses Pengembangan Langkah

1) Pembuka

a) Doa pembuka

b) Pengantar

2) Langkah 1 : Peserta diajak sharing tentang pengalaman menjadi saksi

3) Langkah 2 : Cerita “Pak Loba”

Pak Loba

Pada suatu hari, Pak Loba terlibat dalam sengketa/perkara pengadilan

lawan pak Ringkih. Masalahnya adalah siapa pemilik tanah sah atas tanah

seluas 1.000 metere persegi, Verp. No. 2001 di kampung Dukuh. Dalam

usahanya memenangkan perkara ini, Pak Loba tidak segan-segan menyuap

berbagai pihak yang berperan dalam penangganan masalah ini. “untuk

melicinkan jalan”. Pikirnya.

Melihat keadaan Pak Ringkih yang sudah terjepit sebelum proses

“pengadilan” dimulai, Pak Jujur mendatanginya dan menawarkan diri untuk

siap menjadi saksi. “Apa kamu benar-benar tahu seluk-beluk tanah ini?”

tanya Pak Ringkih. “Saya tahu persis,” sahut Pak Jujur. “Ingat, Pak Jujur,

yang kita hadapi adalah raksasa uang yang bisa membungkam setiap mulut

yang mau mengungkap kebenaran”. Tidakkah Pak Jujur takut menanggung

resiko ancaman Pak Loba? Beranikah Pak Jujur tetap mengatakan

kebenaran?” “Saya akan mengatakan apa yang saya ketahui dan saya yakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

66

benar. Apa pun resikonya aku tidak peduli! Tegas Pak Jujur. “Beranikah Pak

Jujur disumpah”-“Berani,” jawab Pak Jujur mantap.

4) Langkah 3 : Tanya jawab antara pendamping dengan peserta

5) Langkah 4 : Kesaksian Kitab Suci (Lukas 24:13-35)

Perjalanan ke Emaus

Ada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah

kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari

Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah

terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah

Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.

Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak

dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu

percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan

muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya:

"Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa

yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka:

"Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret.

Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di

hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala

dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati

dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan,

bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi

sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

67

beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi

buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu

mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-

malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah

pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan

perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata

kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga

kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah

Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-

Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia

dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-

nabi. Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-

olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-

Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah

menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk

tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan

mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya

dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan

mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata

mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika

Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab

Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem.

Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

68

bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya

Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua

orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana

mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

6) Langkah 5 : Tanya jawab pedalaman Kitab Suci antara pendamping

dengan peserta

7) Langkah 6 : Informasi mengenai “Menjadi Saksi Kristus”

Menjadi Saksi Kristus

Sakramen Krisma mengandung suatu panggilan untuk menjadi saksi

Kristus. Berkat sakramen Baptis, mereka dipersatukan dengan Yesus Kristus.

Mereka dimasukkan dalam seluruh peristiwa Yesus Kristus.

Dalam Sakramen Krisma, kesatuan dengan Kristus tidak hanya diakui dan

diteguhkan lagi, tetapi juga diperluas. Dalam hidupnya orang yang menerima

Sakramen Krisma tidak cukup hanya menyadari kesatuannya dengan Kristus atau

tinggal di dalam-Nya. Namun mereka hendaknya juga menyadari panggilannya

untuk menghadirkan Kristus dalam kehidupannya. Inilah yang dimaksudkan

menjadi saksi Kristus. Panggilan menjadi saksi Kristus ini dipertegas oleh Paus

Paulus VI dalam surat apostolik Divinae Consortium Naturae, 15 Agustus 1971.

“Melalui karunia Roh Kudus dalam Sakramen Krisma, mereka menjadi serupa

dengan Kristus secara lebih sempurna, mereka dikuatkan untuk menjadi saksi

Kristus, demi membangun tubuhnya dalam iman dan kasih”.

Menjadi saksi Kristus adalah menampakkan dan menghadirkan Kristus

dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kalau Yesus mudah tergerak kepada orang

yang sakit dan tak berdaya, kita juga hendaknya memperlihatkan hal yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

69

dalam kehidupan kitasaat berhadapan dengan orang sakit dan tak berdaya. Kalau

Yesus memberi pengampunan kepada orang berdosa, kita hendaknya juga berani

memaafkan orang-orang yang berdosa dan bersalah. Kalau Yesus berani berbagai

hidup kepada umat manusia, kita hendaknya juga terpanggil untuk berbagi hidup

dengan sesama. Dengan demikian apabila orang dapat melihat apa yang kita

lakukan, mereka juga melihat Kristus yang hidup dan berkatya melalui diri kita.

Agar kesaksian akan Kristus semakin efektif dan berdaya guna, orang

perlu terus membangun relasi pribadi dengan Dia. Relasi tersenut dapat

diusahakan melalui doa, membaca firman dan mengambangkan kepekaan batin.

Relasi mendalam itu akan semakin membantu orang untuk mengenal Dia dan

perjuangan-Nya, menciantai Dia secara lebih tulus dan mengikuti-Nya lebih total

sehingga seluruh hidupnya bisa menjadi sebuah kesakian iman akan Kristus.

8) Penutup

1) Tanya jawab

2) Doa penutup

2. Satuan Pertemuan II

a. Identitas Pertemuan

1) Judul Pertemuan : Tanggung Jawab dalam Gereja

2) Tujuan : Calon penerima menyadari dan memiliki rasa

berani tanggung terhadap Gereja

3) Waktu : 2 x 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

70

b. Pemikiran Dasar

Remaja merupakan kekuatan penting dalam masyarakat zaman sekarang.

Situasi hidup, sikap-sikap batin serta hubungan-hubungan mereka dengan

keluarga mereka sendiri telah banyak berubah. Bertambah pentingnya peran

mereka dalam masyarakat itu menuntut dari mereka kegiatan merasul yang

sepadan. Mereka sendiri harus menjadi rasul-rasul pertama dan langsung bagi

para remaja, dengan menjalankan sendiri kerasulan dikalangan mereka,

sambil mengindahkan lingkungan sosial kediaman mereka

Sakramen Krisma memberikan kuasa kepada penerimanya untuk ambil

bagian dalam tanggung jawab Gereja, salah satu diantaranya adalah terlibat

aktif dalam kegiatan hidup menggereja.

c. Materi

Tanggung Jawab Terhadap Gereja

d. Sumber Bahan

1) Katekese Inisasi

2) Kitab Suci

3) Persiapan Krisma Suci

e. Sarana

1) LCD

2) Laptop

3) hand out

f. Metode

1) Sharing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

71

2) Informasi

3) Tanya jawab

g. Proses Pengembangan Langkah

1) Langkah 1 : Sharing pengalaman tentang sejauh mana mereka terlibat

dalam kegiatan menggereja ataupun bermasyarakat

2) Langkah 2 : Cerita “Batu Bata Bina Sejahtera”

3) Langkah 3 : Tanya jawah mengenai cerita “Batu Bata Bina Sejahtera”

4) Langkah 4 : Kitab Suci ( 1 Tes 5:12-22)

Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka

yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan

yang menegor kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka

dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang

dengan yang lain. Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah

mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati,

belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. Perhatikanlah,

supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi

usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan

terhadap semua orang. Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap

syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam

Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap

rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

72

5) Langkah 5 : Pendalaman bacaan Kitab Suci

6) Langkah 6 : Informasi tentang tanggung jawab terhadap Gereja dengan

cara ikut ambil bagian dalam tugas perutusan Gereja dan masyarakat

a) Bentuk keterlibatan hidup menggereja dan bermasyarakat

Setiap orang yang menerima Sakramen Krisma dianggap sudah dewasa

baik dalam cara berpikir maupun bertindak. Ia bisa dilibatkan dalam aneka

tugas perutusan Gereja.

Ada empat bidang tugas Gereja yang bisa menjadi medan perutusan orang-

orang yang telah menerima Sakramen Krisma.

1) LEITURGIA

Dalam bidang liturgi, orang yang telah menerima Sakramen Krisma diutus

untuk terlibat dalam aneka tugas liturgi misalnya menjadi misdinar, lektor,

pemazmur, koor atau tugas-tugas lainnya. Partisipasi yang dimaksud bukan

karena diajak orang melainkan suatu dorangan dari dalam untuk turut serta

menggembangkan Gereja. Sebab yang telah menerimakan Sakramen Krisma, ia

turut bertanggung jawab atas mati dan hidupnya, tumbuh dan berkembangnya

Gereja dalam aneka kehidupan.

Sebagai wujud keterlibatan, partisipasi juga dapat dalam bentuk aneka

tugas liturgi sesuai dengan kemampuannya. Kehadirannya tentu akan turut

membawa kemajuan dalam bidang liturgi. Namun lebih dari itu, seseorang yanng

telah menerima Sakramen Krisma juga dimungkinkan untuk menjadi pionir-pionir

dalam kehidupan liturgi. Tidak hanya berpartisipasi, tetapi justru menjadi pemikir

yang kreatif, inovatif dan motivator bagi majunya kegiatan-kegiatan liturgi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

73

2) KOINONIA

Panggilan Tuhan bukan panggilan secara personal antara manusia dengan

Tuhan, tetapi panggilan Tuhan juga diarahkan untuk menggembangkan

persekutuan (koinonia) antar umat beriman dalam kesatuan iman akan Tuhan.

Setiap orang yang telah menerima Sakramen Krisma didorong untuk

masuk dalam persekutuan dan terlibat didalamnya. Tidak hanya menjadi anggota

persekutuan, tetapi juga diharapkan turut memikirkan dan mengembangkan

persekutuan agar lebih hidup dan tumbuh menjadi persekutuan yang sehati sejiwa

dalam iman dan kasih.

Sebagai seseorang yang telah dewasa imannya, orang yang telah menerima

Sakramen Krisma diharapkan mengembangkan sikap-sikap yang perlu untuk

mendukung persekutuan dan sekaligus membuang sikap-sikap yang bisa merusak

persekutuan. Sikap-sikap yang mengembangkan persekutuan persekutuan adalah

kesediaan diri untuk hadir dalam acara-acara bersama, terlibat dalam tugas-tugas

bersama, membangun sikap yang ramah, lemah lembut dan penuh dan penuh

penegertian. Sedangkan sikap yang merusak persekutuan antara lain mudah

berpikir negatif dan tertutup terhadap kehadiran orang lain. Sikap-sikap semacam

ini perlu dihindari agar persekutuan tetap terjaga dan tumbuh menjadi medan

setiap pribadi untuk mengambangkan iman dan kasih.

3) DIAKONIA

Kehadiran Greja di tengah umatnya dan masyarat adakah untuk meneladan

Yesus Kristus yaitu melayani, khususnya melayani mereka yang termasuk dalam

kelompok KLMTD. Pelayanan itu bisa terwujud dalam bentuk pelayanan spontan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

74

pelayanan kartatif dan pelayanan pemberdayaan. Pelayanan spontan adalah

pelayanan yang diberikan kepada orang lain secara spontan dan dengan tulus.

Misalnya menolong orang kecelakaan atau membantu orang mengerjakan sesuatu.

Pelayanan karitatif adalah pelayanan yang diberikan dalm bentuk uang atau dana.

Dana itu diberikan untuk kebutuhan mendesak misalnya pengobatan, beasiswa

atau bencana. Sedangkan pelayanan pemberdayaan adalah bantuan yang diberikan

untuk tujuan pemberdayaan orang dalam hidup dan usaha. Misalnya, memberikan

dana untuk modal usaha atau untuk suatu pelatihan ketrampilan. Melalui

pelayanan diakonia, diharapkan mereka yang telah menerima Sakramen Krisma

menyadari bahwa diriya dipanggil untuk menjadi berkat bagi orang lain melalui

pelayanan-pelayanan yang diberikan. Sebagai seorang yang telah menerima

Sakarmen Krisma, bisa mendukung kegiatan diakonia dengan hidup saling

membantu dan berbagi kepada orang lain yang membutuhkan.

4) KERYGMA

Setiap orang yang menerima Sakramen Krisma dipanggil untuk

mengambil bagian dalam tugas pewartaan. Ia tidak hanya menerima pewartaan

tetapi juga turut menjadi pewarta bagi yang lain. Misalnya, ia ikut membahas

Kitab Suci, memimpin pendalam iman, dan memberikan renungan dalam suatu

kelompok tertentu. Pewartaan juga disampaikan secara personal, yakni pada

orang-orang yang ingin bertanya dan mendalami sesuatu.

Untuk mendukung tugas ini, seseorang perlu membekali diri terus

menerus. Pembekalan itu bisa dilakukan dengan membaca Kitab Suci, ajaran-

ajaran Gereja atau buku-buku yang berisi pendalaman iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

75

7) Penutup

a) Tanya jawab

b) Doa penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini penulis akan menyampaikan kesimpulan dari keseluruhan

is skrispi ini, disamping itu juga akan disampaikan beberapa saran yang

diharapkan dapat berguna bagi pengembangan pendampingan bagi calon

penerima Sakramen Krisma, terutama dalam hal ini adalah kaum muda di Paroki

Santo Yohanes Rasul Somohitan.

A. Kesimpulan

Sakramen Krisma merupakan bagian dalam Sakramen inisiasi dalam

Gereja yang merupakan skaramen yang harus diterima oleh setiap warga Gereja

yang sudah memenuhi syarat untuk menerimanya, dalam Sakramen Krisma ini

secara penuh sudah menjadi anggota Gereja, sehingga mereka mempunyai tugas

dan tanggung jawab untuk menjadi saksi Kristus dalam hidup jemaat maupun

masyarakat dengan dijiwai Roh Kudus.

Supaya seseorang diijikan menerima dan menyambut Sakramen Krisma

diperlukanlah suatu pendampingan dan masa persiapan khusus bagi mereka yang

akan menerimannya. Dalam melaksanakan pendampingan juga diperlukan suatu

persiapan terlebih dahulu mulai dari program perencanaan pendampingan yang,

pendamping itu sendiri dan juga calon penerima yang tentnya harus memenuhi

kriteria yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil penelitian, persiapan Sakramen Krisma bagi kaum muda

tidak hanya kesiapan dari program pendampingan dan pendamping saja namun

juga kesiapan dari para calon sendiri perlu diperhatikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

77

Bertitik tolak dari adanya permasalahan dalam kegiatan persiapan

Sakramen Krisma di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan khususnya bagi

remaja, maka perlu adanya pengembangan program yang melibatkan keaktifan

antar pendamping dan peserta.

B. Saran

Saran dalam penulisan skripsi ini ditunjukan bagi para pembaca ataupun

pemakai skripsi ini.

1. Bagi Pendamping Sakramen Krisma

Katekese yang digunakan sebaiknya katekese yang konteksual, apapun

model yang digunakan dalam kegiatan katekese hendaknya sesuai dengan keadaan

aktual peserta katekese itu sendiri dengan segala keprihatinan dan kebutuhan yang

ada sehingga kegiatana katekese ini diharapkan dapat membantu iman umat itu

sendiri dan supaya dalam persiapan Sakramen Krisma juga melibatkan peserta

untuk aktif dalam proses persiapan misalnya dengan menggunakan metode

sharing.

2. Bagi Calon Penerima Sakramen Krisma

Calon perlu menyadari pentingnya persiapan dalam menyambut Sakramen

Krisma sehingga mereka tahu dan siap akan tanggung jawab yang akan mereka

laksanakan setelah menjadi warga Gereja yang dewasa. Untuk ini mereka harus

aktif dalam persiapan dengan kesediaan untuk berbagi pengalaman dengan peserta

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

78

3. Bagi Orangtua dari Calon Penerima Sakramen Krisma

Hendaknya orang tua dihimbau bahkan dilibatkan untuk turut

memperhatikan kelanjutan pendidikan iman danketerlibatan dalam kegiatan

menggereja dan bermasyarakat dari putera dan puterinya setelah mereka

menerima Sakramen Krisma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

79

DAFTAR PUSTAKA

Banawiratma, J.B. SJ. Ed. (1989). Baptis, Krisma, Ekaristi, Yogyakarta:

Kanisius

Da Cunha, Bosco. (1991). Tiga Sakramen Inisiasi, Malang: Dioma

Duwi, Priyatno. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS,

Yogyakarta. Andi

Gagne, Robert M dan Leslie J. (1983). Prisip Perencanaan Pengajaran, Pusat

Penelitian Universitas Katolik Indonesia Atm Jaya: Jakarta

Harjanto. (1997). Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta

Herman, Wasito. (1997). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia

Hurlock, Elizabeth, B. (1991). Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga

Komkat Dioses Ruteng. (1984). Sakramen Krisma: Pegangan Pembina,

Yogyakarta:Kanisius

Komkat KWI. (2000). Iman Katolik; Buku Informai dan Referensi, Jakarta:

Obor

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. terj. R. Hardawiryana SJ,

Jakarta: Obor

Mariyanto, Ernest. (1987). Persiapan Krisma Suci: Buku Pembina, Yogyakarta:

Kanisius

Panitia Waligereja Indonesia. (1977). Inisiasi Kristen. Flores: Arnoldus

Soenarto SW, Aloysius. (2002). Katekese bagi Calon Krisma. Jakarta: Kanisius

Tangdilitin, Philip. (1984). Pembinaan Generasi Muda Visi dan Latihan, Jakarta:

Obor

Yohanes Paulus II, Paus. (1992). Kitab Hukum Kanonik. Bogor: Grafika Mardi

Yuana

Yohanes Paulus II, Paus. (2005). Catechesi Tradendae ( Penyelenggaraan

Katekese). terj. R. Hardawiryana, SJ. Jakarta: Dokpen KWI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

(1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

TOT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 Cornelius Guntur 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 137

2 Yuliana Mitha 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 141

3 Angelin Ella 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 4 4 4 135

4 Bintang Sandi Aji 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 147

5 Marcelius Avan Fajar 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 133

6 Ignatius Ervano 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 4 4 3 2 4 124

7 bernadia Siwi 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 135

8 Yohanes Budi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 4 3 4 115

9 Lucia Pipit Damayanti 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 138

10 Daniel Prastyo 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 4 4 4 133

11 Mertinus Ifan Setiawan 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 1 2 2 2 4 3 3 2 3 2 3 117

12 Cicilia Erika Citra Dewi 4 4 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 130

13 Eling Kris Prakoso 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 132

14 Intan Ghaniswari 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 136

15 Wisnu Kuncoro 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 135

16 Antonius Riko 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 124

17 Elsa Norma Chistanti 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 132

18 David Natalino Barros 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 126

19 Albertus Marantika 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 4 128

20 Albertus Galih 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 133

21 Alodia Marsa Artamevia 4 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 122

22 Paskalis Difa 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 140

23 Jonathan Wahyu Dhanar 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 125

24 Helene Olivia 3 4 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 114

25 Henrikus Yuli 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 120

26 Fransisca Andrianita 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 1 4 3 4 3 4 4 4 147

27 Krispina Vania Sekar 3 4 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 104

28 Maria Meisa Diansari 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 128

29 Margareta Sustiwi 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 148

30 Maria Aurel Elsania 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 129

31 Yukius Febrian Erik 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 1 2 2 1 3 3 4 3 3 3 3 122

32 Maria Ivana Diah Kusuna 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 128

33 Tri Ratna Kumala Dewi 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 124

34 Aloysius Oktoviano Paska 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 126

35 Alodia Astrid Cindi 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 156

36 Antomius Agung Kuncoro 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145

37 Maria Heppy Liani 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 140

38 Maria Lavida Widya 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 136

39 Margareta Rulita 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 140

40 Maria Delarosa Sukam 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 137

41 Ignatius Fatur 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 150

42 Julius David 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3 2 4 3 3 2 4 4 3 128

43 Fransiska Avenda 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 139

44 Gabriel Aditya 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 130

45 Eknasius Rusmantoko 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 127

Aspek III Aspek IV

VALIDITASAspek I Aspek II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

46 Christina Kusumawati 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 4 3 3 4 119

47 Florentina Alista 3 4 4 4 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 141

48 Oktavianus Tegar 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 139

49 Angelina Kinsha 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 147

50 Timetius Pandu 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 126

51 Yohanes Yunianto 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 134

52 Rafael Anggita Seta 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

(4)

Lampiran 3. Hasil SPSS

Tabel 2. Reliability Statistics.

Cronbach's Alpha N of Items

.882 40

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Persiapan

Sakramen

Krisma

N 52

Normal Parametersa Mean 132.23

Std. Deviation 10.089

Most Extreme

Differences

Absolute .058

Positive .058

Negative -.053

Kolmogorov-Smirnov Z .416

Asymp. Sig. (2-tailed) .995

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

(5)

Lampiran 4. Instrumen Penelitian

ANGKET PENELITIAN

Petunjuk Pengerjaan Angket:

1. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan seksama!

2. Isilah setiap jawaban dengan tanda centang ( x ) pada salah satu jawaban yang ada

di bawahnya!

Identitas Responden

A. Nama : ......................................

B. Jenis Kelamin : ......................................

C. Umur : .....................................

D. Lingkungan : .....................................

1. Apakah pendampingan Sakramen Krisma diarahkan pada pemahaman anda dan

kemampuan anda untuk memaknai dan menghayati Sakramen Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

2. Apakah materi yang dibahas diarahkan untuk memaknai dan menghayati Sakramen

Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

3. Apakah materi yang dibahas dalam persiapan Sakramen Krisma cocok untuk anda?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

(6)

4. Apakah materi yang dibahas dalam persiapan Sakramen Krisma adalah hal-hal yang

menyangkut kehidupan menggereja?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

5. Apakah materi yang dibahas dalam persiapan Sakramen Krisma mudah untuk anda

mengerti?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

6. Apakah materi yang dibahas menyangkut dengan kehidupan konkret yang sedang anda

alami?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

7. Apakah materi yang diberikan oleh pendamping berguna bagi perkembangan moral

anda?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

8. Apakah dalam pembahasan materi menggunakan Kitab Suci sebagai pegangan?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

(7)

9. Apakah metode yang dipakai dalam persiapan Sakrmen Krisma membantu anda untuk

memaknai dan menghayati sakramen Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

10. Apakah metode yang digunakan dalam persiapan Sakramen Krisma mampu untuk anda

laksanakan?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

11. Apakah metode yang digunakan membantu anda dalam proses persiapan Sakramen

Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

12. Apakah sarana yang digunakan menunjang anda dalam memaknai dan menghayati

Sakramen Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

13. Apakah sarana yang digunakan dalam proses persiapan Sakramen Krisma berguna dan

dapat membantu ada memahami bahan yang dipelajari?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

(8)

14. Apakah sarana yang digunakan dalam persiapan Sakramen Krisma tersedia di Gereja

atau mudah untuk anda temukan?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

15. Apakah pendamping menggunakan sarana dengan keadaan yang baik?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

16. Apakah sarana yang digunakan membuat anda berkomunikasi dengan teman yang lain?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

17. Apakah dalam proses persiapan Sakramen Krisma terdapat komunikasi antara

pendamping dengan anda?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

18. Apakah proses persiapan membantu anda dalam menghayati Sakramen Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

19. Apakah dalam proses persiapan Sakramen Krisma dibuka dan ditutup dengan doa?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

(9)

20. Apakah dalam proses persiapan Sakramen Krisma ada pengantar dari pendamping?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

21. Apakah dalam proses persiapan Sakramen Krisma terdapat pendamping menjelaskan

materi persiapan dengan jelas dan waktu yang cukup?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

22. Apakah dalam proses persiapan Sakramen Krisma anda dapat mengerti inti dari materi

yang telah dibahas?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

23. Apakah anda didampingi oleh seorang katekis?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

24. Apakah pendamping mempersiapkan sebelum memulai pendampingan persiapan

Sakramen Krisma ?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

25. Apakah pendamping terlihat memiliki wawasan yang luas mengenai Sakramen Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

(10)

d. Selalu

26. Apakah pendamping terampil dalam mengkomunikasikan bahan persiapan Sakramen

Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

27. Apakah pendamping membimbing anda untuk menghayati Sakramen Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

28. Apakah selama masa persiapan Sakramen Krisma anda menghayati kehidupan

menggereja?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

29. Apakah selama masa persiapan Sakramen Krisma anda aktif dalam kegiatan

masyarakat?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

30. Apakah anda membaca kitab suci di rumah sebelum mengikuti pertemuan persiapan

Sakramen Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

(11)

31. Apakah dalam proses pendampingan diarahkan untuk kegiatan diskusi, anda aktif

mengutarakan pendapat?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

32. Apakah dalam proses pendampingan diarahkan untuk bersharing pengalaman, apakah

anda juga ikut serta dalam bersharing?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

33. Apakah dalam proses pendampingan persiapan Sakramen Krisma saat ada materi yang

belum ada pahami anda akan bertanya kepada pendamping?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

34. Apakah tridium yang anda ikuti bermanfaat untuk anda?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

35. Apakah setelah persiapan Sakaramen Krisma berakhir ada penilaian kembali untuk

materi yang telah dipelajari?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

36. Apakah penilaian diberikan menyangkut bahan yang telah dibahas?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI … · PERSIAPAN SAKRAMEN KRISMA REMAJA TAHUN 2014 DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL SOMOHITAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGANNYA S

(12)

37. Apakah anda dapat menjawab pertanyaan dengan baik dari penilaian yang diberikan ?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

38. Apakah penilaian yang diberikan membantu anda mengingat materi yang dibahas saat

persiapan Sakrmane Krisma?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

39. Apakah anda mendapatkan hasil yang baik dari penilaian yang diberikan?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

40. Apakah anda puas dengan hasil yang anda terima?

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Sering

d. Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI