ppt jurnal reading fix endah adel 2

Post on 12-Jan-2016

34 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

f

TRANSCRIPT

Oleh :Endah Wahyu MentariAdelina Dwi Putri

Pembimbing :dr. Tiya, Sp. BS

Philipp Tausssky et al.

Pendahuluan

Epidural Hematoma (EDH) merupakan kondisi yang sering dijumpai pada trauma pada kepala.

Di Amerika Serikat, kejadian epidural hematoma 1-2% dari trauma kepala (sekitar 40.000 kasus per tahunnya) dan 10% diantaranya dalam koma.

Angka mortalitas sekitar 5-43% SDH Akut dilaporkan terjadi pd 5-25% pasien dengan trauma

kepala berat SDH Kronik terjadi pada 1-3 kasus per 100.000 populasi Laki-laki memiliki insiden yang lebih tinggi daripada

perempuan Lebih sering ditemukan pada umur 50-70 tahun (bridging

veins mulai rapuh mudah ruptur bila trauma) Pada bayi perdarahan subdural bilateral

Liebeskind, David S., 2012. Epidural Hematoma.Price, Daniel D., 2012. Epidural Hematoma in Emergency

Medicine.

Subdural Hematom

DEFINISI

Penimbunan darah di dalam rongga subdural (di antara durameter dan arakhnoid)

Sering terjadi akibat robeknya bridging veins yang terletak antara cortex serebri dan sinus venosus , namun dapat juga akibat laserasi pembuluh arteri pada permukaan otak.

Paling sering terjadi pada permukaan lateral hemisferium dan bagian temporal (sesuai dengan distribusi bridging veins)

Lapisan-lapisan Meningens

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI BERDASARKAN KETERLIBATAN JARINGAN OTAK KARENA TRAUMA

ETIOLOGI

TRAUMA- Trauma Kapitis- Trauma tempat lain pada badan yang mengakibatkan terjadinya geseran atau putaran otak terhadap duramater (JATUH TERDUDUK)- Trauma leher Guncangan pada badan

NON TRAUMA- Pecahnya aneurysma atau malfomasi PD di dalam ruangan subdural- Gangguan pembekuan darah dan keganasan maupun perdarah dari tumor

Gejala yang timbul tidak khas dan merupakan manisfestasi dari peninggian tekanan intrakranial seperti:

- sakit kepala- mual- muntah- vertigo- papil edema- diplopia akibat kelumpuhan n. III- epilepsi, anisokor pupil, dan defisit neurologis lainnya, kadang kala dengan riwayat trauma yang tidak jelas, sering diduga tumor otak.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium Pemeriksaan laboratorium minimal meliputi, pemeriksaan darah rutin, elektrolit, profil hemostasis/koagulasi.

Foto Tengkorakfoto tengkorak tidak dapat dipakai untuk memperkirakan adanya SDH.

CT Scan MRI

PENATALAKSANAAN

Perhatikan antara kondisi klinis dengan radiologinya.

Persiapan tindakan operasi, pengobatan dengan medikamentosa untuk menurunkan peningkatan tekanan intrakrania (PTIK). Seperti, pemberian manitol 0,25gr/kgBB, atau furosemid 10 mg intravena, dihiperventilasikan.

TINDAKAN OPERATIF

Tetapi sebelum diambil keputusan untuk dilakukan tindakan operasi, yang tetap harus kita perhatikan adalah airway, breathing dan circulation (ABCs).

Tindakan operasi ditujukan kepada: a. Evakuasi seluruh SDH b. Merawat sumber perdarahan c. Reseksi parenkim otak yang nonviable d. Mengeluarkan ICH yang ada.

PROGNOSIS

Tindakan operasi pada hematoma subdural kronik memberikan prognosis yang baik, karena sekitar 90 % kasus pada umumnya akan sembuh total. Hematoma subdural yang disertai lesi parenkim otak menunjukkan angka mortalitas menjadi lebih tinggi dan berat dapat mencapai sekitar 50 %.

EPIDURAL HEMATOMA

Definisi

Epidural hematoma (EDH) didefinisikan sebagai adanya penumpukan darah diantara dura dan tabula interna dari tulang tengkorak

Sastrodiningrat, A. Gofar., 2012 . Neurosurgery Lecture Notes.

Evans, Randolph W., 1996. Neurology and Trauma.

Etiopatogenesis

Sastrodiningrat, A. Gofar., 2012 . Neurosurgery Lecture Notes.

Evans, Randolph W., 1996. Neurology and Trauma.

Marion, Donald W. 1999. Traumatic Brain Injury.

Patofisiologi

Sastrodiningrat, A. Gofar., 2012 . Neurosurgery Lecture NotesSelladurai, Ben. dan Reilly, P., 2007. Initial Management of Head Injury A

Comprehensive Guide.

Trias Lucid Interval (+) Dilatasi pupil ipsilateral Hemiparese kontralateral

Sastrodiningrat, A. Gofar., 2012 . Neurosurgery Lecture NotesSelladurai, Ben. dan Reilly, P., 2007. Initial Management of Head Injury A

Comprehensive Guide.

Pemeriksaan Penunjang

Foto Polos Kepala (+) Fraktur Tulang

Head CT-Scan (+) Gambaran hiperdens berbentuk bikonveks,

batas tegas Midline terdorong ke sisi kontralateral (+) Garis fraktur

MRI (+) Massa hiperintens bikonveks yang

menggeser posisi durameter (+) Batas frakturDanhert, W., 1993. Radiology Review Manual.

Markam, S., 2005. Kapita Selekta Neurologi. Mardjono, M. dan Sidharta, P., 2003. Neurologi

Klinis Dasar.

Fraktur Linier

Foto Polos Kepala

Gambaran Hiperdens berbentuk bikonveks

Head CT-Scan

Gambaran Hiperintens berbentuk bikonveks

MRI

Penatalaksanaan

Intervensi bedah segera Pengamatan klinis ketat

Indikasi Operasi : Volume perdarahan > 30 cc GCS < 8

Mardjono, M. dan Sidharta, P., 2003. Neurologi Klinis Dasar.

Prognosis

Angka kematian keseluruhan pada kebanyakan  pasien dengan perdarahan epidural berkisar antara 9,4-33%, rata-rata sekitar 10%.

Karena perdarahan epidural tidak melibatkan kerusakan struktural otak yang mendasarinya, hasil akhir secara keseluruhan akan menjadi sempurna jika evakuasi bedah yang tepat dilakukan.

Prognosis lebih baik jika ada interval lucid

Mardjono, M. dan Sidharta, P., 2003. Neurologi Klinis Dasar.

top related