hubungan panjang lengan, kekuatan lengan, panjang …digilib.unila.ac.id/55111/3/skripsi tanpa bab...

66
HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LONCAT HARIMAU PADA MAHASISWA PENJASKESREK UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2017 (Skripsi) Oleh Mahendra Dinatha Oseda FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG

TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LONCAT

HARIMAU PADA MAHASISWA PENJASKESREK UNIVERSITAS

LAMPUNG ANGKATAN 2017

(Skripsi)

Oleh

Mahendra Dinatha Oseda

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

ii

ABSTRAK

HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG

TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LONCAT

HARIMAU PADA MAHASISWA PENJASKESREK UNIVERSITAS

LAMPUNG ANGKATAN 2017

Oleh

MAHENDRA DINATHA OSEDA

Masalah dalam penelitian ini adalah mencari hubungan panjang lengan, kekuatan

lengan, panjang tungkai dan power tungkai terhadap hasil loncat harimau.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan sampel

sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen loncat

harimau. Analisis data menggunakan teknik uji korelasional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang lengan memberikan hubungan

dengan loncat harimau sebesar 14,25%, kekuatan lengan memberikan hubungan

dengan loncat harimau sebesar 23,66%, panjang tungkai memberikan hubungan

dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan hubungan

dengan loncat harimau sebesar 44,49%. Kesimpulan penelitian ini menunjukan

bahwa power tungkai memberikan hubungan paling besar dengan loncat harimau.

Kata kunci : kekuatan lengan, loncat harimau, panjang lengan, panjang tungkai,

power tungkai.

Page 3: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

iii

ABSTRACT

RELATIONSHIP LONG ARM, ARM STRENGTH, LONG LEG AND

POWER LEG TIGER JUMPING WITH RESULTS IN FORCE LAMPUNG

UNIVERSITY STUDENTS PENJASKESREK 2017

By

MAHENDRA DINATHA OSEDA

The problem in this research is to find an arm's length relationship, the arm strength,

leg length and leg power to the results of a tiger jump.

This type of research is descriptive correlation with a sample of 30 people. Data

collection technique used instrument tiger jump. Analysis of the data using data

analysis techniques and test correlation.

Many aspects of the physical conditions that affect the outcome of a tiger jump, but

researchers only take this aspect of arm length, arm strength, leg length and leg

power.

The results showed that the arm's length relationship with the results provide a tiger

jump of 14.25%, the arm strength provides the link with the results of the tiger jump

of 23.66%, the long legs giving relationship with the tiger jump result of 14.68%,

and power limbs give relationship with the results of the tiger jump of 44.49%.

Conclusion This study shows that the power limbs provide the greatest correlation

with the results of a tiger jumping at Lampung University student Penjaskesrek

force in 2017.

Keywords : arm length, arm strength, leg length, leg power, tiger jump

Page 4: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG

TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL LONCAT

HARIMAU PADA MAHASISWA PENJASKESREK UNIVERSITAS

LAMPUNG ANGKATAN 2017

Oleh

Mahendra Dinatha Oseda

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan
Page 6: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan
Page 7: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan
Page 8: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Mahendra Dinatha

Oseda, lahir di Desa Bukit Kemuning,

Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten

Lampung Utara Provinsi Lampung pada

tanggal 1 Agustus 1994, sebagai anak ke-1 dari

tiga bersaudara, Penulis dilahirkan dari

pasangan Bapak Edi Emran dan Ibu Idawati.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1

Pasuruan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada tahun

2006, kemudian Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1

Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada tahun

2009, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Kalianda, Kabupaten

Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada tahun 2012.

Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswa pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi

Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan melalui jalur SBMPTN. Demikianlah

riwayat hidup penulis sampaikan dan mudah mudahan penulis dapat

menjadiorang yang berguna bagi agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 9: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

ix

MOTTO

Barang Siapa Bersungguh-Sungguh, Sesungguhnya Kesungguhannya

Itu

Adalah Untuk Dirinya Sendiri.

(QS Al-Ankabut [29] : 6)

Ilmu Itu Lebih Baik Dari Harta, Ilmu Itu Menjaga Engkau dan

Engkau Menjaga Harta. Ilmu Itu Penghukum (Hakim) dan Harta

Sebagai Terhukum. Harta Itu Berkurang Apabila Dibelanjakan,

Tetapi Ilmu Akan Bertambah Bila Dibelanjakan.

(Ali bin Abi Thalib)

Pelajaran Yang Tidak Menyakitkan Juga Tidak Memiliki Makna

(Mahendra Dinatha Oseda)

Page 10: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

x

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas semua anugerah

yang telah diberikan kepada ku, karya tulis sederhana ini ku

persembahkan kepada:

Ibunda Idawati dan Ayahanda Edi Emran yang telah memberikan

segalanya untukku, membesarkanku, mendidikku, mendukungku

dengan penuh kesabaran dan kasih sayang serta selalu mendoakan

kesuksesanku dan kebahagiaanku.

Adik-adik yang ku sayangi M.Iqbhal P.O dan Aisyah Putri Oseda, dan

seluruh keluarga, serta semua pihak yang mendukung dan

mendoakan keberhasilanku serta almamaterku tercinta

Universitas Lampung.

Page 11: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

xi

SANWACANA

Puji syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul ”HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN,

PANJANG TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL

LONCAT HARIMAU PADA MAHASISWA PENJASKESREK

UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2017” adalah dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Lampung. Dalam Penulisan skripsi ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd selaku Pembimbing Utama, Bapak

Lungit Wicaksono, M.Pd selaku Pembimbing Kedua dan Bapak Dr. Rahmat

Hermawan, M.Kes selaku penguji utama yang telah memberikan perbaikan

dan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis kepada penulis.

Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd, selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

3. Dr. Riswandi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan (IP) FKIP

Universitas Lampung.

Page 12: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

xii

4. Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskesrek Universitas

Lampung.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskesrek FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuan saat penulis menyelesaikan perkuliahan.

6. Kepala program studi Penjaskesrek Universitas Lampung yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

7. Bapak D r s . Edi Emran dan I b u D r a . Idawati orang tua kandung

penulis, M.Iqbhal.Putra Oseda dan Aisyah Putri Oseda adik kandung penulis,

serta keluarga yang selalu memberikan doa, motivasi, semangat, terimakasih

atas dukungan dan kasih sayangnya untuk kesuksesanku.

8. Keluarga penjaskesrek unila, baik yang masih aktif di kampus ataupun alumni

yang selalu memberikan pengalaman dan arahanya.

9. Kepada teman-teman yaitu Yuan, Anggi, dan Mando Terima kasih atas

semangat, dukungan persabahatan kebersamaan dan sapa hangat kalian selama

ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 19 Desember 2018

Penulis,

Mahendra Dinatha Oseda

Page 13: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Senam Lantai ................................................................................ 7

B. Loncat Harimau ............................................................................ 11

C. Kekuatan Otot .............................................................................. 13

D. Panjang Lengan .......... .................................................................. 15

E. Power Tungkai .................................................... ......................... 16

F. Pengertian Tungkai ................................. ..................................... 19

G. Penelitian Yang Relevan .............................................................. 22

H. Kerangka Fikir .............................................................................. 23

I. Hipotesis ........................................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian.......................................................................... 28

B. Populasi Dan Sampel ................................................................... 29

C. Variabel Penelitian ....................................................................... 29

D. Desain Penelitian .......................................................................... 31

E. Instrumen Penelitian...................................................................... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 33

Page 14: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

xiv

G. Analisis Data ................................................................................ 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 45

1. Deskripsi Data ........................................................................ 45

2. Analisis Statistik .................................................................... 52

3. Uji Hipotesis .......................................................................... 54

B. Pembahasan .................................................................................. 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 59

B. Saran .............................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 61

LAMPIRAN ............................................................................................ 63

Page 15: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Konveksi Standing Broad Jump ................................................ 33

2. Tabel Uji Normalitas Panjang Lengan ...................................... 38

3. Tabel Uji Normalitas Kekuatan Lengan ................................... 39

4. Tabel Uji Normalitas Panjang Tungkai ..................................... 40

5. Tabel Uji Normalitas Power Tungkai ....................................... 40

6. Tabel Uji Normalitas Loncat Harimau ...................................... 41

7. Tabel Uji Linier Panjang Lengan .............................................. 41

8. Tabel Uji Linier Kekuatan Lengan ........................................... 41

9. Tabel Uji Linier Panjang Tungkai ............................................. 41

10. Tabel Uji Linier Power Tungkai ............................................... 42

11. Tabel Uji Homogenitas Panjang Lengan .................................. 42

12. Tabel Uji Homogenitas Kekuatan Lengan ................................ 42

13. Tabel Uji Homogenitas Panjang Tungkai ................................. 43

14. Tabel Uji Homogenitas Power Tungkai .................................... 44

15. Interpretasi Koefisien Korelasi ................................................. 52

16. Tabel Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 52

Page 16: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Teknik Gerakan Loncat Harimau .............................................. 13

2. Otot Lengan ............................................................................... 15

3. Otot Tungkai Atas ..................................................................... 18

4. Otot Tungkai Bawah ................................................................. 19

5. Otot-Otot Tungkai Atas ............................................................. 21

6. Otot-Otot Tungkai Bawah ......................................................... 22

7. Desain Penelitian ....................................................................... 30

8. Anthropometer .......................................................................... 31

9. Push And Pull Dynamometer .................................................... 31

10. Standing Broad Jump Test ........................................................ 32

11. Diagram Batang Tinggi Badan .................................................. 46

12. Diagram Batang Berat Badan .................................................... 47

13. Diagram Panjang Lengan .......................................................... 47

14. Diagram Power Tungkai ........................................................... 48

15. Diagram Panjang Tungkai ......................................................... 49

16. Diagram Power Tungkai ........................................................... 50

17. Diagram Loncat Harimau .......................................................... 51

Page 17: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian .................................................................. 64

2. Surat Balasan Penelitian ............................................................ 65

3. Surat Keterangan Expert Judgement ......................................... 66

4. Skala Observasi Loncat Harimau .............................................. 67

5. Data Tes Dan Pengukuran ......................................................... 68

6. Data Tes Loncat Harimau ......................................................... 69

7. Lampiran Uji Normalitas Panjang Lengan ............................... 70

8. Lampiran Uji Normalitas Power Lengan .................................. 71

9. Lampiran Uji Normalitas Panjang Tungkai .............................. 72

10. Lampiran Uji Normalitas Power Tungkai ................................. 73

11. Lampiran Uji Normalitas Loncat Harimau ............................... 74

12. Lampiran Uji Linier .................................................................. 75

13. Lampiran Uji Homogenitas Panjang Lengan ............................. 77

14. Lampiran Uji Homogenitas Kekuatan Lengan ......................... 78

15. Lampiran Uji Homogenitas Panjang Tungkai .......................... 79

16. Lampiran Uji Homogenitas Power Tungkai ............................. 80

17. Lampiran Panjang Lengan dan Loncat Harimau ...................... 81

18. Lampiran Kekuatan Lengan dan Loncat Harimau .................... 83

Page 18: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

xviii

19. Lampiran Panjang Tungkai dan Loncat Harimau ..................... 85

20. Lampiran Power Tungkai dan Loncat Harimau ........................ 87

21. Lampiran Tabel Distribusi Panjang Lengan ............................. 89

22. Lampiran Tabel Distribusi Kekuatan Lengan ........................... 90

23. Lampiran Tabel Distribusi Panjang Tungkai ............................ 91

24. Lampiran Tabel Distribusi Power Tungkai ............................... 92

25. Lampiran Tabel Distribusi Loncat Harimau ............................. 93

26. R Tabel ...................................................................................... 94

27. L Tabel ...................................................................................... 95

28. F Tabel ...................................................................................... 96

29. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 97

Page 19: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan bagian intergral dari pendidikan

secara keseluruhan, dan bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani dan keterampilan berpikir kritis.

Ruang lingkup Pendidikan Jasmani meliputi permainan dan

olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik,

aktivitas air, pendidikan luar sekolah dan kesehatan. Pendidikan jasmani

merupakan pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas

manusia berupa sikap, tindakan, dan karya yang diberi bentuk, isi, dan

arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita

kemanusiaan, untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan

kecerdasan otak dan keterampilan jasmani.

Persatuan senam dunia Federation Internasionale de Gimnastique

atau singkatan FIG yang di Indonesiakan menjadi Federasi Senam

Internasional, senam dibagi menjadi 6 kelompok yaitu : senam artistik

(artistic gymnastics), senam ritmik sportif (sportif rhythmic gymnastics),

senam akrobatik (acrobatic gymnastics), senam aerobik sport (sports

aerobic), senam trampoline (trampolinning), senam umum (general

gymnastics).

Page 20: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

2

Senam artistik diartikan sebagai senam yang mengabungkan

aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistik dari

gerakan-gerakan yang dilakukan. Efek artistik dihasilkan dari besaran

(amplitudo) gerakan serta kesempurnaan gerak dalam menguasai tubuh

ketika melakukan berbagai posisi. Gerakan- gerakan tumbling di

gabung dengan akrobatik yang dilaksanakan secara terkontrol, maupun

memberikan pengaruh mengejutkan yang mengandung rasa keindahan.

Menurut Margono (2009: 79) senam lantai yaitu latihan senam

yang dilakukan di atas matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari

mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan

tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat

meloncat ke depan atau ke belakang. Senam lantai dalam pendidikan

olahraga memiliki beragam gerak yang sangat komplek, antara lain guling

ke depan, guling ke belakang, lompat harimau, hand stand, sikap lilin,

meroda, dll.

Loncat harimau merupakan salah satu dari berbagai macam

gerakan senam lantai. Loncat harimau adalah merupakan pengembangan

dari gerakan guling kedepan, yang di kembangkan dengan gerakan loncat

dan melayang diudara jaraknya lebih jauh dan tinggi. Untuk dapat

melakukan gerakan loncat harimau seorang mahasiswa terlebih dahulu

harus menguasai gerakan guling ke depan. Pada dasarnya gerakan loncat

harimau sama dengan berguling ke depan akan tetapi gerakannya

didahului dengan loncatan ke atas. Dalam pembelajaran loncat harimau

dosen senam sangat berperan penting dalam keberhasilan, tidak hanya itu

Page 21: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

3

dosen senam juga berperan penting dalam keselamatan mahasiswa. Dosen

senam berada di sisi matras dengan menempatkan tangan ditekuk

mahasiswa dan membantunya dengan agak mengangkatnya. Cara

membantu seperti ini dilakukan bantuan dalam latihan loncat harimau

(dalam Muhajir, 2004 : 147).

Loncat harimau adalah gerakan pada saat melakukan tolakan

dengan 2 kaki, melayang di udara kemudian melakukan pendaratan di

mana kedua tangan menjulur ke depan yang bertujuan untuk menopang

tubuh kemudian tengkuk leher dimasukan ke dalam kemudian berguling

ke arah depan melalui bagian belakang badan (tengkuk) punggung,

pinggang dan panggul belakang yang gerakannya membentuk menyerupai

bulatan dan dilanjutkan dengan berdiri.

Dalam loncat harimau adalah gerakan menolak dengan dua kaki.

Tolakan yang benar dan maksimal akan mendukung keberhasilan loncatan

karena semakin tinggi tubuh melayang di udara maka akan semakin lama

mendarat dan di tambah dengan daya dorong ke depan dari tolakan

awalan, akan tetapi perpaduan dorongan ke atas dan dorongan ke depan

sehigga tubuh semakin lama melayang di udara pada akhirnya hasil

loncatnya akan semakin jauh. Tolakan sekuat-kuatnya ke arah atas depan

dengan kecondongan badan 40-50 derajat.

Banyak sekali aspek fisik yang mempengaruhi hasil loncat harimau

yaitu panjang lengan, panjang tungkai, power tungkai, power lengan,

kelentukan, koordinasi gerak dan masih banyak lainnya. Akan tetapi

peneliti hanya mengambil aspek panjang lengan, kekuatan lengan, panjang

Page 22: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

4

tungkai, dan power tungkai, karena aspek yang lainnya sudah banyak

diteliti oleh peneliti senam lantai lainya.

Berdasarkan uraian di atas penulis menganggap banyak aspek yang

mempengaruhi kemampuan dan hasil loncat harimau, selain gerak dasar

loncat harimau itu sendiri, juga kemampuan fisik yang meliputi panjang

lengan, power lengan, panjang tungkai dan power tungkai. Oleh sebab itu,

peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang “Hubungan Panjang

Lengan, Kekuatan Lengan, Panjang Tungkai Dan Power Tungkai Dengan

Hasil Loncat Harimau Pada Mahasiswa Penjaskesrek Universitas

Lampung Angkatan 2017.”

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Perlu kondisi fisik yang baik agar loncat harimau bisa dilakukan dengan

baik.

2. Pemberian latihan kondisi fisik latihan dapat mempengaruhi hasil

loncat harimau.

3. Tumpuan salah satu atau ke dua tangan kurang kuat sehingga

keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh

kesamping.

4. Unsur kondisi fisik seperti panjang lengan, power lengan, panjang

tungkai dan power tungkai dapat mempengaruhi keberhasilan loncat

harimau.

Page 23: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

5

C. Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar hubungan panjang lengan dengan hasil loncat harimau

pada mahasiswa Penjaskesrek Universitas Lampung angkatan 2017?

2. Seberapa besar hubungan kekuatan lengan dengan hasil loncat harimau

pada mahasiswa Penjaskesrek Universitas Lampung angkatan 2017?

3. Seberapa besar hubungan panjang tungkai dengan hasil loncat harimau

pada mahasiswa Penjaskesrek Universitas Lampung angkatan 2017?

4. Seberapa besar hubungan power tungkai dengan hasil loncat harimau

pada mahasiswa Penjaskesrek Universitas Lampung angkatan 2017?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dari

permasalahan yang di angkat adalah :

1. Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang besarnya

hubungan panjang lengan dengan hasil loncat harimau.

2. Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang besarnya

hubungan power lengan dengan hasil loncat harimau.

3. Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang besarnya

hubungan panjang tungkai dengan hasil loncat harimau.

Page 24: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

6

4. Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang besarnya

hubungan power tungkai dengan hasil loncat harimau.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi tentang

hubungan kekuatan,panjang lengan, daya ledak, panjang tungkai, dan

kelentukam terhadap performa lompat harimau. Penulis berharap hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi senam lantai

pada loncat harimau khususnya agar lebih mengetahui berbagai

komponen kondisi fisik yang bermanfaat untuk menunjang penampilan

loncat harimau.

2. Bagi Pelatih Senam

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pelatih senam tentang

pembelajaran senam khususnya pada materi loncat harimau dan

dipahami.

3. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya

penelitian yang lebih luas.

Page 25: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Senam Lantai

Istilah senam berasal dari bahasa inggris Gymnastic dalam bahasa

aslinya merupakan kata serapan dari bahasa Yunani Gymnos yang berarti

telanjang, sedangkan tujuan dari senam adalah meningkatkan daya tahan

tubuh, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh

Mahendra (2000: 7). Menurut Hidayat yang dikutip oleh Mahendra (2000:

1) kata Gymnastic tersebut dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan

fisik yang memerlukan keleluasaan gerak sehingga perlu dilakukan dengan

telanjang atau setengah telanjang. Menurut Hidayat yang dikutip oleh

Mahendra (2000: 2) senam sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan

dikonsrtuk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun

secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani,

mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai-nilai mental

spiritual , sedangkan Soekarno (1986: 4) mengatakan, Senam merupakan

latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun

sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara

keseluruhan dengan harmonis.

Page 26: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

8

Sementara itu Peter H. Wener seperti yang dikutip Mahendra

(2000: 3) mengatakan senam sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau

pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan,

kelentukan, koordinasi, serta kontrol tubuh. Berdasarkan beberapa

pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa senam merupakan

latihan tubuh yang disusun secara sistematis dan berencana, yang diawali

oleh gerakan dasar yang membangun pola gerak lokomotor sekaligus

manipulatif dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara

harmonis.

Pada zaman modern ini perkembangan olahraga senam banyak

sekali macamnya, oleh karena itu dibatasi kegiatan senam yang dikelola

Persatuan Senam Dunia Federation Internasionale de Gimnastique atau

singkatan FIG yang di Indonesiakan menjadi Federasi Senam

Internasional. Menurut FIG, senam dibagi menjadi 6 kelompok.

1. Senam artistik (artistic gymnastics)

Senam artistik (artistic gymnastics) diartikan sebagai senam yang

meggabungkan aspek tumbeling dan akrobbatik untuk mendapatkan

efek-efek artistik dari gerakan-gerakan yang dilakukan. Efek artistik

dari besaran (amplitudo) gerakan serta kesempurnaan gerak dalam

menguasai tubuh ketika melakukan sebagai posisi. Gerakan-gerakan

tumbling digabung dengan akrobatik yang dilaksanakan secara

terkontrol, mampu memberikan pengaruh mengejutkan yang

mengandung rasa keindahan. Senam artistik (artistic gymnastics)

Page 27: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

9

diartikan sebagai senam yang meggabungkan aspek tumbeling dan

akrobbatik untuk mendapatkan efek-efek artistik dari gerakan-gerakan

yang dilakukan. Efek artistik dari besaran (amplitudo) gerakan serta

kesempurnaan gerak dalam menguasai tubuh ketika melakukan sebagai

posisi. Gerakan-gerakan tumbling digabung dengan akrobatik yang

dilaksanakan secara terkontrol, mampu memberikan pengaruh

mengejutkan yang mengandung rasa keindahan.

2. Senam ritmik sportif (sportif rhythmic gymnastics)

Senam ritmik sportif (sportif rhythmic gymnastics) adalah senam

yang dikembangkan dari senam irama sehigga dapat diperbandingkan.

Komposisi gerak yang diantarkan melalui tuntunan irama music dalam

menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat artistik, menjadi ciri senam

ritmik sportif ini.

3. Senam akrobatik (acrobatic gymnastics)

Senam akrobatik (acrobatic gymnastics) adalah senam yang

mengandalkan akrobatik dan tumbling, sehingga latihannya banyak

mengandung salto dan putaranya harus mendarat ditempat-tempat yang

sulit.

4. Senam aerobik sport (sports aerobic)

Senam aerobik sport (sport aerobic) merupakan pengembangan

dari senam aerobic. Agar pantas diperbandingkan, latihan-latihan

senam aerobic yang berupa tarian atau kalistenik tertentu digabung

dengan gerakan-gerakan akrobatik yang sulit.

Page 28: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

10

5. Senam trampoline (trampolinning)

Senam trampoline (trampolinning) adalah merupakan

pengembangan dari satu bentuk latihan yang dilakukan di atas

trampoline. Trampoline adalah sejenis alat pantul yang terbuat dari

rajutan kain yang dipasang pada kerangka besi terbentuk segi empat,

sehingga memiliki daya pantul yang sangat besar.

6. Senam umum (general gymnastics)

Senam umum (general gymnastic) adalah sejenis senam diluar

kelima jenis senam di atas. Dengan demikian senam-senam seperti

aerobic, senam pagi, SKJ, senam wanita, termasuk kedalam senam

umum.

Senam lantai merupakan bagian dari senam artistik, menurut

Soekarno (1986: 110) senam dengan istilah lantai, merupakan gerakan

atau bentuk latihan yang dilakukan di atas lantai dengan beralaskan

permadani atau sebangsanya sebagai alat yang dipergunakan. Bentuk-

bentuk latihan dalam senam lantai (floor exercise) meliputi guling depan

(forward roll), guling belakang (back roll), kayang, splits, guling lenting

(roll kip), berdiri dengan kepala (hand stand), meroda (rad slag atau cart

wheel) dan lain sebagainya.

Berdasarkan materi yang ada dalam senam lantai (floor exercise),

keterampilan tersebut di atas terbagi dalam unsur gerakan yang bersifat

statis (di tempat) dan dinamis (berpindah tempat). Keterampilan senam

lantai yang bersifat statis (di tempat) meliputi: kayang, sikap lilin, splits,

Page 29: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

11

dan lain sebagainya, sedangkan keterampilan senam lantai yang bersifat

dinamis (berpindah tempat) meliputi: guling depan, guling belakang,

guling lenting, meroda, loncat harimau dan sebagainya (Muhajir, 2004:

133). Senam lantai sering juga disebut latihan bebas, karena saat

melakukan senam tidak menggunakan benda atau perkakas lainnya.

Apabila saat melakukan senam lantai seseorang menggunakan perkakas

misalnya balok, tongkat, atau latihan yang dilakukan tidak termasuk dalam

senam irama, maka perkakas ini hanyalah semata-mata merupakan

bantuan sementara dalam peningkatan unsur kelemasan, ketangkasan,

keseimbangan, dan kekuatan. Bentuk latihan senam lantai dapat

dipisahkan dalam beberapa kelompok, di tinjau dari tempat (diam di

tempat) dan bergerak.

B. Loncat Harimau

Loncat harimau merupakan pengembangan dari gerakan guling

depan akan tetapi gerakan loncat harimau dilakukan dengan gerakan

loncatan pada saat di udara jaraknya lebih jauh. Untuk dapat melakukan

gerakan loncat harimau seorang siswa terlebih dahulu harus menguasai

gerakan guling kedepan. Pada dasarnya gerakan loncat harimau sama

dengan berguling kedepan akan tetapi gerakannya didahului dengan

gerakan meloncat keatas depan. Dalam latihan ini dapat dilakukan dengan

menggunakan rintangan berupa peti lompat atau pada teman yang

membungkuk. Dalam pembelajaran loncat harimau guru sangat berperan

penting dalam keselamatan dan keberasilan. Dosen berada disisi matras

Page 30: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

12

dengan cepat mendekati tempat mendarat siswa di matras dengan

menempatkan tangan di tengkuk siswa dan membantunya dengan agak

mengangkat atau mengungkitnya. Cara membantu seperti ini dilakuan

setiap kali melakukan bantuan dalam latihan loncat harimau dalam

Muhajir (2003:115).

1. Cara Melakukan Loncat Harimau

Menurut Muhajir (2003: 115) cara melakukan gerakan loncat harimau

sebagai berikut:

a. Untuk awalan dapat dilakukan dengan cara awalan sikap jongkok

ataupun berdiri kemudian kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.

b. Kedua tangan dengan siku dibengkokan ke depan badan, kedua

telapak tangan dan pandangan menghadap kedepan.

c. Bersamaan dengan menolakan kedua kaki, lompatlah keatas

kedepan dengan kedua tangan lurus kedepan hingga badan

melayang di udara dengan posisi badan dan kaki dalam keadaan

lurus.

d. Saat telapak tangan menyentuh matras, lipatkan kepala diantara

kedua tangan hingga pundak menyentuh matras

e. Kemudian ,lanjutkan dengan gerakan berguling kedepan secara

bulat dan sikap akhir jongkok, dimana kedua tangan lurus kedepan

menuju keatas.

Page 31: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

13

Gambar 2.1 : Teknik gerakan loncat harimau.

Di Adopsi dari Muhajir (2003)

C. Kekuatan Otot

Otot merupakan alat gerak yang aktif karena tulang dalam tubuh

tidak dapat digerakan apabila ia tidak degerakan oleh otot yang mendapat

rangsangan yang di sampaikan ke otot melalui syaraf. Menurut Damiri,

Achmad (1992: 127) di dalam tubuh manusia terdapat 3 macam otot yaitu:

otot polos, otot jantung, dan otot lurik.

Pada umumnya gerakan yang disebabkan oleh otot lurik adalah

gerakan yang disadari menurut kemauan kita. Dalam tubuh manusia ±

43% dari berat badan/ tubuh adalah jaringan otot. Jaringan otot

mempunyai sifat dapat dirangsang (irritable), dapat memendek atau

berkontraksi (contractable), dapat memanjang (extansible) dan elastic

Damiri, Achmad (1992: 126). Ditinjau dari komposisi kimianya otot

terdiri dari 75% air, 20% protein dan 5% mineral dan garam bukan

organik.

Menurut Suharno HP (1991: 31) menyatakan: kekuatan adalah

kemampuan dari otot untuk dapat mengatasai beban tahanan dalam

menjalankan aktivitasnya.

Page 32: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

14

Tentang kekuatan otot (Suharno, 1991: 32) mengatakan: kekuatan

biasa digunakan untuk mengatasi beban yang berat gerakan meledak

dalam satu irama serta kekuatan yang tinggi dalam waktu yang lama,

berdasarkan kegunaannya kekuatan dapat dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

1. Maximum kekuatan adalah kekuatan otot dalam kontraksi maksimal,

serta dapat melawan beban yang maksimal

2. Explosif kekuatan adalah kemampuan sebuah otot atau untuk

mengatasi beban dengan kecepatan yang tinggi dalam suatu gerakan

3. Kekuatan endurance adalah kemampuan daya tahan lamanya kekuatan

otot untuk melakukan tahanan beban-beban yang tinggi intesitasnya.

Dalam olahraga kerja otot atau sekelompok otot secara explosive

mutlak sangat diperlukan, sedang dalam penelitian ini dimaksudkan adalah

kekuatan lengan. Telah banyak para ahlii mengemukakan bahwa

kemampuan olahragawan tergantung pada ciri-ciri antrofo mentri dan

mekanis. Agar kemampuan yang tinggi perlu adanya cirri-ciri genetik

yang memadai dan dapat dikembangkan melalui latihan-latihan yang

teratur. Kekuatan otot tidak bertalian dengan faktor keturunan. Akan lebih

baik jika ada permulaan latihan sesudah memiliki latihan kekuatan yang

cukup, lebih-lebih untuk olahraga yang memerlukan kekuatan otot.

Otot-otot yang berperan dalam gerakan loncat harimau, yang

terdapat pada lengan terdiri dari :

a) Otot Tendon Bisep, b) Otot Trisep, c) Otot Bisep Brakhii, d)

Otot Brakhialis, e) Otot Brachioradialis, f) Otot Pronator Teres, g)

Page 33: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

15

Otot Palmaris Longus, h) Otot Fleksor Karpi Radialis, i) Otot Fleksor

Retinakulum, j) Otot Fleksor Karpi Ulnaris, k) Otot Fasia Palmaris

Gambar 2.2 : Otot Lengan

(Sumber: Evelyn C. Pearce, 2012: 132)

D. Panjang Lengan

Lengan termasuk anggota rangka gerak atas (Sceleton Ekstremitas

Superior), selanjutnya Suparman (1989: 26), menyatakan bahwa,

“Sceleton ekstermitas superior terbagi menjasi dua yaitu, gelang

dan rangka anggot gerak atas bahu. Cinghulum ekstremitas

superior (gelang bahu) terdiri dari dua pasang tulang yaitu, os

claviola (tulang selangka) dan os scapula (tulang belikat),

sedangkan skeleton catremitas superior libarae (rangka gerak ata

bebas), terdiri dari brachium (lengan atas), antebrachium (lengan

bawah) dan manus (tangan). Brachium terdiri dari satu tulang

disebut humerus, rangkanya disebut skeleton brachi.”

Lengan dibentuk oleh tulang-tulang yang panjang, panjang lengan

akan memberikan keuntungan mekanis untuuk menghasilkan kekuatan dan

kecepatan gerak. Gerakan badan dihasilkan melalui system

Page 34: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

16

pengungkit,yang dihasilkan oleh kontraksi otot, selanjutnya Soedarminto

(1993 : 47) menyatakan bahwa :

“Pengungkit adalah suatu alat mekanik yang dimaksudkan untuk

menghasilkan gerak putar pada sumbunya, pengungkit terdiri dari

sumbu putar, tangan beban dan tangan gaya, tangan beban

merupakan jarak antara sumbu putar dan titik pangkal gaya.

Berdasarkan pada titik putar, tangan beban dan tangan gaya

terdapat tiga jenis pengungkit yang ditandai oleh letaknya sumbu

putar, tangan beban dan tangan gaya.”

Keuntungan mekanis dari pengungkit dinyatakan oleh perbadingan

antara tangan gaya dan tangan beban, makin panjang tangan gaya makin

besar moment gaya, makin pendek tangan gaya makin kecil moment

gayanya. Selanjutnya Soedarminto (1993:48) menyatakan bahwa,

“Besarnya moment gaya sama dengan gaya dikalikan jarak dari sumbu

putar”.

E. Power Tungkai

Power penting dan diperlukan oleh atlet cabang olahraga yang

menuntut unsur kekuatan dan kecepatan gerak.

Menurut Harsono (1988: 200) “Power terutama penting untuk

cabang-cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang

eksplosi”. Dewasa ini power telah diakui sebagai komponen kodisi fisik

yang memungkinkan atlet untuk mengembangkan kemampuannya guna

mencapai tingkat prestasi yang lebih tinggi dalam olahraga yang

digelutinya.

Karena power di tungkai, seorang atlet renang mampu dengan

cepat dan meledak ke luar nlok start, pemain basket mampu melompat

Page 35: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

17

setinggi-tinggi sebelum melaakukan yang cepat dan kuat agar mampu

melakukannya berapa kali.

Power merupakan hasil dari gabungan dua komponene kondisi

fisik, yaitu kekuatan dan kecepatan. Ini sesuai dengan pendapat Pear and

Morgan (1986: 57) yang mengemukakan “Power is something different.

Power = strength + speed”. Begitu pula Rushall dan Pyke (1990: 252)

mengatakan “power is usuakky described as function of both the force

(strength) and speed movement”. Maksudnya adalah power biasanya

dinyatakan sebagai gabungan dari dua bentuk gerakan yaiut kekuatan dan

kecepatan.Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis dapat

menyimpulkan bahwa power adalah perpaduan dari dua unsure

komponene fisik yaitu kekuatan dan kecepatan.

Setiap jenis keterampilan dalam olahraga dilakukan oleh

sekelompok otot tertentu. Kekuatan merupakan komponen yang sangat

penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan karena

kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik. Disamping itu

kekuatan memegang peranan penting melindungi atlet dari kemungkinan

cedera. Otot-otot tungkai :

1. Otot-Otot Tungkai atas Meliputi:

M. abduktor maldanus,M. abduktor brevis, M. abduktor longus.

Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut M. abduktor femoralis dan

berfungsi menyelenggarakan gerakan abduksi dari femur,M. rektus

femuralis, M. vastus lateralis eksternal, M. vastus medialis internal,

Page 36: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

18

M. vastus inter medial, Biseps femoris, berfungsi membengkokkan

paha dan meluruskan tungkai bawah, M. semi membranosus, berfungsi

tungkai bawah, M. semi tendinosus (seperti urat), berfungsi

membengkokkan urat bawah serta memutar ke dalam, M. sartorius,

berfungsi eksorotasi femur, memutar keluar waktu lutut fleksi, serta

membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan keluar.

Gambar 2.3 : Struktur otot tungkai atas

(Evelyn, 2012: 113)

2. Otot-Otot Tungkai bawah Meliputi:

Otot tulang kering, depan M. tibialis anterior, berfungsi

mengangkut pinggir kakisebelah tengah dan membengkokkan kaki, M.

ekstensor talangus longus, berfungsi meluruskan jari telunjuk ke jari

tengah, jari manis dan kelingking jari, Otot ekstensi jempol, berfungsi

dapat meluruskan ibu jari kaki, Tendo achilles, berfungsi meluruskan

kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (M.

popliteus), M. falangus longus, berfungsi membengkokkan empu kaki,

M. tibialis posterior, berfungsi membengkokkan kaki di sendi tumit

dan telapak kaki disebelah ke dalam.

Spina iliaka

iliakus

Otot tensor fasia lata

Otot sartorius

Otot vastus lateratis

Otot rektus femoris

Vastus medialis

patelus

Page 37: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

19

Gambar 2.4 : Otot tungkai bawah

(Evelyn, 2012 :135-136)

F. Pengertian Tungkai

Salah satu komponen yang penting dalam prestasi olahraga yaitu

ukuran tubuh, struktur tubuh atau kualitas biometrik. Prestasi olahraga

memerlukan kualitas biometrik tertentu sesuai dengan nomor atau cabang

olahraga yang dikembangkan.

Postur tubuh atau anthropometrik sering dijadikan bahan

pertimbangan dalam menentukan cabang olah aga yang ditekuni oleh atlet

tertentu. Anthropometrik merupakan pengukuran lebih jauh mengenai

bagian bagian luar dari tubuh (verducci 1980:215). Lebih lanjut verducci

mengemukakan mengenai, dua tipe instrumen pengukuran antropometrik

yang meliputi bagian bagian tubuh yang mana itu berkaitan dengan

besarnya tubuh dan itu behubungan dengan somatotipe. Antropometrik

tubuh dapat diukur melalui pengukuran bagian-bagian tubuh dan bentuk

tubuh secara keseluruhan. Postur tubuh merupakan salah satu komponen

yang penting dalam prestasi olahraga. Sajoto (1995:2) mengemukakan

Otot tabialis interior Otot aduktor

Otot paha medial

Ruang poplitelium

kalkaneus

Gluteus maksimus

Tendon rektus

femoris

patela

Peroneus

longus

Eksensor digitorum

longus

gastrokanemius

lateral

Eksensor atas

Retinakula

bawah

Tendon sartorius

Otot soleus

Maleolus

medialis

T.achel

is

Tendon ekstensor

Page 38: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

20

bahwa “salah satu aspek biologis yang ikut menentukan pencapaian

prestasi dalam olahraga yaitu struktur dan postur tubuh”. Lebih lanjut

Sajoto (1995:2) mengemukakan bahwa struktur dan postur tersebut

meliputi:

a. Ukuran tinggi dan panjang tubuh

b. Ukuran besar, lebar dan berat tubuh

c. Somatotype (bentuk tubuh)

Tungkai menurut (Ucup 2001: 14) adalah terdiri dari paha atau

tungkai atas (thigh/ femur), lutut (knee), tungkai bawah (leg/ crus) dan

kaki (foot/ pes/ pedis), jadi tungkai adalah keseluruhan rangkaian dari

pangkal paha sampai ujung kaki.

Tulang terbentuk oleh tulang-tulang yang panjang, panjang tungkai

akan memberikan keuntungan mekanis untuk menghasilkan kekuatan dan

kecepatan gerak. Panjang tulang tungkai akan membawa konsekwensi

terhadap panjangnya otot tungkai, panjang tungkai akan memberikan

keuntungan berupa kekuatan otot tungkai yang akan menghasilkan

kekuatan otot tungkai maksimal. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa kekuatan tungkai akan dapat memberikan keuntungan yang lebih

besar dalam menempuh kecepatan maksimal, kekuatan tungkai dalam

olahraga, sangat dibutuhkan di setiap cabang olahraga.

1. Anatomi Tungkai

Tungkai merupakan bagian tubuh sebagai anggota dan alat gerak

bagian bawah yang memegang peranan penting dalam penampilan

Page 39: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

21

gerak. Tungkai dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tungkai atas dan

tungkai bawah. Adapun yang dimaksut tungkai adalah anggota gerak

bawah yang meliputi seluruh kaki, mulai dari pangkal paha sampai

dengan jari kaki. Menurut Satimin Hadiwidjaja (1996:39) anatomi

anggota gerak bawah (tungkai) terdiri dari tulang tulang sebagai

berikut:

1) Femur, 2) Patella, 3) Tibia, 4) Fibula, 5) Ossa tarsi, 6) Ossa

metatarsi, 7) Digit

Otot otot yang ada di tungkai bagian atas, menurut Evelyn C. Pearce

(2012: 1113) terdiri dari:

1) Otot tensor facia lata, 2) Otot abduktor dari paha, 3) Otot vastus

laterae, 4) Otot rektus femoris, 5) Otot sartoros, 6) Vastus medialis,

7) Otot abductor, 8)Otot gluteus maximus, 9) Otot paha lateral dan

medial

Gambar 2.5 Otot-otot yang terdapat pada tungkai atas

(Evelyn C. Pearce 2012:1113)

Tungkai bawah adalah tungkai pada betis. Otot-otot yang terletak

didaerah tungkai bawah menurut Evelyn C. Pearce (2012:114) terdiri

dari:

Spina iliaka

iliakus

Otot tensor fasia lata

Otot sartorius

Otot vastus lateratis

Otot rektus femoris

Vastus medialis

patelus

Page 40: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

22

1) Otot tabialis enterior, 2) Otot proneus longus, 3) Otot ektensor

digitorum longus, 4) Otot gastrocnemius, 5) Otot soleus, 6) Otot

maleolus medialis, 7) Otot retinakula bawah, 8) Otot tendon akhiles

Gambar 2.6 Otot-otot tungkai bawah.

(Evelyn C. Pearce, 2012:1114)

G. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian

teoritis yang dikemukakan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini

adalah

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyanto Hari purwanto (2013) yang

berjudul “Kontribusi Kekuatan Anggota Gerak Atas Fleksibilitas

Togok Dan Power Tungkai Terhadap Kemampuan Senam Lantai

Loncat Harimau Siswa Putra”

2. Penelitian yang dilakukan oleh Riyan Jaya Sumantri (2014) yang

berjudul “Kontribusi Kekuatan, Power Otot, Panjang Lengan, Tungkai

Dan Kelentukan Terhadap Loncat Harimau SMPN 1 Metro’

Page 41: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

23

3. Penelitian yang dilakukan oleh Pajar Andela (2013) yang berjudul

“Hubungan Power Otot Lengan Dan Power Otot Tungkai Dengan

Hasil Loncat Harimau”

H. Kerangka Fikir

Dengan melihat uraian dari kajian teori di atas dapat disusun

kerangka pemikiran sebagai berikut:

Penampilan yang baik dalam loncat harimau sangat tergantung

pada kekuatan otot, karenanya meningkatkan kekuatan pesenam akan

meningkatkan pula tingkat prestasinya dalam senam dan sebaliknya

keikutsertaan seseorang dalam senam akan otomatis meningkatkan

kekuatan seseorang. Menurut Suharno HP (1991: 31) menyatakan:

kekuatan adalah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasai

beban/tahanan dalam menjalankan aktivitasnya.

Tentang kekuatan otot (Suharno, 1991: 32) mengatakan: kekuatan

biasa digunakan untuk mengatasi beban yang berat gerakan meledak

dalam satu irama serta kekuatan yang tinggi dalam waktu yang lama,

berdasarkan kegunaannya kekuatan dapat dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

1. Kekuatan maksimum adalah kekuatan otot dalam kontraksi maksimal,

serta dapat melawan beban yang maksimal

2. Daya Ledak adalah kemampuan sebuah otot atau untuk mengatasi

beban dengan kecepatan yang tinggi dalam suatu gerakan

3. Daya Tahan adalah kemampuan daya tahan lamanya kekuatan otot

untuk melakukan tahanan beban-beban yang tinggi intesitasnya.

Page 42: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

24

Lengan dibentuk oleh tulang-tulang yang panjang, panjang lengan

akan memberikan keuntungan mekanis untuuk menghasilkan kekuatan dan

kecepatan gerak. Gerakan badan dihasilkan melalui system

pengungkit,yang dihasilkan oleh kontraksi otot, selanjutnya Soedarminto

(1993 : 47) menyatakan bahwa :

“Pengungkit adalah suatu alat mekanik yang dimaksudkan untuk

menghasilkan gerak putar pada sumbunya, pengungkit terdiri dari

sumbu putar, tangan beban dan tangan gaya, tangan beban

merupakan jarak antara sumbu putar dan titik pangkal gaya.

Berdasarkan pada titik putar, tangan beban dan tangan gaya

terdapat tiga jenis pengungkit yang ditandai oleh letaknya sumbu

putar, tangan beban dan tangan gaya.”

Keuntungan mekanis dari pengungkit dinyatakan oleh perbadingan

antara tangan gaya dan tangan beban, makin panjang tangan gaya makin

besar moment gaya, makin pendek tangan gaya makin kecil moment

gayanya. Selanjutnya Soedarminto (1993:48) menyatakan bahwa,

“Besarnya moment gaya sama dengan gaya dikalikan jarak dari sumbu

putar”.

Power adalah suatu atribut fisik yang paling dominan yang

diperlukan dalam senam. Kebanyakan keterampilan senam bergantung

pada kualitas fisik yang satu ini dalam hal bahwa pesenam harus

menggerakan tubuhnya atau bagian tubuhnya secara cepat, sehingga

memerlukan kekuatan dan kecepatan secara simultan Mahendra (2000:

39). Power penting dan diperlukan oleh atlet cabang olahraga yang

menuntut unsur kekuatan dan kecepatan gerak. Menurut Harsono (1988 :

200) “Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga dimana atlet

harus mengerahkan tenaga yang eksplosi”. Dewasa ini power telah diakui

Page 43: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

25

sebagai komponen kodisi fisik yang memungkinkan atlet untuk

mengembangkan kemampuannya guna mencapai tingkat prestasi yang

lebih tinggi dalam olahraga yang digelutinya.

Karena power ditungkai, seorang atlet renang mampu dengan cepat

dan meledak ke luar blok start, pemain basket mampu melompat setinggi-

tinggi sebelum melaakukan yang cepat dan kuat agar mampu

melakukannya berapa kali. Dengan demikian jika seseorang memiliki

power otot tungkai yang baik maka akan memberikan kontribusi yang

lebih besar terhadap performa saat saat melakukan gerakan loncat

harimau.

Salah satu komponen yang penting dalam prestasi olahraga yaitu

ukuran tubuh, struktur tubuh atau kualitas biometrik Menurut Bompa

(1990:342), bahwa. “kualitas biometrik adalah mencangkup somatotipe

dan pengukuran-pengukuran anthropometrik”. Prestasi olahraga

memerlukan kualitas biometrik tertentu sesuai dengan nomor atau cabang

olahraga yang dikembangkan.

Postur tubuh atau anthropometrik sering dijadikan bahan

pertimbangan dalam menentukan cabang olahraga yang ditekuni oleh atlet

tertentu. Anthropometrik merupakan pengukuran lebih jauh mengenai

bagian bagian luar dari tubuh (verducci 1980:215). Lebih lanjut verducci

mengemukakan mengenai, dua tipe instrumen pengukuran antropometrik

yang meliputi bagian bagian tubuh yang mana itu berkaitan dengan

besarnya tubuh dan itu behubungan dengan somatotipe. Antropometrik

tubuh dapat diukur melalui pengukuran bagian-bagian tubuh dan bentuk

Page 44: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

26

tubuh secara keseluruhan. Postur tubuh merupakan salah satu komponen

yang penting dalam prestasi olahraga.

Kelentukkan merupakan kemampuan sendi otot untuk merenggang

seluas-luasnya. Daya lentur atau flexibility adalah ukuran kemampuan

seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan

penguluran tubuh yang luas, hal ini akan sangat mudah ditandai dengan

tingkat flexibility persendian pada seluruh tubuh.

Bompa (dalam Budiwanto, 2004:40) menjelaskan bahwa kapasitas

melakukan gerakan dengan rentangan yang luas diketahui sebagai

kelenturan. Kelenturan menurut Kirkendall dkk (1980:248) adalah

kemampuan tubuh atau bagian-bagian tubuh untuk melakukan berbagai

gerakan dengan leluasa dan seimbang antara kelincahan dan respon

keseimbangan.

I. Hipotesis

Untuk dapat dipakai sebagai pegangan dalam penelitian ini, maka

perlu menentukan suatu penafsiran sebelumnya tentang hipotesis yang

akan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis adalah pernyataan yang masih

lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya, jika

hipotesis telah dibuktikan kebenarannya namanya bukan lagi hipotesis

melainkan tessa Hadi (1993 : 257). Menurut Arikunto (2010 : 62) hipotesis

adalah jawaban sementara suatu masalah penelitian oleh karena itu suatu

hipotesis perlu diuji guna mengetahui apakah hipotesis tersebut terdukung

oleh data yang menunjukan kebenarnnya atau tidak. Jadi intinya hipotesis

harus dibuktikan kebenarannya dengan cara penelitian.

Page 45: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

27

Atas dasar kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

H1: Seberapa besar hubungan antara panjang lengan dengan hasil loncat

harimau pada mahasiswa penjaskesrek universitas lampung angkatan 2017

H0: Tidak ada hubungan antara panjang lengan dengan hasil loncat

harimau pada mahasiswa penjaskesrek universitas lampung angkatan 2017

H2: Seberapa besar hubungan antara kekuatan lengan dengan hasil loncat

harimau pada mahasiswa penjaskesrek universitas lampung angkatan 2017

H0: Tidak ada hubungan antara kekuatan lengan dengan hasil loncat

harimau pada mahasiswa penjaskesrek universitas lampung angkatan 2017

H3: Seberapa besar hubungan antara panjang tungkai dengan hasil loncat

harimau pada mahasiswa penjaskesrek universitas lampung angkatan 2017

H0: Tidak ada hubungan antara panjang tungkai dengan hasil loncat

harimau pada mahasiswa penjaskesrek universitas lampung angkatan 2017

H4: Seberapa besar hubungan antara power tungkai dengan hasil loncat

harimau pada mahasiswa penjaskesrek universitas lampung angkatan 2017

H0: Tidak ada hubungan antara power tungkai dengan hasil loncat harimau

pada mahasiswa penjaskesrek universitas lampung angkatan 2017

Page 46: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

III. METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian

Metodologi penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan

ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai

tingkat validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal

yang menyangkut variabel penelitian, desain penelitian populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Pelaksanaan penelitian pada dasarnya adalah ingin memperoleh

informasi atau data guna memecahkan masalah yang diteliti. Informasi

yang diharapkan hendaklah melalui prosedur yang sistematis serta terarah

dan bersifat ilmiah. Penggunaan metode yang tepat akan menghasilkan

jawaban terhadap masalah yang diteliti. Jadi metode penelitian berarti

cara-cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan operasional suatu

penelitian.

Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

hubungan panjang lengan, kekuatan lengan, panjang tungkai, dan power

tungkai dengan hasil loncat harimau pada mahasiswa penjaskesrek

Universitas Lampung angkatan 2017, maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif korelasional.

Page 47: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

29

B. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Menurut Sugiyono (2011:117), populasi adalah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswa penjaskesrek universitas lampung

angkatan 2017.

2) Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2011: 96) Purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Sampel penelitian ini berjumlah 30 orang dengan beberapa

ketentuan yaitu mereka mendapatkan nilai tertinggi pada mata kuliah

senam lantai.

C. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010 : 96) : “variabel adalah objek penelitian

atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Ada dua variabel

yang terlibat dalam penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel

terikat.

Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

a. Panjang lengan (X1)

Page 48: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

30

b. Kekuatan lengan (X2)

c. Panjang tungkai (X3)

d. Power tungkai (X4)

2. Variabel Terikat

Keterampilan gerak dasar loncat harimau (Y).

a. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk menghindari terjadinya pengertian yang keliru tentang

konsep variabel yang terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-

variabel tersebut perlu didefinisikan ssecara operasional sebagai

berikut :

1) Panjang lengan dimaksut adalah komponen kondisi fisik

seseorang tentang kemampuannya yang menghasilkan

keuntungan mekanis. Panjang lengan seseorang dapat

diketahui anthropometer.

2) Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot

untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan

tahanan / beban. Secara mekanis kekuatan otot didefinisikan

sebagai gaya yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok

otot dalam satu kontraksi maksimal. Kekuatan otot lengan

seseorang dapat diketahui dengan tes push dan pull

dynamometer.

3) Panjang tungkai dimaksud adalah komponen kondisi fisik

seseorang tentang keuntungannya berupa kekuatan otot tungkai

Page 49: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

31

yang akan menghasilkan kekuatan otot tungkai maksimal.

Panjang tungkai seseorang dapat diketahui anthropometer.

4) Power tungkai dimaksud adalah komponen kondisi fisik

seseorang tentang kemampuannya memadukan antara

kecepatan dan kekuatan. Power seseorang dapat diketahui

dengan tes standing broad jump dengan satuan centimeter.

5) Loncat harimau yang dimaksud adalah komponenen fisik yang

diawali dengan awalan di tempat kemudian menolak dengan

kedua kaki, melayang di udara kemudian mendarat dengan

kedua tangan, kemudian lanjut dengan gerakan roll depan dan

dilanjutkan dengan berdiri tegak.

D. Desain Penelitian

X1

X2

Y

X3

X4

Gambar 3.1 : Desain Penelitian

Sumber: Suharsimi. 2010

Page 50: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

32

Keterangan :

X1 : Panjang lengan Y : Loncat Harimau

X2 : Kekuatan lengan

X3 : Panjang tungkai

X4 : Power tungkai

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:148), instrumen penelitian adalah suatu

alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian. Dalam

penelitian ini ada pun alat-alat yang digunakan untuk pengambilan data

yaitu :

1. Panjang lengan diukur dengan menggunakan anthropometer.

Gambar. 3.2 : Anthropometer

2. Kekuatan lengan diukur dengan menggunakan push and pull

dynamometer.

Gambar 3.3 : Push and Pull dynamometer

Page 51: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

33

3. Panjang tungkai diukur dengan menggunakan anthropometer.

Gambar 3.4 : Anthropometer

4. Power tungkai diukur dengan menggunakan tes standing broad jump.

Tabel. 1 : Konveksi Standing Broad Jump

Gambar 3.5 : Standing broad Jump Test

5. Loncat harimau diukur dengan menggunakan skala observasi,

terlampir.

F. Teknik Pengumpulan Data

Arikunto (2010:192), metode pengumpulan data adalah cara-cara

yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik

pengambilan data dilaksanakan dengan tes dan pengukuran. Dengan

melalui tes dan pengukuran kita akan memperoleh data yang objektif. Tes

Putra Putri Kriteria

>82 >65 Baik Sekali

78-81 57-64 Baik

65-77 49-56 Sedang

52-64 42-48 Cukup

<51 <41 Kurang

Page 52: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

34

adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang

objektif, sedangkan pengukuran adalah proses pengumpulan data atau

informasi dari suatu objek tertentu dan dalam proses pengukuran

diperlukan suatu alat ukur atau instrumen tertentu.

Tes dan pengukuran yang dilakukan meliputi:

1. Panjang lengan diukur dengan menggunakan Anthropometer

a. Tujuan

Untuk mengukur panjang lengan.

b. Alat dan fasilitas :

1) Anthropometer

2) Alat tulis

3) Formulir tes

c. Pelaksanaan

Orang yang dites berdiri tegak lurus, tubuh tetap tegak lurus dan

pandangan lurus ke depan. Panjang lengan mula diukur dari pundak

sampai ujung tangan. Apabila penggaris sudah menunjukkan dari

pundak sampai ujung tangan maka baca angka dalam satuan cm.

d. Penilaian

Pengukuran panjang lengan sampai sepersepuluh sentimeter. Satuan

ukur panjang lengan adalah cm (sentimeter).

Page 53: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

35

2. Kekuatan lengan diukur dengan menggunakan Push and Pull

Dynamometer

a. Tujuan

Untuk mengukur kekuatan otot lengan dalam menarik dan atau

mendorong.

b. Alat dan fasilitas

1) Push and Pull dynamometer

2) Alat tulis

3) Formulir tes

c. Pelaksanaan

Peserta tes berdiri tegak dengan kaki direganggangkan dan

pandangan lurus ke depan, tangan memegang push and pull

dynamometer dengan kedua tangan lurus di depan dada. Posisi

lengan dan tangan lurus sejajar dengan bahu. Tarik alat tersebut

sekuat tenaga. Pada saat menarik atau mendorong alat tidak boleh

menempel pada dada, tangan dan siku tetap sejajar dengan bahu.

d. Penilaian

Skor kekuatan dorong terbaik dari 3 kali percobaan dicatat dengan

skor, dalam satuan kg dengan tingkat ketelitian 0,5 kg.

3. Panjang tungkai diukur dengan menggunakan Anthropometer

a. Tujuan

Untuk mengukur panjang tungkai.

Page 54: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

36

b. Alat dan fasilitas

1) Anthropometer

2) Alat tulis

3) Formulir tes

c. Pelaksanaan

Peserta tes berdiri tegak, kedua kaki rapat, kemudian diukur dengan

Anthropometer mulai pangkal paha sampai telapak kaki, dengan

demikian dapat diketahui berapa panjang tungkai masing - masing

siswa.

d. Penilaian

Pengukuran panjang tungkai sampai sepersepulu sentimeter. Satuan

ukur panjang lengan adalah cm (sentimeter).

4. Power tungkai diukur dengan menggunakan Standing Broad Jump

a. Tujuan

Untuk mengukur power tungkai dengan meloncat ke atas

(horisontal).

b. Alat dan fasilitas

1) Meteran

2) Alat tulis

3) Formulir tes

c. Pelaksanaan

Peserta tes melakukan setangah berjongkok, kaki ditempatkan pada

balok lompat jauh atau tanda garis, lengan luruskan ke belakang.

Meloncat atau menolak ke depan sejauh mungkin disertai ayunan

Page 55: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

37

lengan dari kedua tangan. Setelah itu mendarat denga kedua kaki

Percobaan dilakukan 3 kali.

d. Penilaian

Skor peserta tes adalah skor tertinggi dari tiga kali kesempatan. Skor

tersebut selanjutnya dikonversikan ke dalam tabel 3.5.

5. Keterampilan loncat harimau diukur dengan menggunakan Tes

loncat harimau

a. Tujuan

Untuk mengetahui loncat harimau para siswa.

b. Alat dan fasilitas

1) Matras

2) Alat tulis

c. Pelaksanaan

Sikap Awalan

Berdiri tegap, buka kaki selebar bahu, pandangan lurus kedepan.

Pelaksanaan

Tolakkan kaki sekuat mungkin di atas keset, Setelah melewati alat

bantu, letakkan kedua tangan sejauh mungkin dari alat bantu di atas

matras, Kemudian masukkan kepala di antara 2 tangan yang terlebih

dahulu menyentuh matras, Di ikuti bahu, punggung dan pinggang

memutar, seperti gerakan guling depan (roll).

Sikap Akhir

Secepat mungkin kaki di tekuk ( posisi jongkok ), Kemudian berdiri

tegap seperti posisi semula ( awal ).

Page 56: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

38

d. Penilaian

Terlampir

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik statistik multiple regresi

atau regresi ganda dilanjutkan dengan mencari hubungan dari masing-

masing predictor terhadap variable tidak bebas, dalam (Suharsimi

Arikunto, 1998: 245).

Data yang di nilai adalah variabel bebas : Panjang lengan (X₁),

Kekuatan lengan (X₂), Panjang tungkai (X₃), Power tungkai (X₄) dan

variabel terikat yaitu Loncat harimau (Y).

1. Uji Normalitas

a. Panjang Lengan

Uji Normalitas data yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan uji liliefors dengan kriteria uji jika nilai L hitung < L

tabel, maka data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil tes

panjang lengan dengan taraf signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan

95 % memiliki nilai L hitung yang lebih kecil dari pada L tabel, sehingga

dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk semua variabel

adalah normal.

Berikut hasil uji normalitas data pada panjang lengan disajikan pada

tabel berikut :

Tabel . 2 : Hasil Uji Normalitas Panjang Lengan

Data Lhitung Ltabel Kesimpulan

Panjang Lengan 0,0069 0,249 Normal

Page 57: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

39

Dari tabel diatas dapat diketahui data panjang lengan berdistribusi

normal.

b. Kekuatan Lengan

Uji Normalitas data yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan uji liliefors dengan kriteria uji jika nilai L hitung < L

tabel, maka data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil tes

panjang lengan dengan taraf signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan

95 % memiliki nilai L hitung yang lebih kecil dari pada L tabel, sehingga

dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk semua variabel

adalah normal.

Berikut hasil uji normalitas data pada power lengan disajikan pada

tabel berikut :

Tabel. 3 : Hasil Uji Normalitas Kekuatan Lengan

Data Lhitung Ltabel Kesimpulan

Kekuatan Lengan 0,004 0,258 Normal

Dari tabel diatas dapat diketahui data power lengan

berdistribusi normal.

c. Panjang Tungkai

Uji Normalitas data yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan uji liliefors dengan kriteria uji jika nilai L hitung < L

tabel, maka data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil tes

panjang lengan dengan taraf signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan

95 % memiliki nilai L hitung yang lebih kecil dari pada L tabel, sehingga

dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk semua variabel

adalah normal.

Page 58: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

40

Berikut hasil uji normalitas data pada panjang tungkai disajikan pada

tabel berikut :

Tabel. 4 : Hasil Uji Normalitas Panjang Tungkai

Data Lhitung Ltabel Kesimpulan

Panjang tungkai 0,003 0,249 Normal

Dari tabel diatas dapat diketahui data panjang tungkai berdistribusi

normal.

d. Power Tungkai

Uji Normalitas data yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan uji liliefors dengan kriteria uji jika nilai L hitung < L

tabel, maka data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil tes

panjang lengan dengan taraf signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan

95 % memiliki nilai L hitung yang lebih kecil dari pada L tabel, sehingga

dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk semua variabel

adalah normal.

Berikut hasil uji normalitas data pada power tungkai disajikan pada

tabel berikut :

Tabel. 5 : Hasil Uji Normalitas Power Tungkai

Data Lhitung Ltabel Kesimpulan

Power tungkai 0,009 0,206 Normal

Dari tabel diatas dapat diketahui data power tungkai berdistribusi

normal.

e. Loncat Harimau

Uji Normalitas data yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan uji liliefors dengan kriteria uji jika nilai L hitung < L

Page 59: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

41

tabel, maka data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil tes

panjang lengan dengan taraf signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan

95 % memiliki nilai L hitung yang lebih kecil dari pada L tabel, sehingga

dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk semua variabel

adalah normal.

Berikut hasil uji normalitas data pada loncat harimau disajikan pada

tabel berikut :

Tabel. 6 : Hasil Uji Normalitas Loncat Harimau

Data Lhitung Ltabel Kesimpulan

Loncat Harimau 0.039 0,285 Normal

Dari tabel diatas dapat diketahui loncat harimau berdistribusi normal.

2. Uji Linier

a. Panjang Lengan Dengan Hasil Loncat Harimau

Hubungan linier Antara Panjang Lengan Dengan Hasil Loncat

Harimau Jika FHit < Ftab.

Fhit 0,572 < Ftab 4,20

b. Kekuatan Lengan Dengan Hasil Loncat Harimau

Hubungan linier Antara Kekuatan Lengan Dengan Hasil Loncat

Harimau Jika FHit < Ftab

Fhit 0,021 < Ftab 4,20

c. Panjang Tungkai Dengan Hasil Loncat Harimau

Hubungan linier Antara Panjang tungkai Dengan Hasil Loncat

Harimau Jika FHit < Ftab

Fhit 0,026 < Ftab 4,20

Page 60: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

42

d. Power Tungkai Dengan Hasil Loncat Harimau

Hubungan linier Antara Power tungkai Dengan Hasil Loncat

Harimau Jika FHit < Ftab

Fhit 0,015 < Ftab 4,20

3. Uji Homogenitas

a. Panjang Lengan

Uji Homogenitas data yang digunakan pada penelitian ini dengan

kriteria uji jika nilai F hitung < F tabel, maka data tersebut berarti

homogen. Berdasarkan hasil tes panjang lengan dengan taraf

signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan 95% memiliki nilai F hitung

yang lebih kecil dari pada F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa

distribusi data untuk semua variabel adalah homogen.

Berikut hasil uji homogenitas data pada panjang lengan disajikan

pada tabel berikut :

Tabel . 7 : Hasil Uji Homogenitas Panjang Lengan

Data Fhitung Ftabel Kesimpulan

Panjang Lengan 2,08 4,17 Homogen

Dari tabel diatas dapat diketahui data panjang lengan berarti

homogen.

b. Kekuatan Lengan

Uji Homogenitas data yang digunakan pada penelitian ini dengan

kriteria uji jika nilai F hitung < F tabel, maka data tersebut berarti

homogen. Berdasarkan hasil tes kekuatan lengan dengan taraf

signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan 95% memiliki nilai F hitung

Page 61: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

43

yang lebih kecil dari pada F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa

distribusi data untuk semua variabel adalah homogen.

Berikut hasil uji homogenitas data pada kekuatan lengan disajikan

pada tabel berikut :

Tabel . 8 : Hasil Uji Homogenitas Kekuatan Lengan

Data Fhitung Ftabel Kesimpulan

Kekuatan Lengan 1,25 4,17 Homogen

Dari tabel diatas dapat diketahui data kekuatan lengan berarti

homogen.

c. Panjang Tungkai

Uji Homogenitas data yang digunakan pada penelitian ini dengan

kriteria uji jika nilai F hitung < F tabel, maka data tersebut berarti

homogen. Berdasarkan hasil tes panjang tungkai dengan taraf

signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan 95% memiliki nilai F hitung

yang lebih kecil dari pada F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa

distribusi data untuk semua variabel adalah homogen.

Berikut hasil uji homogenitas data pada panjang tungkai disajikan

pada tabel berikut :

Tabel . 9 : Hasil Uji Homogenitas Panjang Tungkai

Data Fhitung Ftabel Kesimpulan

Panjang Tungkai 1,95 4,17 Homogen

Dari tabel diatas dapat diketahui data panjang tungkai berarti

homogen.

Page 62: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

44

d. Power Tungkai

Uji Homogenitas data yang digunakan pada penelitian ini dengan

kriteria uji jika nilai F hitung < F tabel, maka data tersebut berarti

homogen. Berdasarkan hasil tes power tungkai dengan taraf

signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan 95% memiliki nilai F hitung

yang lebih kecil dari pada F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa

distribusi data untuk semua variabel adalah homogen.

Berikut hasil uji homogenitas data pada power tungkai disajikan

pada tabel berikut :

Tabel . 10 : Hasil Uji Homogenitas Power Tungkai

Data Fhitung Ftabel Kesimpulan

Power Tungkai 1,41 4,17 Homogen

Dari tabel diatas dapat diketahui data power tungkai berarti

homogen.

Page 63: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, mengenai

hubungan panjang lengan, kekuatan lengan, panjang tungkai dan power

tungkai dengan hasil loncat harimau yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa :

1. Panjang lengan memberikan hubungan dengan hasil loncat harimau

pada mahasiswa Penjaskesrek Universitas Lampung angkatan 2017.

2. Kekuatan lengan memberikan hubungan dengan hasil loncat harimau

pada mahasiswa Penjaskesrek Universitas Lampung angkatan 2017.

3. Panjang tungkai memberikan hubungan dengan hasil loncat harimau

pada mahasiswa Penjaskesrek Universitas Lampung angkatan 2017.

4. Power tungkai memberikan hubungan dengan hasil loncat harimau pada

mahasiswa Penjaskesrek Universitas Lampung angkatan 2017.

Dalam penelitian ini, unsur aspek fisik yang sangat berhubungan

dengan hasil loncat harimau adalah kekuatan tungkai. Akan tetapi,

perpaduan antara panjang lengan, kekuatan lengan, panjang tungkai dan

power tungkai memberikan hubungan yang signifikan dengan hasil loncat

harimau.

Page 64: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

60

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat saran

yang ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mencapai keberhasilan loncat harimau aspek fisik perlu

diperhatikan lagi.

2. Untuk mencapai hasil loncat harimau yang bagus, power tungkai perlu

dijadikan dasar supaya loncat harimau lebih sempurna, karena dalam

tolakan yang kuat akan memudahkan berat badan melayang.

3. Agar hasil penelitian lebih komprehensif dan mendalam, perlu

menambah sampel dan variabel.

Page 65: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Edisi VI. Yogyakarta: Rineka

Cipta.

Budiwanto, S. 2004. Pengetahuan Dasar Melatih Olahraga. Malang: Depdiknas.

Universitas Negeri Malang.

Damiri, Achmad. 1992. Anatomi Manusia. Bandung: FPOK IKIP.

Evelyin C. P. 2012. Anatomi & Fisiology Untuk Paramedis. Alih Bahasa Sri

Yuliani Handoyo. Jakarta: PT. Gramedia.

Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Research. Yogyakarta: UGM.

Hadiwidjaja, Satimin. 1996. Anatomi Extremitas Jilid Pertama Seri Extremitas

Kosasi. Jakarta: Akademik Pressindo.

Harsono. 1988. Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologi Daalm Coaching. Jakarta:

CV Tambak Kusuma.

Mahendra, Agus. 2000. Senam. DEPDIKNAS: Direktorat Jendral Pendidikan

Dasar dan Menengah Proyek Penataran Guru SLTP Setara D3.

Margono, Agus. 2009. Senam. Surakarta: UNS Press.

Muhajir. 2003. Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani Untuk SMP Kelas VIII.

Jakarta: Yudhistira.

Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.

Pear, Bill and More, Gary T. 1986. Weight Training For Men And Women,

Getting Stronger. Shelter Publications. Inc, Bolinas California.

Riduwan. 2005. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rushall, Brent S. And Pyke, Frank S. 1990. Training For Sport And Fitnes. The

Macmillan Company Of Australia. Pty Ltd.

Page 66: HUBUNGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN LENGAN, PANJANG …digilib.unila.ac.id/55111/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan loncat harimau sebesar 14,68%, dan power tungkai memberikan

62

Sajoto, M. 1995 .Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga. Jakarta: Depdikbud Dirjen.

Soedarminto. 1993. Kinesiologi. Jakarta: Depdikbud.

Soekarno, W. 1986. Teori dan Praktek Senam Dasar. Yogyakarta: Intan Pariwara.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta

Suharno, HP. 1991. Olahraga Atletik. Semarang: Diponegoro.

Verduci, F. N. Measurement Concept Of Physical Education.www.nsca-

lift.org.volume 7 issue2. Diakses 10 Januari 2014, 20.32 WIB.

Yusuf, Ucup. 2001. Anatomi Manusia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.