preparat whole mount protozoa
Post on 10-Aug-2015
577 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PREPARAT WHOLE MOUNT PROTOZOA
I. TUJUAN
a. Membuat preparat whole mount protozoa yang permanen dengan pewarnaan ganda
Hematoxylin.
b. Menganalisis hasil pembuatan preparat whole mount protozoa
II. LANDASAN TEORI
Preparat utuh/ whole mount adalah preparat yang obyeknya merupakan
keseluruhan bagian secara utuh tanpa mengurangi / melakukan pengirisan. Tujuan
pembuatan preparat utuh / whole mount adalah untuk dapat menyediakan preparat
mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur secara keseluruhan dari bahan / obyek
yang bersangkutan (Rudyatmi, 2012:5).
Karena ukurannya yang mikroskopis, maka diharapakan dengan pembuatan
preparat whole mount protozoa ini dapat dilihat bentuk dan struktur protozoa dengan alat
bantu mikroskop. Ciri umum dari phylum Protozoa adalah sebagai berikut:
1. Mikroskopis, satu sel, membentuk koloni
2. Bentuk sel tetap, oval, memanjang, sphaerik
3. Nukleus jelas, satu atau banyak serta terdapat pula organela lain
4. Bergerak dengan flagelata, pseudopodia, cilia atau gerakan sel itu sendiri
5. Mempunyai pelindung tubuh, kista resisten terhadap keadaan yang tidak
menguntungkan
6. cara hidup: bebas, komensal, mutualistis atau parasitic
III. PROSEDUR KERJA
Mengkulturkan protozoa air bunga sedap malam selama 2 minggu. Mensterilisasi
gelas benda dengan alkohol 70% kemudian mengeringkanya dengan tisu. Melapisi gelas
benda dengan perekat albumin meyer dengan cara meneteskan albumin meyer tersebut di
salah satu sisi gelas benda dan meratakan dengan menggunakan jari telunjuk sampai
terasa sedikit lengket. Meletakan gelas benda tersebut diatas rak pewarnaan dengan
posisi datar dan menetesi beberapa tetesan kultur protozoa. Mengeringanginkan sampai
cairan kultur yang bersangkutan menguap tetapi jangan sampai kekeringan, karena
protozoa dapat mengalami plasmolisis. Memfiksasi protozoa dengan cara meneteskan
beberapa tetes metanol di atas obyek sampai rata dan menunggu sampai kering. Mencuci
dengan memasukan obyek ke dalam staining jar yang berisi alkohol 50%, 30%, dan
aquades beberapa celupan. Mewarnai protozoa dengan memasukan obyek glas ke dalam
staining jar yang berisai Hematoxilin 3 menit. Mencuci dengan alir mengalir perlahan-
lahan dalam staining jar sampai terlihat warna biri cerah. Mendehidrasi dengan
menggunakan obyek glas ke dalam staining jar yang berisi 50% ,70%, 80%, 90% dan
absolut masing-masing beberapa celupan yang berisi campuran alkohol xilol 3:1, 1:1,
1:3, dilanjutkan ke dalam xilol murni I dan II masing-masing beberapa celupann (2
menit). Meneteskan obyek yang bersangkutan dengan 1 tetes canada balsam dan
menutupnya dengan gelas penutup dengan hati-hati. Meletakan label sesuai identitas
preparat yang bersangkutan pada ujung kanan gelas benda dengan posisi memanjang.
Mengamati preparat dengan perbesaran kuat, memfoto dan menganalisis preparat tang
telah dibuat.
IV. HASIL
Nama Preparat Hasil Pengamatan
Whole mount
protozoa
Hematoxylin
28-09-2006
Berdasarkan foto dari hasil pengamatan preparat permanen whole mount protozoa
dengan pewarnaan tunggal menggunakan Hematoxylin dengan perbesaran 40X10 dapat
diketahui bahwa protozoa terlihat yaitu Paramecium sp. jelas tapi struktur anatominya
kurang begitu jelas karena preparat tidak terwarna kontras.
V. PEMBAHASAN
Pengawetan dalam bentuk preparat pada spesimen protozoa ini merupakan
pengawetan preparat dalam bentuk spesimen utuh (wholemount). Dikatakan spesimen
utuh karena tidak dilakukan pemotongan ataupun pengurangan bagian tubuh objek.
Protozoa diperoleh dari air kolam yang dikembangbiakkan dalam media air rebusan
jerami, yang kemudian dimurnikan. Sehingga hanya diperoleh satu jenis kelompok
spesimen protozoa.
Dalam membuat awetan protozoa berupa preparat tersebut, dilakukan beberapa
langkah penting yang perlu dicermati dengan baik, karena tiap langkah kerja pembuatan
preparat memiliki tujuan masing-masing. Pembersihan kaca benda menggunakan kapas
yang telah dibasahi dengan alkohol agar minyak dan kotoran lain yang melekat pada
kaca benda dapat diangkat dengan baik. Digunakan alkohol 70%, karena alkohol mudah
mengikat kotoran pada permukaan kaca benda, selain itu alkohol juga mudah menguap.
Sehingga kaca benda yang dibersihkan cepat kering, dan bisa segera dipakai. Kemudian
melapisi kaca benda dengan albumin-Mayer yang dibuat dari campuran putih telur dan
gliserin. Putih telur dalam campuran ini berperan sebagai perekat. Gliserin dalam
campuran ini berperan sebagai pengawet putih telur, dimana gliserin umumnya
digunakan untuk mengawetkan jaringan dalam kurun waktu tertentu. Kristal phenol
untuk mencegah jamur. Sehingga perekat albumin-mayer dapat disimpan lama dalam
oven dan dapat digunakan kapan saja jika diperlukan.
Setelah albumin-Mayer kering, kultur murni protozoa diteteskan di atasnya,
menunggu sampai airnya sebagian menguap. Menjaga agar jangan sampai kering, sebab
protozoa akan mengalami plasmolisis bila kering. Mematikan protozoa dengan proses
fiksasi. Tujuan dari proses fiksasi adalah untuk menghentikan proses metabolisme secara
cepat, mencegah kerusakan sel, dan mengawetkan komponen sitologist protozoa. Bahan-
bahan kimia tersebut saat diberikan pada sel akan segera menghentikan metabolisme sel.
Dari hasil analisis pengamatan preparat whole maount protozoa yang telah dibuat
dapat terlihat adanya protozoa yang teramati yaitu Paramecium sp. namun struktur
anatominya belum dapat teramati dengan jelas karena pewarnaan Hematoxilin tidak
sempurna sehingga preparat tidak terwarnai dengan kontras.
VI. KESIMPULAN
1. Pembuatan preparat whole mount protozoa dapat menggunakan pewarna
hematoxilin
2. Berdasarkan hasil pembuatan preparat whole mount protozoa, Protozoa yang
teramati yaitu Paramecium sp.
VII. SARAN
1. Dalam pembuatan preparat sebaiknya sebelum diproses kultur protozoa diamati
terlebih dahulu
2. Pencucian dengan menggunakan air mengalir harus hati-hati agar protozoa tifak
ingkut hanyut dalam air
3. Lama pewarnaan harus diperhatikan agar preparat terwarnai sempurna.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Rudyatmi, Ely. 2012. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang : FMIPA UNNES.
Setiati, N dkk. 2004. Bahan Ajar I : Taksonomi Hewan. Semarang : Laboratorium
Taksonomi Hewan Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
PEMBUATAN PREPARAT whole mount protozoa
Oleh :
HENI FITRIYANI
(4401409048)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
top related