proposal kb
Post on 26-Oct-2015
514 Views
Preview:
TRANSCRIPT
GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR
TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DI KLINIK
LESTARI ASIH BULAN JUNI 2012-JUNI 2013
NAMA : DESI HANDAYANI
NIM : 101110160
PROGAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES WIDYA DHARMA HUSADA
TAHUN 2013
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
limpahan rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIII
Kebidanan STIKES Widya Dharma Husada dengan judul “GAMBARAN
PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT
KONTRASEPSI KB SUNTIK DI KLINIK LESTARI ASIH BULAN JUNI 2012-
JUNI 2013”.
Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala
namun berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material
sehingga sedikit demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh
karena itu, penulis menghaturkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada Ibu
Tiarlin Lavida R SST yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikirannya dalam membimbing penulis guna penyempurnaan dalam
menyelesaikan Proposal Penelitian ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang
setimpal atas bantuan dan jasa- jasanya dan proposal ini dapat bemamfaat bagi
penulis dan rekan- rekan mahasiswa.
Tangerang, 19Juni 2013
Penulis
2
3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................2
D. Manfaat Penalitian...................................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur...................................................4
B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan....................................................5
C. Tinjauan Konsep keluarga Berencana......................................................5
D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi....................................................6
E. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik..........................................7
BAB IIl. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .....................................................................................13
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................13
C. Populasi dan Sampel..............................................................................13
D. Metode Pengumpulan Data....................................................................14
E. Pengelolaan dan Penyajian Data............................................................15
F. Etika Penelitian Data.............................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
4ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis
masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun
terakhir ini sulit terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa
jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa. Jumlah ini
menunjukkan bahwa penduduk Indonesia menempati peringkat ke empat di dunia
setelah China, India, dan Amerika Serikat (RS, 2011). Untuk mampu merenda
keluarga bahagia, perlu berbagi peran dengan adil suami istri, berusaha mengatasi
krisis keluarga dan mengkukuhkan integritas keluarga (Mustakim, 2012 : 48)
Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan
dengan Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 : 29) Sasaran program
KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung dari
usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur
(PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara
penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak
lansungnya adalah pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan
tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam
rangka mencapai keluarga yang berkualitas, dan keluarga sejahtera.
Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok
pembangunan keluarga sejahtera telah dilakukan baik oleh pemerintah, maupun
swasta maupun masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan
5
yang berumur antara 20- 35 tahun dimana pasangan laki- laki dan perempuan
sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah
berfungsi dengan baik.
Dari data yang diperoleh pada Klinik Lestari Asih jumlah Pasangan Usia
Subur yaitu pada bulan Juni 2012-Juni 2013 tercatat sebanyak 1.125
PUS.Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka
akseptor pemakai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang
Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB
Suntik d Klinik Lestari Asih Tangerang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB
Suntik?
2. Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan
kekurangan alat kontrasepsi KB Suntik ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat
kontrasepsi KB Suntik .
6
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian
kontrasepsi KB Suntik.
b. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan
kontrasepsi KB Suntik.
c. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi
kontrasepsi KB Suntik.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Program
Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi
penentu kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen
Kesehatan maupun pihak di Klinik Lestari Asih Tangerang
2. Manfaat Ilmiah
Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan
sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.
3. Manfaat Institusi
Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam
mengembangkan ilmu kebidanan.
4. Manfaat Penulis
Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
menambah wawasan tentang keluarga berencana.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur
1. Pengertian PUS
Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun
dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam
segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada
masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan
kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode
keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat
diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas
generasi yang akan datang.
2. Masalah dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)
Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam
memperoleh keturunan dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal,
hal inilah yang menjadi masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan
fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan aman. Dalam
penyelesaian masalah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga kesehatan
dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk menekan
angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari
itu, petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang benar dan
dimengerti masyarakat luas
8
B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab
pertanyaaan “what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2012 : 1)
Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan
seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang,
maka semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A, 2009 :
104)
C. Tinjauan Konsep Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak
yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa
cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara
tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan
keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak
direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang
tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat
pencegah kehamilan dan setengahnya lagi tidak tepat dalam penggunaannya.
Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk
merencanakan jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga,
yang dapat ditunjang oleh kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan
ketahanan dalam keluarga (Manuaba I.B.G,2001 : 718).
9
D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi
1. Pengertian Kontrasepsi
a. Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk
pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk
seksual (Saifuddin, 2010 : U-46)
b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau
menjarangkan kehamilan (Priyanto A, 2009 : 114).
2. Macam metode atau cara kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
1). Tanpa alat atau obat, antara lain :
a). Metode kalender ( pantang berkala)
b). Metode lendir serviks
c). Metode suhu basal
d). Coitus interuptus ( senggama terputus)
e). Metode simpto- Termal
2). Dengan alat atau obat, antara lain :
a). Mekanisme ( barrier)
b). Kondom
c). Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.
d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal
foam, vaginal jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.
10
b Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)
1). Kontrasepsi Hormonal
a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning
After
b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest
2). Implant/ AKBK
3). Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
c. Metode Kotrasepsi Mantap
1). Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi)
2). Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi)
Sumber : ( Hartanto H, 2004 : 42- 43).
3. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :
a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan
keluarga kecil dan sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan
pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang
bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani S,
2010:29).
Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik
1. Pengertian Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya
kerja panjang ( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari
11
atau setiap akan bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto H, 2004 :
163 ).
2. Macam – macam Kontrasepsi Suntik
a. Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg
dalambentuk partikel kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu
b. Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan
estrogen, disuntikkan setiap bulan
c. Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu
( Manuaba I. B. G, 2009 : 241)
Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua jenis kontrasepsi suntik
KB, yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan kontrasepsi kombinasi,
dengan profil umum sebagai berikut :
1. Kontrasepsi Suntikkan Progestin
Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan
yang berisi hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita
secara periodik (BPPUK, 2002).
a. Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :
1) Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung
150 DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intramuscular (di dalam bokong).
2) Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung
200 mg Noristendron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan
cara disuntik IM.
12
b. Cara Kerja
1) Mencegah ovulasi
2) Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma.
3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.
4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
c. Efektivitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi,
dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan
di lakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
d. Keuntungan
1) Sangat efektif
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang
3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri
4) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
5) Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai
perimenopause .
6) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
7) Mencegah radang panggul
8) Sedikit efek samping
13
e. Keterbatasan
1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit
c. Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
· Tidak haid sama sekali
2. Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan
3. Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik berikut
4. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
f. Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin
1. Usia reproduksi
2. Nullipara dan yang telah memiliki anak
3. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
4. Setelah melahirkan
5. Setelah abortus
g. Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin
1. Hamil atau di curigai hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorhoe.
4. menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
h. Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin
1. Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil
2. Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.
14
3. Untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan sesudah air susu
ibu (ASI terbentuk).
2. Kontrasepsi Suntikan Kombinasi
a. Jenis suntikan kombinasi, adalah :
1) 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg estrodiol spionat yang
diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem)
2) 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang diberikan
injeksi IM sebulan sekali.
b. Cara kerja
1) Menekan ovulasi
2) Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma
terganggu.
3) Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.
4) Efektifitas
5) Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama
penggunaan.
c. Keuntungan kontrasepsi
1) Resiko terhadap kesehatan kecil
2) Tidak mempenharuhi hubungan suami istri
3) Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
4) Pencegahan kehamilan jangka panjang
d. Keterbatasaan
1) Terjadinya pola haid tidak teratur.
15
2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan seperti ini akan
hilang setelah suntik kedua atau ketiga.
3) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.
4) Penambahan berat badan
e. Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi
1) Usia reproduksi
2) Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
3) Pasca melahirkan dan tidak menyusui
4) Anemia
f. Kontra indikasi suntikan kombinasi
1) Hamil atau di duga hamil
2) Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
3) Penyakit hati akut (virus hepatitis)
4) Usia > 35 tahun yang merokok Keganasan payudara
5) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migran.
g. Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi
1) Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid
2) Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil
3) Pasca keguguran
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian hanya
menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi
hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah
pengumpualan data, klasifikasi, pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan
tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada pasangan usia subur (Sulistyaningsih,
2011 : 8).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Lestari Asih Tangerang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012-Juni 2013.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik
umum yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua akseptor
KB di Klinik Lestari Asih Tangerang.
2. Sampel
Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di
ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan dengan
17
keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam
penelitian ini adalah semua akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi
suntik sebanyak 113 orang pada Klinik Lestari Asih Tangerang bulan Juni
2012- Juni 2013.
D. Cara pengumpulan Data
1. Pengumpulan data
Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner
adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan kepada responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011 :
122).
Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi
Kb suntik , semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner,
sedangkan data sekunder yaitu data penunjang dari data primer.
2. Data yang dikumpulkan adalah :
a. Primer
Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden
menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian
ini adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB Suntik.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di
peroleh dari instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan
pasangan usia subur di Klinik Lestari Asih Tangerang.
18
E. Langkah Pengolahan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument
pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner yang di buat khusus oleh peneliti
sendiri dengan berpedoman pada perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul
dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan pengolahan data.
1. Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :
a. Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan
memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan
kseragaman data.
b. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban
atau data perlu disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu,
untuk setiap jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan
memberi nomor halaman, daftar pertanyaan, nomor variabel, nama
variabel, dan kode.
c. Tabulasi data
Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data
kedalam satu tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai
dengan tujuan peneltian ini dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan
data.
19
2. Analisa Data
Analisa data yang di gunakan dalam penelitian ini deskriptif adalah
dengan menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi
sebagai berikut :
P = f x 100% n
Keterangan :
P : Presentase yang di cari
f : Frekuensi atau variabel yang di teliti
n : Jumlah sampel
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi STIKES Widya
Dharma Husada yang tembusannya di sampaikan ke pemilik Klinik Lestari Asih
Tangerang. Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika yang meliputi :
1) Infoment Consent
Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek
yang akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang
dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah
pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang alat
kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan
tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti maka peneliti
tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.
20
2) Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak
mencatumkan nama koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup
dengan memberi nomor pada masing- masing lembar tersebut.
3) Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan
sebagai hasil riset.
21
KUESIONER PENELTIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP
ALAT KONTRASEPSI DI KLINIK LESTARI ASIH TANGERANG
Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap jawaban.
A. Pertanyaan tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik
1. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi ?
a. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan
b. Kontrasepsi adalah upaya untuk menghentikan kehamilan
c. Kontrasepsi adalah upaya untuk menggugurkan kehamilan
2. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Cairan yang disuntikkan untuk menggugurkan kehamilan
b. Cairan yang disuntikkan untuk menghentikan kehamilan
c. Cairan yang disuntikkan kedalam tubuh wanita untuk mencegah
kehamilan
d. Tidak tahu
22
3. Yang tidak termasuk jenis kontrasepsi KB suntik adalah ?
a. Kontrsepsi suntikkan progesteron dan kombinasi
b. Kontrasepsi estrogen
c. Kontrasepsi Pil KB
d. Tidak tahu
4. Apakah anda mengetahui cara kerja alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Mencegah haid
b. Mencegah ovulasi ( pembuahan )
c. Meningkatkan kesuburan
d. Tidak tahu
B. Pertanyaan tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik
1. Apa tujuan kontrasepsi KB suntik /
a. Menjaga kesehatan anak
b. Meningkatkan kesuburan
c. Mencegah kehamilan
d. Tidak tahu
2. Apa keuntungan kontrasepi KB suntik ?
a. Pencegahan kehamilan jangka panjang
b. Pencegah kehamilan jangka pendek
c. Pencegah terjadinya haid
d. Tidak tahu
23
3. Apa kerugian kontrasepsi KB suntik ?
a. Sering ditemukan pusing
b. Sering ditemukan gangguan haid
c. Terjadi gangguan pola tidur
d. Tidak tahu
4. Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ?
a. Setiap saat selama siklus haid
b. Selama masa kehamilan
c. Saat usia memasuki masa subur
d. Tidak tahu
C. Pertanyaan tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik
1. Apa kontra indikasi kontrasepsi KB suntik ?
a. Hamil atau di duga hamil
b. Melahirkan
c. Tidaak tahu
2. Apakah ibu menyusui dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
24
3. Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi
KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
4. Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB
suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
25
DAFTAR PUSTAKA
Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, Anggota Ikapi
Manuaba I. B. G, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Manuaba I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
Mustakim, 2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga. Jakarta : Referensi
Notoatmodjo S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Saifuddin, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirhardjo
Saifuddin, 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Priyanto A, 2009. Komunikasi Konseling : Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika
Sulistyaningsih, 2012. Metodelogi Penelitian Kebidanan Kebidanan Kuantatif-Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sulistyawati A, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika
Http ://www. geogle com/search?q=artikel pasangan usia subur & ie , di akses tanggal 17 Mei 2013.
Http ://www. posyandu.org/pngertian-kb.html, diakses tanggal 17 Mei 2013.
26
top related