ppt kp ebako

Post on 10-Dec-2015

250 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) UNTUK

PROSES REQUEST MATERIAL VENEER PADA VENEERING DEPARTMENT

PT EBAKO NUSANTARA

By :

Nadya Ratu FaraIndustrial Engineering

Diponegoro University

LATAR BELAKANG

Harga veneer yang mahal Banyak waste material Tingkat kesukaran pencarian motif yang sesuai Knowledge management operator rendah Penyimpanan tidak beraturan Suhu ruangan tidak sesuai Tidak ada pencatatan data historis

RUMUSAN MASALAH

Tidak adanya Standard Operating Procedure (SOP)

yang mengatur urutan kerja apa saja yang harus

dilakukan dari kedatangan barang hingga siap

memasuki proses machining sehingga menimbulkan

masalah kualitas, yaitu dimana produk tidak sesuai

dengan ketentuan buyers.

TUJUAN

Mengidentifikasi aktivitas – aktivitas yang ada pada

Veneering Department PT EBAKO NUSANTARA.

Membuat Standard Operating Procedure (SOP) yang

sesuai dengan proses yang berkaitan dan

menghasilkan prosedur yang memberikan informasi

yang jelas, lengkap, akurat, dan sistematis.

MASAKI IMAI – Author of Kaizen: The Key to Japan’s Competitive Success

“Tidak akan ada kaizen (continous improvement)

tanpa adanya standarisasi. Standarisasi

merupakan pondasi untuk kaizen. Jika pekerjaan

tidak distandarisasi dan senantiasa berbeda

setiap waktu, maka tidak ada dasar untuk

evaluasi, maksudnya tidak ada titik referensi

untuk membandingkan perubahannya.”

PEMBATASAN MASALAH

Penelitian dilakukan di Veneering Department PT EBAKO

NUSANTARA.

Penulis hanya membuat Standard Operating Procedure

(SOP) mulai dari kedatangan veneer dari suppliers hingga

sebelum proses machining.

BENTUK DAN KRITERIA SOP

Banyak Keputusan? Lebih dari 10 Langkah? Bentuk SOP

Tidak Tidak Simple Steps

Tidak Ya Hierarchical / Graphic

Ya Tidak Flowchart

Ya Ya Flowchart

REQUEST MATERIAL VENEERFLOW PROCESS

Kondisi saat ini :

Usulan perbaikan :

RECEIVING Truk datang membawa material veneer dan sejumlah

berkas meliputi surat jalan dan packing list yg dicocokkan oleh bagian gudang sesuai atau tidaknya dg pesanan kemudian di-TTD oleh pihak supplier dan penerima di bagian gudang.

Pintu truk difoto saat masih terkunci dan fokuskan pada plat nomor kendaraan dan nomor container yang tertera.

- Pada umumnya, Nomor container terdiri dari 4 buah huruf dan 7 buah angka. 3 huruf pertama merupakan kode dari pemilik container, 1 huruf berikutnya merupakan identifikasi untuk kategori container.

RECEIVING (CONT)

Pintu truk difoto saat terbuka salah satu, fokuskan agar terlihat veneer yg berada di dalam.

Foto sisi belakang truk saat pintu telah terbuka keduanya sebelum unloading veneer dilakukan.

Contoh:

UNLOADING

Membongkar veneer dg hati-hati dari container ke trolley.

Pengawasan proses unloading yg dilakukan oleh pihak gudang.

Pastikan bahwa kondisi pallet baik agar veneer tidak robek atau hancur.

Catat jika terdapat hal – hal yg tidak sesuai dengan prosedur dan pesanan apa adanya.

PUT AWAY

Memastikan pada lumberyard gudang import menerapkan sistem FIFO sehingga tidak terjadi oldstock karena pengeluaran barang tidak sesuai urutan.

Loading material ke lumberyard gudang import menggunakan trolley.

STORAGE

Meletakkan material veneer pada rak disesuaikan dengan jenis masing – masing veneer.

Melakukan update stock setiap kali melakukan pengisian atau pengambilan veneer menggunakan tally.

Melakukan stock opname tiap bulan utk meminimasi oldstock dan menjalankan sistem FIFO.

CLASSIFICATIONING

Menghitung total kebutuhan veneer yg diminta dari BOM berdasarkan part tiap item. Contoh: top, side, bottom, dll.

Kelompokkan tetap pada tiap rak sesuai jenis tetapi dipisahkan per part-nya.

MOVE TO DEHUMIDEFIER

Mendapatkan BOM dan FSD sesuai dg JO, mengisi withdrawal slip, dan divalidasi oleh admin lumberyard gudang import untuk material request.

Pastikan terdapat rak yg cukup utk menampung veneer yg akan dipindahkan.

Pemindahan veneer ke dehumidefier room menggunakan trolley.

Jika hujan, tutup pallet dg plastik. Simpan selama ± 3 hari hingga MC ideal. Pintu dehumidefier room harus selalu tertutup utk

menjaga suhu dan kelembabannya.

BUDGETTING

Melakukan perhitungan sesuai dg BOM. Meletakkan veneer yg akan ditandai di meja ukur

pada dehumidefier room. Membuka ikatan bundle dan dihitung tiap lembar. Penandaan ukuran panjang, lebar, untuk bagian apa

pada tiap item produk, dan jumlah join menggunakan kapur pada tiap lembar veneer dg memperhatikan motif dan jika terdapat cacat.

Meletakkan pada rak siap untuk proses guilotine.

MACHINING

Mengambil material yang akan diproses hanya dari rak siap guilotine.

Melalui beberapa mesin sesuai dengan kebutuhan berdasarkan BOM.

RETURN TO LUMBERYARD

Sisa veneer yang belum sempat terpakai dan masih berada di dehumidefier room dikembalikan ke lumberyard gudang import untuk meminimasi adanya oldstock pada rak di dehumidefier room.

Pada lumberyard gudang import, rak dibedakan antara rak untuk veneer yg baru dan rak untuk veneer hasil pengembalian.

TERIMAKASIH

top related