ppt responsi katarak glaukoma

Post on 01-Dec-2015

87 Views

Category:

Documents

13 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Responsi Dokter MudaKATARAK

Oleh :Dhanang Hadi P 010911076Yohannes Septiandi 010911077Gus De Janardhana 010911078Afi Adi Kirana 010911082

.Pendahuluan…

Faktor Risiko

Blok pupil

Sumbu antero-posterior lensa memanjang

Penebalan lensa

Menutup saluran trabekulum

TIO meningkat

Glaukoma

Pendorongan iris

..Tinjauan Pustaka…

BikonveksD= 9-10mm

Tebal= 3-5mmBerat 135-255 mg

1. Kapsul2. Epitel3. Nukleus dan Korteks4. Zonulla Zinnii

Anatomi dan Struktur Lensa

Fisiologi Lensa

(Khurana, 2007)

Sifat transparan lensaAktivitas metabolisme lensaAkomodasi lensa

• Avaskular• Tightly packed• Komposisi protein

lensa• Kapsul semipermeabel• Pompa pada membran

serat lensa

Metabolisme Glukosa:• Glikolisis (78%)• HMP shunt (5%)• Sorbitol pathway (5%)

Katarak

Katarak adalah Segala kekeruhan lensa yang normalnya

transparan, dapat disebabkan oleh berbagai hal, dapat mengakibatkan penurunan

penglihatan.

Patofisiologi Katarak

(Olver dan Cassidy, 2005)

PENYEBAB PASTI: belum diketahui•Usia tua (paling banyak)•Berhubungan dengan kelainan mata lainnya dan kelainan sistemik (diabetes, uveitis, operasi mata sebelumnya) •Berhubungan dengan pengobatan sistemik (penggunaan kortikosteroid, Phenotiazine)•Trauma dan benda asing intraokular•Radiasi (X-ray, UV)•Kongenital (dominan, merupakan bagian dari sindrom, metabolisme galaktosa yang abnormal, hipoglikemia)•Berhubungan dengan kelainan lain yang diturunkan (myotonic dystrophy, sindrom Marfan, sindrom Lowe, rubella)

KlasifikasiEtiologi

KongenitalDidapat/Acquired

• Katarak senilis• Katarak akibat trauma• Katarak komplikata• Katarak metabolik• Katarak radiasi• Katarak akibat bahan-bahan

toksik (contoh: Kortikosteroid, obat-obatan miotikum, besi dan chopper)

• Katarak merupakan bagian dari sindrom (missal: Distrofi myotonik, sindrom Marfan, sindrom Lowe, sindrom Treacher-Collin)

MorfologiKatarak kapsularKatarak subkapsularKatarak kortikalKatarak supranuklearKatarak nuklearKatarak polar

Stadium Katarak

(Budiono dan Djiwatmo, 2006)

Perifer korteks (garis-garis

yang melebar – sentral

menyerupai jeruji seperti roda). Visus masih baik

Posterior nukleus.

Pencembungan lensa –

glaukoma 2O dan miopi

Seluruh lensa. Visus HM / LP

Pencairan Korteks dan

Nukleus (Morgagni),

Lensa kehilangan

cairan + keriput

(Shrunken)

Tanda Klinis (Signs)Pemeriksaan Katarak

imatur

Katarak

matur

Katarak

hipermatur

(M)

Katarak

hipermatur

(S)

Visus 6/9 – FC HM – LP LP + LP +

Warna

lensa

Putih keabuan Putih mutiara

dengan

nukleus

kecokelatan

yang mulai

tenggelam

Putih susu Putih kotor

Tanda Klinis (Signs)…..

Pemeriksaan Katarak

imatur

Katarak

matur

Katarak

hipermatur

(M)

Katarak

hipermatur

(S)

Iris shadow + - - -Oftalmoskopi

direk

Terdapat

banyak

daerah gelap

pada refleks

fundus

Refleks

fundus -, pupil

terlihat putih

Refleks

fundus-, pupil

berwarna

putih susu

Refleks

fundus-

Slit-lamp Beberapa

daerah opak

pada korteks

Bagian korteks

opak

Nukleus lensa

kecokelatan

Lensa

tenggelam,

kapsul anterior

menebal

Diagnosis

• Anamnesis• Pemeriksaan Fisik:

– Visus– Tekanan Intra Okuli– Segmen Anterior– Segmen Posterior

Tatalaksana

Tindakan Operatif

ICCEECCE

PhakoemulsifikasiSICS

Perawatan Pasca Bedah

• Pasien dapat rawat jalan pada hari itu juga, • bergerak dengan hati-hati• menghindari peregangan atau mengangkat benda berat

(satu bulan),• Tidak olahraga berat (2 bulan)

• Mata dapat dibalut /dilindungi dengan kacamata atau dengan pelindung seharian.

• Biasanya pasien dapat melihat dengan baik melalui lensa intraokuler sambil menantikan kacamata permanen ( Biasanya 6-8 minggu setelah operasi ).

Perawatan Pasca Bedah

• Pemberian obat – obatan:• Antinyeri• Antibiotik (sistemik dan tetes mata)• Steroid

Komplikasi

Prognosis

• Dengan tehnik bedah yang mutakhir, komplikasi atau penyulit menjadi berkurang.

• Hasil pembedahan yang baik dapat mencapai 95%.

• Keberhasilan tanpa komplikasi – prognosis dalam penglihatan dapat meningkat

…Kasus..

Identitas Pasien

• Nama : Ny. M• Usia : 63tahun• Alamat : Kamal, Madura• Pekerjaan : Ibu rumah tangga• Agama : Islam• No. DMK : 12 25 44 77

Anamnesis

2.1. Keluhan Utama : Penurunan penglihatan mata kanan

Anamnesis

2.2 Riwayat Penyakit Sekarang• Penurunan pengelihatan mata kanan dirasakan

sejak 1 tahun yang lalu,awalnya seperti tertutup kabut. Makin lama makin memberat. Keluhan ini makin memberat sekitar 3 bulan yang lalu dimana pasien hanya bisa melihat bayangan saja. Pasien juga mengeluhkan manik mata sebelah kanan nya jadi putih.

• Pasien sudah periksa ke dokter spesialis mata di RS Pamekasan sejak 6 bulan yang lalu, oleh dr. Sp. M dinyatakan pasien menderita katarak. Pasien rutin kontrol ke dokter mata tiap bulan tetapi pengelihatan pasien tetap menurun. Diberi obat minum dan tetes mata,tetapi pasien tidak ingat namanya.

• Pasien sempat mengeluh mata kanan merah,merasa cekot-cekot dan berair 2 minggu yang lalu.Cekot-cekotbersifat hilang-timbul.Periksa ke dokter mata di RS Sampang, diberikan obat tetes mata tapi pasien lupa namanya, mungkin Glukon dan Asam Mefenamat. Keluhan pasien membaik, mata merah hilang, cekot-cekot dan berairnya juga hilang.

• Riwayat sakit seperti ini sebelumnya disangkal (-). Riwayat pemakaian Kacamata lensa (+) sejak 3 tahun yang lalu. Riwayat Trauma (-). Riwayat minum obat-obatan (+)Allopurinol dari poli saraf. Riwayat penggunaan tetes mata dalam waktu lama (-).

• RiwayatPenyakitDahuluHipertensi (+). Riwayat Diabetes Mellitus disangkal.

Riwayat Asam urat (+) dan Kolesterol (+).

• Riwayat SosialPasien sehari-harinya sebagai Ibu rumah tangga.

Merokok (-). Pasien juga jarang berolahraga teratur.

• RiwayatPenyakitKeluargaRiwayatkencingmanis dan darahtinggidisangkal. Bibi pasien ada yang menderita katarak.

Pemeriksaan Fisik• Status GeneralisKeadaanumum : BaikTekanan darah : 150/100 mmHg,posisiduduk,

lengan kananNadi : 90x/menit, regular, kuat angkatRR : 18x/menit regular • Status Lokalis MataVisusVOD : 1/300VOS : 6/6

Pemeriksaan Fisik

• Tekanan Intraokuli OD dan OS• TIO OD : 31,8 mmHg• TIO OS : 17,3 mmHg

SEGMEN ANTERIOR (SLIT LAMP)

OD OS

Edema (-),spasme (-) Palpebra Edema (-),spasme (-)

Hiperemia (-), sekret (-), papil (-), folikel (-) Konjungtiva Hiperemia (-), sekret (-), papil (-), folikel (-)

Jernih Kornea Jernih

Dangkal BMD Dalam

Radier (+) Iris Radier (+)

Bulat, ϕ 5mm, RC (+) Pupil Bulat, ϕ 3mm, RC (+)

Keruh (+) Iris Shadow (-) Lensa Jernih (+)

Pemeriksaan Fisik

• FunduskopiOD : Fundus reflex –OS : Fundus reflex +, papil n. II berbatas

tegas, warna normal, tidak didapatkanperdarahan retina,

mikroaneurisma maupun eksudat, macula reflex +

OD OS

OD OS

• OD tampak pada layar slit lamp

• OS tampak pada layar slit lamp

Problem List

• Penurunan pengelihatan OD sejak 1 tahun yang lalu• OD Visus 1/300• OD Pupil 5mm (Midriasis)• OD Leukokoria• OD Iris Shadow (-)• TIO OD 31.8 mmHg• Fundus Reflek OD Negatif• Riwayat Glaukoma akut 2 minggu yang lalu• Riwayat Hipertensi

Assesment

• OD Katarak Matur• OD Glaukoma fakomorfik

Planning

• DiagnosisKonsul Divisi Glaukoma untuk pemeriksaan

gonioskopi

• Persiapan operasi:DL, FH, EKG, Chest X-RayKonsul TS Jantung

Terapi

• Farmakologi :Acetazolamide 500mg oral 4 dd 1 + Tablet Kalium 2 dd 1Pilocarpine 1% gtt 4 dd 1 OD

• Bedah : OD: ECCE + IOL

Monitoring

• Keluhan, Visus• Hipertensi

Edukasi

• Menjelaskantentangpenyakit yang diderita dan prognosisnya

• Menjelaskantentangpemeriksaan – pemeriksaan yang akandilakukanuntukpersiapan pre-operasi

• Menjelaskantentangoperasi, tujuanterapi, dan komplikasiterapi yang dapat terjadi

Edukasi

• Menjelaskanpasienpentingnyaberistirahatcukup dan menghindarimengangkatbendaberat agar pemulihan post operasiberjalanbaik, tidak mengejan dan tidak melakukan hubungan seksual selama 3 minggu setelah operasi

• Menjelaskan tentang pemakaian obat-obatan tetes mata setelah operasi

• Setelah operasi mata tidak boleh kena air dahulu sampai angkat jahitan.

Daftar Pustaka• Dhawan, S., 2005. Lens & Cataract.• Diakses dari :

http://sdhawan.com/ophthalmology/lens&cataract.pdf

• Gill, H., Juzych, M.S., Goyal, A.G., 2010. Phacomorphic Glaucoma.

• Diakses dari :http://emedicine.medscape.com/article/1204917-overview

• Ilyas, S., 2005.Penuntun Ilmu Penyakit Mata (3rd

ed). Jakarta: FKUI

Daftar Pustaka

• Ilyas, S., 2009. Ilmu Penyakit Mata (3rd ed). Jakarta: FKUI

• James, B., Chew, C., Bron, A., 2006. Oftalmologi: Lecture Notes (9th ed). Jakarta: Erlangga

• Johnson, S., 2009. Cataract Surgery in Glaucoma Patient. New York: Springer Science & Business Media

• Noecker, R.J., Kahook, M.K., 2011. Acute Angle Closure Glaucoma.

• Diakses dari :http://emedicine.medscape.com/article/1206956-overview

Daftar Pustaka• Qamar, A.R., 2008. Phacomorphic Glaucoma: An Easy

Approach, Pak J Ophthalmol , 23:2,77-79• Sowka, J., Phacomorphic Glaucoma: Case and

Review, American Optometric Association, 2008;77:586-589

• Sowka, J.W., Gurwood, A.S., Kabat, A.G., 2009. Handbook of Ocular Disease Management. Hunenberg: Alcon

• Vaughan, D.G., Asbury, T., Eva, P.R., 2007. General Ophtalmology(17thed). New York: Mc Graw Hill

• Yi, K., Chen, C.T., 2009. Phacophilic Glaucoma.Diakses dari :http://emedicine.medscape.com/article/1204814-overview

top related