problematika - kimia.unnes.ac.idkimia.unnes.ac.id/kasmui/pai/book/problematika rukyatul hilal...

Post on 05-Jun-2019

218 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

ProblematikaRukyatul Hilal Di Indonesia

2018

Dialah yang menjadikan matahari bersinardan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nyamanzilah-manzilah (tempat-tempat) bagiperjalanan bulan itu, supaya kamumengetahui bilangan tahun dan perhitungan(waktu). Allah tidak menciptakan yangdemikian itu melainkan dengan hak. Diamenjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)kepada orang-orang yang mengetahui.(Yunus:5)

Sepenggal kisah Indahnya IslamPernah terjadi di masa Ibnu ‘Abbas (salah seorang sahabat Nabi yang terkemuka) di mana ada perbedaan penglihatan hilal di Madinah dan Syam. Syam berada di sebelah utara dari kota Madinah.

Jarak Madinah – Syam = Bali - Banten

Dari Kuraib, bahwa Ummu Fadhl bintu Al Haritspernah menyuruhnya untuk menemui Muawiyah diSyam, dalam rangka menyelesaikan suatu urusan.

Setibanya di Syam, saya selesaikan urusan yangdititipkan Ummu Fadhl. Ketika itu masuk tanggal 1ramadhan dan saya masih di Syam. Saya melihat hilalmalam jumat.

Kemudian saya pulang ke Madinah. Setibanya diMadinah sudah di akhir bulan, Ibnu Abbas bertanyakepadaku, “Kapan kalian melihat hilal?” tanya IbnuAbbas. Kuraib menjawab, “Kami melihatnya malamJumat.” “Kamu melihatnya sendiri?”, tanya IbnuAbbas. “Ya, saya melihatnya dan penduduk yang ada dinegeriku pun melihatnya. Mereka puasa dan Muawiyahpun puasa.” Jawab Kuraib.

Ibnu Abbas menjelaskan,

نراه أوثلثينن كملتىحنص وم نزال فلالسبتليلةرأيناه لكنا

“Kalau kami melihatnya malam Sabtu. Kami terusberpuasa, hingga kami selesaikan selama 30 hari ataukami melihat hilal Syawal.”

Kuraib bertanya lagi, “Mengapa kalian tidak mengikutirukyah Muawiyah dan puasanya Muawiyah?”

Jawab Ibnu Abbas,-وسلمعليههللاصلى-للارس ول أمرناهكذال

“Tidak, seperti ini yang diperintahkan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kami.” (HR.Muslim no. 1087).

ILMUFALAK[ Ilmu Hisab Rukyah ]

KEGIATAN

MERUKYAH

KEGIATAN

MENGHISAB

MENENTUKAN

● Arah Qiblat

● Waktu Shalat

● Awal Bulan

● Gerhana

Secara Fiqh muncul 2 Mazhab Besar 1. Mazhab Hisab

2. Mazhab Rukyah

Hisab: perhitungan matematis dan astronomis untuk menentukan posisibulan dalam penetapan awal bulan kalender hijriyah

Rukyah: aktivitas mengamati visibilitas hilal (bulan sabit) yang nampakpertama kali setelah ijtima’ (bulan baru)

Di Indonesia, lebih Banyak

Mazhab Kejawen [ Aboge, Asapon ]

Mazhab Hisab Murni, ex Muhamadiyah.

Mazhab Rukyah Fi Wilayatul Hukmi, ex Nahdlatul Ulama.

Mazhab Rukyah Global, ex Hizbut Tahrir.

Mazhab Imkanurukyah, Pemerintah.

Imkanurrukyah di Indonesia ?

Prinsip Imkanurukyah:

hisab yang menyatakan hilal

mungkin bisa dilihat.

Di Indonesia tradisihilal terlihat dalam ketinggian 2 derajat

ke atas.

Disumpah oleh Hakim.

Di luar negeri di atas 5 derajat hilal terlihat

Berbagai Metode Hisab

Pengertian berbagai metode Hisab yang populer di Indonesia:

● Hisab Urfi: dalam bahasa arab, “Urfi” berartikebiasaan atau kelaziman. Sistem perhitungankalender yang didasarkan pada rata-rata Bulanmengelilingi Bumi dan ditetapkan secarakonvensional.

● Hisab Taqribi: dalam bahasa arab, “Taqrabu” berartipendekatan. Sistem hisab yang sudah menggunakankaidah-kaidah astronomis dan matematis, namunmenggunakan rumus-rumus yang sederhanasehingga hasilnya kurang teliti. Kitab HisabTaqribi: Sulamun Nayirayn, Fathur Rauful Manan, al-Qawaidul Falakiyah.

● Hisab Hakiki: “Haqiqi” berarti realitas atau yangsebenarnya. Sistem hisab hakiki ini sudah mulaimenggunakan kaidah-kaidah astronomis danmatematis serta rumus-rumus terbaru dilengkapidengan data-data astronomis terbaru sehinggamemiliki tingkat ketelitian standar. Kitab HisabHakiki: Hisab haqiqi, Tadzkiroh Al-ihwan Badi’ah Al-mitsal dan Menara Qudus An-nahij Al-hamidiyah Al-khuasial Wafiyah dsb.

● Hisab Hakiki Tahkiki: Sistem hisab ini memakaimetode perhitungan berdasarkan teori-teoriastronomi modern dan ilmu ukur segitiga bola sertaberdasarkan pengamatan baru. Kitab Hisab HakikiTahkiki: al-falakiyah Nurul Anwar.

Hisab Hakiki Kontemporer:Hisab yang berdasarkan astronomi modern,matematika kontemporer, dan menggunakanalat-alat elektronika modern (software) koreksi-koreksi posisi Bulan dan Matahari lebih kompleksdan lebih teliti.

Kitab Hisab Hakiki Kontemporer: Jean Meeus, NewComb, Astronomical Almanac, Mawaqit Ascrip.

Beberapa pengertian etimologis

Menurut Ahlul lughah, hilal (bulansabit) adalah bulan yang terlihat padamalam pertama (awal bulan) hinggamalam ketiga, malam berikutnya (ke-4 dan seterusnya) disebut qamar(bulan).

Dinamakan hilal karena orang-orang menyebutnyadengan suara keras (diumumkan kepada khalayak)ketika melihatnya pada malam pertama.

Ijtima’ (konjungsi geosentris): peristiwadimana bumi dan bulan berada di posisi bujurlangit yang sama, jika diamati dari bumi.

Ijtima terjadi setiap 29,531 hari sekali ataudisebut satu bulan sinodik.

Pada saat sekitar ijtima, bulan tidak dapatterlihat dari bumi, karena permukaan bulanyang nampak dari bumi tidak mendapatkansinar matahari, sehingga dikenal istilah bulanbaru.

… pengertian etimologis

Peristiwa ijtima’ merupakan bataspenentuan secara astronomis antarabulan kamariah yang sedangberlangsung dan bulan qamariahberikutnya.

Oleh karena itu, para ahli astronomiumumnya menyebut ijtimak ataukonjungsi (Conjunction) sebagai awalperhitungan bulan baru (New Moon).

Elongasi = 0KonjungsiElongasi = 180

oposisiElongasi = 90Kuadratur

Kondisi Hilal● Hilal di atas 2 0 :

Hilal insya Allah Aman[ NU, Muhammadiyah, Pemerintah = sama]

● Hilal di atas 0 0 - 2 0 : Hilal bermasalah [ Muhamadiyah dulu, NU akhir,

Pemerintah ? ]

●Hilal dibawah ufuk : Aman[ NU, Muhamadiyah, Pemerintah ]

= sama

SIDANG ISBAT● BHR, NU, MUHAMADIYAH, PERSIS, AL-

IRSYAD, BMG, ASTRONOMI ITB, PLANETARIUM, PEMERINTAH [ URAIS DEPAG ] → MENAG

● KETETAPAN MUHAMADIYAH ?● IHBAR NU ?● SIAPA YANG BERHAK ?

KASUS 1

Jika semua metode hisab sepakat menyatakan hilal masih di bawah ufuk, maka selalu hilal dilaporkan

tidak terlihat.

Jika semua sistem hisab hakiki bittahkik sepakat menyatakan hilal sudahdi atas ufuk, namun masih di bawah imkanurrukyah 2 derajat, sehinggaakan terjadi ikhtilaf. Seperti kasus Idul Fitri 1428 H , di mana ijtimaterjadi pada hari Kamis legi, 11 Oktober 2007 pukul 12. 02. 29 wib,tinggi hilal untuk Menara al-Husna MAJT cuma 00 10’ 52.15, maka adayang lebaran Jum’at Paing, 12 Okt 2007, ada yang Sabtu Pon, 13 Okt2007.

KASUS 2

Jika ahli hisab tidak sepakat. Sebagian menyatakanhilal di atas ufuk, sebagian lainnya menyatakandibawah ufuk, maka seringkali hilal dilaporkanterlihat. Kesaksian tersebut ditolak oleh yangberpendapat bahwa hilal masih di bawah ufuk.

KASUS 3

HISAB AWAL RAMADHAN 1439 H

HISAB AWAL RAMADHAN 1439 H

HISAB AWAL SYAWAL 1439 H

HISAB AWAL DZULHIJJAH 1439 H

HISAB AWAL DZULHIJJAH 1439 H

C. Menurut Hisab Wujudul Hilal

dianut oleh Muhammadiyah

( ijtima’ qabla al-ghurub)

D. Memakai aplikasi Accurate Hijri Calculator (AHC) yang dikembangkan Abdul Ro’uf dari Fisika Universitas Brawijawa

E. Menurut Software Starrynight Pro Plus 6.41

F. Imkanur Rukyat MABIMS(Musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia,Malaysia, dan Singapura)

Secara bahasa, Imkanur Rukyat adalahmempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal.

Secara praktis, Imkanur Rukyat dimaksudkan untukmenjembatani metode rukyat dan metode hisab.

Terdapat 3 kemungkinan kondisi.1. Ketinggian hilal kurang dari 0 derajat. Dipastikan

hilal tidak dapat dilihat sehingga malam itu belummasuk bulan baru. Metode rukyat dan hisab sepakatdalam kondisi ini.

2. Ketinggian hilal lebih dari 2 derajat. Kemungkinanbesar hilal dapat dilihat pada ketinggian ini.Pelaksanaan rukyat kemungkinan besar akanmengkonfirmasi terlihatnya hilal. Sehingga awalbulan baru telah masuk malam itu. Metode rukyatdan hisab sepakat dalam kondisi ini.

Ini masalahnya ….3. Ketinggian hilal antara 0 sampai 2 derajat.

Kemungkinan besar hilal tidak dapat dilihat secararukyat. Tetapi secara metode hisab hilal sudah di atascakrawala.

Jika ternyata hilal berhasil dilihat ketika rukyat makaawal bulan telah masuk malam itu. Metode rukyatdan hisab sepakat dalam kondisi ini.

Tetapi jika rukyat tidak berhasil melihat hilal makametode rukyat menggenapkan bulan menjadi 30 harisehingga malam itu belum masuk awal bulan baru.

Dalam kondisi ini rukyat dan hisab mengambilkesimpulan yang berbeda.

G. Pemerintah Arab Saudi

Pemerintah Saudi sudah memutuskan kalauhari Arofah akan jatuh pada Selasa, 22September 2015 dan ‘Idu Adha akan jatuh padaRabu, 23 September 2015.

Tetapi sebenarnya pemerintah Saudi akanmemutuskan kapan hari Arofah dan kapan hariRaya ‘Idul Adha adalah setelah memutuskankapan tanggal 1 Dzulhijjah 1436 H, dan itu akandiumumkan setelah pelaksanaan Rukyat Hilal diwilayah Saudi pada Ahad, 13 September 2015.

Berdasarkan berita terbaru, setelah tidak dapatmelihat hilal pada hari Ahad, pemerintah ArabSaudi akhirnya memutuskan bahwa hari IdulAdha adalah hari Kamis, 24 September 2015,sehingga hari arafahnya adalah hari Rabu, 23September 2015 .

Jadi menurut kalender Saudi, hari pertama IdulAdha jatuh pada 11 Dzulhijjah 1436 H

Aneh ?● 1) http://gulfnews.com/news/gulf/saudi-arabia/saudi-

panel-declares-first-day-of-eid-al-adha-1.1583097; 2) http://www.saudigazette.com.sa/index.cfm?method=home.regcon&contentid=20150913256565)

Hari Arafah 2018

Arab Saudi telah menetapkan Hari Raya IdulAdha di Arab Saudi jatuh pada Selasa, 21 Agustus 2018. Namun, Indonesia baru akanmerayakan Idul Adha pada Rabu, 22 Agustus2018.

Mengapa berbeda?

● Penetapan yang dilakukan Arab Saudi merupakan hasil pengamatan Tim RukyatulHilal di beberapa tempat, seperti di As-Sudair dan As-Syaqra. Mereka menyatakanberhasil melihat bulan atau rukyatul hilal.

● Mahkamah Ulya Arab Saudi pun sudahmengumumkan bahwa Minggu, 12 Agustus2018 adalah 1 Dzulhijjah 1439 H. Denganpenetapan ini, maka di Saudi, Hari Arafah 9 Dzulhijjah akan bertepatan pada Senin, 20 Agustus 2018.

● Sementara, pemerintah Indonesia melaluiKementerian Agama berdasar hasil sidangisbat, menetapkan 1 Zulhijah 1439 H jatuhpada Senin, 13 Agustus 2018. Sehingga, hariraya Idul Adhadilaksanakan pada Rabu, 22 Agustus 2018.

● Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddinpun angkat bicara. Menurutnya, penetapanwaktu ibadah di Indonesia bersifat lokal, bukan global, mengikuti wilayatul hukmimencakup MABIMS (Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura).

● Untuk ibadah, terutama salat dan puasa, kita merujuk pada waktu lokal, sehinggaperbedaan waktu, jam, termasuk hari, kitamengikuti wilayah di mana kita berada," ujar Lukman.

● Menurut Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, terdapat 92 lokasi rukyatul hilal, tempat melihat hilal, yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari semua lokasitersebut, pelaku rukyatul hilal menyatakantidak melihat hilal atau posisinya masih di bawah ufuk.

Ketentuan FiqhHari itu (Arafah) adalah hari yang diketahuioleh manusia. Maka yang rojih dalam hal ini, puasa Arafah itu tanggal 9 Dzulhijjah, bukankarena jamaah Haji wukuf di Arafah

Puasa Arafah Berdasarkan Rukyat AtauWukuf?

Pakar fiqih, Dr. Ahmad ‘ain An-Najah, menjelaskan bahwa penentuan puasa Arafahberdasarkan rukyat hilal, bukan di hariwukufnya para jamaah haji.

Hadist Aisyah radiyallahu anha yang menyebutkan bahwa sesungguhnya hari Arafahadalah hari yang diketahui manusia.

Referensi● Abdul Karim MS. 2006. Mengenal Ilmu

Falak. Semarang: Indra Pustaka Media● Abu Yusuf Al-Atsary. 2006. Pilih Hisab atau

Ru’yah? Solo: Pustaka Darul Muslim● Ahmad Izzuddin. 2007. Fiqih Hisab Rukyat.

Jakarta: Penerbit Erlangga● Susiknan Azhari. 2007. Hisab & Rukyat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar● Tono Saksono. 2007. Mengkompromikan

Rukyat & Hisab. Jakarta: Amythas Publicita

top related