pengukuran psikologi

15

Click here to load reader

Upload: uin-sultan-syarif-kasim-riau

Post on 16-Apr-2017

481 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Psikologi

A. Pengertian Minat, Bakat, dan Intelegensi

1. Pengertian Minat

Holland ( dalam

Nanan, 2013)

Minat adalah aktivitas atau tugas tugas yang membangkitkan

perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau

kenikmatan.

Dalyono (dalam

Tommy, 2005)

Minat dapat timbul karena faktor eksternal (lingkungan) dan

faktor internal (kepribadian)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat adalah kekuatan seseorang di area tertentu

sehingga ia termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi.

2. Pengertian Bakat

Chaplin (dalam

nanan, 2013)

Aptitude (bakat, ketangkasan, kecerdasan, kesanggupan,

kecenderungan) sebagai kapasitas untuk berprestasi di kemudian

hari.

Woodworth dan

Marquis (dalam

Wahyuni dkk,

2013)

Bakat adalah prestasi yang dapat diramalkan dan diukur melalui

tes khusus. Oleh karena itu bakat dikategorikan sebagai suatu

kemampuan yang memiliki tiga arti, yaitu: (1) Achievement, (2)

Capacity, (3) Aptitude

Jadi, bakat adalah prestasi yang dimiliki seseorang yang dapat diukur dan diramalkan

melalui tes khusus.

3. Pengertian Intelegensi

Alfred Binet &

Theodore Simon

(1857-1911)

Intelegensi terdiri atas tiga komponen: (a) kemampuan untuk

mengarahkan pikiran, (b) kemampuan untuk mengubah arah

tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan, dan (c)

kemampuan untuk mengkritik diri sendiri.

Lewis Madison

Terman (1916)

Intelegensi sebagai kemampuan seseorang untu k berpikir

abstrak.

H.H. Goddard

(1946)

Intelegensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang

untuk menyelesaikan masalah-masalah yang langsung dihadapi

dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang.

Edward Lee

Thorndike

(1913)

Intelegensi adalah kemampuan dalam memberikan respon yang

baik dari pandangan kebenaran atau fakta.

David Wechsler Intelegensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan

seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir

rasional, serta menghadapi lingkungannya dengan efektif.

Berdasarkan definisi tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu

kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengarahkan pikirannya, menyesuaikan

diri dengan lingkungan, serta dapat bertindak sesuai dengan masalah yang sedang

dihadapi.

Page 2: Pengukuran Psikologi

B. Sejarah, Latar Belakang, Klasifikasi dan Konsep Teoritis Tes Minat, Bakat, dan

Intelegensi

1. Tes Minat

a. Sejarah

Thorndike (1912) Pengembangan tes minat untuk keperluan bimbingan

konseling pada 100 mahasiswa.

Yoakum (1919-1920) Mengembangkan sebanyak 1000 soal yang berkaitan

dengan minat dari masa kanak-kanak hingga dewasa awal.

Cowdery (1926-1927) Penyempurnaan instrumen Carnegie dengan menambah

jumlah soal.

Edward K. Strong

(1984)

Revisi tes Cowdery dan menghabiskan 36 tahun untuk

mengembangkan kunci empiris bagi instrumen modifikasi

yang disebut Strong Vocational Interest Blank.

b. Klasifikasi Tes Minat

The Rothwell Miller

Interest Blank (RMIB)

a. Disusun oleh Rothwell Miller tahun 1947.

b. Terdiri atas 12 kategori jenis pekerjaan (Outdoor,

Mechanical, Computational, Scientific, Personal Contact,

Aesthetic, Literary, Musical, Social Service, Clerical,

Practical, Medical).

c. Tes ini disusun dengan tujuan mengukur minat seseorang

berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan.

Kuder Preference

Record-Vocational

(KPR-V)

a. Disusun oleh G. Frederich Kuder tahun 1934-1935 di

bidang pendidikan.

b. Merupakan tes ipsatif: membandingkan kekuatan

relatif minat dalam diri individu.

c. Tes mengukur derajat variasi seseorang terhadap

pekerjaan yang dilakukan dalam suatu jabatan tertentu.

d. Dapat dilakukan secara individual ataupun classical

dalam waktu 30-4- menit.

Kuder General Interest

Survey (KGIS)

a. Dikembangkan sebagai revisi dan perluasan dari Kuder

Preference Record Vocational.

b. Dirancang untuk kelas 6 sampai kelas 12.

Kuder Occupational

Interest Survery

(KOIS)

a. Berkembang dari Kuder Preference Survey yang terbit

tahun 1939.

b. KOIS memeriksan kesamaan antara minat peserta

tes dan minat orang-orang yang berkerja dalam berbagai

pekerjaan.

c. KOIS mengembangkan norma yang terpisah antara

perempuan dan laki-laki, dan juga memisahkan

serangkaian skala bagi jurusan PT.

d. 10 bidang minat pekerjaan di luar ruangan, mekanis,

pekerjaan, ilmiah, persuasif, artistik, sastra, musik, kerja

sosial, dan administrasi.

Page 3: Pengukuran Psikologi

Strong Vocational

Interest Blank (SVIB)

a. Dikembangkan oleh E. K. Strong, Jr., dan beberapa

koleganya segera setelah perang dunia I.

b. Dalam revisi tahun 1966, 399 item berhubungan

dengan 54 pekerjaan bagi laku-laki, 32 pekerjaan bagi

perempuan.

c. Reliabilitas dan validitas tes ini sangat baik.

d. Pada awkir tahun 1960-an terjadi protes terhadap tes

ini. kritik berupa bias gender pada skala dan kurangnya

teori yang mendasari tes tersebut.

Strong Campbell

Interest Inventory

(SCII)

a. Merupakan versi baru SVIB yang diterbitkan oleh D. P.

Campbell tahun 1974.

b. Campbell menyediakan dasar teoritis bagi tes baru

yang tidak dimiki oleh SVIB.

c. SCII dibagi menjadi tujuh bagian, memiliki 325 item yang

dijawab dengan setuju, tidak setuju, atau ragu-ragu.

Career Assessment

Inventory (CAI)

a. Dikembangkan oleh Charles B. Johansson. Pertama kali

keluar tahun 1975.

b. Didesain untuk orang-orang yang tidak berorientasi

pada karier yang membutuhkan akademi atau pelatihan

profesional.

c. CAI berfokus pada pekerjaan yang melibatkan

keterampilan, pekerjaan teknis, dan pekerjaan jasa.

d. Ditulis untuk tingkat membaca kelas 6 dan bisa juga

digunakan oleh orang dewasa yang memiliki

keterampilan membaca yang buruk.

e. Tiga tipe skala utama: 6 skala tema umum Holland, 22

skala bidang minat dasar homogen, 91 skala pekerjaan.

c. Konsep Teoritis Tes Minat

Konsep teori tes minat berawal dari perkembangan studi yang dilakukan oleh

Thorndike (1912) pada 100 mahasiswa. Kemudian Yoakum mengembangkan kumpulan

sebanyak 1000 soal yang berkaitan dengan minat dari masa kanak-kanak hingga masa

dewasa awal dan kemudian Cowdery mengembangkan dan menyempurnakan karya

sebelumnya atas instrument Carnegie. Selanjutnya Edward K. Strong (1884-1963) merevisi

mengembangkan kunci-kunci empiris bagi instrument modifikasi yang disebut isian minat

vokasional strong (Strong Vocational Interest Blank- SVIB).

2. Tes Bakat

a. Sejarah Tes Bakat

Konsep bakat muncul karena ada rasa tidak puas terhadap hasil tes intelegensi yang

hanya mengukur kemampuan umum dan menghasilkan skor yang berupa IQ (Widyastuti,

2013). Tes bakat dirancang untuk mengukur potensi prestasi, sedangkan tes IQ merupakan

tes terstandarisasi yang dirancang untu mengukur intelegensi. Tes-tes bakat mengukur

kemampuan yang lebih spesifik dan terbatas ketimbang tes-tes intelegensi. Secara

tradisional, tes intelegensi mengukur konstruk yang lebih global seperti intelegensi umum.

Page 4: Pengukuran Psikologi

Pada walnya hasil intelegensi digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan di

berbagai bidang, namun pengalaman kemudian menunjukan bahwa dua orang yang

memiliki skor intelgensi sama ternyata memliki prestasi kerja atau prestasi belajar yang

tidak sama (dalam Wahyuni dkk, 2013 : 63)

b. Klasifikasi Tes Bakat

Differential Aptitude

Test (DAT)

a. Dipublikasikan pertama kali tahun 1947, telah direvisi

secara berkala tahun 1963, dan 1973.

b. Penyusun DAT adalah G. Bennet, H.G. Seashore

dan A.G. Wesman, dari USA.

c. Dirancang untuk bimbingan karier usia 8-12 tahun. Level

1 untuk siswa kelas 7-9 dan orang dewasa yang telah

menyelesaikan tahun sekolah. Level 2 untuk siswa kelas

10-12 dan orang dewasa yang sudah bersekolah lebih dari

9 tahun.

d. DAT terdiri atas 8 tes: penalaran verbal, penalaran

numberik, penalaran abstrak, kecepatan dan kecermatan

persepsi, penalaran mekanik, hubungan ruang, ejaan, dan

penggunaan bahasa.

e. Bentuk tes khusus DAT: Differential Aptitude Test for

Personnel and Career Assesment.

General Aptitude Test

Battery (GATB)

a. Dikembangkan oleh The United State Employment

Service (USES).

b. Dipakai oleh banyak konselor untuk bimbingan

karyawan.

c. Terdapat 9 kemampuan primer: Kemampuan belajar

umum, bakat verbal, bakat numerikal, bakat spasial,

persepsi bentuk, persepsi klerikal, koordinasi motorik,

keterampilan jari tangan, keterampilan manual.

Flanagan Aptitude

Classification Test

(FACT)

a. Dirancang oleh J.C. Flanagan dari USA.

b. Terdiri atas 14 subtes: Inspeksi, penandaan/pengkodean,

ingatan, presisi, merakit, skala, koordinasi, kemampuan

pemahaman, berhitung, pola-pola, komponen-

komponen, tabel, mekanik, mengukur perasaan.

Multidimensional

Aptitude Battery

(MAB)

a. Dipublikasikan tahun 1984.

b. MAB adalah tes kelompok yang dirancang untuk

menilai bakat-bakat.

c. Mencakup 5 subtes dalam skala verbal dan 5 dalam skala

kinerja.

d. Cocok bagi remaja dan dewasa, tetapi tidak

direkomendasikan bagi orang yang mentalnya terganggu.

Page 5: Pengukuran Psikologi

c. Konsep Teoritis Tes Bakat

Konsep dasar teori tes bakat ini berawal dari teori-teori pengukuran kemampuan

manusia yang menggunakan analisis faktor. Pelopornya adalah Spearman dengan two

factor theory, teori ini mengatakan bahwa kemampuan manusia didasari oleh faktor G dan

faktor S yang berbeda pada setiap perilaku. Kemudian Thurstone dengan teori primary

mental ability yang menyatakan bahwa kemampuan mental primer seseorang meliputi

verbal comprehension (V), word fluency (W), number (N), space (S), assosiative memory

(M), perceptual speed (P), general reasoning (G). Kemudian Guilford yang terkenal

dengan teorinya structure of intellect (SOI). Guilford memandang intelegensi punya tiga

dimensi yaitu operation, content, dan product. Lalu ada Vernon dengan teori Hierarchical

Organisation of Abilities, teori ini menyatakan bahwa hirarki tertinggi dalam pengukuran

kemampuan manusia adalah factor general dan hirarki terbawah adalah specific factors.

Berdasarkan teori-teori multi faktor inilah selanjutnya baterai tes bakat disusun (dalam

Wahyuni dkk, 2013 : 63).

3. Tes Intelegensi

a. Sejarah Tes Intelegensi

Tes Intelegensi Individu

Abad XIV di China a. Berlangsung usaha untuk mengukur kompetensi para

pelamar jabatan sebagai pegawai negara. Untuk dapat

lulus maka pelamar harus mengikuti ujian tertulis.

b. Hanya 5 dari 100.000 pelamar yang lulus. Namun

setelah lulus tidak jelas jenis pekerjaan apa yang dipegang

oleh lulusan.

c. Awal abad XIX ujian semacam itu dihilangkan seiring

berkembang pesat kemajuan universitas

James McKeen Cattel

(1890-1944)

a. Pengukuran intelegensi berkembanga di Amerika dan

Prancis setelah Cattell menerbitkan buku mental Tests

and Measurements tahun 1890.

Kraepelin (1895) a. Perkembangan tes intelegensi di Eropa oleh Kraepelin

yang terdiri atas operasi berhitung sederhana untuk

mengukur efek latihan, ingatan, kerentanan terhadap

kelelahan dan kerentanan terhadap pemecah perhatian.

Alfred Binet (1857-1911) a. Binet menekuni pengukuran intelegensi dengan

meninggalkan pendekatan kraniometri dan berpaling pada

pendekatan psikologis tahun 1904.

b. Binet dan temannya Theodore Simon menyiapkan

skala intelegensi pertama dengan nama skala Binet-

Simon., terdiri atas 30 soal dengan tingkat kesukaran

meningkat.

c. Revisi kedua 1908, tes dikelompokkan berdasar tingkat

usia antara 3 sampai 13 tahun.

Page 6: Pengukuran Psikologi

d. Revisi ketiga 1911, penambahan tes baru pada level

usia tertentu, dan perluasan soal sampai level usia mental

dewasa.

e. Revisi amerika oleh Lewis Madison Terman 1916,

dikenal dengan nama Stanford-Binet, berisi 90 soal untuk

usia 3-14 tahun.

f. Tahun 1937 skala direvisi oleh Maude A. Merril untuk

mengatasi keterbatasan sampel sebagai dasar pembuatan

norma penialaian. Edisi ini diperluas penggunaannya

meliputi usia 2 tahun hingga tingkat dewasa superior.

g. Revisi tahun 1960 dengan menggunakan konsep IQ

deviasi Wechsler.

h. Revisi tahun 1986, dengan memuat 4 kelompok

penalaran dan berisi berbagai macam tes.

David Wechsler (1918) a. Wechsler memperkenalkan versi pertama tes intelegensi

dirancang khusus bagi orang dewasa, yaitu Wechsler-

Bellevue Intelligence Scalei (WBIS) tahun 1939.

b. Tahun 1949, Wechsler menerbitkan skala

intelegensi untuk anak-anak yaitu Wechsler Intelligence

Scale for Children (WISC).

c. Tahun 1955, Wechsler menyusun skala intelegensi orang

dewasa dengan memperluas isi tes WISC, yaitu Wechsler

Adult Intelligence Scale (WAIS).

d. Tahun 1974, revisi untuk WISC.

Tes Intelegensi Populasi Khusus

Pengetesan bayi dan anak-

anak Prasekolah

a. Arnold Gesell dan rekan-rekannya di Yale melakukan

studi longitudinal dalam rangka memahami

perkembangan anak-anak bayi normal dan prasekolah.

b. Soal dan prosedur yang dirintis Gesell dkk telah

dimasukkan ke dalam kebanyakan skala perkembangan

yang dirancang untuk bayi.

c. 1960-an – 1990-an adanya kebangkitan minta terhadap tes

bayi dan anak-anak prasekolah.

Tes Intelegensi Kelompok

a. Pengetesan massal dimulai selama perang dunia I, dikembangkan oleh Army Alpha

dan Army Beta untuk digunakan dalam Angkatan Bersenjata AS.

b. Setelah itu, dinas militer mengembangkan Armed Forces Qualification Test (AFQT)

sebagai alat penyaring utama. Disusul tes multikecerdasan untuk menilai bidang

keahlian jabatan.

Page 7: Pengukuran Psikologi

c. Lalu, Armed Service Vocational Aptitude Battery (ASVAB) dikembangkan untuk bisa

digunakan dalam semua dinas militer.

2. Klasifikasi Tes Intelegensi

a. Tes Intelegensi Individu

Skala Intelegensi

Stanford-Binet

a. Skala Binet-Simon asli diterbitkan di Prancis tahun 1905,

1908, 1911.

b. Revisi Stanford pertama atas skala Binet-Simon

oleh Terman dan koleganya terbit pada tahun 1916.

c. Skala Binet-Simon 1905 terdiri atas 30 item yang

ditampilkan dengan derajat kesulitan meningkat.

d. Skala Binet-simon 1908 mempertahankan prinsip

perbedaan usia, artinya item-item dikelompokkan

berdasarkan perbedaan usia. Selain itu skala 1908

memperkenalkan konsep usia mental.

e. Revisi skala Stanford-Binet, dilakukan oleh Terman tahun

1916. Prinsip perbedaan usia, kemampuan mental umum,

dan skala usia dipertahankan.

Skala Wechsler a. Dikembangkan oleh David Wechsler, yang terdiri atas

tiga skala: skala untuk orang dewasa, anak-anak usia

sekolah, dan anak-anak usia prasekolah.

b. Skala pertama Wechsler dikenal dengan Wechsler

Belleuve intelligence Scale, terbit tahun 1939.

c. Tahun 1949, Wechsler Intelligence Scale for Children

dikembangkan sebagai perluasan ke bawah dari Wechsler

Bellevue.

d. Wechsler Bellevue itu sendiri ditambahkan tahun

1955 oleh Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS),

yang memperbaiki sejumlah kekurangan teknis skala

terdahulu.

e. Tes terhadap bayi seri Wechsler terbut tahun 1967, adalah

Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence

(WPPSI), dirancang untuk umur 4-6 1/2 tahun sebagai

perluasan dari WISC.

f. Masing-masing skala Wechsler telah mengalami revisi

satu kali atau lebih.

g. Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-

R) untuk umur 16-74 tahun.

h. Wechsler Intelligence Scale for Children-Third

Edition (WISC-III) untuk anak usia 6-16 tahun 11 bulan.

i. Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence-

Revised (WPPSI-R) untuk umur 3-7 tahun 3 bulan.

Skala Kaufman a. Dikembangkan pada tahun 1980-an dan 1990-an, terdiri

atas Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC),

Page 8: Pengukuran Psikologi

Kaufman Adolescent and Adult Intelligence Test (KAIT),

dan Kaufman Brief Intelligence Test (K-BIT)

b. K-ABC berfokus pada pengolahan informasi:

pemrosesan simultan oleh 7 subtes, pemrosesan berurutan

oleh 3 subtes.

c. K-ABC juga mencakup skala prestasi, terdiri atas 6

subtes.

d. KAIT dirancang untuk usia 11 hingga 85 tahun

lebih.

e. KAIT terdiri atas skala akulturasi dan skla yang mengukur

kemampuan menyelesaikan problem-problem baru.

f. K-BIT mencakup rentang usia 4-90 tahun.

g. K-BIT terdiri atas satu subtes verbal (45 kosakata

ekspresif dan 37 definisi), satu subtes nonverbal ( 48

matriks)).

Differential Ability Scale

(DAS)

a. Dikembangkan di Inggris oleh C.D. Elliot tahun 1970-an,

merupakan revisi dari British Ability Scale (BAS).

b. Dirancang untuk mengukur kemampuan tertentu

dengan reliabilitas memadai.

c. Terdiri atas 20 subtes yang diorganisasi ke dalam tiga

komponen: subtes inti, subtes diagnostik, tes prestasi.

d. Ada 4 subtes inti untuk usia 2:6-3:5, dan 6 subtes

untuk usia 3:6-5:11. Pada usia sekolah (usia 6:0-17:11)

ada 6 subtes inti.

Das-Naglieri Cognitive

Assessment System

a. Terbit akhir tahun 1990-an.

b. Dirancang untuk mengukur fungsi kognitif dasar

yang dilibatkan dalam proses belajar. Mencakup

pemprosesan perencanaan, perhatian, simultan, dan

berurutan.

c. Menggunakan tes-tes verbal dan nonverbal yang disajikan

melalui pendengaran dan penglihatan.

d. CAS dirancang untuk usia 5:0-17:11.

Tes Intelegensi Populasi Khusus

Tes perkembangan masa

kanak-kanak

a. Skala Bayley untuk perkembangan bayi

b. Skala McCarthy untuk kemampuan anak-anak

c. Skala Piagetian

d. Ordinal Scales of Psychological Development

e. Fagan Test of Infant Intelligence

f. Infant-Toddler Developmental Assessment

Mengetes penyandang

cacat jasmani

Kerusakan pendengaran

a. Pintner-Paterson Scale and Arthur Performance Scale

b. WISC-R Performance Scale

Page 9: Pengukuran Psikologi

c. Hiskey-Nebraska Test of Learning Aptitude

Kerusakan penglihatan

a. College Board Scholastic Assessment Test (SAT)

b. Perkins-binet Test of Intelligence for the Blind

c. Blind Learning Aptitude Test (BLAT)

d. Intelligence Test for Visually Impaired Children

(ITVIC)

Kerusakan motorik

a. Leiter International Performance Scale dan Porteus

Mazes

b. Tes kosakata bergambar

c. Peabody Picture Vocabulary Test

d. Columbia Mental Maturity Scale

Tes Intelegensi Kelompok

Terdiri atas: Otis- Lennon School Ability Test (OLSAT), Cognitive Ability Test

(CogAT), Test of Cognitive Skills

C. Pengenalan Tes Minat (RMIB dan KUDER)

1. The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB)

Material Tes Tes disusun dari satu formulir yang berisi suatu daftar

pekerjaan yang disusun menjadi 9 kelompok dengan kode

huruf A-I. Kedua belas kategori adalah:

a. Outdoor

b. Mechanical

c. Computational

d. Scientific

e. Personal contact

f. Aesthetic

g. Literary

h. Musical

i. Social service

j. Clerical

k. Practical

l. Medical

m.

Administrasi 1. Testee diberikan blanko untuk diisi identitas.

2. Lalu testee diinstruksikan untuk meranking daftar

pekerjaan yang tersedia pada formulir tes.

Page 10: Pengukuran Psikologi

3. Ranking 1 untuk pekerjaan yang paling disukai dan

berakhir pada ranking 12 untuk pekerjaan yang

tidak disukai.

4. Setelah selesai, testee diminta untuk menuliskan 3

pekerjaan yang paling disukai, tidak harus sama

dengan daftar pekerjaan yang diisi.

2. Kuder Preference Record-Vocational (KPR-V)

Penyusun G. Frederich Kuder tahun 1934-1935 di bidang pendidikan.

Material tes KPRV-V mengukur kesukaan dalam 10 daerah, yaitu:

a. Outdoor

b. Mechanical

c. Computational

d. Scientific

e. Persuasive

f. Artistic

g. Literary

h. Musical

i. Social service

j. Clerical

Alat dan bahan Formulir tes KPR-V, pensil

D. Pengenalan Tes Bakat (DAT dan TKD)

1. Differential Aptitude Test (DAT)

Penyusun G. Bennet, H.G. Seashore, A.G. Wesman, USA

Dasar Teori Teori kelompok faktor kecerdasan model PMA dari

Thurstone

Tujuan a. Sarana akademik untuk mendapatkan prosedur penilaian

yang ilmiah, terintegrasi, dan standar.

b. Bimbingan pendidikan dan vokasional pada siswa

tingkat 8-12 dan mahasiswa baru di USA.

c. Dipakai dalam industri untuk penempatan dan promosi

jabatan.

Jumlah Subtes Terdiri atas 8 subtes: penalaran verbal, kemampuan

aritmatik, penalaran abstrak, kecepatan dan ketepatan

klerikal, penalaran mekanikal, hubungan ruang, pengejaan,

pemakaian tata bahasa.

Administrasi a. Model pengetesan 1 hari dengan urutan VR, SR, LU, AR,

CSA, NA, MR

b. Model pengetesan 2 hari: hari pertama ialah VR,

SR, LU; hari kedua ialah MR, CSA, AR, NA

c. Model pengetesan 3 hari: hari pertama ialah VR, SR; hari

kedua ialah LU, AR; hari ketiga ialah NA, CSA, MR

2. Tes Kemampuan Diferensial (TKD)

Page 11: Pengukuran Psikologi

Penyusun Di bawah tahun 1976 dikenal dengan nama Tintum ’69.

Bentuk tes intelegensi umum. Tahun 1976 diteliti oleh

Wibowo, S. Dan ternyata Tintum ’69 cocok untuk

mengetahui kemapuan diferensial. Tahun1976 Tintum’69

dirubah namanya dengan Tes kemampuan diferensial.

Tujuan Seleksi mahasiswa, seleksi calon karyawan, termasuk

promosi dan mutasi karyawan.

Teori Disusun berdasar teori multiple factor Thurstone 1941

Material tes Comprehension, information, analogi verbal, logika,

aritmatik, deret angka, sinonim, differences, completion,

perception.

E. Pengenalan Tes Stanford-Binet

1. Tes Stanford Binet

Penyusun Alfred Binet dan Theodore Simon tahun 1905

Dasar Teori

Tujuan a. Mengidentifikasi perbedaan individu dalam

kementalannya, kemampuan intelektualnya.

b. Perbedaan-perbedaan dalam tingkat kepandaian

atau kebodohannya.

Revisi a. Revisi skala 1908 (membuat soal untuk tiap umur, 3-13

thn)

b. Revisi skala 1911

c. Revisi skala 1916, dilakukan oleh Dr. Lewis M. Terman

yang disebut The Stanford Revision of Binet-Simon.

d. Revisi Stanford-Binet (skala SB-II) 1937

e. Revisi Stanford-Binet (skala SB-III) 1960

f. Revisi Stanford-Binet (skala SB-IV) 1987

Jumlah Soal Tes Ada 15 tes yang mewakili 4 bidang kognitif:

a. Penalaran Verbal (Kosakata, pemahaman,

absurditas, hubungan verbal)

b. Penalaran Kuantitatif (penalaran kuantitatif, seri

angka, membangun persamaan)

c. Penalaran asbtrak/visual (analisa pola, meniru,

matrik-matrik menggungting kertas)

d. Memori jangka pendek (bread memory, memori

untuk kalimat, memori untuk angka, memori objek)

Administrasi a. Materi diwujudkan dalam buku-buku kecil dan alat tes

perfomasi, yang semuanya dimasukkan dalam kopor kecil

portabel, mudah dan ringan dibawa-bawa.

b. Buku kecil berisi kartu tercetak untuk presentasi

pada soal-soal tes. objek lain misalnya balok, papan

bentuk, manik berwarna, sebuah gambar boneka besar

uniseks dan multietnik.

Page 12: Pengukuran Psikologi

c. SB-IV memerlukan testor yang cakap dan terlatih.

d. Begitu soal dikerjakan, testor harus segera memberi

skor.

e. Testor dapat menilai karakteristik emosional tertentu.

Misal kemampuan konsentrasi.

f. Pengamatan kualitatif dapat diterima namun tidk harus

diinterpretasikan.

F. Pengenalan Tes Wechsler

1. Wechsler Intelligence for Children (WISC) - 1949

Bentuk Tes WISC terdiri dari dua unit tes, yakni tes verbal dan

nonverbal.

Sasaran WISC diperuntukkan bagi anak-anak usia 5 sampai 15

tahun.

Standarisasi WISC distandarisasi pada sampel 100 anak laki-laki dan

100 anak perempuan, masing pada level umur 11 tahun.

Tiap anak dites dalam datu dan satu setengah bulan pada

pertengahan tahun.

Reliabilitas Teknik belah dua untuk tiga kelompok umur yakni 71/2

tahun, 101/2 tahun, dan 131/2 tahun, dengan masing-masing

kelompok 200 anak.

2. Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) - 1955

Bentuk Tes WAIS terdiri atas dua unit tes, yakni 6 subtes verbal dan 5

subtes nonverbal. Jadi semuanya ada 11 tes, yaitu:

a. Tes informasi

b. Tes komprehensi umum

c. Tes penalaran aritmatik

d. Tes persamaan

e. Tes rentangan ingatan angka ke muka dan ke

belakang

f. Tes perbendaharaan kata

g. Tes simbol angka

h. Tes melengkapi gambar

i. Tes rancangan balok

j. Tes menata gambar

k. Tes mengasembel objek

Sasaran Remaja hingga dewasa, 16-74 tahun

Reliabilitas Dilakukan dengan teknik belah dua.

3. Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI-III)

Sasaran Anak-anak umur 3 sampai 7 tahun 3 bulan

4. The Wechsler Belleveu Scale (WBS) - 1939

Bentuk Tes Terdiri atas tes verbal sebanyak 6 seri, tes nonverbal 5 seri.

Page 13: Pengukuran Psikologi

Unit tes sebagai berikut: tes informasi, tes komprehensi

umum, tes penalaran aritmatik, tes ingatan rentang angka,

tes perbendaharaan kata, tes simbol angka, tes melengkapi

gambar, tes rancangan balok, tes menyusun gambar, tes

merakit objek.

Sasaran Ditujukan untuk umur 10 sampai 60 tahun, tetapi norma

disusun dari umur7 setengah tahun.

G. Pengenalan IST, NST, PM, CFIT

1. Intelligence Structure

Test (IST)

a. Dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt,

1953.

b. Tes IST 1953 untuk individu 14 – 60 tahun. Tes IST

1955 rentang usi subjek diperluas manjadi berawal dari

13 tahun. Tes IST 1970 hanya terjadi sedikit perubahan,

tes ini memiliki 6 bentuk. Tes IST 2000, sebagai koeksi

dari IST 70. Tes IST 2000-revised, terdapat

pengembangan dan penambahan subtes..

c. Tes dipandang gestalt, yang terdiri dari bagian yang

saling berhubungan secara makna, sehingga cocok

untuk profesi, pengembangan diri, merencanakan

pendidikan, pengambilan keputusan.

d. Tes terdiri atas 9 subtes: SE (melengkapi kalimat), WA

(melengkapi kalimat), AN (persamaan kata), GE (sifat

yang dimiliki bersama), RA (berhitung), ZR (deret

angka), FA (memilihi bentuk), WU (latihan balok), ME

(latihan simbol)

2. Nijmeegse

Schoolbekwaamheids

Test (NST)

a. Terdiri atas 10 sub tes yang berisi gambar atau

melengkapi gambar.

1. Subtes 1, pengamatan bentuk dan kemampuan

membedakan.

2. Subtes 2, motorik halus

3. Subtes 3, pengetahuan tentang besar, jumlah,

perbandingan

4. Subtes 4, pengamatan tajam

5. Subtes 5, kemampuan berpikir kritis

6. Subtes 6, konsentrasi

7. Subtes 7, ingatan

8. Subtes 8, pengertian objek dan penilaian situasi

9. Subtes 9, menirukan cerita

10. Subtes 10, menggambar orang

b. NST dikembangkan di Nijmegen- Nederland,

merupakan pengolahan tes Gopinger dari Jerman, yang

digunakan untuk mengungkap kemampuan sekolah anak,

kesiapan memasuki sekolah dasar.

Page 14: Pengukuran Psikologi

3. The Standard

Progressive Matrices

(SPM)

a. Skala intelegensi yang bisa diberikan individu maupun

kelompok.

b. Dirancang oleh J. C. Raven, diterbitkan pertama

kali tahun 1936, diterbitkan terakhir kali oleh H. K. Lewis

& Co. Ltd. London tahun 1960.

c. Merupakan tes nonverbal, yakni materi soal diberikan

dalam bentuk gambar.

d. Penyusunan skala didasari oleh konsep intelegensi

Spearman.

e. Tes terdiri atas 60 soal yang berupa gambar

f. Versi SPM yang disajikan dalam gambar berwarna, yaitu

the Coloured Progressive Matrices (CPM).

g. Bagi yang memilki kapasitas intelektual di atas

rata-rata, disediakan versi lain The Advanced Progressive

Matrices (APM)

4. Culture Fair

Intelligence Test

(CFIT)

a. Dibuat dibawah arahan R. B. Cattell.

b. Merupakan tes dengan prosedur menggunakan

kertas dan pensil yang mencakup tiga level (usia 4- 8

tahun dan dewasa yang secara mental tidak matang, usia

8- 12 tahun dan dewasa yang diseleksi acak, usia SMA

dan dewasa di atas rata-rata).

c. Standarisasi bergantung pada tingkat usia.

Page 15: Pengukuran Psikologi

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, Anne dan Urbina. 2007. Tes Psikologi. Jakarta: Indeks.

Azwar, Saifuddin. 2015. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fudyartanta, Ki. 2010. Tes Bakat dan Perskalaan Kecerdasan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Halimah, Nur dan Kawuryah. 2010. Kesiapan Memasuki Sekolah Dasar Pada Anak Yang

Mengikuti Pendidikan Tk Dengan Yang Tidak Mengikuti Pendidikan Tk Di

Kabupaten Kudus. Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus. Kudus: Universitas

Muria Kudus.

Husni, Desma dan Cucuani. 2015. Pengukuran Minat dan Kepribadian. Pekanbaru:

Mujtahadah Press.

Kaplan, Robert M dan Saccuzzo 2012. Pengukuran Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.