ppt sesak napas dan penanganannya pada anak

Post on 26-Dec-2015

284 Views

Category:

Documents

57 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

respirasi

TRANSCRIPT

Sesak Napas dan Penatalaksanaannya Pada Anak

Disusun Oleh:Vonny Christy11.2013.076

Dokter Pembimbingdr. Sonny Kusuma Yuliarso, Sp.A

Pendahuluan

• Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.

• Fungsi respirasi adalah melakukan pertukaran O2 dan CO2 antara udara atmosfer dan darah untuk mempertahankan PO2 dan PCO2 arteri normal.

Anatomi sistem pernapasan • Sistem pernafasan terdiri daripada hidung, faring,

laring, trakea, bronkus, bronkiol, alveolus, paru-paru, tulang rusuk, otot interkosta, dan diafragma.

• Saluran napas bagian atas: hidung, faring, laring, trakea.

• Saluran napas bagian bawah: bronkus, bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratori, duktus dan sakus alveolar, alveoli.

Anatomi sistem pernapasan - alveoli dibagi 3:

• Sel-sel alveolar tipe I: sel epitel yang membentuk dinding alveoli.

• Sel-sel alveolar tipe II: sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan.

• Sel-sel alveolar tipe III: adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan.

Gambar anatomi sistem pernapasan

Gambar anatomi sistem pernapasan

Fisiologi sistem pernapasan

Fisiologi sistem pernapasanProses bernapas terdiri dari 3 bagian, yaitu:

• Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari luar ke paru-paru atau sebaliknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :- Tekanan udara atmosfir- Jalan nafas yang bersih- Pengembangan paru yang adekuat

Fisiologi sistem pernapasan • Difusi yaitu pertukaran gas-gas antara alveolus dan

kapiler paru-paru. Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :

- Luas permukaan paru-Tebal membran respirasi-Jumlah darah-Keadaan/jumlah kapiler darah-Afinitas-Waktu adanya udara di alveoli

Fisiologi sistem pernapasan • Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui

darah di paru-paru ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :-Curah jantung (cardiac Output/CO)-Jumlah sel darah merah-Hematokrit darah-Latihan (exercise)

Gambar fisiologi sistem pernapasan

Skema perjalanan oksigen dan karbondioksida

Jenis pernapasan

Jenis pernapasan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan

• Tahap Perkembangan: Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara.

• Lingkungan: Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi.

• Gaya hidup: Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung.

• Status kesehatan: Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan

• Narkotika: Morfin dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula.

• Gangguan fungsi pernapasan: Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, sianosis, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas.

Kelainan Pola Pernapasan

• Bradipnea: Frekwensi pernapasan lambat yang abnormal, irama teratur.

• Takipnea: Frekwensi pernapasan cepat dan dangkal yang abnormal.

• Hiperpnea: Pernafasan dalam.

Kelainan Pola Pernapasan

• Pernapasan Cheyne–stokes: pernapasan yang cepat dan dalam, diikuti oleh beberapa periode pernapasan yang lambat dan dangkal, serta periode apnea beberapa saat.

• Pernapasan Ataksik (pernapasan Biot): tipe pernapasan Biot ditandai dengan irama yang sama sekali tidak teratur,

Sesak napas/dispnea

• Suatu persepsi subjektif mengenai ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda intensitasnya.

• Merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor fisiologi, psikologi, sosial dan lingkungan dan dapat menginduksi respons fisiologis dan perilaku sekunder.

Mekanisme dispnea

Pembagian Dispnea

• Sesak napas akut: Berlangsung < dari 1 bulan, dengan awal yang tiba-tiba. Penyebab diantaranya penyakit paru-paru, jantung atau trauma dada.

• Sesak napas kronik: Berlangsung > dari 1 bulan. Penyebabnya diantaranya asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), emfisema, inflamasi paru-paru, tumor, kelainan pita suara.

Klasifikasi dispnea• Inspiratori dispnea, yakni kesukaran bernapas pada waktu inspirasi

yang disebabkan oleh karena sulitnya udara untuk memasuki paru.• Ekspiratori dispnea, yakni kesukaran bernapas pada waktu ekspirasi

yang disebabkan karena sulitnya udara yang keluar dari paru-paru.• Kardiak dispnea, yakni dispnea yang disebabkan primer penyakit

jantung.• Exertional dispnea, yakni dispnea yang disebabkan karena olahraga.• Expansional dispnea, dispnea yang disebabkan karena exspansi dari

rongga toraks. • Paroksimal dispnea, yakni dispnea yang terjadi sewaktu-waktu, baik

pada malam maupun siang hari.• Ortostatik dispnea, yakni dispnea yang berkurang pada waktu posisi

duduk.

Etiologi • Kardiovaskular: Fungsi utama jantung adalah

menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolism (karbondioksida).

• Sistem respirasi: - Bronkiektasis adalah pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muscular dinding bronkus. Gejala demam, tidak ada nafsu makan, penurunan berat badan, anemia, nyeri pleura, dan lemah badan, sesak nafas dan sianosis, sputum sering mengandung bercak darah, dan batuk darah. Gambaran radiologi gambaran sarang tawon (honey comb appearance).

Etiologi -Pneumonia adalah infeksi akut jaringan (parenkim) paru. Gejala berupa demam tinggi, batuk hebat, pernapasan cepat, retraksi dada, sesak napas, sianosis, nyeri kepala, nyeri perut dan muntah.- Asthma bronkiale: Asthma terbagi menjadi alergi, idiopatik, non alergik atau campuran. Gejala utama dispnea, batuk dan mengi.

• Hematogenous dispneu: adanya asidosis, anemia atau anoksia, biasanya berhubungan dengan exertional (latihan).

• Neurogenik dispneu: oleh karena emosi dan organik dispneu yang terjadi akibat kerusakan jaringan otak atau karena paralisis dari otot-otot pernapasan.

Etiologi • Sistem metabolik: Erytropoitin diproduksi

oleh ginjal, menstimulus sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah. Gejala berupa keletihan, angina dan sesak nafas. Pada pemeriksaan dapat ditemukan nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak, suara krekels.

• Sistem Endokrin: Penderita hipertiroid yang diakibatkan kelemahan otot-otot pernapasan.

Etiologi • Intoksikasi: organofosfat (petroleum distillates

dan paraquat) menimbulkan bronkospasme dan yang menyebabkan kesulitan bernapas. Keracunan salisilat dapat menekan pusat pernapaasan. Keracunan karbon monoksida menyebabkan gangguan pada metabolisme oksigen. Methanol dan ethylene glycol menyebabkan asidosis metabolik dan takipnea yang menyebabkan kesulitan bernapas hingga gagal napas.

• Psikogenik: Pada gangguan somatisasi, ansietas dan depresi.

Klasifikasi sesak nafas menurut onset

– Menit: tromboemboli paru, pneumo toraks, asma,

aspirasi benda asing, akut left ventrikular failure

– Jam – hari: pneumonia, asma, PPOK eksaserbasi

– minggu – bulan: anemia, efusi pleura, penyakit

neuromuskular

– Bulan – tahun: PPOK, fibrosis paru, TB paru

Anamnesis • Kapan saja sesak napas dirasakan? Muncul secara mendadak atau

perlahan? Sesak napas terakhir kali kapan? Berapa sering dirasakan?

• Tanyakan mengenai pemicu? Kondisi yang memperingan dan memperberat?

• Apa yang dirasakan? Apakah dapat di deskripsikan?• Dapat menunjukan lokasi sesaknya? Sesaknya menyebar?• Tentukan apakah masalah yang muncul saat ini merupakan kasus

baru atau kambuh?• Jika diberi angka berapa skala sesak yang dirasakan? Gunakan skala

dari 1–10 (1 = hanya disadari saja; 10 = panik). • Apakah sesak disertai nyeri dada, batuk dengan sputum atau tidak,

demam?• Adakah riwayat pengobatan, pajanan rokok, atau pajanan dengan

penderita tb?

Pemeriksaan fisik • Keadaan umum : gelisah, tampak sakit, sianosis• Merintih/grunting, pernapasan cuping hidung, wheezing,

stridor• Kepala terangguk-angguk (gerakan kepala yang sesuai

dengan inspirasi menunjukkan adanya distres pernapasan berat)

• Tekanan darah dan nadi• Frekuensi pernapasan cepat– Umur < 2 bulan : > 60 kali– Umur 2 – 11 bulan : > 50 kali– Umur 1 – 5 tahun : > 40 kali– Umur > 5 tahun : > 30 kali

Pemeriksaan fisik • Inspeksi :

– Adanya cedera kepala atau tidak– Peningkatan tekanan vena jugularis– Gerakan dinding dada– Retraksi dinding dada dan kelainan pada dinding dada yang lain– Tanda-tanda obstruksi – Kelainan tulang belakang– Kelainan pada abdomen : distensi abdomen

• Perkusi – Pada perkusi dada ditemukan : sonor, hipersonor

• Palpasi : fremitus taktil, perabaan massa pada leher dsb• Auskultasi

– Suara nafas : vesikuler, bronchial, ronkhi, wheezing– Jantung : gallop, murmur

Pemeriksaan penunjang

• Complete blood count• Arterial blood gas• Pulse oximetry• Spirometry• Echocardiography• Chest x-ray

Diagnosis banding

Penatalaksanaan • Non-medikamentosa– Fisioterapi: breath-control, relaxing– Ventilasi ruangan yang baik– Posisi – Mengurangi aktivitas yang dapat menyebabkan

sesak– Pakai face-mask untuk melindungi dari kontak

alergen– Oksigenasi dengan nasal canul atau face-mask – Edukasi

PENATALAKSANAAN

• Farmakoterapi – Sesuai dengan penyebabnya– Bronkodilator • Golongan ß-2 agonis :

– Salbutamol : 0.2-2mg/kgBB/hari , dibagi dalam 3-4 dosis

• Derivat xanthin :– Aminofilin : 5mg/kgBB– Theophyline : 65-150mg/kgBB

Kesimpulan • Dispnea merupakan suatu istilah yang menggambarkan

suatu persepsi subjektif mengenai hasil interaksi dari berbagai faktor fisiologi, psikologi, sosial dan lingkungan dan dapat menginduksi respons fisiologis dan perilaku sekunder mengenai ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda intensitasnya. Dispnea dapat disebabkan oleh sistem kardiovaskulaar, respirasi, neuromuskular, endokrin, hematologi, metabolik, dan psikogenik. Penatalaksaan dispnea yang terutama adalah mengobati penyakit dasar dan komplikasinya.

Terima kasih

top related