pengkategorian sas anak .doc
Post on 29-Nov-2015
46 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sastra Anak
Sastra anak adalah sastra yang secara emosional psikologis dapat
ditanggapi dan dipahami oleh anak, dan itu pada umumnya berangkat dari
fakta yang konkret dan mudah diimajinasikan.
Berdasarkan kutipan dari Solehan bahwa kata sastra berarti karya seni
imajinatif dengan unsur estetisnya dominan yang bermediumkan bahasa (Rene
Wellek, 1989). Karya seni imajinatif tersebutdapat dalam bentuk lisan ataupun
tertulis. Selanjutnya, kata anak dapat diartikan sebagai manusia kecil (KBBI,
2000:41). Kata anak yanng dimaksud disini bukanlah anka balita ataupun anak
remaja, tetapi anak usia SD yang berumur antara 6 sampai 13 tahun.
Menurut Santoso (2003, 8.3) sastra anak adalah karya seni yang
imajinatif dengan usur estetisnya dominan yang bermediumkan bahasa baik
lisa maupun tertulis yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan
eriidi tentang dunia ayangg akrab dengan anak-anak. Sementara itu, menurut
Sarumpaet (Dalam Santoso, 2003, 8.3), sastra anak adalah karya satra yan
dikonsumsi anak dan diurus serta dikerjakan oleh orang tua. Artinya, sastra
anak ditulis oleh orang tua yang ditujukan kepada anak dan proses
produksinya pun dikerjakan oleh orang tua.
Menurut Huck dkk (1987:5) isi kandungan yang terbatas sesuai dengan
jangkauan emosional dan psikologi anak itulah yang, antara lain, merupakan
karekteristik sastra anak. Sastra anak dapat berkisah tentang apa saja, bahkan
yang menurut ukuran dewasa tidak masuk akal. Misalnya berkisah tentang
binatang yang dapat berbicara, bertingkah laku, berpikir dan berperasaan
layaknya manusia. Imajinasi dan emosi anak dapat menerima cerita itu secara
wajar dan memang begitulah seharusnya menurut jangkauan pemahaman
anak.
Secara garis besar Lukens mengelompokkan genre sastra anak ke
dalam enam macam, yaitu realisme, fiksi formula, fantasi, sastra tradisional,
1
puisi dan nonfiksi dengan masing-masing mempunyai beberapa jenis lagi.
Genre drama sengaja tidak dimasukkan karena menurutnya, drama baru
lengkap setelah dipertunjukkan dan ditonton, dan bukan semata-mata urusan
bahasa-sastra (Nurgiyantoro,2005:15).
B. Ciri Sastra Anak
Menurut Sarumpaet (Dalam Santoso, 2003:8.4), ada 3 ciri yang
membedakan antara sastra anak dengan sastra orang dewasa. 3 Ciri itu yaitu:
1. Unsur pantangan, yaitu unsur yang yang secra khusus berhubungan
dengan tema dan amanat. Artinya, sastra anak pantang atau menghindari
masalah-masalah yang menyangkut tentang seks, cinta yang erotis,
dendam yang menimbulkan kebencian atau hal-hal yang bersifat negatif.
2. Penyajian dengan gaya secara langsung, artinya tokoh yang
diperankan sifatnya hitam putih. Maksudnya adalah setiap tokoh yang
berperan hanya mempunyai satu sifat utama, yaitu baik atau jahat.
3. Fungsi terapan adalah sajian cerita harus bersifat menambah
pengetahuan yang bermanfaat.
C. Jenis dan Ragam Sastra Anak
Secara garis besar Lukens mengelompokkan genre sastra anak ke
dalam enam macam, yaitu realisme, fiksi formula, fantasi, sastra tradisional,
puisi dan nonfiksi dengan masing-masing mempunyai beberapa jenis lagi.
Genre drama sengaja tidak dimasukkan karena menurutnya, drama baru
lengkap setelah dipertunjukkan dan ditonton, dan bukan semata-mata urusan
bahasa-sastra (Nurgiyantoro,2005:15). Enam genre anak tersebut adalah
sebagai berikut:
1.Realisme
Karakteristik umum cerita realisme adalah narasi fiksional yang
menampilkan tokoh dengan karakter yang menarik yang dikemas dalam
latar tempat dan waktu yang dimungkinkan. Ada beberapa cerita yang dapat
dikategorikan ke dalam realisme, yaitu cerita realistik, realisme binatang,
realisme historis dan ceritaolahraga(Nurgiyantoro,2005:15).
2
Realisme dalam sastra dapat dipahami bahwa cerita yang dikisahkan itu
mungkin saja ada dan terjadi walau tidak harus bahwa ia memang benar-benar ada
dan terjadi. Cerita mempresentasikan berbagai peristiwa, aksi, dan interaksi, yang
seolah-olah memang benar, dan penyelesaiannyapun masuk akal dan dapat
dipercaya. Realisme dibagi menjadi beberapa sub, yaitu :
a. Cerita Realisme
Cerita realistik (realistic stories) biasanya bercerita tentang masalah-
masalah sosial dengan menampilkan tokoh utamaprotagonis sebagai
pelaku cerita. Masalah-masalah yang dihadapi tokoh itulah yang menjadi
sumber pengembangan konflik dan alur cerita. Untuk cerita anak, cerita
lebih banyak diselesaikan, tetapi harus tetap mempertahankan logika
cerita. Cerita realistik dapat membawa pembaca anak untuk lebih
memahami diri sendiri dan orang lain lewat pengembangan cerita, tokoh,
dan konflik yang dapat dipercaya.
b. Realisme Binatang
Cerita realisme binatang (animal realism) adalah cerita tentang binatang
yang bersifat nonfiksi. Ia adalah cerita tentang binatang, berbicara tentang
binatang, misal yang berkaitan dengan habitat, cara dan siklus hidup dan
lain-lain. Dalam hal ini fabel berbeda dengan cerita realisme binatang
karena seringkali fabel mengandung personifikasi binatang yang memiliki
konflik layaknya seperti manusia. Cerita realisme binatang meski tanpa
personifikasi bisa dibuat secara menarik karena menawarkan efek
keindahan. Misalnya,cerita tentang penjelajahan dan penemuan kebiasaan
hidup, cara bertahan hidup, cara bergaul dengan sesamanya, dan lain-lain
yang berhubungan tentang kehidupan binatang sesungguhnya.
c. Realisme Historis
Cerita realisme historis (historical realism) mengisahkan peristiwa yang
terjadi pada masa lampau. Hal itu menentukan latar yang juga harus ber-
setting pada masa lampau lengkap dengan konsekuensi faktual-logisnya.
Cerita biasanya mengambil satu atau beberapa tokoh utama yang
digunakan sebagai acuanpengembangan alur. Contoh cerita realisme
3
historis misalnya Perang Diponegara, Perang Paderi, Untung Surapati.
Realisme historis dapat dikembangkan menjadi fiksi historis yang
didalamnya terdapat unsur imaginasi. Namun aspek imaginasi tersebut
haruslah dipadukan secara integral dengan fakta.
Untuk menjadi satra anak, realisme historis haruslah dikemas dengan
penuturan dengan cara penuturan dan bahasa yang sederhana dan lazimnya
dilengkapi dengan gambar-gambar.
d. Realisme Olahraga
Realisme Olahraga (sport stories) adalah cerita tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan dunia olahraga. Ia dapat berkaitan dengan jenis dan tim
olahraga juga dapat berkaitan dengan dan dipakai untuk menanamkan
karakter fairplay, kejujuran, kedisiplin, kesederajatan, dan lain-lain yang
penting untuk pengembangan diri. Jika dikemas dengan cara-cara menarik,
realisme olahrag tidak kalah menarik dibandingkan dengan cerita yang
lain. Karena tak sedikit anak yang mengidolakan tokoh-tokoh olahraga.
2. Fiksi Formula
Genre ini sengaja disebut sebagai fiksi formula yang karena
memiliki pola-pola tertentu yang membedakannya dengan jenis lain. Jenis
sastra anak yang dapat dikategorikan ke dalam fiksi formula adalah cerita
misteri dan detektif, cerita romantis, dan novel serial (Nurgiyantoro,
2005:18).
Fiksi formula memiliki pola-pola tertentu yang membedakannya dengan
jenis yang lain. Walau hal itu tidak mengurangi orisinilitas cerita yang
dikreasikan oleh penulis, keadaan itu mau tidak mau merupakan sesuatu
yang bersifat membatasi. Jenis sastra anak yang merupakan sub fiksi
formula adalah :
4
a. Cerita Misterius dan Detektif
Jenis fiksi formula yang banyak dikenal orang adalah cerita misterius
(mysteries) dan cerita detektif. Cerita misterius dan detektif biasanya
dikemas dalam suatu waktu, lampau, kini atau mendatang. Cerita misteri
menampilkan daya suspense , rasa penasaran, ingin tahu, lewat peristiwa
dan tindakan yang tidak terjelaskan alias masih misterius namun pada
akhirnya hal-hal tersebut pasti diuraikan. Contoh dari cerita misterius
adalah novel serial Harry Potter (JK. Rowling), Goosebumps (RL. Stine)
terjemahan keduanya dalam bahasa Indonesia banyak dijadikan koleksi
buku anak-anak.
b. Cerita Romantis
Cerita romantis (Romantic stories) bukan hal yang baru dalam realisme,
dan kini banyak ditulis untuk pembaca muda. Cerita ini biasanya
menampilkan kisah yang simplisistis dan sentimentalis hubungan laki-laki
permpuan, dan itu seolah-olah merupakan satu-satunya fokus dalam
kehidupan remaja. Cerita romantis berbeda dengan romance, romansa,
yang tidak masuk kategori fiksi formula. Cerita romansa justru
memperlihatkan adanya kebebasan imajinasi dan kreativitas penulis dalam
mengembangkan cerita.
c. Novel Serial
Novel serial dimaksudkan sebagai novel yang diterbitka secara terpisah,
namun novel-novel itu merupakan satu kesatuan unit. Novel-novel jenis
ini memiliki beberapa fokus pengorganisasian walau juga dapat bersifat
tumpang tindih. Novel serial memberi kemudahan kempada anaka
yangingin secara cepat memahami dan menikmati cerita.
3. Fantasi
Fantasi dapat dipahami sebagai cerita yang menawarkan sesuatu
yang sulit diterima. Cerita fantasi dikembangkan lewat imajinasi yang
lazim dan dapat diterima sehingga sebagai sebuah cerita dapat diterima
oleh pembaca. (Nurgiyantoro, 2005:20).
5
Fantasi berbeda dengan cerita rakyat karena ceriita rakyat tidak pernah
dikenali siapa penulisnya. Jenis sastra anak yang menjadi sub fantasi
adalah sebagai berikut :
a. Cerita Fantasi
Cerita fantasi (fantasi stories) dapat dipahami sebagai cerita yang
menampilkan tokoh, alur, atau tema yang derajat kebenarannya
diragukan, baok menyangkut (hampir) seluruh maupun sebagian cerita.
Cerita Fantasisebenarnya juga menampilkan berbagai peristiwa dan
aksi yang realistik sebagaiman halnya dalamcerita relaistik, tetapi di
dalamnya juga terdapat sesuatu yang sulit diterima. Demikian juga
berbagai cerita binatang yang dapat berbicara dan berperilaku seperti
manusia, cerita yang berupa personifikasi manusia, juga dikategorikan
dalam cerita fantasi.
b. Cerita Fantasi Tinggi
Cerita fantasi tinggi sangat terasa konflik cerita yang berupa sisi baik
dan sisi jahatnya. Tokoh yang dimunculkan sangat menarik dan
meyakinkan pembaca. Setting yang digunakan luas dan bervariasi
namun sering asing dan berbeda dengan kehidupan kita karena
berangkat dari imajinasi seseorang.
c. Fiksi Sain
Fiksi sain (science fiction) dapat dipahami dalam beberapa pengertian.
Robert Heinlein , seorang pengarang fiksi sains, misalnya,
mengemukakan bahwa fiksi sains adalah diksi spekulatif yang
pengarangnya mengambil postulat dari dunia nyata sebagaimana yang
kita ketahui dan mengaitkan fakta dengan hukum ala. Sebagai bagian
dari cerita fantasi, fiksi sain kadang-kadang tidak mudah dibedakan
apakah ia murni fantasi atau sain. Sebagai sebuah cerita yang hadir ke
pembaca sebenarnya pembedaan tersebut tidak terlalu penting. Namun,
yang jelas, walau telah diyakini lewat plausibillitas illmiah, fiksi sain
tetap saja mengandung unsur ‘dipertanyakan kebenarannya.
6
4. Sastra Tradisional
Istilah “tradisional” dalam kesastraan (traditional literature atau
folk literature) menunjukkan bahwa bentuk itu berasal dari cerita yang
telah mentradisi, tidak diketahui kapan mulainya dan siapa penciptanya,
dan kisahkan secara turun temurun secara lisan. Jenis cerita yang
dikelompokkan ke dalam genre ini adalah fabel, dongeng
rakyat, mitologi, legenda dan epos (Nurgiyantoro,2005:22).
Istilah tradisionaldalam kesastraan trtadisional menunjukkkan bahwa
bentuk ituberasal dari ceritayang telah mentradisi, tidak diketahui kapan
mulainya dan siapa penciptanya dan dikisahkan secara turun-temurun
melalui lisan. Didunia ini ditemukan banyak sekali cerita rakyat, tidak
terhitung jumlahnya, dan menjadi bagian kebudayaan masyarakat
pemiliknya. Tampaknya ada banyak cerita tradisional yang bersifat
‘universal’ , misalnya kisah Cinderella yang ternyata di negara lainnya
memiliki kisah semacam itu yang mirip. Sub sastra tradisional meliputi, :
a. Fabel
Fabel adalah cerita binatang yang dimaksudkan sebagai personifikasi
karakter manusia. Tokoh cerita dalam fabel adalah binatang-binatang
yang dapat berperan layaknya manusia. Cerita fabel secara umum tidak
panjang, di dalamnya terdapat pesan moral yang secara nyata
disampaikan di akhir cerita. Pemilihan tokoh binatang dalam fabel
dimksudkan agar pesan moral yang diasampaikan menjadi lebih
konkret disamping pembaca tidak merasa digurui. Setting pada fabel
sendiri pada umumnya mengacu pada masa lampau.
b. Dongeng Rakyat
Dongeng rakyat atau biasa disebut dongeng rakyat merupakan karya
sastra yang diceritakan secara lisan dan turun-temurun. Dongeng pun
memuat kandungan moral yang sangat terlihat jelas sisi baik dan
buruknya. Tokoh dalm dongeng bisa sesama manusia ataupun divariasi
dengan makhluk lain seperti binatang dan makhluk halus. Alur cerita
dongeng biasanya progresif untuk lebih mudah memahami jalannya
7
cerita. Konflik pada dongeng tidak terlalu rumit, juga klimaks biasa
ditempatkan pada akhir kisah. Penutup dongeng berupa nada
sentimental yakni kata yang biasanya ‘Akhirnya mereka hidup
bahagia..’. Dongeng bersifat universal dimana dongeng dapat
ditemukan di berbagai negara .
c. Mitos
Mitos merupakan cerita masa lampau yang berhubungan dengan dewa-
dewa maupun kehidupan supernatural yang lain. Dimana diseyiapa
negsr memiliki karakteristik mitos yang berbeda. Mitos biasanya
menampilkan cerita tentang kepahlawanan, asla-usul alam, manusia
atau bangsa yang dipahami memiliki kekuatan suci. Kebenaran mitos
sebenarnya dapat dipertanyakan namun masyarkat disekitar tempat
berkembangnya mitos tersebut tidak mempersoalkan atau bahkan
meyakininya. Mitos- mitos yang berkembang di Indonesia sebagai
contoh adalah cerita tentang Dewi Sri, Nyai Rara Kidul, dll. Alur cerita
pada mitos bisa tunggal atau ganda yang dikaitkan dengan tokoh-
tokoh. Mitos berkisah tentang berbagai persoalan kehidupan yang di
dalamnya terdapat kehebatan-kehebatan tertentu yang diluar jangkauan
manusia.
d. Legenda
Legenda sering dirancukan dengan mitologi dengan mitologi.
Betapapun demikian ciri khas legenda adalah terdapat kaitan dengan
kebenaran sejarah dan kurang berkaitan dengan masalah
supranatural.Kebenaran legenda dipertanyakan atau tidak bisa
dipertanggungjawabkan. Legenda menampilkan tokoh-tokoh heo yang
menampilkan aksi yang sangat mengesankan. Contoh dari legenda
misalkan Rara Jonggrang, Sang Kuriang, dsb.
e. Epos
Epos merupakan sebuah cerita panjang yang berbentuk syair (puisi)
dengan pengarangnya yang tidak pernah diketahui. Iepos menceritakan
kisah kepahlawanan seorang tokoh hero. Cerita epos sarat dengan
8
ajaran morsl ksrena aksi-aksi tokoh yang hebat, dan berani layakna
seebagai pahlawan yang ideal baik fisik maupun moral. Cerita Panji,
Mahabarata, Ramayanalah yang menjadi contoh cerita epos.
5. Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang mendayakan unsur bahasa
untuk mencapai efek keindahan. Bahasa puisi tentulah singkat dan padat,
dengan sedikit kata, tetapi dapat mendialogkan sesuatu yang lebih banyak.
Keterjalinan secara harmonis diantara berbagai unsur kebahasaaan tersebut
merupakan cara memperoleh keindahan dalam berpuisi. Untuk puisi anak,
kesedrhanaan bahasa haruslah tetap menjadi perharian tersendiri dan
kadang-kadng keindahan puisi justru terletak pada kesederhanaannya.
Genre puisi anak dapat berupa puisi lirik tembang-tembang anak
tradisional, lirik tembang tradisional, atau lirik tembang ninabobo, puisi
naratif, dan puisi personal. (Nurgiyantoro,2005:27).
6. Nonfiksi
Bacaan nonfiksi yang sastra ditulis secara artistik sehingga jika
dibaca oleh anak, anak akan memperoleh pemahaman dan sekaligus
kesenangan. Ia akan membangkitkan pada diri anak perasaan keindahan
yang berwujud efek emosional dan intelektual. Bacaan nonfiksi dapat
dikelompokkan ke dalam subgenre buku informasi dan biografi
(Nurgiyantoro,2005:28).
Buku nonfiksi yang ditujukan pada anak memiliki keistimewaan tersendiri
dimana terdapat sejumlah buku bacaan nonfiksi yang ditulis dengan kadar
artistik yang tinggi, dengan memperhatikan pencapaian efekestetika lewat
pemilihan unsur-unsur stile secara tepat dan tetap sesuai dengan bahasa
anak. Bacaan nonfiksi yang sastra ditulis secara artistik sehingga dapat
dibaca oleh anak, anak akan memperolehpemahaman dan kesenangan
sekaligus. Buku nonfiksi dikelompokkan menjadi dua sub, yakni:
a. Buku informasi
9
Buku informasi memuat informasi, fakta, konsep, hubungan antar
fakta dan konsep dan lain-lain yang mampu menstimulan
keingintahuan anak atau pembaca. Dari aspek bahasa buku nonfiksi
tetap memperhatikan bahas figurati, diksi, citraan dan stile yang
dihadirkan. Buku informasi mencakup tema dengan permasalahan
sedeerhana hingga kompleks. Dsn ysng cocok untuk anak tentu saja
buku dengan tema yanag sedrhana.
b. Biografi,
Jika buku-buku informasional biasanya memiliki standart yang hampir
sama, biografi lain penulis lain pula bentuk dan isinya. Biografi adalah
buku yang berisi riwayat hidup seseorang , tentu saja tidak senua aspek
kehidupan dan peristiwa dikisahkan, melainkan dibatasi pada hal-hal
tertentu yang dipandang perlundan menarik untukndiketahui
orangnlain. Selain untuk menguraikan kisah hidup seseorang biografi
juga berfungsi untuk mengurai psndangan sikap dari tokoh yang
ditulis. Saat ini banyak biografi tokoh-tokoh terkenal yang ditulis
kembali berbentuk biografi sebagai bacaan anak-anak sehingga isi dan
bahasanya lebih sederhana bahkan juga disertai gambar-gambar untuk
ilustrasi agar lebih menarik.
D. Contoh Karya Sastra Anak
1. Contoh Realisme
a. Cerita realisme
Cerita dari film ini adalah awal pertemuan dari Rio (Marcell Siahaan),
produser muda yang realis dengan Renata Adhiswara (Rachel Maryam),
penulis berjiwa petualang. Mereka yang awalnya saling tidak kenal berada
dalam sebuah lift di gedung perkantoran kawasan Sudirman, lantai 17. Tiba-
tiba lift yang mereka naiki macet dan celakanya petugas yang seharusnya
berada untuk menangani hal tersebut sedang ada keperluan. Maka, mulailah
1
percakapan antara Rio dan Renata yang pertama. Percakapan itu tak mereka
sadari membuahkan cinta. Mereka seperti tersetrum begitu saja. Itulah
pertemuan pertama mereka yang nyaris menjadi yang terakhir. Di sini ada
cerita tentang proses pendewasaan dua karakter berbeda tersebut dalam
mencari arti hidup sebenarnya.
b. Realisme binatang
Ayam Jago yang Pandai Berkelahi
Pada tempat pertenakan ayam di kebun pak Mamat, ada dua ekor ayam
yang satu ayam jantan dan yang satu lagi betina dan mempunyai anak yang
masih kecil dan di beri nama toya artinya tongkat atau dapat diartikan sebagai
senjata.
Pada pagi hari ayam jantan berkokok tanda hari sudah pagi, dan Pak
Mamat memulai kegiatannya. Pagi-pagi setelah mandi, Pak mamat kemudian
membersikan kandang dan memberi makan ayamnya. Setelah selesai pak
Mamat pun memasak makanannya sendiri karena belum mempunyai istri.
Makanan yang dimasaknya lumayan enak. Selesai makan pak Mamat pergi ke
tempat kerjanya di kebun kopi. Di sana tanahnya luas jadi banyak pekerjanya
disana. Pulangnya pak Mamat dari tempat kerjanya ia memberi makan
ayamnya lagi Pak Mamat adalah orang yang rajin bekerja, tidak memandang
cuaca walaupun hujan pak Mamat masih bekerja, dengan mantel dan topinya
pak Mamat pergi ke tempat kerjanya.
Walaupun Pak Mamat selalu sibuk dia tidak lupa memberi makan dan
membersikan kandang ayamnya. Dengan begitu ayamnya pun cepat besar,
setelah besar pak Mamat mencoba melepaskannya dan membiarkan
berkeliaran karena ayamnya sudah jinak, pagi keluar dan malamnya kembali
masuk kandang.
Ayam pak Mamat suka bermain dengan ayam tetangga dan sering pula
berkelahi dan selalu menang, melihat anak ayam pak Mamat selalu menang ia
mencoba untuk mempertandingkannya dengan ayam milik orang lain ternyata
1
menang juga. Dan pak Mamat mengikuti pertandingan ayam jago yang
sesungguhnya. Setelah beberapa pertandingan ayam pak Mamat
memenangkannya dan mendapat juara pertama, ia mendapatkan uang sebesar
lima juta rupiah.
Kerena ayam pak Mamat selalu menang dalam pertandingan banyak
orang-orang kaya mau membelinya tetapi pak Mamat tidak mau menjual
ayamnya. Sebab ayam inilah yang telah menjadikannya memjadi orang yang
terkenal dan ayamnya ini di besarkannya dari kecil dan di beri makan dengan
hasil kerja kerasnya pak Mamat di kebun kopi.
Pak Mamat menjadi terkenal karena ayamnya, teknik yang digunakan
ayamnya untuk bertanding tidak terlalu bagus tapi kekuatan yang digunakan
ayamnya adalah ucapan terima kasih kepada tuannya yang telah memberi
makan dia dari kecil hingga sekarang ini.
Pak Mamat menjadi orang yang kaya tetapi tidak pernah sombong
setiap orang kesusahan dia selalu menolongnya dan tidak pernah meminta
imbalan. Pak Mamat mendapatkan kekayaan dari ucapan terima kasih dari
ayamnya, yang telah membesarkan dan memberi makan dia hingga sekarang.
c. Realisme histories
Bagian pertama dari trilogi, menceritakan tentang Rara Mendut yang
adalah seorang perempuan rampasan dari Pati yang menolak ketika hendak
diperistri oleh Tumenggung Wiraguna karena cintanya kepada Pranacitra. Dia
dibesarkan di kampung nelayan pantai Utara Jawa, dan tumbuh menjadi
seorang gadis yang trengginas (pemberontak) dan tak pernah ragu dan gentar
untuk menyuarakan isi hati dan pikirannya. Sosoknya dianggap mendobrak
tradisi dan tatanan di lingkungan istana Kesultanan Mataram di mana
perempuan diharuskan bersikap serba halus dan serba patuh, tetapi ia tak
pernah gentar. Bagi Rara Mendut yang pemberani, lebih baik menyambut ajal
1
di ujung keris Sang Tumenggung Wiraguna daripada terpaksa melayani nafsu
panglima tua tersebut.
d. Realisme olahraga
Perhatian bagi olahragawan dan olahragawati bahwa minuman
olahraga yang banyak dijual memang terlihat lebih menyehatkan
dibandingkan dengan minuman bersoda. Tapi penelitian baru-baru ini
menunjukkan bahwa minuman olahraga yang mengandung asam sitrat bisa
merusak gigi. Penelitian ini dilakukan dengan merendam gigi selama 90
menit, sebagai simulasi bagi orang yang suka meminum minuman olahraga
sepanjang hari.
Ternyata lapisan enamel gigi sebagian sudah hilang. Hal ini karena
minuman olahraga tersebut bocor hingga ke lapisan bawah enamel, sehingga
menyebabkan gigi menjadi lunak dan lemah. Kondisi ini disebut dengan
erosi gigi yang bisa mengakibatkan kerusakan dan mudah lepasnya gigi jika
tidak segera diobati. "Ini adalah pertama kalinya asam sitrat yang
terkandung dalam minuman olahraga dikaitkan dengan erosi gigi," ujar Dr
Mark Wolff, Ketua Cariology dan Perawatan Lengkap di NYU College of
Dentistry, seperti dikutip dari Health24. Wolff menambahkan menggosok
gigi sesudah mengonsumsi minuman olahraga tidak akan membantu, tapi
kemungkinan bisa menyebabkan kerusakan semakin parah. Hal ini karena
lapisan enamel gigi menjadi lunak setelah mengonsumsi minuman olahraga,
sehingga lebih mudah mengalami abrasi oleh pasta gigi. "Untuk mencegah
erosi pada gigi, sebaiknya mengonsumsi minuman olahraga secara wajar dan
tidak berlebihan. Serta tunggu minimal 30 menit sebelum menggosok gigi,
agar lapisan enamel gigi sudah lebih keras," ujarnya.
Jika Anda termasuk orang yang sering mengonsumsi minuman
olahraga, mintalah dokter untuk memberikan penetral asam dan
menggunakan pasta gigi yang bisa membantu menguatkan kembali enamel
yang lunak tersebut.
1
2. Fiksi Formula
a. Novel Serial
Cerita Fiksi Anak (Novel)
Judul Novel : Kulit Manusia Serigala (Goosebumps)
Pengarang : R. L. Stine
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 1998
Alex pergi ke rumah paman dan bibinya di Wolf Creek. Ia akan
tinggal dan sekolah di sana untuk beberapa minggu karena orang tuanya
pergi ke Paris. Alex menyukai fotografi, sama seperti paman dan bibinya.
Awal sampai di Wolf Creek, ia mengutarakan keinginannya untuk menjadi
manusia serigala saat Hallowen nanti dan keinginannya untuk memotret
hutan di Wolf Creek. Pamannya langsung mengingatkannya akan sebuah
rumah di sebelah rumah pamannya milik Mr dan Mrs. Marling. Mereka
memperingatkan agar tidak dekat-dekat dengan rumah itu dan
berhubungan dengan pemilik rumahnya, dengan alasan mereka punya
anjing yang buas.
Di Wolf Creek, Alex bersahabat dengan Hanna. Ia yang
menemani Alex memotret di hutan. Suatu malam kamera Alex ketinggalan
di hutan, sehingga ia harus mengambilnya. Malam itu juga, pertama
kalinya ia mendengar lolongan serigala dan mengetahui sumber suara
berasal dari rumah Mr. dan Mrs. Marling. Ia sangat takut dengan kejadian
itu dan curiga kalau Mr. dan Mrs. Marling adalah manusia serigala yang
ditakuti orang-orang di Wolf Creek. Alex menanyakannya pada Hanna dan
ia membenarkan pertanyaan Alex. Akan tetapi Paman Colin dan Bibi
Marta mengatakan kalau semua itu tidak benar. Mendengar penjelasan
yang berbeda, Alex penasaran dan berusaha menyelidikinya agar ia tahu
1
kebenaran semua itu. Suatu malam, ia menyelidiki sendiri tentang manusia
serigala itu dan berniat memotretnya. Ia mengikuti kemana serigala yang
selalu melolong tiap malam dan berusaha memotret keduanya agar ia bisa
punya bukti tentang manusia serigala. Alex berhasil mengikuti sampai
tengah hutan, menyaksikan apa yang dilakukan kedua manusia serigala itu
dan berhasil mengambil gambar mereka dalam berbagai posisi dan
kesempatan. Alex yakin kedua serigala itu adalah Mr. dan Mrs. Marling,
karena ketika matahari mulai muncul mereka pulang ke rumah di sebelah
rumah pamannya. Namun, ia sangat terkejut ketika ia tahu bahwa kedua
serigala yang diikutinya adalah Paman Colin dan Bibi Marta. Ia tak
percaya, paman dan bibinya adalah manusia serigala. Berarti selama ini
mereka selalu mengarang cerita, mereka mengatakan kalau mereka pergi
tiap malam untuk memotret hewan-hewan malam di tengah hutan. Alex
mengatakan kenyataan tersebut pada Hanna. Mereka punya rencana,
mereka akan memakai kostum serigala milik paman dan bibi ketika
Hallowen, tepat saat bulan purnama. Rencana mereka berhasil, Paman
Colin dan Bibi Marta mencari kostum mereka tersebut. Saat bulan
purnama tepat tinggi, mereka seperti tersiksa. Namun, akhirnya mereka
berterima kasih pada Alex dan Hanna, karena tindakan mereka
membuatnya terbebas dari kutukan. Alex dan Hanna mengembalikan
kostum itu ke rumah Mr. dan Mrs. Marling. Betapa terkejutnya Alex
karena di sana masih ada kostum serigala. Ia menanyakannya pada Hanna.
Ia pun menjawab kalau kostum yang dipakainya adalah miliknya. Alex
kembali terkejut mendengar pernyataan Hanna tersebut.
b. Cerpen
Judul : Ma, Aku Ingin Ulang Tahun Sekali Saja
(Cerpen Kompas Anak Minggu, 23 Maret 2008)
Pengarang : Asri Suciati
1
Reno yang baru bangun dari tidurnya berharap mamanya akan
memberinya ucapan selamat karena hari ini adalah hari ulang tahunnya.
Namun, mamanya tidak ada, ia pun kecewa. Sepulang sekolah Reno
bermain ke rumah Rayhan, di sana ia melihat foto-foto Rayhan ketika
kecil saat berulang tahun. Reno merasa iri karena orang tua Rayhan selalu
ingat hari ulang tahun anaknya. Sedangkan ia sudah tidak punya ayah dan
hari ini mamanya lupa pada ulang tahunnya. Sampai di rumah, Reno
melihat mamanya sedang membuat kue pesanan. Reno pun bertanya pada
mamanya kenapa mamanya tidak pernah mengingat hari ulang tahunnya.
Mama Reno tiba-tiba saja sadar kalau hari ini anaknya ulang tahun. Reno
mengutarakan satu permintaan pada mamanya, bahwa ia ingin berulang
tahun sekali ini saja. Reno ingin mamanya membuatkan kue ulang tahun
dengan lilin di atasnya dan mengajaknya bermain jalan-jalan ke taman
bermain. Mama berkaca-kaca mendengar permintaan reno yang sangat
sederhana itu. Mama berniat akan segera membuatkan kue untuk Reno dan
Mamanya juga berjanji mulai hari ini akan mengingat hari ulang tahun
Reno.
3. Fantasi
Dari Singa Hingga Burung Phoenix
Jejak-jejak penyaliban dan kebangkitan dalam tiga novel fantasi
Alkitab dapat dilihat sebagai jalinan narasi penebusan yang berpuncak
pada Penebusan Sejati oleh Anak Allah. C.S. Lewis menyebutnya "mitos
sejati." Sejati, karena dilandasi oleh realitas historis kehidupan, kematian
dan kebangkitan Yesus. Namun, sebagai narasi, kisah penebusan
menggugah imajinasi kita seperti mitos-mitos lainnya. Mitos menyadarkan
kita akan kebutuhan rohani, yang pemenuhannya kita dapatkan di dalam
Kristus.
Dalam buku Reel Spirituality: Theology and Film in Dialogue, Robert K.
Johnston, profesor theologi dan kebudayaan di Fuller Theological
1
Seminary, menunjukkan bahwa teologi Kristen pada hakikatnya adalah
sebuah cerita di dalam dan dari dirinya sendiri. Dan sebagaimana semua
cerita, kisah Kekristenan memiliki daya untuk membangkitkan rasa takjub
dan mengubah kehidupan kita.
E. Cerita yang baik memancarkan berkas-berkas kebenaran abadi dan
universal. Cerita-cerita semacam itu seperti sungai yang mengalirkan air
kehidupan sampai ke relung hati kita yang paling dalam.
F. Karena itu, kembali mengutip Johnston, kita perlu mencermati cerita-cerita
yang dituturkan dalam kebudayaan saat ini. Bukan hanya agar dapat
belajar untuk mengabarkan Injil secara lebih baik, namun juga untuk
menyimak apa kiranya yang hendak Allah sampaikan melalui cerita-cerita
tersebut.
G. Dalam tulisan ini, kita akan melacak bagaimana narasi penyaliban dan
kebangkitan Kristus dituturkan dalam genre cerita yang kembali populer
belakangan ini, novel fantasi. Contoh-contoh akan diambil dari Sang
Singa, Si Penyihir dan Lemari Ajaib, salah satu bagian dari seri Kisah dari
Narnia (C.S. Lewis), The Lord of the Rings (J.R.R. Tolkien) dan, jangan
kaget, Harry Potter dan Kamar Rahasia (J.K. Rowling).
H. "Menyelundupkan" Prinsip Kekristenan
I. Seorang faun (manusia kambing, tokoh mitologi Romawi) membawa
payung, seorang ratu di atas kereta, dan seekor singa yang agung.
Gambaran itu sekian lama mengganggu benak C.S. Lewis. Ia ingin
mewujudkannya sebagai cerita, dan kemudian menemukan genre (cerita
fantasi anak-anak) yang cocok untuk itu. Baru kemudian ia merenungkan
bagaimana gambaran dan genre tersebut dapat dipakai untuk
"menyelundupkan" prinsip-prinsip Kekristenan. Lahirlah Sang Singa, Si
Penyihir dan Lemari Ajaib, buku pertama dari tujuh jilid Kisah dari
Narnia.
1
J. Melalui sebuah lemari ajaib, empat orang anak memasuki negeri Narnia,
yang tengah dilanda musim dingin berkepanjangan akibat ulah penyihir
yang menyebut dirinya Ratu Narnia. Edmund, salah seorang dari mereka,
membelot ke pihak si Penyihir. Ia baru sadar akan kekeliruannya setelah
mengalami perlakuan kejam si Penyihir.
K. Pertolongan akhirnya datang dari Aslan, seekor singa agung, penguasa
Narnia yang sesungguhnya. Aslan inilah figur Kristus dalam seluruh seri
kisah ini. Aslan mengampuni Edmund dan menyelamatkannya, namun si
Penyihir menuntut nyawa anak itu. "Paling tidak kau sudah mengetahui
kekuatan ajaib yang diletakkan di Narnia oleh Sang Kaisar sejak
permulaan kehidupan negeri ini. Kau tahu bahwa setiap pengkhianat
adalah bagianku, jatah korbanku, dan bahwa untuk setiap pengkhianatan
yang terjadi aku berhak membunuh," kilah si Penyihir.
L. Aslan lalu menawarkan nyawanya sendiri sebagai ganti nyawa Edmund.
Di sini, pengkhianatan Edmund melambangkan dosa umat manusia, dan
Aslan harus menebusnya dengan nyawanya sendiri, sebagaimana
dilakukan oleh Kristus.
M. Cerita berlanjut dengan pembantaian Aslan, yang mengingatkan pada
penyaliban Kristus. Lusi dan Susan, dua anak lainnya, mengikuti Aslan
menuju tempat pembantaian. "Dan kedua anak perempuan itu menangis
pedih (meskipun mereka tak tahu apa sebabnya) lalu memeluk sang
Singa...." Begitu berada di tangan si penyihir, Aslan diolok-olok dan
dipermalukan. "'Hentikan!' seru si Penyihir. 'Cukur dia lebih dulu.' ...
mereka memasang tali pengikat mulutnya.... Mereka yang semula merasa
takut mendekatinya... mengepung, menendangi, memukuli, meludahi dan
mengejeknya."
N. Keberanian, Darah dan Pedang
1
O. J.K. Rowling mengaku dirinya orang Kristen, namun tidak pernah
membicarkan imannya secara terperinci di muka umum. Berbeda dengan
Lewis dan Tolkien, ia memang tidak bermaksud menulis fiksi Kristen atau
cerita yang mengusung tema Kekristenan. Lalu, bagaimana mungkin
menemukan figur Kristus di dalamnya?
P. Penebusan adalah tema yang universal. Berbagai falsafah dan
pandangan dunia mempercayai perlunya pemulihan menuju keadaan yang
lebih baik. Persoalannya adalah apakah penebusan itu Alkitabiah atau
tidak. Dalam kasus Harry Potter, sejauh pengamatan saya, ya.
Q. Simbol penebusan dan kebangkitan tampil mencolok dalam buku
kedua, Harry Potter dan Kamar Rahasia. Perhatikan klimaksnya. Harry
mempertaruhkan nyawanya dengan memasuki lorong menuju Kamar
Rahasia untuk menyelamatkan seorang sahabat. Apa yang harus
dihadapinya? Basilisk, seekor ular raksasa. Bagaimana ia menghadapinya?
Harry mendapatkan bantuan dari Fawkes si burung phoenix, dan ia
berhasil menikam langit-langit mulut si ular dengan pedang warisan
pendiri asrama Gryffindor.
R. Menurut sebuah mitos kuno, burung phoenix hidup di padang
gurun Arab, bisa mencapai umur lima ratus tahun. Saat itu ia akan
bersarang di tengah api dan membiarkan dirinya terbakar. Setelah tiga hari,
burung phoenix bangkit dari abunya untuk hidup lima ratus tahun lagi.
Orang Kristen mula-mula memandang kisah ini sebagai simbol
kebangkitan (Walter E. Gast, Symbols in Christian Art & Architecture).
Warna bulunya yang merah keemasan melambangkan darah dan
penebusan. Ketika memuji keberanian Harry, Profesor Dumbledore,
kepala sekolah Hogwarts, antara lain mengatakan, "Pilihan kitalah, Harry,
yang menunjukkan orang seperti apa sebenarnya kita, lebih dari
kemampuan kita."
1
S. c. Fiksi sains
T. Dalam fiksi sains, AI umumnya dilukiskan sebagai kekuatan
masa depan yang akan mencoba menggulingkan otoritas manusia seperti
dalam HAL 9000, Skynet, Colossus and The Matrix atau sebagai
penyerupaan manusia untuk memberikan layanan seperti C-3PO, Data, the
Bicentennial Man, the Mechas dalam A.I. atau Sonny dalam I, Robot. Sifat
dominasi dunia AI yang tak dapat dielakkan, kadang-kadang disebut "the
Singularity", juga dibantah oleh beberapa penulis sains seperti Isaac
Asimov, Vernor Vinge dan Kevin Warwick. Dalam pekerjaan seperti
manga Ghost in the Shell-nya orang Jepang, keberadaan mesin cerdas
mempersoalkan definisi hidup sebagai organisme lebih dari sekedar
kategori entitas mandiri yang lebih luas, membangun konsep kecerdasan
sistemik yang bergagasan. Lihat daftar komputer fiksional (list of fictional
computers) dan daftar robot dan android fiksional (list of fictional robots
and androids).
U. Seri televisi BBC Blake's 7 menonjolkan sejumlah komputer
cerdas, termasuk Zen (Blake's 7), kompuer kontrol pesawat bintang
Liberator (Blake's 7); Orac, superkomputer lanjut tingkat tinggi dalam
kotak perspex portabel yang mempunyai kemampuan memikirkan dan
bahkan memprediksikan masa depan; dan Slave, komputer pada pesawat
bintang Scorpio
1. Sastra Tradisional
Bawang Merah dan Bawang Putih
Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang
terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama
bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang
putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai.
Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal
dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya.
2
Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak
bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu
Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering
membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah
atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya
ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah
saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi.
Dengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang
putih menikah dengan ibu bawang merah. Awalnya ibu bawang merah dan
bawang merah sangat baik kepada bawang putih. Namun lama kelamaan
sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi bawang putih
dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi
berdagang. Bawang putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah,
sementara Bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja
ayah Bawang putih tidak mengetahuinya, karena Bawang putih tidak
pernahmenceritakannya.
Suatu hari ayah Bawang putih jatuh sakit dan kemudian
meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang merah dan ibunya semakin
berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang putih. Bawang putih hampir
tidak pernah beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk
mempersiapkan air mandi dan sarapan bagi Bawang merah dan ibunya.
Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan
mencuci baju ke sungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membereskan
rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Namun Bawang putih selalu
melakukan pekerjaannya dengan gembira, karena dia berharap suatu saat
ibu tirinya akan mencintainya seperti anak kandungnya sendiri.
Pagi ini seperti biasa Bawang putih membawa bakul berisi
pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia
menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari
itu cuaca sangat cerah. Bawang putih segera mencuci semua pakaian kotor
yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang putih tidak menyadari
2
bahwa salah satu baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya baju yang
hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Ketika menyadari hal itu, baju
ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri
sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan
putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada ibunya.
“Dasar ceroboh!” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya
kamu harus mencari baju itu! Dan jangan berani pulang ke rumah kalau
kau belum menemukannya. Mengerti?” Bawang putih terpaksa menuruti
keinginan ibu tirinya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci
tadi.
Matahari sudah mulai meninggi, namun Bawang putih belum
juga menemukan baju ibunya. Dia memasang matanya, dengan teliti
diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok ke sungai, siapa tahu baju
ibunya tersangkut disana. Setelah jauh melangkah dan matahari sudah
condong ke barat, Bawang putih melihat seorang penggembala yang
sedang memandikan kerbaunya. Maka Bawang putih bertanya: “Wahai
paman yang baik, apakah paman melihat baju merah yang hanyut lewat
sini? Karena saya harus menemukan dan membawanya pulang.” “Ya tadi
saya lihat nak. Kalau kamu mengejarnya cepat-cepat, mungkin kau bisa
mengejarnya,” kata paman itu.“Baiklah paman, terima kasih!” kata
Bawang putih dan segera berlari kembali menyusuri. Hari sudah mulai
gelap, Bawang putih sudah mulai putus asa. Sebentar lagi malam akan
tiba, dan Bawang putih. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal
dari sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang putih segera menghampiri
rumah itu dan mengetuknya.“Permisi…!” kata Bawang putih. Seorang
perempuan tua membuka pintu.“Siapa kamu nak?” tanya nenek itu.
“Saya Bawang putih nek. Tadi saya sedang mencari baju ibu saya yang
hanyut. Dan sekarang kemalaman. Bolehkah saya tinggal di sini malam
ini?” tanya Bawang putih.“Boleh nak. Apakah baju yang kau cari
berwarna merah?” tanya nenek.“Ya nek. Apa…nenek menemukannya?”
tanya Bawang putih.“Ya. Tadi baju itu tersangkut di depan rumahku.
2
Sayang, padahal aku menyukai baju itu,” kata nenek. “Baiklah aku akan
mengembalikannya, tapi kau harus menemaniku dulu disini selama
seminggu. Sudah lama aku tidak mengobrol dengan siapapun,bagaimana?”
pinta nenek.Bawang putih berpikir sejenak. Nenek itu kelihatan kesepian.
Bawang putih pun merasa iba. “Baiklah nek, saya akan menemani nenek
selama seminggu, asal nenek tidak bosan saja denganku,” kata Bawang
putih dengan tersenyum.
Selama seminggu Bawang putih tinggal dengan nenek tersebut.
Setiap hari Bawang putih membantu mengerjakan pekerjaan rumah nenek.
Tentu saja nenek itu merasa senang. Hingga akhirnya genap sudah
seminggu, nenek pun memanggil bawang putih.“Nak, sudah seminggu kau
tinggal di sini. Dan aku senang karena kau anak yang rajin dan berbakti.
Untuk itu sesuai janjiku kau boleh membawa baju ibumu pulang. Dan satu
lagi, kau boleh memilih satu dari dua labu kuning ini sebagai hadiah!” kata
nenek.
Mulanya Bawang putih menolak diberi hadiah tapi nenek tetap
memaksanya. Akhirnya Bawang putih memilih labu yang paling kecil.
“Saya takut tidak kuat membawa yang besar,” katanya. Nenek pun
tersenyum dan mengantarkan Bawang putih hingga depan rumah.
Sesampainya di rumah, Bawang putih menyerahkan baju merah milik ibu
tirinya sementara dia pergi ke dapur untuk membelah labu kuningnya.
Alangkah terkejutnya bawang putih ketika labu itu terbelah, didalamnya
ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Dia berteriak saking
gembiranya dan memberitahukan hal ajaib ini ke ibu tirinya dan bawang
merah yang dengan serakah langsun merebut emas dan permata tersebut.
Mereka memaksa bawang putih untuk menceritakan bagaimana dia bisa
mendapatkan hadiah tersebut. Bawang putih pun menceritakan dengan
sejujurnya.
Mendengar cerita bawang putih, bawang merah dan ibunya
berencana untuk melakukan hal yang sama tapi kali ini bawang merah
yang akan melakukannya. Singkat kata akhirnya bawang merah sampai di
2
rumah nenek tua di pinggir sungai tersebut. Seperti bawang putih, bawang
merah pun diminta untuk menemaninya selama seminggu. Tidak seperti
bawang putih yang rajin, selama seminggu itu bawang merah hanya
bermalas-malasan. Kalaupun ada yang dikerjakan maka hasilnya tidak
pernah bagus karena selalu dikerjakan dengan asal-asalan. Akhirnya
setelah seminggu nenek itu membolehkan bawang merah untuk pergi.
“Bukankah seharusnya nenek memberiku labu sebagai hadiah karena
menemanimu selama seminggu?” tanya bawang merah. Nenek itu terpaksa
menyuruh bawang merah memilih salah satu dari dua labu yang
ditawarkan. Dengan cepat bawang merah mengambil labu yang besar dan
tanpa mengucapkan terima kasih dia melenggang pergi.
Sesampainya di rumah bawang merah segera menemui ibunya
dan dengan gembira memperlihatkan labu yang dibawanya. Karena takut
bawang putih akan meminta bagian, mereka menyuruh bawang putih
untuk pergi ke sungai. Lalu dengan tidak sabar mereka membelah labu
tersebut. Tapi ternyata bukan emas permata yang keluar dari labu tersebut,
melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lain-
lain. Binatang-binatang itu langsung menyerang bawang merah dan ibunya
hingga tewas. Itulah balasan bagi orang yang serakah.
Timun Emas
Di suatu desa hiduplah seorang janda tua yang bernama mbok
Sarni. Tiap hari dia menghabiskanwaktunya sendirian, karena mbok Sarni
tidak memiliki seorang anak. Sebenarnya dia ingin sekali mempunyai
anak, agar bisa membantunya bekerja. Pada suatu sore pergilah mbok
Sarni ke hutan untuk mencari kayu, dan ditengah jalan mbok Sarni
bertemu dengan raksasa yang sangat besar sekali. “Hei, mau kemana
kamu?”, tanya si Raksasa. “Aku hanya mau mengumpulkan kayu bakar,
jadi ijinkanlah aku lewat”, jawab mbok Sarni. “Hahahaha.... kamu boleh
lewat setelah kamu memberiku seorang anak manusia untuk aku santap”,
kata si Raksasa. Lalu mbok Sarni menjawab, “Tetapi aku tidak
2
mempunyai anak”. Setelah mbok Sarni mengatakan bahwa dia tidak punya
anak dan ingin sekali punya anak, maka si Raksasa memberinya biji
mentimun. Raksasa itu berkata, “Wahai wanita tua, ini aku berikan kamu
biji mentimun. Tanamlah biji ini di halaman rumahmu, dan setelah dua
minggu kamu akan mendapatkan seorang anak. Tetapi ingat, serahkan
anak itu padaku setelah usianya enam tahun”.
Setelah dua minggu, mentimun itu nampak berbuah sangat lebat
dan ada salah satu mentimun yang cukup besar. Mbok Sarni kemudian
mengambilnya , dan setelah dibelah ternyata isinya adalah seorang bayi
yang sangat cantik jelita. Bayi itu kemudian diberi nama timun emas.
Semakin hari timun emas semakin tumbuh besar, dan mbok Sarni sangat
gembira sekali karena rumahnya tidak sepi lagi. Semua pekerjaannya bisa
selesai dengan cepat karena bantuan timun emas. Akhirnya pada suatu hari
datanglah si Raksasa untuk menagih janji. Mbok Sarni sangat ketakutan,
dan tidak mau kehilangan timun emas. Kemudian mbok Sarni berkata,
“Wahai raksasa, datanglah kesini dua tahun lagi. Semakin dewasa anak ini,
maka semakin enak untuk di santap”. Si Raksasa pun setuju dan
meninggalkan rumah mbok Sarni. Waktu dua tahun bukanlah waktu yang
lama, karena itu tiap hari mbok Sarni mencari akal bagaimana caranya
supaya anaknya tidak dibawa si Raksasa. Hati mbok Sarni sangat cemas
sekali, dan akhirnya pada suatu malam mbok Sarni bermimpi. Dalam
mimpinya itu, ia diberitahu agar timun emas menemui petapa di Gunung.
Pagi harinya mbok Sarni menyuruh timun emas untuk segera
menemui petapa itu. Setelah bertemu dengan petapa, timun emas
kemudian bercerita tentang maksud kedatangannya. Sang petapa kemudian
memberinya empat buah bungkusan kecil yang isinya biji mentimun,
jarum, garam, dan terasi. “Lemparkan satu per satu bungkusan ini, kalau
kamu dikejar oleh raksasa itu”, perintah petapa. Kemudian timun meas
pulang ke rumah, dan langsung menyimpan bungkusan dari sang petapa.
Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. “Wahai wanita tua, mana
anak itu? Aku sudah tidak tahan untuk menyantapnya”, teriak si Raksasa.
2
Kemudian mbok Sarni menjawab, “Janganlah kau ambil anakku ini wahai
raksasa, karena aku sangat sayang padanya. Lebih baik aku saja yang
kamu santap”. Raksasa tidak mau menerima tawaran dari mbok Sarni itu,
dan akhirnya marah besar. “Mana anak itu? Mana timun emas?”, teriak si
raksasa.
Karena tidak tega melihat mbok Sarni menangis terus, maka
timun emas keluar dari tempat sembunyinya. “Aku di sini raksasa,
tangkaplah aku jika kau bisa!!!”, teriak timun emas. Raksasapun
mengejarnya, dan timun emas mulai melemparkan kantong yang berisi
mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat
buahnya. Raksasapun menjadi terhambat, karena batang timun tersebut
terus melilit tubuhnya. Tetapi akhirnya si raksasa berhasil bebas juga, dan
mulai mengejar timun emas lagi. Lalu timun emas menaburkan kantong
kedua yang berisi jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu
yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah karena
tertancap bambu tersebut si raksasa terus mengejar. Kemudian timun emas
membuka bingkisan ketiga yang berisi garam. Seketika itu hutanpun
menjadi lautan luas. Tetapi lautan itu dengan mudah dilalui si raksasa.
Yang terakhir Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika itu
terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, dan si raksasa tercebur di
dalamnya.
Akhirnya raksasapun mati. Timun Emas mengucap syukur
kepada Tuhan YME, karena sudah diselamatkan dari raksasa yang kejam.
Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sarni hidup bahagia dan damai.
Contoh Puisi
Puisi I
Harapanku
Hanya setitik harapanku,
Masih jauh di angkasa biru,
Mungkin baru selangkahku,
2
Ataupun belum setapakku,
Harapanku adalha citaku,
Citaku tak akan pernah lalu,
Tak pudar di tengah waktu,
Belajarlah demi masa depanku,
Kukan terus maju,
Walau hanya bahaya kan menantangku,
Kukan terjang seribu susahku,
Tuk mencapai harap dan citaku.
(Budiarti, diambil dari pikiran rakyat)
Puisi II
Judul Puisi : Diam
Pengarang : Afifah Fauzziyah R
Sumber : Kompas Anak Minggu, 20 April 2008
Diam
Diam bukan berarti bisu
Diam bukan berarti kaku
Diam bukan berarti hantu
Orang yang banyak diam adalah orang brilian
Bak air tenang menghanyutkan
Karena dengan baik dia menjaga lisan
Agar terhindar dari dosa perbuatan
Fauziyyah R,
Kelas VI Al-Banna SDIT Abu Bakar Ash-Shidiq, Pati
Puisi III
Judul Puisi : Senyuman Hati
Pengarang : Asti Rahman Puspita
Sumber : Kompas Anak Minggu, 30 Maret 2008
2
SENYUMAN HATI
Kusambut pagi
Dengan hati riang
Senyumku mengembang
Tuk mereka yang datang
Indahnya hari
Menyejukkan sanubari
Terasa hangat
Dari dalam diri
Kubuka mata hati
Melihat setiap insani
Tersenyum riang
Seperti sang mentari
Kuberjalan menurut arah
Tersenyum ke seluruh dunia
Hati senang
Senyum riang
Asti Rahman Puspita
Kelas VIII SMPN 85, Jakarta
Bulan dan Matahari
Di malam yang kelam
Kulihat sang bulan
Datang menjemputku
‘Tuk tidur malam
Di pagi yang terang
Kulihat sang surya
Datang menjemputku
‘Tuk pergi ke sekolah
Malam-malam yang kelam
2
Pagi-pagi yang terang
Semua itu ciptaan Tuhan
Semua itu anugera
Karya Hapsari Sulistyorini
Dalam Majalah Bobo No 8 tahun XIX tgl 30 Mei 1990
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.Sastra anak adalah sastra yang secara emosional psikologis dapat ditanggapi
dan dipahami oleh anak, dan itu pada umumnya berangkat dari fakta yang
konkret dan mudah diimajinasikan.
2.Sastra anak memiliki ciri yaitu Unsur pantangan, yaitu unsur yang yang
secra khusus berhubungan dengan tema dan amanat, penyajian dengan
gaya secara langsung, fungsi terapan adalah sajian cerita harus bersifat
menambah pengetahuan yang bermanfaat.
3.Genre Sastra anak ada beberapa jenis yaitu Realisme, fantasi, sastra
tradisional, nonfiksi, Puisi dan fiksi formula.
B. Saran
Sastra anak sangat penting dikenal oleh anak SD khususnya, oleh
karena itu penulis memberikan saran sebagai berikut:
a. Guru paham mengenai sastra anak sebelum memberikan ilmunya
ke murid.
b. Guru hendaknya ikut serta dalam melestarikan sastra anak dengan
mengenalkan sastra anak pada muridnya.
2
c. Guru hendaknya menciptakan suasana pembelajaran sastra anak
yang menyenangkan sehingga murid mudah memahami.
d. Guru hendaknya memiliki daya kreativitas dalam mengajar
khususnya sastra anak sehingga anak akan tertarik dan berminat belajar
mengeni sastra anak.
3
top related