pengukuran panjang tungkai
Post on 26-Oct-2015
850 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGUKURAN PANJANG TUNGKAI
Waktu Pelaksanaan : Makassar, 6-7 Oktober 2013Tujuan Pelaksanaan : Untuk mengukur panjang tungkai
1. Persiapan Klien Meminta izin dan jelaskan pada pasien bahwa anda akan mengukur panjang tungkainya.
Jelaskan langkah-langkahnya
2. Persiapan Alat
Meteran
Buku catatan
Pulpen
3. Langkah Pelaksanaan
Atur posisi klien pada tempat tidur/ tempat yang rata
Mintalah pasien untuk baring (telentang)
Palpasi klien pada bagian SIAS (Spina Illiaca Anterior Superior)
Ukur klien mulai dari SIAS hingga Maleolus Lateral (mata kaki); kaki kanan dan kiri
Baca angka yang ditunjukkan pada meteran
Catat hasil
4. Parameter
Catatan : maksimal perbedaan panjang tungkai 1 cm
5. Hasil dan Pembahasan Hasil
NO NAMA KLIENPANJANG TUNGKAI
KET.KANAN KIRI
1 Hardianti Amiruddin 81 cm 82 cm Normal2 68 cm 66 cm Normal3 Zainab A 82 cm 81 cm Normal4 Bernadeta Apriastuti 80 cm 80 cm Normal5 Yustina M 78 cm 78 cm Normal
Panjang Tungkai Kanan – Panjang Tungkai Kiri
6 Kavia Eka D 80 cm 80 cm Normal7 Tri Kartini Putri 81 cm 81,5 cm Normal8 Mursyidah T 78 cm 78 cm Normal9 A Syifa 85 cm 85 cm Normal
10 Sitti Khusnul 79 cm 80 cm Normal
PembahasanDari hasil pengukuran yang telah dilakukan dan berdasarkan parameter yang ada, rata-rata klien memiliki panjang tungkai kanan dan kiri yang berbeda, namun masih dapat dikategorikan normal karena selisih panjang antara tungkai kanan dan kiri 1 cm.
6. Saran dan EvaluasiDari hasil pengukuran di atas, kondisi atau ukuran tungkai klien yang tidak sama panjang
disarankan untuk menjaga pola hidup, serta posisi-posisi ketika melakukan kegiatan misalnya, ketika berdiri dan disarankan pula untuk melakukan teknik-teknik yang dapat memperpanajng tungkai.
PENGUKURAN THORAX
Waktu Pelaksanaan : Makassar, 6-7 Oktober 2013Tujuan Pelaksanaan : Untuk mengukur ekspansi thorax
1. Persiapan Klien Meminta izin dan jelaskan pada pasien bahwa anda akan mengukur lingkar thoraxnya
Jelaskan langkah-langkahnya
2. Persiapan Alat
Meteran
Buku catatan
Pulpen
3. Langkah Pelaksanaan
Upper Thorax
Atur posisi klien berdiri atau duduk tegak serta rileks
Mintalah pasien untuk mengangkat kedua tangannya
Lingkarkan pita meteran sejajar dengan aksila
Mintalah pasien untuk menurunkan tangannya
Mintalah pasien untuk bernapas secara normal satu kali
Baca dan catat angka pada pita meteran (untuk kondisi normal)
Mintalah pasien untuk melakukan inspirasi sekuat-kuatnya
Baca dan catat angka pada pita meteran (untuk kondisi inspirasi)
Midle Thorax
Atur posisi klien berdiri atau duduk tegak serta rileks
Lingkarkan pita meteran sejajar dengan papilla mamae
Mintalah pasien untuk bernapas secara normal satu kali
Baca dan catat angka pada pita meteran (untuk kondisi normal)
Mintalah pasien untuk melakukan inspirasi sekuat-kuatnya
Baca dan catat angka pada pita meteran (untuk kondisi inspirasi)
Lower Thorax
Atur posisi klien berdiri atau duduk tegak serta rileks
Lingkarkan pita meteran sejajar dengan Processus Xiphoideus
Mintalah pasien untuk bernapas secara normal satu kali
Baca dan catat angka pada pita meteran (untuk kondisi normal)
Mintalah pasien untuk melakukan inspirasi sekuat-kuatnya
Baca dan catat angka pada pita meteran (untuk kondisi inspirasi)
4. Parameter
Pengukuran Letak Normal
Uper Thorax Sejajar dengan aksila 1 – 3cm
Middle Thorax Sejajar dengan xiphoideus 3 – 5cm
Lower Thorax Sejajar dengan papilla mammae 5 – 7cm
5. Hasil dan Pembahasan
Hasil
UPPER THORAX
NO NAMA KLIENLINGKAR UPPER THORAX EKSPANSI
THORAX
KET.
NORMAL INSPIRASI
1 Hardianti Amiruddin 70 72 2 Normal
2 75 77 2 Normal
3 Zainab A 78 80 2 Normal
4 Bernadeta Apriastuti 84 87 3 Normal
5 Yustina M 94 96 2 Normal
6 Kavia Eka D 80 82,5 2,5 Normal
7 Tri Kartini Putri 76 78 2 Normal
8 Mursyidah T 71 73 2 Normal
9 A Syifa 69 72 2 Normal
10 Sitti Khusnul 70 71 1 Normal
MIDDLE THORAX
NO NAMA KLIENLINGKAR UPPER THORAX EKSPANSI
THORAX
KET.
NORMAL INSPIRASI
1 Hardianti Amiruddin 72 74 2 Tdk Normal
2 75 78 3 Tdk Normal
3 Zainab A 79 80 1 Tdk Normal
4 Bernadeta Apriastuti 85 87 2 Tdk Normal
5 Yustina M 96 99 3 Normal
6 Kavia Eka D 85 88 3 Normal
7 Tri Kartini Putri 79 83 4 Normal
8 Mursyidah T 75 78 3 Normal
9 A Syifa 72 74 2 Tdk Normal
10 Sitti Khusnul 72 74 2 Tdk Normal
LOWER THORAX
NO NAMA KLIENLINGKAR UPPER THORAX EKSPANSI
THORAX
KET.
NORMAL INSPIRASI
1 Hardianti Amiruddin 63 65 3 Tdk Normal
2 66 68 2 Tdk Normal
3 Zainab A 68 70 2 Tdk Normal
4 Bernadeta Apriastuti 75 77 2 Tdk Normal
5 Yustina M 91 94 3 Tdk Normal
6 Kavia Eka D 71 74 3 Tdk Normal
7 Tri Kartini Putri 74 77 3 Tdk Normal
8 Mursyidah T 62 65 3 Tdk Normal
9 A Syifa 65 68 3 Tdk Normal
10 Sitti Khusnul 64 67 3 Tdk Normal
Pembahasan
Dari Hasil pengukuran yang telah dilakukan, pada upper thorax rata-rata klien berada pada
kategori normal, untuk Middle thorax rata-rata klien berda pada kategori tidak normal begitu
pula dengan hasil pengukuran pada Lower Thorax.
6. Saran dan Evaluasi
Untuk mengoptimalkan pernapasan, ada baiknya jika melakukan latihan
pernapasan, caranya:
Anda boleh duduk santai di kursi, di tempat tidur atau posisi duduk meditasi.
Tekniknya adalah sebagai berikut :
( a ) Tarik napas melalui hidung sebanyak 10 hitungan
( b ) Hitungan tarik napas ke 10, tahan napas sebanyak 10 hitungan
( c ) Hitungan tahan napas ke 10, buang napas melalui hidung sebanyak 10
hitungan
( d ) Htungan buang napas ke 10, kembali ke ( a ) dst.
10 hitungan adalah hitungan minimal yang dapat dicapai bagi yang baru melatih
teknik ini. Setelah Anda terbiasa dan kuat dengan hitungan tersebut Anda dapat
menambah 5 hitungan setiap minggunya. Anda dapat mencoba setiap bulan
menambah 5 hitungan, 1 bulan pertama 10 hitungan, 1 bulan kedua 15 hitungan
dan seterusnya.
Untuk waktu latihan yang ideal adalah pagi hari dan malam hari. Saya menyarankan
berlatih antara ½ jam sampai 1 jam untuk 1 kali latihan.
PENGUKURAN AGILITY (KELINCAHAN)
KOTAK HEKSAGON
Waktu Pelaksanaan : Makassar, 6-7 Oktober 2013Tujuan Pelaksanaan : Untuk mengukur/ mengetahui tingkat kelincahan
1. Persiapan Klien Meminta izin dan jelaskan pada pasien bahwa anda akan mengukur kelincahannya
Jelaskan langkah-langkahnya
2. Persiapan Alat
Meteran
Stop watch
Spidol
Buku catatan
Pulpen
3. Langkah Pelaksanaan
Ukurlah titik polanya terlebih dahulu dengan menggunakan penggaris agar polanya
sejajar (titik A,B,C,D,dan F) yaitu 60cm kotak heksagon dengan 6 sudut diatas lantai
Tandai dengan menggunakan spidol
Gambar polanya sesuai dengan titik yang telah ditandai
Beri tanda silang (X) ditengah pola untuk mengetahui titik pertengahan
Mintalah kepada klien untuk berdiri tepat ditengah pola yang bertanda (X)
Pastikan klien dalam keadaan rileks
Jelaskan apa yang harus klien lakukan
Saat memulai pastikan stopwatch berjalan
Setelah klien sudah mengelilingi sebanyak 3x putaran dengan kembali ke titik tengah,
hentikan stopwatch
Lihatlah waktu yang klien tempuh selama 3x putaran, hingga di titik finish yang kembali
ke titik pertengahan.
Catat hasilnya sesuai dengan hasil yang ditempuh klien
Contoh pola :
4. Parameter
Gender Excellent Above
Average
Average Below
Average
Poor
Male < 11,2 s 11,2-13,3 s 13,4-15,5 s 15,6-17,8 s >17,8 s
Female <12,2 s 12,2-15,3 s 15,4-18,5 s 18,6-21,8 s >21,8 s
5. Hasil dan Pembahasan
Hasil
NO NAMA KLIEN JENIS KELAMIN WAKTU KET.
1 Ayu Novita Sari Perempuan 17,00 s Average
2 Feronika Prabowo Perempuan 16,30 s Average
3 Ahmad Akhyar Laki-laki 10,69 s Exellent
4 Rangga Ardian Laki-laki 16,25 s Bellow Average
5 Yola Arimbi Perempuan 16,36 s Average
6 Selviana Bellobua Perempuan 16, 07 s Average
7 Rini Astuti R Perempuan 23,4 s Poor
8 Fitrah Annisa Perempuan 19,24 s Average
9 Ivha Fakriani Perempuan 16,00 s Average
10 Pratiwi Nurul Perempuan 16,53 s Average
X
Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dan berdasarkan parameter yang ada, rata-rata klien
berada pada kategori Baik
6. Saran dan Evaluasi
Latihan-latihan yang dapat meningkatkan kelincahan (Agility) seseorang adalah sebagai berikut:
a. Lari suttle run ( lari bolak-balik) yaitu latihan lari dengan jarak 4-5 meter dan dilakukan dengan
cepat dan bolak balik
b. Lari Zig-zag (lari belak-belok) yaitu lari yang dilakukan dengan zig-zag diantara beberapa titik
(jarak titik 1-2 meter)
c. Lari Segala Arah yaitu lari yang dilakukan menurut komando dari pelatih misalnya kanan-kiri,
depan-belang, melintang dst.
Demikian bentuk-bentuk latihan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecepatan gerak dan
kelincahan gerak
SUMBER
http://energialamsemesta.blogspot.com/2008/05/teknik-pernapasan-untuk-mengoptimalkan.html
http://materipenjasorkes.blogspot.com/2012/06/latihan-kecepatan-dan-kelincahan.html
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=24&id=73261
http://id.scribd.com/doc/57257110/Lingkar-Thorax
http://www.ilmufisioterapi.info/tes-tes-untuk-mengukur-kelincahan-agility.html
DOKUMENTASI
top related