revisi spm 2
Post on 07-Jul-2016
234 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah menyebabkan
pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja.
Anggaran berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan
(output), bukan hanya sekedar membiayai masukan (input). Perubahan ini penting
dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan
sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi
sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah
yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan
demikian, instansi tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang
fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai
bagian dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam
peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut
dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
Unit Pelaksana Teknis (Puskesmas) merupakan instansi pemerintah yang
tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
sehingga Puskesmas juga dapat menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat
menerapkan PPK BLUD, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu
persyaratan teknis, substantive dan admninistratif. Salah satu persyaratan
administratif yang harus dipenuhi oleh Puskesmas adalah adanya Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah
menetapkan bidang kesehatan merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan
oleh Kabupaten/Kota. Penyelenggaraan urusan wajib oleh Daerah merupakan
perwujudan otonomi yang bertanggungjawab, yang pada intinya merupakan
pengakuan/pemberian hak dan kewajiban Daerah dalam wujud tugas dan
kewajiban yang harus dipikul oleh Daerah. Sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
1
Standar Pelayanan Minimal, maka untuk menjamin terselenggaranya urusan wajib
daerah yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar kepada warga Negara
perlu ditetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Standar Pelayanan Minimal ini dimaksudkan guna memberikan pelayanan atau
kegiatan minimal yang harus dilakukan Puskesmas sebagai tolok ukur kinerja
dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan kesehatan.
2. Tujuan
a. Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan
puskesmas yang bermutu dan terjangkau.
b. Terlaksananya kegiatan peningkatan mutu berkelanjutan yang sesuai
standar berbasis profesionalisme dengan tetap mengedepankan masalah
aksesibilitas masyarakat.
C. Pengertian
1. Umum
a. Puskesmas adalah Unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya (Modul Pelatihan Manajemen Puskesmas, Depkes RI).
b. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promitif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
c. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal.
d. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu kewaktu.
e. Indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi
2
dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil
dan/atau manfaat pelayanan.
f. Jenis Pelayanan adalah pelayanan publik yang mutlak dilaksanakan utuk
memenuhi kebutuhan dasar yang layak dalam kehidupan.
g. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi
dan pemerintahan.
2. Khusus
a. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar
penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi: akses, efektifitas,
efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan,
kompetensi teknis dan hubungan antar manusia.
b. Indikator adalah latar belakang / alasan mengapa suatu kinerja tersebut
perlu diukur
c. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indikator
d. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber
data untuk tiap indikator tersedia.
e. Priode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator
kinerja yang dikumpulkan
f. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus
indikator kinerja
g. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
indikator kinerja
h. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan personal
i. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
dicapai.
3
D. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan ( Lembaran Negara
Nomor 100 Tahun 1992 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
2. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1258 Tahun 2005 Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kinerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4570);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negera Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4585);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan Dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008, tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MenKes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat:
4
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MenKes/SK/IX/2008 tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan Di
Kabupaten/Kota;
12. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS DTP MANDE
A. Data Geografi
Puskesmas DTP Mande merupakan salah satu Puskesmas yang berada di
Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat, pada ketinggian 280 m
dari permukaan laut.
Batas wilayah kerja Puskesmas DTP Mande yaitu:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cikalongkulon dan Kecamatan
Sukaresmi.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Karangtengah dan Kecamatan
Sukaluyu.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cugenang dan sebagian
Kecamatan Sukaresmi.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung.
Luas Kecamatan Mande seluas 8.908,300 Ha, sedangkan luas wilayah kerja
Puskesmas DTP Mande 5.016,309 Ha, melayani 7 Desa yaitu: Mande, Murnisari,
Mulyasari, Jamali, Ciandam, Leuwikoja dan Kutawaringin.
Puskesmas DTP Mande terletak di Desa Jamali, jarak Puskesmas ke ibukota
Propinsi Jawa Barat 66 km. Jarak ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
12 km, jarak ke RSUD Cianjur 11 km dan jarak ke Kantor Kecamatan Mande 4
km.
Tabel 1 Kondisi Geografis
No Nama Desa Kategori Jumlah
RT/RW
Jarak Terjauh ke Puskesmas
(Km)
Rata-Rata waktu tempuh ke Puskesmas
(Menit)
Kondisi Keterjangkauan Desa
Roda 2
Roda 4 Roda 2 Roda 4
1 Mande IDT 17/3 10 60 120 X -2 Murnisari IDT 15/2 8 45 90 X -3 Mulyasari IDT 20/4 4 30 60 X -4 Jamali Non IDT 43/9 1 15 15 X X5 Ciandam IDT 27/6 3 30 60 X -6 Leuwikoja IDT 10/2 7 90 180 X -7 Kutawaringin IDT 21/6 20 120 360 X -
6
Sumber: Hasil Pendataan Mande 2013
B. Data Demografi
Wilayah Puskesmas DTP Mande pada tahun 2013 mencakup pelayanan
keseluruhan penduduk sebanyak 34.314 jiwa, terdiri dari laki-laki 17.067 jiwa,
perempuan 17.247 jiwa, dengan jumlah KK sebanyak 10.104 KK. Dari jumlah tersebut
21.213 jiwa (61.82%) merupakan keluarga miskin (Pemegang Kartu Jamkesmas).
Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur
No DesaJumlah Penduduk
Laki – Laki Perempuan
1234567
MandeMurnisariMulyasariJamaliCiandamLeuwikojaKutawaringin
2.2011.7422.0055.6002.761936
1.823
210416062533543129138911773
Jumlah 17.068 17.250
TOTAL 34.314Sumber : Statistik Kecamatan Mande Tahun 2013
Tabel 3 Jumlah Penduduk Miskin
No Desa Jumlah Penduduk
Penduduk Miskin
Jumlah %
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mande
Murnisari
Mulyasari
Jamali
Ciandam
Leuwikoja
Kutawaringin
4.305
3.343
4.538
11.031
5.674
1.827
3.596
3.392
2.148
2.728
6463
3.420
1.022
2.020
78.79
64.25
60.11
58.59
60.27
55.93
56.17
7
Jumlah 34.314 21.213 61.82 Sumber : Laporan Pendataan BPS dan KIA, Tahun 2013
C. Data Peran Serta Masyarakat
Tabel 4 Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
No Desa Batra Wahana
Kader
Aktif
Polindes
KlpJPKM
sehat
PosyanduPratam
a
Mady
a
Purnam
a
Mandir
i
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mande
Murnisari
Mulyasari
Jamali
Ciandam
Lewikoja
Kutawaringi
n
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
(hcr)
-
-
-
-
25
20
20
30
23
15
15
1(rsk)
-
-
-
1
1(rsk)
1(rsk)
-
-
-
-
-
-
-
5
4
5
0
11
0
6
2
2
2
5
1
4
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah - 1 148 - - 31 16 2 0
Sumber : Laporan Tahunan Program Gizi Tahun 2013
D. Data Sosial Ekonomi
1. Mata Pencaharian Penduduk
Tabel 5 Mata Pencaharian Penduduk
No Desa Petani Pedagang Buruh PNS Lain-lain
1 Mande 455 370 1845 12
2 Murnisari 113 422 1129 15
3 Mulyasari 2428 376 629 22
4 Jamali 8060 279 964 97
5 Ciandam 3989 304 303 16
8
6 Leuwikoja 1123 308 132 11
7 Kutawaringin 2826 109 159 12
Jumlah 20.102 2.428 5292 201Sumber: Profil Puskesmas DTP Mande 2013
2. Pendidikan
Masyarakat di wilayah Puskesmas DTP Mande rata-rata berpendidikan SD
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 6 Sarana Pendidikan di Kecamatan Mande
SARANA JUMLAH
Sekolah TK
Sekolah Dasar Negeri / MI
Sekolah Menengah Pertama Negeri
Tsanawiyah
4
27
3
2
3. Agama
Pada umumnya penduduk diwilayah Puskesmas DTP Mande mayoritas
beragama Islam. Jumlah peduduk diwilayah Puskesmas menurut agama Islam
Protestan dan Katolik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 7 Penduduk Menurut Agama
Agama Jumlah
IslamProtestanKatolik
34.30752
E. Data Sumber Daya Kesehatan
1. Sarana Kesehatan
Puskesmas Induk : 1 Buah
Puskesmas Pembantu : 2 Buah
Posyandu : 49 Buah
9
Pos KB Desa : 7 Orang
Praktek Dokter Swasta : 1 Orang
Balai Pengobatan Swasta : -
2. Struktur Organisasi Puskesmas DTP Mande
Untuk memudahkan fungsi koordinasi dan pelayanan kepada masyarakat, maka
struktur organisasi di Puskesmas DTP Mande Kabupaten Cianjur merujuk pada
Peraturan Bupati Cianjur Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada Dinas Kesehatan. Menindaklanjuti
keputusan tersebut maka dibentuklah unit-unit pelayanan, seperti diuraikan dibawah ini:
a. Kepala Puskesmas
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Kelompok Jabatan Fungsional
d. Unit Promosi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan.
e. Unit Pelayanan Kesehatan Keluarga dan Gizi Masayarakat.
f. Unit Pelayanan Kesehatan Khusus dan Pengobatan
g. Unit Pelayanan Perawatan
h. Puskesmas Pembantu.
10
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
PUSKESMAS PEMBANTUDESA MURNISARI
KEPALA PUSKESMAS
KA SUB BAGIANTATA USAHA
UNIT2
PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA
DAN GIZI MASYARAKAT
UNIT 1
PROMKES, PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
UNIT 3
PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS
DAN PENGOBATAN
PUSKESMAS PEMBANTUDESA CIANDAM
UNIT 4
PELAYANAN PERAWATAN
GAMBAR 1
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS DTP MANDEPeraturan Bupati No. 14 Tahun 2010
11
3. Komposisi Pegawai
Pegawai merupakan unsur terpenting dalam menggerakan sebuah organisasi.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di unit rawat jalan Puskesmas DTP Mande
Kabupaten Cianjur didukung oleh 56 (lima puluh enam) orang. Komposisi pegawai di
unit rawat jalan Puskesmas DTP Mande adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Komposisi Pegawai Berdasarkan JabatanPuskesmas DTP Mande
NO NAMA JABATAN JUMLAH
1 Kepala Puskesmas 1
2 Kasubag TU 1
2 Dokter Umum 2
3 Dokter Gigi 1
4 Perawat 19
5 Perawat Gigi 1
6 Bidan Desa 11
7 Bidan Puskesmas 15
8 Analis Kesehatan 1
9 Nutrisionist 1
10 Pekarya Kesehatan 2
11 Apoteker 1
12 Bagian Komputer 1
13 Cleaning Service 2
14 Supir 1
JUMLAH 56
Sumber: Profil Puskemas Mande Tahun 2013
Tabel 9 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan
12
Unit Rawat Jalan Puskesmas DTP Mande
NO NAMA JABATAN JUMLAH
1 S2 2
2 Sarjana (Strata 1) 10
3 Diploma III 38
4 Diploma I 0
5 SMA/Sederajat 5
6 SMP/Sederajat 1
JUMLAH 56
Sumber: Profil Puskemas Mande Tahun 2013
4. Sarana Prasarana
1. Tanah, seluas 3000m2
2. Bangunan, terdiri dari:
a. Bangunan Puskesmas DTP Mande, terdiri
1). Bangunan Rawat Jalan, meliputi:
a). Ruang Balai Pengobatan (BP)
b). Ruang BP Gigi
c). Ruang Pendaftaran
d). Ruang KIA/KB
e). Ruang MTBS/MTBM
f). Ruang Obat
g). Ruang Laboratorium
h). Ruang Konseling TB Paru dan PKRET
i). Ruang toilet
2). Ruang Rawat Inap
3). Ruang UGD
4). Ruang Rapat
5). Ruang Kepala Puskesmas
13
6). Ruang Kerja Pegawai
7). Ruang Kasubag TU
8). Ruang Komputer
9). Ruang Gudang Obat
10). Ruang Dapur
11). Toilet Karyawan
12). Toilet Pasien
13). Ruang Gudang
b. Bangunan Poned, meliputi:
1). Ruang Bersalin
2). Ruang Rawat Inap Poned
3). Ruang USG
4). Ruang Laktasi
5). Ruang Kerja Bidan
6). Ruang Pendafaran
7). Ruang Jaga Bidan
8). Ruang Tunggu
9). Toilet (pasien dan karyawan)
c. Rumah Dinas, meliputi:
1). Rumah Dinas Dokter
2). Rumah Dinas Dokter Gigi
3). Rumah Dinas Bidan
4). Rumah Dinas Perawat
d. Gedung Pustu Ciandam
e. Gedung Pustu Murnisari
f. Gedung Polindes Kutawaringin
g. Gedung Polindes Mande
h. Gedung Poskesdes Mulyasari
3. Kendaraan:
14
a. Kendaraan roda empat 1 buah
b. Kendaraan roda dua 19 buah
4. Prasarana, terdiri dari:
a. Komputer/laptop : 5 buah
b. Printer : 4 buah
c. Infoccus : 1 buah
d. Tempat tidur pasien rawat inap + poned : 15 buah
e. Tempat tidur bayi : 6 buah
f. Inkubator : 1 buah
g. USG : 1 buah
h. Blankar : 2 buah
1. Kursi roda : 2 buah
m. Generator : 1 buah
n. Meja kerja : 15 buah
o. Kursi : 15 buah
p. Meja rapat+kursi : 1 set
q. Loker karyawan : 1 set
r. Lemari : 15 buah
s. Freezer : 2 buah
t. Kulkas : 2 buah
u. Mikroskop : 2 buah
x. Tabung oksigen : 2 buah
y. Tabung Pemadam kebakaran : 2 buah
F. Visi
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
”Puskesmas DTP Mande sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar terdepan di
Kecamatan Mande”. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan
masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yakni masyarakat
yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
15
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni:
1. Lingkungan sehat;
2. Perilaku sehat;
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
G. Misi
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut
adalah di wilayah kerjanya.
1. Menyelenggarakan dan menjamin pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau
dan bermutu
2. Menjalin kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
3. Meningkatkan sumber daya kesehatan
4. Mewujudkan lingkungan sehat serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
5. Menciptakan tertib administrasi dan keuangan
H. Data Sasaran Kesehatan
Berikut merupakan beberapa sasaran kesehatan di wilayah Puskesmas DTP Mande:
Tabel 10 sasaran kesehatan di wilayah Puskesmas DTP Mande
Sasaran Jumlah
Bumil 810Bulin 773Bufas 773Neonatus 739Bayi 737Balita 3390PUS 8168
I. Indikator Standar Pelayanan Minimal
(Permenkes RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 )
16
Dalam menjalankan pelayanan kesehatan Puuskesmas DTP Mande dalam
pencapaiannya berusaha mengacu pada Indkator Standar Pelayanan Minimal
(SPM) sesuai Permenkes yang berlaku.
Tabel 11 Indikator Standar Pelayanan Minimal
NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR TARGET
1 Pelayanan Kesehatan
Dasar
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
K-4
2. Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani
3. Cakupan Pertolongan persalinan
oleh bidan atau tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi
kebidanan
4. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
5. Cakupan Neonatal dengan
komplikasi yang ditangani
6. Cakupan Kunjungan Bayi
7. Cakupan Desa/Keluarahan
Universal Child
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita
9. Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan keluarga miskin
10. Cakupan Balita gizi buruk
mendapat perawatan
11. Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD dan setingkat
12. Cakupan peserta KB aktif
13. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
a. AFP Rate
b. Penemuan penderita
Pneumonia Balita
c. Penemuan Pasien baru TB
BTA Positif (+)
d. Penderita DBD Yang
95%
80%
90%
90%
80%
90%
100%
90%
100%
100%
100%
70%
100%
≥2/100.000 pddk
100%
17
ditangani
e. Penemuan penderita Diare
14. Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin
15. Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat
miskin
16. Cakupan pelayanan gawat
darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS)
di Kab/Kota
100%
100%
100%
100%
100%
Penyelidikan
epidemologi dan
penanggulangan KLB
17. Cakupan Desa/Kelurahan
mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan
epidemologi <24 jam
100%
Promosi Kesehatan dam
Pemberdayaan
Masyarakat
18. Cakupan Desa Siaga Aktif 80%
BAB III
PENCAPAIAN DAN PEMBAHASAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PUSKESMAS DTP MANDE
18
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 (T : 95%)
Tabel 12 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 20131 Mande 110,5 101 94,92 Murnisari 131,1 92,4 1003 Mulyasari 97,89 101 96,14 Jamali 91,39 93,9 97,35 Ciandam 109,4 101 99,36 Kutawaringin 80,21 92,9 97,67 Leuwikoja 58,33 100 103
Puskesmas 97,57 96,9 97,8
Grafik 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
1 2 3 4 5 6 7
020406080
100120140
TH 2011TH 2012TH 2013
Untuk cakupan K4 pada 2 tahun terakhir sudah mencapai target, hal ini akan terus
dipertahankan melalui kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan melalui Program KIA
antara lain :
Kunjungan rumah oleh Bidan di Desa,
Pemeriksaan secara rutin baik di posyandu, Poskesdes, rumah bidan maupun di
Puskesmas.
Evaluasi dilaksanakan setiap bulan untuk mengetahui sejauh mana target
bulanan sudah tercapai dengan melaksanakan kegiatan pertemuan rutin bidan
desa maupun lokbul
19
2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 80%
Tabel 13 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 20131 Mande 94.7 147.3 1052 Murnisari 50 150 106.23 Mulyasari 105 120 1144 Jamali 46.15 161.5 1155 Ciandam 114.3 157 57.146 Kutawaringin 41.17 111.7 58.827 Leuwikoja 150 287.5 125
Puskesmas 76.25 153.7 98.14
Grafik 2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
0
50
100
150
200
250
300
TH 2011TH 2012TH 2013
Untuk cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada 2 tahun terakhir Puskesmas
sudah mencapai target, 2 desa yang belum mencapai target yaitu Desa Ciandam dan
Desa Kutawaringin. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
Kurangnya deteksi Risiko pada kasus komplikasi kebidanan oleh Bidan di Desa.
Oleh karena itu untuk meningkatkan cakupan perlu ditingkatkannya beberapa upaya
yaitu:
o Kunjungan rumah,
o Penempelan stiker P4k dirumah ibu hamil ,
o Diadakannya kelas ibu hamil di tiap Desa.Pencatatan dan pelaporan,
20
o Pemetaan Kasus Risiko di tiap Desa.
o Diadakan AMP (Audit Maternal Perinatal) setiap ada kasus
o Meningkatkan kerjasama lintas sektor melalui kegiatan desa siaga aktif
3. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 90%
Tabel 14 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 20131 Mande 84,21 91,54 90,912 Murnisari 78,64 82,65 73,03 Mulyasari 71,12 91,57 97,224 Jamali 69,05 91,30 76,925 Ciandam 63,83 91,25 87,806 Kutawaringin 58,49 105,26 1007 Leuwikoja 56,44 90,79 85,56
Puskesmas 70,55 90,96 88,75
Grafik 3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
Cian
dam
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Mur
nisa
ri
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Man
de
Pusk
esm
as
0
20
40
60
80
100
120
TH 2011 TH 2012 TH 2013
Untuk pertolongan persalinan oleh Nakes pada 2 tahun terakhir tidak mencapai target
karena masih ada yang melahirkan di tolong oleh dukun paraji.
Upaya-upaya yang akan dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut yaitu
Kemitraan antara Bidan dengan dukun paraji
Pembinaan paraji setiap 6 bulan satu kali yang dibiayai oleh BOK
21
Peningkatan kunjungan rumah oleh Bidan di Desa
Program kelas ibu hamil lebih digalakkan di tiap Desa
Peningkatan pelayanan pertolongan persalinan normal maupun risiko di
PONED.
Meningkatkan kerjasama lintas sektor melalui kegiatan desa siaga aktif
4. Cakupan Pelayanan Nifas 90%
Tabel 15 Cakupan Pelayanan Nifas
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 20131 Mande 81.5 103.3 101.12 Murnisari 80.2 94.7 97.43 Mulyasari 110 105.1 914 Jamali 95.6 96.8 97.65 Ciandam 84.6 92.3 95.56 Kutawaringin 86.3 96.3 87.87 Leuwikoja 111 105.3 100 Puskesmas 92.9 98 95.9
Grafik 4 Cakupan Pelayanan Nifas
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
0
20
40
60
80
100
120
TH 2011 TH 2012 TH 2013
Untuk pelayanan Nifas KFL pada 2 tahun terakhir Puskesmas sudah mencapai
target yang diharapkan hal ini akan terus dipertahankan melalui program KIA, melalui
upaya-upaya antara lain :
Kunjungan rumah oleh Bidan
22
Penyuluhan pentingnya pemeriksaan ibu nifas di rumah ibu, posyandu,
poskesdes maupun Puskesmas
Evaluasi akan terus dilakukan setiap bulan untuk mengetahui pencapaian setiap
bulannya.
5. Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Yang Ditangani 80%
Tabel 16 Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Yang Ditangani
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 20131 Mande 7.69 15.4 232 Murnisari 9.09 0 18.23 Mulyasari 0 0 04 Jamali 2.77 5.55 33.35 Ciandam 0 0 26.36 Kutawaringin 0 0 8.337 Leuwikoja 0 40 0
Puskesmas 2.75 5.50 20.7
Grafik 6 Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Yang Ditangani
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
TH 2011TH 2012TH 2013
Untuk cakupan komplikasi Neonatal pada 3 tahun terakhir Puskesmas tidak
mencapai target karena tidak semua desa ada Neonatal yang mengalami komplikasi dan
melaporkan kasus Neonatal komplikasi. Upaya yang akan dilakukan
23
Deteksi risiko untuk kasus Neonatal tetap dilakukan oleh Bidan di Desa melalui
kunjungan rumah, di posyandu, Poskesdes maupun Puskesmas
Evaluasi akan terus dilakukan setiap bulan untuk mengetahui target yang sudah
dicapai.
Mengoptimalkan kelas ibu hamil di setiap desa
6. Cakupan Kunjungan Bayi 90%
Tabel 17 Cakupan Kunjungan Bayi
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 Mande 100 118 100
2 Murnisari 104.17 98.6 109.6
3 Mulyasari 126.88 113 101.1
4 Jamali 101.26 100 101.7
5 Ciandam 100.81 101 96.8
6 Kutawaringin 103.95 154 116.9
7 Leuwikoja 113.89 136 102.7
Puskesmas 105.50 111 103
Grafik 6 Cakupan Kunjungan Bayi
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
020406080
100120140160180
TH 2011TH 2012TH 2013
24
Untuk cakupan kunjungan bayi, Puskesmas sudah mencapai target yang diharapkan,
hal ini akan terus dipertahankan melalui kegiatan program KIA yang dilaksanakan
ditiap desa dan di Puskesmas antara lain :
Pemeriksaan bayi dilakukan di posyandu, Poskesdes maupun Puskesmas.
Evaluasi untuk mengetahui pencapaian tiap bulannya.
7. Cakupan UCI 100%
Tabel 18 Cakupan UCI
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 Mande 100 100 100
2 Murnisari 100 100 100
3 Mulyasari 100 100 100
4 Jamali 100 100 100
5 Ciandam 100 100 100
6 Kutawaringin 100 100 100
7 Leuwikoja 100 100 100
Puskesmas 100 100 100
Grafik 7 Cakupan UCI
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
0102030405060708090
100
TH 2011 TH 2012 TH 2013
25
Pencapaian UCI desa sudah mencapai 100%, hal ini akan terus dipertahankan melalui
kegiatan :
Pelaksanaan program imunisasi rutin yang dilaksanakan di
o puskesmas
o posyandu
o sekolah.
Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Pelaksanaan Sweeping Imunisasi
Evaluasi secara rutin melalui kegiatan lokakarya bulanan di puskesmas dengan
menganalisa PWS Imunisasi
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita 90%
Tabel 19 Cakupan Pelayanan Anak
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 Mande 68.3 73.4 92,74
2 Murnisari 86.4 96.4 92,9
3 Mulyasari 53.3 50 83,41
4 Jamali 60.3 145 87,75
5 Ciandam 75.4 159 97,74
6 Kutawaringin 61.6 87,7 97,2
7 Leuwikoja 55.4 70,5 110,6
Puskesmas 52.74 112 92.15
26
Grafik 8 Cakupan Pelayanan Anak Balita
TH 2011 TH 2012 TH 20130
20
40
60
80
100
120
Untuk kunjungan Balita 2 tahun terakhir Puskesmas sudah mencapai target yang
diharapkan, tapi masih ada 2 desa pada tahun 2013 belum mencapai target yaitu desa
Mulyasari dan Desa Jamali. Untuk mempertahankan hal tersebut yaitu dengan
meningkatan kegiatan
Program KIA :
o SDIDTK (Stimulasi Dini Deteksi Tumbuh Kembang),
o MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit),
o MTBM (Manajemen Terpadu Balita Muda)
Pemantauan deteksi tumbuh kembang balita ditingkat Posyandu, desa,
Poskesdes dan Puskesmas.
27
9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin 100%
Tabel 20 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 Mande 24.39 0 0
2 Murnisari 14.03 0 0.94
3 Mulyasari 15.25 0 0
4 Jamali 22 1.79 0.59
5 Ciandam 9.74 0 0
6 Kutawaringin 15 0 0
7 Leuwikoja 7.14 0 0
Puskesmas 14.18 0.23 0.19
Grafik 9 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin 100%
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
0
5
10
15
20
25
TH 2011 TH 2012 TH 2013
Target pemberian MP-ASI baduta gakin adalah 100%, namun pada pelaksanaannya
tidak mampu memenuhi target. Hal ini disebabkan karena bebberapa permasalahan
yaitu :
28
Keterbatasan dana yang ada di Puskesmas
Jumlah baduta gakin mecapai ratusan, sehingga tidak semua baduta gakin dapat
diberikan MP-ASI
Puskesmas hanya mampu mengalokasikan dana untuk PMT pemulihan kasus gizi
buruk dari sumber dana BOK.
Pada tahun 2011 cakupan MP-ASI Gakin lebih tingi dibanding tahun-tahun yang
lain karena pada saat itu ada bantuan program distribusi MP-ASI dengan sumber
dana APBN. Sedangkan di tahun-tahun berikutnya bantuan tersebut sudah tidak ada
lagi.
Solusi:
o Puskesmas mengajukan usulan dana ke Kabupaten khusus untuk pengadaan MP-
ASI Gakin agar target dapat tercapai.
o Puskesmas masih akan terus mengalokasikan anggaran dari BOK untuk
pengadaan MP-ASI secara proporsional.
10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100%
Tabel 21 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 Mande 100 100 100
2 Murnisari 100 0 0
3 Mulyasari 100 0 100
4 Jamali 100 0 0
5 Ciandam 100 100 100
6 Kutawaringin 100 0 0
7 Leuwikoja 100 0 0
Puskesmas 100 100 100
29
Grafik 10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
12
3
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Untuk cakupan Gizi Buruk mendapatkan perawatan, Puskesmas sudah mampu
memenuhi target yaitu 100%. Hal ini disebabkan karena seluruh kasus terlaporkan dan
tertangani dengan sumber dana BOK. Upaya untuk mempertahankan pecapaian
tersebut yaitu :
Penjaringan kasus akan terus dilaksanakan melalui kegiatan :
Pemantauan tumbuh kembang balita di poyandu untuk menjaring kasus 2T dan
BGM agar tidak jatuh pada Gizi Buruk
Bulan Penimbangan Balita tiap bulan Agustus untuk mengetahui gambaran
status gizi balita
Validasi kasus gizi buruk untuk memastikan status gizi yang sebenarnya
Kunjungan rumah untuk konseling gizi
Puskesmas akan terus mengalokasikan dana BOK untuk penatalaksanaan Gizi
Buruk secara proporsional.
30
11.Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat 100%
Tabel 22 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 Mande 65.3 68.6 72.1
2 Murnisari 60.4 61.4 68.6
3 Mulyasari 66.8 67.1 60
4 Jamali 72.8 73.4 85.9
5 Ciandam 80.3 82.0 100.4
6 Kutawaringin 30.5 31.9 95.7
7 Leuwikoja 18.3 18.7 18.9
Puskesmas 56.3 63.2 72.3
Grafik 11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
0
20
40
60
80
100
120
TH 2011TH 2012TH 2013
Permasalahan
Pencapaian Program Penjaringan Kesehatan Siswa SD belum mencapai target hal ini
disebabkan :
Kurangnya koordinasi antara petugas puskesmas dengan pihak sekolah
Jarak yang memakan waktu sehingga sebagian anak sudah pulang
31
Kurang fokusnya pemegang program karena kurang pengetahuan dan rangkap
jabatan
Minimnya anggaran untuk penjaringan
Solusi Memperbaiki pengaturan jadwal dan sosialisasi dengan pihak sekolah
Mengikutsertakan pemegang program dalam pelatihan program tersebut
Melaksanakan evaluasi setiap bulan melalui kegiatan lokakarya bulanan
Mengusulkan untuk penambahan dana penjaringan
12. Cakupan peserta KB Aktif 70%
Tabel 23 Cakupan peserta KB Aktif
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 Mande 57.6 57.6 41.19
2 Murnisari 69.79 69.79 73.65
3 Mulyasari 59.63 59.63 94.93
4 Jamali 55.33 55.33 54.94
5 Ciandam 58.98 58.98 13.33
6 Kutawaringin 62.71 62.71 80.77
7 Leuwikoja 59.57 59.57 104.7
Puskesmas 59.34 59.34 58.15
Grafik 12 Cakupan peserta KB Aktif
32
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
0
20
40
60
80
100
120
TH 2011TH 2012TH 2013
Cakupan peserta KB aktif 3 tahun kebelakang belum mencapai target.
Penyebab masalah
Pencatatan dan pelaporan peserta KB yang kurang baik
Banyak pelayanan KB dari pihak swasta
Pelayanan KB di rumah pribadi bidan yang kadang tidak tercatat
Solusi
Memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan
Lebih menekankan kepada bidan desa untuk lebih teliti mencatat akseptor KB
terutama yang dilayani dirumah
Mengunjungi pihak sarana kesehatan swasta agar mau membuat pencatatan atas
pelayanan KB yang dilakukan
13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. AFP, tidak ditemukan kasusnya dari tahun 2011 sampai 2014
b. Pneumonia Balita 100%
Tabel 24 Pneumonia BalitaNO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 Mande 15.38 17.1 31.1
2 Murnisari 20 25.1 14.7
3 Mulyasari 16 21.0 72.9
4 Jamali 31.03 120.5 34.4
33
5 Ciandam 31.42 12.5 85.5
6 Kutawaringin 5.88 100.9 27.6
7 Leuwikoja 24.61 19.2 35.5
Puskesmas 24.61 37.0 51.4
Grafik 13 Pneumonia Balita
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
0
20
40
60
80
100
120
140
15.3820
16
31.03 31.42
5.88
24.61 24.6117.1
25.121
120.5
12.5
100.9
19.2
3731.1
14.7
72.9
34.4
85.5
27.635.5
51.4TH 2011TH 2012TH 2013
Dari table diatas dapat dilihat bahwa penemuan penderita Pneumon berat belum
mencapai target.
Penyebab masalah
Kurangnya pelaporan dari bidan desa dan pustu
Kurangnya pengetahuan bidan desa atau tenaga kesehatan tentang cara
mendiagnosa pneumonia sehingga banyak kasus yang lolos
Solusi
Lebih menegaskan kepada bidan desa dan tenaga kesehatan lain untuk
melapor tiap bulan kejadian penderita peneumoni
34
Mengadakan pertemuan untuk refreshing ilmu tentang pneumoni di
puskesmas bagi semua tenaga kesehatan, terutama bidan desa.
Kunjungan rumah setiap ada kasus
c. Penemuan Pasien baru TB Paru BTA (+) 80% untuk Provinsi dan 70% Untuk Nasional
Tabel 25 Penemuan Pasien baru TB Paru BTA
NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 Mande 80 100 60
2 Murnisari 75 100 20
3 Mulyasari 66.6 100 50
4 Jamali 16.6 100 57.14
5 Ciandam 85.7 100 73.33
6 Kutawaringin 75 0 16.67
7 Leuwikoja 50 100 50.0
Puskesmas 94.4 100 64.86
Grafik 14 Penemuan Pasien baru TB Paru BTA (+)
35
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
0
20
40
60
80
100
120
TH 2011TH 2012TH 2013
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pencpaian pnemuan kasus baru BTA (+)
pada tahun 2013 belum mencapai target.
Penyebab masalah:
Pasien lebih memilih berobat ke rumah sakit atau klinik dokter swasta.
Pasien lebih memilih Rontgen daripada periksa dahak.
Sosialisasi tentang program TB Paru kurang optimal
Penjaringan pasien dari Balai Pengobatan dan Luar Puskesmas kurang atau
terlalu ketat
Kunjungan kontak serumah jarang dilakukan
Pengetahuan pasien tentang bahaya, penularan dan pengobatan penyakit TB
Paru masih rendah
Solusi
Bekerjasama dengan Balai Pengobatan swasta agar setiap kasus TB
diperiksa BTA dan dilaporkan ke Puskesmas
Meningkatkan kegiatan sosialisasi yang lebih komprehensif tentang
penyakit TBC ke setiap desa mulai dari pengetahuan tentang penyakit,
pemeriksaan, sampai pengobatan.
Meningkatkan kerjasama lintas sector dan lintas program tentang penyakit
TB Paru.
36
Meningkatkan kunjungan rumah untuk setiap kasus yang ditemukan
d. Penderita DBD yang ditanganiTidak ditemukan kasus DBD selama periode 2011-2013
e. Penemuan Penderita Diare 100%
Tabel 26 Penemuan Penderita DiareNO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 Mande 90.24 79 66
2 Murnisari 122.38 115 88
3 Mulyasari 171.67 126 58
4 Jamali 48.64 36 71
5 Ciandam 68.69 141 87
6 Kutawaringin 80.98 135 149
7 Leuwikoja 179.1 78 57
Puskesmas 90 87.9 75.5
Grafik 15 Penemuan Penderita Diare
37
Man
de
Mur
nisa
ri
Mul
yasa
ri
Jam
ali
Cian
dam
Kuta
war
ingi
n
Leuw
ikoj
a
Pusk
esm
as
020406080
100120140160180
TH 2011TH 2012TH 2013
Penyebab masalah:
Upaya penjaringan yang masih kurang
Pemegang program belum maksimal dikarenakan banyak ragkap tugas
Kerja sama dengan lintas program, terutama dengan yang diluar gedung
masih kurang.
Pelaporan dari pustu kurang
Kunjungan rumah jarang dilakukan
Upaya pemecahan masalah:
Lebih meningkatkan penjaringan baik di dalam atau diluar gedung
Pembagian tugas untuk pemegang program agar lebih fokus
Meningkatkan kerjasama dan pengetahuan tentang program diare antara
pemegang program dan petugas di lapangan.
Lebih menegaskan kepada petugas di Pustu untuk melaporkan tiap bulan
penderita diare
Kunjungan rumah lebih ditingkatkan untuk setiap kasus
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 100%
Tabel 27 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
NO Puskesmas TH 2011 TH 2012 TH 2013
1 25.45 22.4 23.7
Grafik 16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
38
25.45
22.4
23.7
TH 2011 TH 2012 TH 2013
Penyebab masalah:
Pengetahuan masyarakat miskin yang masih kurang tentang pemanfaatan
jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin
Stigma masyarakat terhadap kualitas pelayanan jaminan kesehatan masyarakat
miskin di puskesmas kurang baik
Letak Puskesmas DTP Mande kurang strategis bila dilihat dari komposisi
sebaran desa yang rata-rata fasilitas transportasi umum belum ada.
Dapat dilihat pada tabel dan peta tersebut dibawah ini:
Tabel 28 Kondisi Geografis
No Nama Desa Kategori Jumlah
RT/RW
Jarak Terjauh ke Puskesmas
(Km)
Rata-Rata waktu tempuh ke Puskesmas
(Menit)
Kondisi Keterjangkauan Desa
Roda 2
Roda 4 Roda 2 Roda 4
1 Mande IDT 17/3 10 60 120 X -2 Murnisari IDT 15/2 8 45 90 X -3 Mulyasari IDT 20/4 4 30 60 X -
39
4 Jamali Non IDT 43/9 1 15 15 X X5 Ciandam IDT 27/6 3 30 60 X -6 Leuwikoja IDT 10/2 7 90 180 X -7 Kutawaringin IDT 21/6 20 120 360 X -
Gambar 2 Peta Wilayah Puskesmas DTP Mande
Keterangan:
Letak Puskesmas DTP Mande berada di Desa Jamali
Upaya pemecahan masalah:
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyrakat miskin melalui kegiatan luar
gedung, seperti:
o Pusling,
o Poskesdes,
o Polindes,
o Poskestren,
o Pustu,
o Bidan desa,
o Dan lain-lain.
15. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 100%
Tabel 29 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
40
No Puskesmas TH 2011 TH 2012 TH 2013
3.33 2.71 1.97
Grafik 17 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
TH 2011 TH 2012 TH 20130
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.53.33
2.71
1.97
Permasalahan:
Kurangnya kunjungan masyarakat miskin yang masih kurang ke puskesmas
Kurangnya pengetahuan masyrakat miskin tentang prosedur rujukan yang
mengharuskan ke puskesmas terlebih dulu
Sulitnya akses sarana transportasi umum dari desa wilayah kerja ke puskesmas
Kurangnya pencatatan dan pelaporan yang tertib
Upaya pemecahan masalah:
Peningkatan kunjungan maskin ke pukesmas
Sosialisasi prosedur rujukan ke tiap desa melalui kegiatan lokakarya mini
Mengusulkan ke setiap desa agar diadakan ambulance desa melalui kegiatan
lokakarya mini
Menekankan pencatatan kepada setiap petugas agas lebih tertib
16.Cakupan Pelayaanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota 100%
Tabel 30 Cakupan Pelayaanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan saranakesehatan (RS) di kab/kota
41
No Puskesmas TH 2011 TH 2012 TH 2013
0 0 0
Indikator ini diberikan oleh Rumah Sakit Kabupaten/Kota
17. Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi <24 jam 100%
Tabel 31 Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi <24 jam
NO Puskesmas TH 2011 TH 2012 TH 2013
100 0 0
Grafik 18 Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikanepidemologi <24 jam
TH 2011TH 2012
TH 2013
0102030405060708090
100
Hanya satu kali terjadi KLB yaitu pada tahun 2011
18. Cakupan Desa Siaga Aktif 80%
Tabel 32 Cakupan Desa Siaga Aktif
NO Puskesmas TH 2011 TH 2012 TH 2013
100 100 100
42
Grafik 19 Cakupan Desa Siaga Aktif
TH 2011 TH 2012 TH 20130
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
100 100 100
Selama periode 2011-2013 pencapaian cakupan desa siaga aktif sudah mencapai
target. Pencapaian ini akan berusaha kam pertahankan.
Hal ini akan terus dipetahankan dengan kegiatan sebagai berikut:
Penyuluhan desa terpadu satu desa satu kali per bulan
Evaluasi pelaksanaan Desa Siaga setiap 6 bulan sekali
Meningkatkan kerjasama lintas sektoral melalui kegiatan Lokakarya Mini
Tingkat Kecamatan tiap 3 bulan sekali.
BAB III
KESIMPULAN
43
Dari kegiatan-kegiatan yang kami lakukan, ternyata hasilnya masih program yang
tidak mencapai target, diantaranya program KIA,TB Paru, Pneumonia, Diare dan lain-
lain. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meningkatkan hasil
cakupan kami dengan berbagai usaha diantaranya peningkatan kerjasama lintas program
dan lintas sektor, peningkatan sumber daya manusia sarana dan prasarana.
Masih banyak petugas yang merangkap jabatan mengakibatkan kinerja pegawai
belum optimal juga diantaranya motivasi petugas masih kurang. Pembinaan, monitoring
serta evaluasi yang masih belum optimal. Mudah-mudahan semua kekurangan selama
tahun 2011-2013 ini dapat dijadikan acuan atau tolak ukur untuk pelayanan kesehatan
pada tahun berikutnya. Agar mencapai cakupan pelyanan yang lebih baik demi
menyongsong era Puskesmas BLUD demi mensukseskan pogram JKN yang sudah
dimulai sejak 1 Januari 2014 ini.
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas DTP Mande Tahun 2014 sesuai waktu yang ditentukan.
44
Penulisan menyelesaikan Laporan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas DTP
Mande Tahun 2014 adalah sebagai kelengkapan persyaratan administrasi dalam rangka
penerapan sistem Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) di Puskesmas DTP Mande
Kabupaten Cianjur.
Demikian laporan ini kami susun, saran dan kritik sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan pembuatan laporan serupa selanjutnya. Atas perhatian dan kerjasamanya
kami haturkan terima kasih.
Mande, Januari 2014Kepala Puskesmas DTP Mande,
Drg. Tutik Suprihatin, M.Kes.NIP. 19650408 199403 2002
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL........................................................................................................
45
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan....................................................................... 2
C. Pengertian ..................................................................................... 2
D. Landasan Hukum........................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS DTP MANDE........................... 6
A. Data Geografi................................................................................ 6
B. Data Demografi.............................................................................. 7
C. Data Peran Serta Masyarakat......................................................... 8
D. Data Sosial Ekonomi..................................................................... 8
E. Data Sumber Daya Kesehatan....................................................... 9
F. Visi................................................................................................. 15
G. Misi................................................................................................ 16
H. Data Sasaran Kesehatan................................................................. 16
I. Indikator Standar Minimal............................................................. 17
BAB III PENCAPAIAN DAN PEMBAHASAN STANDAR PELAYANAN
MINIMAL PUSKESMAS DTP MANDE.............................................. 19
A. Pelayanan Kesehatan Dasar........................................................... 19
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil.............................................. 19
2. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani.................. 20
3. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes Yang
Memiliki Kompetensi Kebidanan........................................... 21
4. Cakupan Pelayanan Nifas....................................................... 22
5. Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Ditangani................. 23
6. Cakupan Kunjungan Bayi....................................................... 24
7. Cakupan UCI.......................................................................... 25
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita............................................. 26
9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada
Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin................................. 28
10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan.................. 29
11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat..... 31
46
12. Cakupan Peserta KB Aktif...................................................... 32
13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit...... 33
a. AFP.................................................................................. 33
b. Pneumonia Balita............................................................. 33
c. TB Paru............................................................................ 35
d. Penderita DBD yang Ditangani....................................... 36
e. Diare................................................................................ 36
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Maskin........................ 38
15. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Maskin........ 40
16. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1........................... 41
17. Cakupan Desa mengalami KLB............................................. 41
18. Cakupan Desa Siaga Aktif...................................................... 42
BAB III KESIMPULAN....................................................................................... 43
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kondisi Geografis...................................................................................... 6
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Klp Umur........................ 7
Tabel 3. Jumlah Penduduk Miskin.......................................................................... 7
Tabel 4. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat........................................ 8
47
Tabel 5. Mata Pencaharian Penduduk...................................................................... 8
Tabel 6. Sarana Pendidikan .................................................................................... 9
Tabel 7. Penduduk Menurut Agama........................................................................ 9
Tabel 8. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan................................................. 12
Tabel 9. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan........................................... 13
Tabel 10. Sasaran Kesehatan..................................................................................... 16
Tabel 11. Indikator Standar Pelayanan Minimal....................................................... 17
Tabel 12. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil................................................................. 19
Tabel 13. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani..................................... 20
Tabel 14. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes Yang
Memiliki Kompetensi Kebidanan.............................................................. 21
Tabel 15. Cakupan Pelayanan Nifas.......................................................................... 22
Tabel 16. Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Ditangani.................................... 23
Tabel 17. Cakupan Kunjungan Bayi.......................................................................... 24
Tabel 18. Cakupan UCI............................................................................................. 25
Tabel 19. Cakupan Pelayanan Anak Balita............................................................... 26
Tabel 20. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada
Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin.................................................... 28
Tabel 21. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan..................................... 29
Tabel 22. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat........................ 31
Tabel 23. Cakupan Peserta KB Aktif......................................................................... 32
Tabel 24. Pneumonia Balita....................................................................................... 33
Tabel 25. TB Paru ......................................................................................... 35
Tabel 26. Diare ......................................................................................... 36
Tabel 27. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Maskin........................................... 38
Tabel 28. Kondisi Geografis...................................................................................... 39
Tabel 29. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Maskin........................... 40
Tabel 30. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1.............................................. 41
Tabel 31. Cakupan Desa mengalami KLB................................................................ 41
Tabel 32. Cakupan Desa Siaga Aktif......................................................................... 42
48
top related