presentasi colitis ulseratif
Post on 12-Jan-2016
270 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Colitis Ulseratif
AIDARNA WAN SARI110610016
PRESEPTORdr. Suhaemi, Sp.PD FINASIM
PendahuluanPendahuluan
Inflammatory Bowel Disease (IBD) terdiri dari 3 jenis, yaitu colitis ulseratif, penyakit Crohn dan indeterminate colitis.
Tidak seperti Crohn disease, yang dapat mengenai semua bagian dari traktus gastrointestinal, colitis ulseratif seringnya mengenai usus besar dan dapat terlihat dengan colonoscopy.
Etiologi pasti dari colitis ulseratif masih belum diketahui, tetapi penyakit ini multifaktorial dan polygenic. Faktor-faktor penyebabnya termasuk faktor lingkungan, disfungsi imun dan predisposisi genetik
Colitis ulseratif terjadi 3x > Crohn diseaseColitis ulseratif terjadi 3x > Crohn disease <<< asia, afrika, amerika selatan<<< asia, afrika, amerika selatan Kulit putih >>>Kulit putih >>> Insiden puncak usia 20-25 tahunInsiden puncak usia 20-25 tahun, puncak , puncak
kedua usia 60-80 tahunkedua usia 60-80 tahun CU tidak diperberat oleh merokokCU tidak diperberat oleh merokok
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Kolitis ulseratif peradangan
kolon
Idiopatik
Perluasan penyakit: distal dan ekstensif
EpidemiologiEpidemiologiAwalnya:Awalnya:
Abad ke-20:Abad ke-20:
Banyak Sedikit
Tetap Semakin Banyak
KlasifikasiKlasifikasi Ringan Sedang Berat
Pergerakan usus <4 per hari 4-6 per hari >6 per hari
Darah pada feses Sedikit Lumayan banyak Banyak
Demam Tidak ada Rata-rata <37,5oC Rata-rata >37,5oC
Takikardia Tidak ada Rata-rata
<90×/menit
Rata-rata
>90×/menit
Anemia Ringan >75% ≤75%
Laju sedimentasi <30 mm >30 mm
Gambaran
endoskopi
Eritema,
penurunan
corak vaskuler,
granula yang
masih baik
Eritema, granula
kasar, corak
vaskuler tidak
ada, terjadi
perdarahan
kontak, dan tidak
ada ulserasi
Terjadi perdarahan
spontan dan
terdapat ulserasi
AnatomiAnatomi
PATOGENESISPATOGENESIS
FAKTOR GENETIK
FAKTOR MIKROBIOLOGIS
nucleotide oligomerization binding domain 2 (NOD2)
Interaksi host dan mikroba
RESPON IMUN
glikolipid
Sel epitel usus
Bakteri
Pengaturan IL13 α2 pada sel T NK
sel T NK aktif Toksik pada epitel
DISFUNGSI BARIER EPITEL
CONT...CONT...
Kerusakan sel epitel
Produksi antibodi antitropomiosin oleh sel B
Saat protein nuklear neutrofil merangsang produksi pANCA
CONT...CONT...
Sel Th1, Th17, Th2 Produksi IL13
Disfungsi barier epitelPermeabilitas
IL5
Aktivasi eosinofilBakteri masuk
Produksi proinflamasi
PatogenesisPatogenesis
DIAGNOSIS
PEMERIKSAANFISIK
INSPEKSI:
•Perut kembung•Atrofi otot•Takipnea
PALPASI:
Nyeri tekan abdomen
(tenderness)
PERKUSI:
Nyeri dan terdengar
suara timpani akibat adanya
flatulen
AUSKULTASI:
Bising usus terdengar normal, namun dapat
ditemukan suara gemerincing bernada
tinggi
ANAMNESIS
PEMERIKSAANPENUNJANG Kolonoskopi:
•Peradangan•Perdarahan•Ulkus Kolon
Tes Darah:
Sel darah putih
Tes Feses:
•Darah•Bakteri•Parasit
DIARE BERDARAH
Gambaran Gambaran MakroskopisMakroskopis
Yg terkena hanya kolon, distribusiYg terkena hanya kolon, distribusi difus, difus, timbulnya striktur belakangan & jarang, timbulnya striktur belakangan & jarang, dinding tipis, terjadi dilatasi.dinding tipis, terjadi dilatasi.
MikroskopisMikroskopis
Pseudopolip terlihat jelas & nyata, ulkus Pseudopolip terlihat jelas & nyata, ulkus dangkal, reaksi limfoid ringan, fibrosis dangkal, reaksi limfoid ringan, fibrosis ringan, serositis ringan, granuloma & ringan, serositis ringan, granuloma & fistula tidak ada.fistula tidak ada.
Thumbprinting
Foto polos abdomen pada pasien dengan colitis ulseratif eksaserbasi akut menunjukkan gambaran thumbprinting pada fleksura splenika dari kolon
Foto polos abdomen pada pasien dengan riwayat colitis ulseratif menunjukkan striktur/spasme yang panjang pada kolon asendens/sekum. Perhatikan bahwa terdapat pseudopoliposis pada kolon desendens
pseudopolip
Pemeriksaan barium enema dengan kontras dobel menunjukkan colitis ulseratif pada stadium awal, di mana mukosa masih normal dan tampak pseudopolip
Pemeriksaan barium enema dengan kontras dobel menunjukkan keterlibatan kolon dengan collar button ulcers yang banyak seperti yang diperlihatkan dengan tanda panah
Pemeriksaan barium enema menunjukkan keterlibatan striktur yang panjang pada kolitis ulseratif, yang ditandai dengan penyempitan lumen kolon desendens yang ireguler
Pemeriksaan barium enema menunjukkan hilangnya haustra pada seluruh kolon desendens disertai dengan ulserasi, sehingga memberikan gambaran “lead-pipe”
CT-Scan abdomen dan pelvis potongan coronal menunjukkan CT-Scan abdomen dan pelvis potongan coronal menunjukkan penebalan dinding mukosa dan iregularitas yang terjadi pada kolon penebalan dinding mukosa dan iregularitas yang terjadi pada kolon asendens dan desendens, seperti yang diperlihatkan pada tanda asendens dan desendens, seperti yang diperlihatkan pada tanda panah.panah.
CT-Scan abdomen dan pelvis potongan aksial menunjukkan target sign, seperti yang diperlihatkan pada tanda panah
Gambaran kolitis ulseratif pada kolonoskopi
Hasil pemeriksaan histopatologis pada kolitis ulseratif kronik eksaserbasi akut menunjukkan inflamasi difus, limfoplasmasitosis basal, atrofi dan iregularitas pada kripte, dan erosi superfisial
PENGOBATAN
Modifikasi gaya hidup
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
OPERATIVE
KOMPLIKASI
Anemia
Megakolon Toksik
Striktur
Kanker Kolon
KESIMPULAN
1. Kolitis ulseratif merupakan peradangan pada kolon dengan faktor risiko gaya hidup tidak sehat, sosialekonomi tinggi , appendectomy dan tersebar di seluruh negara baik negara maju maupun negara berkembang.
2. Patogenesis kolitis ulseratif terjadi akibat kombinasi gangguan pada host yang berinteraksi dengan mikroba intestinal, disfungsi epitel intestinal, dan respon imun yang menyimpang.
3. Penegakan diagnosis kolitis ulseratif harus dilakukan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
4. Diagnosis banding kolitis ulseratif adalah Crohn’s disease.
5. Penatalaksanaan kolitis ulseratif tidak spesifik, namun disarankan kepada masyarakat agar lebih banyak melakukan pencegahan dengan menerapkan pola hidup sehat.
6. Prognosis kolitis ulseratif tergantung ketepatan dan kecepatan diagnosis serta ketepatan dalam memberikan pengobatan , sehingga dapat juga mencegah terjadinya komplikasi lebih berat baik di dalam maupun di luar sistem pencernaan.
top related