ppt hepatitis a 2012
Post on 03-Feb-2016
274 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BLOK XIIISISTEM DIGESTIF
KELOMPOK TUTORIAL 4
Pembimbing : dr. Kms.Yakub Rahadianto, Sp.PK
SKENARIO C
Nn. A seorang mahasiswi FK UMP, usia 18 tahun datang ke Instalasi
Gawat Darurat RSMP dengan keluhan mata kuning sejak 5 hari sebelum masuk RS.
10 hari yang lalu Nn.A mengalami demam tinggi terus-menerus disertai mual-
mual.Pada hari keenam demam berkurang, mual masih ada namun timbul kuning
pada mata dan BAK seperti teh tua. Keluhan BAB seperti dempul dan gatal-gatal
tidak ada. Nn.A tinggal di rumah kost dan sering jajan sembarangan. Beberapa
teman satu kost Nn.A juga mengalami keluhan yang sama.
Pemeriksaan fisik
Kesadaran kompos mentis, BB:50 kg, TB 160 cm
Tanda vital : TD 110/70 mmHg, Nadi 90x/menit, Pernapasan : 20x/menit, Suhu :
36,7oC
Pemeriksaan spesifik Kepala : Sklera ikterik +/+, konjungtiva tidak anemisLeher : dalam batas normalThoraks : dalam batas normalAbdomen : inspeksi datar, palpasi lemas, hepar teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi tumpul, konsistensi lunak, nyeri tekan (+), perkusi shifting dullnes (-)Ekstremitas : palmar eritema (-), akral pucat (-), edema perifer (-)Pemeriksaan Laboratorium :Hb : 12,3 g/dlLeukosit : 8.800/mm3
LED : 104 mm/jamBilirubin direk : 8,94 mg/dlSGOT : 295 u/lHt : 36 vol%Trombosit : 267.000/mm3
Anti HAV IgM : titer meningkatSGPT : 376 u/lHbSAg : (-)Bilirubin total : 9,49 mg/dlBilirubin indirek : 0,55 mg/dl
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Mata kuning : (jaundice) warna kekuningan pada sklera akibat
hiperbilirubinemia dan pengendapan pigmen empedu.
2. Demam : Peningkatan suhu tubuh melebihi normal
(36,5oC-37,2oC)
3. BAB seperti dempul : Feses kekurangan sterkobilin sehingga
warnanya pucat
4. BAK seperti teh tua : Urin berwarna merah kecoklatan karena
peningkatan bilirubin terkonjugasi.
5. Mual : serasi tidak menyenangkan yang samar pada
epigastrium dan abdomen dengan kecendrungan
ingin muntah.
6. Bilirubin : pigmen empedu yang dihasilkan dari
pemecahan heme dan reduksi biliverdin
7. Palmar eritema : kemerahan pada permukaan telapak tangan
8. SGOT : merupakan enzim yang dijumpai dalam otot jantung
dan hati, sementara dalam konsentrasi sedang dijumpai pad
otot rangka, ginjal dan pankreas
9. SGPT : merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel
hati serta secara efektif untuk mendiagnosis destruksi
hepatoselular
10. Anti HAV IgM : merupakan deteksi adanya antibodi IgM terhadap
hepatitis A
11. HbsAg : (Hepatitis B surface Antigen) penanda awal infeksi
hepatitisB.
(Dorland, 2006)
Identifikasi Masalah
1. Nn. A seorang mahasiswi FK UMP, usia 18 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat
RSMP dengan keluhan mata kuning sejak 5 hari sebelum masuk RS.
2. 10 hari yang lalu Nn.A mengalami demam tinggi terus-menerus disertai mual-mual.
3. Pada hari keenam demam berkurang, mual masih ada namun timbul kuning pada
mata dan BAK seperti teh tua. Keluhan BAB seperti dempul dan gatal-gatal tidak
ada.
4. Nn.A tinggal di rumah kost dan sering jajan sembarangan. Beberapa teman satu kost
Nn.A juga mengalami keluhan yang sama.
5. Pemeriksaan fisik
Kesadaran kompos mentis, BB:50 kg, TB 160 cm
Tanda vital : TD 110/70 mmHg, Nadi 90x/menit, Pernapasan : 20x/menit, Suhu :
36,7oC
Pemeriksaan spesifik
Kepala : Sklera ikterik +/+, konjungtiva tidak anemis
Leher : dalam batas normal
Thoraks : dalam batas normal
Abdomen : inspeksi datar, palpasi lemas, hepar teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi
tumpul, konsistensi lunak, nyeri tekan (+), perkusi shifting dullnes (-)
Ekstremitas : palmar eritema (-), akral pucat (-), edema perifer (-)
6. Pemeriksaan Laboratorium :
Hb : 12,3 g/dl
Leukosit : 8.800/mm3
LED : 104 mm/jam
Bilirubin direk : 8,94 mg/dl
SGOT : 295 u/l
Ht : 36 vol%
Trombosit : 267.000/mm3
Anti HAV IgM : titer meningkat
SGPT : 376 u/l
HbSAg : (-)
Bilirubin total : 9,49 mg/dl
Bilirubin indirek : 0,55 mg/dl
ANALISIS MASALAH1. NN. A SEORANG MAHASISWI FK UMP, USIA 18 TAHUN DATANG KE INSTALASI GAWAT DARURAT RSMP DENGAN KELUHAN MATA KUNING SEJAK 5 HARI SEBELUM MASUK RS.
1a. sistem dan organ apa yang terlibat pada kasus ini ?
Sistem yang terlibat adalah Sistem Gastrointestinal dan Organ yang terlibat
adalah Hepar, Vena porta, dan vesica biliaris.
1b. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histologi dari sistem yang terlibat ?
1c. Apa etiologi dari mata kuning ?
Ikterus Prehepatik
Ikterus Hepatoselular atau Ikterus Hepatik
Ikterus Post-hepatik
1d. Apa makna mata kuning sejak 5 hari sebelum masuk RS ?
Adanya peningkatan bilirubin karena terjadi ketidakseimbangan antara uptake dan
pengeluaran bilirubin dan pada 5 hari yang lalu bilirubin pada Nn.A meningkat diatas 1,5
mg/dl. Mata kuning juga menandakan bahwa Nn.A telah masuk ke masa ikterik pada
infeksi hepatitis.
1e. Bagaimana mekanisme mata kuning ?
Infeksi virus (fecal oral) menginvasi sel parenkim hati
merusak sel hepatosit inflamasi dan pembesaran sel kupfer
penurunan sekresi bilirubin ke usus ketidakseimbangan uptake dan ekskresi
oleh sel hati penumpukan bilirubin terkonjugasi refluks
ke aliran darah menyerang jaringan berserat elastin sclera ikterik
(PAPDI, 2006).
2. 10 HARI YANG LALU NN.A MENGALAMI DEMAM TINGGI TERUS-MENERUS DISERTAI MUAL-MUAL.
2a. Apa makna 10 hari yang lalu Nn. A mengalami demam tinggi dan mual ?
Adanya inflamasi pada hepar karena invasi virus menyebabkan peningkatan
suhu tubuh dan perenggangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak
nyaman pada perut. Di manifestasikan dengan adanya rasa mual . Pada Nn.A sudah
timbul gejala prodromal. Masuk ke masa prodromal, 3 – 10 hari .
2b. Apa penyebab dari demam tinggi terus-menerus disertai mual ?
Penyebab Mual Gastroeteritis Keracunan makanan Stress Obat – obatan Efek samping terapi radiasi
Demam Adanya infeksi mikroorganisme ( bakteri, virus, dll ) Radang Efek samping obat Faktor lain seperti olahraga berat, dll (Masjoer, 2009)
2c. Bagaimana hubungan demam tinggi terus-menerus disertai mual-mual dengan mata
kuning ?
Merupakan perjalanan suatu penyakit/ aktivitas dari virus tersebut. Pada demam tinggi
dan mual merupakan masa prodroma, dimana virus menginvasihati dan terjadi
inflamasi. Mata kuning merupakan tanda bahwa telah terjadi kerusakan sel parenkim
hepar (PAPDI, 2006).
2d. Bagaimana mekanisme demam tinggi terus-menerus disertai mual-
mual ?
Virus hepatitis A masuk ke tubuh Invasi ke sel hati proses imun
(perbesaran sel kupfer dan rusaknya hepatosit ) faktor inflamasi
(pelepasan sitokin: IL-1 , IL-6 , TnF dan IFN) dan hepatomegali
demam (faktor inflamasi) dan mual (hepatomegali) (Kumar, 2007)
3. PADA HARI KEENAM DEMAM BERKURANG, MUAL MASIH ADA NAMUN TIMBUL KUNING PADA MATA DAN BAK SEPERTI TEH TUA. KELUHAN BAB SEPERTI DEMPUL DAN GATAL-GATAL TIDAK ADA.
3a. Apa makna pada hari keenam demam berkurang, mual masih ada namun
timbul mata kuning ?
Demam dan mual merupakan gejala-gejala yang timbul pada fase prodromal
(pre ikterik), sedangkan timbulnya mata kuning itu menandakan penyakitnya
sudah memasuki fase ikterus (lebih dari 5-10 hari). Jadi makna pada hari
keenam demam berkurang, mual masih ada namun timbul mata kuning
merupakan peralihan fase pada penyakit yang sedang di alami Nn. A. (Sudoyo,
2009)
3b. Apa makna BAK seperti teh tua ?
makna BAK seperti teh tua adalah kemungkinan adanya partikel bilirubin direk
yang berukuran kecil yang dapat masuk ke dalam ginjal dan kemudian di eksresikan
melalui urine dan termasuk pada fase prodromal (PAPDI, 2006).
3c. Apa penyebab BAK seperti teh tua ?
Peningkatan kadar bilirubin direk yang diekskresikan melalui urin (PAPDI,
2006)
3d. Apa makna BAB seperti dempul dan gatal-gatal tidak ada ?
Tidak terjadi sumbatan/obstruksi saluran yang akan mengirimkan empedu ke
usus, sehingga warna feses tidak seperti dempul. Makna BAB tidak seperti dempul
dan gatal-gatal dapat menyingkirkan diagnosis cholestasis dan peningkatan kadar
cairan empedu. (Hadi, 2013)
3e. Bagaimana mekanisme BAK seperti teh tua ?
Infeksi virus (fecal oral) menginvasi sel parenkim hati merusak sel
hepatosit inflamasi dan pembesaran sel kupfer penurunan sekresi
bilirubin ke usus ketidakseimbangan uptake dan ekskresi oleh sel hati
penumpukan bilirubin terkonjugasi refluks ke aliran darah partikel kecil
bilirubin direk masuk ke ginjal keluar bersama urine (PAPDI, 2006).
4. NN.A TINGGAL DI RUMAH KOST DAN SERING JAJAN SEMBARANGAN. BEBERAPA TEMAN SATU KOST NN.A JUGA MENGALAMI KELUHAN YANG SAMA.
4a. Bagaimana hubungan Nn. A tinggal di rumah kost dan sering jajan sembarangan
dengan teman satu Nn.A juga mengalami keluhan yang sama ?
Kemungkinan Nn.A terinfeksi karena makanan atau minuman yang sudah
terkontaminasi virus hepatitis A dan kontak langsung dengan orang terinfeksi selama
periode fecal shedding, disertai kontaminasi fecal-oral. (Kumar, 2007)
4b. Apakah penyakit ini kemungkinan ditularkan atau tidak ? Jika ya bagaimana cara
penularannya ?
Iya, HAV menyebar melalui ingesti makanan dan minuman yang tercemar dan
dikeluarkan melalui tinja selama 2 hingga 3 minggu sebelum dan 1 minggu setelah
onset ikterus. HAV tidak dikeluarkan dalam jumlah signifikan dalam air liur, urine, atau
semen. Kontak pribadi yang erat dengan orang yang terinfeksi selama periode fecal
shedding, disertai kontaminasi fecal-oral, merupakan penyebab utama penularan dan
dapat menjelaskan terjadinya ledakan kasus di lingkungan institusi, misalnya sekolah atau
asrama. Epidemiologi yang ditularkan melalui air juga dapat terjadi di negara yang
sedang berkembang, yang penduduknya tinggal dalam lingkungan yang padat dengan
sanitasinya buruk. Di negara maju, infeksi sporadis dapat terjadi akibat mengkonsumsi
kerang mentah atau dikukus, yang memekatkan virus dari air laut yang tercemar oleh tinja
manusia. (Kumar, 2007)
5. Pemeriksaan Fisik
5a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik ?
pemeriksaan fisik hepatitis
5b. Bagaimana mekanisme hasil pemeriksaan fisik yang abnormal ?
Sklera ikterik :
Infeksi virus (fecal oral) menginvasi sel parenkim hati merusak sel hepatosit inflamasi dan pembesaran sel kupfer penurunan sekresi bilirubin ke usus ketidakseimbangan uptake dan ekskresi oleh sel hati penumpukan bilirubin terkonjugasi refluks ke aliran darah bilirubin masuk jaringan berserat elastin sclera ikterik (PAPDI, 2006).
hepar teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi tumpul, konsistensi lunak, nyeri tekan (+) :
Virus masuk saluran cerna (fecal-oral) masuk ke vena porta invasi ke sel parenkim hati virus replikasi sel parenkim hati rusak reaksi inflamasi, pada sel kupffer mengalami hipertrofi dan hiperplasia serta dipenuhi pigmen lipofusin akibat fogositosis debris hepatoselular hepatomegali (teraba 2 jari bawah arcus costae) pada palpasi nyeri tekan (+)(Kumar, 2007)
6. PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
6a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium ?
..\..\..\Pemeriksaan laboratorium hepatitis- tutor 4 2012.docx
6b. Bagaimana mekanisme hasil pemeriksaan laboratorium yang abnormal ?
LED meningkat :
Infeksi Virus HAV terganggunya impuls listrik (ζ potensial) di membran eritrosit
terganggunya keseimbangan antar sel darah merah meningkatnya LED
SGOT dan SGPT meningkat :
HAV masuk ke hati virus bereplikasi merusak hepatosit terjadi peningkatan aspartat
amino transferase dan alanin amino transferase naiknya kadar SGOT dan SGPT
Bilirubin total dan Bilirubin direk :
HAV masuk ke saluran cerna masuk ke vena porta invasi ke sel
parenkim hati virus bereplikasi sel parenkim hati rusak virus keluar
dan menginvasi sel parenkim lain / masuk ke ductus biliaris reaksi
inflamasi, yang ditandai adanya agregasi makrofag, sel kupffer hipertrofi
penurunan ekskresi bilirubin ke usus (ketidakseimbangan antara uptake dan
ekskresi bilirubin dari sel hati) bilirubin mengalami proses konjugasi
(bilirubin direk) dan bilirubin total
7. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit pada kasus ini?
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
LED meningkat
SGPT dan SGOT meningkat
Bilirubin direk dan total meningkat
Anti HAV IgM titer meningkat
8. Apa saja data tambahan yang diperlukan ?
Pemeriksaan kadar sterkobilinogen dan uribilinogen.
Pemeriksaan kadar alkalin fosfatase, laktat dehidrogenase (LDH), Gamma glutamil
transpeptidase (GGT) merupaka enzim yang dilepaskan ke sirkulasi darah dan dihasilkan
oleh hati. Tujuan pemeriksaan untuk mengukur apakah terjadi kerusakan organ di hati.
Pemeriksaan kadar albumin (protein yang dihasilkan oleh hati dan berfungsi untuk
mengikat bilirubin).
Ultrasonografi juga dapat digunakan, pada hepatitis akut ditemukan penebalan kapsula.
(Hadi, 2013)
9. Gangguan yang mungkin terjadi ?
..\..\..\DD TUTOR 4.docx
10. Gangguan apa yang paling mungkin terjadi ?
Hepatitis A
Penyebab Hepatitis A adalah virus RNA yang tergolong dalam picorna yang
berukuran 27-28 mm. Penularan virus melalui tinja mulut (fecal oral) dengan
perantara makanan dan makanan yang tercemar oleh virus A. Masa tunas 2-6
minggu. Virus mengadakan replikasi dalam sel-sel hati dan diekskresi bersama
empedu di dalam usus dan dikeluarkan bersama tinja mulai sekitar 2 minggu
sebelum dan seminggu saatb fase ikterik. Jadi virus A ditemukan di dalam tinja
pada akhir masa tunas sampai fase permulaan dari fase ikterik. (Hadi, 2013)
11. Bagaimana tatalaksana secara komperhensif ?
Pencegahan Non-Spesifik
Perubahan perilaku untuk mencegah Hepatitis A terutama dilakukan dengan meningkatkan
sanitasi. Petugas kesehatan bisa meningkatkan hal ini dengan memberikan edukasi yang
sesuai, antara lain:
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) secara benar
Pengolahan makanan yang benar, meliputi:
Pencegahan Spesifik (Imunisasi)
Imunoglobulin.
Kuratif
Non farmakologi :
Istirahat tirah baring
Farmakologi : Pada infeksi hepatitis diberikan obat hepatoprotektor (herbal) untuk
memperbaiki fungsi hati dengan cara memperbaiki kondisi yang terjadi pada gangguan hati sebagai anti inflamasi, antioksidan, dan membantu regenerasi sel-sel hati, menjaga stabilitas membran sel. Contoh preparat hepatoprotektor adalah silymarin.
12. Apa yang akan terjadi bila tidak ditangani secara komprehensif ?
Akan terjadi komplikasi hepatitis fulminan dan nekrosis hati massif. 99% kasus
sembuh sendiri dan 1 % kasus mengalami kematian sel/nekrosis (PAPDI, 2006).
13. Bagaimana prognosisnya ?
Dubia ad bonam
14. Apa Kompetensi Dokter Umum terkait kasus ini ?
Tingkat Kemampuan 4A: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri
dan tuntas. Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara tuntas dan mandiri. (skdi, 2012)
15. Bagaimana Pandangan Islam terhadap kasus ?
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi suci dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Q.S Al-baqarah :168)
Allah telah memerintahkan manusia untuk makan-makanan yang halal dan yang baik
(menyehatkan) agar terhindar dari berbagai penyakit.
Kesimpulan
Nn.A, seorang mahasiswi FK UMP, usia 18 tahun mengalami hepatitis akut disebabkan
terinfeksi virus Hepatitis A
Kerangka Konsep
..\..\..\KERANGKAKONSEP HEPATITIS A.docx
TERIMAKASIH
top related