presentasi muskuloskeletal 1 blok 5

Post on 05-Dec-2015

242 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

,

TRANSCRIPT

 

Yossie Firmansyah

102010328/ F2

Mahasiswi

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No 6, Jakarta 11510 

Hampir setiap kita pernah merasakan kram.

Kram dapat terjadi pada siapa saja.

Kram terjadi pada otot sehingga otot merasa tegang, nyeri, dan sulit

digerakkan.

Kram otot dapat terjadi pada tangan, kaki, atau perut

Kram merupakan kontraksi abnormal dengan meningkatnya tonus otot.

Kontraksi otot abnormal juga dapat berasal dari depolarisasi berulang dari

bagian komponen unit motorik: neuron motorik, akson perifer dari neuron,

persambungan neuromuskuler, atau serabut otot.

Struktur penyusun kaki yang terdiri dari tulang, sendi, otot, pembuluh

darah, saraf, dan kulit.

Tulang, tersusun atas:

Sel: osteoprogenitor, osteoblas, osteosit, osteoklas

Zat antar sel: kolagen, elastin

Substansi dasar: bahan organik dan anorganik

Pembagian skeletal, yaitu:

Axial skeleton, terdiri dari:

cranium,

columna vertebralis

os thoracis.

Apendicular skeleton, terdiri dari:

Ekstremitas atas

Ekstremitas bawah

tulang panjang

tulang pendek

tulang pipih

tulang tidak beraturan

Tulang panjang

bentuk silindris, panjang seperti batang

tersusun atas tulang kompakta di bagian luar

di bagian epifisis terdiri dari tulang spongiosa

bagian luar tulang panjang dilapisi jaringan fibrosa kuat yang disebut

periosteum. Contoh: humerus dan femur

Pembuluh darah yang menyuplai tulang panjang

Arteri kecil menembus tulang kompakta untuk menyuplai kanal dan sistem

Havers.

Arteri lebih besar menembus tulang kompakta untuk menyuplai tulang

spongiosa

Satu atau dua arteri besar menyuplai kanal medulla= foramen nutrien

Periosteum

Memberi nutrisi tulang di bawahnya:

pertambahan ketebalan tulang: kerja osteoblas.

protektif dan merupakan tempat perlekatan tendo

tidak ditemukan pada permukaan sendi.

Tulang pendek

bentuknya hampir sama dengan tulang panjang

bagian distal lebih kecil daripada bagian proksimal,

berukuran pendek dan kecil

Contoh: tulang pendek (misal phalanx, karpal)

Tulang pipih/ gepeng

terdiri atas dua lapisan tulang kompakta dan di bagian tengahnya terdapat

lapisan spongiosa

dilapisi periosteum: dilalui dua kelompok pembuluh darah yang berfungsi

menyuplai tulang kompakta dan spongiosa.

sternum, kepala, scapula dan panggul

Tulang tidak beraturan

bentuk tulang unik sesuai fungsinya.

tidak terdiri dari tulang spongiosa

contoh: vertebra, telinga tengah

Tulang sesamoid

tulang kecil di sekitar tulang yang berdekatan dengan persendian

berkembang bersama tendon dan jaringan fasia.

contoh: patella

Tulang tersusun oleh jaringan tulang kompakta (kortikal) dan kanselus

(trabekular atau spongiosa).

Tulang kompakta secara makroskopis terlihat pada. Terdiri dari sistem

Havers: lamela dan saluran Havers

Tulang kanselus juga keras seperti tulang kompakta, tetapi terlihat

berlubang-lubang (spons) dan mengandung sedikit lamella.

Sel-sel penyusun tulang terdiri dari:

Osteoblas

menghasilkan jaringan osteosid dan menyekresikan sejumlah besar

fosfatase alkali yang berperan penting dalam pengendapan kalsium dan

fosfat ke dalam matriks tulang.

Osteosit

sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk pertukaran kimiawi

melalui tulang yang padat.

Osteoklas

sel-sel berinti banyak memungkinkan mineral dan matriks tulang diabsorpsi.

enzim proteolitik: memecah matriks dan beberapa asam dan melarutkan

mineral tulang berupa kalsium dan fosfat terlepas ke dalam darah.

Tulang- tulang penyusun kaki, terdiri atas:

Femur terdiri dari:

ujung atas, corpus, dan ujung bawah.

ujung atas terdiri dari:

caput:

collum:mengarah ke bawah dan lateral= caput dengan corpus,

trochanter major: eminentia untuk perlekatan otot.

ujung bawah terdiri dari:

condylus medialis dan lateralis yang besar

condylus memiliki permukaan sendi untuk tibia di bagian bawah dan

patella di bagian depan.

Patella

agak berbentuk segitiga.

tulang sesamoid terbesar

Tibia dan fibula

Tibia dan fibula merupakan tulang tungkai di bawah lutut.

TIBIA

Tibia berada di bagian medial dan menopang berat badan. Terdiri dari: ujung atas, corpus, dan

ujung bawah.

FIBULA

tulang panjang kurus pada aspek lateral tungkai.

ujung atas, yang berartikulasi dengan condylus lateralis tibia, corpus,

ujung bawah, yang memiliki: (a) malleolus lateralis pergelangan kaki, (b) permukaan

sendi untuk ujung bawah tibia, dan (c) permukaan sendi untuk talus.

Tarsus

Talus merupakan tulang berbentuk tidak teratur. Tulang ini menerima berat

badan yang disalurkan melalui tibia.

Berartikulasi: di atas dengan tibia, di medial dengan malleolus medialis, di

lateral dengan malleolus lateralis, di bawah dengan calcaneus, di depan

dengan os naviculare.

Calcaneus adalah tulang yang kuat, tebal, berbentuk tidak teratur, yang

bagian posteriornya membentuk tumit. tendon Achilees melekat padanya di

bagian posterior.  

Os naviculare, merupakan tulang pipih yang memiliki facet artikularis

untuk artikulasi dengan kaput talus di posterior dan tiga kuneiformis di

anterior.

Os cuboideum agak kuboid dan terletak pada sisi luar kaki yang

berartikulasi di belakang dengan talus, di medial dengan os naviculare dan

os cuneiforme lateralis, di depan dengan metatarsal IV dan V.

Cuneiforme: ada tiga ossa cuneiforme yang terletak berjejer di antara os

cuboideum pada aspek lateral dan sisi kaki di bagian medial. di sebelah

anterior berartikulasi dengan metatarsal I, II, dan III dan di posterior

dengan navikular.

Os Metatarsalia

terdapat lima metatarsal, satu untuk setiap jari kaki. Tiap tulang memiliki

basis, corpus, dan caput.

Metatarsal I pendek, tebal, dan kuat. Metatarsal I, II, dan II berartikulasi

dengan os cuneiforme, metatarsal IV danV dengan os cuboideum. Tiap

metatarsal berartikulasi dengan phalanx proximal yang sesuai.

Phalanges

Ibu jari yang besar memiliki dua phalanges

jari lain memiliki tiga.

tiap phalanx memiliki corpus dan dua ujung; tetapi phalanx medial

pendek dan phalanx distal kecil.

Sendi merupakan pertemuan dua tulang, tetapi tidak semua pertemuan

tersebut memungkinkan terjadinya pergerakan.

Ada tiga kelompok sendi yaitu:

• Sendi fibrosa atau sendi mati (fixed). Contohnya, sutura tulang tengkorak.

• Sendi kartilaginosa atau sendi yang bergerak sedikit (terbatas). Contohnya

pelvis, simfisis, tibia, antara badan-badan vertebra, dan antara manubrium

dan sternum.

• Sendi sinovial yaitu sendi yang bergerak bebas. Contohnya siku, lutut,

pergelangan tangan.

Berdasarkan strukturnya, sendi dibedakan atas;

• Fibrosa. Sendi ini tidak memiliki lapisan tulang rawan:tulang yang satu

dengan yang lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa.

Contoh: sutura

• Kartilago, yaitu sendi yang ujung-ujung tulangnya terbungkus oleh tulang

rawan hialin: sedikit bergerak. Sendi ini terbagi dua yaitu:

Sinkondrosis, yaitu sendi-sendi yang seluruhpersendiannya diliputi oleh

tulang rawan hialin. Contohnya, sendi-sendi kostokondral.

Simfisis, yaitu sendi yang tulang-tulangnya memiliki suatu hubungan

fibrokartilago dan selapis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan

sendi. Contoh simfisis pubis dan sendi tulang punggung

Sendi synovial

sendi tubuh yang dapat digerakkan serta memiliki rongga sendi dan

permukaan sendi yang dilapisi tulang rawan hialin.

terbagi atas:

Sendi engsel

Sendi poros

Sendi kondiloid

Sendi pelana

Sendi peluru

Sendi datar

Sendi engsel

Sendi engsel memungkinkan gerakan hanya pada satu saumbu, yaitu fleksi

dan ekstensi. Sumbunya transversal. Contoh sendi engsel adalah siku.

Sendi poros

memungkinkan gerakan dalam satu sumbu.

contoh sendi poros adalah sendi radioulnar proksimal

Sendi kondiloid

memungkinkan gerakan dala dua sumbu. Pada jenis sendi ini permukaan

sendi berbentuk oval dan disebut sebagai “sendi telur di dalam sendok”.

contoh: sendi pergelangan tangan.

Sendi pelana

merupakan sendi pada dua sumbu.

permukaan sendi berbentuk pelana, gerakan serupa pada sendi kondiloid.

Sendi karpometakarpal pada ibu jari

Sendi peluru

sendi bersumbu banyak;

gerakan dapat dilakukan pada banyak sumbu

permukaan sendi merupakan potongan sebuah bola.

Contoh:Sendi pinggul dan bahu.

Fungsi:

kontraksi sehingga jaringan ini mampu menghasilkan gerakan

bentuk : panjang dan tipis sehingga pemendekan yang terjadi selama

kontraksi, sedapat mungkin efektif.

Otot Rangka/ lurik

mengandung miofibril dengan warna terang diselingi warna gelap

otot ini berkontraksi dengan kuat saat distimulasi oleh suatu serabut saraf,

tetapi menjadi lelah dengan cepat.

Otot Polos

otot polos membentuk dinding organ internal, seperti lambung, usus,

kandung kemih, uterus, dan pembuluh darah.

terdiri dari sel-sel bentuk kumparan, setiap sel berisi sebuah nukleus.

 tidak dikendalikan oleh keinginan dan bekerja tanpa upaya sadar atau

pengetahuan

Otot Jantung

bersifat involunter sekaligus berstruktur lurik, tetapi tidak

teratur.

hanya pada dinding jantung

tersusun atas serabut-serabut bercabang yang pendek,

silindris dengan nukleus di bagian tengahnya.

Fungsi dasar dari sistem saraf,

komunikasi: kemampuan menghantar rangsang dengan cepat dari satu

tempat ke tempat lain

terdiri atas:

dendrit: Membawa impuls dari sel dan jaringan lain

badan sel: sebagai penghasil neurotransmitter

akson: Membawa impuls menjauhi badan sel.

Banyak akson ldiselubungi lapisan berlemak= selebung mielin

fungsi membrane mielin: mencegah terjadinya gangguan sinyal di antara

sel-sel yang letaknya saling berdekatan. mempercepat konduksi dari impuls

saraf.

terdiri atas:

eritrosit (sel darah merah)

leukosit (sel darah putih)

trombosit-trombosit yang dalam berada dalam plasma darah cair.

Eritrosit

memberi warna merah pada darah

cakram bikonkaf berdiameter sekitar 7,5 mikrometer, ketebalan maksimum

1,9 mikrometer, dengan luas permukaan kira-kira 140 mikrometer3.

Trombosit

badan kecil tanpa nukleus dan tak berwarna yang ditemukan dalam darah

semua mamalia.

cakram bikonveks tipis, berdiameter 2-3 mikrometer,

Leukosit/ sel darah putih

memiliki nukleus dan tidak berwarna dalam keadaan segar.

digolongkan menjadi leukosit granular atau leukosit nonagranular,

Leukosit granular mencakup:

eosinofil, basofil, dan neutrofil.

Leukosit nonagranular mencakup:

limfosit dan monosit.

Leukosit Neutrofil

leukosit granular yang paling banyak.

mudah dikenali dari nukleusnya yang khas, terdiri atas dua lobi atau lebih

yang saling berhubungan melalui benang tipis/ bentuk batang

Leukosit Eosinofil

memasuki darah dari sumsum tulang

eosinofil mudah dibedakan dengan neutrofil dari granul spesifiknya yang

besar dan terpulas merah muda

Leukosit Basofil

merupakan leukosit granular yang paling sedikit jumlahnya, hanya 0,5%

Basofil sedikit lebih kecil dari neutrofil, Nukleusnya sering berbentuk U

atau J.

Granul spesifiknya relatif lebih sedikit dan lebih besar dari eosinofil.

Leukosit Agranular

Limfosit golongan leukosit yang kedua terbanyak, berkisar 20-35%

limfosit berupa sel bulat kecil

nukleus berlekuk yang terpulas gelap dan sedikit sitoplasma biru

Tidak ada granul spesifik tetapi mungkin sedikit granul azurofil

Monosit

selnya bulat, nukleusnya eksentris dan bulat/ lebih sering berbentuk ginjal.

sitoplasma ini tidak terpulas biru terang, tetapi cenderung berwarna kelabu-

biru pucat.

sitoplasmanya mengandung granul azurofil

Komponen darah lainnya

plasma darah adalah matriks cair yang menampung sel-sel darah.

kategori utama protein plasma adalah albumin, globulin, fibrinogen dan

komplemen.

Epidermis

jaringan epitel berlapis yang sebagian besar terdiri dari keratinosit paling

bawah yaitu lapisan sel basal.

Terdapat tiga sel tambahan:

Melanosit, Sel-sel Merkel, Sel-Sel Langerhans

Dermis.

membentuk struktur jaringan fibrosa yang kuat dan lentur antara epidermis

dan lemak subkutan.

terdiri dari serat kolagen, elastis dan retikulin dilekatkan dalam substansi

dengan dasar tidak berbentuk (amorphous).

Jaringan subkutan.

terdiri dari sel-sel lemak dan pembatas fibrosa yang membaginya menjadi

lobus-lobus dan melekatnya pada fasia dan periosteum di bawahnya.

Ligamen

Tendon

Fasia

Bursae

tulang-tulang kita dapat digerakkan karena adanya otot yang berkontraksi.

bagian otot yang berkontraksi sebenarnya adalah sel otot.

otot berkontraksi karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf. gerakan otot terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara aktin dan

miosin

tiap sel otot diselubungi oleh selubung sarkolema. Di sebelah dalam

sarkolema terdapat sitoplasma sel otot yang disebut sarkoplasma.

dalam sarkoplasma terdapat miofibril.

miobifril= aktin dan miosin

ketika otot dalam keadaan istirahat, tempat pengikatan miosin pada molekul

aktin ditutupi oleh protein regulasi tropomiosin.

peristiwa kontraksi otot terjadi apabila ada impuls dari saraf motorik

sampai di sinaps mioneural, membran presinaps akan melepaskan

asetilkolin ke celah sinaps. Asetikolin berikatan dengan reseptornya di

membran sel otot sehingga terbentuk kompleks reseptor-asetilkolin .

kompleks R-AK menyebabkan sel otot terdepolarisasi sehingga

meningkatkan permeabilitas membran sel otot, reticulum sarkoplasma, dan

tubulus transversus terhadap ion Ca++.

ion Ca++ masuk ke sarkoplasma, berikatan dengan troponin- C yang

menyebabkan perubahan konformasi troponin di mana ia menekan

tropomiosin

ion Ca++ masuk ke sarkoplasma, berikatan dengan troponin- C yang

menyebabkan perubahan konformasi troponin di mana ia menekan

tropomiosin.

sisi aktif aktin untuk kepala miosin menjadi terbuka dan melepaskan

troponin-I. Akibatnya, kepala miosin dapat berikatan dengan aktin sehingga

terjadi hidrolisis ATP yang menyebabkan pergeseran aktin dan miosin.

Pergeseran inilah yang menyebabkan otot terlihat memendek (kontraksi).

Kram terjadi karena kontraksi yang berlebihan di mana tidak tersedianya

ATP yang cukup sehingga tidak terjadi ikatan ATP- miosin untuk terjadinya

relaksasi.

Kram otot juga dapat terjadi karena perangsangan saraf motorik yang

diberikan terus-menerus.

Terima Kasih

top related