ppt gizi

Post on 24-Jun-2015

247 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

DASAR-DASAR ILMU GIZI

DIET ANAK OBESITAS BERBASIS POTENSI dan KEARIFAN LOKAL

ImaaELF@gmail.comekapuspitalusianadewi@ymail.com

SITI ROHIMA201210070311030

EKA PUSPITA LUSIANA DEWI201210070311027

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya

Obesitas disebabkan oleh ketidak

seimbangan antara konsumsi dan

kebutuhan energi, dimana energi

terlalu banyak dibanding

kebutuhan atau pemakaian

energi.

Kelebihan energi dalam tubuh

disimpan dalam bentuk jaringan

lemak pada keadaan normal,

jaringan lemak ditimbun

dibeberapa tempat tertentu,

diantaranya dalam jaringan

subkutan dan didalam jaringan

tirai usus (omentum).

Definisi obesitas menurut para dokter adalah sebagai berikut:

1. Suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan

2. Suatu penyakit kronik yang dapat diobati3. Suatu penyakit epidemik

4. Suatu kondisi yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain dan dapat

menurunkan kualitas hidup

Kriteria Obesitas

Untuk menentukan obesitas diperlukan kriteria yang berdasarkan pengukuran

antropometri dan atau pemeriksaan laboratorik, pada umumnya digunakan: 1. Pengukuran berat badan (BB) yang

dibandingkan dengan standar dan disebut obesitas bila BB > 120% BB standar.

2. Pengukuran berat badan dibandingkan

tinggi badan (BB/TB). Dikatakan obesitas bila BB/TB > persentile ke 95 atau > 120% 6 atau

Z-score ≥ + 2 SD.

3. Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness (tebal lipatan

kulit/TLK). Sebagai indikator obesitas bila TLK Triceps > persentil ke 85.

4. Pengukuran lemak secara laboratorik, misalnya densitometri,

hidrometri dsb. yang tidak digunakan pada anak karena sulit dan tidak praktis. DXA adalah metode yang paling akurat, tetapi tidak praktis

untuk dilapangan.

5. Indeks Massa Tubuh (IMT), > persentil ke 95 sebagai indikator

obesitas.

Body Mass Index (BMI)

Body Mass Index (BMI)

adlh : metode yang

digunakan untuk

mengukur tingkat

obesitas

BB : kuadrat TB

NB : Nilai BMI tdk tergantung pd umur & jenis

kelamin

BB = berat badan

TB = tinggi badan

BodyMass Index (BMI)

Analisa kadar lemak

tubuh biasanya dihitung

derdasdarkan BMI (Body

Mass Index).

Klasifikasi BMI Menurut WHO (1998):a. Underweight < 18.5 kg/m2

b. Rendah (tetapi resiko terhadap masalahmasalah

klinis lain meningkat)c. Batas Normal 18.5 - 24.9 kg/m2

Rata-rataOverweight: > 25

d. Pre-obese 25.0 – 29.9 kg/m2 Meningkat

e. Obese I 30.0 - 34.9kg/m2 Sedangf. Obese II 35.0 - 39.9 kg/m2

Berbahayag. Obese III > 40.0 kg/m2 Sangat

Berbahaya

TIME IS ICE BREAKING 1

tebak face

CLUE :

1. Teman Satu

kelas kita

2.Suka

mengucapkan

kata-kata

ANNELIDA

3. Suka

bernostalgia

4. Cantik, Baik

MALINAKALIMANTAN

CLUE :1.Tidak pernah

pulang kekampung halaman

2. Mempunyai Lesung di pipi

3. Baik, manis, dan pintar

4. Mempunyai suara yang khas

serta bahasa yang LIMITED

EDITION5. Suka K-pop

SUFRI-NTB

Hi…………

CLUE : 1.

Berekspres

i narsiz

2. Cowok

pintar, dan

jail3. Suka

salah satu

girl band

korea

EKO CAHYONO-TRENGGALEK

Fotoin aq donkkkkk

……

CLUE :1. Memliki pemikiran yang cerdas2. Kedua orang tuanya dosen3. Dalam seminggu sekali kita bertemu, bisa lebih dari 1X

pertemuan4. Tinggi, dan hitam manis5. Fanatik terhadap something

Siapa aq ?????

maZ Elgi Zulfakar Diny-Askor LAB

Hahay. . . . . Numpang ngeksis…

Saat ini diperkirakan sebanyak

lebih dari 100 juta penduduk dunia

menderita obesitas, dan angka ini

masih akan terus meningkat 

dengan cepat. Jika keadaan ini

terus berlanjut, pada tahun 2230

diperkirakan 100% penduduk

Amerika Serikat akan menjadi

obese.

Angka obesitas

Perkiraan prevalensi overweight dan obesitas di Indonesia  (Dit BGM DepKes,2010)

Tingkat & jumlah obesitas di negara maju

TIME IS VIDEO 1Sumber : wawancara

mandiri

Faktor yang Menyebabkan Obesitas :1. Kebiasaan makan yang berlebih-lebihan.

QS. AL-Maidah : 87

2. QS. AL-A’raf : 31-32

وTكQلQوا Vد Xج ZسTم كQل[ TدZن Xع ZمQكTتTينXز ذQوا Qخ TمTآد بTنXي يTا Zل Qق TينXفXر ZسQمZال uبXحQي Tال QهzنX إ وا QفXر ZسQت TالTو بQوا Tر ZاشTو XاتTي[بzالطTو XهXادTبXعXل Tج Tر ZخTأ الzتXي Xهzالل TةTينXز Tم zر Tح ZنTمالدuنZيTا XاةTي TحZال فXي نQوا Tآم TينXذzلXل TيXه ZلQق Xق Zز الر[ TنXم VمZو TقXل XاتTي Zاآل Qل ص[ TفQن TكXلTذTك Xة TامTي XقZال TمZوTي ة� TصXال TخTونQمTلZعTي

2. Kurangnya beraktifitas

3. Genetik dan hormonal

4. Faktor perkembangan

5. Kerusakan pada salah satu bagian otak

6. Pengaruh emosional

Dampak Obesitas (Komplikasi Obesitas)

1. Diabetes2. Tekanan darah tinggi

(hipertensi)3. Stroke

4. Serangan jantung5. Kanker

6. Batu kandung empedu dan batu kandung kemih

7. Tidur apneu8. Sindrom pickwickian

TIME IS ICE BREAKING 2

Bagaimana Cara Diet yang Benar?

1. Menjaga pola makan yang baik dan sehat

2. Mengurangi junk food

3. Mengurangi makanan yang mengandung lemak

4. Mengurangi minuman yang mengandung soda

5. Memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan

6. Lebih banyak mengonsumsi protein

7. Memperbanyak melakukan aktivitas

8. Berolahraga

9. Berpuasa

10. Menjaga BMI

TIME IS VIDEO 2 Sumber

http://www.youtube.cara-diet-anak.com

Contoh Menu untuk Obesitas dalam Kehidupan Sehari-hari :

1. Daging tanpa lemak

2. Almon

3. Blubbery

4. Brokoli

5. Salmon

6. Bayam7. Kentang manis

8. Jus9. Gandum utuh

10. Padi-padian11. Sawi putih

12. Wortel13. Apel

14. Buah dan sayuran

15. Kacang polong

Pemutaran Video sambil sesi tanya

jawab

(video 3)

KESIMPULAN Obesitas merupakan

kelebihan berat badan akibat penimbunan lemak yang berlebihan. Kondisi ini bisa terjadi karena konsumsi makanan cepat saji atau makanan yang laninnya yang berkalori tinggi namun bernutrisi rendah, serta makan yang terlalu berlebih-lebihan.

Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa kita tidak tidak boleh makan "yang terlalu berlebihan. “Makanlah sebelum kamu lapar, dan berherntilah sebelum kamu kenyang”.

Kamsahamnida. . . . . . . . .

top related