pertemuan keempat - fapetub14.files.wordpress.com · kota akan mengalami kepadatan penduduk ......

Post on 03-Mar-2019

236 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pertemuan Keempat

Masalah PMD dalam Konteks

Keseimbangan PMD & PMK

Anie Eka Kusumastutie-mail: anieeka@ub.ac.id

Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

Apa Tujuan Pembangunan?

(Todaro: The three objectives of development)

1. Peningkatan standar hidup (level of living) setiap

orang, baik pendapatannya, tk.konsumsi pangan,

sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan.

2. Penciptaan berbagai kondisi yg memungkinkantumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap

orang

3. Peningkatan kebebasan (freedom/democracy) setiap orang

Pembangunan Perdesaan

• 82,31 % wilayah Indonesia adalah wilayah perdesaan, yaitu sekitar 73.405 desa (Podes, 2006)

• Sebagian besar penduduk miskin masih berada di perdesaan (23,61 juta jiwa) dari 37,17 juta jiwa (th 2007)

• Pembangunan perdesaan ditujukan kpd masyarakatperdesaan yg sebagian besar adl. Petani/peternakmiskin

DESA DAN KEHIDUPAN TRADISIONAL

• Pembangunan desa dan kota yang tidakseimbang akan berdampak buruk secarasosial dan ekonomi terhadap kehidupanmasyarakat desa dan kota

DESA DAN KEHIDUPAN TRADISIONAL

1. Kota akan mengalami kepadatan pendudukyang semakin tinggi akibat terbuka kesempatankerja

2. Desa semakin kehilangan tenaga kerja untukmengolah pertanian tradisional yang akanberakibat fatal pada waktu pasca panen, dimana efisiensi mjd kecil dan waste terlalubesar karena kekurangan tenaga pengolahpertanian

DESA DAN KEHIDUPAN TRADISIONAL

3. - Keadaan pertanian tradisional yg kurangmenarik

- Keterbatasan mekanisme ekonomi pasar di desa yg belum mampu menciptakan “quick yielding”

So, membuat keadaan kehidupan ekonomi desa tidak mampumengakomodasi tenaga terdidik dan terlatih

DESA DAN KEHIDUPAN TRADISIONAL

Jebakan Perkotaan: - Mudahnya akses informasi & teknologi

- Tersedianya lapangan/fasilitas kerja(level terendah-tertinggi)

- Tawaran gaji dan jenjang karier

- Tersedianya berbagai fasilitas infrastrukturyang lengkap dan memadai

(i.e., Perumahan, RS, Pendidikan, Tempat rekreasi, Barang-barang konsumsi, Pelayanan Sosial, berbagai public services)

DESA DAN KEHIDUPAN TRADISIONAL

• Untuk merubah desa perlu berbagai strategiyang bertujuan :

1. Mendekatkan pedesaan dan perkotaansecara fisik komunikatif

2. Persiapan-persiapan untuk mencapaikondisi (pre-conditioning) kehidupanpedesaan modern

1. Mendekatkan Pedesaan Dan Perkotaan Secara Fisik Komunikatif

Perhubungan dan komunikasi

Membentuk karakter kota di pedesaan

Menciptakan usaha bersifat ‘quick yielding’ and ‘market oriented’

Mendorong upaya change and rapid growth yang dapat diikuti masyarakat desa

Mentranfer kekuatan kehidupan kota ke desa (i.e., dlm

bentuk permodalan kecil dan sedang)

Menghubungkan pasar kota dengan potensi produksi pedesaan

2. Persiapan untuk Mencapai Kondisi Kehidupan Pedesaan Modern

• Pemasyarakatan konsepsi-konsepsi modern

• Bantuan teknis yang bertujuan menutup kebutuhan

dan ketidakmampuan masyarakat pedesaan dalam

jangka pendek (dana, tenaga ahli dan peralatan)

• Memberikan motor penggerak agar masyarakat desa

tanggap dan partisipatif terhadap pembangunan

• Bagi desa (kritis, miskin, terisolir) perlu dikembangkan program pemenuhan kebutuhan pokok (basic need)

Tantangan dalam Pembangunan Daerah

Peningkatan kapasitas SDM

Koordinasi yg semakin baik antar stakeholders

Pemanfaatan sumber daya secara berkualitas

Prasarana dan sarana yang memadai dan

berkualitas

Dunia usaha yang kondusif

Evaluasi Proses danMekanisme Pelaksanaan PMD

1. Pembangunan desa masih ditangani secaradekonsentrasi, pada hal sifat dan hakikat desa diIndonesia beraneka ragam

Desentralisasi : penyerahan wewenang dari pusat

kepada daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri

(otonomi), namun tidak untuk semua hal (i.e, keamanan,

hukum dan kebijakan fiskal masih terpusat)

Misal: Dinas Pendidikan yang mengatur bagaimana pola

pendidikan.

Evaluasi Proses danMekanisme Pelaksanaan PMD

Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang administrasi dari

pemerintah pusat kepada pejabat di daerah.

Perlu digaris bawahi, pelimpahan wewenang yang dimaksud

adalah hanya sebatas wewenang administrasi, untuk

wewenang politik tetap dipegang oleh pemerintah pusat.

Kewenangan politik adalah kewenangan membuat dan

memutuskan kebijakan sedangkan kewenangan administrasi

adalah kewenangan melaksanakan kebijakan.

Evaluasi Proses danMekanisme Pelaksanaan PMD

2. Dana PMD secara lintas sektoral masih memerlukanusaha dan dorongan yang kuat agar dana dapatbermanfaat secara langsung bagi masyarakat desa

3. Gerakan PMD baru berkumandang pada tarafpemerintahan atas, shg masih perlu ditingkatkandan diintensifkan di kalangan masyarakat desa.

Evaluasi Proses danMekanisme Pelaksanaan PMD

4. Perangkat pemerintahan desa masih membutuhkanbantuan teknis yg efektif (i.e., kesejahteraan, skill, kewibawaan & dedikasi, kemampuan membangun masy. desa )

5. Koordinasi lintas sektoral ttg PMD butuh perpaduankepentingan antar sektor melalui penyatuan program

6. Peranan LSM dalam PMD perlu selalu dimantapkan

• Inmendagri No.8/Th.1990: “Kepada Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM) diberikan keleluasaan untuk turutmembangun desa dengan cara masing-masing dibimbing KepalaWilayah dari Wilayah kerja LSM yang bersangkutan”

Evaluasi Proses danMekanisme Pelaksanaan PMD

7. Pendekatan PMD dengan Konsep Mikro dan Makromerupakan pendekatan yang paling memperhatikankepentingan luas dan sempit,

• Pendekatan MIKRO: “short-term” & “quick yielding”

- Rencana perlu melandaskan pada kondisi & potensi alamlingkungan (SDA) yg bersifat ekonomis dan SDM yg mampumemanfaatkannya

- Rencana banyak diorientasikan pada kebutuhan pokokmasyarakat desa

Ciri Pendekatan Mikro Mengutamakan teknologi masyarakat (indigenous

knowledges)

Menginventarisir secara tepat potensi lingkungansumber hidup masyarakat dan kualitas sumberdayamasyarakat ybs

Memperhitungkan inner power masyarakat sebagaipotensi penggerak pembangunan: dari, oleh dan untukmasyarakat

Terciptanya nilai sosial dan ekonomi baru dikalanganmasyarakat pedesaan yang dapat dengan mudahdiadaptasi

Pendekatan Mikro

Konsep pengembangan pedesaan scr mikro: dapatdikaji secara kewilayahan komoditi (bdsrkan matapencaharian), yg sangat berorientasi pada potensilingkungan (SDA) dan kemampuan/kualitas SDMnya.

al. Pengembangan desa pantai, desa pesisir, desaindustri, desa wisata, desa perkebunan, desapertanian, dsb

Contoh Desa Wisata

Desa wisata di Bali

Wisata alam, wisata agro, wisata

budaya, ekowisata

Desa Okura di Pekanbaru

Desa Penglipuran,

di Kelurahan Kubu, Kec.Bangli, Bali

Desa wisata tradisional adat Bali

Desa Pesisir

Komunitas Suku Bajo

Ekowisata mangrove (bakau) Kec. Kalukku, Kab.Mamuju, Sulawesi Barat

Desa Pesisir di Kab.Bireun Aceh

Pendekatan Makro

• Dalam bbrp hal, pendekatan mikro sulit berhasiltanpa pendekatan makro.

• Pendekatan ini akan melihat pembangunan desa darisebagian pembangunan nasional yg lebih menyeluruhdengan melakukan pertimbangan2 pemanfaatanpotensi regional dlm sistem perkembangan nasional

• al. Perencanaan pembangunan regional, kesempatan pasar dan sistem

pasar, kesempatan kerja di bidang ekonomi regional, nasional maupuninternasional, agroindustri di desa, pengembangan area komoditi, pengembangan perkreditan desa, dsb.

LANGKAH STRATEGIS USAHA MEMELIHARA KESEIMBANGAN DESA KOTA

Menetapkan Program Pokok sebagai dasar pertumbuhan ekonomi desa

Menetapkan program pendukung sebagai sarana dan pre-conditioning masyarakat untuk tumbuh dan berkembang

Program Pokok

Yaitu: program yang menjadi dasar pertumbuhanekonomi di wilayah pedesaan

1. Pasaran kerja di desa

2. Modal usaha kecil di desaUsaha dg modal kecil (UMKM) memerlukan bantuan teknispemerintah dlm bentuk memasyarakatkan fasilitaspemberian kredit kecil ala desa

3. Teknologi dan tenaga terampil didesa masih rendah

(i.e., penyuluhan, pelatihan/ transfer teknologi yg kontinyudan konsisten mulai perangkat desa - anggota masyarakat)

Program Pokok

4. Pemasaran hasil produksi (kesempatanpasar) merupakan motor penggerak untukpertumbuhan ekonomi desaKendala: - terbentur fluktuasi harga

- Hilang/berkurangnya kesempatan kerja

Program Pendukung

• Yaitu: program tambahan sebagai sarana danpre- conditioning masyarakat untuk dapattumbuh dan berkembang.

• Tujuan Program:

- Untuk menanggulangi aspek-aspek kelemahandan aspek ketidakmampuan masyarakat desa,

Program Pendukung

• Program tambahan al:

1. Sistem kepemimpinan di desa(formal/informal)

=> Yaitu sistem yang mampu menggerakkanpartisipasi masyarakat dan menghidupkaninisiatif

2. Pembinaan kelembagaan

=> Merupakan usaha menggerakkan masyarakatsesuai kepentingan masing-masing, sbg wadahaspirasi dan inspirasi masyarakat

Program Pendukung

3. Peningkatan kualitas dan kemampuanmasyarakat & aparatur masyarakat denganbantuan pihak pemerintah

4. Bantuan teknis

• Yaitu suatu program (unsur pendukung) bagiPMD yg datang baik dari pemerintah/non-pemerintah

• Berupa: tenaga ahli atau teknokrat (perencana, pelaksana teknis), sarana & prasarana, infrastruktur, dan dana

Program Pendukung

• Tujuan:

- Untuk memberikan stimulan kepadamasyarakat, shg nantinya mereka mampumandiri dalam proses perkembangannya

- Dapat terpenuhi semua kebutuhan pokokhidup (Basic Needs) masyarakat desa tsb

• Contoh Program Pendukung: Inpres DesaTertinggal (IDT)

STRATEGI PMD

√ Strategi pembangunan desa adalah

membantu masyarakat untuk dapat mandiri

(to help people to help them self)

√ Mengefektifkan kebijakan dan program-

program PMD dgn cara menumbuhkan dan

mengefektifkan partisipasi masyarakat

√ Mengakomodir aspirasi masyarakat

√ Program menyentuh hajad hidup orang

banyak

STRATEGI PMD

√ Memenuhi kebutuhan masyarakat

√ Menimbulkan dampak berkepanjangan

√ Utamakan peningkatan ekonomi masyarakat

√ Meningkatkan kemampuan partisipasimasyarakat (tahap perencanaan-pelaksanaan-monitoring-evaluasi)

PRINSIP PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

1. Perencanaan program harus berdasarkan fakta 2. Program harus memperhitungkan kemampuan

masyarakat dari segi teknik, ekonomi dan sosialnya3. Program harus memperhatikan unsur kepentingan

kelompok dalam masyarakat4. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program5. Pelibatan sejauh mungkin organisasi-organisasi yang

ada6. Program hendaknya memuat program jangka

pendek dan jangka panjang7. Memberi kemudahan untuk evaluasi8. Program harus memperhitungkan Kondisi, Uang,

Waktu, Alat dan Tenaga (KUWAT) yang tersedia.

Terima Kasih...

Pertemuan Ketiga

top related