pengukuran psikologi
Post on 16-Apr-2017
481 Views
Preview:
TRANSCRIPT
A. Pengertian Minat, Bakat, dan Intelegensi
1. Pengertian Minat
Holland ( dalam
Nanan, 2013)
Minat adalah aktivitas atau tugas tugas yang membangkitkan
perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau
kenikmatan.
Dalyono (dalam
Tommy, 2005)
Minat dapat timbul karena faktor eksternal (lingkungan) dan
faktor internal (kepribadian)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat adalah kekuatan seseorang di area tertentu
sehingga ia termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi.
2. Pengertian Bakat
Chaplin (dalam
nanan, 2013)
Aptitude (bakat, ketangkasan, kecerdasan, kesanggupan,
kecenderungan) sebagai kapasitas untuk berprestasi di kemudian
hari.
Woodworth dan
Marquis (dalam
Wahyuni dkk,
2013)
Bakat adalah prestasi yang dapat diramalkan dan diukur melalui
tes khusus. Oleh karena itu bakat dikategorikan sebagai suatu
kemampuan yang memiliki tiga arti, yaitu: (1) Achievement, (2)
Capacity, (3) Aptitude
Jadi, bakat adalah prestasi yang dimiliki seseorang yang dapat diukur dan diramalkan
melalui tes khusus.
3. Pengertian Intelegensi
Alfred Binet &
Theodore Simon
(1857-1911)
Intelegensi terdiri atas tiga komponen: (a) kemampuan untuk
mengarahkan pikiran, (b) kemampuan untuk mengubah arah
tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan, dan (c)
kemampuan untuk mengkritik diri sendiri.
Lewis Madison
Terman (1916)
Intelegensi sebagai kemampuan seseorang untu k berpikir
abstrak.
H.H. Goddard
(1946)
Intelegensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang langsung dihadapi
dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang.
Edward Lee
Thorndike
(1913)
Intelegensi adalah kemampuan dalam memberikan respon yang
baik dari pandangan kebenaran atau fakta.
David Wechsler Intelegensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan
seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir
rasional, serta menghadapi lingkungannya dengan efektif.
Berdasarkan definisi tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengarahkan pikirannya, menyesuaikan
diri dengan lingkungan, serta dapat bertindak sesuai dengan masalah yang sedang
dihadapi.
B. Sejarah, Latar Belakang, Klasifikasi dan Konsep Teoritis Tes Minat, Bakat, dan
Intelegensi
1. Tes Minat
a. Sejarah
Thorndike (1912) Pengembangan tes minat untuk keperluan bimbingan
konseling pada 100 mahasiswa.
Yoakum (1919-1920) Mengembangkan sebanyak 1000 soal yang berkaitan
dengan minat dari masa kanak-kanak hingga dewasa awal.
Cowdery (1926-1927) Penyempurnaan instrumen Carnegie dengan menambah
jumlah soal.
Edward K. Strong
(1984)
Revisi tes Cowdery dan menghabiskan 36 tahun untuk
mengembangkan kunci empiris bagi instrumen modifikasi
yang disebut Strong Vocational Interest Blank.
b. Klasifikasi Tes Minat
The Rothwell Miller
Interest Blank (RMIB)
a. Disusun oleh Rothwell Miller tahun 1947.
b. Terdiri atas 12 kategori jenis pekerjaan (Outdoor,
Mechanical, Computational, Scientific, Personal Contact,
Aesthetic, Literary, Musical, Social Service, Clerical,
Practical, Medical).
c. Tes ini disusun dengan tujuan mengukur minat seseorang
berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan.
Kuder Preference
Record-Vocational
(KPR-V)
a. Disusun oleh G. Frederich Kuder tahun 1934-1935 di
bidang pendidikan.
b. Merupakan tes ipsatif: membandingkan kekuatan
relatif minat dalam diri individu.
c. Tes mengukur derajat variasi seseorang terhadap
pekerjaan yang dilakukan dalam suatu jabatan tertentu.
d. Dapat dilakukan secara individual ataupun classical
dalam waktu 30-4- menit.
Kuder General Interest
Survey (KGIS)
a. Dikembangkan sebagai revisi dan perluasan dari Kuder
Preference Record Vocational.
b. Dirancang untuk kelas 6 sampai kelas 12.
Kuder Occupational
Interest Survery
(KOIS)
a. Berkembang dari Kuder Preference Survey yang terbit
tahun 1939.
b. KOIS memeriksan kesamaan antara minat peserta
tes dan minat orang-orang yang berkerja dalam berbagai
pekerjaan.
c. KOIS mengembangkan norma yang terpisah antara
perempuan dan laki-laki, dan juga memisahkan
serangkaian skala bagi jurusan PT.
d. 10 bidang minat pekerjaan di luar ruangan, mekanis,
pekerjaan, ilmiah, persuasif, artistik, sastra, musik, kerja
sosial, dan administrasi.
Strong Vocational
Interest Blank (SVIB)
a. Dikembangkan oleh E. K. Strong, Jr., dan beberapa
koleganya segera setelah perang dunia I.
b. Dalam revisi tahun 1966, 399 item berhubungan
dengan 54 pekerjaan bagi laku-laki, 32 pekerjaan bagi
perempuan.
c. Reliabilitas dan validitas tes ini sangat baik.
d. Pada awkir tahun 1960-an terjadi protes terhadap tes
ini. kritik berupa bias gender pada skala dan kurangnya
teori yang mendasari tes tersebut.
Strong Campbell
Interest Inventory
(SCII)
a. Merupakan versi baru SVIB yang diterbitkan oleh D. P.
Campbell tahun 1974.
b. Campbell menyediakan dasar teoritis bagi tes baru
yang tidak dimiki oleh SVIB.
c. SCII dibagi menjadi tujuh bagian, memiliki 325 item yang
dijawab dengan setuju, tidak setuju, atau ragu-ragu.
Career Assessment
Inventory (CAI)
a. Dikembangkan oleh Charles B. Johansson. Pertama kali
keluar tahun 1975.
b. Didesain untuk orang-orang yang tidak berorientasi
pada karier yang membutuhkan akademi atau pelatihan
profesional.
c. CAI berfokus pada pekerjaan yang melibatkan
keterampilan, pekerjaan teknis, dan pekerjaan jasa.
d. Ditulis untuk tingkat membaca kelas 6 dan bisa juga
digunakan oleh orang dewasa yang memiliki
keterampilan membaca yang buruk.
e. Tiga tipe skala utama: 6 skala tema umum Holland, 22
skala bidang minat dasar homogen, 91 skala pekerjaan.
c. Konsep Teoritis Tes Minat
Konsep teori tes minat berawal dari perkembangan studi yang dilakukan oleh
Thorndike (1912) pada 100 mahasiswa. Kemudian Yoakum mengembangkan kumpulan
sebanyak 1000 soal yang berkaitan dengan minat dari masa kanak-kanak hingga masa
dewasa awal dan kemudian Cowdery mengembangkan dan menyempurnakan karya
sebelumnya atas instrument Carnegie. Selanjutnya Edward K. Strong (1884-1963) merevisi
mengembangkan kunci-kunci empiris bagi instrument modifikasi yang disebut isian minat
vokasional strong (Strong Vocational Interest Blank- SVIB).
2. Tes Bakat
a. Sejarah Tes Bakat
Konsep bakat muncul karena ada rasa tidak puas terhadap hasil tes intelegensi yang
hanya mengukur kemampuan umum dan menghasilkan skor yang berupa IQ (Widyastuti,
2013). Tes bakat dirancang untuk mengukur potensi prestasi, sedangkan tes IQ merupakan
tes terstandarisasi yang dirancang untu mengukur intelegensi. Tes-tes bakat mengukur
kemampuan yang lebih spesifik dan terbatas ketimbang tes-tes intelegensi. Secara
tradisional, tes intelegensi mengukur konstruk yang lebih global seperti intelegensi umum.
Pada walnya hasil intelegensi digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan di
berbagai bidang, namun pengalaman kemudian menunjukan bahwa dua orang yang
memiliki skor intelgensi sama ternyata memliki prestasi kerja atau prestasi belajar yang
tidak sama (dalam Wahyuni dkk, 2013 : 63)
b. Klasifikasi Tes Bakat
Differential Aptitude
Test (DAT)
a. Dipublikasikan pertama kali tahun 1947, telah direvisi
secara berkala tahun 1963, dan 1973.
b. Penyusun DAT adalah G. Bennet, H.G. Seashore
dan A.G. Wesman, dari USA.
c. Dirancang untuk bimbingan karier usia 8-12 tahun. Level
1 untuk siswa kelas 7-9 dan orang dewasa yang telah
menyelesaikan tahun sekolah. Level 2 untuk siswa kelas
10-12 dan orang dewasa yang sudah bersekolah lebih dari
9 tahun.
d. DAT terdiri atas 8 tes: penalaran verbal, penalaran
numberik, penalaran abstrak, kecepatan dan kecermatan
persepsi, penalaran mekanik, hubungan ruang, ejaan, dan
penggunaan bahasa.
e. Bentuk tes khusus DAT: Differential Aptitude Test for
Personnel and Career Assesment.
General Aptitude Test
Battery (GATB)
a. Dikembangkan oleh The United State Employment
Service (USES).
b. Dipakai oleh banyak konselor untuk bimbingan
karyawan.
c. Terdapat 9 kemampuan primer: Kemampuan belajar
umum, bakat verbal, bakat numerikal, bakat spasial,
persepsi bentuk, persepsi klerikal, koordinasi motorik,
keterampilan jari tangan, keterampilan manual.
Flanagan Aptitude
Classification Test
(FACT)
a. Dirancang oleh J.C. Flanagan dari USA.
b. Terdiri atas 14 subtes: Inspeksi, penandaan/pengkodean,
ingatan, presisi, merakit, skala, koordinasi, kemampuan
pemahaman, berhitung, pola-pola, komponen-
komponen, tabel, mekanik, mengukur perasaan.
Multidimensional
Aptitude Battery
(MAB)
a. Dipublikasikan tahun 1984.
b. MAB adalah tes kelompok yang dirancang untuk
menilai bakat-bakat.
c. Mencakup 5 subtes dalam skala verbal dan 5 dalam skala
kinerja.
d. Cocok bagi remaja dan dewasa, tetapi tidak
direkomendasikan bagi orang yang mentalnya terganggu.
c. Konsep Teoritis Tes Bakat
Konsep dasar teori tes bakat ini berawal dari teori-teori pengukuran kemampuan
manusia yang menggunakan analisis faktor. Pelopornya adalah Spearman dengan two
factor theory, teori ini mengatakan bahwa kemampuan manusia didasari oleh faktor G dan
faktor S yang berbeda pada setiap perilaku. Kemudian Thurstone dengan teori primary
mental ability yang menyatakan bahwa kemampuan mental primer seseorang meliputi
verbal comprehension (V), word fluency (W), number (N), space (S), assosiative memory
(M), perceptual speed (P), general reasoning (G). Kemudian Guilford yang terkenal
dengan teorinya structure of intellect (SOI). Guilford memandang intelegensi punya tiga
dimensi yaitu operation, content, dan product. Lalu ada Vernon dengan teori Hierarchical
Organisation of Abilities, teori ini menyatakan bahwa hirarki tertinggi dalam pengukuran
kemampuan manusia adalah factor general dan hirarki terbawah adalah specific factors.
Berdasarkan teori-teori multi faktor inilah selanjutnya baterai tes bakat disusun (dalam
Wahyuni dkk, 2013 : 63).
3. Tes Intelegensi
a. Sejarah Tes Intelegensi
Tes Intelegensi Individu
Abad XIV di China a. Berlangsung usaha untuk mengukur kompetensi para
pelamar jabatan sebagai pegawai negara. Untuk dapat
lulus maka pelamar harus mengikuti ujian tertulis.
b. Hanya 5 dari 100.000 pelamar yang lulus. Namun
setelah lulus tidak jelas jenis pekerjaan apa yang dipegang
oleh lulusan.
c. Awal abad XIX ujian semacam itu dihilangkan seiring
berkembang pesat kemajuan universitas
James McKeen Cattel
(1890-1944)
a. Pengukuran intelegensi berkembanga di Amerika dan
Prancis setelah Cattell menerbitkan buku mental Tests
and Measurements tahun 1890.
Kraepelin (1895) a. Perkembangan tes intelegensi di Eropa oleh Kraepelin
yang terdiri atas operasi berhitung sederhana untuk
mengukur efek latihan, ingatan, kerentanan terhadap
kelelahan dan kerentanan terhadap pemecah perhatian.
Alfred Binet (1857-1911) a. Binet menekuni pengukuran intelegensi dengan
meninggalkan pendekatan kraniometri dan berpaling pada
pendekatan psikologis tahun 1904.
b. Binet dan temannya Theodore Simon menyiapkan
skala intelegensi pertama dengan nama skala Binet-
Simon., terdiri atas 30 soal dengan tingkat kesukaran
meningkat.
c. Revisi kedua 1908, tes dikelompokkan berdasar tingkat
usia antara 3 sampai 13 tahun.
d. Revisi ketiga 1911, penambahan tes baru pada level
usia tertentu, dan perluasan soal sampai level usia mental
dewasa.
e. Revisi amerika oleh Lewis Madison Terman 1916,
dikenal dengan nama Stanford-Binet, berisi 90 soal untuk
usia 3-14 tahun.
f. Tahun 1937 skala direvisi oleh Maude A. Merril untuk
mengatasi keterbatasan sampel sebagai dasar pembuatan
norma penialaian. Edisi ini diperluas penggunaannya
meliputi usia 2 tahun hingga tingkat dewasa superior.
g. Revisi tahun 1960 dengan menggunakan konsep IQ
deviasi Wechsler.
h. Revisi tahun 1986, dengan memuat 4 kelompok
penalaran dan berisi berbagai macam tes.
David Wechsler (1918) a. Wechsler memperkenalkan versi pertama tes intelegensi
dirancang khusus bagi orang dewasa, yaitu Wechsler-
Bellevue Intelligence Scalei (WBIS) tahun 1939.
b. Tahun 1949, Wechsler menerbitkan skala
intelegensi untuk anak-anak yaitu Wechsler Intelligence
Scale for Children (WISC).
c. Tahun 1955, Wechsler menyusun skala intelegensi orang
dewasa dengan memperluas isi tes WISC, yaitu Wechsler
Adult Intelligence Scale (WAIS).
d. Tahun 1974, revisi untuk WISC.
Tes Intelegensi Populasi Khusus
Pengetesan bayi dan anak-
anak Prasekolah
a. Arnold Gesell dan rekan-rekannya di Yale melakukan
studi longitudinal dalam rangka memahami
perkembangan anak-anak bayi normal dan prasekolah.
b. Soal dan prosedur yang dirintis Gesell dkk telah
dimasukkan ke dalam kebanyakan skala perkembangan
yang dirancang untuk bayi.
c. 1960-an – 1990-an adanya kebangkitan minta terhadap tes
bayi dan anak-anak prasekolah.
Tes Intelegensi Kelompok
a. Pengetesan massal dimulai selama perang dunia I, dikembangkan oleh Army Alpha
dan Army Beta untuk digunakan dalam Angkatan Bersenjata AS.
b. Setelah itu, dinas militer mengembangkan Armed Forces Qualification Test (AFQT)
sebagai alat penyaring utama. Disusul tes multikecerdasan untuk menilai bidang
keahlian jabatan.
c. Lalu, Armed Service Vocational Aptitude Battery (ASVAB) dikembangkan untuk bisa
digunakan dalam semua dinas militer.
2. Klasifikasi Tes Intelegensi
a. Tes Intelegensi Individu
Skala Intelegensi
Stanford-Binet
a. Skala Binet-Simon asli diterbitkan di Prancis tahun 1905,
1908, 1911.
b. Revisi Stanford pertama atas skala Binet-Simon
oleh Terman dan koleganya terbit pada tahun 1916.
c. Skala Binet-Simon 1905 terdiri atas 30 item yang
ditampilkan dengan derajat kesulitan meningkat.
d. Skala Binet-simon 1908 mempertahankan prinsip
perbedaan usia, artinya item-item dikelompokkan
berdasarkan perbedaan usia. Selain itu skala 1908
memperkenalkan konsep usia mental.
e. Revisi skala Stanford-Binet, dilakukan oleh Terman tahun
1916. Prinsip perbedaan usia, kemampuan mental umum,
dan skala usia dipertahankan.
Skala Wechsler a. Dikembangkan oleh David Wechsler, yang terdiri atas
tiga skala: skala untuk orang dewasa, anak-anak usia
sekolah, dan anak-anak usia prasekolah.
b. Skala pertama Wechsler dikenal dengan Wechsler
Belleuve intelligence Scale, terbit tahun 1939.
c. Tahun 1949, Wechsler Intelligence Scale for Children
dikembangkan sebagai perluasan ke bawah dari Wechsler
Bellevue.
d. Wechsler Bellevue itu sendiri ditambahkan tahun
1955 oleh Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS),
yang memperbaiki sejumlah kekurangan teknis skala
terdahulu.
e. Tes terhadap bayi seri Wechsler terbut tahun 1967, adalah
Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence
(WPPSI), dirancang untuk umur 4-6 1/2 tahun sebagai
perluasan dari WISC.
f. Masing-masing skala Wechsler telah mengalami revisi
satu kali atau lebih.
g. Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-
R) untuk umur 16-74 tahun.
h. Wechsler Intelligence Scale for Children-Third
Edition (WISC-III) untuk anak usia 6-16 tahun 11 bulan.
i. Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence-
Revised (WPPSI-R) untuk umur 3-7 tahun 3 bulan.
Skala Kaufman a. Dikembangkan pada tahun 1980-an dan 1990-an, terdiri
atas Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC),
Kaufman Adolescent and Adult Intelligence Test (KAIT),
dan Kaufman Brief Intelligence Test (K-BIT)
b. K-ABC berfokus pada pengolahan informasi:
pemrosesan simultan oleh 7 subtes, pemrosesan berurutan
oleh 3 subtes.
c. K-ABC juga mencakup skala prestasi, terdiri atas 6
subtes.
d. KAIT dirancang untuk usia 11 hingga 85 tahun
lebih.
e. KAIT terdiri atas skala akulturasi dan skla yang mengukur
kemampuan menyelesaikan problem-problem baru.
f. K-BIT mencakup rentang usia 4-90 tahun.
g. K-BIT terdiri atas satu subtes verbal (45 kosakata
ekspresif dan 37 definisi), satu subtes nonverbal ( 48
matriks)).
Differential Ability Scale
(DAS)
a. Dikembangkan di Inggris oleh C.D. Elliot tahun 1970-an,
merupakan revisi dari British Ability Scale (BAS).
b. Dirancang untuk mengukur kemampuan tertentu
dengan reliabilitas memadai.
c. Terdiri atas 20 subtes yang diorganisasi ke dalam tiga
komponen: subtes inti, subtes diagnostik, tes prestasi.
d. Ada 4 subtes inti untuk usia 2:6-3:5, dan 6 subtes
untuk usia 3:6-5:11. Pada usia sekolah (usia 6:0-17:11)
ada 6 subtes inti.
Das-Naglieri Cognitive
Assessment System
a. Terbit akhir tahun 1990-an.
b. Dirancang untuk mengukur fungsi kognitif dasar
yang dilibatkan dalam proses belajar. Mencakup
pemprosesan perencanaan, perhatian, simultan, dan
berurutan.
c. Menggunakan tes-tes verbal dan nonverbal yang disajikan
melalui pendengaran dan penglihatan.
d. CAS dirancang untuk usia 5:0-17:11.
Tes Intelegensi Populasi Khusus
Tes perkembangan masa
kanak-kanak
a. Skala Bayley untuk perkembangan bayi
b. Skala McCarthy untuk kemampuan anak-anak
c. Skala Piagetian
d. Ordinal Scales of Psychological Development
e. Fagan Test of Infant Intelligence
f. Infant-Toddler Developmental Assessment
Mengetes penyandang
cacat jasmani
Kerusakan pendengaran
a. Pintner-Paterson Scale and Arthur Performance Scale
b. WISC-R Performance Scale
c. Hiskey-Nebraska Test of Learning Aptitude
Kerusakan penglihatan
a. College Board Scholastic Assessment Test (SAT)
b. Perkins-binet Test of Intelligence for the Blind
c. Blind Learning Aptitude Test (BLAT)
d. Intelligence Test for Visually Impaired Children
(ITVIC)
Kerusakan motorik
a. Leiter International Performance Scale dan Porteus
Mazes
b. Tes kosakata bergambar
c. Peabody Picture Vocabulary Test
d. Columbia Mental Maturity Scale
Tes Intelegensi Kelompok
Terdiri atas: Otis- Lennon School Ability Test (OLSAT), Cognitive Ability Test
(CogAT), Test of Cognitive Skills
C. Pengenalan Tes Minat (RMIB dan KUDER)
1. The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB)
Material Tes Tes disusun dari satu formulir yang berisi suatu daftar
pekerjaan yang disusun menjadi 9 kelompok dengan kode
huruf A-I. Kedua belas kategori adalah:
a. Outdoor
b. Mechanical
c. Computational
d. Scientific
e. Personal contact
f. Aesthetic
g. Literary
h. Musical
i. Social service
j. Clerical
k. Practical
l. Medical
m.
Administrasi 1. Testee diberikan blanko untuk diisi identitas.
2. Lalu testee diinstruksikan untuk meranking daftar
pekerjaan yang tersedia pada formulir tes.
3. Ranking 1 untuk pekerjaan yang paling disukai dan
berakhir pada ranking 12 untuk pekerjaan yang
tidak disukai.
4. Setelah selesai, testee diminta untuk menuliskan 3
pekerjaan yang paling disukai, tidak harus sama
dengan daftar pekerjaan yang diisi.
2. Kuder Preference Record-Vocational (KPR-V)
Penyusun G. Frederich Kuder tahun 1934-1935 di bidang pendidikan.
Material tes KPRV-V mengukur kesukaan dalam 10 daerah, yaitu:
a. Outdoor
b. Mechanical
c. Computational
d. Scientific
e. Persuasive
f. Artistic
g. Literary
h. Musical
i. Social service
j. Clerical
Alat dan bahan Formulir tes KPR-V, pensil
D. Pengenalan Tes Bakat (DAT dan TKD)
1. Differential Aptitude Test (DAT)
Penyusun G. Bennet, H.G. Seashore, A.G. Wesman, USA
Dasar Teori Teori kelompok faktor kecerdasan model PMA dari
Thurstone
Tujuan a. Sarana akademik untuk mendapatkan prosedur penilaian
yang ilmiah, terintegrasi, dan standar.
b. Bimbingan pendidikan dan vokasional pada siswa
tingkat 8-12 dan mahasiswa baru di USA.
c. Dipakai dalam industri untuk penempatan dan promosi
jabatan.
Jumlah Subtes Terdiri atas 8 subtes: penalaran verbal, kemampuan
aritmatik, penalaran abstrak, kecepatan dan ketepatan
klerikal, penalaran mekanikal, hubungan ruang, pengejaan,
pemakaian tata bahasa.
Administrasi a. Model pengetesan 1 hari dengan urutan VR, SR, LU, AR,
CSA, NA, MR
b. Model pengetesan 2 hari: hari pertama ialah VR,
SR, LU; hari kedua ialah MR, CSA, AR, NA
c. Model pengetesan 3 hari: hari pertama ialah VR, SR; hari
kedua ialah LU, AR; hari ketiga ialah NA, CSA, MR
2. Tes Kemampuan Diferensial (TKD)
Penyusun Di bawah tahun 1976 dikenal dengan nama Tintum ’69.
Bentuk tes intelegensi umum. Tahun 1976 diteliti oleh
Wibowo, S. Dan ternyata Tintum ’69 cocok untuk
mengetahui kemapuan diferensial. Tahun1976 Tintum’69
dirubah namanya dengan Tes kemampuan diferensial.
Tujuan Seleksi mahasiswa, seleksi calon karyawan, termasuk
promosi dan mutasi karyawan.
Teori Disusun berdasar teori multiple factor Thurstone 1941
Material tes Comprehension, information, analogi verbal, logika,
aritmatik, deret angka, sinonim, differences, completion,
perception.
E. Pengenalan Tes Stanford-Binet
1. Tes Stanford Binet
Penyusun Alfred Binet dan Theodore Simon tahun 1905
Dasar Teori
Tujuan a. Mengidentifikasi perbedaan individu dalam
kementalannya, kemampuan intelektualnya.
b. Perbedaan-perbedaan dalam tingkat kepandaian
atau kebodohannya.
Revisi a. Revisi skala 1908 (membuat soal untuk tiap umur, 3-13
thn)
b. Revisi skala 1911
c. Revisi skala 1916, dilakukan oleh Dr. Lewis M. Terman
yang disebut The Stanford Revision of Binet-Simon.
d. Revisi Stanford-Binet (skala SB-II) 1937
e. Revisi Stanford-Binet (skala SB-III) 1960
f. Revisi Stanford-Binet (skala SB-IV) 1987
Jumlah Soal Tes Ada 15 tes yang mewakili 4 bidang kognitif:
a. Penalaran Verbal (Kosakata, pemahaman,
absurditas, hubungan verbal)
b. Penalaran Kuantitatif (penalaran kuantitatif, seri
angka, membangun persamaan)
c. Penalaran asbtrak/visual (analisa pola, meniru,
matrik-matrik menggungting kertas)
d. Memori jangka pendek (bread memory, memori
untuk kalimat, memori untuk angka, memori objek)
Administrasi a. Materi diwujudkan dalam buku-buku kecil dan alat tes
perfomasi, yang semuanya dimasukkan dalam kopor kecil
portabel, mudah dan ringan dibawa-bawa.
b. Buku kecil berisi kartu tercetak untuk presentasi
pada soal-soal tes. objek lain misalnya balok, papan
bentuk, manik berwarna, sebuah gambar boneka besar
uniseks dan multietnik.
c. SB-IV memerlukan testor yang cakap dan terlatih.
d. Begitu soal dikerjakan, testor harus segera memberi
skor.
e. Testor dapat menilai karakteristik emosional tertentu.
Misal kemampuan konsentrasi.
f. Pengamatan kualitatif dapat diterima namun tidk harus
diinterpretasikan.
F. Pengenalan Tes Wechsler
1. Wechsler Intelligence for Children (WISC) - 1949
Bentuk Tes WISC terdiri dari dua unit tes, yakni tes verbal dan
nonverbal.
Sasaran WISC diperuntukkan bagi anak-anak usia 5 sampai 15
tahun.
Standarisasi WISC distandarisasi pada sampel 100 anak laki-laki dan
100 anak perempuan, masing pada level umur 11 tahun.
Tiap anak dites dalam datu dan satu setengah bulan pada
pertengahan tahun.
Reliabilitas Teknik belah dua untuk tiga kelompok umur yakni 71/2
tahun, 101/2 tahun, dan 131/2 tahun, dengan masing-masing
kelompok 200 anak.
2. Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) - 1955
Bentuk Tes WAIS terdiri atas dua unit tes, yakni 6 subtes verbal dan 5
subtes nonverbal. Jadi semuanya ada 11 tes, yaitu:
a. Tes informasi
b. Tes komprehensi umum
c. Tes penalaran aritmatik
d. Tes persamaan
e. Tes rentangan ingatan angka ke muka dan ke
belakang
f. Tes perbendaharaan kata
g. Tes simbol angka
h. Tes melengkapi gambar
i. Tes rancangan balok
j. Tes menata gambar
k. Tes mengasembel objek
Sasaran Remaja hingga dewasa, 16-74 tahun
Reliabilitas Dilakukan dengan teknik belah dua.
3. Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI-III)
Sasaran Anak-anak umur 3 sampai 7 tahun 3 bulan
4. The Wechsler Belleveu Scale (WBS) - 1939
Bentuk Tes Terdiri atas tes verbal sebanyak 6 seri, tes nonverbal 5 seri.
Unit tes sebagai berikut: tes informasi, tes komprehensi
umum, tes penalaran aritmatik, tes ingatan rentang angka,
tes perbendaharaan kata, tes simbol angka, tes melengkapi
gambar, tes rancangan balok, tes menyusun gambar, tes
merakit objek.
Sasaran Ditujukan untuk umur 10 sampai 60 tahun, tetapi norma
disusun dari umur7 setengah tahun.
G. Pengenalan IST, NST, PM, CFIT
1. Intelligence Structure
Test (IST)
a. Dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt,
1953.
b. Tes IST 1953 untuk individu 14 – 60 tahun. Tes IST
1955 rentang usi subjek diperluas manjadi berawal dari
13 tahun. Tes IST 1970 hanya terjadi sedikit perubahan,
tes ini memiliki 6 bentuk. Tes IST 2000, sebagai koeksi
dari IST 70. Tes IST 2000-revised, terdapat
pengembangan dan penambahan subtes..
c. Tes dipandang gestalt, yang terdiri dari bagian yang
saling berhubungan secara makna, sehingga cocok
untuk profesi, pengembangan diri, merencanakan
pendidikan, pengambilan keputusan.
d. Tes terdiri atas 9 subtes: SE (melengkapi kalimat), WA
(melengkapi kalimat), AN (persamaan kata), GE (sifat
yang dimiliki bersama), RA (berhitung), ZR (deret
angka), FA (memilihi bentuk), WU (latihan balok), ME
(latihan simbol)
2. Nijmeegse
Schoolbekwaamheids
Test (NST)
a. Terdiri atas 10 sub tes yang berisi gambar atau
melengkapi gambar.
1. Subtes 1, pengamatan bentuk dan kemampuan
membedakan.
2. Subtes 2, motorik halus
3. Subtes 3, pengetahuan tentang besar, jumlah,
perbandingan
4. Subtes 4, pengamatan tajam
5. Subtes 5, kemampuan berpikir kritis
6. Subtes 6, konsentrasi
7. Subtes 7, ingatan
8. Subtes 8, pengertian objek dan penilaian situasi
9. Subtes 9, menirukan cerita
10. Subtes 10, menggambar orang
b. NST dikembangkan di Nijmegen- Nederland,
merupakan pengolahan tes Gopinger dari Jerman, yang
digunakan untuk mengungkap kemampuan sekolah anak,
kesiapan memasuki sekolah dasar.
3. The Standard
Progressive Matrices
(SPM)
a. Skala intelegensi yang bisa diberikan individu maupun
kelompok.
b. Dirancang oleh J. C. Raven, diterbitkan pertama
kali tahun 1936, diterbitkan terakhir kali oleh H. K. Lewis
& Co. Ltd. London tahun 1960.
c. Merupakan tes nonverbal, yakni materi soal diberikan
dalam bentuk gambar.
d. Penyusunan skala didasari oleh konsep intelegensi
Spearman.
e. Tes terdiri atas 60 soal yang berupa gambar
f. Versi SPM yang disajikan dalam gambar berwarna, yaitu
the Coloured Progressive Matrices (CPM).
g. Bagi yang memilki kapasitas intelektual di atas
rata-rata, disediakan versi lain The Advanced Progressive
Matrices (APM)
4. Culture Fair
Intelligence Test
(CFIT)
a. Dibuat dibawah arahan R. B. Cattell.
b. Merupakan tes dengan prosedur menggunakan
kertas dan pensil yang mencakup tiga level (usia 4- 8
tahun dan dewasa yang secara mental tidak matang, usia
8- 12 tahun dan dewasa yang diseleksi acak, usia SMA
dan dewasa di atas rata-rata).
c. Standarisasi bergantung pada tingkat usia.
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia, Anne dan Urbina. 2007. Tes Psikologi. Jakarta: Indeks.
Azwar, Saifuddin. 2015. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fudyartanta, Ki. 2010. Tes Bakat dan Perskalaan Kecerdasan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Halimah, Nur dan Kawuryah. 2010. Kesiapan Memasuki Sekolah Dasar Pada Anak Yang
Mengikuti Pendidikan Tk Dengan Yang Tidak Mengikuti Pendidikan Tk Di
Kabupaten Kudus. Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus. Kudus: Universitas
Muria Kudus.
Husni, Desma dan Cucuani. 2015. Pengukuran Minat dan Kepribadian. Pekanbaru:
Mujtahadah Press.
Kaplan, Robert M dan Saccuzzo 2012. Pengukuran Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.
top related