pterygium.pptx
Post on 20-Dec-2015
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DEFINISI
Pterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga yang tumbuh dari arah konjungtiva menuju kornea pada daerah interpalpebra
EPIDEMIOLOGI• Pterygium tersebar di seluruh dunia,
tetapi lebih banyak di daerah iklim panas dan kering.
• Faktor yang sering mempengaruhi adalah daerah dekat ekuator, yakni daerah yang terletak kurang 370 Lintang Utara dan Selatan dari ekuator
ETIOLOGI• Radiasi ultraviolet
• Sinar ultraviolet diabsorbsi kornea dan konjungtiva menghasilkan kerusakan sel dan proliferasi sel
• Faktor Genetik• penelitian case control menunjukkan riwayat
keluarga dengan pterygium, kemungkinan diturunkan autosom dominan.
• Faktor lain• Iritasi kronik atau inflamasi terjadi pada area
limbus atau perifer kornea teori keratitis kronik dan terjadinya limbal defisiensi, dan saat ini merupakan teori baru patogenesis dari pterygium
PATOGENESIS
Etiologi (UV)mutagen untuk p53 tumor supresor gene pada limbal
basal stem cell
Apoptosis terhambat
proses kolagenase meningkat
transforming growth factor-beta meningkat
Sel-sel bermigrasi dan angiogenesis
PTERYGIUM
terlihat jaringan subepitelial
fibrovaskular
degenerasi kolagen
GEJALA• Pada fase awal pterygium tanpa gejala,
hanya keluhan kosmetik• Simtomatis pterygium mencapai
daerah pupil atau menyebabkan astigatisme karena pertumbuhan fibrosis pada tahap regresi
• Mata ngeres Rasa mengganjal• Kering• Mata merah
DERAJATDerajat 1 : jika pterygium hanya terbatas pada limbus kornea. Derajat 2 : jika sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea. Derajat 3 : sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal (pupil dalam keadaan normal sekitar 3 – 4 mm) Derajat 4 : pertumbuhan pterygium melewati pupil
sehingga mengganggu penglihatan
TERAPI OPERATIF Bare sclera : tidak ada jahitan atau jahitan, benang
absorbable digunakan untuk melekatkan konjungtiva ke sklera di depan insersi tendon rektus. Meninggalkan suatu daerah sklera yang terbuka.
Simple closure : tepi konjungtiva yang bebas dijahit bersama (efektif jika hanya defek konjungtiva sangat kecil).
Sliding flaps : suatu insisi bentuk L dibuat sekitar luka kemudian flap konjungtiva digeser untuk menutupi defek.
Rotational flap : insisi bentuk U dibuat sekitar luka untuk membentuk lidah konjungtiva yang dirotasi pada tempatnya.
Conjunctival graft : suatu free graft biasanya dari konjungtiva superior, dieksisi sesuai dengan besar luka dan kemudian dipindahkan dan dijahit.
Amnion membrane transplantation : mengurangi frekuensi rekuren pterygium, mengurangi fibrosis atau skar pada permukaan bola mata dan penelitian baru mengungkapkan menekan TGF-β pada konjungtiva dan fibroblast pterygium.
• Pemberian mytomicin C dan beta irradiation dapat diberikan untuk mengurangi rekuren tetapi jarang digunakan
• Lamellar keratoplasty, excimer laser phototherapeutic keratectomy dan terapi baru dengan menggunakan gabungan angiostatik dan steroid
KOMPLIKASI OPERASI
Komplikasi sewaktu operasi antara lain perforasi korneosklera, graft oedem, graft hemorrhage, graft retraksi, jahitan longgar, korneoskleral dellen, granuloma konjungtiva, epithelial inclusion cysts, skar konjungtiva, skar kornea dan astigmatisma, disinsersi otot rektus. Komplikasi yang terbanyak adalah rekuren pterygium post operasi
KOMPLIKASI merah, iritasi, skar kronis pada
konjungtiva dan kornea, pada pasien yang belum eksisi, distorsi dan penglihatan sentral berkurang, skar pada otot rektus medial yang dapat menyebabkan diplopia. Komplikasi yang jarang adalah malignan degenerasi pada jaringan epitel di atas pterygium yang ada
top related