percobaan uji toksisitas ld50

Post on 09-Oct-2015

329 Views

Category:

Documents

35 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

laporan praktikum farmakologi

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    1/14

    PERCOBAAN

    UJI TOKSISITAS AKUT (LD 50)

    Tujuan :

    1. Untuk mengetahui dosis suatu obat yang menimbulkan kematian 50% dari hewan

    percobaan.

    2. Untuk melihat tingkat klasifikasi toksisitas suatu obat.

    Landasan teori

    Dalamtoksikologi (ilmu tentangracun), median dosis letal adalahbilangan yang biasa

    dipakai untuk menggambarkan derajattoksisitas suatu bahan. Bilangan LD50, LC50, atau LCt50

    menunjukkan banyak bahan,konsentrasi,atau waktu yang diperlukan untuk mematikan 50%

    organisme target.

    Uji toksisitas akut merupakan uji tunggal yang dilakukan terhadap zat kimia yang ada

    kaitannya dengan kepentingan biologi.uji ini adalah untuk menentukan gejala-gejala yang timbul

    sebagai akibat pemberian suatu senyawa pada hewan percobaan dan untuk menentukan tingkat

    toksisitas senyawa tersebut.

    Uji toksisitas akut

    Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksik/racun yang

    terdapat pada bahan sebagai sediaan single dose atau campuran.toksisitas akut ini diteliti pada

    hewan percobaan yang menunjukkan evaluasi keamanan dari kandungan kimia untukpenggunaan produk rumah tangga, bahan tambahan makanan, kosmetik, obat-obatan, dan

    sediaan biologi.

    Uji toksisitas dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data tentang toksisitas suatu

    bahan (kimia) pada hewan uji. secara umum uji toksisitas dapat dikelompokkan menjadi uji

    http://id.wikipedia.org/wiki/Toksikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bilanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Toksinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsentrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsentrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Toksinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bilanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Toksikologi
  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    2/14

    toksisitas jangka pendek/akut, dan uji toksisitas jangka panjang. uji toksisitas akut dimaksudkan

    untuk mendapatkan informasi tentang gejala keracunan, penyebab kematian. urutan proses

    kematian dan rentang dosis yang mematikan hewan uji (lethal dose atau disingkat ld50) suatu

    bahan. uji toksisitas akut merupakan efek yang merugikan yang timbul segera sesudah

    pemberian suatu bahan sebagai dosis tunggal, atau berulang yang diberikan dalam 24 jam.

    Uji toksisitas akut dirancang untuk menentukan atau menunjukkan secara kasar median

    lethal dose (ld50) dari toksikan.LD50 ditetapkan sebagai tanda statistik pada pemberian suatu

    bahan sebagai dosis tunggal yang dapat menyebabkan kematian 50% hewan uji.jumlah kematian

    hewan uji dipakai sebagai ukuran untuk efek toksik suatu bahan (kimia) pada seke lompok

    hewan uji. jika dalam hal ini hewan uji dipandang sebagai subjek, respon berupa kematian

    tersebut merupakan suatu respon diskretik. ini berarti hanya ada dua macam respon yaitu ada

    atau tidak ada kematian.

    Guantal respon , yaitu jumlah respon pada sekelompok hewan uji terhadap dosis tertentu

    suatu obat atau bahan. pengamatan terhadap efek ini dilakukan untuk menentukan jumlah respon

    dari suatu respon diskretik (all or none response) pada suatu kelompok hewan uji. jumlah respon

    tersebut dapatn100%, 99%, 50%, 20%, 10%, atau 1%. respon yang bersifat diskret itu dapat

    berupa kematian, aksi potensial, dan sebagainya.

    Uji toksisitas akut ini biasanya menggunakan hewan uji mencit dari kedua jenis

    kelamin.hewan uji harus sehat dan berasal dari satu galur yang jelas. menurut weil penelitian uji

    toksisitas akut ini paling tidak menggunakan 4 peringkat dosis yang masing-masing peringkat

    dosis menggunakan paling sedikit 4 hewan uji. dosis dibuat sebagai suatu peringkat dengan

    kelipatan logaritmik yang tetap. dosis terendah merupakan dosis yang tidak menyebabkan

    timbulnya efek atau gejala keracunan, dan dosis tertinggi merupakan dosis yang menyebabkan

    kematian semua (100%) hewan uji. cara pemberian obat atau bahan yang diteliti harus

    disesuaikan pada pemberiannya pada manusia, sehingga dapat mempermudah dalam melakukanekstrapolasi dari hewan ke manusia.

    Dalam uji toksisitas akut, penentuan LD 50 dilakukan dengan cara menghitung jumlah

    kematian hewan uji yang terjadi dalam 24 jam pertama sesudah pemberian dosis tunggal bahan

    yang diteliti menurut cara yang ditunjukkan oleh para ahli. namun demikian, kematian dapat

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    3/14

    terjadi sesudah 24 jam pertama karena proses keracunan dapat berjalan lambat. gejala keracunan

    yang muncul sesudah 24 jam menunjukkan bahwa bahan obat atau bahan itu mempunyai titik

    tangkap kerja pada tingkat yang lebih bawah sehingga gejala keracunan dan kematian seolah-

    olah tertunda (delayed toxicity). oleh karena itu banyak ahli berpendapat bahwa gejala keracunan

    perlu diamati sampai 7 hari, bahkan juga sampai 2 minggu.

    Sediaan yang akan diuji dipersiapkan menurut cara yang sesuai dengan karakteristik

    bahan kimia tersebut, dan tidak diperbolehkan adanya perubahan selama waktu pemberian. untuk

    pemberian per oral ditentukan standar volume yangsesuai dengan hewan uji.

    Lethal Dose 50 adalah suatu besaran yang diturunkan secara statistik, guna menyatakan

    dosis tunggal sesuatu senyawa yang diperkirakan dapat mematikan atau menimbulkan efek

    toksik yang berarti pada 50% hewan coba setelah perlakuan.LD50 merupakan tolak ukur

    kuantitatif yang sering digunakan untuk menyatakan kisaran dosis letal.Beberapa pendapat

    menyatakan tidak setuju, bahwa LD50 masih dapat digunakan untuk uji toksisitas akut. Namun

    demikian, ada juga beberapa kalangan

    yang masih setuju,bahwa LD50 masih dapat digunakan untuk uji toksisitas akut dengan

    pertimbangan antara lain :

    1. Jika lakukan dengan baik, uji toksisitas akut tidak hanya mengukur LD50, tetapi juga

    memberikan informasi tentang waktu kematian, penyebab kematian, gejalagejala

    sebelum kematian, organ yang terkena efek, dan kemampuan pemulihan dari efek

    nonlethal.

    2. Hasil uji ini dapat digunakan untuk pertimbangan pemilihan design

    penelitian subakut.

    3. Hasil uji ini dapat langsung digunakan sebagai perkiraan risiko

    suatu senyawa terhadap konsumen atau pasien.

    4.

    Uji LD50 tidak membutuhkan waktu yang lama.Hasil dari uji LD50 yang harus dilaporkan selain jumlah hewan yang mati,juga harus

    disebutkandurasi pengamatan. Bila pengamatan dilakukan dalam 24 jam setelah

    perlakuan, maka hasilnya tertulis LD50 24 jam. Namun seiring perkembangan, hal ini

    sudah tidak diperhatikan lagi, karena pada umumnya tes LD50 dilakukan dalam 24 jam

    pertama sehingga penulisan hasil tes LD50 saja sudah cukup untuk mewakili tes LD50

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    4/14

    yang diamati dalam 24 jam. Bila dibutuhkan, tes ini dapat dilakukan lebih dari 14 hari.

    Contohnya, pada tricresyl phosphat, akan memberikan pengaruh secara neurogik pada

    hari 1014, sehingga bila diamati pada 24 jam pertama tidak akan menemukan hasil

    yang berarti. Dan apabila demikian maka penulisan hasil harus disertai dengan durasi

    pengamatan.14 Pada umumnya, semakin kecil nilai LD50, semakin toksik senyawa

    tersebut. Demikian juga sebaliknya, semakin besar nilai LD50, semakin rendah

    toksisitasnya. Potensi ketoksikan akut senyawa pada hewan coba dibagi menjadi

    beberapa kelas, adalah sebagai berikut :

    Kelas LD50 (mg/KgBB)

    1. Luar biasa toksik 1 atau kurang

    2.Sangat toksik 150

    3.Cukup toksik 50500

    4.Sedikit toksik 5005000

    5. Praktis tidak toksik 500015000

    6 .Relatif kurang berbahaya lebih dari 15000

    Loomis (1978)14

    Beberapa hal yang dapat mempengaruhi nilai LD50 antara lain spesies,strain,jenis kelamin, umur, berat badan, gender, kesehatan nutrisi, dan isi peruthewan coba.

    Teknis pemberian juga mempengaruhi hasil, yaitu meliputi waktu pemberian, suhu

    lingkungan, kelembaban dan sirkulasi udara.Selain itu, kesalahan manusia juga dapat

    mempengaruhi hasil ini.Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian, kita harus

    memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi hasil ini.

    Dalam uji toksisitas akut diperlukan rute pemberian, penyiapan senyawa dalam

    bentuk sediaan yang sesuai dengan rute pemberian yang dipilih dan pemilihan spesies

    hewan uji yang cocok.

    Secara umum senyawa uji diberikan melalui rute pemberian obat yang biasa

    digunakan pada manusia.Rute oral paling banyak digunakan dibandingkan dengan rute-

    rute lainnya.

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    5/14

    Menurut farmakope Indonesia persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat

    menggunakan metode farmakologi Indonesia ini adalah :

    1. Menggunakan seri dosis dengan pengenceran berkelipatan tetap.

    2. Jumlah hewan percobaan / jumlah biakan jaringan tiap kelompok harus sama.

    3. Dosis diatur sedemikian rupa sehingga memberikan efek dari 0-100% dan

    perhitungan dibatasi pada kelompok percobaan yang memberikan efek dari 0-100%.

    LD50 biasanya dinyatakan sebagai massa zat diberikan per satuan massa dari

    subjek tes , biasanya sebagai miligram zat per kilogram massa tubuh , tetapi dinyatakan

    sebagai nanogram ( cocok untuk botulinum ) , mikrogram , miligram , atau gram ( cocok

    untuk parasetamol ) per kilogram sebagai toksisitas berkurang . Menyatakan dengan cara

    ini memungkinkan toksisitas relatif dari zat yang berbeda untuk dibandingkan , dan

    menormalkan untuk variasi dalam ukuran hewan yang terpajan ( meskipun toksisitas

    tidak selalu skala hanya dengan massa tubuh ) .

    Pilihan 50 % lethality sebagai patokan menghindari potensi ambiguitas

    melakukan pengukuran dalam ekstrem dan mengurangi jumlah pengujian yang

    diperlukan . Namun, ini juga berarti bahwa LD50 bukan dosis yang mematikan untuk

    semua mata pelajaran , beberapa mungkin dibunuh dengan jauh lebih sedikit , sementara

    yang lain bertahan dosis jauh lebih tinggi daripada LD50 . Tindakan seperti " LD1 " dan "

    LD99 " ( dosis yang diperlukan untuk membunuh 1 % atau 99 % , masing-masing , dari

    populasi test) kadang-kadang digunakan untuk tujuan tertentu .

    Dosis mematikan sering bervariasi tergantung pada metode administrasi ,

    misalnya: banyak zat yang kurang beracun bila diberikan secara oral daripada ketika

    intravena . Untuk alasan ini , angka LD50 sering lolos dengan cara pemberian , misalnya

    , " LD50 iv "

    Kuantitas LD50/30 atau LD50/60 terkait digunakan untuk merujuk kepada dosis

    yang tanpa pengobatan akan mematikan untuk 50 % dari populasi dalam ( masing-

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    6/14

    masing) 30 atau 60 hari . Langkah-langkah ini digunakan lebih sering dalam Radiasi

    Kesehatan Fisika , sebagai kelangsungan hidup melampaui 60 hari biasanya

    menghasilkan pemulihan .

    Sebuah pengukuran sebanding adalah LCt50 , yang berhubungan dengan dosis

    mematikan dari paparan , di mana C adalah konsentrasi dan t adalah waktu. Hal ini sering

    dinyatakan dalam mg - min / m . LCt50 adalah dosis yang akan menyebabkan menderita

    cacat daripada kematian. Langkah-langkah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan

    kemanjuran komparatif agen senjata kimia , dan dosis biasanya memenuhi syarat oleh

    tingkat pernapasan ( misalnya , istirahat = 10 l / min ) untuk inhalasi , atau derajat

    pakaian untuk penetrasi kulit . Konsep Ct pertama kali diusulkan oleh Fritz Haber dan

    kadang-kadang disebut sebagai Haber Hukum , yang mengasumsikan bahwa paparan 1

    menit 100 mg / m setara dengan 10 menit dari 10 mg / m ( 1 100 = 100 , seperti

    halnya 10 10 = 100 ) .

    Beberapa bahan kimia , seperti hidrogen sianida , dengan cepat didetoksifikasi

    oleh tubuh manusia , dan tidak mengikuti Hukum Haber . Jadi , dalam kasus ini ,

    konsentrasi mematikan dapat diberikan hanya sebagai LC50 dan kualifikasi oleh durasi

    paparan ( misalnya , 10 menit ) . The Material Safety Data Sheets untuk zat beracun

    sering menggunakan bentuk istilah bahkan jika zat tersebut tidak mengikuti HukumHaber .

    Untuk organisme penyebab penyakit , ada juga ukuran yang dikenal sebagai dosis

    infektif median dan dosis . Median dosis infektif ( ID50 ) adalah jumlah organisme yang

    diterima oleh seseorang atau hewan uji kualifikasi oleh rute administrasi ( misalnya ,

    1.200 org / man per oral). Karena kesulitan dalam menghitung organisme aktual dalam

    dosis , dosis infektif dapat dinyatakan dalam uji biologis , seperti jumlah LD50 untukbeberapa hewan uji. Dalam perang biologis dosis infektif adalah jumlah dosis infektif per

    menit untuk satu meter kubik ( misalnya , ICt50 adalah 100 dosis menengah - min / m ) .

    pembatasan

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    7/14

    Sebagai ukuran toksisitas , LD50 agak tidak dapat diandalkan dan hasilnya

    mungkin sangat bervariasi antara fasilitas pengujian karena faktor-faktor seperti

    karakteristik genetik dari populasi sampel , spesies hewan yang diuji , faktor lingkungan

    dan cara pemberian .

    Ada dapat variabilitas lebar antara spesies juga, apa yang relatif aman bagi tikus

    mungkin sangat baik menjadi sangat beracun bagi manusia ( lih. toksisitas parasetamol ) ,

    dan sebaliknya . Misalnya, cokelat , tidak berbahaya bagi manusia , diketahui menjadi

    racun bagi banyak hewan . Ketika digunakan untuk menguji racun dari makhluk berbisa ,

    seperti ular , hasil LD50 mungkin menyesatkan karena perbedaan fisiologis antara tikus ,

    tikus , dan manusia . Banyak ular berbisa yang predator khusus pada tikus , dan racun

    mereka dapat disesuaikan secara khusus untuk melumpuhkan tikus , dan mongooses

    mungkin sangat resisten . Sementara sebagian besar mamalia memiliki fisiologi yang

    sangat mirip , hasil LD50 mungkin atau mungkin tidak memiliki bantalan yang sama

    pada setiap spesies mamalia , seperti manusia , dll.

    Secara umum, semakin kecil nilai LD50, semakin toksik senyawa tersebut.Begitu pula

    sebaliknya, semakin besar nilai LD50, semakin rendah toksisitasnya.Hasil yang diperoleh (dalam

    mg/kgBB) dapat digolongkan menurut potensi ketoksikan akut senyawa uji menjadi beberapa

    kelas.

    Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki

    bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH)

    yang berikatan dengan cincin fenil.Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3

    gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+dari

    gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat

    dilarutkan dalam air.

    Dibandingkan dengan alcohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini

    dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada

    keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini

    diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang

    mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    8/14

    Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat

    mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada anstiseptik

    dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian

    komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik.

    Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi

    rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang

    terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai

    flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol

    yang merupakan minyak pada cengkeh.

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    9/14

    Bahan dan Alat

    a. Bahan

    - Fenol dengan berbagai konsentrasi ( 0,02%, 0,01%, 0,005%, 0,0025%, 0,001250%,

    0,000625% )

    - Anak ikan lele 10 ekor

    b. Alat

    - Beker gelas

    - Stopwatch

    Prosedur kerja :

    1. Siapkan fenol dengan berbagai konsentrasi didalam beker gelas.

    2. Siapkan anak ikan @10 ekor, masukkan kedalam masing-masing beker gelas, dan mulai

    hitung waktunya.

    3. Lakukan pengamatan selama 60menit.

    4.

    Hitung beberapa jumah ikan yang hidup dan jumlah ikan yang mati.

    5. Tabelkan dan LD50 nya

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    10/14

    Hasil & Pembahasan

    a. Hasil

    No. Dosis Jumlah hewan

    perkelompok

    Jumlah hewan

    yang mati

    Jumlah hewan

    yang hidup

    1. 0.02% 10 10 0 1

    2. 0,01% 10 10 0 1

    3. 0,005% 10 3 7 0,3

    4. 0,0025% 10 0 10 0

    5. 0,001250% 10 0 10 0

    6. 0,000625% 10 0 10 0

    Rata-rata

    Perhitungan LD50 :

    Rumus LD50 :

    m = ab (0,5 )

    keterangan :

    m = log LD50

    a = log dosis terendah yang menyebabkan kematian 100% tiap kelompok

    b = beda log dosis berurutan

    Pi = jumlah hewan yang mati yang menerima dosis sebanyak I dibagi jumlah

    hewan seluruhnya yang menerima dosis a

    hasil perhitungan LD50

    m = ab (0,5 )

    = -0,20,301 ( 1,30,5 )

    = -2,2408

    = 5,74 X 10-3

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    11/14

    b. Pembahasan

    Pada praktikum kali ini dilakukan uji toksisitas akut. Uji toksisitas akut merupakan uji

    tunggal yang dilakukan terhadap zat kimia yang ada kaitannya dengan kepentingan biologi.uji ini

    adalah untuk menentukan gejala-gejala yang timbul sebagai akibat pemberian suatu senyawa

    pada hewan percobaan dan untuk menentukan tingkat toksisitas senyawa tersebut.

    Tujuan dilakukannya uji toksisitas akut adalah untuk menentukan potensi ketoksikan

    dari suatu senyawa dan untuk menentukan gejala yang timbul pada hewan percobaan. Data yang

    dikumpulkan pada uji toksisitas akut ini adalah data kuantitatif yang berupa kisaran dosis letal

    atau toksik, data kualitatif yang berupa gejala klinis.

    Lethal Dose 50 adalah suatu besaran yang diturunkan secara statistik, guna menyatakan

    dosis tunggal sesuatu senyawa yang diperkirakan dapat mematikanatau menimbulkan efek toksik

    yang berarti pada 50% hewan coba setelah perlakuan.LD50 merupakan tolak ukur kuantitatif

    yang sering digunakan untukmenyatakan kisaran dosis letal.Ada beberapa pendapat yang

    menyatakan tidak setuju, bahwa LD50 masih dapat digunakan untuk uji toksisitas akut.

    Untuk menentukan uji toksisitas yang akan dilakukan pada praktikum kali ini bahan

    yang digunakan adalah fenol. Fenol merupakan salah satu anti septik yang banyak digunakan

    dikalangan masyarakat luas.Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan

    mikroorganisme pada jaringanhidup. Beberapa sifat-sifat penting antiseptika, antara lain :

    Harus memiliki sifat antibakterial yang luas.

    Tidak mengiritasi jaringan hewan atau manusia.

    Memiliki sifat racun yang rendah, tidak berbahaya bagi manusia maupun ternak.

    Memiliki daya tembus yang tinggi.

    Tetap aktif meskipun terdapat cairan tubuh, darah, nanah dan jaringan yang mati.

    Tidak mengganggu proses kesembuhan.

    Tidak merusak alat-alat operasi, lantai kandang dan dinding.

    Tidak menimbulkan warna yang mengganggu pada jaringan yang dioperasi.

    Harga murah, karena biasanya diperlukan dalam jumlah yang besar.

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    12/14

    Dalam praktikum kali ini, digunakan beberapa ekor anak ikan yang akan diberi beberapa

    konsentrasi fenol. Ikan-ikan tersebut di masukkan ka dalam beker gelas yang telah diisi dengan

    berbagai konsentrasi fenol. Fenol yang telah di encerkan menjadi beberapa konsentrasi.

    Konsentrasi fenol berkisar antara 0,02%, 0,01%, 0,005%, 0,0025%, 0,00125% dan 0,000625%.

    Kemudian pengamatan dilanjutkan dengan melihat berapa jumlah ikan yang mati dan jumlah

    ikan yang hidup pada setiap konsentrasi. Pengamatan dilakukan selama 1,5 jam. Dari hasil

    pengamatan tersebut dapat diketahui dosis berapakah yang dapat menimbulkan efek toksik dari

    fenol yang diberikan.

    Dari hasil yang di dapat, dosis yang dapat membunuh 50% hewan percobaan adalah pada

    dosis 0,02% dan 0,01% sedangkan pada konsentrasi 0.005% ikan yang hidup hanya 7 ekor dan

    pada konsentrasi 0.0025%, 0,00125%, dan konsentrasi 0,000625% semua ikan hidup. Hal ini

    terjadi karena secara umum, semakin kecil nilai LD50, semakin toksik senyawa tersebut.Begitu

    pula sebaliknya, semakin besar nilai LD50, semakin rendah toksisitasnya.Hasil yang diperoleh

    (dalam mg/kgBB) dapat digolongkan menurut potensi ketoksikan akut senyawa uji menjadi

    beberapa kelas.

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    13/14

    Kesimpulan

    Dosis efektif 50% adalah dosis suatu obat yang dapat berpengaruh terhadap 50% dari

    jumlah hewan yang diuji, sedangkan dosis lethal 50% adalah dosis suatu obat atau bahan

    kimia yang dapat menyebabkan kematian sampai 50% dari jumlah hewan percobaan.

    Semakin kecil nilai LD50, semakin toksik senyawa tersebut. Begitu pula sebaliknya,

    semakin besar nilai LD50, semakin rendah toksisitasnya.

    Dari percobaan dapat dilihat tingkat toksisitas akut LD50 yang terjadi pada ikan lele yang

    dicelupkan pada larutan fenol konsentrasi 0.02 % lebih cepat terjadi. Hal ini dipengaruhi

    oleh senyawa fenol yang bersifat racun (toksik) pada konsentrasi rendah..

    Semakin banyak larutan fenol yang diberikan, atau semakin besar konsentrasi fenol yang

    diberikan maka akan semakin cepat dan tinggi tingkat toksisitas yang terjadi pada

    organisme tersebut.

  • 5/19/2018 Percobaan Uji Toksisitas Ld50

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    http://ebookbrowse.com/uii-skripsi-uji-toksisitas-akut-01613017-maya-widyasari-9746170530-

    preliminari-pdf-d333279494

    http://lansida.blogspot.com/2011/06/cara-uji-toksisitas-akut-produk-obat.html

    http://eprints.undip.ac.id/8080/1/Rika_Jenova.pdf

    www.geocities.ws/kuliah_farm/praktkum.../praktikum_toksi.doc

top related