presentasi kerja praktek - devrinta priangga

Post on 02-Aug-2015

220 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

EVALUASI PENGENDALIAN MUTU PUCUK DAUN TEH PADA PROSES PELAYUAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS (PTPN VIII GUNUNG MAS, BOGOR, JAWA BARAT)

Dosen Pembimbing : Darmawan Ari Nugroho, STP, MP NIP : 19770904 200212 1 001

Devrinta Priangga NIM : 07/254718/TP/8957

Sejarah Perusahaan

•  Tahun 1910 Perkebunan Gunung Mas mulai didirikan

oleh maskapai Perancis bernama “Goenoeng Mas Francoise Neederlandeise De Culture Et De Commerce”.

•  Tahun 1954 Pengelolaan dialihkan kepada perusahaan

Belanda “NV.Tiedement E. Van Kerchem (TVK)” •  Tahun 1962 Pemerintah RI mengambil alih status

perkebunan, dan memasukkannya dalam lingkungan PPN Baru Kesatuan Jabar II

•  11 Maret 1998 Perkebunan Gunung Mas resmi

berubah nama menjadi PTPN VIII.

Profil Perusahaan

Letak Geografis Alasan Pendirian

Perusahaan

Sejarah Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Letak Geografis

•  PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, terletak di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor yang beralamat lengkap di Jalan Raya Puncak Km 87. Terletak pada ketinggian 800 – 1200 meter di atas permukaan laut

•  Sebelah utara dan timur dibatasi oleh sungai Ciliwung, sebelah barat dibatasi oleh Taman Safari, dan sebelah selatan dibatasi oleh Gunung Pangrango

Profil Perusahaan

Letak Geografis Alasan Pendirian

Perusahaan

Sejarah Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Alasan Pendirian Perusahaan

Alasan dari didirikannya Perkebunan Gunung Mas adalah :

•  1. Memelihara kekayaan alam •  2. Memperluas lapangan kerja untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat

Profil Perusahaan

Letak Geografis Alasan Pendirian

Perusahaan

Sejarah Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Proses Produksi Profil Perusahaan

Proses Produksi

Spesifikasi Produk Sistem Kendali Mutu

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Tahapan 1 : Penerimaan Bahan Baku Pucuk Segar

Tahapan 2 : Pelayuan Pucuk Teh Segar

GLS

Tahapan 3 : Penggilingan dan Oksidasi Enzimatis

BLC

Penggilingan dan Oksidasi Enzimatis

CTC III

CTC II

CTC I FU

FBD

Tahapan 4 : Proses Pengeringan

Vibro blank dan Vibro mesh

Chota Shifter

Suction Winower

Tahapan 5 : Sortasi Teh Jadi

Tahapan 6 : Pengepakan Teh Jadi

Tea Bin

Tea Bulker

Proses Pengepakan Teh Jadi

Proses Pengepakan Teh Jadi

Proses Produksi

Proses Produksi

Spesifikasi Produk Sistem Kendali Mutu

Proses Produksi

Profil Perusahaan

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Spesifikasi Produk Jenis Teh Pemasaran MUTU

BP 1 Ekspor

MUTU I

BP Ekspor

PF Ekspor

PD Ekspor

D1 Ekspor

Fann Ekspor

D2 Ekspor

MUTU II FNGS Ekspor dan Lokal

BM Lokal

MUTU III Pluff Lokal

Proses Produksi

Spesifikasi Produk Sistem Kendali Mutu

Proses Produksi

Profil Perusahaan

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Sistem Kendali Mutu

•  Pengendalian Mutu Bahan Baku -  Analisa Pucuk dan Analisa

Petik -  Transportasi (Pengangkutan

pucuk daun ke dalam pabrik) •  Pengendalian Mutu Produk Akhir

-  Uji Kadar Air -  Uji Organoleptik, meliputi

inner test dan outter test,

Proses Produksi

Spesifikasi Produk Sistem Kendali Mutu

Proses Produksi

Profil Perusahaan

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Struktur Organisasi

  Bentuk struktur organisasi yang digunakan di PT.Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas adalah struktur organisasi garis (line).

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Kesejahteraan

Struktur Organisasi Bagan Struktur

Organisasi

Bagan Struktur Organisasi

Organisasi Perusahaan

Tenaga kerja dan Kesejahteraan

Struktur Organisasi Bagan Struktur

Organisasi

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Tugas Khusus

Tenaga Kerja

•  Jumlah tenaga kerja yang ada di PTPN VIII Gunung Mas Berjumlah 810 orang sebagai karyawan tetap dan 370 sebagai tenaga kerja outsourcing

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Tenaga Kerja dan Kesejahteraan

Struktur Organisasi Bagan Struktur

Organisasi

Kesejahteraan Karyawan

  Perumahan   Sarana Olahraga   Pemberiaan pelayanan

kesehatan gratis   Tunjangan biaya pengobatan

bagi karyawan dan keluarganya   Jaminan kecelakaan kerja dan

jaminan kematian dari jamsostek   Memberikan cuti tahunan

sebanyak 12 hari kerja dan cuti hamil selama 3 bulan

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Tenaga Kerja dan Kesejahteraan

Struktur Organisasi Bagan Struktur

Organisasi

Mesin dan Peralatan

•  Proses Pelayuan : -  Withering Trough

•  Proses Penggilingan : -  Green Leaf Shifter (GLS) -  Barbara Leaf Conditioner

(BLC) -  CTC

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Limbah dan Penanganannya

Mesin dan Peralatan Tata Letak

Sanitasi dan Hygiene Perusahaan

Mesin dan Peralatan

Sarana dan Prasarana

•  Proses Oksidasi Enzimatis : –  Continous Fermenting Unit

•  Proses Pengeringan : –  Fluid Bed Dryer –  Heat Exchanger

Limbah dan Penanganannya

Mesin dan Peralatan Tata Letak

Sanitasi dan Hygiene Perusahaan

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Mesin dan Peralatan

Sarana dan Prasarana

Limbah dan Penanganannya

Mesin dan Peralatan Tata Letak

•  Proses Sortasi Kering : –  Middleton –  Vibro Blank –  Vibro Mesk –  Cotta Shifter –  Suction Winover

•  Proses Pengemasan : –  Tea Bins –  Tea Bulker –  Tea Sack Packer

Sanitasi dan Hygiene Perusahaan

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Tata Letak

Alur proses produksi yang ada di PTPN VIII Gunung Mas menggunakan prinsip tata letak yang berbentuk garis lurus sehingga memudahkan dalam proses produksi dan aliran bahannya

Gambar Layout

Sarana dan Prasarana

Tugas Khusus

Limbah dan Penanganannya

Mesin dan Peralatan Tata Letak

Sanitasi dan Hygiene Perusahaan

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Sanitasi dan Hygiene Perusahaan 1. Sanitasi Bahan Baku penyortiran bahan baku dari

gulma dan kontaminan saat pembeberan

2.  Sanitasi Pekerja Pemasangan kelengkapan alat kerja 3.  Sanitasi Mesin dan Peralatan Perawatan dan pemeriksaan

mesin setelah digunakan 4.  Sanitasi Bangunan dan Fasilitas Melakukan pembersihan di

area pabrik 5.  Sanitasi Lingkungan Melakukan pembersihan di

lingkungan sekitar pabrik

Sarana dan Prasarana

Tugas Khusus

Limbah dan Penanganannya

Mesin dan Peralatan Tata Letak

Sanitasi dan Hygiene Perusahaan

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Limbah dan Penanganannya

•  Jenis limbah : 1. Limbah cair Penanganan :mengalirkan

air sisa pembersihan/ pencucian melalui selokan pembuangan air.

2. Limbah Padat Penanganan : Dijadikan pupuk 3. Limbah Gas Penanganan : membuang

langsung ke udara melalui cerobong asap yang tinggi

Sarana dan Prasarana

Tugas Khusus

Limbah dan Penanganannya

Mesin dan Peralatan Tata Letak

Sanitasi dan Hygiene Perusahaan

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Prinsip Pemasaran

•  Pemasaran dilakukan dengan dua sistem :

1.  Sistem lelang Sampel chop

Dikirim

Kantor Direksi Pemasaran

Dikirim

Calon Pembeli yang terdaftar

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Distribusi

Prinsip Pemasaran

Analisa Pemasaran

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Prinsip Pemasaran

2. Sistem Free Sale Dilakukan dengan cara

menjual barang langsung kepada calon konsumen

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Distribusi

Prinsip Pemasaran

Analisa Pemasaran

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Analisa Pemasaran

PTPN VIII Gunung Mas memanfaatkan konsep marketing mix dalam pemasarannya yaitu : •  Product •  Price •  Place •  Promotion

Pemasaran

Organisasi Distribusi

Prinsip Pemasaran

Analisa Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Sekitar 80 persen teh produksi Kebun Gunung Mas Di Ekspor Keluar negeri, seperti : Eropa, Amerika, Rusia, Australia, Jepang, Malaysia, India, and Timur Tengah.

EKSPOR

Organisasi Distribusi

Kesepakatan kelengkapan

produk transportasi Pemasaran

Prinsip Pemasaran

Analisa Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

EVALUASI PENGENDALIAN MUTU PUCUK DAUN TEH PADA PROSES PELAYUAN

MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS (PTPN VIII Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat)

Latar Belakang •  Mutu yang baik merupakan kunci

keberhasilan perusahaan dalam menjual produknya.

•  faktor bahan baku dan proses yang berlangsung menjadi penentu tingkat kualitas akhir teh.

•  Pelayuan merupakan proses utama dalam pengolahan teh hitam

•  Seven tools merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga bisa dilakukan tindakan perbaikan

Pemasaran

Tugas Khusus

Metodologi Penelitian

Latar Belakang

Tujuan dan Manfaat

Hasil dan Analisa

Batasan Masalah

Sarana dan Prasarana

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Organisasi Perusahaan

Batasan Masalah

•  Kualitas pucuk daun pada proses pelayuan

•  Penggunaan seven tools sebagai alat evaluasi

•  Data yang digunakan merupakan data pada stasiun kerja pelayuan di PTPN VIII Gunung Mas bulan Desember 2009 - Februari 2010

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Tugas Khusus

Metodologi Penelitian

Latar Belakang

Tujuan dan Manfaat

Hasil dan Analisa

Batasan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Tujuan : »  Mengidentifikasi proporsi kecacatan

dari pucuk daun teh »  Mengidentifikasi proporsi

penyimpangan derajat layu dari stasiun pelayuan.

»  Mengidentifikasi penyebab penyimpangan pada proses pelayuan.

»  Mengevaluasi tindakan perbaikan untuk mengurangi penyimpangan pada proses pelayuan.

Manfaat : untuk memperoleh hasil pelayuan

yang sesuai standar, sehingga kualitas teh yang dihasilan tetap terjaga.

Tugas Khusus

Metodologi Penelitian

Latar Belakang

Tujuan dan Manfaat

Hasil dan Analisa

Batasan Masalah

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Metodologi Penelitian

Tugas Khusus

Metodologi Penelitian

Latar Belakang

Tujuan

Hasil dan Analisa

Batasan Masalah

Profil Perusahaan

Proses Produksi

Pemasaran

Sarana dan Prasarana

Organisasi Perusahaan

Hasil dan Analisa

•  Data yang digunakan dalam pengolahan data : -  Berat pucuk rusak -  Berat teh kering -  Berat teh layu -  Derajat layu pucuk teh

P chart

P chart merupakan peta kendali yang digunakan untuk mengukur proporsi ketidaksesuaian (penyimpangan atau kecacatan) dari item item dalam kelompok yang sedang diinspeksi.

Penggunaan peta kontrol p – chart ini untuk mengidentifikasi kualitas dari pemetik dan mengetahui standar pemetikan tiap harinya, apakah masih berada pada lingkup standar atau tidak

TABEL

GRAFIK P-CHART KERUSAKAN DAUN TEH

tidak ada data yang out of control, sehingga hasil petikan pada setiap harinya masih berada pada keadaan standar, dan tidak perlu dilakukan perbaikan saat pemetikan bahan baku pucuk.

PEMBAHASAN

Run Chart Run Chart merupakan grafik antara nilai tertentu terhadap waktu yang digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik yang berdimensi kontinu

Data yang adalah data persentase tingkat kelayuan teh (derajat layu) bulan Desember 2009 dan Januari 2010. Data yang diperoleh sebanyak 50 data

derajat layu diperoleh dengan rumus

Derajat layu = berat pucuk kering x 100 berat pucuk layu

Dalam pengolahan sistem CTC nilai derajat layu yang ideal berkisar antara 32-35 %

TABEL DERAJAT LAYU

GRAFIK RUN CHART PRESENTASE DERAJAT LAYU PUCUK DAUN TEH

0 5

10 15 20 25 30 35 40 45

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49

% D

eraj

at L

ayu

Hari ke

DIAGRAM PARETO

Dari run chart, dapat diperoleh data derajat layu yang fluktuatif. Artinya derajat layu tidak selalu dalam keadaan standar

Tabel diagram pareto

Pembahasan :

•  Dari diagram pareto diketahui penyimpangan terbesar selama proses pelayuan berlangsung adalah derajat layu yang lebih dari standar, yaitu sebanyak 82,05 %

Diagram Sebab – Akibat (CEDAC)

•  Data derajat layu yang lebih dari standar tersebut kemudian dijadikan permasalahan dalam proses pelayuan menggunakan diagram CEDAC

DIAGRAM CEDAC

•  penyebab utama yang mengakibatkan derajat layu lebih dari standar. berasal dari lingkungan, mesin, dan metode

•  Dari penyebab utama tersebut, yang menjadi faktor terpenting derajat layu lebih dari standar adalah curah hujan yang tinggi yaitu 170 hari/tahun

•  Curah hujan yang tinggi, mengakibatkan pelayuan akan berjalan lambat dan kurang maksimal, karena keadaan ruang pelayuan yang memiliki kelembaban tinggi dan tidak adanya bantuan supply udara dari luar

Tindakan Perbaikan

•  Curah hujan yang tinggi membuat pelindung pada ventilasi pabrik dan

memasang penghangat ruangan di stasiun kerja pelayuan dan mesin whiteringtrough, sehingga proses pelayuan dapat berjalan dengan maksimal meskipun curah hujan tinggi.

Kesimpulan

 Dalam peta kontrol p chart tidak ada data yang out of control, sehingga hasil petikan pada tiap harinya masih berada pada batas standar dan tidak perlu dilakukan perbaikan saat pemetikan bahan baku pucuk.

  Penyimpangan terbanyak yang terjadi pada proses pelayuan adalah derajat layu yang lebih dari standar(lebih dari 35%), yaitu 82,05%

  Dari Diagram CEDAC, penyebab utama penyimpangan derajat layu berasal dari lingkungan, mesin, dan metode. Dengan faktor utama yaitu curah hujan yang tinggi (2500-3500mm, 170hari hujan/tahun)

Kesimpulan

 Tindakan perbaikannya adalah dengan membuat pelindung pada ventilasi pabrik dan memasang penghangat ruangan di stasiun kerja pelayuan dan mesin whitering through sehingga proses pelayuan dapat berjalan dengan maksimal meskipun curah hujan tinggi

Saran

  Pada proses pelayuan, agar diperoleh pelayuan yang sesuai standar maka perlu dilakukan pengawasan dan pengontrolan dari berbagai aspek. Aspek tersebut antara lain : manusia, metode, mesin, dan lingkungan yang berada di PTPN VIII Gunung Mas. Karena dari aspek – aspek tersebut dapat mempengaruhi kualitas teh yang dihasilkan.

Continous Fermenting Unit

Spesifikasi : •  Jumlah : 2 unit •  Fungsi :Tempat

berlangsungnya reaksi enzimatis yang menentukan karakteristik bubuk teh yang akan dihasilkan

Daftar Pustaka

•  Apple, James M. 1977. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan Edisi Ketiga. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

•  Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Penerbit ANDI. Yogyakarta.

•  Evans, James R dan Lindsay Wiilliam M. 2007. An Introduction to Six Sigma and Process Improvement. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

•  Gaspersz, Vincent. 2007. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

•  Kamarijani. 1983. Perencanaan Unit Pengolahan. FTP UGM. Yogyakarta

•  Kartika, B. 1990. Dasar-dasar Pengendalian Mutu dalam Industri Pertanian. Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

•  Mitra, A. 1993. Fundamental of Quality Control and Improvement. Macmillan Publishing Company. New York.

•  Nasution, MN. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor.

•  Setyamidjaja, Djoehana. 2003. Teh Budidaya dan Pengolahan Pascapanen. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

TERIMA KASIH…

Whitering Trough

Spesifikasi : • Jumlah : 25 unit • Fungsi : Tempat melayukan pucuk teh sampai optimal

Green Leaf Shifter Spesifikasi : •  Jumlah : 2 unit •  Fungsi :

Memisahkan partikel-partikel asing pada pucuk teh , seperti : ulat, pasir, kerikil, rambut, besi, dll yang dapat menyebabkan kontaminasi pada pengolahan teh selanjutnya

Barbara Leaf conditioner

Spesifikasi : •  Jumlah : 2 unit •  Fungsi : Menghancurkan

dan mememarkan pucuk daun teh menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga lebih mudah untuk diproses pada mesin triple CTC.

CTC

Spesifikasi : •  Jumlah : 3 unit •  Fungsi :

Menghancurkan, merobek dan menggulung daun teh menjadi butiran – butiran halus (bubuk teh), sehingga mempermudah dalam proses fermentasi.

Continous Fermenting Unit

Spesifikasi : •  Jumlah : 2 unit •  Fungsi :Tempat

berlangsungnya reaksi enzimatis yang menentukan karakteristik bubuk teh yang akan dihasilkan

Fluid Bed Dryer

•  Spesifikasi : •  Jumlah : 2 unit •  Fungsi :Menurunkan

kadar air pada bubuk teh sampai sekitar 2,5 - 3,5 % dengan menggunakan panas yang disalurkan oleh HE

Heat Exchanger

Spesifikasi : •  Jumlah : 2 unit •  Fungsi :Sebagai

sumber panas pada mesin FBD

Middleton

Spesifikasi : •  Jumlah : 1 unit •  Fungsi :Memisahkan bubuk

teh kering yang mempunyai jenis yang halus dan kasar

Vibro Blank

Spesifikasi : •  Jumlah : 1 unit •  Fungsi :Memisahkan serat yang ada pada bubuk

teh kering

Vibro Mesh

Spesifikasi : •  Jumlah : 1 unit •  Fungsi : memisahkan

bubuk teh berdasarkan ukuran partikel dan kualitas

Cotta Shifter

Spesifikasi : •  Jumlah : 1 unit •  Fungsi :meratakan dan

menyeragamkan ukuran tiap jenis teh

Suction Winnover Spesifikasi : •  Jumlah : 1 unit •  Fungsi :memisahkan

teh kering yang sejenis berdasarkan berat jenis partikelnya

Tea Bins

Spesifikasi : •  Jumlah : 3 unit •  Fungsi :tempat

penyimpanan sementara sebelum proses pengepakan

Tea Bulker

Spesifikasi : •  Jumlah : 1 unit •  Fungsi :Tempat

penyimpanan sementara sekaligus tempat untuk mencampur teh kering yang berasal dari peti yang berbeda

Tea SackPacker

Spesifikasi : •  Jumlah : 1 unit •  Fungsi : memadatkan

teh dalam paper sack

Moisture Analyzer

Spesifikasi : •  Jumlah : 1 unit •  Fungsi : Mengukur

kadar air teh

top related