permasalahan pengelolaan perkebunan · jenis izin usaha perkebunan • izin usaha perkebunan...

Post on 10-Mar-2019

301 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Disampaikan pada Acara Monev Gerakan Nasioanal Penyelamatan SDA sektor Kehutanan dan Perkebunan Tangga l 20 Mei 2015 di Semarang

JENIS IZIN USAHA PERKEBUNAN

• Izin usaha perkebunan budidaya (IUP‐B) diberikan kepadapelaku usaha dengan luasan 25 hektar atau lebih;

• Izin usaha perkebunan pengolahan (IUP‐P) diberikankepada pelaku usaha dengan minimal kapasitaspengolahan tertentu, seperti untuk tebu lebih dari 1.000TCD, kelapa sawit lebih dari 5 ton per jam;

• Izin usaha perkebunan (IUP) diberikan untuk usahabudidaya yang harus terintegrasi dengan unitpengolahannya, seperti kelapa sawit dengan luasan 1.000ha atau lebih, tebu dengan luasan 2.000 ha atau lebih.

KEWENANGAN PEMBERIAN IZIN USAHA PERKEBUNAN

Izin usaha perkebunan telah diserahkan kepada Gubernurdan/atau Bupati /Walikota sebagai berikut:

IUP‐B, IUP‐P, atau IUP yang lokasi lahan budidaya dan/atausumber bahan baku berada dalam 1 (satu) wilayahkabupaten/kota diberikan oleh bupati/walikota;

IUP‐B, IUP‐P, atau IUP yang lokasi lahan budidaya dan/atausumber bahan baku berada pada lintas wilayah kabupaten/kotadiberikan oleh gubernur.

IZIN USAHA PERKEBUNAN (IUP) Periode 2007 - 2015

• Jumlah IUP yang diterbitkan periode 2007 –2015 sebanyak 768 perusahaan dengan luassebesar 6,08 juta hektar yang tersebar di 24provinsi.

• IUP yang diberikan sekitar 95% untuk komoditikelapa sawit

• Berikut penyebaran IUP per masing‐masingprovinsi dan distribusinya per provinsi.

5

PROVINSI JUMLAH IUP LUAS AREAL

ACEH 40 81.861,58

SUMATERA UTARA 47 75.339,00

RIAU 21 58.473,30

SUMATERA BARAT 17 63.149,85

BENGKULU 37 232.073,14

JAMBI 48 254.932,64

SUMATERA SELATAN 82 589.671,05

BANGKA BELITUNG 19 129.865,00

LAMPUNG 13 51.949,17

JAWA TIMUR 10 68.493,00

KALIMANTAN BARAT 194 1.158.333,47

KALIMANTAN SELATAN 57 689.642,10

DAFTAR IZIN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2007 S.D. 2015(Tembusan yang diterima Ditjen. Perkebunan)

6

PROVINSI JUMLAH IUP LUAS AREAL

KALIMANTAN TENGAH 30 315.215,08

KALIMANTAN TIMUR 90 1.063.967,92

KALIMANTAN UTARA 5 63.339,00

SULAWESI UTARA 9 78.754,05

SULAWESI TENGAH 9 170.941,72

SULAWESI TENGGARA 2 18.700,00

SULAWESI BARAT 3 14.900,00

GORONTALO 6 20.651,00

MALUKU 6 42.235,50

MALUKU UTARA 1 8.000,00

PAPUA 15 622.393,00

PAPUA BARAT 7 207.855,30

TOTAL 768 6.080.735,87

PERMASALAHAN SECARA UMUM IZIN USAHA PERKEBUNAN (IUP)

• IUP yang diberikan tumpang tindih dengan perusahaan perkebunanlainnya atau perusahaan pertambangan

• Pelaporan pemberian IUP dan perkembangan pelaksanaan kegiatankepada Dinas Provinsi maupun Dirjen Perkebunan belum berjalan secaraoptimal.

• Pemberi izin belum menggunakan satu peta digital yang berbasis PetaRupa Bumi Indonesia (RBI) terbitan Badan Informasi Geospasial sebagaidasar pemberian IUP;

• Pemberian izin kurang transaparan dan waktunya melebihi batas waktuyang ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku

• Pembinaan dan pengawasan oleh pemberi izin (Bupati atau Gubernur)belum dilaksanakan dengan baik

PERMASALAHAN TEKNIS IZIN USAHA PERKEBUNAN (IUP) YANG BANYAK DITEMUKAN DI DAERAH

• Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) untuk kebun kelapa sawit< 25 ha dan Surat Tanda Daftar Pengolahan (STDP) untukkapasitas kurang dari batas paling rendah belum diberikanoleh Bupati/Walikota

• Izin usaha untuk kebun kelapa sawit > 1.000 ha, teh > 240 ha dantebu > 2.000 ha belum diberikan terintegrasi dengan unitpengolahannya harusnya Izin Usaha Perkebunan terintegrasi(IUP).

• Untuk memperoleh IUP‐ Pengolahan (IUP‐P), penyediaan bahanbaku minimal 20% berasal dari kebun sendiri banyak yangdilanggar.

• Kemitraan pengolahan berkelanjutan dengan jangka waktu paling kurang 10 tahun yang dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis   belum dipatuhi

Lanjutan

• Pemahaman tentang IUP‐P di wilayah perkebunan swadayamasyarakat yang sudah tidak tersedia lahan lagi belumdipahami persyaratannya

• Masa berlakunya izin usaha baik IUP, IUP‐B dan IUP‐P selamaperkebunan dikelola sesuai baku teknis dan peraturanperundang‐undangan belum dipahami

• Kewajiban memfasilitasi pembangunan kebun masyarakatsekitar paling kurang 20% di luar areal IUP, IUP‐B dan IUP‐P belum dipahami baik oleh perusahaan, pemerintah daerahmaupun masyarakat

• Meskipun Persyaratan sesuai Permentan 98/2013 belumdipenuhi (seperti rekomendasi kesesuaian dengan perencanaanpembangunan perkebunan dari Bupati atau Gubernur) izinusaha baik IUP, IUP‐B dan IUP‐P tetap diterbitkan oleh Bupatidan /atau Gubernur sesuai kewenangannya

• Pemberian izin usaha oleh Bupati dan Gubernur belumtransparan dan waktunya melebihi yang ditentukan (57 hari)

• Perubahan luas tanaman, jenis tanaman, dan atau perubahankapasitas pengolahan serta diversifikasi usaha perlu suratpersetujuan Bupati atau Gubernur sesuai kewenangannya

Lanjutan

• Ketentuan peralihan belum sepenuhnya dipahami oleh pemerintahdaerah, pekebun, masyarakat, seperti:

‐ Izin usaha yang telah dimiliki masih berlaku‐ Mempunyai HGU tetapi belum memiliki izin usaha‐ Kewajiban melaksanakan fasilitasi kegiatan usaha produktif bagi

masyarakat sekitar‐ dll

Lanjutan

SOLUSI• Pelaporan secara on‐line izin yang telah diberikan dan

kemajuan pelaksanaan kegiatan;• Meningkatkan koordinasi antara pemerintah, perusahaan,

dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangkapenyelarasan implementasi peraturan di daerah;

• Penyelarasan peraturan‐peraturan terkait perizinan usahaperkebunan;

• Mengoptimalkan peran pemberi izin selaku pembina danpengawas terhadap pelaksanaan perizinan usahaperkebunan;

• Penerapan hukum (law enforcement) yang lebih tegas.

PROYEKSI LUAS AREAL, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT TAHUN 2020

Uraian/Tahun 2008 2009 2010 2015 2020

Area

(1.000 ha)

7.364 7.873 8.036 9.112 9.127

Produksi

(1.000 tons)

17.340 19.324 19.760 29.624 34.343

Produktivitas (kg/ha) 3.611 3.711 3.888 4.400 4.500

Terima kasih

13bhn paparan di riau

top related