pleno pak kel.2

Post on 14-Dec-2014

130 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kedokteran kerja

TRANSCRIPT

Tutor : dr. Safitri Ammarie dr. Purwaningsih

PENYAKIT AKIBAT

HUBUNGAN KERJA

Kelompok 2

NAMA KELOMPOKKETUA : Muh. Rivaldi 09 777 027SEKERTARIS : Nurfajrin Hatibie 09 777 008ANGGOTA : Zulkifli Maku 09 777 026

Andi Masni 09 777 015

Nuzhah 09 777 009

Anggriani ningsih 09 777 013

Yunita 09 777 039

khusnul Khatimah 09 777 012

Aprilla Handayani 09 777 017

fenny seliestiawaty 09 777 010

Skenario

Seorang laki-laki pekerja usia 55 tahun dikirim ke poliklinik beberapa kali pada beberapa bulan terakhir. Dengan keluhan perasaan pusing/ mabuk/ gamang. Ia memberi riwayat penyakitnya merasa sehat sebelum bekerja ditempat tersebut dan hanya terasa pusing/ mabuk ketika ia mulai bekerja. Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter pada setiap kali ia datang menunjukan keadaan normal. Tetapi ia menuntut untuk mendapatkan sertifikat medis bahwa ia tidak bisa bekerja. Ia didiagnose sebagai “berpura-pura saki” oleh dokter poliklinik. penderita dirujuk ke poliklinik kedokteran kerja untuk penatalaksanaan “sakit pura-pura”. Pada saat mendapatkan riwayat pekerjaan dari penderita, ditemukan bahwa bekkerja sebagai tukang pasang alat di sebuah perusahaan perkapalan selama 15 tahun. Setiap hari, ia menggunakan dalam jumlah banyak pelarut organis untuk membersihkan mesin kapal. Pada beberapa bulan yang lalu, ia mengeluh pusing/mabuk sesudah melakukan pekerjaan menghilangkan gemuk/lemak, dimana hal ini menyebabkan ia tidak mau masuk bekerja.

Kata kunci

1. laki-laki 55 tahun2. pusing/mabuk, gamang3. Merasa sehat sebelum bekerja di tempat tersebut4. Pemfis : normal5. Pekerjaan : tukang pasang alat selama 15 tahun6. Setiap hari menggunakan pelarut organis7. Pusing/mabuk setelah bekerja beberapa bulan

yang lalu8. Menuntun untuk mendapatkan sertifikasi medis

tidak bisa bekerja9. Penderita dirujuk untuk penatalaksanaan sakit

pura-pura10.Diagonosis : berpura-pura sakit

Pertanyaan ! Apa jenis bahan organik yang digunakan, bagaimana

pengaruhnya dan berapa NAB bahan organik yang sesuai dengan skenario?

Sebutkan hazard lingkungan kerja ? Bagaimna diagnosis dari kasus ini ? Bagaimna manajemen dari kasus ini ? Bagaimana pencegahan dari kasus? Bagaimana pengendalian hazard untuk keluhan penderita ? Bagaimana hazard pengendalian lingkungan ?

Pelarut OrganikPelarut Organik

Pelarut Organik

-Hidrokarbon alifatik(Hexane, Benzine, Mineral spirits)-Hidrokarbon alisiklik (Cyclohexane, Turpentine)-Hidrokarbon aromatik (Benzene, Toluene, Xylene)

-Hidrokarbon alifatik(Hexane, Benzine, Mineral spirits)-Hidrokarbon alisiklik (Cyclohexane, Turpentine)-Hidrokarbon aromatik (Benzene, Toluene, Xylene)

Hidrokarnon terhalogenasi (Tetrachloromethane)Hidrokarnon terhalogenasi (Tetrachloromethane)

Keton, Alkohol, EterKeton, Alkohol, Eter

Pelarut organik (melalui uapnya): pada umumnya mudah menguap, gangguan pernafasan, keracunan sistem syaraf,

tergantung dari derajat penguapan

ZAT-ZAT YANG DAPAT MENYEBABKAN ENCEPHALOPATHY

Nama zat Kegunaan NAB Efek

ALKOHOL pelarut cat, sirlak & vernis dll

238 mg/m3 Kerusakan Susunan syaraf pusat, menurunkan tek. Darah, coma, dll

KETON -untuk membuat pabrik plastik-Pelincir pada pemadam

590 mg/m3 Iritasi padaselaput

lendir,Depresi

susunan saraf pusat,

Kerusakan hati, dan ginjal

ZAT-ZAT YANG DAPAT MENYEBABKAN ENCEPHALOPATHY

Nama zat Kegunaan NAB Efek

TOLUENE Sebagai pelarut cat, pernis, thinner, dan bahan perekat.

188 mg/m3 Iritasi pada saraf optik, dermatitis, aritmia jantung, ggn. Pada SSP

BENZENA Pelarut cat 32 mg/m3 Ggn. Pada SSP

MEKANISME

Zat (bersifat toksik) encephalophaty

Zat (bersifat toksik) encephalophaty

Faktor Hazard Lingkungan Kerja

Fisik : - suara - radiasi - suhu √- Tekanan- penerangan- getaran kimia √biologi : potensi bahaya yang menyebabkan Rx alergi/iritasi akibat bahan-bahan biologis (debu, kapas, dedaunan, bulu, dll)

psikologis : - hubungan kerja yang tidak baik √ - keadaan yang membosankan ergonomi : ilmu yang mempelajari kesesuaian antara manusia

dengan sistem kerjanya

Langkah-Langkah Diagnosis PAK

1. Diagnosis klinis (pemanfaatan fasilitas penunjang

: MRI adanya sust.nigra & alba yang lebih pudar)

2. Pajanan yang dialami :

Lamanya terpapar (sudah 15 tahun bekerja

sebagai pembersih mesin di kapal)

Kebiasaan menggunakan APD / tidak

Jumlah pajanan (berdasarkan IPB)

Next ...

3. Hubungan pajanan dengan penyakit (ada

hubungan )

4. Pajanan yang dialami cukup besar

(berdasarkan NAB)

5. Peranan faktor individu (genetik, harus

dilakukan

anemnesis lebih lanjut)

6. Faktor lain diluar pekerjaan

7. Diagnosis PAK (early cronic encephalopathy)

Cara mengambil sampel

• Pada masa sebelum shift (setelah 16 jam tidak

terpajan); selama shift (setelah 2 jam terpajan),

dan pada akhir shift.

• Pada awal minggu kerja atau akhir minggu kerja

• Saat pemeriksaan tidak penting atau dapat

diabaikan (kapan saja

ADOPTED BIOLOGICAL EXPOSURE DETERMINANTS (BEI) / IPB

No Zat kimia Sampling Time BEI

1 TOLUENE [108-88-3]o-Cresol in urineaHippuric acid in urineToluene in blood

End of shiftEnd of shiftPrior to last shift of workweek

0,5 mg/L1,6 g/g creatinine0,05 mg/L

2 BENZENE [71-43-2]S-Phenylmercapturic acid in urine t,t- Muconic acid in urine

End of shiftEnd of shift

25µg/g creatinine 500µg/g creatinine

Manajemen

• Terapi medikamentosa:

- Neomycin 4-8 g sehari

- Lactulose 3-4 kali 20-30 g (30-45 mL)

• Pengendalian okupasi :

- Substitusi bahan yang berbahaya dengan yang tidak

atau kurang berbahaya

- Pengendalian teknik seperti penyempurnaan

ventilasi

- Perbaikan prosedur kerja dengan tujuan menurunkan

pajanan

- Penggunaan alat pelindung diri.

Greenberg MI. Occupational and environtal medicine. New York London: Mc Graw Hill; 2006.

Pengendalian Hazard Lingkungan

Enginering control : - Eliminasi x- Substitusi- Isolasi x

Administrasi controlPersonal protective equipment

Pengendalian Hazard Lingkungan

Engineering controlSubstitution :

- substitution of material

Pengendalian Hazard Lingkungan

Administratif controlPengaturan schedule kerja atau meminimalkan kontak pekerja dengan sumber bahaya.Mengikuti prosedur yang sesuai untuk meminimalisasi pemaparan ketika pengoperasian.

APD

PENCEGAHAN PAK(EARLY CRONIC ENCEPHALOPHATY)

PRIMARY PREVENTION

ENVIRONTMENTAL MONITORING• mengetahui jenis bahan kimia dan kadar pajanannya di

tempat kerja. BIOLOGICAL MONITORING• Mengetahui pajanan menyebabkan efek pada pekerja.

Slide kuliah dr. Sultan Buraena Sp. Ok

SECONDARY PREVENTION

Slide kuliah dr. Sultan Buraena Sp. Ok

Untuk mendeteksi penyakit pada stadium awal sebelum pekerja menunjukkan gejala Proses ini disebut medical screening

TERTIARY PREVENTION

Slide kuliah dr. Sultan Buraena Sp. Ok

Upaya meminimalkan penyakit yang sudah dimiliki oleh seorang

individu. Termasuk di dalamnya

•Tindakan kuratif dan rehabilitatif. •Larangan sementara untuk kembali bekerja setelah trauma dan sakit. •Larangan permanen untuk kembali bekerja.

.

Terima kasih

top related