rencana strategis (renstra) politeknik kesehatan
Post on 09-Dec-2016
237 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
2012 – 2016
REVISI 11 DESEMBER 2014
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2014
1
Politeknik Kesehatan Denpasar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politeknik Kesehatan Denpasar, berdiri berdasarkan SK Nomor
298/Menkes-Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Denpasar, merupakan unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di
bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan RI. Sebagai
institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan, Politeknik Kesehatan Denpasar
mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan
yang profesional, pada Program Diploma III dan IV, yang terdiri dari beberapa
disiplin ilmu atau jurusan yaitu Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan
Analis Kesehatan, Jurusan Gizi, Jurusan Keperawatan Gigi dan Jurusan Kesehatan
Lingkungan.
Adapun tugas dan fungsi tersebut ditujukan untuk menghasilkan lulusan
pendidikan kesehatan yang berkualitas dan profesional sehingga diharapkan dapat
menjadi sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan mampu bersaing di pasar
kerja. Pada penyelenggaraan pendidikan, memperhatikan Standar Nasional
Pendidikan dan memiliki organisasi yang sehat dengan ciri kinerja yang
berkualitas dan terukur secara finansial dengan suasana akademik yang baik dan
kompetisi untuk memperoleh peluang masa depan dan tanggap terhadap
perubahan.
Politeknik Kesehatan Denpasar sebagai suatu institusi pendidikan tidak
mungkin menghindar dari persaingan dengan sesama institusi pendidikan lainnya
di era globalisasi seperti yang terjadi saat ini. Semakin banyaknya institusi
pendidikan yang bergerak di bidang produksi tenaga kesehatan, baik yang
berstatus swasta yang dikelola oleh yayasan maupun perorangan maupun yang
berstatus negeri di bawah naungan suatu universitas. Hal ini menyebabkan
tuntutan terhadap pelayanan pendidikan semakin meningkat, karena masyarakat
2
Politeknik Kesehatan Denpasar
saat ini lebih leluasa memilih alternatif. Dengan adanya tantangan tersebut
Poltekkes Denpasar secara proaktif harus meningkatkan dan mengembangkan diri
agar tidak tersingkir dari persaingan yang semakin ketat di tingkat regional,
nasional, dan internasional. Untuk maksud tersebut perlu disusun suatu rencana
yang menyeluruh meliputi semua bidang tugas kegiatan melalui analisis SWOT
yang dimiliki yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra) dalam
kurun waktu 5 tahun (2012 - 2016). Analisis dimaksudkan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan internal institusi serta tantangan dan peluang eksternal
yang hasilnya dapat dijadikan dasar dalam penyusunan arah dan pengembangan
kebijakan Politeknik Kesehatan Denpasar.
Menjadi suatu keharusan bagi Poltekkes Denpasar untuk menyusun rencana
strategis (Renstra) yang berfungsi sebagai panduan dan penentu arah dalam
melaksanakan pengembangan ke masa depan untuk menjadi institut kesehatan.
Selain itu juga dimaksudkan untuk dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam
menentukan keberhasilan tahap-tahap pelaksanaan kegiatan serta merencanakan
kegiatan berikutnya. Renstra ini sebagai rencana garis besar harus dijabarkan
menjadi rencana kegiatan dan rencana anggaran belanja tahunan oleh Direktur
Poltekkes Denpasar dan staf pelaksana lainnya sehingga bisa dilaksanakan secara
nyata dan hasilnya menjadi tumpuan dalam kegiatan tahun berikutnya.
B. Landasan Hukum Penyusunan Renstra
Penyusunan Rencana Strategis ini dilandasi oleh berbagai aturan dasar
hukum, yaitu :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja
Pemerintah.
3
Politeknik Kesehatan Denpasar
7. Peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
8. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
9. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
10. Peraturan Menteri Keuangan No. 08/PMK.02/2006. Tanggal 16 Februari
2006 Tentang Kewenangan Pengadaan Barang / Jasa Pada Badan Layanan
Umum.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 Tahun 2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes/VII/2009.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
855/Menkes/SK/IX/2009 Tentang Susunan dan Uraian Jabatan serta Tata
Hubungan Kerja Politeknik Kesehatan.
C. Sistematika Penyajian
Rencana Strategi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
1. BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang, Landasan Hukum dan
Sistimatika penulisan
2. BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI, meliputi sejarah singkat
organisasi dalam penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi, perumusan
Visi dan Misi, serta tugas pokok dan fungsi organisasi.
3. BAB III : KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN, meliputi : gambaran
umum kinerja Politeknik Kesehatan Denpasar yang terdiri dari 3 (tiga) bidang
yaitu : bidang pengajaran dan pendidikan, bidang kemahasiswaan dan bidang
keuangan.
4. BAB IV : ANALISIS LINGKUNGAN, yang mengemukakan tentang :
analisis internal dan analisis eksternal melalui kajian analisis SWOT untuk
menentukan posisi strategis Politeknik Kesehatan Denpasar.
4
Politeknik Kesehatan Denpasar
5. BAB V : RENCANA STRATEGIS LIMA TAHUN, meliputi Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan.
6. BAB VI : PENUTUP
5
Politeknik Kesehatan Denpasar
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Singkat Politeknik Kesehatan Denpasar
Politeknik Kesehatan Denpasar merupakan Perguruan Tinggi di bawah
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(PPSDMK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan dipimpin oleh
seorang Direktur yang bertanggung jawab terhadap Kepala Badan PPSDMK.
Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar dalam melaksanakan tugas teknis, secara
fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Tenaga Kesehatan.
Politeknik Kesehatan Denpasar berdiri berdasarkan surat Keputusan Menteri
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298 / Menkes –Kesos / SK / IV /
2001 tanggal 16 April 2001
Setelah menjadi Politeknik Kesehatan, yang semula Pendidikan Ahli
Madya maka berubah menjadi 5 (Lima) jurusan yang terdiri dari:
1. Jurusan Keperawatan
2. Jurusan Kebidanan
3. Jurusan Kesehatan Gigi
4. Jurusan Gizi dan
5. Jurusan Kesehatan Lingkungan
Seiring dengan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang prima di
Jurusan Kebidanan dibuka Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik
berdasarkan SK Menkes RI Nomor : OT.01.01.1.4.2.02753 tanggal 11 Juni 2007
dan Diploma IV Kebidanan Klinik berdasarkan SK Menkes RI Nomor :
HK.03.05/I.2/02805.1/2011.
Jurusan Keperawatan mengembangkan Program Studi Diploma IV
Keperawatan Kegawatdaruratan dengan SK Menteri Kesehatan Nomor:
HK.035/1/4/2/3013/2008 tanggal 12 Juni 2008. Jurusan Kesehatan Lingkungan
dan Jurusan Gizi juga mendirikan program studi D IV dengan masing-masing SK
Menkes RI Nomor: HK.03.05/I/4/23013.I/2008 tanggal 12 Juni 2008 tentang
pembentukan Program Studi D IV Kesling, dan Diploma IV Gizi berdasarkan
6
Politeknik Kesehatan Denpasar
SK Menkes RI Nomor: OT.01.1.4.2.04539.1 tanggal 15 September 2006.
Di Poltekkes Denpasar sejak tanggal 22 Januari 2009 ada penambahan
Jurusan yaitu Jurusan Analis Kesehatan berdiri berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.03.05/I/II/4/00255/2009 tentang Pendirian
Prodi Diploma III Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Denpasar.
Semenjak tahun 2011 Politeknik Kesehatan Denpasar memiliki enam
Jurusan dengan Program Studi Diploma III dan Program Studi Diploma IV yaitu:
1. Jurusan Keperawatan
a. Program Studi Diploma III Keperawatan
b. Program Studi Diploma IV Keperawatan peminatan Kegawatdaruratan,
Medikal Bedah dan Jiwa
c. Program Studi D IV Reguler
2. Jurusan Keperawatan Gigi (Program Studi Diploma III)
3. Jurusan Kebidanan
a. Program Studi Diploma III Kebidanan
b. Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik dan Kebidanan Klinik
4. Jurusan Gizi
a. Program Studi Diploma III Gizi
b. Program Studi Diploma IV Gizi
5. Jurusan Kesehatan Lingkungan
a. Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
b. Program Studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan
6. Jurusan Analis Kesehatan ( Program Studi D III
B. Visi Dan Misi Politeknik Kesehatan Denpasar
1. Visi
Visi Politeknik Kesehatan Denpasar yaitu menjadi institusi pendidikan tinggi
kesehatan yang bermutu, profesional, kompetitif dan berbudaya.
2. Misi :
a. Menyelenggarakan layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi
7
Politeknik Kesehatan Denpasar
b. Meningkatkan status kelembagaan dan mengembangkan program-program
studi sesuai dengan kebutuhan pasar.
c. Meningkatkan sumber daya pendidikan
d. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama
e. Mengembangkan layanan unggulan yang berazaskan budaya dan kesehatan
pariwisata
C. Kedudukan, Tugas, Fungsi Organisasi
1. Kedudukan
Politeknik Kesehatan Denpasar berkedudukan di Jalan Sanitasi No.1
Denpasar Selatan adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian
Kesehatan yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian
Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada
Kepala Badan PPSDM Kesehatan.
Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar dalam melaksanakan tugas
secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan
dan secara teknis di bawah pembinaan Kepala Pusdiklatnakes PPSDM Kesehatan
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.05/I.2/03086/2012
tanggal 26 April 2012 tentang Petunjuk Teknis Organisasi danTatalaksana
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
2. Tugas
Politeknik Kesehatan Denpasar mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan tinggi kesehatan yang bermutu, profesional, kompetitif dan berbudaya
sesuai perundang-undangan yang berlaku.
3. Fungsi
Politeknik Kesehatan Denpasar mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pendidikan tinggi kesehatan yang bermutu, profesional,
kompetitif dan berbudaya dengan program studi unggulan kesehatan
pariwisata.
8
Politeknik Kesehatan Denpasar
b. Pelaksanaan program pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis
kompetensi.
c. Pelaksanaan tata kelola penyelenggaraan pendidikan dengan standar mutu.
d. Pelaksanaan penelitian keilmuan dan teknologi di bidang kesehatan yang
inovatif.
e. Pelaksanaan pengabdian masyarakat secara profesional di bidang
Kesehatan.
f. Pelaksanaan kemitraan dalam penyelenggaraan pendidikan kesehatan
dengan stakeholder secara nasional dan internasional
9
Politeknik Kesehatan Denpasar
BAB III
KINERJA TAHUN BERJALAN
Kinerja Politeknik Kesehatan Denpasar dalam melaksanakan pendidikan
tahun 2007-2011 meliputi 4 (empat) aspek, yaitu.
A. Kinerja Bidang Pelayanan Tri Darma Perguruan Tinggi
Kinerja Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Denpasar dalam 5 tahun terakhir
ini terus membaik sejalan dengan upaya pencapaian visi dan misinya. Ukuran
kinerja bidang pelayanan ini menggambarkan tingkat kualitas pelayanan
Poltekkes Denpasar dalam melaksanakan proses pendidikan dan
pengembangannya serta memenuhi kepuasan pelanggan.
Kinerja bidang pelayanan tri darma pendidikan di lingkungan Poltekkes
Denpasar yang telah berlangsung selama 5 tahun terakhir (tahun 2007 - 2011)
meliputi seleksi penerimaan mahasiswa baru, registrasi, proses belajar mengajar,
dan kelulusan.
1. Sistem penerimaan mahasiswa baru
Setiap tahun ajaran baru dilaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Kegiatan ini merupakan upaya seleksi lulusan pendidikan umum tingkat atas
untuk mendapatkan calon peserta didik yang memiliki kemampuan akademis dan
minat belajar di bidang kesehatan. Sistem Penerimaan Mahasiswa di Poltekkes
Denpasar dilakukan melalui 2 (dua) jalur yaitu: Jalur Penelusuran Minat dan
Prestasi (PMDP) dan Jalur Uji Tulis (utul).
10
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tabel 3.1 Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru
Poltekkes Denpasar Tahun 2007 – 2011
NO JURUSAN JENIS SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU
2007 2008 2009 2010 2011 PMDP Utul PMDP Utul PMDP Utul PMDP Utul PMDP Utul
1 Keperawatan Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö
2 Kebidanan Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö
3 Keperawatan Gigi Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö
4 Gizi Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö
5 Kesehatan Lingkungan Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö
6 Analis Kesehatan - - - - Ö Ö Ö Ö Ö Ö
a. Rasio jumlah yang diterima dengan jumlah pendaftar
Indikator kualitas calon mahasiswa Poltekkes Denpasar dihitung
berdasarkan rasio peserta yang diterima terhadap pendaftar. Tabel 3.2
menginformasikan bahwa terjadi peningkatan jumlah pendaftar selama lima tahun
terakhir (2007-2011), hal ini menunjukkan minat masyarakat untuk menempuh
pendidikan di Poltekkes Denpasar semakin besar.
Tabel 3.2 Pendaftar, Lulus Tes, dan Registrasi Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 - 2011
TAHUN CALON MAHASISWA Rasio Jumlah
Pendaftar dengan
Registrasi Jumlah Pendaftar Lulus Tes Registrasi
2007 1390 478 260 1:5 2008 1471 428 229 1:7 2009 1844 343 235 1:8 2010 2414 404 305 1:8 2011 3091 533 348 1:9
11
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tren jumlah pendaftar dan lulus tes menunjukkan peningkatan yang cukup
baik (grafik 3.1), walaupun pada tahun 2008 dan 2009 terjadi penurunan jumlah
yang lulus tes karena adanya pembatasan jumlah quota mahasiswa yang telah
ditetapkan pada tahun sebelumnya.
b. Tren jumlah lulus tes dan registrasi
Pada grafik 3.2. menggambarkan bahwa tren jumlah yang lulus dan registrasi
(diterima) di Poltekkes Denpasar kembali meningkat setelah beberapa tahun
sebelumnya turun. Terdapatnya kesenjangan jumlah antara yang lulus dengan
yang diterima disebabkan calon mahasiswa yang lulus di Poltekkes Denpasar juga
lulus di perguruan tinggi lainnya.
12
Politeknik Kesehatan Denpasar
c. Tren rasio jumlah yang diterima dengan pendaftar
Grafik 3.3. menggambarkan bahwa perbandingan jumlah pendaftar dengan
yang lulus tes semakin meningkat yaitu 1:5 pada tahun 2007 meningkat menjadi
1:9 pada tahun 2011, artinya persaingan dalam seleksi sipenmaru semakin ketat
sehingga raw input mahasiswa Poltekkes Denpasar lebih bermutu karena
merupakan mahasiswa pilihan.
13
Politeknik Kesehatan Denpasar
2. Jumlah peserta didik per kelas
Tabel 3.3 menggambarkan sebaran jumlah peserta didik per kelas di Poltekkes Denpasar dari tahun 2007-2011.
Tabel 3.3
Peserta Didik Poltekkes Denpasar Tahun 2007 - 2011
NO TAHUN JUMLAH PESERTA DIDIK
PER KELAS JUMLAH I II III
1 2007 406 389 280 1075 2 2008 322 434 395 1151 3 2009 301 322 486 1109 4 2010 305 296 322 923 5 2011 348 244 301 893
Grafik 3.4 menggambarkan tren sebaran peserta didik dari tahun ke tahun
mengalami fluktuasi. Tren jumlah peserta didik kelas I (satu) mengalami
peningkatan setelah terjadi penurunan pada tahun 2008-2009. Jumlah peserta
didik kelas I (satu) disesuaikan dengan kuota. Sebaliknya, tren jumlah peserta
didik kelas II (dua) dan III (tiga) mengalami penurunan setelah meningkat pada
tahun 2008-2009. Tren menurunnya jumlah peserta didik kelas II (dua) dan
14
Politeknik Kesehatan Denpasar
III (tiga) karena mahasiswa Diploma IV lama pendidikan hanya selama satu tahun
sehingga tidak pernah menjadi mahasiswa kelas II (dua) dan III (tiga).
3. Rasio dosen dengan mahasiswa
Rasio dosen terhadap mahasiswa merupakan salah satu indikator kualitas
pelayanan terhadap mahasiswa. Pada tabel 3.4 didapatkan rasio dosen tetap
terhadap mahasiswa di Poltekkes Denpasar dari tahun 2007 hingga tahun 2011
masih berada pada kisaran angka yang dikeluarkan oleh Pusdiknakes (2008) yaitu
1:7-12. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rasio dosen terhadap mahasiswa
di Poltekkes Denpasar termasuk dalam kategori baik, sehingga mampu
memberikan pelayanan yang lebih baik.
Keadaan ini juga memungkinkan Poltekkes Denpasar untuk menerima
mahasiswa lebih banyak dan atau membuka Prodi baru sesuai dengan tuntutan
pasar.
Tabel 3.4 Rasio Dosen Tetap dengan Mahasiswa Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 - 2011
NO JURUSAN
2007 2008 2009 2010 2011 JML DT
JML MHS
JML DT
JML MHS
JML DT
JML MHS
JML DT
JML MHS
JML DT
JML MHS
1 Keperawatan 37 515 37 432 39 419 39 334 39 338
2 Kebidanan 18 220 18 367 14 310 14 204 14 185
3 Keperawatan gigi 18 114 18 134 15 127 16 73 17 98
4 Gizi 26 145 26 145 27 131 27 141 27 140
5 Kesehatan lingkungan 28 81 28 79 26 112 26 98 26 116
6 Analis kesehatan - - - - 6 40 6 75 6 116
JUMLAH 127 1075 127 1151 127 1109 128 923 129 893
RASIO 1:9 1 : 9 1 : 9 1 : 8 1 : 7
15
Politeknik Kesehatan Denpasar
Grafik 3.5 menggambarkan tren rasio dosen dengan mahasiswa yang fluktuatif
tetapi masih dalam rentang kategori baik yaitu 1 : 7-12 (Pusdiknakes, 2008).
4. Rasio Instruktur terhadap Mahasiswa
Instruktur adalah tenaga yang memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam
belajar praktik / klinik / lapangan. Dalam Borang Akreditasi Institusi Pendidikan
Tenaga Kesehatan yang dikeluarkan Pusdiknakes tahun 2008 disebutkan bahwa
satu orang instruktur lapangan membimbing 10 orang mahasiswa dan satu orang
instruktur laboratorium membimbing 5 orang mahasiswa dalam sekali bimbingan.
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa rasio instruktur laboratorium maupun instruktur
lapangan terhadap mahasiswa dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 berada
pada kisaran angka yang disyaratkan oleh Pusdiknakes.
16
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tabel 3.5 Rasio Instruktur terhadap Mahasiswa Politeknik Kesehatan Denpasar
Tahun 2007 – 2011
NO JURUSAN 2007 2008 2009 2010 2011
JML INS
JML MHS
JML INS
JML MHS
JML INS
JML MHS
JML INS
JML MHS
JML INS
JML MHS
1 Keperawatan 23 515 23 432 26 419 26 334 26 338 2 Kebidanan 24 220 24 367 24 310 24 204 20 185
3 Keperawatan Gigi 20 114 20 134 20 127 20 73 20 98
4 Gizi 20 145 20 145 20 131 20 141 20 140
5 Kesehatan Lingkungan 27 81 27 79 27 112 27 98 22 116
6 Analis Kesehatan - - - - 31 40 31 75 31 116
Jumlah 114 1075 114 1151 148 1109 148 923 139 893 Rasio 1:10 1:10 1:8 1:7 1:7
Keterangan: instruktur meliputi instruktur lapangan dan instruktur laboratorium
Grafik 3.6 menggambarkan tren rasio instruktur dengan mahasiswa yang
fluktuatif tetapi masih dalam rentang kategori cukup sesuai standar borang
akreditasi Institusi Tenaga Kesehatan Pusdiknakes tahun 2008.
17
Politeknik Kesehatan Denpasar
5. Review kurikulum
Kurikulum yang digunakan di Poltekkes Denpasar telah dilakukan
peninjauan kembali (review) 4-5 tahun sekali sesuai dengan borang akreditasi
Pendidikan Nasional. Pada tahun 2011 Poltekkes Denpasar menggunakan 9
kurikulum dengan rincian D III sebanyak 6 kurikulum, sedangkan D IV sebanyak
3 kurikulum. Mulai semester ganjil tahun akademik 2011/2012 semua jurusan
memberlakukan dua kurikulum (kurikulum lama dan baru), kecuali Jurusan
Kesehatan Lingkungan yang telah menerapkan kurikulum baru pada tahun
akademik 2010/2011. Kurikulum baru diterapkan kepada mahasiswa baru tahun
akademik 2011/2012. Terhitung mulai September 2011 nomenklatur Jurusan
Kesehatan Gigi berubah menjadi Jurusan Keperawatan Gigi, demikian pula
dengan kurikulum barunya disebut kurikulum Diploma III Keperawatan Gigi.
Kurikulum baru Jurusan Analis Kesehatan tahun 2010 akan diterapkan pada tahun
2013, sedangkan kurikulum baru Jurusan Kebidanan akan diberlakukan tahun
2012.
Tabel 3.6 menunjukkan peninjauan kembali kurikulum Poltekkes Denpasar
dari tahun 2007-2012.
Tabel 3.6 Peninjauan Kembali Kurikulum (Review) Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 - 2011
NO JURUSAN KURIKULUM YANG DIGUNAKAN
2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan 2006 2006 2006 2006 2006, 2010
2 Kebidanan 2002 2002 2002 2002 2002
3 Keperawatan Gigi 2003 2003 2003 2003 2003, 2010
4 Gizi 2003 2007 2007 2007 2007, 2010
5 Kesehatan Lingkungan 2003 2003 2003 2003, 2009 2009
6 Analis Kesehatan - - 2003 2003 2003
18
Politeknik Kesehatan Denpasar
6. Tersedianya silabus
Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dituangkan dan dijabarkan
oleh dosen penanggungjawab mata kuliah / koordinator mata ajar ke dalam silabus
yang akan digunakan sebagai acuan oleh tim dosen untuk memberikan
perkuliahan. Setiap mata kuliah dipersyaratkan harus memiliki silabus yang akan
dijabarkan oleh masing-masing tim dosen pengajar ke dalam bentuk RPP
sehingga prosentase silabus di Poltekkes Denpasar diprasyaratkan harus mencapai
100%. Tabel 3.7 menjelaskan prosentase silabus masing-masing jurusan di
lingkungan Poltekkes Denpasar telah 100%. Silabus Jurusan Analis Kesehatan
pada tahun 2007 dan 2008 tidak ada karena jurusan tersebut baru berdiri tahun
2009.
Tabel 3.7 Silabus yang dibuat oleh Dosen Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 - 2011 NO
JURUSAN PERSENTASE SILABUS
2007 2008 2009 2010 2011 1 Keperawatan 100% 100% 100% 100% 100% 2 Kebidanan 100% 100% 100% 100% 100% 3 Keperawatan Gigi 100% 100% 100% 100% 100% 4 Gizi 100% 100% 100% 100% 100% 5 Kesehatan lingkungan 100% 100% 100% 100% 100% 6 Analis kesehatan - - 100% 100% 100% RATA-RATA 100% 100% 100% 100% 100%
Ditinjau dari jumlah mata kuliah yang ada di Politeknik Kesehatan
Denpasar dari tahun ke tahun berbeda-beda sesuai dengan kurikulum masing-
masing jurusan. Selengkapnya disajikan pada tabel 3.8
Tabel 3.8 Mata kuliah yang Memiliki Silabus Tahun 2007-2011
No Mata kuliah Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jumlah Mata kuliah 377 424 471 424 339
2 Mata kuliah yang memiliki silabus 377 424 471 424 339
Persentase (%) 100 100 100 100 100
19
Politeknik Kesehatan Denpasar
7. Tersedianya SAP/RPP
Satuan Acara Pembelajaran (SAP) atau Rencana Pelaksanaan Pengajaran
(RPP) merupakan kegiatan perencanaan dalam proses pembelajaran yang harus
disusun oleh dosen untuk mendapatkan pelayanan pembelajaran yang berkualitas.
Dalam penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik seluruh mata kuliah harus
tersedia RPP minimal 85% untuk setiap mata kuliah. Tabel 3.9 menjelaskan
bahwa pada tahun 2009 terjadi penurunan persentase karena di Jurusan Analis
Kesehatan SAP/RPP yang tersedia sebanyak 99,34%. Artinya, masih ada silabus
yang belum dijabarkan dalam bentuk SAP/RPP . Namun demikian jumlah
SAP/RPP yang tersedia sudah melebihi 85%, yang berarti baik sesuai borang
akreditasi Pusdiknakes tahun 2008.
Tabel 3.9 Persentase RPP ≥ 85% untuk setiap mata kuliah di Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 - 2011 No
JURUSAN JUMLAH RPP (%)
2007 2008 2009 2010 2011 1 Keperawatan 100 100 100 100 100 2 Kebidanan 100 100 100 100 100 3 Keperawatan gigi 100 100 100 100 100 4 Gizi 100 100 100 100 100 5 Kesehatan lingkungan 100 100 100 100 100 6 Analis kesehatan - - 94,68 94,68 98,89 RATA-RATA (%) 100 100 99,34 99,41 99,89
20
Politeknik Kesehatan Denpasar
Grafik 3.7 menggambarkan tren tersedianya SAP/RPP di Poltekkes
Denpasar kembali meningkat setelah turun pada tahun 2009. Penurunan ini terjadi
karena di Jurusan Analis Kesehatan SAP/RPP yang tersedia kurang dari 100%
karena sebagian dosennya adalah Dosen Tidak Tetap.
8. Pencapaian materi kuliah sesuai dengan SAP / RPP
Pencapaian materi kuliah menjadi tolok ukur atas upaya memberikan bekal
keilmuan bagi mahasiswa. Pencapaian pembelajaran di Poltekkes Denpasar diukur
melalui rata-rata pencapaian target materi perkuliahan sesuai SAP selama 1 tahun
penyelenggaraan pembelajaran (semester ganjil dan genap). Berdasarkan tabel
3.10, semua jurusan telah memenuhi target pencapaian pembelajaran yaitu 100%,
kecuali Jurusan Analis Kesehatan karena beberapa dosen yang mengajar di
Jurusan Analis Kesehatan merupakan Dosen Tidak Tetap (DTT). Pada tahun 2009
Prodi D-IV Gizi tidak dibuka karena tidak ada calon mahasiswa yang mendaftar,
demikian pula dengan Prodi D-IV Kesehatan Lingkungan pada tahun 2009-2011.
Tabel 3.10 Pencapaian Pembelajaran Politeknik Kesehatan Denpasar
Tahun 2007 – 2011
NO JURUSAN RATA - RATA PERSENTASI PENCAPAIAN
PEMBELAJARAN (%) 2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan * Prodi D-III
100 100 100 100 100
* Prodi D-IV
100 100 100 100 100 2 Kebidanan * Prodi D-III Kebidanan 100 100 100 100 100
* Prodi D-IV Bidan Pendidik/klinik 100 100 100 100 100
3 Keperawatan Gigi 100 100 100 100 100 4 Gizi * Prodi D-III 100 100 100 100 100 * Prodi D-IV 100 100 - 100 100 5 Kesehatan Lingkungan
* Prodi D-III 100 100 100 100 100 * Prodi D-IV 100 100 - - - 6 Analis Kesehatan - - 94,68 94,68 98,89
21
Politeknik Kesehatan Denpasar
RATA – RATA 100,00 100,00 99,34 99,41 99,89
Tren pencapaian pembelajaran di Poltekkes Denpasar menunjukkan
peningkatan setelah turun pada tahun 2009, seperti dalam grafik 3.8. Penurunan
tersebut disebabkan pencapaian pembelajaran di Jurusan Analis Kesehatan belum
100%, karena beberapa dosennya adalah Dosen Tidak Tetap.
9. Kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan
Mahasiswa diharuskan mengikuti perkuliahan minimal 75% untuk mata
kuliah dengan metode teori dan 100% untuk mata kuliah dengan metode
praktikum. Apabila kehadiran mahasiswa kurang dari yang dipersyaratkan di`atas,
mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir dan tidak akan
mendapatkan nilai semester. Pada tabel 3.11 kehadiran mahasiswa dihitung
berdasarkan kehadiran pada mata kuliah teori dan praktek sehingga mendapatkan
angka rata-rata kehadiran mahasiswa dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011
yaitu 96,71%. Angka tersebut berada di bawah 100% karena mata kuliah teori
mengsyaratkan kehadiran mahasiswa boleh di bawah 100%, yaitu minimal 75%.
Kehadiran mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan pada tahun 2007-2008
tidak ada, karena jurusan tersebut baru dibuka pada tahun 2009.
22
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tabel 3.11 Kehadiran Mahasiswa Dalam Perkuliahan Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 - 2011
NO JURUSAN JUMLAH KEHADIRAN MAHASISWA (%)
2007 2008 2009 2010 2011 1 Keperawatan 98 99 99 99 99 2 Kebidanan 96 96 94 96 98 3 Keperawatan Gigi 99 98 99 98 98 4 Gizi 98 97 97 96 94 5 Kesehatan lingkungan 91 90 92 95 97 6 Analis kesehatan - - 98 99 99 RATA-RATA 96,4 96,00 96,50 97,17 97,50 96,71
10. Ketersedian bahan ajar
Ketersediaan bahan ajar bagi mahasiswa merupakan salah satu bentuk
pelayanan bagi mahasiswa. Penyusunan bahan ajar pada jurusan tertentu seperti
Jurusan Keperawatan Gigi dilakukan bekerjasama dengan forum komunikasi
jurusan yang sama dari seluruh Indonesia. Penyusunan bahan ajar tersebut juga
bekerjasama dengan penerbit untuk dipublikasikan ke tingkat nasional.
Tindak lanjut untuk meningkatkan jumlah bahan ajar diperlukan pelatihan
penyusunan bahan ajar bagi dosen dan pertemuan nasional untuk menentukan
23
Politeknik Kesehatan Denpasar
standar kompetensi yang disyaratkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Tabel 3.12 Ketersediaan Bahan Ajar Politeknik Kesehatan Denpasar
Tahun 2007 - 2011
No Mata kuliah Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jumlah Mata kuliah 377 424 471 424 339
2 Jumlah Bahan Ajar yang Tersedia 139 139 146 203 249
Persentase (%) 36,87 32,78 30,99 47,88 73,45
Tren ketersediaan bahan ajar menunjukkan peningkatan dari tahun ke
tahun, seperti tersaji dalam grafik 3.10.
11. Kinerja kemitraan
Kemitraan bidang layanan pendidikan yang dilakukan di Politeknik
Kesehatan Denpasar berkaitan dengan proses pembelajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat. Institusi yang menjadi mitra sangat bervariasi sesuai
dengan kebutuhan setiap jurusan.
24
Politeknik Kesehatan Denpasar
a. Jumlah kemitraan
Tabel 3.13 menginformasikan bahwa Poltekkes Denpasar telah
melaksanakan kemitraan dengan 38 institusi dalam negeri dan 1 institusi luar
negeri, yaitu Gosha Corporation Jepang. Kemitraan dengan institusi di dalam
negeri antara lain RSUP Sanglah Denpasar, RSUD di wilayah provinsi Bali,
Dinas Kesehatan di wilayah provinsi Bali, Akademi Kebidanan Bali Wisnu
Darma, dan lain-lain.
Untuk kelancaran kegiatan maka disusun nota kesepahaman (MoU), terutama
yang berkaitan dengan praktik lapangan, praktik klinik dan praktik kerja lapangan
ataupun magang.
Tabel 3.13 Pelayanan Kemitraan Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 - 2011 No Kemitraan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Dalam Negeri : a.Rumah Sakit 7 7 14 14 13
b.Non Rumah Sakit 7 7 17 19 25
2 Luar Negeri - 1 1 1 1 Jumlah 14 15 32 34 39
25
Politeknik Kesehatan Denpasar
Jumlah kegiatan kemitraan menunjukkan tren peningkatan dari tahun 2007
sebanyak 14 menjadi 39 institusi pada tahun 2011, seperti pada grafik 3.9.
b. Jenis kemitraan
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir ada 4 (empat) jenis kemitraan di
Poltekkes Denpasar yaitu institusi pelayanan kesehatan, pemerintah daerah,
institusi pendidikan, dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
12. Pelayanan pendidikan dengan sistem komputer
Salah satu sarana penunjang pelayanan pendidikan adalah pelayanan
administrasi dengan menggunakan sistem komputer. Ada 12 pelayanan
pendidikan di Poltekkes Denpasar yaitu registrasi mahasiswa, pengisian kartu
rencana studi (KRS), pembuatan jadual kuliah, Kartu Hasil Studi (KHS), transkrip
nilai lulusan, pembayaran SPP, perpustakaan, kalender akademik, data dosen, data
kepegawaian, keuangan, dan data lulusan. Dari 12 jenis pelayanan hanya 1 (satu)
pelayanan yang masih dilakukan secara manual adalah pengisian Kartu Rencana
Studi (KRS) oleh mahasiswa.
Tabel 3.14 Pelayanan Pendidikan Dengan Sistem Komputer
26
Politeknik Kesehatan Denpasar
Poltekkes Denpasar Tahun 2007 - 2011
NO JURUSAN JUMLAH PELAYANAN DENGAN SISTEM
KOMPUTER (%) 2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan 91,67 91,67 91,67 91,67 91,67 2 Kebidanan 91,67 91,67 91,67 91,67 91,67 3 Keperawatan Gigi 91,67 91,67 91,67 91,67 91,67 4 Gizi 91,67 91,67 91,67 91,67 91,67 5 Kesehatan
91,67 91,67 91,67 91,67 91,67
6 Analis Kesehatan - - 91,67 91,67 91,67 RATA-RATA 91,67 91,67 91,67 91,67 91,67
13. Pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM)
Tabel 3.15 menggambarkan bahwa semua jurusan telah mencapai target PBM
(jam per minggu) yaitu 42 jam/ minggu sesuai standar proses pembelajaran
Pusdiknakes tahun 2009. Pelaksanaan PBM di Jurusan Analis Kesehatan tidak ada
pada tahun 2007 dan 2008 karena jurusan tersebut baru berdiri tahun 2009.
Kegiatan proses pembelajaran dengan menerapkan beban studi yang disebut
Satuan Kredit Semester (SKS), kegiatannya terjadwal setiap minggu sebanyak 1
(satu) jam perkuliahan teori atau 2 (dua) jam praktikum/diskusi atau 4 (empat)
jam praktik kerja lapangan/praktik kerja klinik. Setiap pengalaman belajar
tersebut diiringi sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan
mandiri.
Tabel 3.15 Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (Jam/Minggu) Politeknik Kesehatan Denpasar Tahun 2007 - 2011
NO JURUSAN PELAKSANAAN PBM
(Jam/Minggu) 2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan 42 42 42 42 42 2 Kebidanan 42 42 42 42 42 3 Keperawatan Gigi 42 42 42 42 42 4 Gizi 42 42 42 42 42 5 Kesehatan Lingkungan 42 42 42 42 42
27
Politeknik Kesehatan Denpasar
6 Analis Kesehatan - - 42 42 42 Rata-rata 5 tahun terakhir 42
14. Pelaksanaan evaluasi PBM
Pelaksanaan pembelajaran (PBM) harus dievaluasi sekurang-kurangnya
setiap triwulan, yaitu pada tengah semester dan akhir semester. Bentuk lain
evaluasi berupa penugasan. Selama tahun 2007-2011 kebijakan tersebut telah
dilaksanakan sepenuhnya oleh semua jurusan dan penjadualannya sesuai kalender
akademik.
15. Kunjungan dosen ke perpustakaan
Pemanfaatan perpustakaan di Politeknik Kesehatan Denpasar diukur
melalui jumlah pengunjung perpustakaan. Tabel 3.16 menunjukkan bahwa jumlah
pengunjung pada masing-masing perpustakaan jurusan mengalami fluktuasi dari
tahun ke tahun. Jurusan yang jumlah kunjungannya mengalami penurunan ini
disebabkan fasilitas internet dapat diakses di luar lingkungan perpustakaan. Untuk
meningkatkan kunjungan ke perpustakaan perlu ditambah koleksi perpustakaan
baik jumlah judul maupun eksemplarnya.
Kunjungan dosen Jurusan Analis Kesehatan ke perpustakaan baru tercatat
pada tahun 2011 karena tahun 2009-2010 perpustakaannya masih bergabung
dengan perpustakaan Jurusan Kesehatan Lingkungan.
Tabel 3.16 Kunjungan Dosen ke Perpustakaan Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 - 2011
NO JURUSAN JUMLAH KUNJUNGAN DOSEN KE
PERPUSTAKAAN / TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan 279 371 236 220 220 2 Kebidanan 110 105 145 112 102 3 Keperawatan Gigi 830 825 811 900 878
28
Politeknik Kesehatan Denpasar
4 Gizi 100 96 113 153 179 5 Kesehatan Lingkungan 1000 1162 1209 1189 1200 6 Analis Kesehatan - - - - 144 RATA-RATA 464 512 503 515 454
Penurunan tren kunjungan dosen ke perpustakaan pada tahun 2011 yang
tergambar dalam grafik 3.12 disebabkan fasilitas internet di setiap jurusan dapat
diakses di luar lingkungan perpustakaan.
16. Kunjungan mahasiswa ke perpustakaan
Pemanfaatan perpustakaan di Politeknik Kesehatan Denpasar diukur
melalui jumlah pengunjung perpustakaan. Tabel 3.17 menunjukkan bahwa jumlah
pengunjung pada masing-masing perpustakaan jurusan mengalami fluktuasi dari
tahun ke tahun. Jurusan yang jumlah kunjungannya mengalami penurunan ini
disebabkan mahasiswa lebih banyak menggunakan fasilitas internet untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen terlebih lagi internet dapat diakses
di luar lingkungan perpustakaan. Untuk meningkatkan kunjungan ke perpustakaan
perlu ditambah koleksi perpustakaan baik jumlah judul maupun eksemplarnya.
Tabel 3.17 Kunjungan Mahasiswa ( Per Tahun) ke Perpustakaan
Poltekkes Denpasar Tahun 2007 - 2011
29
Politeknik Kesehatan Denpasar
NO JURUSAN JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN /
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan 6658 7650 5649 7450 5600 2 Kebidanan 4569 4791 3143 4873 2968 3 Keperawatan Gigi 1745 1629 1814 2149 1536 4 Gizi 4768 5134 4989 5210 4032 5 Kesehatan Lingkungan 2257 2607 2625 2294 2107 6 Analis Kesehatan - - - - 524 RATA-RATA 3999 4362 3644 4395 2795
Penurunan tren kunjungan mahasiswa ke perpustakaan pada tahun 2011
yang tergambar dalam grafik 3.13 disebabkan fasilitas internet di setiap jurusan
dapat diakses di luar lingkungan perpustakaan.
17. Implementasi kalender akademik
kegiatan akademik yang dilaksanakan oleh masing-masing jurusan dalam
penjadualan waktu berpedoman pada kalender akademik. Adapun kegiatan
tersebut meliputi : sipensimaru, registrasi, pengenalan program studi, perkuliahan
di kelas/laboratorium atau bengkel kerja, praktek lapangan, ujian tengah semester,
ujian akhir semester, yudisium, semester pendek/remedial, PKL
30
Politeknik Kesehatan Denpasar
Terpadu, karya tulis ilmiah, ujian akhir program, wisuda, dies natalis dan hari-hari
libur. Dari kegiatan tersebut, hanya satu kegiatan yang belum terealisasi yaitu
kegiatan PKL Terpadu (Praktek Desa Binaan Terpadu) karena alokasi waktu
untuk kegiatan PKL mahasiswa di masing-masing jurusan berbeda sehingga tidak
bisa melaksanakan kegiatan PKL secara bersamaan. Mulai tahun akademik
2011/2012 kegiatan PKL Terpadu ditiadakan diganti dengan kegiatan Pengabmas
Terpadu yang mengambil lokasi di Desa Sidakarya Denpasar. Kegiatan
Pengabmas Terpadu dilaksanakan oleh masing-masing jurusan di satu desa tetapi
waktu untuk melaksanakan kegiatan pengabmas berbeda-beda sesuai dengan
kondisi jurusan masing-masing. Sedangkan 27 kegiatan akademik (96,43%) sudah
terlaksana sesuai kalender akademik, seperti ditunjukkan dalam tabel 3.18.
Tabel 3.18 Implementasi Kalender Akademik Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 - 2011 NO
JURUSAN PERSENTASE KEGIATAN
2007 2008 2009 2010 2011 1 Keperawatan 96,43 96,43 96,43 96,43 96,43 2 Kebidanan 96,43 96,43 96,43 96,43 96,43 3 Keperawatan Gigi 96,43 96,43 96,43 96,43 96,43 4 Gizi 96,43 96,43 96,43 96,43 96,43 5 Kesehatan lingkungan 96,43 96,43 96,43 96,43 96,43 6 Analis kesehatan - - 96,43 96,43 96,43 RATA-RATA 96,43 96,43 96,43 96,43 96,43
18. Beasiswa
Tabel 3.19 menunjukkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa bagi
keluarga miskin dari beberapa Kabupaten di Provinsi Bali. Mahasiswa Jurusan
Keperawatan merupakan penerima beasiswa terbanyak sejak tahun 2009.
Penurunan jumlah penerima beasiswa terjadi pada tahun 2011 karena pada tahun
tersebut beasiswa Jurusan Gizi dari Kabupaten tidak berkelanjutan. Beasiswa
berasal dari Kabupaten-Kabupaten di Provinsi Bali seperti pada tabel 3.19.
31
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tabel 3.19 Mahasiswa Penerima Beasiswa Per Jurusan Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 – 2011
NO JURUSAN JUMLAH PENERIMA BEASISWA
2007 2008 2009 2010 2011 1 Keperawatan 0 0 11 11 11 2 Kebidanan 0 0 1 3 3 3 Keperawatan Gigi 0 0 0 0 0 4 Gizi 0 1 3 2 0 5 Kesehatan Lingkungan 0 0 0 1 1 6 Analis Kesehatan - 0 1 2 2 JUMLAH 0 1 16 19 17
Terjadi tren penurunan jumlah penerima beasiswa terjadi pada tahun 2011
karena pada tahun tersebut beasiswa untuk mahasiswa Jurusan Gizi tidak
berkelanjutan.
19. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran
Kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran di Poltekkes Denpasar
diukur berdasarkan kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen dengan
memberikan kuesioner kepada mahasiswa yang diambil secara acak
32
Politeknik Kesehatan Denpasar
minimal 30 orang mahasiswa di masing-masing jurusan. Tingkat kepuasan
mahasiswa terhadap kinerja dosen seperti pada tabel 3.20.
Tabel 3.20 Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Proses Pembelajaran
Poltekkes Denpasar Tahun 2007 - 2011
NO JURUSAN KEPUASAN PROSES PEMBELAJARAN (%)
2007 2008 2009 2010 2011 1 Keperawatan 72,58 71,48 71,25 72,34 73,28 2 Kebidanan 81,20 82,45 83,59 82,98 83,71 3 Keperawatan Gigi 76,56 76,77 77,38 76,24 78,89 4 Gizi 72,00 72,58 72,03 73,45 73,21 5 Kesehatan Lingkungan 74,07 74,23 75,56 75,26 75,96 6 Analis Kesehatan - - - 72,20 73,23 RATA-RATA 75,24 75,50 75,98 75,41 76,38
Tren kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen terus mengalami
peningkatan dari tahun 2007 dengan rata-rata nilai 75,24 menjadi 76,38 pada
tahun 2011, dengan kategori cukup (kurang dari 85), seperti tersaji dalam grafik
3.15.
20. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan administrasi akademik
Suatu pelayanan akan terbentuk karena adanya proses pemberian layanan
tertentu dari pihak penyedia layanan kepada pihak yang dilayani. Pelayanan
33
Politeknik Kesehatan Denpasar
adalah upaya untuk membantu, menyiapkan, menyediakan atau mengurus
keperluan orang lain. Pelayanan yang unggul adalah suatu sikap atau cara
karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Dalam hal ini pelayanan
diberikan oleh pendidik dan tenaga kependidikan kepada masyarakat khususnya
mahasiswa. Kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan administrasi diukur
berdasarkan tanggapan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan pendidikan dengan
memberikan kuesioner kepada mahasiswa yang diambil secara acak minimal 30
orang mahasiswa di masing-masing jurusan. Tabel 3.21 menunjukkan kualitas
pelayanan administrasi pendidikan mengalami peningkatan, namun nilai tersebut
perlu ditingkatkan karena persaingan pendidikan di Bali cukup ketat dan untuk
memenangkan persaingan perlu adanya kualitas yang bagus dari penyelenggara
pendidikan.
Tabel 3.21
Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pelayanan Administrasi Pendidikan Poltekkes Denpasar Tahun 2007 – 2011
NO JURUSAN KEPUASAN PELAYANAN ADMINISTRASI
PENDIDIKAN (%) 2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan 67,45 66,89 67,74 67,62 67,82 2 Kebidanan 78,64 77,48 77,23 78,76 78,25 3 Keperawatan Gigi 69,45 69,43 68,78 69,73 69,80 4 Gizi 67,34 66,79 66,82 66,67 67,45 5 Kesehatan Lingkungan 69,72 70,05 71,34 71,25 72,34 6 Analis Kesehatan - - - 68,31 69,05 RATA-RATA 70,13 70,38 70,52 70,39 70,78
34
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tren kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan administrasi pendidikan
terus mengalami peningkatan dari tahun 2007 dengan rata-rata nilai 70,13 menjadi
70,78 pada tahun 2011, dengan kategori cukup yaitu di bawah nilai 85, tersaji
dalam grafik 3.16.
21. Kegiatan lulusan
Data kegiatan lulusan meliputi data jumlah lulusan, lulus tepat waktu dan lulus
dengan IPK ≥ 3,0 berikut persentasenya dari tahun 2007-2011. Penetapan IPK ≥
3,0 karena permintaan pasar kerja menginginkan IPK minimal 3,0 dan rekrutmen
pegawai baru di Provinsi Bali menghendaki IPK ≥ 3,0.
a. Jumlah lulusan tepat waktu
Tabel 3.22 menunjukkan bahwa persentase lulusan sebesar 99,07%,
sedangkan yang lulus tepat waktu sebesar 99,39%, berarti sebanyak 0,32% yang
tidak lulus tepat waktu.
35
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tabel 3.22 Jumlah Mahasiswa, Lulusan, Lulus Tepat Waktu, dan Lulus
dengan IPK ≥ 3 Tahun 2007-2011
No Status Mahasiswa Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 1 Mahasiswa 280 395 486 322 301 2 Lulusan 274 394 486 318 298 3 Lulus tepat waktu 274 388 485 318 294 4 Lulus dengan IPK ≥ 3,0 233 352 436 273 265
Persentase Lulusan 99,21 Persentase Lulus Tepat Waktu 99,38
Persentase IPK ≥ 3,0 88,08
Diagram garis jumlah mahasiswa, jumlah lulusan, dan jumlah lulus tepat
waktu saling berhimpitan. Hal ini menunjukkan selisih antara jumlah mahasiswa
dengan yang lulus dan lulus tepat waktu sangat kecil. Berarti Poltekkes Denpasar
telah melaksanakan proses pembelajaran yang kondusif.
b. Jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,0
Jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,0 menunjukkan tren yang hampir sama dengan
jumlah lulusan tepat waktu, seperti terlihat dalam grafik 3.18 diagram garisnya
hampir berhimpitan.
36
Politeknik Kesehatan Denpasar
22. Waktu penerimaan ijazah
Ijazah merupakan surat berharga bagi seorang lulusan poltekkes yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Ijazah tersebut sebagai pengakuan
terhadap prestasi belajar dan atau penyelesaian pendidikan setelah lulus ujian
yang diselenggarakan oleh Poltekkes.
Lulusan menerima ijazah pada saat acara pengukuhan oleh Direktur dan
penyerahan ijazah oleh ketua jurusan. Waktu penerimaan ijazah lulusan tidak
pernah mengalami keterlambatan (Ho), kecuali pada wisuda periode September
2011, lulusan menerima ijazah setelah 4 (empat) hari pelaksanaan wisuda atau
H+4. Hal ini disebabkan karena pada saat penatausahaan ijazah, pejabat pusat
yang menandatangani ijazah sedang dinas di luar daerah sehingga administrasi
yang lainnya menjadi terlambat. Jurusan Analis Kesehatan baru akan meluluskan
mahasiswa pada tahun 2012, oleh karena itu tidak ada mahasiswanya yang
menerima ijazah pada tahun 2007-2011. Rincian waktu penerimaan ijazah tersaji
dalam tabel 3.23.
37
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tabel 3.23 Waktu Penerimaan Ijazah Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 - 2011
NO JURUSAN LAMA WAKTU PENERIMAAN IJAZAH
(dalam Hari) 2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan Ho Ho Ho Ho H+4 2 Kebidanan Ho Ho Ho Ho H+4 3 Keperawatan gigi Ho Ho Ho Ho H+4 4 Gizi Ho Ho Ho Ho H+4 5 Kesehatan lingkungan Ho Ho Ho Ho H+4 6 Analis kesehatan - - - - -
23. Tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja < 6 bulan
Tabel 3.24 menunjukkan bahwa persentase lulusan yang mendapatkan
pekerjaan dalam waktu tunggu kurang 6 bulan dari tahun 2007-2011 mengalami
peningkatan. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan penyerapan lulusan bagi semua
jurusan dengan rata-rata penyerapan 93,35. Untuk mempertahankan hal tersebut
perlu ditingkatkan kerjasama dan promosi dengan pengguna sehingga lulusan
Politeknik Kesehatan Denpasar 100% dapat diserap di pasar kerja baik lokal
maupun regional. Penyerapan lulusan analis kesehatan belum ada karena Jurusan
Analis Kesehatan belum meluluskan mahasiswa.
Tabel 3.24 Tingkat Penyerapan Lulusan di Pasar Kerja < 6 Bulan
Poltekkes Denpasar Tahun 2007 – 2011
JURUSAN
PENYERAPAN LULUSAN < 6 BULAN (%)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan 90,34 90,22 90,34 90,15 99,87 2 Kebidanan 100,0
100,00 100,00 100,00 98,36 3 Kesehatan Gigi 100,0
100,00 100,00 100,00 100,0
4 Gizi 86,78 86,48 91,49 95,56 96,25 5 Kesehatan Lingkungan 78,82 83,33 65,71 68,83 72,28 6 Analis Kesehatan - - - - - RATA-RATA PER
91,18 92,01 89,51 90,91 93,35
38
Politeknik Kesehatan Denpasar
Pada grafik 3.19 tren penyerapan tahun 2009 mengalami penurunan karena
persentase lulusan Jurusan Kesehatan Lingkungan yang diserap di pasar kerja
menurun sebesar 17,62% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut juga disebabkan
karena Bali merupakan daerah pariwisata dimana pada saat itu terjadi krisis global
sehingga penerimaan tenaga kerja menurun termasuk tenaga kerja bidang
kesehatan.
24. Kunjungan dari instansi lain
Poltekkes Denpasar terletak di pulau Bali yang dikenal sebagai daerah
pariwisata pantai. Poltekkes Denpasar merupakan satu-satunya institusi
pendidikan tinggi negeri di Indonesia yang memberikan pelayanan di bidang
kesehatan pariwisata. Upaya tersebut kini telah menunjukkan Poltekkes Denpasar
sebagai rujukan pelayanan unggulan yaitu kesehatan pariwisata. Hal ini terbukti
dengan terus meningkatnya jumlah instansi pendidikan kesehatan maupun instansi
lain yang berkunjung ke Poltekkes Denpasar. Berikut ini disajikan grafik 3.20
jumlah kunjungan ke Poltekkes Denpasar dari tahun 2007-2011, yang
menunjukkan tren yang terus meningkat.
39
Politeknik Kesehatan Denpasar
25. Kegiatan penelitian
Penelitian merupakan salah satu kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang
harus dilaksanakan oleh semua dosen, salah satunya dibiayai oleh riset pembinaan
tenaga kesehatan (risbinakes). Tabel 3.25 menggambarkan jumlah proposal
risbinakes yang masuk pada tahun 2007-2011 mengalami fluktuatif, akan tetapi
jumlah proposal yang dinyatakan lulus mengalami peningkatan, kecuali pada
tahun 2008. Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan dosen-dosen Poltekkes
Denpasar terhadap kegiatan penelitian semakin meningkat. Meningkatnya
ketertarikan dosen terhadap penelitian merupakan salah satu modal penting untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Tahun 2009 dan 2010 dosen Jurusan Analis Kesehatan belum melakukan
penelitian karena pada tahun 2009 jurusan tersebut baru berdiri.
Tabel 3.25 Kegiatan Penelitian Poltekkes Denpasar Tahun 2007 – 2011
NO JURUSAN
2007 2008 2009 2010 2011 Proposal
Lulus
Proposal
Lulus
Proposal
Lulus
Proposal
Lulus
Proposal
Lulus
1 Keperawatan 2 1 1 0 5 3 2 0 2 0 2 Kebidanan 6 2 1 1 6 2 4 3 2 3
3 Kesehatan Gigi 4 1 1 0 8 2 6 4 2 1
4 Gizi 7 2 13 2 13 2 11 3 12 3
40
Politeknik Kesehatan Denpasar
5 Kesehatan Lingkungan 7 2 4 2 8 2 7 2 5 5
6 Analis Kesehatan - - - - 0 0 0 0 2 2
Jumlah 26 8 20 5 40 11 30 12 25 14
Persentase 30,77 25,00 27,50 40,00 56,00
Rata-rata (%) 35,85 Catatan: realisasi tahun 2011 Jurusan Kebidanan surplus 1 sebagai hadiah bagi dosen berprestasi di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar
Grafik 3.21 menggambarkan jumlah proposal risbinakes yang masuk pada
tahun 2007-2011 mengalami peningkatan dua kali lipat dari tahun sebelumnya,
kemudian menurun kembali pada tahun 2010 dan 2011. Penurunan ini karena
Informasi tentang pengumulan proposal terlambat ke jurusan di lingkungan
Poloteknik Kesehatan Denpasar. Sebaliknya, jumlah proposal yang dinyatakan
lulus mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2008. Peningkatan jumlah
proposal yang lulus tergantung pada besarnya alokasi anggaran yang tersedia.
26. Publikasi hasil penelitian
Publikasi hasil penelitian lebih banyak dibandingkan dengan pelaksanaan
penelitian, karena jumlah penelitian yang disajikan pada tabel 3.25 merupakan
penelitian yang dibiayai dengan Risbinakes. Sedangkan hasil penelitian/karya
ilmiah yang dipublikasikan berasal dari beberapa sumber dana yaitu dari hasil
41
Politeknik Kesehatan Denpasar
penelitian risbinakes, non penelitian (artikel) dan penelitian swadana. Semua
Jurusan yang melaksanakan penelitian dengan dana risbinakes telah melakukan
publikasi hasil penelitian sesuai dengan jumlah penelitiannya.
Membandingkan tabel 3.26 dengan tabel 3.25 nampak bahwa kegiatan
penelitian dosen Poltekkes Denpasar tidak tergantung pada dana risbinakes saja.
Media yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian / karya ilmiah tersebut adalah
Jurnal Skala Husadha, Jurnal Ilmu Gizi, dan Jurnal Gempar, serta media luar
negeri.
Tabel 3.26 Publikasi Hasil Penelitian / Karya Ilmiah Politeknik Kesehatan Denpasar
Tahun 2007 – 2011
NO JURUSAN JUMLAH PUBLIKASI
2007 2008 2009 2010 2011 1 Jurnal Terakreditasi 1 0 0 4 2 2 Jurnal Tidak Terakreditasi 30 35 30 51 56 Jumlah 31 35 30 55 58 Rata-rata 41,80
Grafik 3.22 menunjukkan tren publikasi hasil penelitian yang dilakukan
oleh dosen Poltekkes Denpasar pada tahun 2010 dan 2011 terjadi peningkatan.
42
Politeknik Kesehatan Denpasar
27. Kegiatan pengabdian masyarakat
Kegiatan pengabdian masyarakat meliputi praktik kerja nyata, penerapan
hasil penelitian, pembinaan desa binaan, penyuluhan dan tanggap darurat bencana.
Tabel 3.27 menunjukkan bahwa setiap jurusan telah melakukan kegiatan
pengabdian masyarakat sesuai dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tabel 3.27 Kegiatan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Denpasar
Tahun 2007 – 2011 NO
JURUSAN JUMLAH KEGIATAN PENGABMAS
2007 2008 2009 2010 2011 1 Keperawatan 3 2 3 3 4 2 Kebidanan 3 1 3 4 3 3 Kesehatan Gigi 2 3 3 3 3 4 Gizi 4 3 3 4 3 5 Kesehatan Lingkungan 3 3 3 3 3 6 Analis Kesehatan - - - 1 2 JUMLAH 15 12 15 18 18
Tren peningkatan kegiatan pengabdian masyarakat dalam lima tahun terakhir
dapat dilihat pada grafik 3.23.
43
Politeknik Kesehatan Denpasar
28. Pemanfaatan Laboratorium
Pada tabel 3.28, semua jurusan telah memanfaatkan laboratorium dengan
baik. Adanya jurusan yang pemanfaatan laboratorium melebihi target, hal ini
berkaitan dengan penertiban praktikum di laboratorium mulai dari perencanaan
yaitu adanya silabus dan Rencana Program Pengajaran (RPP), pedoman
praktikum, sampai dengan pelaksanaan praktikum dengan menggunakan log
book untuk rekaman kegiatan praktikum di laboratorium.
Penerimaan mahasiswa baru di Jurusan Analis Kesehatan dimulai pada
tahun 2009, tetapi pemanfaatan laboratorium untuk Jurusan Analis Kesehatan
baru dimulai pada tahun 2010. Politeknik Kesehatan Denpasar memiliki fasilitas
laboratorium terpadu yang dapat digunakan oleh Jurusan yang memerlukan,
terkait dengan praktikum mata kuliah yaitu komputer dan bahasa.
Tabel 3.28 Pemanfaatan Laboratorium Politeknik Kesehatan Denpasar
Tahun 2007 - 2011
NO JURUSAN JUMLAH JAM PEMANFAATAN
LABORATORIUM / MINGGU 2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan 68 68 68 68 68 2 Kebidanan 32 32 32 32 30 3 Keperawatan Gigi 90 90 90 90 114 4 Gizi 54 54 54 54 54 5 Kesehatan
26 26 26 44 46
6 Analis Kesehatan - - - 50 50 JUMLAH 270 270 270 338 362
44
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tren pemanfaatan laboratorium mengalami peningkatan dari tahun 2007
sebanyak 270 jam per minggu dan tahun 2011 menjadi 362 jam per minggu,
seperti tergambar dalam grafik 3.24.
B. KINERJA BIDANG PELAYANAN ORGANISASI DAN SUMBERDAYA MANUSIA
1. Pemberdayaan dosen sebagai narasumber
Poltekkes Denpasar memiliki SDM khususnya dosen yang berpotensi
menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah bagi institusi lain, dalam kegiatan
seminar, pelatihan, workshop, acara televisi dan radio lokal, dan sejenisnya.
Dalam periode tahun 2007-2011 jumlah dosen yang menjadi nara sumber
sebagaimana dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.29 Pemberdayaan Dosen Sebagai Narasumber
Poltekkes Denpasar Tahun 2007 - 2011
NO STATUS JUMLAH SDM 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jumlah Dosen Tetap 127 127 127 128 129
2 Jumlah Dosen Sebagai Narasumber 20 35 39 42 49
JUMLAH (%) 15,75 27,56 30,71 32,81 37,98 RATA-RATA (%) 28,96
45
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tren grafik 3.25 menunjukkan peningkatan walaupun jumlah persentase
dosen yang terlibat sebagai narasumber masih 29%. Penghargaan yang minimal
membuat dosen kurang termotivasi sebagai narasumber.
2. Kinerja kehadiran dosen
Tingkat kehadiran dosen merupakan indikator pelayanan kepada
mahasiswa yang paling penting. Berdasarkan data pada tabel 3.30 diperoleh rata-
rata kehadiran dosen dari tahun 2007 – 2011 sebesar 94,50%. Tatap muka
perkuliahan yang diterapkan di Poltekkes Denpasar mengacu pada petunjuk
teknis Pusdiknakes tahun 2004 dan sejalan dengan standar penerapan kurikulum
pada Standar Nasional Pendidikan dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, yaitu 14-16 kali pertemuan diikuti dengan
kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
Tabel 3.30 Kehadiran Dosen Poltekkes Denpasar Tahun 2007 - 2011
NO STATUS JUMLAH SDM Rata-rata (%) 2007 2008 2009 2010 2011
1 Dosen Tetap 96,00 96,00 96,33 96,00 96,33 96,10 2 Dosen Tidak Tetap 91,20 91,60 92,33 93,67 94,83 92,70 RATA-RATA (%) 93,60 93,80 94,33 94,84 95,58 94,50
46
Politeknik Kesehatan Denpasar
Grafik 3.26 menggambarkan adanya peningkatan kehadiran dosen dari
93,60% pada tahun 2007menjadi 95,58% pada tahun 2011.
3. Kegiatan pelatihan / penyegaran ilmu
Kegiatan pelatihan di Poltekkes Denpasar dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan kompetensi dosen. Pada tabel 3.31 menunjukkan bahwa kegiatan
pelatihan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun, namun prosentasenya masih
kecil. Hal ini karena keterbatasan anggaran.
Tabel 3.31
Kegiatan Pelatihan/Penyegaran Ilmu Bagi Tenaga Pendidik Politeknik Kesehatan Denpasar Tahun 2007 – 2011
NO DOSEN JUMLAH SDM 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jumlah Dosen 127 127 127 128 129
2 Jumlah Dosen yang Mengikuti Pelatihan/ Penyegaran Ilmu 14 23 25 29 32
JUMLAH (%) 11,03 18,11 19,68 22,66 24,81 RATA-RATA (%) 19,26
47
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tren kegiatan pelatihan / penyegaran ilmu mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun walaupun persentasenya masih 19,26%, tersaji pada grafik 3.27.
Keterbatasan anggaran menyebabkan jumlah dosen yang mengikuti pelatihan
sedikit.
4. Ketersediaan sumberdaya manusia (SDM)
Sumberdaya manusia di Poltekkes Denpasar meliputi tenaga pendidik
(dosen) dan tenaga kependidikan. Tenaga Pendidik adalah tenaga yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan, merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan. Pada tahun 2009-2011 terdapat
penambahan jumlah SDM karena pindahan dari Poltekkes lain, seperti disajikan
dalam tabel 3.32.
48
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tabel 3.32 Jumlah Sumberdaya Manusia Poltekkes Denpasar Tahun 2007-2011
NO JENIS KETENAGAAN
JUMLAH SDM Persentase (%) 2007 2008 2009 2010 2011
1 Tenaga Pendidik/Dosen 127 127 127 128 129 47,72 2 Tenaga Kependidikan 138 138 139 139 145 52,28 JUMLAH 265 265 266 267 274 100,00
Grafik 3.28 menggambarkan tren tenaga kependidikan lebih banyak daripada tenaga pendidik. 5. Jenjang pendidikan SDM
Sebagaiman dipersyaratkan bahwa tenaga pendidik harus memiliki jenjang
akademik magister (S2), maka sejak tahun 2005 dilakukan peningkatan
pendidikan bagi dosen dengan kualifikasi akademik Sarjana (S1) ke jenjang
pendidikan magister (S2) melalui program tugas belajar dan izin belajar.
a. Jumlah tenaga pendidik menurut tingkat pendidikan
Tenaga pendidik di lingkungan Poltekkes Denpasar berpendidikan strata
dua terjadi peningkatan dari 31 orang pada tahun 2007 menjadi 95 orang pada
tahun 2011. Peningkatan jenjang pendidikan menonjak drastis pada tahun 2010
karena persyaratan pendidikan terendah dosen adalah srata dua, sehingga banyak
49
Politeknik Kesehatan Denpasar
dosen melanjutkan pendidikan baik melalui tugas belajar maupun ijin belajar.
Rincian selengkapnya tersaji dalam tabel 3.33.
Tabel 3.33 Jumlah Dosen Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2007--2011
No Tingkat Pendidikan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
1 Strata 2 (S2) 31 38 38 82 95 2 Strata 3 (S3) - - - - - Jumlah Tenaga Pendidik 127 127 127 128 129
Persentase S2 24,41 29,92 29,92 64,06 73,64
Tren jumlah dosen menurut tingkat pendidikan menunjukkan peningkatan
dari tahun ke tahun seperti tersaji dalam grafik 3.29.
b. Jumlah tenaga kependidikan menurut tingkat pendidikan
Tenaga kependidikan di lingkungan Poltekkes Denpasar minimal
berpendidikan Diploma III dari 69 orang pada tahun 2007 menjadi 74 orang pada
tahun 2011. Sedangkan jumlah tenaga kependidikan mengalami fluktuasi dari
tahun ke tahun karena ada pegawai yang keluar (pensiun, pindah), dan yang
masuk (pegawai baru atau pindahan). Rincian selengkapnya tersaji dalam tabel
3.34.
50
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tabel 3.34 Jumlah Tenaga Kependidikan Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2007--2011
No Tingkat Pendidikan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
1 ≥ Diploma III 69 69 70 70 74 2 < Diploma III 69 69 69 69 71
Jumlah 138 138 139 139 145
Tren jumlah kependidikan menurut tingkat pendidikan menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun seperti tersaji dalam grafik 3.30.
6. Dosen tetap bersertifikat dosen profesional
Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, maka tenaga dosen harus memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2,
oleh karena itu dipacu peningkatan pendidikan Dosen dari S1/D.IV ke Program
Magister (S2) melalui tugas belajar atau izin belajar; dan bagi yang telah
memenuhi syarat diikutsertakan pada program sertifikasi dosen pada Ditjen Dikti
Kemendiknas.
Mulai tahun 2010 Poltekkes Denpasar mempunyai 25 dosen bersertifikat
dosen profesional. Pada tahun ini sebanyak 28 orang dosen sedang mengikuti
proses sertifikasi. Diharapkan semua dosen di Poltekkes Denpasar bersertifikat
dosen profesional demi meningkatkan mutu layanan.
51
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tabel 3.35 Dosen Tetap Bersertifikat Dosen Profesional PoltekkesDenpasar
Tahun 2007-2011
NO JENIS DOSEN JUMLAH (dalam orang) 2007 2008 2009 2010 2011
1 Tenaga Pendidik/Dosen 127 127 127 128 129
2 Dosen Tetap Bersertifikat Dosen - - - 25 53
JUMLAH (%) - - - 19,53 41,08
7. Tenaga fungsional pustakawan
Pada tahun 2011 setiap perpustakaan Jurusan di Poltekkes Denpasar telah
memiliki tenaga fungsional Pustakawan, kecuali Analis Kesehatan. Atau,
sebanyak 83,3% perpustakaan telah memiliki Pustakawan.
8. SDM keuangan bersertifikat bendahara
Pada tahun 2011 setiap Jurusan dan Direktorat di Poltekkes Denpasar telah
memiliki seorang tenaga keuangan bersertifikat bendahara. Dengan kata lain,
Poltekkes Denpasar memiliki 7 tenaga keuangan bersertifikat bendahara, seperti
disajikan dalam grafik berikut ini.
52
Politeknik Kesehatan Denpasar
9. Produktifitas penyusunan buku ajar
Tabel 3.36 memperlihatkan bahwa dari tahun 2007 - 2011 jumlah
penyusunan bahan ajar meningkat 67,8%, yakni dari 124 pada tahun 2007 menjadi
183 pada tahun 2011. Tabel 3.36 juga menginformasikan bahwa seluruh jurusan
di lingkungan Poltekkes Denpasar telah menyediakan bahan ajar bagi
mahasiswanya. Bahan ajar tersebut berupa modul/diktat/pedoman
praktikum/buku.
Aktivitas dosen Jurusan Analis Kesehatan memproduksi buku ajar dimulai
pada tahun 2010 karena jurusan tersebut baru berdiri tahun 2009. Pemenuhan
buku ajar Jurusan Analis Kesehatan pada tahun 2009 didapat dari jurusan sejenis
dari Poltekkes lain.
Ketersediaan bahan ajar bagi mahasiswa merupakan salah satu bentuk
pelayanan bagi mahasiswa. Penyusunan bahan ajar pada jurusan tertentu seperti
Jurusan Keperawatan Gigi dilakukan bekerjasama dengan forum komunikasi
jurusan yang sama dari seluruh Indonesia. Penyusunan bahan ajar tersebut juga
bekerjasama dengan penerbit untuk dipublikasikan ke tingkat nasional.
Tindak lanjut untuk meningkatkan jumlah bahan ajar diperlukan pelatihan
penyusunan bahan ajar bagi dosen dan pertemuan nasional untuk menentukan
standar kompetensi yang disyaratkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Tabel 3.36 Produktifitas Penyusunan Bahan Ajar Politeknik Kesehatan Denpasar
Tahun 2007 - 2011
NO JURUSAN JUMLAH PENYUSUNAN BAHAN AJAR 2007 2008 2009 2010 2011
1 Keperawatan 15 15 17 18 20 2 Kebidanan 7 7 8 9 10 3 Kesehatan gigi 30 30 36 36 42 4 Gizi 37 37 37 37 47 5 Kesehatan lingkungan 35 35 36 36 38 6 Analis kesehatan - - 7 18 26 JUMLAH 124 124 141 154 183
53
Politeknik Kesehatan Denpasar
Tren produktifitas buku ajar menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, seperti tersaji dalam grafik 3.32.
C. KINERJA BIDANG KEUANGAN
1. Target dan Realisasi Pendapatan
Politeknik Kesehatan Denpasar memperoleh pembiayaan dari sumber
anggaran rutin (Rupiah Murni), Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan
sumber yang diperoleh dari Dana Partisipasi Masyarakat (DAPARMAS). Sejak
tahun 2009, sumber pembiayaan ditetapkan hanya berasal dari dua sumber yaitu
anggaran DIPA (rupiah murni dan PNBP), sedangkan sumber biaya dari
DAPARMAS dimasukkan ke dalam biaya PNBP.
Tabel 3.37 Rekapitulasi Target dan Pendapatan
Politeknik Kesehatan Denpasar Tahun 2007 – 2011 No Tahun
Target
Realisasi
Di bawah
Peningkatan
1 2007 1.711.385.000 676.609.551 1.140.032.225 (39,5 %) 2 2008 861.000.000 1.004.585.638 (143.585.638) 16,7 % 3 2009 4.347.817.000 4.961.524.204 (613.707.204) 14,1 % 4 2010 6.605.000.000 6.933.161.879 (328.161.879) 5 % 5 2011 5.986.945.000 6.494.953.563 (508.008.563) 8,5 %
54
Politeknik Kesehatan Denpasar
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun anggaran 2008, 2009, 2010 dan 2011
terjadi kenaikan realisasi penerimaan masing-masing sebesar 16,7%, 14,1%, 5%,
dan 8,5%, kecuali tahun anggaran 2007 terjadi penurunan anggaran sebesar 39,5%
karena estimasi pendapatan yang terlalu tinggi, realisasi sipensimaru (seleksi
penerimaan siswa dan mahasiswa baru) baru dilaksanakan pada triwulan III tahun
2007. Kenaikan realisasi penerimaan tersebut disebabkan adanya penerimaan
yang tidak terencana dalam target pendapatan, misalnya pendapatan jasa giro,
pengembalian belanja pegawai pusat tahun anggaran yang lalu (kelebihan
membayar), pendapatan penjualan aset lainnya yang berlebihan / rusak /
dihapuskan. Sedangkan target pendapatan mulai meningkat pada tahun 2009
karena berlaku Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 13 tahun 2009 tentang jenis
dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada
Departemen Kesehatan.
Grafik 3.33 Target dan Realisasi Pendapatan
Politeknik Kesehatan Denpasar Tahun 2007 – 2011
55
Politeknik Kesehatan Denpasar
2. Realisasi Penyerapan Anggaran
Tabel 3.38 Realisasi Penyerapan Anggaran Poltekkes Denpasar Tahun 2007 - 2011
S(dalam rupiah) SU
MB
ER
2007 2008 2009 2010 2011
ANGGARAN
REALISASI
% ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI %
RM 18.015.994.000 16.346.421.864
90,
73 17.454.042.000 14.087.493.187
80,7
1 53.946.786.000 39.251.843.697
72,7
6 33.293.918.000 31.066.677.436
93,3
1 22.367.392.000 20.587.263.879
93,
49
PNB
P 1.711.385.000 571.352.775
33,
38 861.000.000 651.479.000
75,6
7 4.347.817.000 2.696.773.311
62,0
3 6.482.744.000 5.239.134.634
80,8
2 5.867.206.000 5.485.269.875
92,
04
Dapa
rmas 4.903.330.000 4.184.286.799
85,
34 5.172.365.201 3.601.201.927
69,6
2 - - - - - - - - -
JUM
LAH 19.727.379.000 16.917.774.639
85,
67 18.315.042.000 14.738.972.187
78,0
8 58.294.603.000 41.948.617.008
71,9
5 39.776.662.000 36.305.812.070
91,2
7 28.234.598.000 26.072.533.754
92,
34
56
Politeknik Kesehatan Denpasar
Sumber APBN digunakan untuk kegiatan belanja pegawai, belanja barang (terdiri
dari: tupoksi, operasional, dan biaya perjalanan), belanja modal, dan belanja sosial.
Sumber PNBP juga digunakan untuk mendukung kegiatan belanja pegawai, belanja
barang (terdiri dari: tupoksi, operasional, dan biaya perjalanan), belanja modal, dan
belanja sosial.
Tabel 3.38 menunjukkan bahwa persentase realisasi anggaran Politeknik
Kesehatan Denpasar dari tahun 2007 sampai dengan 2011 setiap tahun mengalami
fluktuasi yaitu pada tahun 2007 sebesar 85,75%, tahun 2008 sebesar 80,47%, tahun
2009 sebesar 71,95%, tahun 2010 sebesar 91,27%, dan tahun 2011 sebesar 92,34%.
Persentase penyerapan anggaran paling rendah pada tahun 2009 sebesar 71,95 %.
Rendahnya penyerapan ini berkaitan dengan persetujuan revisi DIPA untuk PAGU PNBP
tahun 2009 baru turun pada 24 November 2009, yaitu dari PAGU Rp. 680.600.000,-
menjadi Rp. 4.347.817.000,-.
Grafik 3.34 Kinerja Penyerapan Keuangan
Poltekkes Denpasar Tahun 2007 - 2011
57
Politeknik Kesehatan Denpasar
D. KINERJA PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA 1. Jenis prasarana pembelajaran
Prasarana pembelajaran meliputi laboratorium, kelas, dan perpustakaan.
Sejak tahun 2007-2011 jumlah prasarana tersebut tetap, tetapi luas bangunannya
berubah. Pada tahun 2011 luas bangunan laboratorium dan perpustakaan
menyempit yaitu masing-masing seluas 1.223,50 meter persegi dan 483 meter
persegi. Sebaliknya, luas bangunan kelas semakin luas yaitu 4.463 meter persegi,
Data jenis bangunan / prasarana pembelajaran tersaji pada tabel berikut.
Tabel 3.39 Data Jenis Bangunan Poltekkes Denpasar Tahun 2007-2011
NO JENIS
BANGUNAN
2007 2008 2009 2010 2011
JML LUAS JML LUAS JML LUAS JML LUAS JML
LUAS
1. Gedung Lab Permanen
5 1819 5 1819 5 1819 5 1819 5 1223,50
2. Gedung Pendidikan/Kelas Permanen
18 1942,14 18 1942,14 18 1942,14 18 1942,14 18 4463.00
3. Gedung Perpustakaan Permanen
5 540,13 5 540,13 5 540,13 5 540,13 5 483,00
58
Politeknik Kesehatan Denpasar
2. Penambahan Sarana Gedung
Keterbatasan penambahan sarana gedung berkaitan dengan ketersediaan
biaya terutama yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
Tabel 3.40 Penambahan Sarana Gedung (Per tahun) Politeknik Kesehatan Denpasar
Tahun 2007 – 2011
NO JENIS SARANA JUMLAH/TAHUN
TOTAL 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jaringan Listrik 0 0 0 1 1 2 2 Sound System 0 0 2 0 0 2 3 Alat Pemadam Kebakaran 0 0 0 4 0 4 4 Meubelair 0 0 761 170 0 931 5 AC 10 10 43 1 0 64
3. Peralatan (Alat Bantu Belajar Mengajar/ABBM)
Pada tabel 3.41 yang dimaksud dengan peralatan alat bantu belajar
mengajar (ABBM) antara lain: LCD, Laptop, Personal Computer Unit, papan
White Board, Papan Tulis, OHP, Televisi, Smart Board, LCD Screen, dan
Wireless. Ada penambahan jumlah alat ABBM dari tahun 2007 sebanyak 29
menjadi 436 pada tahun 2011.
Tabel 3.41
59
Politeknik Kesehatan Denpasar
Penambahan Jumlah Peralatan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) Politeknik Kesehatan Denpasar
Tahun 2007 – 2011
NO DIREKTORAT/JURUSAN JUMLAH PERALATAN ABBM
2007 2008 2009 2010 2011 1 Kantor Direktorat 0 0 0 11 12 2 Keperawatan 8 90 100 100 100 3 Kebidanan 5 69 77 77 77 4 Keperawatan Gigi 9 3 34 40 40 5 Gizi 3 11 96 96 96 6 Kesehatan Lingkungan 4 1 46 46 46 7 Analis Kesehatan - - 65 65 65 JUMLAH 29 174 418 435 436
Grafik 3.36 menggambarkan laju penambahan alat ABBM dari tahun
2007 hingga 2011. Penambahan cukup tinggi terjadi pada tahun 2007 ke tahun
2009.
4. Penambahan Buku Perpustakaan Terbitan 5 Tahun Terakhir
Perpustakaan berperan penting dalam menunjang kegiatan proses
pembelajaran, baik mahasiswa maupun dosen. Kelengkapan koleksi buku
perpustakaan dan kenyamanan menjadi daya tarik pengunjung. Tabel 3.42
memaparkan adanya peningkatan jumlah buku dari tahun ke tahun, namun
prosentasenya masih sangat kecil. Hal ini disebabkan oleh adanya kendala
60
Politeknik Kesehatan Denpasar
dalam pembelian buku perpustakaan terbaru baik dalam jumlah maupun jenis
karena terbatasnya anggaran.
Tabel 3.42 Penambahan Buku Perpustakaan Terbitan 5 Tahun Terakhir
Poltekkes Denpasar Tahun 2007 – 2011
NO JURUSAN JUMLAH (exemplar)
2007 2008 2009 2010 2011
1 Jumlah Buku Yang Tersedia 15.282 16.835 18.560 20.388 21.221
2 Jumlah Penambahan 1553 1725 1828 833 808
Persentase Penambahan 10,16 10,25 20,39 21,22 22,03
Rata-rata (%) 7,63
Tren penambahan buku perpustakaan dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, tetapi peningkatannya sangat kecil hanya 7,63 % disajikan dalam
grafik 3.37.
5. Jurnal yang dilanggan
Jumlah jurnal di perpustakaan berperan penting dalam menunjang kegiatan
proses pembelajaran dan bahan referensi. Kelengkapan koleksi jurnal akan
menarik perhatian mahasiswa dari luar Poktekkes untuk menjadi anggota. Ada 25
jurnal yang dilanggan antara lain Jurnal Gempar, Jurnal Gizi Klinik, Jurnal Ilmu
61
Politeknik Kesehatan Denpasar
Gizi, Jurnal Skala Husada, Jurnal Saraswati, Jurnal Gizi Indonesia, Jurnal
Penelitian Gizi dan Makanan, Jurnal GAKI. Adanya kendala dalam pembelian
jurnal berlangganan baik dalam jumlah maupun jenis karena terbatasnya
anggaran.
6. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin terdiri dari alat kantor, alat laboratorium dan
kesehatan, serta kendaraan bermotor seperti tersaji pada 61able 3.43.
Tabel 3.43 Peralatan dan Mesin Poltekkes Denpasar Tahun 2007-2011
NO URAIAN JUMLAH 2007 2008 2009 2010 2011
1 Alat Laboratorium dan Alat Kantor 9.704 10.106 16.795 29.260 29.406
2 Kendaraan Bermotor : a Roda 2 11 13 15 15 16 b Roda 4 17 16 19 19 20 c Roda 6 2 2 2 2 3
Grafik 3.38 menggambarkan tren pengadaan alat laboratorium dan alat
kantor pada tahun 2007-2011 mengalami peningkatan.
62
Politeknik Kesehatan Denpasar
Grafik 3.39 menggambarkan tren pengadaan kendaraan bermotor pada
tahun 2007-2011 mengalami peningkatan.
Politeknik Kesehatan Denpasar
62
BAB IV
ANALISIS LINGKUNGAN
Analisis lingkungan ini merupakan bagian penting dalam penentuan strategi
organisasi. Analisis lingkungan pada prinsipnya mencakup evaluasi atas faktor-
faktor yang dianggap sebagai kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesess),
peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Pemetaan dilakukan terhadap empat bidang yang dianggap mempunyai daya
ungkit yang tinggi terhadap kinerja organisasi Politeknik Kesehatan Denpasar yaitu:
· Bidang Pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT)
· Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM)
· Bidang Keuangan
· Bidang Sarana dan Prasarana
A. Analisis Swot Faktor Internal
Tabel 4.1
Analisis SWOT Faktor Internal
No Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 1. Bidang
Pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT)
1. Mayoritas dosen jenis pendidikannya linear dengan mata kuliah yang di ampu
2. Satu-satunya pendidikan vokasi kesehatan di bawah Kemenkes
3. Animo pendaftar tinggi (rasio diterima : pendaftar = 1 : 6)
4. Persentase daftar ulang/registrasi sesuai dengan target.
5. Memiliki 6 (enam) Jurusan yang menyelenggarakan 6
1. Rasio penggunaan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) masih kecil
2. Belum ada hasil penelitian yang mendapatkan hak paten
3. Masih sedikit penelitian dosen yang dipublikasikan pada jurnal terakreditasi yang disebabkan masih langkanya jurnal kesehatan yang terakreditasi
4. Jurnal yang diterbitkan oleh Poltekkes Denpasar belum terakreditasi
Politeknik Kesehatan Denpasar
63
No Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) prodi DIII dan 4 prodi DIV
6. Telah terakreditasi oleh Kemenkes dengan nilai A pada 4 jurusan dan nilai B pada 2 jurusan dan telah diakui oleh DIKTI tahun 2011.
7. Seluruh mata kuliah sudah memiliki Silabus, kontrak perkuliahan, RPP dan buku ajar/bahan ajar.
8. Ketercapaian materi Proses Belajar Mengajar (PBM) 100%.
9. Adanya monitoring dan evaluasi PBM melalui ketersediaan Jurnal PBM di kelas
10. Praktik lapangan dalam realisasi kurikulum pendidikan dilakukan juga pada pelayanan kesehatan yang melayani pasien internasional (RS BIMC Bali, Klinik SOS Denpasar, Bali Royal Hospital, RS Bali Med, Klinik Kyoai, RS Kasih Ibu, RS Surya Husada).
11. Persentase lulusan tepat waktu pada katagori sangat baik (93%)
12. Adanya pemanfaatan hasil penelitian dalam mendukung peningkatan kualitas PBM.
5. Belum semua hasil penelitian dosen diimplementasikan pada kegiatan pengabmas.
Politeknik Kesehatan Denpasar
64
No Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 13. Telah memiliki 7 media
publikasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa (Skala Husada, Gema Keperawatan, Jurnal Ilmu Gizi, Meditori, Jurnal Ilmiah Kebidanan, Jurnal Kesehatan Gigi, Jurnal Kesehatan Lingkungan)
14.Memiliki Desa Binaan
terpadu dan beragamnya jenis layanan/ pengabdian kepada masyarakat
15. Memiliki MoU dengan
lahan praktik 16. Memiliki jenis
layanan bimbingan PA, ekstra kurikuler, soft skill, asuransi kesehatan dan beasiswa kepada mahasiswa .
17. Seluruh dosen telah melakukan penelitian dan pengabmas dengan dana di luar Risbinakes 18. Semua jurusan telah melakukan ujian pencapaian penilaian kompetensi (PPK).
2.
Bidang Organisasi dan SDM
1. Semua dosen sudah melaksanakan kinerja dosen dengan beban 12- 16 SKS/semester.
2. Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang terstandar dan akuntabel untuk semua komponen SDM
3. Adanya pemetaan pengembangan dan pembinaan karir yang
1. Belum semua dosen memiliki nilai Toefl minimal 500.
2. Belum semua tenaga pendidik/Dosen memiliki sertifikat pendidik
3. Belum semua dosen memiliki sertifikat kompetensi
Politeknik Kesehatan Denpasar
65
No Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) prospektif sesuai tupoksi
4. Mempunyai dosen dengan kualifikasi S2 98% , S3 sebanyak 2 orang dan sedang mengikuti S3 sebanyak 6 orang
5. Adanya pengembangan softskill mahasiswa dalam bentuk Pramuka/Saka Bhakti Husada, Pemuda Siaga Peduli Bencana (Dasipena), Kemah Kerja Sosial Mahasiswa (KKSM), Pusat Informasi Kesehatan Mahasiswa (PIK-M) Yowana Bakti, Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)
6. Telah memiliki Unit Penjaminan Mutu
7. Memiliki dosen sebagai narasumber dan rujukan di bidang kesehatan
3. Keuangan
1. Adanya dukungan anggaran dana dari pemerintah dalam bentuk DIPA/Rupiah murni dan PNBP
2. Telah menerapkan Sistem Akutansi Instansi (SAI)
3. Kinerja sistem manajemen keuangan yang baik, yang ditunjukkan dengan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang baik.
1. Rupiah murni yang diterima masih kurang (< 20jt/mahasiswa)
2. Masih adanya realisasi keuangan yang kurang dapat mengikuti perubahan kebutuhan riil program pendidikan.
3. Tingginya biaya pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan terutama kampus yang ada dipinggir pantai dan bangunan lama
4.
Sarana dan Prasarana
1. Mempunyai tanah yang cukup luas (48.364 M2)
1. Belum terealisasinya Sistem Informasi
Politeknik Kesehatan Denpasar
66
No Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
2. Lokasi kampus yang strategis berada di daerah pariwisata, dan mudah dijangkau
3. Memiliki laboratorium di masing-masing jurusan sesuai dengan kompetensi lulusan
4. Memiliki 2 (dua) Auditorium
Akademik (SIA) yang online
2. Lokasi pendidikan/kampus masih berada pada beberapa tempat (4 lokasi) terpisah
3. Ruang dan peralatan laboratorium sudah ada tetapi masih perlu diperbaharui
4. Kurangnya fasilitas Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3)
5. Adanya alih fungsi asrama menjadi ruang kelas/dosen/lab memerlukan fasilitas yang memadai
B. Analisis SWOT Faktor Eksternal
Tabel 4.2
Analisis SWOT Faktor Eksternal
No. Faktor Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats) 1. Bidang Pelayanan
Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT)
1. Minat masyarakat yang tinggi untuk belajar di Poltekkes Denpasar.
2. Meningkatnya permintaan dan penyerapan institusi pengguna lulusan
3. Terbukanya pengembangan jaringan kerjasama dengan lahan praktik yang memadai dan berkualitas, baik yang berstandar Nasional
1. Rendahnya peminatan terhadap beberapa jurusan .
2. Pasar bebas dunia kerja Asean Free Trade Area (AFTA), Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) dan otonomi daerah
3. Adanya perguruan tinggi swasta
Politeknik Kesehatan Denpasar
67
No. Faktor Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats) maupun Internasional.
4. Semakin tingginya tuntutan pasar kerja/pengguna terhadap kriteria persyaratan dan kompetensi tambahan bagi lulusan yang dihasilkan
5. Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan mutu di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
6. Perkembangan teknologi informasi dapat membantu memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat meningkatkan daya serap lulusan
7. Adanya kebijakan Kemenristek dan Dikti dalam bidang Standar Nasional Pendidikan tinggi (SNPT) yang mendorong percepatan profesionalisme dosen
8. Berkembangnya industri barang dan jasa kesehatan meningkatkan kebutuhan lulusan (tenaga kesehatan)
maupun pemerintah yang memiliki program studi yang sejenis.
4. Belum ada regulasi yang jelas terhadap jumlah penerimaan mahasiswa baru untuk program studi sejenis diluar Poltekkes Denpasar
5. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik
2. Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1. Adanya PP Kemnkeu No 72/PMK.02.2013 tentang standar biaya umum (SBU)
2. Adanya PP No 8 tahun 2012 tentang KKNI berpeluang untuk pembukaan program alih jenjang dan prodi baru, khususnya D-IV
1. Adanya Globalisasi tentang masuknya tenaga kesehatan asing memicu persaingan semakin ketat.
2. Semakin rendahnya penyerapan tenaga kesehatan oleh Pemerintah.
Politeknik Kesehatan Denpasar
68
No. Faktor Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats) 3. Adanya dukungan
kebijakan Badan PPSDMK Kemenkes tentang Pembukaan Prodi baru
4. Adanya Kebijakan Badan PPSDMK Kemenkes tentang Proyeksi Poltekkes Denpasar menjadi Institut Kesehatan.
5. Adanya SK Kemendikbud No 355/E/O/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang alih bina prodi pada Poltekkes, memberikan peluang Poltekkes Denpasar menjadi lebih bermutu.
6. Adanya peluang dukungan kebijakan dari Kemendikbud (Dikti ) dalam pengembangan SDM, penelitian maupun pengabdian masyarakat.
7. Tingginya permintaan institusi pendidikan /instansi lain terhadap SDM Poltekkes Denpasar untuk menjadi narasumber
Politeknik Kesehatan Denpasar
69
No. Faktor Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats) 3.
Keuangan
1. Adanya PP Menkeu No 72/PMK. 02/2013 tentang SBU
2. PP 21 th 2013 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak di lingkungan Kemenkes
1. Adanya kecendrungan peningkatan biaya lahan praktek
2. Adanya Persaingan tarif /unit cost biaya pendidikan dengan institusi pendidikan lain
3. Tingginya biaya penelitian bagi mahasiswa dan dosen
4. Sarana dan
Prasarana
1. Adanya MoU dengan institusi pelayanan kesehatan baik Pemerintah maupun swasta sebagai lahan praktik, penelitian dan pengabdian masyakat
2. Keberadaan institusi pendidikan di luar Poltekkes (negeri dan swasta) sebagai mitra dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Berkembangnya teknologi yang menunjang proses pendidikan (antara lain teknologi informasi, AVA).
1. Cepatnya perkembangan teknologi canggih baik alat kesehatan maupun AVA, yang menuntut adanya pengadaan peralatan baru.
2. Tingginya penggunaan lahan praktek oleh institusi kesehatan lainnya baik dari dalam dan luar Bali.
C. Hasil Analisis SWOT 1. Kekuatan
Tabel 4.3.
Matriks Skoring Analisis Kekuatan Organisasi Poltekkes Kemenkes Denpasar
Politeknik Kesehatan Denpasar
70
No URAIAN Faktor Sub
Faktor Rating Nilai a b c axbxc
A Bidang Pelayanan Tri Dharma PT 0,3
1 2 3
Mayoritas dosen jenis pendidikannya linear dengan mata kuliah yang diampu Satu-satunya PT kesehatan negeri di Provinsi Bali Animo pendaftar tinggi (rasio diterima : pendaftar = 1 : 9)
0,10
0,06
0,05
5
5
5
0,15
0,09
0,08
4 Persentase daftar ulang/registrasi sesuai dengan
target
0,05 5 0,08
5 Memiliki 6 (enam) Jurusan yang menyelenggarakan 6 prodi D-3 dan 4 prodi D-4
0,06 5 0,09
6
Telah terakreditasi oleh Kemenkes dengan nilai A pada 4 jurusan dan nilai B pada 2 jurusan dan telah diakui oleh DIKTI tahun 2011.
0,05 5 0,08
7 Seluruh mata kuliah sudah memiliki Silabus,
kontrak perkuliahan, RPP dan bahan ajar.
0,10 5 0,15
8 Ketercapaian materi Proses Belajar Mengajar
(PBM) 100%.
0,07 5 0,11
9 Adanya monitoring dan evaluasi PBM melalui
ketersediaan Jurnal PBM di kelas
0,07 5 0,11
10 Praktik lapangan dalam realisasi kurikulum pendidikan dilakukan juga pada pelayanan kesehatan bertaraf internasional (RS BIMC Bali, Klinik SOS Denpasar, Bali Royal Hospital, RS Bali Med, Klinik Kyoai, RS Kasih Ibu, RS Surya Husada).
0,05 4 0,06
11 Produktivitas lulusan tepat waktu pada katagori
sangat baik (97,7%)
0,05 5 0,08
12 Adanya pemanfaatan hasil penelitian dalam
mendukung peningkatan kualitas SDM
0,05 5 0,08
13 Telah memiliki 3 media publikasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa (Skala Husada, Gema Keperawatan, Jurnal Ilmu Gizi)
0,05 5 0,08
14 Memiliki Desa Binaan terpadu dan beragamnya jenis layanan/ pengabdian kepada masyarakat ).
0,04 5 0,06
Politeknik Kesehatan Denpasar
71
15 Memiliki MoU dengan lahan praktik dan lahan
kerja
0,05 4 0,06
16 Memiliki jenis layanan bimbingan PA, ekstra kurikuler, soft skill, asuransi kesehatan dan beasiswa kepada mahasiswa .
0,05 4 0,06
17 Masa tunggu kerja lulusan < 6 bulan
0,05 5 0,08
Sub Jumlah 1,00
1,46 B Bidang Organisasi dan SDM 0,2
1
Semua dosen sudah melaksanakan kinerja dosen dengan beban 12- 16 SKS/semester.
0,20
5
0,20
2 Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang terstandar dan akuntabel untuk semua komponen SDM Poltekkes Denpasar
0,15 5 0,15
3 Adanya pemetaan pengembangan dan pembinaan
karir yang prospektif sesuai tupoksi
0,10 4 0,08
4 Mempunyai dosen dengan kualifikasi S2 97%
dan sedang mengikuti S3 sebanyak 2 orang
0,15 5 0,15
5 Adanya pengembangan softskill dalam bentukPramuka/Saka Bhakti Husada, Pemuda Siaga Bencana (Dasipena) dan KKSM
0,15 4 0,12
6 Telah memiliki Unit Penjaminan Mutu
0,10 5 0,10
7 Memiliki dosen sebagai narasumber dan rujukan di bidang kesehatan
0,15 4 0,12
Sub Jumlah 1,00
0,92 C Bidang Keuangan 0,25
1 Adanya dukungan anggaran dana dari pemerintah
DIPA/rupiah murni dan PNBP
0,35 5 0,44 2 Telah menerapkan Sistem Akutansi Instansi (SAI)
0,25 4 0,25
3 Kinerja sistem manajemen keuangan yang baik, yang ditunjukkan bahwa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang baik.
0,40 4 0,40
Sub Jumlah 1,00
1,09
D Sarana dan Prasarana 0,25
1 Mempunyai tanah yang cukup luas (48.364 M2)
0,30 5 0,38
2 Lokasi kampus yang strategis berada di daerah pariwisata, dan mudah dijangkau)
0,20 4 0,20
3 Memiliki laboratorium di masing-masing jurusan
sesuai dengan kompetensi lulusan
0,30 5 0,38
Politeknik Kesehatan Denpasar
72
4 Memiliki 3 (tiga) Auditorium
0,20 4 0,20 Sub Jumlah 1,00
1,15
TOTAL 4,62
2. Kelemahan
Tabel 4.4 Matriks Skoring Analisis Kelemahan Organisasi
Poltekkes Kemenkes Denpasar
No Uraian Faktor Sub
Faktor Rating Nilai a b c Axbxc
A Bidang Pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) 0.30
1 Belum adanya sistem pengelolaan data dengan komputer jaringan lokal maupun luas.
0.07 3 0.06
2 Belum semua PBM terdukung oleh Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) sesuai standar
0.10 4 0.12
3 Belum dilaksanakan tracer study secara rutin setiap tahun
0.10 3 0.09
4 Belum ada hasil penelitian yang mendapatkan hak paten
0.07 2 0.04
5 Masih sedikit penelitian dosen yang dipublikasikan pada jurnal terakreditasi di tingkat nasional dan internasional
0.10 3 0.09
6 Belum memiliki jurnal terakreditasi 0.10 3 0.09
7 8
Belum semua hasil penelitian dosen diimplementasikan pada kegiatan pengabmas. Belum ada dosen yang melakukan penelitian dan pengabmas dengan dana di luar Risbinakes
0.06
0,10
3
3
0.05
0,09
9 10 11
Belum adanya tenaga konselor dan ruangan konseling Belum semua jurusan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) Belum semua jurusan melakukan ujian pencapaian penilaian kompetensi (PPK)
0.10
0,10
0,10
3
3
3
0.09
0,09
0,09
Politeknik Kesehatan Denpasar
73
Sub Jumlah 1.00
0,91 B Bidang Organisasi dan SDM 0.20
1
Belum semua dosen memiliki nilai Toefl minimal 450
0.20
3
0.12
2 3
Belum semua tenaga pendidik/Dosen memiliki sertifikat pendidik Belum semua dosen memiliki sertifikat kompetensi
0.40
0,40
4
4
0.32
0,32
Sub Jumlah 1.62 0.72 C Bidang Keuangan 0.25
1 2
Rupiah murni yang diterima masih kurang (< 20jt/mahasiswa) Masih adanya realisasi keuangan yang kurang dapat mengikuti perubahan kebutuhan riil program pendidikan.
0,3
0.3
3
3
0,225
0.23
3 Tingginya biaya pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan terutama Kampus yang ada dipinggir pantai dan bangunan lama
0.4
3
0.30
0.3 3 0.23
Sub Jumlah 1,00
0.75 D Bidang Sarana dan Prasarana 0.25
1
Belum terealisasinya Sistem Informasi Akademik (SIA) yang online
0.20
3
0.15
2 Lokasi pendidikan/kampus masih berada pada beberapa tempat (4 lokasi) terpisah
0.15 2 0.08
3 Ruang dan peralatan laboratorium belum memenuhi standar
0.30 4 0.30
4 5
Kurangnya fasilitas Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) Ruangan dosen belum memadai
0.20
0,15
3
2
0.15
0,08 Sub Jumlah 1.00
0.75
TOTAL 3,17
3. Peluang
Politeknik Kesehatan Denpasar
74
Tabel 4.5 Matriks Skoring Analisis Peluang Organisasi
Poltekkes Kemenkes Denpasar
No Uraian Faktor Sub
Faktor Rating Nilai a b c axbxc
A Bidang Pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) 0.30
1 Minat masyarakat yang tinggi untuk belajar di Poltekkes Denpasar.
0.15 5 0.23
2 Terbukanya pengembangan jaringan kerjasama dengan lahan praktik yang memadai dan berkualitas, baik yang berstandar Nasional maupun Internasional.
0.12 4 0.14
3 Meningkatnya permintaan dan penyerapan institusi pengguna lulusan
0.14 5 0.21
4 Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
0.12 4 0.14
5 Perkembangan teknologi informasi dapat membantu memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat meningkatkan daya serap lulusan
0.12 4 0.14
6 Adanya kebijakan Kemendiknas tentang sertifikasi dosen mendorong percepatan profesionalisme dosen
0.13 5 0.20
7 Berkembangnya industri barang dan jasa kesehatan akan meningkatkan kebutuhan lulusan (tenaga kesehatan)
0.10 4 0.12
8 Adanya Perguruan Tinggi Negeri yang membuka program studi sebagai lanjutan dari prodi-prodi yang diselenggarakan Poltekkes Denpasar, akan memotivasi mahasiswa dan menarik minat masyarakat.
0.12 4 0.14
Sub Jumlah 1.00 1.33
B Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia 0.20
Politeknik Kesehatan Denpasar
75
1
UU No.: 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas berpeluang untuk meningkatkan status kelembagaan.
0.15
5
0.15
2 Adanya Kebijakan Badan PPSDM Kesehatan untuk semua tenaga pendidik/dosen disertifikasi paling lambat tahun 2014
0.14 5 0.14
3 Adanya dukungan kebijakan Badan PPSDMK Kemenkes tentang Pembukaan Prodi baru
0.14 5 0.14
4 Adanya Kebijakan Badan PPSDMK Kemenkes tentang Proyeksi Poltekkes Denpasar menjadi Institut Kesehatan.
0.15 5 0.15
5 Adanya Pembinaan akademik oleh Kemendikbud dimulai tahun 2010, memberikan peluang Poltekkes Denpasar menjadi lebih bermutu.
0.14 5 0.14
6 Adanya peluang dukungan kebijakan dari Kemendikbud (Dikti ) dalam pengembangan SDM, penelitian maupun pengabdian masyarakat.
0.10 4 0.08
7 Tingginya permintaan institusi pendidikan /instansi lain terhadap SDM Poltekkes Denpasar untuk menjadi narasumber
0.10 4 0.08
8 Tingginya animo lembaga pendidikan lain untuk melakukan benchmark ke Poltekkes Denpasar
0.08 4 0.06
Sub Jumlah 1.00 0.94
C Keuangan 0.25
1
Adanya Potensi penggalian sumber dana dari masyarakat dalam pembiayaan pendidikan
0.6
5
0.75
2 Adanya lembaga koperasi yang mendorong untuk mensejahterakan karyawan dan pengembangan pendidikan
0.4 4 0.4
Sub Jumlah 1.00 1.15 D Sarana dan Prasarana 0.25
1
Adanya institusi pelayanan kesehatan sebagai lahan praktik, penelitian dan
0.40
5
0.5
Politeknik Kesehatan Denpasar
76
pengabdian masyakat
2 Keberadaan institusi pendidikan di luar Poltekkes (negeri dan swasta) sebagai mitra dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
0.30 4 0.3
3 Berkembangnya teknologi yang menunjang proses pendidikan (antara lain teknologi informasi, AVA)
0.30 4 0.3
Sub Jumlah 1.00 1,10 TOTAL 4.52
4. Ancaman
Tabel 4.6 Matriks Skoring Analisis Ancaman Organisasi
Poltekkes Kemenkes Denpasar
No Uraian Faktor Sub
Faktor Rating Nilai A b c axbxc
A Bidang Pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT)
0,30
1 Rendahnya peminatan terhadap beberapa
jurusan
0.20 2 0.12
2 Semakin tingginya tuntutan pasar kerja/pengguna terhadap kriteria persyaratan dan kompetensi tambahan bagi lulusan yang dihasilkan
0.20 3 0.18
3 Meningkatnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kesehatan
0.20 2 0.12
4 Pasar bebas dunia kerja Asean Free Trade Area (AFTA), Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) dan otonomi daerah menjadi peluang kerja bagi lulusan
0.20 3 0.18
5 Adanya perguruan tinggi swasta maupun pemerintah yang memiliki program studi yang sejenis.
0.20 3 0.18
Sub Jumlah 1.00
0.78
Politeknik Kesehatan Denpasar
77
B Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia 0.20
1
Adanya Globalisasi tentang masuknya tenaga kesehatan asing memicu persaingan semakin ketat
0.50
3
0.3
2 Semakin rendahnya penyerapan tenaga kesehatan oleh Pemerintah
0.50 3 0.3
Sub Jumlah 1.00 0.6 C Keuangan 0.25
1
Adanya kecendrungan peningkatan biaya lahan praktek
0.50
3
0.38
2 Adanya Persaingan tarif /unit cost biaya pendidikan dengan institusi pendidikan lain
0.50 3 0.38
Sub Jumlah 1.00
0.75 D Sarana dan Prasarana 0.25
1
Cepatnya perkembangan teknologi canggih baik alat kesehatan maupun AVA, yang menuntut adanya pengadaan peralatan baru
0.40
3
0.3
2 Tingginya penggunaan lahan praktek oleh institusi kesehatan lainnya baik dari dalam dan luar Bali.
0.60 4 0.6
Sub Jumlah 1.00
0.9 TOTAL 3.03
5. Rekapitulasi Perhitungan Hasil Analisis SWOT
Tabel 4.7
Rekapitulasi Perhitungan Hasil Analisis Swot
No. Uraian Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threats)
1
Bidang Layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi
1.46 0.91 1.33 0.78
2 Organisasi dan 0.92 0.76 0.94 0.60
Politeknik Kesehatan Denpasar
78
SDM 3 Keuangan
1.09 0.75 1.15 0.75
4 Sarana dan Prasarana 1.15 0.75 1.10 0.90
Jumlah 4.62 3,17 4.52 3.03 Sumbu X (S - W) = 4,62 - 3.17 = + 1,45 Sumbu Y (O - T) = 4. 52 - 3.03 = + 1.49 Berada di posisi kuadran I (pengembangan dan pertumbuhan)
Politeknik Kesehatan Denpasar
79
GAMBAR HASIL ANALISIS SWOT
Matrik Posisi Organisasi Politeknik Kesehatan Denpasar
1.0 2.0
1.0
2.0
Eksternal
Internal (+)
(+)
Kekuatan : 1.45 Peluang : 1.49
Peluang
Ancaman (-)
KUADRAN I Strategi Tumbuh
KUADRAN II Strategi Stabil
KUADRAN III Strategi
Bertahan
KUADRAN IV Strategi
Diversifikasi
(-) Kekuatan Kelemahan
Politeknik Kesehatan Denpasar
80
D. Posisi Strategi Politeknik Kesehatan Denpasar
Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, diketahui posisi strategi Politeknik
Kesehatan Denpasar berada pada kuadran I strategi tumbuh. Strategi ke depan yang
akan digunakan adalah menggunakan kesempatan sebaik-baiknya, mencoba
mengantisipasi dan menanggulangi ancaman sebagai peluang dengan menggunakan
kekuatan sebagai potensi dan memanfaatkannya semaksimal mungkin serta
mengurangi atau menghilangkan kelemahan yang ada secara bertahap. Kondisi
tersebut terlihat dari nilai kekuatan yang lebih besar dibandingkan nilai ancaman.
E. Grand Strategi Politeknik Kesehatan Denpasar
Posisi strategis Politeknik Kesehatan Denpasar berada pada kwadran I yang
memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu Politeknik
Kesehatan Denpasar perlu melakukan upaya-upaya pengembangan yang bersifat
terobosan baru, dengan tetap memelihara potensi yang telah dimiliki. Untuk itu
disusunlah strategi induk (grand strategy) sebagai berikut:
Politeknik Kesehatan Denpasar
81
Visi Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang bermutu, professional, kompetitif dan berbudaya
Bidang Pelayanan Organisasi dan KEUANGAN SARANA Tri Dharma PT SDM PRASARANA
Tujuan Penambahan Produktifitas dan Peningkatan, Peningkatan kua- Layanan dan perluasan profesionalisme efektifitas, litas dan kuan- pasar produk efisiensi titas
Strategi Analisis Kebutuhan Pelatihan, Pemberdayaan Pemeliharaan, promosi & fasilitasi & sumber daya, penambahan, kemitraan remunerasi transparansi pemanfaatan
Indikator -Jumlah prodi. - Kinerja SDM - Pendapatan -Ketersediaan kelas - Jumlah mitra - efesiensi dan dan alat efektifitas -Pemanfaatan - Serapan lulusan Penggunaan
Gambar 4.2. Grand Strategi Politeknik Kesehatan Denpasar
Faktor penting yang perlu ada dalam sebuah perguruan tinggi adalah
pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Oragnisasi dan Sumber Daya Manusia
(SDM), keuangan dan sarana prasarana.
1. Bidang Pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Berdasarkan hasil analisis SWOT, posisi Politeknik Kesehatan Denpasar
berada pada kwadran I, yang menggambarkan bahwa kekuatan dan peluang
Politeknik Kesehatan Denpasar
82
yang dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Denpasar lebih besar dari kelemahan
dan tantangan yang ada. Sehingga Politeknik Kesehatan Denpasar mempunyai
tujuan akan untuk menambah layanan dan memperluas pasar kerja.
Penambahan pelayanan tersebut adalah menambah program studi baru sesuai
dengan kebutuhan pasar, termasuk pengembangan kelembagaan menjadi Institut
Ilmu Kesehatan Negeri Bali. Juga melakukan pengembangan kualitas dan
kuantitas penelitian dan pengabdian masyarakat. Strategi yang ditempuh yaitu
melaksanakan analisis kebutuhan pasar menambah sarana prasarana, promosi
untuk program studi baru dan kemitraan. Untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas penelitian dan pengabdian masyarakat strategi yang ditempuh adalah
memberikan motivasi serta melaksanakan inovasi-inovasi, dan terobosan-
terobosan baru untuk meningkatkan pendayagunaan lulusan. Indikator
pencapaian adalah jumlah program studi yang di buka., hasil karya ilmiah,
jumlah mitra kerja dan jumlah serapan lulusan.
2. Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Tujuan dari bidang organisasi dan Sumber Daya Manusia adalah adalah
meningkatkan produktifitas dan profesionalisme. Tujuan dalam bidang ini adalah
meningkatnya produktifitas dan profesionalisme organisasi dan Sumber Daya
Manusia dalam melakukan inovasi-inovasi dan terobosan dalam proses
pendidikan, Strategi yang dilaksanakan adalah pendidikan lanjut, pelatihan-
pelatihan, seminar, sertifikasi dosen, dan remunerasi. Tingkat pendidikan
Sumber Daya Manusia yang belum memenuhi standar dilakukan pendidikan
lanjut, dan yang sudah memenuhui standar dilakukan pelatihan-pelatihan spesifik
yang sesuai dengan kegiatan inovatif dan terobosan-terobosan yang akan
dikembangkan. Selain itu Poltekkes Denpasar juga perlu menambah fasilitas
bagi SDM untuk berprestasi dan berkreasi. Dan sebagai reward perlu adanya
peningkatan penghasilan atau system remunerasi. Indikator pencapaian kegiatan
ini adalah peningkatan jumlah SDM yang memenuhi standar, kinerja SDM
Politeknik Kesehatan Denpasar
83
meningkat, adanya peningkatan kesejahteraan, peningkatan jumlah SDM
berprestasi.
3. Bidang Keuangan
Bidang keuangan tujuannya diarahkan untuk peningkatan
pendapatan dalam mencapai kemandirian, dan dalam penggunaanya lebih efektif
dan efisien. Dengan adanya peningkatan pendapatan maka akan mendukung
peningkatan layanan dan kegiatan-kegiatan inovasi serta penambahan sarana
prasarana pendidikan. Strategi yang ditempuh berupa pemberdayaan sumber
daya dan transparansi. Sumberdaya yang dimaksud berupa Sumber Daya
Manusia, peralatan, sarana dan Ilmu Pengetahuan serta Tehnologi semuanya
diupayakan untuk peningkatan pendapatan. Pengelolaan keuangan yang
transparan termasuk transparansi tarif layanan sangatlah penting dalam
meningkatkan kepuasan masyarakat. Indikator pencapaiannya adalah jumlah
pendapatan dan efesiensi serta efektifitas penggunaan.
4. Bidang Sarana dan Prasarana
Bidang sarana dan prasarana yang perlu ditingkatkan adalah kualitas
dan kuantitas sarana pendidikan. Peningkatan jumlah diprogramkan terutama
penambahan fisik kelas pada Jurusan Kebidanan dan Keperawatan Gigi. Serta
pengadaaan peralatan digital dan yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan
dilapangan kerja. Strategi yang ditempuh berupa pemeliharaan, penambahan dan
oftimalisasi pemanfaatan untuk pelayanan dalam proses PBM baik teori maupun
pratikum mahasiswa, dan pelayanan kepada masyarakat. Adapun indikator
pencapaian adalah ketersediaan jumlah dan volume kelas serta alat dan frekuensi
pemanfaatannya.
1
BAB V
Berdasarkan hasil analisis SWOT, diketahui posisi strategi Politeknik Kesehatan
Denpasar berada pada kuadran I yaitu dalam tahap pengembangan dan pertumbuhan. Dalam
keadaan ini pengembangan dan pertumbuhan secara agresif sangat dimungkinkan karena
organisasi memiliki kekuatan-kekuatan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, maka disusunlah rencana strategis Politeknik Kesehatan Denpasar
untuk 5 (lima) tahun ke depan antara lain :
A. Visi
Visi Politeknik Kesehatan Denpasar yaitu menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan
yang bermutu internasional, profesional, kompetitif, berbudaya dan berwawasan
pariwisata pada tahun 2030.
Definisi Operasional Visi:
1. Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang bermutu
Bermutu dalam hal ini, Poltekkes Denpasar memiliki program studi yang memenuhi
standar mutu dalam penyelenggaraan pendidikan dengan program studi unggulan
kesehatan pariwisata. Bali merupakan salah satu tujuan kunjungan wisatawan baik
domistik maupun manca Negara. Layanan kesehatan yang ada di Bali juga
memprioritaskan layanan bagi para wisatawan, sehingga mereka dapat melakukan
kunjungan yang aman, sehat dan menyenangkan. Poltekkes Denpasar sangat
berkepentingan untuk menyelenggarakan program studi yang mengacu pada
kesehatan wisatawan. Lulusan yang dihasilkan memiliki mutu yang baik dalam
pelayanan kesehatan yang ada di Bali untuk menunjang pariwisata.
2. Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang profesional
Lulusan Politeknik Kesehatan Denpasar memiliki kompetensi sesuai dengan bidang
studinya.
3. Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang kompetitif
Lulusan Poltekkes Denpasar mampu bersaing dan merebut lapangan kerja.
2
4. Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang berbudaya
Lulusan Poltekkes Denpasar memiliki kepribadian yang beriman dan bertaqwa,
ramah dan santun dalam menjalankan profesinya, serta selalu berlandaskan pada
budaya “Tat Twam Asi” (aku adalah kamu dan kamu adalah aku) dalam melakukan
tugas dan perannya. Sasaran pelayanan kesehatan yang diberikan melalui layanan
unggulan tidak hanya masyarakat lokal tetapi tamu mancanegara yang berwisata
ke Bali. Dalam hal memberikan layanan selalu memegang keramahtamahan
(hospitality) dan merupakan satu standar yang berbasis pada budaya.
B. Misi :
1. Meningkatkan layanan pendidikan vokasional di bidang kesehatan yang berkualitas
internasional berazaskan budaya dan kesehatan pariwisata
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian di bidang kesehatan
3. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan sektor
4. Meningkatkan kualitas sumber daya melalui kemitraan di dalam dan di luar negeri
C. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pencapaian
Tujuan Institusi :
1. Menghasilkan tenaga kesehatan profesional yang berkualitas dan bermartabat,
serta mampu bersaing di pasar tenaga kerja global.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi di bidang
kesehatan berwawasan budaya dan pariwisata.
3. Menjalin kerjasama lintas sektor.
Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Denpasar yang sudah tersusun akan memberikan
arah perjalanan Politeknik Kesehatan Denpasar selama kurun waktu 5 (lima) Tahun, yaitu
2012 -2016. Untuk memperjelas arah maka disusunlah sasaran, strategi serta target pencapian
sebagaimana yang diuraikan berikut ini.
PENCAPAIAN TUJUAN 1:
Sasaran 1.1 Diperolehnya calon mahasiswa baru yang berkualitas melalui
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru)
3
Strategi 1 : Melaksanakan Sipenmaru secara professional
Indikator Kegiatan/Sasaran SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1 Terlaksananya kegiatan promosi ke SMA di Bali lokasi 20 25 25 30 30
2 Pelaksanaan Sipenmaru D-III melalui Jalur PMDP dan Uji Tulis . Keg 1 1 1 1 1
3 Pelaksanaan Sipenmaru D-IV melalui Jalur Uji Tulis Keg 1 1 1 1 1
4 Pelaksanaan Sipenmaru D-IV melalui Jalur PMDP Keg 0 0 1 1 1
Sasaran 1.2 Penerapan PBM Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang berkualitas
Strategi : Penyelenggaraan PBM berbasis KBK
Indikator Kegiatan/Sasaran SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Terlaksananya Pengenalan Program Studi Mahasiswa (PPSM) keg 2 2 1 1 1
2. Terlaksannya Matrikulasi /prerequisite PBM Prodi D-IV keg 1 1 0 0 0
3. Terlaksananya PBM Prodi D-III smt 2 2 2 2 2 4. Terlaksananya PBM Prodi D-IV smt 2 2 2 2 2 5. Terlaksannya Akreditasi BAN-PT keg 0 0 0 6 0 6. Terlaksannya Workshop peningkatan
kualitas SDM dalam penyelenggaraan PBM KBK
Keg 6 6 6 6 6
7. Terlaksananya Review Kurikulum KBK keg 4 5 4 4 4
8. Meningkatnya pencapaian pembelajaran KBK % 99 100 100 100 100
Sasaran 1.3
Terciptanya suasana PBM yang efektif Strategi : Meningkatkan sarana dan prasarana PBM
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Terlaksananya pengadaan prasarana (lahan parkir, ruang olah raga, ruang kesenian, ruang ibadah)
Pt 7 7 7 7 7
2. Terlaksananya pengadaan sarana (sarana olah raga, sarana transportasi, sarana komunikasi)
Pt 7 7 7 7 7
3. Meningkatnya buku teks Judul 500 1000 100 100 100
4
(monograph) 4. Meningkatnya buku referens Buku 7 7 7 7 7 5.. Berlangganan jurnal ilmiah
nasional terakreditasi Buku 0 0 0 7 7
6. Meningkatnya jurnal ilmiah internasional
Buku 0 0 2 2 7
7. Terlaksananya kegiatan pengadaan buku perpustakaan
Buku 900 1000 100 100 100
8. Terlaksananya kegiatan pengadaan buku perpustakaan
Judul 30 35 40 45 50
9. Terlaksananya pengadaan alat multimedia
Pt 7 7 7 7 7
10. Terlaksananya perawatan lab computer
Pt 1 1 2 3 3
11. Terlaksananya perawatan lab bahasa
Pt 1 1 1 1 1
12. Terlaksananya komputerisasi layanan perpustakaan
Pt 1 2 3 4 7
13. Terlaksananya kegiatan upaya pengelolaaan dan pemeliharaan lingkungan kampus
Keg 7 7 7 7 7
Sasaran 1.4 Tersedianya pustakawan, laboran, operator, programmer
yang kompeten serta professional Strategi : Meningkatkan ketersediaan instruktur (laboratorium, bengkel, klinik)
yang professional
Indikator Sasaran SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
Instruktur mendapatkan pelatihan Org 0 5 10 15 20
Sasaran 1.5 Terlaksananya peningkatan layanan pendidikan
Strategi : Membuka peluang dan mengembangkan kegiatan pelayanan kepada
masyarakat
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Terlaksananya Praktek Asuhan Kebidanan Pkt 1 1 1 1 1
2. Terlaksananya Praktek Mandiri Balai Pengobatan Gigi Pkt 1 1 1 1 1
3. Terlaksananya Nutri Boga Catering dan Konsultasi Gizi Pkt 1 1 1 1 1
4. Terlaksananya Klinik Pelayanan Keperawatan Komunitas Pantai (Nursing care for Beach community)
Pkt 1 1 1 1 1
5
5. Terlaksanya Layanan pemeriksaan sampel (Analis Kes, Kesling) Pkt 0 1 1 1 1
6. Terlaksananya Layanan kunjungan/ PKL/ studi banding dari institusi lain Pkt 1 1 1 1 1
7 Terlaksanya Praktek Bersama Keperawatan Keg 0 0 1 1 1
8 Terlaksananya KKSM (Kemah Kerja Sosial Mahasiswa) Keg 1 1 1 1 1
9 Terlaksaanya Layanan konsultasi Kesling (UKL, UPL, DPPL) Pkt 0 1 1 1 1
10 Terlaksanya Penyelenggaraan seminar ilmiah untuk masyarakat umum
Pkt 6 6 6 6 6
11 Terlaksananya Penyelenggaraan pelatihan dan workshop untuk masyarakat umum
Pkt 0 0 4 5 6
12 Terlaksananya Pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat bekerjasama dengan lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat
Keg 0 0 2 3 4
13 Terlaksananya Penyediaan jasa konsultan dan narasumber Pkt 0 0 6 6 6
14 Penyewaan Kantin Pkt 5 6 6 6 6
Sasaran 1.6 Diperolehnya lulusan yang berkualitas
Strategi : Perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan dosen
Indikator Kegiatan/Sasaran SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1 Meningkatnya kemampuan dosen dalam membuat silabus dan ren-cana proses pembelajaran
Org 63
100 126 126 126
2 Meningkatnya kemampuan dosen dalam memberikan kuliah berbasis KBK
Org - 126 126 126 126
3 Meningkatnya kemampuan dosen dalam membuat bahan ajar Org - 40 70 100 126
4 Meningkatnya kemampuan berbahasa inggris pada dosen dengan nilai TOEFL minimal 400
Org 15 30 70 126 126
5 Meningkatkan lulusan tepat waktu % 85 86 87 88 89 6 Lulusan dengan IPK ≥ 3,00 % 80 85 85 90 90
Sasaran 1.7 Terwujudnya mahasiswa yang profesional di bidang Akademik
Strategi: Membina kemampuan akademik dan mendorong mahasiswa berprestasi di tingkat lokal/ nasional
6
Indikator Kegiatan
SAT
Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Terbinanya Calon mahasiswa teladan Org 0 0 0 6 6 2. Terpilihnya mahasiswa penerima
beasiswa Org 6 12 18 24 30
3. Terpilih dan terbinanya penelitian mahasiswa unggulan Org 0 0 2 4 6
Sasaran 1.8
Terlaksananya wisuda Strategi : Menyelenggarakan kegiatan wisuda dua kali dalam satu tahun
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
Kegiatan wisuda terlaksana Keg 2 2 2 1 1
Sasaran 1.9 Pendayagunaan lulusan oleh pasar tenaga kerja
Strategi : Mengembangkan kemitraan dengan PEMDA, Pelayanan Kesehatan, Pemerintah/ Swasta dan Pariwisata
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1 Tercapainya penyerapan lulusan < 6 bulan % 80 82 84 86 88
2. Terlaksananya tracer study Keg 1 1 1 1 1 3. Terlaksananya sosialisasi lulusan
kepada pengguna (Pemda/BKD, Puskesmas/Rumah Sakit pemerintah/ swasta dan pariwisata)
Inst 10 15 20 25 30
4. Membuka bursa kerja bagi lulusan Keg 2 4 4 6 6
PENCAPAIAN TUJUAN 2:
Sasaran 2.1 Terwujudnya SDM tenaga kependidikan dan non kependidikan yang professional
Strategi : Mengupayakan SDM tenaga kependidikan dan non kependidikan untuk mengikuti
studi lanjut, pelatihan, workshop dan kompetisi dosen prestasi tingkat nasional
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Dosen tugas belajar S2 ke S3 Org 1 0 3 9 6
7
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
2. Pelatihan peningkatan Kualitas pegawai Org 4 7 4 2 2
3. Dosen tersertifikasi Org 88 114 120 126 126 4. Dosen berprestasi mendapatkan
pembinaan Org 1 1 1 1 1
5. Kegiatan pembinaan dan penilaian jabatan fungsional Keg 1 1 1 1 1
6. Pimpinan institusi mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan
Org 1 0 0 3 0
Sasaran 2.2 Terselenggaranya Pelayanan administrasi akademik
Strategi: Meningkatkan pelayanan administrasi akademik melalui aplikasi IT
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1 Terlaksananya translate ijazah dalam bahasa Inggris Dok. 2 2 2 2 2
2 Terlaksananya layanan internet hotspot Keg 1 1 1 1 1
3. Tersedia paket sofware administrasi informasi akademik Pt 0 0 0 1 1
4 Jumlah kartu mahasiswa yang terbit Org 580 720 820 1200 1210
Sasaran 2.3 Tersedianya prasarana pendidikan yang memadai
Strategi : Penyediaan prasarana pendidikan
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Dilaksanakannya Pembangunan gedung di Jurusan Keperawatan Gigi Unit 0 0 0 1 0
2. Dilaksanakannya Pembangunan gedung di Jurusan Gizi Unit 0 0 0 0 1
3. Terlaksanakannya pengadaan peralatan kantor dan sarana pendidikan Unit 192 194 196 198 200
4. Terlaksananya pengadaan kendaraan roda 4 Unit 0 1 0 1 0
5. Pemasangan Style Bali Pkt 2 0 0 0 0 5 Penyediaan Pakaian Pendidikan Mhs 580 720 820 1200 1210
Sasaran 2.4 Terwujudnya mahasiswa yang sehat
Strategi : Semua mahasiswa diberikan layanan asuransi kesehatan
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian
8
2012 2013 2014 2015 2016 1. Terselenggaranya layanan asuransi
kesehatan mhs melalui pusat pelayanan kesehatan I (PPK I)
Org 1224 1528 1720 2280 2850
2 Membentuk pusat pelayanan komunitas terpadu
PT 0 0 0 1 0
Sasaran 2.5 Terwujudnya mahasiswa yang professional di bidang ekstrakurikuler
Strategi : Membina dan mendorong mahasiswa professional di bidang olahraga,
kesenian, kerohanian dan kegiatan Saka Bhakti Husada (SBH)
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Kegiatan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Mahasiswa Keg 1 1 1 1 1
2. Kegiatan Saka Bhakti Husada terlaksana Keg 1 1 1 1 1
3. Kegiatan Latihan dasar kepemimpinan terlaksana Keg 1 1 1 1 1
4. Kegiatan seminar gawat darurat terlaksana Keg 1 1 2 2 2
5. Kegiatan peringatan hari besar keagamaan terlaksana Keg 1 1 2 3 4
6. Terlaksananya Kegiatan Dasipena Keg 1 1 1 1 1 7. Terlaksananya kegiatan mapala dan
KKSM Keg 1 1 1 1 1
Sasaran 2.6 Terwujudnya mahasiswa yang mandiri dan berbudaya
Strategi : Menambah materi kewirausahaan dan budipekerti dalam kegiatan kokurikuler
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. 2. 3.
Terselenggaranya pelatihan kemampuan mahasiswa dalam kewirausahaan Terselenggaranya pelatihan peningkatan kemampuan dosen dalam mata kuliah etika profesi Terselenggaranya seminar kewirausahaan dan pengembangan diri bagi mahasiswa
Keg
Org
Keg
0 - -
1 - 1
2
18 1
2 - 1
2 - 1
Sasaran 2.7 Terciptanya lingkungan yang kondusif bagi kegiatan ilmiah
Strategi : Meningkatkan kemampuan penelitian di kalangan dosen
9
Indikator Sasaran SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Terlaksananya kegiatan penelitian Risbinakes Penelitian 22 22 22 25 30
2. Terlaksananya penelitian terapan Penelitian 2 4 6 8 10
3. Jumlah jurnal penelitian dicetak Exp 1000 1000 1000 1250 1500
4. Terpublikasikannya hasil penelitian dosen pada jurnal ilmiah
% 100 100 100 100 100
5. Terpublikasikannya hasil penelitian dosen pada jurnal terakreditasi
Jumlah karya ilmiah
0 0 1 2 5
6. Hasil Penelitian mendapatkan hak paten Penelitian 0 0 0 0 0
Sasaran 2.8 Terlaksananya Dies Natalis
Strategi : Mengoptimalkan partisipasi aktif seluruh civitas akademika dalam kegiatan Dies Natalis
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 201 2016
Kegiatan dies natalis terlaksana Keg 1 1 1 1 1
Sasaran 2.9 Terwujudnya dosen dan karyawan yang berwawasan kewirausahaan
Strategi: Pemetaan dosen dan karyawan yang berpotensi dalam menjalankan Kewirausahaan
Indikator Sasaran SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
Seminar/ pelatihan kewirausahaan diikuti dosen dan karyawan org - 25 50 126 126
Sasaran 2.10
Terlaksananya Peningkatan jasa layanan penelitian
Strategi : Meningkatkan kegiatan usaha layanan penelitian
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
Terlaksananya layanan konsultasi proposal dan penelitian bagi masyarakat umum
Keg 0 0 0 12 12
Sasaran 2.11
Terlaksananya Peningkatan jasa layanan pengabdian masyarakat
10
Strategi : Mengoptimalkan pendayagunaan prasarana pendidikan untuk pelayanan
masyarakat
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Layanan Konsultasi/Penyuluhan kesehatan ibu hamil di masyarakat Keg 1 2 3 3 4
2. Bantuan layanan monitoring kualitas lingkungan Keg 1 2 3 3 4
3. Layanan Konsultasi/penyuluhan gizi seimbang kepada masyarakat Keg 2 3 4 5 6
4. Layanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat Keg 2 3 4 5 6
5. Layanan medical check -up kepada masyarakat Keg 0 0 4 4 5
6 Penyuluhan dan tanggap darurat bencana Keg 2 4 5 6 6
Sasaran 2.12 Tercapainya peningkatan pendayagunaan sarana pendidikan untuk pelayanan
masyarakat Strategi : Mengoptimalkan pendayagunaan sarana pendidikan untuk pelayanan
masyarakat
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Terlaksananya pendayagunaan sarana pendidikan bagi masyarakat
pkt 1 1 1 1 1
2. Terlaksananya pendayagunaan sarana / prasarana pendidikan untuk uji kompetensi
Pkt 1 1 2 2 6
Sasaran 2.13 Tercapainya peningkatan pendayagunaan prasarana pendidikan untuk pelayanan
masyarakat Strategi : Mengoptimalkan pendayagunaan prasarana pendidikan untuk pelayanan
masyarakat
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Terlaksananya promosi pendaya-gunaan prasarana pendidikan Pkt 1 1 1 1 1
2. Terlaksananya pendayagunaan prasarana pendidikan untuk masyarakat
Pkt 0 2 3 4 5
2. Terlaksananya pelayanan kesehatan Pkt 1 1 1 1 1
11
bagi masyarakat
Sasaran 2.14 Terwujudnya peningkatan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
Strategi : Mengingkatkan ketertiban administrasi keuangan
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Penyusunan Anggaran – RKA K/L terlaksana Keg 1 1 1 1 1
2. Penyusunan RBA dan pola tarif terlaksana Keg 1 1 1 1 1
3. Tenaga memperoleh gaji dan tunjangan Bln 13 13 13 13 13
4 Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan terlaksana Keg 1 1 1 1 1
5. Kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran. Bln 12 12 12 12 12
6. Tersedia alat – alat perkantoran Unit 192 194 196 198 200 7. Kendaraan bermotor tersedia Unit 44 46 46 46 47 8. Alat pengolah data tersedia Unit 38 38 38 42 48
Sasaran 2.15 Terwujudnya SDM keuangan yang mampu melaksanakan perencanaan, analisis keuangan
serta menyusun laporan keuangan berbasis teknologi informasi Strategi: Mengupayakan pelatihan, workshop untuk pengembangan SDM Keuangan
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Karyawan keuangan mengikuti pelatihan bendahara Org 2 2 2 2 2
2. Karyawan mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa Org 4 4 4 4 4
3. Karyawan mengikuti pelatihan SAI – SAK Org 2 2 2 2 2
4. Kegiatan penyusunan laporan SIMAK BMN terlaksana Keg 4 4 4 4 4
5. Kegiatan penyusunan laporan SAI - SAK terlaksana Keg 4 4 4 4 4
PENCAPAIAN TUJUAN KE 3:
Sasaran 3.1 Terwujudnya peningkatan jumlah dan jenis MOU kemitraan kerja dengan institusi terkait
Strategi : Memperluas cakupan jenis dan jumlah kemitraan kerja dengan institusi
terkait
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
12
1. Kegiatan pengurusan MOU sesuai bidang terlaksana Jenis 6 6 6 6 6
2. Kegiatan pengurusan MOU dengan institusi lain terlaksana dokumen 40 42 44 46 48
Sasaran 3.2 Terlaksananya pemberdayaan dosen sebagai dosen tamu atau nara sumber pada
instansi lain Strategi : Meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan dan instansi lain
berdasarkan MoU
Indikator Kegiatan SAT Target Pencapaian 2012 2013 2014 2015 2016
Terkirimnya Dosen sebagai dosen tamu dan nara sumber di institusi lain
Org 23 25 30 35 40
109
BAB VI
Politeknik Kesehatan Denpasar merupakan Perguruan Tinggi di bawah Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan dipimpin oleh seorang Direktur yang
bertanggung jawab terhadap Kepala Badan PPSDMK. Politeknik Kesehatan Denpasar
berdiri sejak tahun 2001 yang merupakan gabungan dari enam jurusan dan dalam kurun
waktu sembilan tahun Politeknik Kesehatan Denpasar telah meluluskan sebanyak 3.625
orang.
Sebagaimana yang telah terurai pada bab per bab dapat disimpulkan bahwa
Poltekkes Denpasar mempunyai peluang yang cukup potensial untuk membantu
pemerintah dalam mencetak tenaga kesehatan yang profesional dan bermartabat. Hasil
analisis SWOT atas kondisi Poltekkes Denpasar saat ini berada dalam posisi kuadran satu
yaitu strategi bertumbuh (Rapid Growth).
Dari kajian tersebut diatas, Poltekkes Denpasar memiliki prospek untuk bertumbuh
atau dikembangkan sehingga dapat bersaing sesuai visi Poltekkes Denpasar yaitu Visi
Politeknik Kesehatan Denpasar yaitu menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang
bermutu internasional, profesional, kompetitif, berbudaya dan berwawasan pariwisata
pada tahun 2030.
Penyusunan Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Denpasar mengacu pada
pedoman yang telah ditetapkan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I. Strategi umum yang akan ditempuh adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kompetensi lulusan yang lebih profesional, beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian, beretika, mandiri, mampu serta siap
bersaing di pasar tenaga kerja global.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian melalui pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau seni di bidang kesehatan berdasarkan hasil kajian
ilmiah.
3. Meningkatkan layanan pengabdian masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakat untuk hidup sehat termasuk kesehatan pariwisata.
4. Mewujudkan kemitraan (partnership) dan jejaring (networking) secara kelembagaan
di bidang pendidikan kesehatan dengan stakeholder nasional dan internasional.
5. Menciptakan pengelolaan pendidikan yang berwibawa, bersih, transparan dan bisa
dipertanggungjawabkan dalam meningkatkan mutu pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Dengan tersusunnya Renstra Politeknik Kesehatan Denpasar, bagi organisasi akan
diperoleh beberapa manfaat :
110
1. Dapat dijadikan acuan dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan
Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL).
2. Dapat dijadikan acuan dalam membuat dan menyampaikan laporan pertanggung
jawaban, sehingga akuntabilitas menjadi lebih jelas.
3. Dapat dijadikan acuan dalam menetapkan strategi pencapaian sasaran kinerja
melalui kegiatan dan program.
Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut seluruh jajaran civitas akademika
Politeknik Kesehatan Denpasar dalam melaksanakan tugasnya harus meningkatkan
efisiensi dan produktifitas khususnya dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Guna
mewujudkan hal tersebut diperlukan komitmen dan integritas yang tinggi dari berbagai
pihak terkait melalui berbagai perubahan yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara
konsisten, sistimatis, terencana dan berkesinambungan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan Anugrah-Nya
kepada kita semua dalam rangka meningkatkan kinerja Politeknik Kesehatan Denpasar
demi tercapainya Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
top related