referat ppok

Post on 28-Dec-2015

49 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK ( PPOK )

RSUD A.YANI METRO

TUGAS REFERATDisusun Oleh :

Dian Revita Sari, S.KedRanti Apriliani Putri, S.KedAris Yanuar Jaelani, S.KedRifkie Arief, S.Ked

Preceptor : dr. Andreas Infianto,Sp.P

PENDAHULUAN

• Menurut Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). PPOK adalahpenyakit dengan karakteristik keterbatasan saluran napas yang tidak sepenuhnya reversible

LATAR BELAKAN

G

Keterbatasan saluran napas tersebut biasanya progresif dan berhubungan

dengan respons inflamasi dikarenakan bahan yang merugikan atau gas beracun

PPOK merupakan penyakit yang dapat dicegah dan diobati, disertai dengan

gejala ekstra paru yang dapat mempengaruhi derajat PPOK tersebut.

Prevalensi :

di Indonesia prevalensi pada laki-laki umur >30 tahun sebesar 1,6% dan pada perempuan sebesar 0,9%.

PPOK akan berdampak negatif dengan kualitas hidup penderita, termasuk pasien yang berumur > 40 tahun akan menyebabkan disabilitas penderitanya.

Indonesia, sebagai negara dengan jumlah perokok yang tertinggi, dipastikan memiliki prevalensi PPOK yang tinggi pula.

Penelitian saat ini menunjukan bahwa Indonesia menjadi salah satu produsen dan konsumen rokok tembakau tertinggi kelima di dunia setelah Cina, AS, Jepang dan Rusia.

TINJAUAN PUSTAKADefinisi :

PPOK merupakan suatu penyakit paru kronik yang ditandai dengan adanya hambatan aliran udara di saluran nafas yang bersifat progresif irreversible. Berhubungan dengan respon inflamasi kronik di saluran nafas dan parenkim paru.

Banyak definisi PPOK sebelumnya yang menekankan kepada istilah emfisema dan bronchitis kronis, dimana definisi tersebut sudah tidak digunakan lagi dalam laporan terbaru GOLD

Faktor Resiko

Genetik

Usia dan Jenis Kelamin

Merokok

Pertumbuhan dan perkembangan paru-paru

Infeksi

PERUBAHAN PATOLOGI PADA PPOK

PATOGENESIS PPOK

KLASIFIKASI PPOK

PPOK diklasifikasikan berdasarkan gabungan antara gejala klinis pasien, derajat keparahan berdasarkan spirometri, kuesioner mMRC dan CAT, serta terjadinya eksaserbasi dalam setahun.

DIAGNOSIS PPOK

Untuk menegakkan suatu PPOK, maka harus melakukan pemeriksaan spirometri. Sebelum melakukan pemeriksaan spirometri, diperlukan anamnesa dan pemeriksaan fisik.

Pada anamnesa didapatkan :

Sesak nafas yang bersifat progresif, kronik dan menetap.

Batuk lama, awalnya jarang dan semakin sering, mungkin dengan atau tanpa berdahak.

Produksi sputum (dahak) ≥3 bulan. dahak umumnya sedikit dan bersifat mukoid.

Selain itu, perlu ditanyakan riwayat keluarga dengan PPOK, riwayat merokok, dan faktor resiko lainnya.

Pada Pemeriksaan fisik didapatkan :

-barrel chest-pelebaran sela iga-penggunaan otot bantu nafas-purse-lipped breathing-pink puffer dan blue bloater.

Yang sering muncul dijumpai yaitu waktu ekspirasi memanjang yang paling baik di dengar di depan laring saat maneuver forced expiratory.

Ekspirasi > 4 detik sautu indikasi yang bermakna dari obstruksi. Selain itu, mungkin didapatkan suara ronkhi, wheezing dan vesikuler melemah.

SPIROMETRI

Merupakan tes paling penting untuk diagnosa dan menentukan derajat PPOK. Pemeriksaan ini menggunakan alat spirometer, untuk mengukur kapasitas fungsi (ventilasi) paru

TUJUAN SPIROMETRI

Tujuan dari pemeriksaaan ini yaitu untuk mengukur volume paru secara stastik dan dinamis dan menilai perubahan atau gangguan faal paru.

Pada PPOK, rasio jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara paksa setelah inspirasi maksimal (FVC/forced vital capacity) dengan jumlah vlume udara ekspirasi paksa yang dikeluarkan dalam 1 detik (FEV1/ forced expiratory volume in 1second) adalah <0.7.

nilai prediksi dari pemeriksaan spirometri tergantung umur, jenis kelamin, tinggi badan dan ras

Derajat keparahan PPOK berdasarkaN spirometri :

*Keterangan : Nilai prediksi (FEV1/FVC <0.7)

Kuisioner mMRC (modified British Medical Research Council)

Kuesioner ini digunakan untuk mengukur derajat sesak dengan aktivitas yang masih dapat dilakukan pada pasien dengan PPOK. Selain itu, dapat mengukur status kesehatan dan memprediksi resiko mortalitas pasien PPOK.

CAT (COPD Assessment Test )

merupakan suatu kuesioner, dimana terdapat 8 point pertanyaan yang dapat mengukur status kesehatan dan perburukan dari PPOK.

DIAGNOSA BANDING

ASTHMA BRONKHIEKSITAS TUBERCULOSIS

CHF

SOPT (Sindrom Obstruksi

Pasca Tuberkulosa)

Panbronkiolitis difussa

PENATALAKSANAAN PPOK

Langkah awal yang penting dilakukan untuk pencegahan dan pengobatan PPOK yaitu mengetahui dan mengurangi faktor resiko untuk terjadinya PPOK

Tujuan terapi :

Mengurangi gejala (meringankan gejala, memperbaiki toleransi kerja, memperbaiki status kesehatan)

Mengurangi resiko (mencegah progresivitas penyakit, mencegah dan mengobati eksaserbasi, mengurangi mortalitas)

TERAPI LAINNYAOksigen.

Oksigen jangka panjang (<15jam/hari) pada PPOK dengan gagal nafas kronik terbukti dapat meningkatkan survival. Indikasi pemberian oksigen yaitu :

PaO2 < 55 mmHg atau SaO2 < 88% dengan atau tanpa hiperkapnia

PaO2 antara 22-60 mmHg atau SaO2 89% tetapi ada hipertensi pulmonal, edema perifer yang dicurigai karena CHF atau polisitemia (Ht > 55%)

KOMPLIKASIKomplikasi dari penyakit PPOK yaitu :

Gagal nafas Infeksi berulang PPOK eksaserbasi akut Defisiensi gizi Hipertensi pulmonal Pneumothoraks

KESIMPULAN

Saat ini PPOK merupakan masalah kesehatan global. Penyakit ini menduduki peringkat keempat penyebab kematian di dunia.

PPOK merupakan penyakit yang dapat dicegah dan diobati dengan karakteristik berupa keterbatasan aliran udara yang persisten yang biasanya disebabkan respon inflamasi kronis pada jalan nafas dan paru-paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya

Faktor resiko utama terjadinya PPOK yaitu merokok, Merokok menyebabkan inflamasi paru, kerusakan jaringan, gangguan mekanisme pertahanan yang membatasi destruksi jaringan paru dan memutus mekanisme perbaikan.

Gejala klinis yang sering timbul pada PPOK yaitu sesak, batuk dan produksi sputum. Untuk menegakkan diagnose dari PPOK dengan pemeriksaan spirometri.

Penatalaksanaan PPOK stabil bergantung pada derajat keparahan PPOK berdasarkan spirometri, kuesioner CAT dan mMRC. Meliputi penatalaksanaan secara non farmakologis dan farmakologis.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA  Maranatha, Daniel. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru 2010. Surabaya; Departemen Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR. 2010 Global initiative for COPD. Pocket Guide to COPD Diagnosis and Management and Prevention. Update 2013 Available from

www.goldcopd.org (cited 09 Desember 2013) Djalaksana, S. Jurnal Respirologi Indonesia. Available from http://jurnalrespirologi.org (cited 09 Desember 2013) Dahlan, zulkarnaen, dkk. Kompedium Tatalaksana Penyakit Respirologi dan Kritis Paru Jilid I. Bandung; CV Sarana Ilmu Bandung. 2012 Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Penyakit paru obstruktif kronik. Diagnosis dan penatalaksanaan. Jakarta: PDPI; 2003. GOLD Report. Global Strategy for the diagnosis, management, and prevention of COPD. Update 2013 Available from

www.goldcopd.org (cited 09 Desember 2013) Stoller JK, et all. Alpha 1 antitrypsin deficiency. In : GOLD Report. Global Strategy for the diagnosis, management, and prevention of

COPD. Update 2013 Foreman MG, et all. Early onset COPD is associated with female sex, maternal factor, African America race in the COPD Study. Am J.

Respirologi Crit Care Med. 2011 Sorheim, et all. Gender differences in COPD In : GOLD Report. Global Strategy for the diagnosis, management, and prevention of

COPD. Update 2013 Celli BR and Mac nee. Standars for the diagnosis and treathment of patients with COPD. A summary of the ATS/ERS position paper.

Eur Respi J 2004 Global Initiative for COPD. Global Strategy for the diagnosis, management and prevention of COPD. Available from www.goldcopd.com

. Update 2009 Jeffrey PK. Remodeling and inflamation of Bronchi in Asthma and COPD. ProcAm Rthorac Soc. 2004 Kesten S, et all. Physician perception and management of COPD. In: GOLD Report. Global Strategy for the diagnosis, management,

and prevention of COPD. Update 2013 Georgepoulas, D antonian. Symptoms and sign of COPD. In : GOLD Report. Global Strategy for the diagnosis, management, and

prevention of COPD. Update 2013 Lam KB, et all. Prior TB, smooking and airflow obstructive. In : GOLD Report. Global Strategy for the diagnosis, management, and

prevention of COPD. update 2013 Global initiative for COPD. Spirometry for Health Care Providers. Update 2010. Available from : http:// www.goldcopd.org.

top related