penggunaan metode sas (struktural analitik …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

163
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD NEGERI 2 AYAMPUTIH TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: WILUJENG SETYANI X7210166 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2012

Upload: trandung

Post on 13-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK)

DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

SISWA KELAS I SD NEGERI 2 AYAMPUTIH

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

WILUJENG SETYANI

X7210166

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

September 2012

Page 2: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK)

DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

SISWA KELAS I SD NEGERI 2 AYAMPUTIH

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

WILUJENG SETYANI

X7210166

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi PGSD

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

September 2012

Page 4: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Wilujeng Setyani, PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD NEGERI 2 AYAMPUTIH TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. September 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan penggunaan metode SAS yang dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012; (2) mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012 melalui metode SAS; (3) mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan metode SAS dalam peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 19 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, peneliti dan teman sejawat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi, tes dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik triangulasi yang melibatkan peneliti, peserta didik dan teman sejawat. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Prosedur penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan metode SAS dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012 dari prasiklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 13%, dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 28% dan dari siklus II ke siklus III meningkat sebesar 11%.

Simpulan penelitian ini adalah (1) langkah-langkah pembelajaran membaca dengan metode SAS yang tepat meliputi: bercerita, kegiatan struktural, kegiatan analitik, membaca kartu kalimat hingga kartu huruf, kegiatan sintetik, membaca kartu huruf hingga kalimat, membaca bacaan, dan bertanya jawab tentang bacaan; (2) penggunaan metode SAS dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada siklus I sebesar 45%, siklus II sebesar 73% dan siklus III sebesar 84%; (3) kendala dalam penggunaan metode SAS yaitu membutuhkan media yang cukup banyak. Sedangkan penggunaan metode SAS memberikan solusi yaitu memberikan kemudahan siswa dalam mengkonversi kata dan kalimat saat membaca lancar dengan intonasi yang tepat.

Kata Kunci: Metode SAS, keterampilan, membaca permulaan.

Page 7: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT Wilujeng Setyani, THE USING OF SAS (ANALYTIC AND SYNTHETIC STRUCTURAL) METHOD IN THE INCREASING OF BEGINNING READING SKILL OF 1 GRADE STUDENT IN AYAMPUTIH STATE ELEMENTARY SCHOOL 2 IN ACADEMIC YEAR 2011/2012. Script, Faculty Of Education and Teacher Training. Sebelas Maret University. Surakarta, September 2012.

The aims of the research are (1) describe the using of SAS that increase the beginning of reading skill; (2) describe the increasing of student’s beginning reading skill I grade in Ayamputih state elementary school 2 in academic year 2011/2012 through SAS (structural analytic synthetic) methode; (3) describe the obstacle and solution in the using of SAS (structural analytic sintheticl) method in the increasing of student’s beginning reading skill I grade in Ayamputih state elementary school 2 in academic year 2011/2012.

This research is Classroom Action Research (CAR). This research was done in 3 cyclics, there were planning,action, observation, and reflection in each cyclic. The subject of this research was I grade student in Ayamputih state elementary school 2 in academic year 2011/2012 that was amounted to 19. The source of data in this research was researchers, learners and colleague. Data collection techniques used were observation, tests and interviews. The validity of data using triangulation techniques involving researchers, learners and colleagues. Analysis of the data using qualitative data analysis techniques. The procedure used in this research is a model of Kemmis and Taggart.

The results show that through the using of SAS can improve students' reading skills beginning state elementary school 2 Ayamputih in academic year 2011/2012 from pre-implementation to the first cycle increased by 13%, from cycle I to cycle II increased by 28%, from the second cycle to cycle III increased by 11%.

The conclusion of this research are (1) take step method of learning of read with SAS methode include: storytelling, structural activity, analytical activity, read the sentence card until the card font, synthetic activity, card reading font until the sentence card, read literature, and ask questions about reading; (2) the using of SAS method can increase the student’s beginning reading skill grade I in Ayamputih State Elementary School 2 academic year 2011/2012. It can be seen from the results of research on the first cycle of 45%, by 73% in the second cycle and the third cycle by 84%; (3) the obstacle in the implementation of SAS method were that it needed too many media. While the using of SAS to provide solutions that suit the students in converting words and sentences while reading fluently with appropriate intonation.

Keywords: SAS methods, skill, beginning reading.

Page 8: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga

mereka mengubah nasibnya sendiri”

(Q.S. Ar-Rad: 11)

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”

(Khalifah Umar)

Proses berusaha merupakan hal yang penting dan mulia, dan janganlah hasil usaha

menjadi tujuan satu-satunya

(Salma Shulha)

Page 9: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Maha Besar Allah dengan Segala KekuasaanNya.

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

v “Bapak dan Ibu”

Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang

tak terbatas dan kasih sayang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga

memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.

v “Aris Dwi Hartono”

Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian

dan semangat dan selalu ada di sampingku baik di saat kutegar berdiri maupun

saat kujatuh dan terluka.

v Teman-teman angkatan 2010, kakak tingkat, dan adik tingkat. Kalian telah

mengisi hari-hariku menjadi terasa indah selama di FKIP UNS.

Terimakasih kepada Yang Maha Kuasa, kuucapkan Syukur

Alhamdulillah.............

Page 10: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala

nikmat dan karunia-Nya yang telah Dia berikan kepada penulis sehingga skripsi

ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Selama penyusunan skripsi ini, tidak lepas

dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima

kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta;

2. Ketua jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS

Surakarta;

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS

Surakarta;

4. Koordinator Pelaksana Program PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen;

5. Sekretaris Pelaksana Program PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen;

6. Drs. Suhartono, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta memberikan

dorongan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini;

7. Drs. Imam Suyanto, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

memberikan bantuan dalam berbagai kepentingan yang berhubungan dengan

perkuliahan serta memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan

bijaksana dari awal hingga akhir, sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan;

8. Kedua orang tua, yang telah memberikan doa dan dukungan yang terus

mengalir tiada henti;

9. Martadi, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri 2 Ayamputih, yang telah membantu

pelaksanaan penelitian;

10. Wartiningsih, A. Md. selaku Guru kelas I SD Negeri 2 Ayamputih, yang telah

membantu pelaksanaan penelitian;

11. Khozin Akhmad A. Ma. selaku Guru kelas IV SD Negeri 2 Ayamputih, yang

telah membantu pelaksanaan penelitian;

Page 11: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam

penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun

diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga

dunia pendidikan.

Surakarta, September 2012

Penulis

Page 12: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................. viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 6

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 20

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 23

D. Hipotesis Tindakan .................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 25

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 25

B. Subjek Penelitian ....................................................................... 26

C. Data dan Sumber Data .............................................................. 27

D. Pengumpulan Data .................................................................... 27

E. Validitas Data ............................................................................ 34

Page 13: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Analisis Data ............................................................................. 35

G. Indikator Kinerja Penelitian ...................................................... 36

H. Prosedur Penelitian .................................................................... 37

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ............................... 46

A. Deskripsi Pratindakan ............................................................... 46

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ....................................... 48

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ................................ 137

D. Pembahasan ............................................................................... 140

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..................................... 144

A. Simpulan ................................................................................... 144

B. Implikasi .................................................................................... 145

C. Saran .......................................................................................... 146

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 147

LAMPIRAN ................................................................................................. 149

Page 14: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Berpikir ......................................................................... 23

2. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ............................................................ 26

3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Taggart ............ 37

4. Hasil Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Membaca ............................ 48

5. Perolehan Nilai Keterampilan Membaca Siklus I Pertemuan I ................ 60

6. Diagram Perolehan Keterampilan Membaca Siklus I ............................... 78

7. Diagram Perolehan Keterampilan Membaca Siklus II ............................. 107

8. Diagram Perolehan Keterampilan Membaca Siklus III ............................ 133

9. Diagram Perbandingan Penggunaan Metode SAS ................................... 138

10. Perbandingan Keterampilan Membaca Pretest, Siklus I, II dan III .......... 139

Page 15: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen Wawancara, Check List dan Skala Penilaian ............ 32

2. Kisi-Kisi Instrumen Ranah Psikomotor (Tes Perbuatan)......................... 33

3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Tertulis .............................................................. 34

4. Distribusi Nilai Hasil Pretest .................................................................... 47

5. Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I ........................................ 55

6. Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan I ....................................... 57

7. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus I Pertemuan I ................................ 58

8. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus I Pertemuan I .................................... 59

9. Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II ....................................... 61

10. Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan II ..................................... 62

11. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus I Pertemuan II ............................... 64

12. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus I Pertemuan II .................................. 65

13. Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan III ..................................... 66

14. Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan III .................................... 67

15. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus I Pertemuan III.............................. 70

16. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus I Pertemuan III ................................. 70

17. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus I pada Guru ................... 75

18. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus I pada Siswa ................. 76

19. Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan I ....................................... 88

20. Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan I ..................................... 89

21. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus II Pertemuan I ............................... 91

22. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus II Pertemuan I .................................. 92

23. Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan II ..................................... 93

24. Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan II .................................... 95

25. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus II Pertemuan II.............................. 96

26. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus II Pertemuan II ................................. 97

27. Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan III .................................... 98

28. Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan III ................................... 99

Page 16: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus II Pertemuan III ............................ 102

30. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus II Pertemuan III ................................ 103

31. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus II pada Guru ................. 105

32. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus II pada Siswa ................ 106

33. Observasi Kegiatan Guru Siklus III Pertemuan I ..................................... 117

34. Observasi Kegiatan Siswa Siklus III Pertemuan I .................................... 118

35. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus III Pertemuan I .............................. 120

36. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus III Pertemuan I ................................. 121

37. Observasi Kegiatan Guru Siklus III Pertemuan II .................................... 122

38. Observasi Kegiatan Siswa Siklus III Pertemuan II ................................... 123

39. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus III Pertemuan II ............................ 125

40. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus III Pertemuan II ................................ 126

41. Observasi Kegiatan Guru Siklus III Pertemuan III ................................... 127

42. Observasi Kegiatan Siswa Siklus III Pertemuan III ................................. 128

43. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus III Pertemuan III ........................... 130

44. Distribusi Frekuensi Tes Tertulis Siklus III Pertemuan III ....................... 131

45. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus III pada Guru ................ 134

46. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus II pada Siswa ................ 135

47. Perolehan Persentase Kegiatan Guru pada Siklus I, II dan III .................. 137

48. Perolehan Persentase Kegiatan Siswa pada Siklus I, II dan III ................ 138

49. Perbandingan Keterampilan Membaca Pretest, Siklus I, II dan II. .......... 139

Page 17: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Siklus I, II dan III ........................................................................ 149

2. Skenario Siklus I, II dan III....................................................................... 153

3. RPP Siklus I .............................................................................................. 156

4. RPP Siklus II ............................................................................................. 175

5. RPP Siklus III ........................................................................................... 194

6. Lembar Observasi Siklus I ........................................................................ 213

7. Pedoman Wawancara Siklus I ................................................................. 224

8. Lembar Observasi Siklus II dan III ........................................................... 228

9. Pedoman Wawancara Siklus II dan III .................................................... 238

10. Contoh Hasil Observasi Siklus I ............................................................... 242

11. Contoh Hasil Observasi Siklus II dan III ................................................. 246

12. Rekap Hasil Wawancara Siklus I, II dan III ............................................ 250

13. Daftar Presensi Siswa Siklus I, II dan III .................................................. 252

14. Contoh Hasil Karya Siswa Siklus I, II dan III .......................................... 255

15. Data Hasil Pretest, Siklus I, II dan III ..................................................... 256

16. Foto Pembelajaran pada Pratindakan ........................................................ 260

17. Foto Pembelajaran Siklus I, II dan III ....................................................... 261

18. Surat Izin Penelitian .................................................................................. 264

19. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian .............................................. 266

Page 18: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena

itu pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

siswa untuk berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar secara lisan

maupun tertulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek yaitu

menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan membaca sebagai

salah satu keterampilan berbahasa tulis yang bersifat reseptif perlu dimiliki siswa

kelas I SD Negeri 2 Ayamputih agar mampu berkomunikasi secara tertulis. Oleh

karena itu, peranan pengajaran Bahasa Indonesia khususnya pengajaran membaca

di SD menjadi sangat penting.

Keterampilan membaca harus segera dikuasai oleh siswa kelas I SD

Negeri 2 Ayamputih karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan

seluruh proses belajar siswa di SD. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti

proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan

kemampuan membaca mereka. Siswa yang tidak mampu membaca dengan baik

akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua

mata pelajaran. Siswa akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan

memahami informasi yang disajikan dalam berbagai buku pelajaran, buku-buku

bahan penunjang dan sumber-sumber belajar tertulis yang lain. Akibatnya,

kemajuan belajarnya juga lamban jika dibandingkan dengan teman-temannya

yang tidak mengalami kesulitan dalam membaca.

Pembelajaran membaca di SD dilaksanakan sesuai dengan pembedaan

atas kelas-kelas awal dan kelas-kelas tinggi. Pelajaran membaca dan menulis di

kelas-kelas awal disebut pelajaran membaca dan menulis permulaan, sedangkan

dikelas-kelas tinggi disebut pelajaran membaca dan menulis lanjut. Pelaksanaan

membaca permulaan di kelas I sekolah dasar dilakukan dalam dua tahap, yaitu

membaca periode tanpa buku dan membaca dengan menggunakan buku.

Pembelajaran membaca tanpa buku dilakukan dengan cara mengajar dengan

Page 19: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menggunakan media atau alat peraga selain buku misalnya kartu gambar, kartu

huruf, kartu kata dan kartu kalimat, sedangkan membaca dengan buku merupakan

kegiatan membaca dengan menggunakan buku sebagai bahan pelajaran.

Tujuan membaca permulaan di kelas I SD sebagaimana dinyatakan Brata

(2009) adalah “Agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana

dengan lancar dan tepat” (hlm. 4). Kelancaran dan ketepatan anak membaca pada

tahap belajar membaca permulaan dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas guru

yang mengajar di kelas I SD. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang

strategis dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Oleh karena itu, guru

harus mampu menciptakan suatu teknik atau metode pembelajaran yang tepat.

Berdasarkan hasil pengamatan dalam proses belajar mengajar, kondisi

sekolah, serta peninjauan dari bidang akademik dan nonakademik melalui

dokumen atau arsip sekolah, diperoleh hasil bahwa keadaan SD Negeri 2

Ayamputih khususnya pada kelas I tahun ajaran 2011/2012 kurang mampu

memahami konsep membaca dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Siswa

kelas I SD merasa kesulitan dalam membaca sehingga banyak menunjukan rasa

kebosanan seperti main-main sendiri dan mengabaikan guru. Ditinjau dari

keadaan fisik sekolah yaitu ruang kelas I SD memang sudah memenuhi syarat

yang baik untuk proses belajar mengajar. Setelah dilakukan pengamatan secara

seksama terhadap proses pembelajaran membaca, ditemukan bahwa penggunaan

metode pembelajaran membaca kurang bermakna. Pembelajaran membaca yang

dilakukan guru selama ini yaitu dimulai dengan mengenalkan huruf lepas abjad

dari a sampai z baik itu huruf kapital ataupun huruf kecil kemudian peserta didik

menghafal huruf abjad dari a sampai z. Setelah peserta didik hafal, guru mencoba

menerapkan metode eja dalam membaca kata. Penggunaan metode abjad dan

metode eja masih belum cukup memberikan kemudahan bagi siswa untuk

memahami konsep membaca dengan baik. Dengan penggunaan metode tersebut,

kemampuan siswa mengkonversi simbol ke dalam bunyi yang tepat berlangsung

sangat lambat. Hal ini terjadi sesuai dengan pernyataan Perfetti (1992) bahwa

karena pada saat mengidentifikasi kata, siswa memerlukan informasi lain yang

berasal dari pengalaman mereka untuk dapat mengenal kata (Yuniawati, 2008:

Page 20: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode yang mampu memberikan

kemudahan dalam memahami konsep membaca permulaan dan mampu

meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa.

Pembelajaran membaca yang efektif dan inspiratif merupakan impian

semua pendidik. Proses pembelajaran membaca yang efektif hanya bisa terjadi

jika guru memberikan pembelajaran yang disajikan dengan memperhatikan pola

perkembangan anak. Pembelajaran yang inspiratif akan tercapai jika guru mampu

berperan sebagai inspirator yang mampu menjaga ketertarikan siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran membaca kelas I di SD harus

dilakukan pada tingkat yang tidak terlalu sulit, menyenangkan, namun jangan

terlalu mudah sehingga menjadi membosankan bagi anak.

Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) adalah metode yang

disediakan untuk belajar membaca dan menulis permulaan di kelas permulaan SD.

Dalam proses operasionalnya metode SAS mempunyai langkah-langkah

berlandaskan operasional dengan urutan: Struktural menampilkan keseluruhan;

Analitik melakukan proses penguraian; Sintetik melakukan penggabungan

kembali kepada bentuk struktural semula. Metode SAS berlandaskan beberapa

prinsip, yaitu prinsip lingustik (ilmu bahasa) yang memandang satuan bahasa

terkecil untuk berkomunikasi adalah kalimat. Kalimat dibentuk oleh satuan-satuan

bahasa di bawahnya yakni kata, suku kata, dan fonem (huruf-huruf); metode SAS

juga mempertimbangkan pengalaman berbahasa anak. Oleh karena itu,

pengajaran akan lebih bermakna bagi anak karena bertolak dari sesuatu yang

dikenal dan diketahui anak. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap

daya ingat dan pemahaman anak; prinsip inkuiri (menemukan sendiri). Anak

mengenal dan memahami sesuatu berdasarkan hasil temuannya sendiri. Sikap

seperti ini akan membantu anak dalam mencapai keberhasilan belajar (Solchan,

dkk., 2010)

Berdasarkan uraian dan pertimbangan beberapa landasan tersebut, maka

penggunaan metode SAS (Struktur Analitik Sintetik) yang dapat mengembangkan

potensi siswa membaca dengan membimbing siswa menemukan jawaban suatu

masalah sehingga pembelajaran memiliki makna bagi siswa dapat digunakan

Page 21: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sebagai upaya untuk meningkatkan kemudahan siswa dalam memahami konsep

membaca dan diharapkan keterampilan membaca siswa kelas I SD meningkat.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengadakan penelitian kelas dengan judul

Penggunaan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) dalam Peningkatan

Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD Negeri 2 Ayamputih Tahun

Ajaran 2011/2012.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penggunaan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yang

dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN 2

Ayamputih tahun ajaran 2011/2012?

2. Apakah penggunaan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) dapat

meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN 2

Ayamputih tahun ajaran 2011/2012?

3. Apa kendala dan solusi penggunaan metode SAS (Struktural Analitik

Sintetik) dalam peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I

SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan penggunaan metode SAS (Struktural Analitik

Sintetik) yang dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa

kelas I SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012;

2. Untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa

kelas I SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012 melalui metode SAS

(Struktural Analitik Sintetik);

3. Untuk mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan metode SAS

(Struktural Analitik Sintetik) dalam peningkatan keterampilan membaca

permulaan siswa kelas I SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012.

Page 22: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari hasil penelitian ini, antara lain:

a. Sebagai sumbangan karya ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya bagi guru (pendidik);

b. Sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti atau guru pada umumnya, penelitian ini memberikan acuan

program pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode SAS

(Struktural Analitik Sintetik) untuk meningkatkan keterampilan

membaca permulaan;

b. Bagi siswa kelas I SDN 2 Ayamputih memberikan kemudahan

membaca dan memiliki bekal untuk menguasai materi pelajaran lainnya

atau di kelas berikutnya;

c. Bagi sekolah, memberikan alternatif pilihan metode pembelajaran yang

efektif untuk kegiatan belajar mengajar, serta mampu menciptakan dan

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Page 23: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD

a. Karakteristik Siswa Kelas I SD

Karakteristik anak masa kanak-kanak akhir dan anak-anak

sekolah dasar sekitar umur 6 tahun sampai 12 tahun menurut Havighurts

(1948) memiliki tugas perkembangan yaitu: 1) Belajar membentuk sikap

yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis; 2) Belajar

bergaul dengan teman sebaya; 3) Belajar memainkan peranan sesuai

dengan jenis kelaminnya; 4) Belajar keterampilan dasar dalam membaca,

menulis dan berhitung; 5) Belajar mengembangkan konsep-konsep

sehari-hari; 6) Mengembangkan kata hati; 7) Belajar memperoleh

kebebasan yang bersifat pribadi; 8) Mengembangkan sikap yang positif

terhadap kelompok sosial (Danim, 2010: 112).

Lebih lanjut Piaget (1926) menggambarkan perkembangan

kognitif sebagai serangkaian tahapan yaitu melalui empat tahapan.

Pertama, sensorimotor (0-2 tahun), anak lebih banyak menggunakan

gerak refleks dan inderanya untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Kedua, praoperasional (2-7 tahun), anak mulai menunjukkan proses

berpikir yang lebih jelas dan mulai mengenal beberapa simbol (bahasa

dan gambar). Ketiga, operasional konkret (7-11 tahun), anak sudah

mampu memecahkan persoalan-persoalan sederhana yang bersifat

konkret. Keempat, operasional formal (11 tahun ke atas), pemikiran anak

tidak lagi terbatas pada benda-benda dan kejadian yang terjadi di depan

mata dan telah terbebas dari kejadian langsung (Hill, 2010: 161-163).

Siswa kelas I di SD Negeri 2 Ayamputih sebagian besar berusia

7 tahun. Berpedoman pada pendapat Piaget di atas, siswa kelas I SD

Negeri 2 Ayamputih berada pada tahapan operasional konkret. Monks,

Knoers, dan Haditono menambahkan bahwa siswa pada tahap

Page 24: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

operasional konkret sudah mampu memperhatikan lebih dari satu

dimensi sekaligus dan juga mampu menghubungkan dimensi-dimensi ini

satu sama lain. Kelemahannya dalam tahap operasional konkret, siswa

hanya mampu melakukan aktivitas logis tertentu dalam situasi konkret

(2006).

Basset, Jacka, dan Logan (1983) menambahkan karakteristik

anak usia sekolah dasar, salah satunya yaitu secara alamiah anak usia SD

memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang

mengelilingi diri mereka sendiri (Sumantri dan Permana, 2001: 11).

Sejalan dengan pendapat tersebut, Akhadiah, Arsjad, Ridwan, Zulfahnur

dan Mukti (1991/1992) mengemukakan ”Setiap siswa pada dasarnya

memiliki rasa ingin tahu, sehingga ingin mengupas, merusak, atau

membongkar sesuatu” (hlm. 34).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa

kelas I SD termasuk kelas rendah di sekolah dasar yang berada pada fase

operasional konkret yang memiliki salah satu tugas perkembangan

belajar untuk mempelajari keterampilan dasar dalam membaca. Siswa

kelas I SD sudah mampu memecahkan persoalan-persoalan sederhana

yang bersifat konkret. Sementara pembelajaran membaca dengan metode

SAS menggunakan bahan bacaan yang telah dikenal siswa dalam

kehidupan sehari-hari sehingga siswa akan mudah mengikuti kegiatan

belajar membaca dan mampu memahami cara membaca lancar dengan

intonasi yang tepat. Di samping itu, pembelajaran membaca dengan

metode SAS yang memiliki langkah pembelajaran menguraikan kalimat

hingga huruf dan menyusun huruf hingga menjadi kalimat menunjang

perkembangan siswa sekolah dasar yang memiliki rasa ingin tahu yang

kuat untuk mengetahui sesuatu dengan mengupas, merusak atau

membongkar sesuatu.

Page 25: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Membaca Permulaan

1) Pengertian Membaca Permulaan

Mengenai pengertian membaca Akhadiah, dkk. (1991/1992)

mendefinisikan bahwa:

Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan (hlm. 22). Selanjutnya membaca menurut Tarigan (1983), merupakan

suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan, yang hendak disampaikan penulis melalui media

kata-kata atau bahasa tulis. Dengan demikian dalam membaca

terdapat suatu upaya untuk memperoleh pesan yang ada dalam

tulisan. (Rachmawati, 2008: 3). Hal ini sejalan dengan pengertian

yang dikemukakan Broto (1975) bahwa membaca bukan hanya

mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan

juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan (Abdurrahman,

2003: 200).

Mengutip pendapat Artati (2008) membaca sebagai suatu

keterampilan yang mencakup tiga aspek, yaitu: pengenalan huruf

serta tanda baca; hubungan huruf serta tanda baca dan; hubungan

lebih lanjut dari keduanya dengan maknanya. Adapun penjelasan

ketiga aspek tersebut adalah: keterampilan pertama merupakan

kemampuan untuk mengenal gambar di atas lembaran, lengkungan-

lengkungan, garis-garis, dan titik-titik; yang kedua merupakan

keterampilan sebagai kemampuan untuk menghubungkan tanda-

tanda hitam tersebut, yaitu gambar-gambar yang berpola dengan

bahasa; dan yang ketiga merupakan keseluruhan keterampilan

membaca yang dicirikan mampu menghubungkan tanda-tanda hitam

dengan unsur bahasa (hlm. 4-5).

Page 26: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pengertian lain menurut Crawley dan Mountain (1995) pada

hakikatnya membaca adalah suatu yang rumit yang melibatkan

banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan tetapi juga

melibatkan aktivitas visual (menerjemahkan simbol tulis ke dalam

kata-kata lisan), berpikir (membaca mencakup pengenalan kata,

pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman

kreatif), psikolinguistik, dan metakognitif (Rahim, 2008: 2).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

membaca merupakan suatu keterampilan dan kesatuan proses

kegiatan yang rumit dan terpadu yang melibatkan banyak hal di

antaranya mengenali huruf dan kata-kata atau bahasa tulis serta

tanda baca atau proses visual yang kemudian menghubungkannya

dengan bunyi serta menarik kesimpulan, menanggapi dan memahami

maksud isi bacaan atau bahasa tulisan sebagai proses berpikir.

Membaca dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,

menanggapi dan mengevaluasi yang hendak disampaikan penulis

melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

Pembelajaran membaca di kelas I SD merupakan kegiatan

membaca permulaan. Zuchdi dan Budiasih menyatakan bahwa

membaca permulaan merupakan membaca tahap awal yang

diperoleh siswa kelas I dan II yang akan menjadi dasar kegiatan

membaca di kelas berikutnya (2001: 57). Seperti yang dikemukakan

oleh Akhadiah, dkk. (1991/1992) ”Pengajaran membaca permulaan

diberikan di kelas I dan II, sedangkan membaca pemahaman

diberikan sejak kelas III” (hlm. 29).

Pelajaran membaca permulaan berdasarkan cara

mengajarkan dan jenisnya dapat dibedakan macamnya. Khusus

pelajaran membaca permulaan kelas I SD ditinjau dari cara

mengajarkannya dibedakan menjadi dua tahap. Slamet, Amir, dan

Samsuri mengemukakan bahwa membaca permulaan diajarkan

menjadi dua tahap, yaitu: membaca permulaan tanpa buku dan

Page 27: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

membaca permulaan dengan buku. Sedangkan pelajaran membaca

permulaan itu sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu membaca

permulaan di kelas satu dan membaca permulaan di kelas dua

(1997).

Berpijak pada pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

membaca permulaan merupakan membaca tahap awal yang

diperoleh siswa kelas I dan II yang akan menjadi dasar kegiatan

membaca di kelas berikutnya. Pada kelas I SD, membaca permulaan

dilakukan melalui dua tahap yaitu: membaca permulaan tanpa buku

dan membaca permulaan dengan buku.

2) Tujuan Membaca Permulaan

Mengenai tujuan pengajaran membaca permulaan, Slamet,

dkk. mengemukakan bahwa “Agar siswa mampu memahami dan

menyuarakan kalimat sederhana yang ditulis, dengan intonasi yang

wajar” (1997: 62). Seperti yang dikemukakan Akhadiah, dkk.

bahwa tujuan membaca permulaan adalah “Agar siswa memiliki

kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi

yang wajar, sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut” (1991/1992:

31). Sedangkan tujuan membaca permulaan di kelas I SD menurut

Brata adalah “Agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat

sederhana dengan lancar dan tepat’’ (2009).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

membaca permulaan yaitu memiliki kemampuan memahami dan

menyuarakan atau membaca tulisan dalam bentuk kata dan kalimat

sederhana dengan intonasi yang wajar, lancar dan tepat, sebagai

dasar untuk dapat membaca lanjut pada perkembangan membaca

berikutnya.

3) Aspek-aspek Membaca

Secara garis besar Artati mengemukakan bahwa ada dua

aspek penting dalam membaca yang meliputi: a) Keterampilan yang

bersifat mekanis meliputi: pengenalan bentuk huruf, pengenalan

Page 28: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

unsur-unsur kebahasaan (fonem, kata, frasa, pola klausa, kalimat),

pengenalan hubungan pola ejaan dan bunyi (kemampuan

menyuarakan bahan tertulis), dan kecepatan membaca; b)

Keterampilan yang bersifat pemahaman mencakup memahami

pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal); memahami

tujuan pengarang; penilaian (isi, bentuk); dan kecepatan membaca

yang fleksibel, mudah disesuaikan keadaan (2008: 5).

Berpijak pada pendapat tersebut, aspek membaca permulaan

dalam penelitian ini tergolong ke dalam keterampilan yang bersifat

mekanis yaitu penekanannya pada pengenalan bentuk huruf;

pengenalan unsur-unsur kebahasaan (fonem, kata, kalimat) dan

bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis).

Syafi’ie (1999) menambahkan komponen dalam proses

membaca ada tiga, yang terdiri dari recording, decoding, dan

meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian

mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem

tulisan yang digunakan, sedangkan proses decoding (penyandian)

merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-

kata. Proses recording dan decoding biasanya berlangsung pada

kelas-kelas awal SD yaitu kelas I, II dan III yang dikenal dengan

istilah membaca permulaan. Penekanan membaca pada tahap

permulaan yaitu proses perseptual, yang berupa pengenalan

korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa.

Mengenai proses meaning diperkenalkan di kelas-kelas tinggi SD

(Rahim, 2008: 2).

4) Silabus

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menegaskan

“Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa

Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,

serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan

Page 29: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

manusia Indonesia” (2007/2008: 78). Pembelajaran bahasa Indonesia

meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca dan

menulis. Keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan

berbahasa tulis yang bersifat reseptif perlu dimiliki siswa SD agar

mampu berkomunikasi secara tertulis. Adapun standar kompetensi

membaca yang harus dikuasai kelas I SD semester 2 yaitu

memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi

anak. Sedangkan kompetensi dasar membaca ialah membaca lancar

beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan

intonasi yang tepat. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan

yaitu: membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas

3-5 kata dengan intonasi yang tepat.

5) Materi

Berikut salah satu cuplikan materi yang akan digunakan

dalam penelitian ini pada siklus I pertemuan I dengan tema kegiatan

sehari-hari.

Kegiatan Sehari-hari Dani

dani merapikan tempat tidur

dani - merapikan - tempat - tidur

da- ni- me- ra- pi- kan- tem- pat- ti- dur

d - a - n - i - m - e - r - a - p - i - k - a - n - t - e - m - p - a - t- t- i - d - u - r

da- ni- me- ra- pi- kan- tem- pat- ti- dur

dani - merapikan - tempat - tidur

dani merapikan tempat tidur

Page 30: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dani sarapan pagi

dani - sarapan - pagi

da - ni - sa - ra - pan - pa - gi

d - a - n - i - s - a - r - a - p - a - n - p - a - g - i

da - ni - sa - ra - pan - pa - gi

dani - sarapan - pagi

dani sarapan pagi

dani menggantung seragamnya

dani - menggantung - seragamnya

da - ni - meng - gan - tung - se - ra - gam - nya

d - a - n - i - m - e - n - g - g - a - n - t - u - n - g - s - e - r - a - g - a - m - n - y - a

da - ni - meng - gan - tung - se - ra - gam - nya

dani - menggantung - seragamnya

dani menggantung seragamnya

Materi pembelajaran membaca di atas sebagai salah satu

contoh yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran membaca

dengan metode SAS tanpa buku yang di dalamnya ada proses

struktural (menampilkan kartu kalimat), analitik (menguraikan

kalimat hingga menjadi huruf) dan sintetik (menyusun huruf hingga

menjadi kalimat semula). Mengenai materi yang menggunakan

sumber buku berupa teks bacaan dengan judul kegiatan sehari-hari

dani, yaitu: dani bangun tidur pukul lima pagi; dani merapikan

tempat tidur; dani bersembahyang pagi; dani berolahraga; di

halaman rumah; dani mandi dan menggosok gigi; dani sarapan pagi;

Page 31: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dani berangkat ke sekolah; pukul sepuluh dani pulang sekolah; dani

meletakkan tas di meja belajar; dani meletakkan sepatu di tempat

sepatu; dani menggantung seragamnya di lemari.

Adapun keseluruhan materi pembelajaran yang digunakan

dalam penelitian ini, dikembangkan sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar pada tiap-tiap RPP tematik yang

terdapat pada lampiran 3, 4, 5 halaman 156, 175, dan 194.

c. Keterampilan

Uno mengemukakan bahwa “Keterampilan adalah

kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan

fisik dan mental” (2008: 130). Pengertian lain keterampilan menurut

Natawidjaja dan Moesa (1992/1993) “Keterampilan merupakan

perilaku yang tampak sebagai akibat kegiatan otot yang digerakkan

oleh system syaraf, disertai koordinasi yang memadai antara kerja

otak dan proses psikologis yang mengatur gerak itu” (hlm. 25).

Selanjutnya, Soemarjadi, Ramanto, dan Zahri mengartikan

bahwa “Kata keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan.

Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu

pekerjaan dengan cepat dan benar” (1992/1993: 2).

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

keterampilan sama dengan kecekatan atau kepandaian melakukan

sesuatu pekerjaan sebagai perilaku yang tampak akibat kegiatan otot

(fisik) yang digerakkan oleh system syaraf atau mental, disertai

koordinasi yang memadai antara kerja otak dan proses psikologis

yang mengatur gerak tersebut dengan cepat dan benar. Cepat dalam

keterampilan membaca dalam penelitian ini berarti siswa kelas I SD

dalam melaksanakan kegiatan membaca dengan lancar dan tepat.

Page 32: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Penggunaan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)

a. Pengertian Metode

Sumantri dan Permana (2001) menyatakan bahwa ”Metode

merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi

pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi

kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang

memuaskan” (hlm. 114). Selanjutnya menurut Tarigan, dkk. ”Metode

merupakan rencana keseluruhan penyajian bahasa secara rapi dan tertib

yang didasarkan pada pemilihan pendekatan tertentu” (1997: 5.23).

Pengertian metode menurut Solchan, dkk. merupakan suatu

prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah ditetapkan, yang

meliputi: pemilihan bahan, urutan bahan, penyajian bahan, dan

pengulangan bahan. Bahan yang dimaksud adalah bahan ajar. Dalam

memilih bahan ajar didasarkan pada beberapa kriteria seperti: bagian-

bagian yang paling sering digunakan, paling berguna, paling mudah

mengerjakannya dan gabungan ketiganya (2010: 3.9 – 3.10).

Berdasarkan ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

metode merupakan suatu rencana keseluruhan penyajian bahasa secara

rapi dan tertib dalam bentuk prosedur atau cara yang ditempuh guru

yang didasarkan pada pemilihan pendekatan tertentu untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan, khususnya menciptakan situasi pengajaran yang

benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses

belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan dengan

memilih, mengurutkan, menyajikan dan mengulang bahan dengan tepat.

b. Metode SAS

1) Pengertian Metode SAS

Pengajaran membaca dengan mtode SAS dimulai dengan

cerita guru, seperti yang dikemukakan Supriyadi (1996) “Pengertian

metode SAS adalah suatu pendekatan cerita yang disertai dengan

gambar, yang didalamnya terkandung unsur struktur analitik

sintetik” (Eko: 2011).

Page 33: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Solchan, dkk. menambahkan bahwa SAS merupakan

singkatan dari Struktural Analitik Sintetik. Metode SAS adalah salah

satu jenis metode yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran

membaca dan menulis permulaan bagi siswa pemula. Pembelajaran

membaca dengan metode ini, dimulai dengan menampilkan struktur

kalimat secara utuh. Anak diberikan sebuah struktur kalimat yang

lengkap untuk membangun kebermaknaan pada memori anak.

Sebaiknya struktur kalimat yang disajikan sebagai bahan

pembelajaran merupakan struktur kalimat yang digali dari

pengalaman belajar anak. Proses selanjutnya adalah kegiatan analitik

yakni anak-anak diajak untuk mengenal konsep kata. Kalimat utuh

diuraikan ke dalam satuan–satuan bahasa yang lebih kecil yang

disebut kata. Penguraian dilakukan sampai pada wujud satuan bahasa

terkecil yang tidak bisa diuraikan lagi yaitu huruf-huruf. Proses

penguraian atau penganalisisan dalam pembelajaran membaca

menggunakan metode SAS meliputi penguraian kalimat menjadi

kata-kata, kata menjadi suku-suku kata, suku kata menjadi huruf-

huruf. Proses yang terakhir yaitu anak-anak didorong untuk

melakukan kerja sintesis (menyimpulkan). Satuan-satuan bahasa

yang telah terurai menjadi satuan bahasa yang terkecil disusun

kembali menjadi satuan bahasa semula yakni huruf-huruf menjadi

suku kata, suku-suku kata menjadi kata, dan kata-kata menjadi

kalimat. Anak-anak akan menemukan kembali wujud struktur

semula yaitu kalimat yang utuh melalui proses sintesis (2010: 6.22).

Metode SAS merupakan salah satu jenis metode membaca,

seperti yang dikemukakan Broto (1974), metode SAS secara khusus

disediakan untuk belajar membaca dan menulis permulaan di kelas

permulaan SD. Lebih luas lagi metode SAS dapat dipergunakan

dalam berbagai bidang pengajaran. Dalam proses operasionalnya

metode SAS mempunyai langkah-langkah berlandaskan operasional

dengan urutan: Struktural menampilkan keseluruhan; Analitik

Page 34: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

melakukan proses penguraian; Sintetik melakukan penggabungan

kembali kepada bentuk struktural semula. Pengajaran dengan metode

SAS juga berlandaskan beberapa landasan yaitu: landasan linguistik

bahwa membaca merupakan ucapan bukan tulisan; landasan

pedagogik dengan pertimbangan mengembangkan potensi dan

pengalaman anak dan membimbing anak menemukan jawaban suatu

masalah; ditinjau dari landasan psikologis, bahwa pengamatan

pertama bersifat global (totalitas) dan bahwa anak usia sekolah

memiliki sifat melit atau rasa ingin tahu (Massofa, 2008: 1).

Akhadiah, dkk. mengemukakan bahwa ada beberapa alasan

yang mendasari penggunaan metode SAS antara lain: a) Pada

dasarnya bahasa merupakan ucapan bukan tulisan; b) Unsur bahasa

terkecil yang bermakna adalah kata; c) Setiap bahasa mempunyai

struktur bahasa yang berbeda dengan bahasa lain; d) Pada awal

sekolah setiap anak telah menguasai bahasa ibu; e) Bahasa ibu

dikuasai siswa tanpa kesadaran tentang aturan-aturan dalam bahasa

tersebut; f) Potensi berbahasa siswa perlu dikembangkan; dan g)

Dalam mengamati sesuatu, manusia lebih dulu melihat strukturnya

atau sosok keseluruhannya; h) Setiap siswa pada dasarnya memiliki

rasa ingin tahu, sehingga ia ingin mengupas, merusak, atau

membongkar sesuatu (1991/1992: 34).

Berpijak pada pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

metode SAS merupakan metode yang disediakan untuk

pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Metode SAS adalah

suatu metode yang diawali dengan bercerita disertai dengan gambar,

yang didalamnya terkandung unsur struktur analitik sintetik.

Penggunaan metode SAS dimulai dengan menampilkan struktur

kalimat secara utuh. Hal ini sesuai dengan pengamatan manusia,

yang umumnya manusia lebih dulu melihat strukturnya atau sosok

keseluruhannya. Kemudian struktur kalimat diuraikan hingga

menjadi fonem (huruf). Langkah menguraikan kalimat hingga huruf

Page 35: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sesuai dengan karakter siswa yang memiliki dasar rasa ingin tahu,

sehingga siswa ingin mengupas, merusak atau membongkar sesuatu.

Selanjutnya yang terakhir satuan-satuan bahasa yang telah terurai

menjadi satuan bahasa yang terkecil disusun kembali menjadi satuan

bahasa semula yakni huruf-huruf menjadi suku kata, suku-suku kata

menjadi kata, dan kata-kata menjadi kalimat. Metode SAS dalam

operasionalnya terlaksana dengan runtut dan berlandaskan beberapa

landasan, yaitu linguistik, pedagogik dan psikologis.

2) Langkah-langkah Metode SAS

Pembelajaran membaca pada anak kelas I dan II merupakan

hal yang pokok karena membaca permulaan akan menjadi dasar pada

kegiatan membaca lanjut. Momo (1979) menyatakan bahwa

penggunaan metode SAS dilaksanakan dalam dua tahapan yakni: (a)

tanpa menggunakan buku dan (b) menggunakan buku. Pembelajaran

membaca tanpa buku memiliki langkah-langkah seperti: (1)

Merekam bahasa anak, yakni guru mencari tahu bagaimana bahasa

siswa pada awal masuk SD; (2) Menampilkan gambar sambil

bercerita, yakni guru menceritakan makna dari gambar yang telah

dipersiapkan; (3) Membaca gambar, yakni guru menunjuk sebuah

gambar dan meletakkan kartu kalimat dibawahnya kemudian siswa

membaca kalimat tersebut; (4) Membaca gambar dengan kartu

kalimat, yakni guru menunjuk sebuah gambar dan siswa

menempelkan kartu kalimat pada gambar tersebut; (5) Proses

struktural, yakni gambar-gambar yang memandu kalimat dihilangkan

kemudian siswa mulai belajar membaca kalimat struktural tanpa

gambar, contohnya: ini ibu nani; (6) Proses analitik, yakni kelanjutan

dari proses struktural jika pembelajaran telah berjalan dengan baik

melalui kegiatan mendengar dan melihat kelompok-kelompok kata

yang dibaca oleh siswa. Contoh: kalimat ini ibu nani, diuraikan

menjadi kata ini ibu nani diuraikan menjadi i-ni i-bu na-ni

yang terakhir menjadi huruf-huruf i-n-i-i-b-u-n-a-n-i; (7) Proses

Page 36: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

sintetik, yakni siswa mampu mengenali huruf-huruf dan kalimat

kemudian huruf-huruf yang terpisah-pisah disusun kembali sampai

menjadi kalimat yang utuh. Contoh: i-n-i-i-b-u-n-a-n-i disusun

menjadi suku kata i-ni i-bu na-ni, selanjutnya menjadi kata ini

ibu nani yang terakhir menjadi kalimat semula ini ibu nani (Zuchdi

dan Budiasih, 2001: 63-66).

Pembelajaran membaca menggunakan buku, menurut

Solchan, dkk. dapat dilakukan dengan cara siswa berlatih membaca

suatu bacaan yang terdapat pada sebuah buku untuk memperlancar

kemampuan membaca misalnya: membaca buku pelajaran, membaca

majalah bergambar, dan membaca bacaan yang disusun oleh guru

dan siswa (2010: 6.30-6.31).

Membaca permulaan dilaksanakan pada saat siswa duduk di

kelas I dan II. Ketika mereka memasuki kelas berikutnya

pembelajaran membaca yang dilakukan merupakan kegiatan

membaca lanjut. Adapun langkah-langkah pembelajaran membaca

dengan metode SAS dalam penelitian ini, terlampir di RPP tematik.

3) Kelebihan Metode SAS

Penggunaan metode SAS mempunyai beberapa kelebihan

menurut Solchan, dkk. antara lain: (a) Metode ini sejalan dengan

prinsip lingustik (ilmu bahasa) yang memandang satuan bahasa

terkecil untuk berkomunikasi adalah kalimat. Kalimat dibentuk oleh

satuan-satuan bahasa di bawahnya yakni kata, suku kata, dan fonem

(huruf-huruf); (b) Metode ini mempertimbangkan pengalaman

berbahasa anak. Oleh karena itu, pengajaran akan lebih bermakna

bagi anak karena bertolak dari sesuatu yang dikenal dan diketahui

anak. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap daya ingat

dan pemahaman anak; (c) Metode ini sesuai dengan prinsip inkuiri

(menemukan sendiri). Anak mengenal dan memahami sesuatu

berdasarkan hasil temuannya sendiri. Sikap seperti ini akan

membantu anak dalam mencapai keberhasilan belajar (2010: 6. 23).

Page 37: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Kelebihan lain metode SAS menurut Broto (1974)

diantaranya: metode ini dapat sebagai landasan berpikir analisis;

dengan langkah-langkah yang diatur sedemikian rupa membuat anak

mudah mengikuti prosedur dan akan dapat cepat membaca pada

kesempatan berikutnya; berdasarkan landasan linguistik metode ini

akan menolong anak untuk menguasai bacaan dengan lancar

(Massofa, 2008: 3).

Berpedoman pada kedua pendapat di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa penggunaan metode SAS memiliki beberapa

kelebihan. Pertama, metode SAS sejalan dengan prinsip linguistik

yang memandang satuan bahasa terkecil untuk berkomunikasi adalah

kalimat. Kalimat dibentuk oleh satuan-satuan bahasa di bawahnya

yakni kata, suku kata, dan fonem (huruf-huruf). Prinsip ini juga

sesuai dengan langkah penggunaan metode SAS dimulai dengan

mengenal kalimat, kata, suku kata dan huruf. Dengan berlandaskan

prinsip linguistik memudahkan anak untuk menguasai bacaan

dengan lancar. Kedua, penggunaan metode SAS lebih bermakna bagi

anak karena bertolak dari sesuatu yang dikenal dan diketahui anak

berdasarkan pengalaman anak. Hal ini akan memberikan dampak

positif terhadap daya ingat dan pemahaman anak. Ketiga,

penggunaan metode SAS sesuai prinsip inkuiri (menemukan

sendiri). Anak mengenal dan memahami sesuatu berdasarkan hasil

temuannya sendiri dengan langkah pembelajaran membaca yang

telah diatur sedemikian rupa. Hal ini juga membuat anak mudah

mengikuti prosedur belajar dan akan dapat cepat membaca pada

kesempatan berikutnya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode SAS dalam

pembelajaran membaca pernah dilakukan oleh Era Mei Romanda pada tahun

2006. Penelitian tersebut berjudul “Penggunaan Metode SAS dalam Peningkatan

Page 38: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Kemampuan Membaca Permulaan pada Siswa Kelas 1 SD Negeri Purwoyoso 02

Semarang.” Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Era Mei

Romanda adalah sebagian besar siswa atau 80% anak telah dapat membaca dan

siswa rata-rata mengalami ketuntasan belajar dengan nilai tuntas 70.

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode SAS dalam

pembelajaran membaca juga pernah dilaksanakan oleh Dwi Yulia Chasanah pada

tahun 2008. Penelitian tersebut berjudul “Penggunaan metode SAS untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Permulaan Kelas I SD Negeri 3 Panjer

Kebumen Tahun Pelajaran 2007/2008.” Hasil penelitian tindakan kelas yang

dilakukan Dwi Yulia Chasanah adalah hasil belajar siswa dalam membaca

permulaan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari persentase

ketuntasam belajar siswa dalam membaca, pada kondisi awal atau sebelum

tindakan persentase siswa yang tuntas sebesar 51%. Setelah dilaksanakan tindakan

siklus I mencapai 65%, selanjutnya pada siklus II ketuntasan membaca mencapai

92%.

Penelitian yang dilakukan oleh Era Mei Romanda dan Dwi Yulia

Chasanah mempunyai persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yakni

penggunaan metode SAS dalam peningkatan kemampuan membaca permulaan

dan dilaksanakan pada siswa kelas I SD. Mengenai perbedaan penelitian ini

dengan penelitian yang dilakukan oleh Era Mei Romanda lebih menitikberatkan

pada pemberian bimbingan yang dilakukan terhadap seorang siswa yang

mengalami kesulitan dalam membaca. Pembelajaran membaca yang dilakukan

oleh peneliti tidak hanya memberikan bimbingan membaca kepada seorang siswa

tetapi pembelajaran membaca tersebut dilaksanakan pada seluruh siswa kelas I SD

Negeri 2 Ayamputih. Perbedaan penelitian antara Era Mei Romanda dan Dwi

Yulia Chasanah dengan penelitian ini dapat ditinjau dari setting penelitiannya.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Ayamputih, sedangkan penelitian Era Mei

Romanda dilakukan di SD Negeri Purwoyoso 02 Semarang. Berkaitan dengan

tempat penelitian yang dilakukan Dwi Yulia Chasanah yaitu dilaksanakan di SD

Negeri 3 Panjer Kebumen.

Page 39: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

C. Kerangka Berpikir

Keterampilan membaca secara langsung berkaitan dengan seluruh proses

belajar siswa di SD. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar-

mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca

mereka. Siswa yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami

kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran.

Siswa akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi

yang disajikan dalam berbagai buku pelajaran, buku-buku bahan penunjang dan

sumber-sumber belajar tertulis yang lain. Akibatnya, kemajuan belajarnya juga

lamban jika dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak mengalami

kesulitan dalam membaca.

Pembelajaran membaca akan berhasil jika proses belajar mengajar

melibatkan guru dan siswa sehingga terjadi interaksi pembelajaran yang

mendukung keberhasilan siswa dalam belajar membaca. Metode SAS adalah

suatu metode belajar yang diawali bercerita disertai dengan gambar, yang di

dalamnya terkandung unsur struktur analitik sintetik. Pembelajaran membaca

dimulai dengan guru bercerita tentang gambar yang telah dikenal siswa kemudian

pengenalan struktur kalimat. Anak diberikan sebuah struktur kalimat yang

lengkap untuk membangun kebermaknaan pada memori anak. Kalimat utuh

diuraikan ke dalam satuan–satuan bahasa yang lebih kecil yang disebut kata

sampai diuraikan dalam bentuk huruf-huruf. Selanjutnya anak di didorong untuk

melakukan kerja sintesis (menyimpulkan) yaitu merangkai kembali satuan-satuan

bahasa yang telah terurai menjadi satuan bahasa yang terkecil menjadi kalimat

semula.

Penggunaan metode SAS memberikan kesempatan kepada anak untuk

lebih aktif dalam kegiatan membaca dan proses belajar mengajar tidak

didominasi oleh guru. Guru memberikan kepercayaan kepada siswa untuk

mengembangkan potensinya dan lebih berperan dalam kegiatan membaca.

Dengan melihat gambar dan menyimpulkan sendiri kalimat apa yang sesuai

dengan gambar tersebut menjadikan mereka antusias dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran membaca dengan metode SAS, aktivitas

Page 40: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

yang dilakukan guru antara lain: (1) Guru mengupayakan agar bahan

pembelajaran yang disajikan merupakan pengalaman berbahasa anak sehingga

lebih bermakna dan dapat meningkatkan keterampilan membaca anak; (2) Guru

memberikan bimbingan dalam pelaksanaan membaca permulaan meliputi

penyajian gambar yang mengandung kalimat, mengenal struktur kalimat,

menganalisis, dan mensintesis kalimat. Aktivitas guru juga membutuhkan timbal

balik dari aktivitas siswa. Akitivitas siswa yang diharapkan muncul dalam

kegiatan pembelajaran membaca antara lain: (1) Siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran membaca; (2) Siswa melakukan interaksi dengan guru melalui

bantuan gambar, kartu kalimat, kartu kata, kartu suku kata, dan kartu huruf; (3)

Siswa mengenal kalimat sederhana dengan melihat gambar dan melaksanakan

kegiatan membaca permulaan, meliputi memahami struktur kalimat, menganalisis

kalimat menjadi satuan bahasa paling sederhana, dan mensintesisnya kembali

menjadi suatu kalimat yang utuh. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami

bahwa metode SAS (Struktur Analitik Sintetik) merupakan salah satu alternatif

yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca untuk meningkatkan

keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun

ajaran 2011/2012.

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Kondisi Awal Keterampilan Membaca

Rendah

Pembelajaran Membaca dengan Metode SAS

Siswa Aktif, Berinteraksi dengan Guru

Kondisi Akhir Keterampilan

Membaca Tinggi

Page 41: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah jika penggunaan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)

dapat dilakukan dengan tepat, maka dapat meningkatkan keterampilan membaca

permulaan siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012.

Page 42: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Ayamputih, Kecamatan

Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, yang berlokasi di Jalan Daendels. SD

Negeri 2 Ayamputih berada pada tempat yang cukup strategis yaitu berada di

pinggir jalan raya dan mudah dijangkau baik yang menggunakan kendaraan

pribadi maupun kendaraan umum. Lokasi SD Negeri 2 Ayamputih berada satu

kompleks dengan SD Negeri 1 Ayamputih. Hal ini menyebabkan persaingan

positif dalam bidang akademik baik guru maupun pada siswa. Di samping itu,

SD Negeri 2 Ayamputih merupakan salah satu sekolah dasar yang mempunyai

mutu pendidikan yang mampu bersaing di antara sekolah dasar yang ada di

Kecamatan Buluspesantren. SD Negeri 2 Ayamputih termasuk dalam Gugus

Ki Hajar Dewantara.

Setting penelitian di kelas I SD Negeri 2 Ayamputih yang kegiatan

belajar mengajarnya dilaksanakan di salah satu ruangan sebelah timur

perpustakaan. SD Negeri 2 Ayamputih mempunyai tenaga pengajar sebanyak

delapan guru yang berstatus PNS dan seorang GTT. Peneliti memilih lokasi

penelitian di SD Negeri 2 Ayamputih karena peneliti sedang melakukan

pengabdian atau wiyata bakti di SD Negeri 2 Ayamputih.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/2012

yang direncanakan selama delapan bulan yaitu dari bulan September 2011 sampai

dengan bulan April 2012. Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan

jadwal penelitian yang harus dilaksanakan. Berikut ini merupakan jadwal yang

dilakukan dalam penelitian ini.

Page 43: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

No Kegiatan Tahun 2012

Feb Mar Apr Mei Jun Sept Okt 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3

1. Siklus I Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi Analisis Siklus I

2. Siklus II Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi Analisis Siklus II

3. Siklus III Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi Analisis Siklus III

4. Analisis Keseluruhan

5. Analisis Penyusunan

6. Penulisan Laporan

7. Ujian Skripsi 8. Revisi 9. Pengganda

an dan pengumpu lan laporan

Gambar 2. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas I SD Negeri 2

Ayamputih. Jumlah siswa kelas I SD adalah 19 anak. Dari jumlah siswa tersebut,

terdapat 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Page 44: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

C. Data dan Sumber Data

Data yang baik hendaknya diambil dari sumber yang tepat dan relevan.

Dalam hal ini peneliti mencari data yang dibutuhkan dalam penelitian tindakan

kelas, yang memang benar-benar dibutuhkan untuk penelitian ini. Sumber data

yang digunakan peneliti pada penelitian ini, yaitu:

1. Siswa

Data dari siswa diperoleh dari siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih

tahun ajaran 2011/2012. Data yang didapatkan dari siswa adalah berupa data

pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan metode

SAS dalam upaya peningkatan keterampilan membaca permulaan. Data

tersebut diperoleh melalui tes, observasi, dan wawancara.

2. Peneliti

Data yang berasal dari peneliti berupa data pelaksanaan

pembelajaran yang dilaksanakan dengan metode SAS dalam upaya

meningkatkan keterampilan membaca permulaan. Data tersebut diperoleh

dari observasi, tes, dan wawancara.

3. Teman Sejawat

Data yang diperoleh dari teman sejawat dalam hal ini diwakilkan

kepada guru kelas I, IV SD Negeri 2 Ayamputih dan guru SD Negeri 2

Sidomoro. Pada penelitian ini guru kelas I, IV SD Negeri 2 Ayamputih dan

guru SD Negeri 2 Sidomoro merupakan observer yang bertugas

mengobservasi pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran yang sedang

dilaksanakan oleh peneliti. Data tersebut didapat melalui observasi dan

wawancara.

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan

dari teknik dan alat pengumpulan data seperti berikut ini:

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Taufiq, Mikarsa, dan Prianto, menyatakan bahwa ”Wawancara

merupakan cara memahami atau mendapatkan data tentang siswa melalui

Page 45: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pembicaraan atau tanya jawab secara tatap muka (langsung) atau dengan

mengadakan tanya jawab secara lisan antara orang yang mewawancarai

dan yang diwawancarai” (2011: 12.7). Wawancara dalam penelitian ini,

digunakan untuk mendapatkan data deskripsi tentang langkah-langkah

penggunaan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) apakah sudah

sesuai dengan yang direncanakan atau belum dalam upaya meningkatkan

keterampilan membaca permulaan.

b. Observasi

Menurut Taufiq, dkk. (2011) ”Observasi merupakan salah satu

teknik atau cara mendapatkan data yang dibutuhkan tentang siswa” (hlm.

12. 3). Teknik tersebut digunakan untuk memahami individu mengenai

aspek-aspek yang bersifat perbuatan. Arikunto berpendapat bahwa

”Observasi disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan

pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan

seluruh alat indra” (2006: 156). Pengumpulan data dengan observasi

dapat dilakukan dengan daftar cek (check list) dan skala penilaian.

Observasi dalam penelitian ini, dilakukan untuk mengamati langkah-

langkah metode SAS yang dilaksanakan oleh guru atau peneliti dan siswa

dalam pembelajaran membaca permulaan.

c. Tes

Arikunto (2006) menyatakan bahwa ”Tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan (intelegensi), kemampuan atau bakat yang

dimiliki individu atau kelompok” (hlm. 150). Pendapat lain mengenai

pengertian tes, menurut Nurkancana dan Sumartana (1983) tes

merupakan suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-

tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai

dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai

kawan-kawannya atau nilai standar yang ditetapkan (Suwandi, 2010: 39).

Berpedoman pada pendapat di atas, pengertian tes dapat

disimpulkan bahwa suatu cara dalam penilaian yang berupa serentetan

Page 46: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang harus dikerjakan siswa untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan (intelegensi), kemampuan atau

bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Hasil yang diperoleh dari tes

berupa nilai dan prestasi siswa yang dapat dibandingkan dengan yang

dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yang ditetapkan.

Menurut Nurgiyantoro (1987) berdasarkan jawaban yang

dikehendaki, tes dibedakan menjadi tes perbuatan dan tes verbal. Tes

perbuatan digunakan untuk mengukur ranah psikomotor, misalnya

membaca. Sedangkan tes verbal menghendaki jawaban siswa yang

berupa tingkah laku verbal, yaitu jawaban yang berbentuk bahasa yang

berisi kata-kata dan kalimat. Ditinjau dari cara menjawabnya, tes verbal

dibedakan menjadi tes tertulis dan tes lisan. Tes tertulis menghendaki

jawaban siswa diberikan secara tertulis, sedangkan tes lisan menghendaki

jawaban siswa diberikan secara lisan (Suwandi, 2010: 40-41). Bentuk tes

menurut Suwandi (2010) secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu

subjektif dan objektif (hlm. 47).

Penelitian ini menggunakan jenis tes perbuatan dan tes verbal.

Tes verbal berupa tes tertulis yang digunakan untuk mengukur ranah

kognitif, sedangkan tes perbuatan untuk mengukur ranah psikomotorik.

Tes perbuatan berbentuk tes subjektif. Mengenai tes tertulis berbentuk tes

obyektif berupa soal pilihan ganda. Penggunaan beberapa tes tersebut,

untuk mengukur keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD

Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012 yang disesuaikan dengan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum

KTSP, serta pada indikator RPP tematik yang dilampirkan pada lampiran

3, 4, dan 5 pada halaman 156 sampai dengan halaman 212.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan disesuaikan dengan teknik

pengumpulan data. Berdasarkan teknik yang digunakan, maka alat yang

digunakan sebagai berikut:

Page 47: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a. Pedoman wawancara tentang pelaksanaan langkah-langkah metode SAS

yang dilakukan guru dan siswa. Pedoman wawancara siklus I pada

lampiran 7 halaman 224. Sedangkan siklus II dan III pada lampiran 9

halaman 238.

b. Lembar observasi tentang pelaksanaan langkah-langkah metode SAS

yang dilakukan guru dan siswa. Lembar observasi yang digunakan untuk

mengamati kegiatan guru siklus I terlampir pada lampiran 6 halaman

213, sedangkan siklus II dan III pada lampiran 8 halaman 228 disertai

dengan deskriptor penilaiannya dan lembar observasi terhadap kegiatan

siswa siklus I pada lampiran 6 halaman 219 disertai deskriptor

penilaiannya sedangkan siklus II dan III pada lampiran 8 halaman 233.

c. Lembar tes tertulis terdapat pada RPP tematik siklus I, II dan III pada

lampiran 3, 4 dan 5 halaman 156, 175 dan 194.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk

mengukur pelaksanaan penggunaan metode SAS dan peningkatan

keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih

tahun ajaran 2011/2012.

a. Instrumen Penggunaan Metode SAS

1) Definisi Konsep

Metode SAS adalah suatu metode pembelajaran yang

diawali bercerita disertai dengan gambar, yang didalamnya

terkandung unsur struktur analitik sintetik. Pembelajaran membaca

permulaan dilakukan dengan pengenalan struktur kalimat. Anak

diberikan sebuah struktur kalimat yang lengkap untuk membangun

kebermaknaan pada memori anak. Kalimat utuh diuraikan ke dalam

satuan–satuan bahasa yang lebih kecil yang disebut kata sampai

diuraikan dalam bentuk huruf-huruf. Selanjutnya anak di didorong

untuk melakukan kerja sintesis (menyimpulkan) yaitu merangkai

kembali satuan-satuan bahasa yang telah terurai menjadi satuan

bahasa yang terkecil menjadi kalimat semula.

Page 48: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Definisi Operasional

Penggunaan metode SAS adalah skor-skor dan deskripsi

tentang pelaksanaan langkah-langkah penggunaan metode SAS

dalam peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I

SDN 2 Ayamputih. Skor-skor tersebut diperoleh dari alat observasi

yang berupa skala penilaian dan check list. Sedangkan deskripsi

diperoleh dari wawancara.

Observasi dan wawancara meliputi aspek bertanya jawab,

bercerita, menempel kartu kalimat, membaca kalimat sesuai dan

tanpa gambar (kegiatan struktural), menguraikan kalimat hingga

menjadi huruf dan membaca hasil uraian kalimat hingga menjadi

huruf (kegiatan analitik), menyusun huruf-huruf hingga menjadi

kalimat dan membaca susunan huruf-huruf hingga menjadi kalimat

(kegiatan sintetik), membaca teks bacaan, dan menjawab pertanyaan

sesuai isi bacaan.

Page 49: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3) Kisi-kisi Penggunaan Metode SAS

Tabel 1. Kisi-kisi Penggunaan Metode SAS dengan Wawancara, Check List dan Skala Penilaian

Aspek

Indikator Penggunaan Metode SAS

Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

Bertanya jawab No. 1 No. 1 Bercerita No. 2 - Menempelkan kartu kalimat - No. 2 Memberi kesempatan membaca struktur kalimat sesuai gambar No. 3 -

Membaca struktur kalimat (kegiatan struktur)

- No. 3

Memberi kesempatan membaca struktur kalimat tanpa gambar

No. 4 -

Membaca struktur kalimat tanpa gambar

- No. 4

Menguraikan kalimat hingga menjadi huruf (kegiatan analitik)

No. 5 No. 5

Membimbing membaca uraian kalimat hingga menjadi huruf No. 6 -

Membaca uraian kalimat hingga menjadi huruf - No. 6

Menyusun uraian huruf hingga menjadi kalimat (kegiatan sintetik)

No. 7 No. 7

Membimbing membaca susunan huruf hingga menjadi kalimat

No. 8 -

Membaca susunan huruf hingga menjadi kalimat

- No. 8

Memberi tugas berlatih membaca teks bacaan

No. 9 -

Membaca teks bacaan di buku - No. 9 Bertanya jawab mengenai isi teks bacaan No. 10 No. 10

Butir-butir selengkapnya terdapat pada lampiran 6 dan 7 di halaman

224 sampai dengan 226.

Page 50: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Instrumen Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan

1) Definisi Konsep

Membaca permulaan merupakan membaca tahap awal yang

diperoleh siswa kelas I dan II SD yang akan menjadi dasar kegiatan

membaca di kelas berikutnya. Tujuan membaca permulaan yaitu

mendapatkan atau memiliki kemampuan memahami dan

menyuarakan atau membaca tulisan dalam bentuk kata dan kalimat

sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat,

sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut pada perkembangan

membaca berikutnya. Aspek membaca permulaan dalam penelitian

ini tergolong ke dalam keterampilan yang bersifat mekanis yaitu

penekanannya pada pengenalan bentuk huruf; pengenalan unsur-

unsur kebahasaan (fonem, kata, kalimat); dan bunyi (kemampuan

menyuarakan bahan tertulis).

2) Definisi Operasional

Peningkatan keterampilan membaca permulaan berupa

skor-skor tentang peningkatan keterampilan membaca siswa kelas I

SD Negeri 2 Ayamputih tahun 2011/2012. Skor-skor tersebut

diperoleh dari tes perbuatan dan tes tertulis. Tes perbuatan mencakup

aspek pengenalan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis).

Tes tertulis meliputi aspek pengetahuan (menyebutkan), pemahaman

(memberi contoh), penerapan (melengkapi), analisis (menguraikan),

sintesis (menyusun kembali) dan evaluasi (membuat) dengan

indikator lancar dan tepat.

3) Kisi-kisi Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Ranah Psikomotor (Tes Perbuatan)

Indikator Aspek

Menyuarakan Huruf

Menyuarakan Kata

Menyuarakan Kalimat

Lancar No. Soal 1 No. Soal 2 No. Soal 3 Intonasi No. Soal 1 No. Soal 2 No. Soal 3 Tepat No. Soal 1 No. Soal 2 No. Soal 3

Page 51: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Butir-butir selengkapnya tabel 2 terdapat pada masing-

masing RPP tematik siklus I, II dan III lampiran 3, 4 dan 5

halaman156 sampai dengan 212.

Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Tertulis

Kompetensi Dasar

Indikator Ranah dan Nomor Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6

Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat

Mengenal atau menyebutkan huruf Menyebutkan kata

1 2

Memberikan contoh kata

3

Melengkapi kalimat

4

Menguraikan kalimat menjadi kata

5

Menguraikan kata menjadi huruf

6

Menyusun huruf menjadi kata

7

Menyusun kata menjadi kalimat

8, 9

Membuat kalimat

10

Butir-butir selengkapnya terdapat pada RPP tematik siklus I, II dan

III lampiran 3, 4 dan 5 halaman 156 sampai dengan 212.

E. Validitas Data

Pelaksanaan validitas data atau keabsahan data dimaksudkan untuk

mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara

ilmiah. Pengertian validitas menurut Sugiyono (2008) validitas merupakan derajat

ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat

dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak

berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya

Page 52: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

terjadi pada obyek penelitian (hlm. 267). Teknik pemeriksaan keabsahan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber dan teknik.

Triangulasi sumber melibatkan peneliti, peserta didik, dan pengamat (teman

sejawat dan guru). Triangulasi teknik dalam penelitian ini menggunakan teknik

wawancara, observasi dan tes.

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif meliputi 3

alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan terus menerus selama dan setelah

pengumpulan data. Miles dan Huberman (1984) menyebutkan ada tiga langkah

pengolahan data kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Adapun tahap-tahap analisis data adalah sebagai

berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan dengan memilih-milih data mana saja yang

dipakai dan data mana saja yang diabaikan, dari data yang terpilih kemudian

dikumpulkan sehingga memperoleh informasi baru. Reduksi data diartikan

sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakkan, dan transformasi data ”kasar” yang muncul dari catatan-

catatan lapangan. Data yang dihasilkan dari observer merupakan data yang

masih mentah, untuk itu peneliti melakukan pemilihan data yang relevan dan

bermakna untuk disajikan dengan cara memilih data yang pokok,

memfokuskan data yang mengarah pada pemecahan masalah dan memilih

data yang mampu menjawab permasalahan penelitian.

2. Penyajan Data

Penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pada

tahap ini peneliti mengajukan data yang telah direduksi ke dalam laporan

secara sistematik untuk melihat gambaran data secara keseluruhan yang

disajikan dalam bentuk narasi, grafik, tabel ataupun matrik yang berfungsi

Page 53: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

untuk menunjukkan informasi tentang suatu hal berkaitan dengan antara

variabel yang satu dengan yang lainya.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan yaitu proses menarik intisari atas sajian data

dalam bentuk pernyataan yang singkat dan padat tetapi mengandung

pengertian yang luas. Data yang telah diproses dengan langkah-langkah

seperti di atas, kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode

induktif yang berangkat dari hal-hal khusus untuk memperoleh kesimpulan

umum yang objektif. Kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi dengan cara

melihat kembali pada reduksi data maupun pada penyajian data sehingga

kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari permasalahan penelitian.

Ketiga analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan

kesimpulan atau verifikasi kemudian diperoleh suatu informasi. Informasi

yang terkumpul diurai, dicari kaitan antara yang satu dengan yang lain dan

dibandingkan dengan pengalaman yang sebelumnya. Hasil refleksi kemudian

dijadikan sebagai dasar pemikiran untuk menyusun rencana berikutnya

(Sugiyono, 2008: 246-253).

G. Indikator Kinerja/Kriteria Keberhasilan

Indikator kinerja atau kriteria keberhasilan merupakan petunjuk atau

tanda yang muncul sebagai wujud dari keberhasilan tindakan. Setelah penelitian

ini dilaksanakan keberhasilan PTK dapat dilihat dengan adanya:

1. 80% penggunaan metode SAS sesuai dengan skenario yang telah

direncanakan dalam upaya peningkatan keterampilan membaca permulaan

siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012;

2. 80% dari jumlah siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran

2011/2012 dapat mencapai ketuntasan tes membaca dengan nilai ≥ 80;

3. Menemukan kendala dan solusi penggunaan metode SAS (Struktural

Analitik Sintetik) dalam upaya peningkatan keterampilan membaca

permulaan siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012.

Page 54: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Setiap tindakan yang

dilaksanakan dimasukkan dalam siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan

yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan tindakan. Penelitian ini dilakukan

sebanyak tiga siklus yang setiap siklus dilakukan minimal tiga kali

pertemuan/mengajar. Mengenai prosedur penelitian tindakan kelas menurut

Kemmis dan Taggart (1999) dapat dilihat pada gambar berikut (Susilo, Chotimah,

dan Dwitasari, 2008: 14):

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Taggart (dalam Susilo, Chotimah, dan Dwitasari, 2008: 14)

1. Rencana Tindakan

a. Siklus I

Perencanaan yang dilaksanakan oleh peneliti, antara lain:

perencanaan pertama, peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan

guru kelas I SD Negeri 2 Ayamputih untuk mengadakan penelitian

tindakan kelas. Perencanaan kedua yaitu menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran tematik. Materi pembelajaran yang direncanakan yaitu

SBK berupa seni musik, Bahasa Indonesia berupa membaca lancar dan

PKn berupa tata tertib. Dalam perencanaan pembelajaran materi

pelajaran SBK diselipkan kedalam kegiatan awal yaitu apersepsi yang

Page 55: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

berupa menyanyikan lagu anak-anak. Sedangkan materi pelajaran PKn

diselipkan ke dalam kegiatan inti yang dijadikan bahan bacaan untuk

pembelajaran membaca lancar pelajaran Bahasa Indonesia. Perencanaan

pembelajaran yang dibuat disesuaikan dengan rumusan masalah atau

indikator yang telah ditentukan pada awal penelitian. Indikator yang akan

dicapai adalah terlaksananya pembelajaran sesuai karakteristik metode

SAS (Struktural Analitik Sintetik) dengan skenario yang telah

direncanakan dan diupayakan dapat meningkatkan keterampilan

membaca siswa kelas I SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012.

Adapun RPP tematik pada siklus I terdapat pada lampiran 3 halaman 156

sampai dengan 174. Perencanaan ketiga, menyiapkan instrumen lembar

observasi diantaranya check list, skala penilaian, dan pedoman

wawancara yang terdapat pada lampiran 6 halaman 213 sampai dengan

226. Kemudian, peneliti menyiapkan media yang terdiri dari kartu huruf,

suku kata, kata, kalimat dan kertas manila untuk mendukung pelaksanaan

penelitian. Perencanaan terakhir yaitu menghubungi teman sejawat untuk

mengobservasi pelaksanaan pembelajaran.

b. Siklus II

Berbekal dari siklus I dan hasil pengamatan proses pembelajaran

membaca dengan menggunakan metode SAS, maka peneliti melanjutkan

ke siklus II dengan perbaikan-perbaikan langkah pembelajaran yang

kurang tepat pada saat siklus I. Dari sepuluh langkah pembelajaran

dikerucutkan menjadi delapan langkah pembelajaran menggunakan

metode SAS dan mengenai media kartu kalimat pada siklus II

direncanakan setiap siswa memperoleh kartu kalimat yang berbeda. Pada

siklus II ini, peneliti merencanakan tiga kali pertemuan dengan waktu 3 x

35 menit setiap pertemuan. Materi membaca Bahasa Indonesia pada

perencanaan siklus II ditematikan dengan materi pelajaran SBK, PKn,

dan IPS.

Peneliti merencanakan ketiga pertemuan tersebut pada hari Rabu

dan Sabtu tepatnya pada tanggal 28, 31 Maret dan 7 April 2012. Sebelum

Page 56: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dilaksanakan tindakan, siswa-siswa diumumkan untuk membawa gunting

untuk proses menguraikan dan menyusun. Sedangkan peneliti membuat

RPP tematik siklus II yang terdapat pada lampiran 4 halaman 166 sampai

halaman 184, instrumen pengamatan siklus II yang terdapat pada

lampiran 8 halaman 219 sampai dengan halaman 232 dan media yang

digunakan dalam pembelajaran membaca. Setelah semua siap digunakan,

maka peneliti menghubungi teman sejawat untuk berpartipasi kembali

untuk memberi masukan akan jalannya proses pembelajaran yang

berlangsung pada siklus II.

c. Siklus III

Berbekal dari hasil observasi siklus I dan II terhadap

pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS

kelas I SD Negeri 2 Ayamputih, menunjukkan adanya peningkatan yang

signifikan dari keterampilan membaca yang dimiliki siswa dengan hasil

tes perbuatan membaca dan tes tertulis yang diperoleh siswa. Hal tersebut

membuat peneliti atau guru merasa puas dengan metode SAS yang

diterapkannya. Kegiatan pembelajaran pada siklus III ini sebagai

pemantapan dari siklus II, karena dalam pelaksanaan siklus II kondisi

belajar siswa telah mengalami banyak perubahan ke arah yang lebih baik

dari siklus I dan pada kondisi awal. Pada siklus III ini, peneliti

merencanakan tindakan sebanyak tiga kali pertemuan, dengan alokasi

waktu 3 x 35 menit setiap pertemuan. Karena penelitian ini dilaksanakan

pada kelas I maka peneliti dalam merencanakan RPP secara tematik

dengan mengambil tiga materi pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, IPA,

dan IPS. Bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar, membaca beberapa

kalimat yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat. Mengenai

kompetensi dasar pada pelajaran IPA berkaitan dengan mengenal

berbagai benda langit melalui pengamatan dan mengenal keadaan cuaca

di sekitar kita. Selanjutnya, materi pelajaran IPS dengan kompetensi

dasar menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami dalam

keluarga dan menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam

Page 57: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

menjaga rumah. Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat tematik

dengan tema budi pekerti. Mengenai RPP tematik siklus III terdapat pada

lampiran 5 dan halaman 185 sampai halaman 203. Peneliti merencanakan

tindakan siklus III dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13, 20, 27 April

2012.

2. Pelaksanaan Tindakan

Mengenai pengertian tindakan menurut Susilo, dkk. (2008)

”Tindakan merupakan implementasi (pelaksanaan) dari semua rencana yang

telah dibuat (hlm. 14). Tindakan yang akan dilaksanakan harus mengacu pada

program yang telah disiapkan dan disepakati bersama dengan teman sejawat.

Pelaksanaan tindakan kelas dalam penelitian ini sebanyak tiga siklus, setiap

siklus terdiri dari tiga pertemuan.

a. Siklus I

Pelaksanaan siklus I bertema kegiatan sehari-hari dengan

mengambil materi pelajaran SBK seni musik, Bahasa Indonesia, dan

PKn. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan alokasi waktu 9 x 35

menit, setiap pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. Kegiatan

pembelajaran dimulai pukul 07.15 sampai dengan pukul 09.00.

Pelaksanaan siklus I pada kegiatan awal dilaksanakan sekitar 10 menit

dengan tujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran yang

kondusif dan menyiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Kegiatan awal seperti salam, berdoa, mengabsen, tes penjajagan, acuan

dan apersepsi. Karena pembelajaran yang dilaksanakan secara tematik,

maka kegiatan apersepsi merupakan implementasi pembelajaran SBK

yang berupa menyanyikan lagu anak-anak dengan judul bangun tidur

yang diiringi tepuk tangan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti.

Kegiatan inti terdiri dari 10 langkah pembelajaran yang

menggunakan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yang

disesuaikan dengan kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Mengenai materi yang dipelajari siswa dalam kegiatan inti diambil dari

materi pelajaran PKn yang berhubungan kegiatan sehari-hari siswa.

Page 58: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Selanjutnya, kegiatan akhir berupa kegiatan evaluasi siklus I yang

dilaksanakan dengan meminta siswa kelas I SD untuk mengerjakan soal

tertulis dan melaksanakan tes perbuatan membaca huruf, kata, dan

kalimat secara bergantian yang digunakan untuk mengukur penguasaan

keterampilan membaca siswa. Kegiatan akhir dilaksanakan selama

kurang lebih 25 menit.

b. Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II bertema lingkungan yang diambil

dari materi pelajaran SBK, Bahasa Indonesia, PKn dan IPS. Pelaksanaan

tindakan siklus II mengalami perbedaan dengan siklus I. Langkah

pembelajaran pada siklus I terdiri dari sepuluh langkah baik pada

kegiatan guru maupun kegiatan siswa. Sementara pada siklus II

mencakup delapan langkah pembelajaran baik pada guru maupun siswa.

Langkah pembelajaran yang berupa kegiatan tanya jawab mengenai tema

pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada kegiatan awal

pembelajaran. Pada kegiatan membaca lancar kartu kalimat tanpa

gambar ditiadakan karena pengulangan dari langkah pembelajaran

sebelumnya. Mengenai materi membaca yang dipelajari siswa pada

siklus II diambilkan dari materi pelajaran PKn dan IPS. Materi pelajaran

PKn berhubungan dengan hak anak di rumah dan disekolah. Sedangkan

materi pelajaran IPS tentang menceritakan pengalaman yang pernah

didengar dari orang lain. Kegiatan akhir pada pelaksanaan tindakan

siklus II sama seperti pada siklus I.

c. Siklus III

Pelaksanaan siklus III dengan tema budi pekerti yang diambil

dari materi pelajaran Bahasa Indonesia, IPA dan IPS. Pelaksanaan

tindakan pada siklus III seperti tindakan siklus II yang meliputi delapan

langkah pembelajaran. Berkaitan dengan materi membaca yang dipelajari

siswa pada siklus II diambilkan dari materi pelajaran IPA dan IPS.

Materi pelajaran IPA terkait dengan benda langit yang tampak pada

malam hari dan siang hari, sedangkan materi pelajaran IPS berkaitan

Page 59: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dengan menceritakan pengalaman yang pernah dialami, ciri-ciri

lingkungan sehat dan cara menjaga lingkungan. Kegiatan akhir pada

pelaksanaan tindakan siklus III sama seperti pada siklus I dan II.

3. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan

dan hasil tindakan tersebut. Pada dasarnya tahap observasi adalah semua

kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam dan mendokumentasikan

setiap indikator keberhasilan dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan

yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh tindakan yang terencana maupun

akibat sampingannya.

a. Siklus I

Kegiatan observasi dilakukan dengan menggunakan alat

pengumpulan data. Adapun instrumen yang digunakan dalam melakukan

observasi (pengamatan) siklus I adalah lembar chek list dan rating scale.

Penggunaan metode metode SAS dalam pembelajaran membaca baik pada

kegiatan guru ataupun siswa diamati dengan menggunakan lembar chek

list dan rating scale. Kegiatan observasi pada siklus I untuk mengamati

sepuluh langkah pembelajaran baik yang dilaksanakan guru maupun

siswa. Kegiatan observasi siklus I dalam penelitian ini dilakukan oleh tiga

observer yang terdiri dari guru kelas I, IV SD Negeri 2 Ayamputih dan

Guru SD Negeri 2 Sidomoro. Hasil dari observasi terhadap pelaksanaan

tindakan digunakan untuk kegiatan refleksi dan menyusun rencana

tindakan siklus II.

b. Siklus II

Kegiatan observasi siklus II dengan menggunakan alat

pengumpulan data yang berupa lembar chek list dan rating scale.

Penggunaan metode metode SAS dalam pembelajaran membaca baik pada

kegiatan guru ataupun siswa diamati dengan menggunakan lembar chek

list dan rating scale. Kegiatan observasi pada siklus II untuk mengamati

delapan langkah pembelajaran baik yang dilaksanakan guru maupun

siswa. Kegiatan observasi siklus II dalam penelitian ini juga dilakukan

Page 60: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

oleh tiga observer seperti siklus I. Hasil dari observasi siklus II terhadap

pelaksanaan tindakan digunakan untuk kegiatan refleksi dan menyusun

rencana tindakan siklus III.

c. Siklus III

Kegiatan observasi siklus III dengan menggunakan alat

pengumpulan data yang sama dengan siklus I dan II yaitu berupa lembar

chek list dan rating scale. Kedua alat tersebut digunakan untuk mengamati

penggunaan metode metode SAS dalam pembelajaran membaca baik pada

kegiatan guru ataupun siswa. Kegiatan observasi pada siklus III untuk

mengamati delapan langkah pembelajaran baik yang dilaksanakan guru

maupun siswa. Kegiatan observasi siklus III dalam penelitian ini juga

dilakukan oleh tiga observer seperti siklus I dan II.

4. Refleksi

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat

pada saat melakukan pengamatan. Data yang didapat kemudian ditafsirkan

dan dicari kejelasanya, dianalisis kemudian disintesiskan sehingga

menghasilkan kesimpulan yang mudah dipahami oleh peneliti dan orang lain.

Tahap ini, peneliti menilai dan menentukan apakah tindakan yang

dilakukan telah mencapai harapan atau belum, apakah tindakan perlu

diadakan perbaikan atau tidak. Dalam proses pengkajian data ini melibatkan

orang luar sebagai kolaborator yaitu peneliti dan teman sejawat secara

langsung berdiskusi untuk menyimpulkan data yang diperoleh sehingga

didapatkan gambaran yang jelas tentang tindakan yang telah dilakukan.

Dengan demikian, setelah peneliti melakukan refleksi terhadap tindakan yang

telah dilakukan maka peneliti dapat menentukan langkah selanjutnya. Hasil

refleksi pada siklus I merupakan tahap awal atau rencana pada siklus

selanjutnya.

a. Siklus I

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer, langkah

pembelajaran membaca dengan metode SAS pada siklus I mengalami

perbaikan. Langkah pembelajaran bertanya jawab tentang tema yang

Page 61: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

terkait dengan yang dipelajari lebih sesuai sebagai kegiatan awal untuk

mempersiapkan kondisi belajar siswa. Langkah pembelajaran bertanya

jawab dalam menguraikan kalimat hingga huruf dan menyusun huruf

hingga kalimat membuat siswa bingung. Oleh karena itu, pada siklus

berikutnya langkah pembelajaran tersebut berupa membimbing siswa

untuk menguraikan kalimat hingga huruf dan menyusun huruf hingga

kalimat secara bergantian. Selain itu, langkah pembelajaran membaca

berupa membaca kartu kalimat tanpa gambar ditiadakan karena merupakan

pengulangan dari langkah sebelumnya. Selanjutnya, langkah pembelajaran

bertanya jawab mengenai isi bacaan yang dibaca kurang menarik perhatian

siswa untuk aktif menjawab. Oleh sebab itu, pada siklus II tanya jawab

mengenai isi bacaan dihubungkan dengan kenyataan yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari siswa.

Selain berpedoman pada uraian perbaikan-perbaikan langkah

pembelajaran tersebut, refleksi siklus I juga menilik pada hasil observasi

terhadap penggunaan metode SAS baik pada guru dan siswa. Persentase

kegiatan siswa dalam melaksanakan metode SAS belum sesuai dengan

indikator keberhasilan penelitian ini yaitu baru mencapai 71%. Di samping

menilik pada proses, hasil belajar berupa keterampilan membaca

permulaan siswa baru mencapai ketuntasan sebesar 45% sebanya 9 siswa.

Proses dan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran menggunakan metode

SAS pada siklus I belum sesuai ukuran keberhasilan penelitian.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran

yang dilaksanakan pada siklus II.

b. Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II telah diperbaiki berdasarkan

refleksi siklus I. Berdasarkan masukan-masukan para observer di siklus

berikutnya peneliti atau guru lebih banyak memberikan penguatan, agar

siswa lebih semangat, berkompetisi memperoleh hasil yang baik dan

senang mengikuti pembelajaran membaca dengan metode SAS. Menilik

pada pelaksanaan pembelajaran membaca dengan metode SAS pada siklus

Page 62: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

II dapat dikatakan berhasil. Namun, hasil belajar berupa keterampilan

membaca permulaan siswa pada siklus II baru mencapai 73% sebanyak 14

siswa dan belum sesuai dengan ukuran keberhasilan dalam penelitian ini.

Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus

III.

c. Siklus III

Pelaksanaan tindakan siklus III telah diperbaiki berdasarkan

refleksi siklus I dan II. Menilik pada penggunaan metode SAS dan hasil

belajar berupa keterampilan membaca telah sesuai dengan ukuran

keberhasilan dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti

mencukupkan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode

SAS di siklus II ini. Mengenai tiga siswa yang belum tuntas dalam

keterampilan membaca akan ditindaklanjuti oleh guru kelas I SD Negeri 2

Ayamputih.

Page 63: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Ayamputih yang terletak di

Jalan Daendels No. 702 Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten

Kebumen. SD Negeri 2 Ayamputih yang memiliki siswa sebanyak 126 dengan

jumlah siswa laki-laki sebanyak 62 dan siswa perempuan sebanyak 64. Kelas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas I SD tahun ajaran 2011/2012

dengan jumlah siswa sebanyak 19, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa

perempuan.

Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengadakan

observasi awal yaitu dengan melakukan wawancara dengan guru kelas I SD.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, diutarakan bahwa pelaksanaan

pembelajaran membaca masih belum efektif. Siswa kelas I SD tersebut masih

kesulitan membaca kata dan kalimat secara lancar dengan memperhatikan intonasi

yang tepat. Sebagian besar dari mereka masih mengeja dan membutuhkan waktu

lama saat membaca kata dan kalimat. Hal ini disebabkan karena pembelajaran

yang telah dilaksanakan kurang mengaktifkan dan kurang memberikan

kesempatan pada siswa untuk belajar menemukan sendiri. Siswa kelas I masih

dijadikan objek pembelajaran bukan subjek pembelajaran.

Guru kelas I SD selama ini melaksanakan pembelajaran dengan media

seadanya cukup dengan papan tulis dan kapur. Siswa belajar membaca kata yang,

kemudian guru melatih siswa untuk membaca kalimat yang ditampilkan di papan

tulis. Proses membaca kata dan kalimat tanpa adanya proses penguraian kalimat

ke kata, dari kata ke suku kata, dari suku kata menjadi huruf dan proses sintetik

untuk menyusun huruf hingga kalimat serta tidak adanya kegiatan belajar yang

bermakna yaitu belajar menemukan sendiri pengalaman membaca secara

berulang-ulang membuat siswa sulit dan lama untuk memahami cara membaca

yang lancar.

Page 64: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan diawali tes awal yang

dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012 dengan setiap siswa secara

bergantian membaca huruf, kata dan kalimat. Hal ini dilaksanakan untuk

mengetahui kondisi awal siswa tentang keterampilan membaca yang dimilikinya.

Berikut ini hasil tes awal keterampilan membaca lancar dengan intonasi yang

tepat siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012. Distribusi

frekuensi perolehan nilai pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Distribusi Nilai Hasil Pretest Interval Frekuensi % Keterangan

Relatif Kumulatif 40 – 47 48 – 55 56 – 63 64 – 71 72 – 79 80 – 87

1 4 5 3 0 6

5 21 26 16 0 32

5 26 52 68 68 100

Belum Belum Belum Belum Belum Tuntas

Jumlah 19 Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 15 hlm 256.

Berpedoman pada tabel 4, terlihat bahwa dari 19 siswa memiliki

keterampilan membaca yang berbeda-beda. Dari 19 siswa yang dinyatakan tuntas

untuk membaca lancar ada 6 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak

13 siswa, dengan memiliki kemampuan yang berbeda. Ada 3 siswa dengan nilai

70 dapat membaca lancar huruf dan kata, tetapi saat membaca kalimat belum

lancar dan intonasinya belum tepat. Ada juga 5 siswa dengan nilai 60 mampu

membaca lancar huruf dan kata, tetapi belum lancar dan saat membaca kalimat

intonasinya belum tepat. Masih ada 5 siswa yang memiliki kemampuan berbeda, 4

siswa dengan nilai 50 baru mampu membaca lancar huruf, saat membaca kata dan

kalimat masih mengeja dan intonasinya belum tepat. Ada juga 1 siswa yang

belum lancar dalam membaca huruf, kata maupun kalimat. Persentase tuntas dan

belum tuntas dapat juga dilihat pada 4 di bawah ini.

Page 65: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 4. Hasil Perolehan Nilai Pretest

Penilaian pretest tersebut menandakan bahwa pembelajaran membaca

yang telah dilaksanakan belum sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti

akan berusaha memperbaiki keadaan tersebut dan berencana meningkatkan

kemampuan membaca yang dimiliki siswa hingga terampil dalam membaca lancar

huruf, kata dan kalimat yang terdiri dari 3-5 kata dengan intonasi yang tepat.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I

Pelaksanaan siklus I mencakup empat tahap yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Peneliti menerapkan

langkah-langkah metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) sesuai dengan

yang direncanakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang ditematikan

dengan mata pelajaran SBK dan PKn.

a. Perencanaan Siklus I

Perencanaan yang dilaksanakan oleh peneliti, antara lain:

perencanaan pertama, peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan

guru kelas I SD Negeri 2 Ayamputih untuk mengadakan penelitian

tindakan kelas. Perencanaan kedua yaitu menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran tematik. Materi pembelajaran yang direncanakan yaitu

SBK berupa seni musik, Bahasa Indonesia berupa membaca lancar dan

PKn berupa tata tertib. Dalam perencanaan pembelajaran materi

pelajaran SBK diselipkan kedalam kegiatan awal yaitu apersepsi yang

berupa menyanyikan lagu anak-anak. Sedangkan materi pelajaran PKn

68%

32%Belum TuntasTuntas

Page 66: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

diselipkan ke dalam kegiatan inti yang dijadikan bahan bacaan untuk

pembelajaran membaca lancar pelajaran Bahasa Indonesia. Perencanaan

pembelajaran yang dibuat disesuaikan dengan rumusan masalah atau

indikator yang telah ditentukan pada awal penelitian. Indikator yang akan

dicapai adalah terlaksananya pembelajaran sesuai karakteristik metode

SAS (Struktural Analitik Sintetik) dengan skenario yang telah

direncanakan dan diupayakan dapat meningkatkan keterampilan

membaca siswa kelas I SDN 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012.

Adapun RPP tematik pada siklus I terdapat pada lampiran 3 halaman 156

sampai dengan 174. Perencanaan ketiga, menyiapkan instrumen lembar

observasi diantaranya check list, skala penilaian, dan pedoman

wawancara yang terdapat pada lampiran 6 halaman 213 sampai dengan

227. Kemudian, peneliti menyiapkan media yang terdiri dari kartu huruf,

suku kata, kata, kalimat dan kertas manila untuk mendukung pelaksanaan

penelitian. Perencanaan terakhir yaitu menghubungi teman sejawat untuk

mengobservasi pelaksanaan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I merupakan implementasi

dari perencanaan tindakan penelitian yang dikerucutkan ke rencana

pembelajaran (RPP) tematik yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan

dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan, yaitu pada hari Rabu tanggal

22 Februari, 29 Februari dan 7 Maret 2012.

1) Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan alokasi waktu 9

x 35 menit, setiap pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit.

Subjek penelitian terdiri dari semua siswa kelas I Sekolah Dasar

Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 19

siswa dengan rincian siswa laki-laki berjumlah 10 dan siswa

perempuan berjumlah 9. Kegiatan pembelajaran dimulai pukul 07.

15 sampai dengan pukul 09.00.

Page 67: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Pelaksanaan siklus I pertemuan I pada kegiatan awal

dilaksanakan sekitar 10 menit dengan tujuan untuk menciptakan

kondisi lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menyiapkan

siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan awal seperti

salam, berdoa, mengabsen, tes penjajagan, acuan dan apersepsi.

Karena pembelajaran yang dilaksanakan secara tematik, maka

kegiatan apersepsi merupakan implementasi pembelajaran SBK yang

berupa menyanyikan lagu anak-anak dengan judul bangun tidur yang

diiringi tepuk tangan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti.

Kegiatan inti merupakan pelaksanaan tindakan dari

penelitian dan dilaksanakan selama sekitar 70 menit. Kegiatan inti

terdiri dari 10 langkah pembelajaran yang menggunakan metode

SAS (Struktural Analitik Sintetik) yang disesuaikan dengan kegiatan

eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, siswa

bertanya jawab dengan guru sesuai tema yang disajikan yaitu

kegiatan sehari-hari yang dilakukannya. Setelah itu, guru

menampilkan dua gambar yang terkait dengan tema kegiatan sehari-

hari dan bercerita tentang gambar tersebut, kemudian beberapa siswa

diberi kesempatan menempelkan kartu kalimat sesuai gambar.

Mengenai kegiatan elaborasi terdiri dari enam langkah

pembelajaran, namun dalam praktiknya dilaksanakan lima langkah

yaitu siswa membaca kartu kalimat sesuai gambar secara klasikal,

yang dilanjutkan dengan kegiatan analitik dan sintetik. Guru

memberikan contoh menguraikan kalimat menjadi kata, kemudian

memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk menguraikan

kata hingga menjadi huruf secara bergantian di papan tulis. Guru

membimbing siswa untuk membaca hasil uraian kalimat hingga

huruf tersebut secara klasikal dan kelompok. Sedangkan kegiatan

sintetik, guru memberikan contoh menyusun uraian huruf menjadi

suku kata dan memberi kesempatan kepada beberapa siswa

menyusun suku kata hingga menjadi kalimat. Selanjutnya guru

Page 68: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih membaca hasil

susunan huruf hingga kalimat.

Berkaitan dengan kegiatan konfirmasi, dalam kegiatan inti

ini berupa pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca teks

bacaan yang diambil dari buku pelajaran PKn dan dilaksanakan

secara klasikal, kelompok dan individu. Kegiatan selanjutnya guru

bertanya jawab dengan siswa mengenai isi teks bacaan yang

dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga

menyimpang dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

Kegiatan akhir berupa kegiatan evaluasi siklus I pada

pertemuan I. Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan meminta siswa

kelas I SD untuk mengerjakan soal tertulis dan melaksanakan tes

perbuatan membaca huruf, kata, dan kalimat secara bergantian yang

digunakan untuk mengukur penguasaan keterampilan membaca

siswa. Kegiatan akhir dilaksanakan selama kurang lebih 25 menit.

2) Pertemuan II

Sesuai RPP tematik yang direncanakan, kegiatan

pembelajaran dilaksanakan dengan alokasi 3 x 35 menit. Pertemuan

II ini dilaksanakan hari Rabu tanggal 29 Februari 2012, dimulai

pukul 07.15 sampai dengan 09.00. Kegiatan awal dilaksanakan

sekitar 10 menit dengan tujuan untuk menciptakan kondisi

lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menyiapkan siswa

untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Karena pembelajaran yang

dilaksanakan secara tematik, maka peneliti menggunakan kegiatan

apersepsi yang berupa nyanyian lagu anak-anak dengan judul pergi

belajar yang diiringi tepuk tangan dijadikan sebagai implementasi

dari pembelajaran SBK, kemudian dilanjutkan kegiatan inti.

Kegiatan inti terdiri dari tiga tahap yang meliputi eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi, pada pertemuan kedua diawali dengan

eksplorasi yaitu guru bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan

sehari-hari pada pagi dan sore hari, kemudian guru menampilkan dua

Page 69: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

gambar yang dijadikan sebagai bahan cerita. Guru bercerita secara

runtut disertai tanya jawab dengan siswa tentang gambar yang telah

ditampilkan. Guru membagikan kertas manila, kartu kalimat, kata,

suku kata dan huruf kepada setiap siswa untuk melaksanakan

kegiatan eksplorasi yang kedua yaitu menempelkan kartu kalimat

sesuai gambar yang ditampilkan guru pada kertas manila yang

dimilikinya.

Memasuki kegiatan elaborasi, pertama siswa membaca

lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan memperhatikan intonasi

yang tepat. Kedua, siswa dibimbing guru membaca lancar kartu

kalimat tanpa gambar dengan intonasi yang tepat. Kegiatan elaborasi

yang ketiga guru bertanya jawab dengan siswa menguraikan kalimat

hingga menjadi huruf. Ketika bertanya jawab dengan guru, setiap

siswa memiliki aktivitas menguraikan kalimat yang telah

ditempelkan pada kertas manilanya hingga menjadi huruf. Hasil

uraian kalimat hingga menjadi huruf dibaca secara klasikal dan

kadang-kadang guru menunjuk beberapa siswa secara individu untuk

membacanya. Selanjutnya guru bertanya jawab dengan siswa untuk

menyusun hasil uraian huruf hingga menjadi kalimat, kemudian

dilanjutkan berlatih membaca lancar hasil susunan huruf hingga

menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat.

Kegiatan konfirmasi mencakup dua langkah, tetapi yang

terlaksana hanya satu yaitu siswa secara klasikal, kelompok dan

beberapa individu membaca kalimat yang ada dalam teks bacaan

yang diambil dari materi pelajaran PKn tentang tata tertib di sekolah.

Kegiatan yang tidak terlaksana yaitu guru bertanya jawab dengan

siswa mengenai isi teks bacaan yang dibaca.

Memasuki kegiatan akhir ini merupakan kegiatan evaluasi

siklus I pada pertemuan II. Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan

meminta siswa kelas I SD untuk mengerjakan soal tertulis dan

melaksanakan tes perbuatan membaca secara bergantian yang

Page 70: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

digunakan untuk mengukur penguasaan keterampilan membaca

siswa. Kegiatan akhir dilaksanakan sekitar 25 menit.

3) Pertemuan III

Pertemuan ketiga diawali dengan kegiatan awal yang

dilaksanakan selama ± 10 menit dengan tujuan untuk menciptakan

kondisi lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menyiapkan

siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Karena pembelajaran

yang dilaksanakan secara tematik, maka peneliti menggunakan

kegiatan apersepsi yang berupa nyanyian lagu anak-anak dengan

judul kring kring yang diiringi tepuk tangan dijadikan sebagai

pembelajaran SBK, kemudian dilanjutkan kegiatan inti.

Kegiatan inti pertemuan III dilaksanakan selama kurang

lebih 70 menit yang dimulai dari pukul 07.15 sampai dengan pukul

08.35. Kegiatan inti yang dilaksanakan mencakup sepuluh langkah

pembelajaran yang disesuaikan dengan eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi Dari kesepuluh langkah tersebut terlaksana semua.

Kegiatan pertama yaitu eksplorasi mencakup guru bertanya jawab

dengan siswa mengenai kegiatan sehari-hari yang dilakukannya dan

dilanjutkan menampilkan dua gambar disertai bercerita tentang

gambar tersebut. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menempelkan kartu kalimat sesuai gambar pada kertas manila

yang dimilikinya.

Meningkat kegiatan selanjutnya berupa elaborasi, yang

diawali dengan siswa memperhatikan contoh membaca lancar kartu

kalimat dengan intonasi yang tepat. Siswa berlatih membaca lancar

kartu kalimat dengan intonasi yang tepat secara klasikal sesuai

gambar dan tanpa gambar. Kegiatan elaborasi berikutnya bertanya

jawab untuk menguraikan kalimat hingga menjadi huruf yang

dilanjutkan dengan kegiatan membaca lancar uraian kalimat hingga

huruf dengan intonasi yang tepat. Berikutnya guru bertanya jawab

dengan siswa untuk menyusun huruf menjadi suku kata, dari suku

Page 71: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

kata menjadi kata dan terakhir dari kata menjadi kalimat. Ketika

bertanya jawab, siswa mempunyai kegiatan menyusun uraian huruf

hingga menjadi kalimat pada kertas yang diterimanya. Siswa

membaca hasil menyusun secara klasikal. Kegiatan inti yang akhir

berupa pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca teks

bacaan yang disediakan secara bersama, kelompok dan beberapa

siswa secara individu dan bertanya jawab dengan guru tentang isi

teks bacaan yang dibaca.

Kegiatan akhir pada pertemuan tiga ini merupakan kegiatan

evaluasi siklus I pada pertemuan III. Kegiatan evaluasi dilaksanakan

dengan meminta siswa kelas I SD untuk mengerjakan soal tertulis

dan melaksanakan tes perbuatan membaca secara bergantian yang

digunakan untuk mengukur penguasaan keterampilan membaca

siswa. Kegiatan akhir dilaksanakan sekitar 25 menit.

c. Hasil Observasi Siklus I

Tahap ini merupakan tahap pengamatan proses pembelajaran

dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir selama penelitian

tindakan kelas berlangsung. Hasil observasi diperoleh melalui

wawancara, chek list, skala penilaian, dan pedoman penilaian tes

perbuatan membaca. Melalui wawancara, chek list, dan skala penilaian

ditujukan untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan langkah-langkah

metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) baik pada guru maupun siswa

selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan pedoman penilaian tes

perbuatan membaca untuk mengamati siswa dalam kegiatan evaluasi.

Observer yang membantu proses penelitian ini adalah guru kelas I, guru

kelas IV SDN 2 Ayamputih dan guru SD Negeri 2 Sidomoro.

1) Pertemuan I

Observer mengamati proses penggunaan metode SAS baik

yang dilakukan guru maupun siswa. Berikut ini hasil observasi

terhadap kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung:

Page 72: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 5. Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I

Aspek yang Diamati Pertemuan I

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukannya

4 4 4 12 100

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

4 4 4 12 100

Memberi kesempatan kepada siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

3 3 2 8 67

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat tanpa gambar dengan intonasi yang tepat

0 0 0 0 0

Bertanya jawab dengan siswa menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf secara lancar dan tepat

4 4 4 12 100

Membimbing siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

3 4 3 10 83

Bertanya jawab dengan siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula secara lancar dan tepat

4 2 4 10 83

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan di buku dengan memperhatikan intonasi yang tepat

3 4 3 10 83

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca

4 4 4 12 100

Jumlah 32 32 31 95 791 Rata-rata per Aspek 3,2 3,2 3,1 3,2 79

Page 73: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 5 menerangkan bahwa rata-rata per aspek

pembelajaran yang dilakukan guru sudah baik dengan rata-rata 3,2.

Guru telah melaksanakan langkah pembelajaran secara runtut, hanya

saja ada langkah pembelajaran yang tidak dilaksanakan secara

maksimal dan belum dilaksanakan. Pertama, langkah pembelajaran

untuk memberi kesempatan kepada siswa membaca kalimat sesuai

gambar dengan intonasi kurang tepat dengan persentase 67%.

Kedua, memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca lancar

susunan huruf hingga menjadi kalimat belum memperhatikan

intonasi yang tepat dengan persentase 75%. Ketiga, langkah

pembelajaran yang berupa membimbing membaca lancar kalimat

dengan intonasi yang tepat tanpa gambar belum terlaksana.

Page 74: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 6. Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan I

Aspek yang Diamati Pertemuan I

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menjawab kegiatan sehari-hari yang dilakukannya

4 4 4 12 100

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

4 4 3 11 92

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

3 3 2 8 67

Membaca lancar kartu kalimat tanpa gambar dengan intonasi yang tepat

0 0 0 0 0

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

4 4 3 11 92

Membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

3 4 2 9 75

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula bersama guru dengan lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar teks bacaan di buku dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca

3 3 4 10 83

Jumlah 30 31 27 88 734 Rata-rata per Aspek 3,0 3,1 2,7 2,9 73

Berdasarkan data hasil observasi pada tabel 5 dan 6

menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran membaca dengan

metode SAS berjalan cukup baik. Kegiatan siswa dan guru dinilai

Page 75: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

oleh tiga observer dengan nilai rata-rata 3,2 dan 2,9. Jika kedua nilai

tersebut dirata-ratakan menjadi 3,1 termasuk dalam kategori baik.

Dalam bentuk persentase pelaksanaan pembelajaran membaca baik

guru dan siswa dirata-rata 76% termasuk dalam kategori cukup baik.

Disamping observasi terhadap proses pembelajaran, pada

penelitian ini juga melaksanakan observasi hasil yang digunakan

untuk mengetahui keterampilan membaca setiap siswa melalui tes

perbuatan membaca dan mengerjakan soal tertulis yang dilakukan

pada akhir pembelajaran. Adapun penilaian hasil melalui tes

membaca yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 7. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus I Pertemuan I

Interval Frekuensi % Keterangan

Relatif Kumulatif 29 – 40 41 – 52 53 – 64 65 – 76 77 – 88 89 – 100

1 3 1 6 5 3

5 16 5 32 26 16

5 21 26 58 84 100

Belum Belum Belum Belum Tuntas Tuntas

Jumlah 19 100 Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 257.

Berdasarkan tabel 7, dari 19 siswa kelas 1 ada 8 siswa

dengan persentase 42% yang sudah tuntas dalam membaca lancar

huruf, kata dan kalimat dengan nilai antara 80-100. Sedangkan yang

belum tuntas 58%. Mengenai 11 siswa lainnya masih perlu berlatih

lebih giat. Siswa-siswa tersebut memiliki kemampuan yang berbeda,

6 siswa dengan nilai 70 sudah lancar dalam membaca huruf, tetapi

kata dan kalimat belum lancar dan belum memperhatikan intonasi.

Kemampuan 1 siswa lainnya dengan nilai 60 yaitu dapat membaca

huruf dan kata dengan lancar, tetapi belum memperhatikan intonasi,

selanjutnya siswa tersebut saat membaca kalimat belum lancar dan

intonasinya belum tepat. Siswa lain yang bernilai 50 baru lancar

Page 76: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

dalam membaca huruf, tetapi saat membaca kata dan kalimat belum

lancar dan intonasinya belum tepat. Ada satu siswa yang nilainya 40,

belum mampu membaca lancar huruf, kata dan kalimat. Berikut

penilaian hasil secara tertulis yang diperoleh.

Tabel 8. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus I Pertemuan I

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90

1 3 3 3 8 1

5 16 16 16 42 5

5 21 37 53 95 100

Belum Belum Belum Belum Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 257.

Mengacu pada tabel 8, diketahui bahwa siswa yang tuntas

tentang keterampilan membaca secara tertulis baru 47% dengan

jumlah siswa 9 siswa yang memperoleh nilai 80-100. Siswa yang

belum tuntas sekitar 63% dengan jumlah siswa sebanyak 10.

Hasil tes perbuatan dan tes tertulis merupakan hasil

observasi terhadap keterampilan membaca yang dimiliki siswa. Oleh

karena itu, keterampilan membaca yang dimiliki siswa dapat dirata-

ratakan dari hasil tes perbuatan dan tes tertulis yang telah tuntas

dibagi dua. Perolehan tes perbuatan yang tuntas mencapai 42%

sedangkan tes tertulisnya mencapai 47%, jadi keterampilan

membaca yang dimiliki siswa pada siklus I pertemuan I ini sebesar

45% dengan jumlah siswa sebanyak 9 siswa. Sedangkan siswa yang

belum tuntas sebanyak 10 siswa dengan Persentase 55%. Berikut

perolehan nilai keterampilan membaca pada siklus I pertemuan I

yang didasarkan atas rata-rata ketuntasan tes perbuatan membaca

dan tes tertulis.

Page 77: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar 5. Perolehan Nilai Keterampilan Membaca Siklus I Pertemuan I

Berpedoman pada gambar 5 di atas keterampilan membaca

siswa pada siklus I pertemuan I mencapai 45% dengan jumlah siswa

yang tuntas sebanyak 9 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa

keterampilan membaca siswa masih rendah. Oleh karena itu, peneliti

akan memperbaiki langkah pembelajaran yang dilaksanakan siswa

dengan cara setiap siswa diberi kesempatan yang sama untuk

melaksanakan semua langkah pembelajaran yang direncanakan pada

pertemuan berikutnya.

2) Pertemuan II

Observasi dilaksanakan untuk mengamati proses

pembelajaran dengan menggunakan metode SAS dan terhadap

penilaian hasil belajar membaca. Berikut hasil observasi terhadap

proses penggunaan metode SAS selama pembelajaran dan hasil

penilaian hasil belajar membaca.

45%

55%TuntasBelum Tuntas

Page 78: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 9. Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II

Aspek yang Diamati Pertemuan II

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukannya

3 3 3 9 75

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

4 4 4 12 100

Memberi kesempatan kepada siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat tanpa gambar dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Bertanya jawab dengan siswa menguraikan atau mem-bongkar kalimat hingga menjadi huruf secara lancar dan tepat

4 4 4 12 100

Membimbing siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Bertanya jawab dengan siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula secara lancar dan tepat

4 3 3 10 83

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan di buku dengan mem-perhatikan intonasi yang tepat

4 3 3 10 83

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca

0 0 0 0 0

Jumlah 32 30 30 92 766 Rata-rata per Aspek 3,2 3,0 3,0 3,1 76,6

Page 79: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Mengacu pada tabel 9, penggunaan metode SAS pada

kegiatan guru siklus I pertemuan II ini termasuk dalam kategori baik.

Namun ada satu langkah pembelajaran yang tidak terlaksana yaitu

bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca.

Tabel 10. Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan II

Aspek yang Diamati Pertemuan II

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menjawab kegiatan sehari-hari yang dilakukannya

4 4 4 12 100

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

2 3 2 7 58

Membaca lancar kartu kalimat tanpa gambar dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

2 3 2 7 58

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula bersama guru dengan lancar dan tepat

3 2 3 8 67

Membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

2 3 2 7 58

Berlatih membaca lancar teks bacaan di buku dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca

0 0 0 0 0

Jumlah 25 27 25 77 641 Rata-rata per Aspek 2,5 2,7 2,5 2,6 64

Page 80: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Berdasarkan hasil observasi pada tabel 9 dan 10 terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode SAS baik

yang dilakukan oleh siswa ataupun guru dinilai cukup baik dengan

rata-rata 2,9. Pelaksanaan pembelajaran membaca pada pertemuan II

ini dengan persentase baik dari kegiatan guru dan siswa dirata-rata

menjadi 70% dalam kategori cukup baik.

Hasil observasi melalui wawancara pada pertemuan kedua

yaitu pada awal pembelajaran terlihat bahwa siswa semangat untuk

mengikuti kegiatan belajar membaca. Apalagi saat guru akan

menampilkan dua gambar di papan tulis dan bercerita tentang

gambar tersebut, siswa terlihat tenang dan konsentrasi untuk belajar.

Selanjutnya wajah setiap siswa terkejut ketika memperoleh satu

bendel kartu kalimat, kata, suku kata dan huruf. Guru memberi

kesempatan kepada setiap siswa untuk menempelkan kartu kalimat

yang sesuai gambar. Kemudian terlihatlah wajah-wajah bingung bagi

setiap siswa, oleh karena itu guru memulai membimbing secara

klasikal untuk menempelkan kartu kalimat yang sesuai gambar.

Kartu kalimat telah tertempel, guru memberi kesempatan kepada

semua siswa untuk membaca kartu kalimat tersebut dengan intonasi

yang tepat. Namun masih banyak siswa yang membaca lancar tetapi

intonasinya belum tepat, sehingga guru memberi contoh membaca

lancar dengan intonasi yang tepat.

Memasuki kegiatan berikutnya, kembali terlihat siswa-

siswa bertanya jawab dengan guru untuk menguraikan kalimat

hingga menjadi huruf, tetapi masih banyak siswa yang belum lancar

dan memerlukan bimbingan dari guru. Hal ini diperkirakan karena

beberapa hal yaitu kartu kalimat yang diperoleh siswa laki-laki

dengan perempuan berbeda dan pada saat pertemuan I tidak semua

siswa memiliki kesempatan untuk menempel, menguraikan dan

menyusun. Suasana pembelajaran juga terlihat tidak kondusif, siswa

laki-laki dengan siswa perempuan berebut untuk dibimbing dalam

Page 81: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

menguraikan dan menyusun huruf, suku kata, kata dan kalimat.

Melihat suasana yang tidak kondusif, akhirnya langkah pembelajaran

yang kesepuluh tidak terlaksana

Disamping observasi terhadap proses pembelajaran, ada juga

observasi hasil belajar membaca dengan perbuatan dan secara

tertulis yang digunakan untuk mengetahui keterampilan membaca.

Setiap siswa melaksanakan tes perbuatan membaca dan mengerjakan

soal tertulis yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Adapun

penilaian hasil melalui tes membaca yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 11. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus I Pertemuan II

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100

4 1 6 2 1 5

21 5 32 11 5 26

21 26 58 69 74 100

Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 257.

Berdasarkan tabel 11 di atas, menerangkan bahwa siswa yang

telah tuntas membaca adalah siswa yang mendapat nilai 80-100. Dari

19 siswa, ada 8 siswa yang sudah tuntas dalam membaca dengan

persentase 42%. Sedangkan siswa yang belum tuntas ada 11 dengan

jumlah persentase 58%. Berikutnya ada 5 siswa dengan nilai 70

mampu membaca lancar huruf, tetapi saat membaca huruf, kata dan

kalimat belum memperhatikan intonasi yang tepat. Diantara 19 siswa

tersebut masih ada 2 siswa dengan nilai 60 yang baru mampu

membaca lancar huruf dan kata, tetapi belum lancar dalam membaca

kalimat. Masih ada juga 4 siswa memperoleh nilai 50 yang baru

mampu membaca lancar huruf. Disamping adanya hasil belajar

Page 82: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dengan perbuatan membaca, ada juga hasil belajar secara tertulis.

Berikut hasil tes tertulis siklus I Pertemuan II:

Tabel 12. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus I Pertemuan II

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 - 100

4 3 3 6 2 1

21 16 16 31 11 5

21 37 53 84 95 100

Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19

Lebih lengkap tabel 12 dapat dilihat pada lampiran 15

halaman 257. Mengacu pada tabel 12 di atas, diketahui bahwa siswa

baru tuntas tentang keterampilan membaca secara tertulis baru 47%.

Siswa yang belum tuntas sekitar 53%. Hasil tes perbuatan dan tes

tertulis merupakan hasil observasi terhadap keterampilan membaca

yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, keterampilan membaca yang

dimiliki siswa dapat dirata-ratakan dari hasil tes perbuatan dan tes

tertulis yang telah tuntas dibagi dua. Perolehan tes perbuatan yang

tuntas mencapai 42% sedangkan tes tertulis mencapai 47%, jadi

keterampilan membaca yang dimiliki siswa pada siklus I pertemuan

II ini sebesar 45% dengan jumlah siswa sebanyak 9.

3) Pertemuan III

Observasi dilaksanakan untuk mengamati proses

pembelajaran dengan menggunakan metode SAS dan terhadap

penilaian hasil belajar membaca. Semua langkah pembelajaran pada

pertemuan tiga ini terlaksana semua. Berikut hasil observasi terhadap

proses penggunaan metode SAS selama pembelajaran dan penilaian

hasil belajar membaca.

Page 83: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 13. Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan III

Aspek yang Diamati Pertemuan III

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukannya

3 3 3 9 75

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

4 4 4 12 100

Memberi kesempatan kepada siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat tanpa gambar dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Bertanya jawab dengan siswa menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf secara lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Membimbing siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Bertanya jawab dengan siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula secara lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan di buku dengan memperhatikan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca

3 3 3 9 75

Jumlah 34 34 34 102 875 Rata-rata per Aspek 3,4 3,4 3,4 3,4 88

Page 84: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 14. Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan III

Aspek yang Diamati Pertemuan III

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menjawab kegiatan sehari-hari yang dilakukannya

3 3 3 9 75

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

4 4 3 11 92

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Membaca lancar kartu kalimat tanpa gambar dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula bersama guru dengan lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar teks bacaan di buku dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca

3 3 3 9 75

Jumlah 31 31 30 92 767 Rata-rata per Aspek 3,1 3.1 3,0 3,1 77

Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran

membaca dengan metode SAS dapat dilihat dari tabel 13 dan 14.

Hasil pengamatan terhadap guru dengan rata-rata per aspek 3,4 dan

siswa 3,1. Jika hasil tersebut dirata-rata, maka diperoleh rata-rata per

Page 85: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

aspek 3,3 dan termasuk dalam kategori pembelajaran berjalan

dengan baik.

Selanjutnya secara rinci pembelajaran membaca dengan

metode SAS yang tergambar pada lembar observasi dan wawancara

oleh tiga observer. Pada kegiatan inti yang terlaksana pada

pertemuan III ini dimulai dengan guru menanyakan kepada siswa

tentang kegiatan yang dilakukan sehari-hari oleh siswa yang

dimaksudkan untuk menyiapkan siswa belajar, tetapi disarankan oleh

ketiga observer pada langkah pertama hendaknya dimasukkan pada

kegiatan awal pembelajaran yaitu kegiatan tes penjajagan.

Selanjutnya guru menampilkan dua gambar yang ditempelkan di

papan tulis dan guru bercerita sesuai gambar. Kegiatan ini cukup

berkesan kepada siswa, terlihat semua siswa tenang memperhatikan

gambar dan cerita guru.

Kegiatan berikutnya, terlihat setiap siswa tidak sabar untuk

memperoleh satu bendel media yang terdiri dari kartu kalimat, kata,

suku kata dan huruf. Siswa berlomba untuk menyelesaikan kegiatan

menempel kartu kalimat pada kertas manila yang diperolehnya.

Selesai menempel kalimat, guru memberikan kesempatan membaca

kepada siswa. Karena kartu kalimat yang diperoleh oleh setiap siswa

sama, maka guru memberi kesempatan membaca lancar kartu

kalimat dengan intonasi yang tepat secara klasikal, kelompok dan

individu. Namun kesempatan tersebut belum dilaksanakan secara

maksimal, ada beberapa siswa yang belum memperhatikan intonasi

yang tepat saat membaca. Oleh karena itu, guru memberi contoh dan

membimbing siswa untuk membaca lancar kartu kalimat dengan

intonasi tepat. Berdasarkan observer, kegiatan membaca lancar pada

pertemuan III ini terlihat banyak siswa yang menghafal kalimat

bukan membaca. Selain itu, kegiatan membaca lancar tanpa gambar

tidak memiliki dampak yang besar bagi kemampuan siswa dalam

Page 86: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

membaca, untuk itu pada siklus berikutnya kegiatan membaca

kalimat tanpa gambar dihilangkan.

Meningkat kegiatan pembelajaran selanjutnya yaitu

menguraikan kalimat hingga menjadi huruf, ada sebagian siswa yang

mengalami kesulitan. Terlihat 6 siswa belum lancar dalam

menguraikan, siswa masih membutuhkan bimbingan guru. Siswa-

siswa tersebut saat menguraikan kalimat hingga menjadi huruf selalu

bertanya pada guru dan meminta untuk dibimbing. Selanjutnya,

tampak guru memberi kesempatan pada siswa untuk membacakan

hasil menempel kalimat dan menguraikan kalimat hingga huruf

secara klasikal, kelompok dan individu yang dilanjutkan siswa

menyusun huruf hingga menjadi kalimat. Namun, masih ada,

keenam siswa yang belum lancar menguraikan kalimat hingga

menjadi huruf tersebut juga belum lancar dalam menyusun huruf

hingga kalimat. Mengenai kegiatan selanjutnya yaitu siswa membaca

lancar teks bacaan secara klasikal, kelompok dan individu, tetapi saat

membaca masih belum memperhatikan intonasi secara tepat. Guna

mengetahui pemahaman siswa tentang isi teks bacaan yang dibaca,

guru bertanya jawab dengan siswa sesuai isi bacaan yang telah

dibaca siswa.

Selain adanya observasi proses pembelajaran juga ada

observasi hasil yang digunakan untuk mengetahui keterampilan

membaca setiap siswa melalui tes perbuatan membaca dan

mengerjakan soal tertulis yang dilakukan pada akhir pembelajaran.

Adapun penilaian hasil melalui tes membaca yang diperoleh sebagai

berikut:

Page 87: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 15. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus I Pertemuan III

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

53 – 60 61 – 68 69 – 76 77 – 84 85 – 92 93 – 100

5 0 3 3 1 7

26 0 16 16 5 37

26 26 42 58 63 100

Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 257.

Berdasarkan tabel 15, dari 19 siswa kelas 1 ada 11 siswa

dengan persentase 58% yang sudah tuntas dalam membaca lancar

huruf, kata dan kalimat dengan intonasi yang tepat dengan perolehan

nilai 80-100. Mengenai 8 siswa lainnya masih perlu berlatih lebih

giat. Siswa-siswa tersebut memiliki kemampuan yang berbeda, 3

siswa dengan nilai 70 yaitu dapat membaca huruf dan kata dengan

lancar, tetapi belum memperhatikan intonasi, selanjutnya siswa

tersebut saat membaca kalimat belum lancar dan intonasinya belum

tepat. Pada pertemuan ketiga ini nilai yang dicapai terendah 60 yaitu

diperoleh oleh 5 siswa Adapun kemampuan yang dimilikinya baru

lancar dalam membaca huruf dengan intonasi yang tepat dan belum

lancar saat membaca kata dan kalimat. Berikut penilaian hasil secara

tertulis yang diperoleh.

Tabel 16. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus I Pertemuan III

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100

2 3 3 5 3 3

10 16 16 26 16 16

10 26 42 68 84 100

Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 257.

Page 88: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Mengacu pada tabel 16 di atas, diketahui bahwa siswa baru

tuntas tentang keterampilan membaca secara tertulis dengan

persentase 58%. Siswa yang belum tuntas sekitar 42%. Hasil tes

perbuatan dan tes tertulis merupakan hasil observasi terhadap

keterampilan membaca yang dimiliki siswa. Oleh karena itu,

keterampilan membaca yang dimiliki siswa dapat dirata-ratakan dari

hasil tes perbuatan dan tes tertulis yang telah tuntas dibagi dua.

Perolehan tes perbuatan yang tuntas mencapai 58% sedangkan tes

tertulisnya mencapai 58%, jadi keterampilan membaca yang dimiliki

siswa pada siklus I pertemuan II ini sebesar 58% dengan jumlah

siswa sebanyak 11 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas

sebanyak 8 siswa.

d. Refleksi Siklus I

Tahap refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji secara

menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah

terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan tindakan

berikutnya. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pada

siklus I yang terdiri dari tiga pertemuan oleh tiga observer, dapat

dijelaskan secara rinci pada setiap pertemuan.

1) Pertemuan I

Pelaksanaan pembelajaran membaca dengan metode SAS

terdiri dari sepuluh langkah pembelajaran. Pertama, bertanya jawab

dengan siswa tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukannya.

Kedua, menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar dan

siswa menempelkan kartu kalimat sesuai gambar. Ketiga, memberi

kesempatan kepada siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai

gambar dengan intonasi yang tepat. Keempat, membimbing siswa

membaca lancar kartu kalimat tanpa gambar dengan intonasi yang

tepat. Kelima, bertanya jawab dengan siswa menguraikan atau

membongkar kalimat hingga menjadi huruf secara lancar dan tepat.

Page 89: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Keenam, membimbing siswa membaca lancar uraian kalimat hingga

menjadi huruf dengan intonasi yang tepat. Ketujuh, bertanya jawab

dengan siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula secara

lancar dan tepat. Kedelapan, memberi kesempatan berlatih membaca

lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan

intonasi yang tepat. Kesembilan, memberi kesempatan berlatih

membaca lancar teks bacaan di buku dengan memperhatikan intonasi

yang tepat. Kesepuluh, bertanya jawab dengan siswa mengenai isi

bacaan yang dibaca.

Berdasarkan hasil observasi oleh ketiga observer pada tabel

5 dan 6, langkah pembelajaran keempat tidak terlaksana sehingga

memperoleh persentase 0%, sedangkan sembilan langkah lainnya

terlaksana dengan persentase rata-rata 76%. Berpedoman pada hasil

observasi oleh observer, ada beberapa langkah pembelajaran yang

perlu diperbaiki pada siklus berikutnya. Langkah kelima yang berupa

bertanya jawab menguraikan kalimat hingga huruf dengan lancar dan

tepat hanya dilaksanakan oleh beberapa siswa saja sehingga siswa

yang tidak mendapat kesempatan menguraikan kalimat hingga huruf

terlihat kecewa. Kemudian langkah keenam juga hanya sebagian

siswa saja yang melaksanakan langkah pembelajaran keenam. Oleh

karena itu, observer menyarankan pada pertemuan berikutnya,

setiap siswa memperoleh kesempatan secara individu untuk

melaksanakan langkah pembelajaran kelima dan keenam.

Penggunaan metode SAS pada siklus I pertemuan I

memiliki beberapa kelebihan. Pertama, siswa terlihat semangat untuk

mengikuti pembelajaran membaca dengan metode SAS. Hal ini

ditunjukkan dengan saat guru memberikan kesempatan menempel

kartu kalimat sesuai gambar, menguraikan kalimat hingga huruf, dan

menyusun huruf hingga kalimat, siswa-siswa terlihat antusias, ikut

aktif dan berebut untuk maju mengerjakan langkah-langkah

pembelajaran tersebut. Kedua, siswa terlihat lebih semangat saat

Page 90: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

berlatih membaca dengan media kartu kalimat, kata, suku kata dan

huruf dengan tulisan yang menarik bagi siswa kelas I SD. Sebelum

adanya penelitian dengan SAS pembelajaran yang dilaksanakan

hanya dengan media papan tulis yang ditulis dengan tulisan kapur

membuat siswa malas untuk belajar membaca.

Di samping memiliki kelebihan, pembelajaran dengan

menggunakan metode SAS pada pertemuan I juga memiliki

kelemahan yaitu sebagian siswa tidak memperoleh kesempatan

untuk menguraikan kalimat hingga huruf dan menyusun huruf

hingga kalimat menyebabkan siswa terlihat ada yang kecewa.

2) Pertemuan II

Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode SAS pada pertemuan II, tampak guru melengkapi langkah

pembelajaran yang belum dilaksanakan pada pertemuan I, yaitu

langkah pembelajaran yang keempat membaca lancar kalimat tanpa

gambar dengan intonasi yang tepat. Langkah tersebut pada

pertemuan II telah terlaksana dengan baik. Pada pertemuan II ini

masih ada juga satu langkah pembelajaran yang terakhir berupa

bertanya jawab dengan siswa mengenai isi teks bacaan yang dibaca

tidak dilaksanakan.

Pembelajaran membaca pada pertemuan II ini, seluruh

siswa memperoleh kesempatan yang sama dari langkah pertama

hingga kesepuluh secara individu membuat siswa yang pada saat

pertemuan I tidak memperoleh kesempatan menempel, menguraikan

kalimat hingga huruf dan menyusun huruf hingga kalimat merasa

bingung dan selalu bertanya kepada guru. Terlebih kartu kalimat

yang digunakan antara siswa laki-laki dan perempuan berbeda.

Suasana belajar pada pertemuan II terlihat ramai, mereka berebut

meminta dibimbing guru. Hal ini memunculkan kelemahan pada

langkah pembelajaran tiga, lima, tujuh dan delapan. Langkah

pembelajaran memberi kesempatan dan bertanya jawab dengan

Page 91: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

siswa kelas I SD kurang efektif, justru membuat siswa bingung. Hal

ini dikarenakan kegiatan belajar yang terjadi sebelum adanya

penelitian, terbiasa mendengar dan jarang melaksanakan aktivitas

dalam belajar secara mandiri.

Walaupun demikian, peneliti masih akan melanjutkan ke

pertemuan III dengan langkah yang sama seperti pertemuan II

dengan harapan siswa dapat berubah mampu lebih mandiri dalam

belajar, khususnya pada langkah menempel kartu kalimat,

menguraikan kartu kalimat menjadi huruf dan menyusun huruf

hingga kalimat.

Berdasarkan tabel 9 dan 10 pertemuan II ini menurut ketiga

observer dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata 2,6 dan

persentase 70%. Mengenai langkah yang terlaksana pada pertemuan

II sebanyak sembilan langkah. Untuk memantapkan langkah

pembelajaran siklus I pertemuan II, dilaksanakan kembali pada

pertemuan III.

3) Pertemuan III

Pelaksanaan pembelajaran membaca pada pertemuan III

berdasarkan tabel 13 dan 14 telah terlaksana semua, baik pada

kegiatan guru ataupun siswa dengan persentase 88% dalam kategori

sangat baik. Jika dirata-ratakan per aspek baik pada kegiatan guru

ataupun siswa dengan nilai 3,3 dalam kategori baik. Beberapa siswa

mulai mandiri untuk menempel kartu kalimat, menguraikan kartu

kalimat hingga menjadi huruf dan menyusun huruf hingga menjadi

kalimat. Namun sebagian besar siswa masih bertanya dan meminta

dibimbing. Pada pertemuan III juga memiliki kelemahan yaitu ada

beberapa siswa saat membaca hanya menghafal, bukan membaca.

Hal ini dikarenakan kartu kalimat yang diperoleh antara siswa yang

satu dengan lainnya sama dan siswa berkali-kali mendengar kalimat

yang dibaca sama.

Page 92: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Berikut ini hasil analisis terhadap hasil observasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode

SAS pada kegiatan guru dan siswa selama siklus I.

Tabel 17. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus I pada Guru

Aspek yang Diamati Siklus I (%) Rata-

rata (%)

Pert.I

Pert.II

Pert.III

Bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukannya

100 75 75 83

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

100 100 100 100

Memberi kesempatan kepada siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

67 100 100 89

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat tanpa gambar dengan intonasi yang tepat

0 75 75 50

Bertanya jawab dengan siswa menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf secara lancar dan tepat

100 100 75 92

Membimbing siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

83 75 75 78

Bertanya jawab dengan siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula secara lancar dan tepat

83 83 75 80

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

75 75 100 83

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan di buku dengan memperhatikan intonasi yang tepat

83 83 100 89

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca

100 0 75 58

Rata-rata 79 77 85 80

Page 93: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 18. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus I pada Siswa

Aspek yang Diamati Siklus I (%) Rata-rata (%)

Pert.I

Pert.II

Pert.III

Menjawab kegiatan sehari-hari yang dilakukannya

100 100 75 92

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

92 75 92 86

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

67 58 75 67

Membaca lancar kartu kalimat tanpa gambar dengan intonasi yang tepat

0 75 75 50

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

92 75 75 81

Membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

75 58 75 69

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula bersama guru dengan lancar dan tepat

75 67 75 72

Membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

75 58 75 69

Berlatih membaca lancar teks bacaan di buku dengan intonasi yang tepat

75 75 75 75

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca

83 0 75 53

Rata-rata 73 64 77 71

Kedua tabel 17 dan 18 menunjukkan bahwa pembelajaran

membaca dengan menggunakan metode SAS siklus I pada guru

memperoleh persentase 80%, sedangkan siswa 71%. Untuk

mengetahui efektif atau tidaknya, hasil observasi terhadap kegiatan

guru dan siswa dirata-rata. Ditemukan bahwa penggunaan metode

SAS pada pembelajaran membaca siklus I memperoleh persentase

76% termasuk dalam kategori cukup baik.

Page 94: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Mengacu pada kelebihan dan kelemahan yang terjadi pada

ketiga pertemuan di siklus I ini dan hasil analisis pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode SAS terhadap guru

maupun siswa, peneliti berdiskusi dengan observer untuk

memperbaiki langkah-langkah pembelajaran yang kurang sesuai

untuk siklus berikutnya demi peningkatan yang lebih baik lagi.

Adapun langkah pembelajaran yang perlu diperbaiki pada siklus I

ada beberapa langkah. Pertama, langkah pembelajaran kesatu yaitu

bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan sehari-hari hendaknya

pertanyaan yang diajukan disesuaikan pada tema yang kemudian

dihubungkan dengan kehidupan siswa sehari-hari serta lebih terkait

masuk dalam kegiatan awal berupa tes penjajagan.

Langkah pembelajaran yang keempat merupakan hasil

pengulangan dari langkah pembelajaran ketiga. Oleh karena itu, pada

siklus berikutnya dihilangkan salah satu yaitu langkah yang keempat.

Langkah pembelajaran tiga, lima, tujuh dan delapan lebih efektif ke

proses membimbing secara individu. Selanjutnya pada langkah

pembelajaran yang kesepuluh, disarankan agar dihubungkan dengan

kenyataan yang terjadi di lingkungan siswa sehingga siswa tertarik

akan pertanyaan guru. Selain itu, media yang berupa kartu kalimat,

kata, suku kata dan huruf juga perlu diperbaiki yaitu kartu kalimat

yang digunakan untuk kegiatan struktural, analitik dan sintetik antara

siswa yang satu dengan lainnya berbeda. Dengan kartu kalimat yang

berbeda, siswa akan terdorong untuk mempelajari membaca kartu

kalimat (proses struktural) secara mandiri, sedangkan kegiatan

analitik dan sintetik dapat mengukur seberapa jauh keterampilan

membaca yang dimilikinya.

Di samping melihat proses pembelajaran yang berlangsung,

tahap refleksi siklus I ini juga didasarkan pada hasil belajar yang

diperoleh subjek penelitian yaitu nilai keterampilan membaca yang

dicapai siswa selama siklus I sebanyak 3x pertemuan. Berdasarkan

Page 95: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

rata-rata ketuntatasan dari hasil tes perbuatan dan tes tertulis

diperoleh peningkatan keterampilan membaca siswa. Pada tahap

pratindakan diperoleh data keterampilan siswa yang tuntas baru

mencapai 32% sekitar 6 siswa. Setelah dikenakan tindakan siklus I

pertemuan I ketuntasan keterampilan membaca meningkat dari 19

siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa. Sementara hasil belajar pada

siklus I pertemuan II masih tetap seperti pertemuan I diperoleh 45%

sekitar 9 siswa yang telah mencapai ketuntasan. Selanjutnya pada

siklus I pertemuan III mengalami kenaikan siswa yang telah tuntas

mencapai 58% diraih oleh 11 siswa. Secara keseluruhan selama

siklus I diperoleh hasil belajar siswa dengan ketuntasan sebesar 45%

sebanyak 9 siswa. Sedangkan yang belum tuntas mencapai 55%

dengan jumlah 10 siswa. Lebih jelas, perolehan hasil belajar siswa

berupa keterampilan membaca pada siklus I dapat dilihat pada

gambar 6 berikut.

Gambar 6. Diagram Perolehan Keterampilan Membaca Siklus I

Berdasarkan diskusi bersama observer penelitian di siklus I

ini, belum sesuai ukuran keberhasilan. Hal ini, dapat dilihat pada

proses pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh selama siklus I.

Berdasarkan tabel 17 dan 18, persentase pelaksanaan langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan metode SAS sebesar

76% dalam kategori cukup baik dan belum mencapai indikator

keberhasilan penelitian ini sebesar 80%. Di samping itu, hasil belajar

45%

55% Tuntas

Belum Tuntas

Page 96: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

berupa keterampilan membaca pada gambar 6 menunjukkan siswa

yang tuntas pada siklus I sebanyak 9 dengan persentase 45%.

Berpedoman pada perolehan proses dan hasil pada siklus I,

maka pada siklus kedua langkah pembelajaran akan diperbaiki.

Perbaikan-perbaikan langkah tersebut akan dilaksanakan pada siklus

II agar lebih tepat dan memiliki sumbangan yang besar terhadap

hasil belajar membaca yang diperoleh siswa meningkat. Oleh karena

itu, penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan ke siklus II.

2. Deskripsi Siklus II

Pelaksanaan siklus II mencakup empat tahap yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Peneliti menerapkan

langkah-langkah metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) sesuai dengan

yang direncanakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang ditematikan

dengan mata pelajaran SBK, PKn dan IPS.

a. Perencanaan Siklus II

Berbekal dari siklus I dan hasil pengamatan proses pembelajaran

membaca dengan menggunakan metode SAS, maka peneliti melanjutkan

ke siklus II dengan perbaikan-perbaikan langkah pembelajaran yang

kurang tepat pada saat siklus I. Dari sepuluh langkah pembelajaran

dikerucutkan menjadi delapan langkah pembelajaran menggunakan

metode SAS dan mengenai media kartu kalimat pada siklus II

direncanakan setiap siswa memperoleh kartu kalimat yang berbeda. Pada

siklus II ini, peneliti merencanakan tiga kali pertemuan dengan waktu 3 x

35 menit setiap pertemuan. Materi membaca Bahasa Indonesia pada

perencanaan siklus II ditematikan dengan materi pelajaran SBK, PKn,

dan IPS.

Peneliti merencanakan ketiga pertemuan tersebut pada hari Rabu

dan Sabtu tepatnya pada tanggal 28, 31 Maret dan 7 April 2012. Sebelum

dilaksanakan tindakan, siswa-siswa diumumkan untuk membawa gunting

untuk proses menguraikan dan menyusun. Sedangkan peneliti membuat

Page 97: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

RPP tematik siklus II yang terdapat pada lampiran 4 halaman 175 sampai

halaman 193, instrumen pengamatan siklus II yang terdapat pada

lampiran 8 halaman 228 sampai dengan halaman 241 dan media yang

digunakan dalam pembelajaran membaca. Setelah semua siap digunakan,

maka peneliti menghubungi teman sejawat untuk berpartipasi kembali

untuk memberi masukan akan jalannya proses pembelajaran yang

berlangsung pada siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II mengambil materi

membaca pada mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, dan IPS.

Pelaksanaan pembelajaran mencakup kegiatan awal, inti dan akhir.

Pelaksanaan kegiatan awal dan inti dilakukan secara tematik. Kegiatan

awal diawali dengan salam, berdoa, absensi, tes penjajagan, dan

apersepsi. Khusus apersepsi diambil dari materi pelajaran SBK seni

music yang berupa menyanyikan lagu anak-anak dengan iringan tepuk

tangan. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti melakukan pengecekan

akhir terhadap beberapa hal yang terkait, sebagai upaya untuk

mengetahui kesiapan segala sesuatu yang akan difungsikan dalam

penelitian. Kegiatan ini meliputi: pengecekan kembali RPP yang telah

disusun dan membaca komponen-komponen pembelajaran yang akan

dilaksanakan; memeriksa bahwa media pembelajaran yang akan

digunakan telah tersedia; memastikan bahwa media pembelajaran dalam

kondisi yang baik/dapat digunakan; memeriksa kelengkapan instrumen

yang akan digunakan sebagai pengumpulan data dalam kegiatan siklus II;

dan sebagai langkah persiapan akhir dalam awal pembelajaran adalah

memastikan bahwa observer telah siap untuk melaksanakan perannya

masing-masing saat pelaksanaan pembelajaran.

1) Pertemuan I

Pukul 07. 15 pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012

peneliti atau guru bersama ketiga observer memasuki ruangan

Page 98: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

kelas, tampak jelas terlihat siswa-siswa senang bertemu kembali

dengan kegiatan belajar membaca. Kegiatan awal dimulai dengan

salam, berdoa, absensi, tes penjajagan, acuan dan apersepsi.

Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menyanyikan lagu anak-anak

yang berjudul kasih ibu. Siswa-siswa bersorak gembira untuk

bernyanyi. Selanjutnya, guru menampilkan tiga gambar untuk

bahan bercerita yang ditempelkan di papan tulis. Sebelum bercerita,

guru menanyakan kepada siswa kegiatan apa yang digambarkan

pada gambar. Siswa menjawab secara klasikal, yang kemudian

guru mulai bercerita tentang ketiga gambar tersebut.

Memasuki kegiatan inti kedua, guru membagikan kepada

setiap siswa berupa satu bendel media kartu kalimat, kata, suku

kata dan huruf dan kertas kosong berukuran A3. Media kartu

kalimat, kata, suku kata dan huruf dimasukkan ke dalam amplop,

sehingga menimbulkan reaksi terkejut dan senang oleh semua

siswa. Semua siswa bertanya apa yang ada dalam amplop yang

akan dibagi. Guru memulai membagikan media tersebut secara

bergilir dari nomor absen pertama sampai kesembilanbelas.

Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk

membuka amplop yang diterimanya dan menempelkan kartu

kalimat yang sesuai dengan gambar pada kertas kosong yang

berukuran A3 tersebut. Semua siswa berlomba untuk

menyelesaikan kegiatan menempelkan kartu kalimat lebih awal.

Siswa yang selesai lebih awal dibimbing guru untuk membaca

kartu kalimat secara lancar dengan memperhatikan intonasi yang

tepat. Rata-rata dari siswa sudah lancar, tetapi intonasi saat

membaca masih ada yang dibimbing guru dengan cara guru

memberi contoh membaca dengan intonasi tepat. Semakin banyak

berlatih dan setiap siswa memiliki kesempatan yang sama,

membuat siswa-siswa lebih lancar dalam membaca dan sebagian

Page 99: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

besar siswa saat membaca sudah memperhatikan intonasi yang

tepat.

Meningkat ke langkah berikutnya, guru menghampiri

setiap meja siswa untuk membimbing siswa menguraikan kalimat

hingga huruf. Sementara siswa yang telah selesai lebih awal dalam

menguraikan kalimat hingga huruf, dibimbing untuk membaca

hasil uraian tersebut dengan lancar dan memperhatikan intonasi

yang tepat. Bagi siswa yang telah selesai menguraikan dan

membaca hasil uraiannya, kemudian diberi kesempatan untuk

menyusun hasil uraian tersebut hingga menjadi kalimat semula.

Kemudian setiap siswa dibimbing untuk membaca lancar hasil

menyusun huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasinya yang

tepat. Terlihat dari sembilan belas siswa sekitar sembilan siswa

yang sudah lancar dengan intonasi yang tepat tanpa bimbingan

guru, mengenai siswa yang lain masih dibimbing guru. Oleh karena

itu, guru kembali mengingatkan kepada semua siswa untuk

memperhatikan intonasi yang tepat saat membaca. Kemudian setiap

siswa diberi selembar kertas yang berisikan teks bacaan sebagai

kegiatan berlatih membaca secara klasikal, kelompok dan individu.

Tampak guru memberi kesempatan secara klasikal kepada siswa

untuk membaca lancar dengan intonasi yang tepat, dilanjutkan

pemberian kesempatan membaca ke setiap kelompok barisan

bangku paling utara sampai selatan. Guru mengawasi kegiatan

tersebut, khususnya pada siswa yang belum lancar dalam membaca

kalimat.

Guna peningkatan keterampilan membaca, maka guru

memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk membaca satu

kalimat yang tertampang pada teks bacaan yang diterimanya secara

bergilir. Bahan teks bacaan tersebut mengambil materi pelajaran

PKn dan dilanjutkan dengan kegiatan bertanya jawab dengan siswa

mengenai isi teks bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan

Page 100: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

kenyataan yang ada dalam kehidupan siswa. Tujuan dari tanya

jawab ini, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

kalimat bacaan yang telah dibaca. Melihat ada beberapa siswa yang

masih diam saat kegiatan tanya jawab, maka guru menuliskan

jawaban yang diutarakan oleh siswa-siswa yang menjawab pada

papan tulis. Selanjutnya, guru mengajak semua siswa membaca

tulisan yang di papan tulis sebanyak dua kali.

Kegiatan inti telah berakhir sudah, guru melanjutkan

kegiatan akhir dengan diawali menyimpulkan seluruh materi yang

telah dipelajari bersama dengan siswa. Kegiatan akhir kedua, guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang

belum jelas dalam belajar, tetapi terlihat tidak ada siswa yang

merasa bingung sehingga tidak satupun siswa yang bertanya.

Memuncak kegiatan akhir yang terakhir yaitu evaluasi, setiap siswa

mengerjakan soal tertulis yang terkait dengan keterampilan

membaca selama sekitar 10 menit. Semua siswa mengumpulkan

hasil pekerjaannya, kemudian guru memanggil satu per satu siswa

sesuai nomor absensi untuk melaksanakan tes perbuatan membaca

huruf, kata, dan kalimat secara lancar dengan memperhatikan

intonasi yang tepat.

2) Pertemuan II

Pertemuan II terlaksana pada hari Rabu tanggal 31 Maret

2012, jam sekolah menunjukkan pukul 07. 15 guru bersama ketiga

observer bergegas memasuki kelas I. Terlihat siswa-siswa masih

senang belajar membaca dengan peneliti. Memasuki kegiatan awal,

guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa secara

memanggil satu per satu siswa sesuai daftar absensi,

menyampaikan acuan dan mengajak semua siswa menyanyikan

lagu disini senang disana senang dengan iringan tepuk tangan.

Meningkat ke langkah pembelajaran selanjutnya yaitu

kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap. Kegiatan inti yang

Page 101: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

terlaksana meliputi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Sebelum

kegiatan eksplorasi yang dilakukan siswa, tampak guru

menampilkan gambar dan bercerita sesuai gambar dengan kalimat

yang mudah dipahami siswa secara runtut, yang kemudian guru

mebagikan kepada siswa satu bendel media kartu kalimat, kata,

suku kata dan huruf serta kertas kosong yang berukuran A3. Semua

siswa telah mendapatkan media, bergegaslah siswa-siswa untuk

menempelkan kartu kalimat sesuai gambar yang ditampilkan guru.

Kemudian, terdengar suara siswa-siswa yang telah selesai

menempel kartu kalimat meminta diberi kesempatan untuk

membaca kartu kalimat yang tertempel. Guru segera menghampiri

siswa untuk mengawasi siswa menbaca lancar dengan intonasi

yang tepat. Mengenai siswa yang belum lancar dalam membaca

kalimat atau bagi siswa yang belum memperhatikan intonasi saat

membaca, dibimbing guru dengan memberi contoh. Siswa-siswa

yang telah selesai menempel dan membaca, lalu menguraikan kartu

kalimat tersebut hingga menjadi huruf.

Guru menghampiri setiap meja untuk membimbing siswa-

siswa menguraikan kalimat hingga menjadi huruf. Guru lebih lama

dalam memberikan bimbingan kepada siswa yang masih kesulitan.

Semua siswa telah menyelesaikan kegiatan menguraikan, guru

membimbing siswa secara bergilir untuk membaca hasil uraian

kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat. Siswa

yang telah mendapat giliran membaca uraian tersebut, kemudian

menyusun uraian huruf hingga menjadi kalimat. Sebagian besar

dari mereka sudah lancar dan tepat dalam menyusun huruf hingga

menjadi kalimat. Selesai menyusun, siswa-siswa berinisiatif untuk

berlatih membaca hasil susunan huruf hingga menjadi kalimat.

Guru merasa bangga, siswa-siswa tanpa dibimbing mau berlatih

membaca susunan huruf hingga menjadi kalimat tersebut. Secara

bergilir, guru memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk

Page 102: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

membaca susunan huruf hingga menjadi kalimat dengan

memperhatikan intonasi yang tepat. Bagi siswa yang masih belum

lancar membaca kalimat dan siswa yang dalam membaca belum

memperhatikan intonasi yang tepat, diberi bimbingan oleh guru

dengan memberikan contoh yang benar.

Memuncak ke kegiatan inti terakhir yaitu konfirmasi, guru

membagikan teks bacaan yang berisi materi pelajaran PKn

mengenai hak anak di sekolah. Kemudian siswa-siswa berlatih

membaca teks bacaan tersebut secara klasikal, kelompok per baris

dan individu. Kegiatan membaca teks telah berakhir, siswa bersama

guru bertanya jawab mengenai isi teks bacaan yang terkandung dan

dihubungkan dengan kenyataan yang terjadi di sekolah siswa. Guru

menuliskan jawaban dari siswa di papan tulis, guru kemudian

mengajak semua siswa membaca tulisan yang tertera di papan tulis

secara klasikal dan kelompok.

Kegiatan awal sampai kegiatan inti telah selesai,

memasuki kegiatan akhir, guru menanyakan kepada siswa tentang

materi pelajaran yang belum jelas. Tampak jelas tidak ada yang

bertanya, guru mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran

yang telah dipelajari. Kegiatan evaluasi mulai dilaksanakan, siswa

mengerjakan tes tertulis yang berkaitan keterampilan membaca

dengan jumlah soal sepuluh. Kegiatan evaluasi berikutnya, siswa

secara bergilir dari nomor absen pertama hingga absen terakhir

melaksanakan tes perbuatan membaca huruf, kata dan kalimat yang

terdiri dari 3-5 kata dengan memperhatikan intonasi yang tepat.

Kegiatan akhir dilaksanakan sekitar 25 menit.

3) Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 7

April 2012 yang selama 3 x 35 menit. Pukul 07. 15 guru memasuki

ruangan kelas I bersama ketiga teman sebagai observer. Suasana

kelas terlihat hening, siswa terlihat siap untuk belajar. Guru

Page 103: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

memasuki kegiatan awal dengan mengucapkan salam, berdoa

bersama siswa, mengabsen satu per satu menurut daftar absensi

siswa kelas I, guru menyampaikan acuan dan dilanjutkan kegiatan

apersepsi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menyanyikan lagu

anak-anak dengan judul naik delman.

Selanjutnya memasuki kegiatan inti yang terdiri dari

ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi mencakup

satu langkah kegiatan pembelajaran, guru menampilkan dua

gambar sebagai bahan bercerita peristiwa yang menyenangkan

yang telah dialami Vandi. Bahan cerita yang digunakan adalah

materi pelajaran IPS berupa menceritakan peristiwa yang

menyenangkan dan pernah dialami. Siswa diberi kesempatan untuk

menempelkan kartu kalimat yang sesuai gambar pada satu lembar

kosong yang berukuran A3.

Meningkat ke kegiatan elaborasi pertama, setiap siswa

menempelkan kartu kalimat sesuai gambar dengan rapi. Siswa

secara bergilir membaca kartu kalimat yang sesuai gambar dengan

intonasi yang tepat. Siswa menguraikan kalimat tersebut hingga

menjadi huruf. Guru menghampiri setiap meja siswa untuk

memberikan bimbingan. Siswa secara bergilir diberi kesempatan

untuk membaca hasil uraian tersebut dengan memperhatikan

intonasi yang tepat. Bagi siswa yang telah selesai menguraikan

kalimat hingga menjadi huruf dan membaca hasil uraiannya,

kemudian menyusun hasi uraian tersebut hingga menjadi kalimat.

Secara bergilir, setiap siswa membaca hasil menyusunnya dengan

intonasi yang tepat. Bagi siswa yang belum tepat dalam membaca

lancar dan belum memperhatikan intonasi, diberi contoh yang

benar.

Kegiatan elaborasi telah selesai, selanjutnya menuju ke

kegiatan konfirmasi. Kegiatan konfirmasi dilakukan untuk

memperlancar keterampilan membaca siswa. Setiap siswa diberi

Page 104: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

satu teks bacaan yang berkaitan materi pelajaran Bahasa Indonesia

membaca lancar yang isinya menceritakan peristiwa yang pernah

dialaminya. Secara klasikal, siwa membaca lancar teks bacaan

dengan intonasi yang tepat. Selanjutnya, siswa membaca teks

bacaan tersebut secara kelompok per baris tempat duduk dan secara

individu. Kegiatan konfirmasi kedua, guru bertanya jawab dengan

siswa mengenai isi teks bacaan yang dikaitkan dengan peristiwa

penting yang pernah dialami siswa. Guru menuliskan jawaban dari

siswa di papan tulis. Guru mengajak siswa membaca tulisan yang

tertera di papan tulis secara klasikal dan kelompok.

Kegiatan awal sampai dengan kegiatan inti telah

terlaksana semua. Memulai kegiatan akhir, diawali dengan guru

menanyakan kepada siswa tentang materi pelajaran yang belum

jelas. Semua siswa terlihat sudah jelas, guru mengajak siswa untuk

menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajarinya.

Selanjutnya, memasuki kegiatan evaluasi yang terdiri dari tes

tertulis dan tes perbuatan membaca huruf, kata dan kalimat.

Dengan suasana tenang, semua siswa melaksanakan tes tertulis

dengan jumlah soal sepuluh dan pilihan ganda, sehingga kegiatan

tes tertulis membutuhkan waktu yang cukup singkat sekitar 5

menit. Semua siswa mengumpulkan hasil pekerjaanya pada meja

guru, kemudian kembali ke tempat duduk masing-masing.

Sementara guru memanggil satu per satu siswa berdasarkan daftar

absensi untuk melaksanakan kegiatan tes perbuatan membaca

lancar huruf, kata, dan kalimat dengan intonasi yang tepat.

Kegiatan pembelajaran membaca pada pertemuan III selesai pada

waktunya yaitu pukul 09. 00 dan waktu istirahat saat tiba.

c. Hasil Observasi Siklus II

1) Pertemuan I

Hasil observasi meliputi hasil observasi proses

pembelajaran, hasil pembelajaran dan kelebihan ataupun kekurangan

Page 105: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

dari penggunaan metode SAS. Dalam pengamatan, peneliti tidak

hanya sendiri, ada tiga teman sejawat yang telah membantu. Berikut

ini akan dijelaskan secara lebih mendetail hasil observasi pada

pertemuan I berdasarkan pengamatan oleh ketiga observer yang

selalu setia untuk membantu peneliti atau guru.

Tabel 19. Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan I

Aspek yang Diamati Pertemuan I

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

3 4 3 10 83

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing setiap siswa menguraikan kalimat hingga menjadi huruf

4 4 4 12 100

Membimbing setiap siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Membimbing siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula

3 3 3 9 75

Membimbing berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan yang disediakan dengan memperhatikan intonasi yang tepat

4 3 3 10 83

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

3 3 3 9 75

Jumlah 27 27 26 80 666 Rata-rata per Aspek 3,4 3,4 3,2 3,3 83

Page 106: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Berpedoman pada hasil pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran membaca pada tabel 19 memperoleh persentase 83%

dari delapan langkah pembelajaran. Rata-rata per aspek dari ketiga

observer adalah 3,3 dalam kategori baik. Berikut hasil observasi

terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran membaca dengan

metode SAS.

Tabel 20. Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan I

Aspek yang Diamati Pertemuan I

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

4 4 4 12 100

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula dengan lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar teks yang disediakan guru dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

3 3 3 9 75

Jumlah 25 25 25 75 625 Rata-rata per Aspek 3,3 3,3 3,3 3,3 78

Page 107: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran

membaca dengan metode SAS dapat dilihat dari tabel 19 dan 20.

Dari tabel 19 dan 20 menyajikan hasil pengamatan terhadap kegiatan

guru dan siswa. Hasil pengamatan terhadap guru dengan rata-rata per

aspek 3,3 dan siswa 3,3. Jika hasil tersebut dirata-rata, maka

diperoleh rata-rata per aspek 3,3 dan termasuk dalam kategori

pembelajaran berjalan dengan baik. Dari seluruh aspek dengan rata-

rata terhadap guru 83% dan terhadap siswa 78%, jika keduanya

dirata-ratakan aspek yang dilaksanakan dalam pembelajaran baik

guru maupun siswa mencapai 81% dalam kategori baik.

Pembelajaran membaca dengan metode SAS berjalan

dengan baik, semua langkah pembelajaran terlaksana. Guru dan

siswa secara runtut melaksanakan langkah pembelajaran dari nomor

satu sampai dengan delapan. Pertama, guru telah menampilkan

gambar dan bercerita sesuai gambar dengan kalimat yang mudah

dipahami siswa. Sementara siswa telah menempelkan kartu kalimat

yang sesuai dengan gambar dan rapi. Kegiatan kedua, siswa

menguraikan kalimat dengan tepat, tetapi ada yang belum lancar dan

meminta bimbingan guru. Saat kegiatan menguraikan guru lebih

banyak membimbing siswa yang belum lancar. Selanjutnya guru

membimbing siswa secara bergilir satu per satu untuk membaca hasil

uraian kalimat hingga menjadi huruf. Siswa telah selesai membaca,

lalu menyusun uraian tersebut hingga menjadi kalimat.

Sebagian besar siswa sudah lancar dalam menyusun huruf

hingga kalimat. Guru memberikan bimbingan kepada setiap siswa

yang belum lancar. Bagi siswa-siswa yang telah menyelesaikan

kegiatan menyusun huruf hingga menjadi kalimat, dibimbing secara

per satu untuk membaca hasil susunan tersebut. Ada empat siswa

yang belum lancar dalam membaca kalimat. Selanjutnya, guru

memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk membaca teks

bacaan yang berupa hak anak di rumah. Kegiatan membaca lancar

Page 108: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

ini dilaksanakan secara klasikal, kelompok dan individu. Setelah

semua siswa mendapat kesempatan membaca, guru bertanya jawab

dengan siswa mengenai isi teks bacaan yang dihubungkan dengan

kenyataan dalam kehidupan siswa yang terjadi.

Selain pengamatan terhadap proses pembelajaran, dalam

penilitian ini ada observasi hasil yang digunakan untuk mengetahui

keterampilan membaca setiap siswa melalui tes perbuatan membaca

dan mengerjakan soal tertulis yang dilakukan pada akhir

pembelajaran. Adapun penilaian hasil melalui tes membaca yang

diperoleh sebagai berikut:

Tabel 21. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus II Pertemuan I

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

53 – 60 61 – 68 69 – 76 77 – 84 85 – 92 93 – 100

3 0 2 4 1 9

16 0 11 21 5 47

16 16 27 48 53 100

Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 258.

Berdasarkan tabel 21, dari 19 siswa kelas 1 ada 14 siswa

dengan persentase 73% yang sudah tuntas dalam membaca lancar

huruf, kata dan kalimat dengan perolehan nilai 80-100. Mengenai 5

siswa lainnya masih perlu berlatih lebih giat. Siswa-siswa tersebut

memiliki kemampuan yang berbeda, 2 siswa dengan nilai 70 yaitu

dapat membaca huruf dan kata dengan lancar, tetapi belum

memperhatikan intonasi, selanjutnya siswa tersebut saat membaca

kalimat belum lancar dan intonasinya belum tepat. Pada pertemuan

ketiga ini nilai yang dicapai terendah 60 yaitu diperoleh oleh 3

siswa. Adapun kemampuan yang dimilikinya baru lancar dalam

Page 109: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

membaca huruf dengan intonasi yang tepat dan belum lancar saat

membaca kata dan kalimat. Berikut penilaian hasil secara tertulis

yang diperoleh.

Tabel 22. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus II Pertemuan I

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

53 – 60 61 – 68 69 – 76 77 – 84 85 – 92 93 – 100

4 0 2 4 4 5

21 0 11 21 21 27

21 21 31 52 73 100

Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 258.

Mengacu pada tabel 22, diketahui bahwa siswa baru tuntas

tentang keterampilan membaca secara tertulis dengan persentase

69%. Siswa yang belum tuntas sekitar 31%. Hasil tes perbuatan dan

tes tertulis merupakan hasil observasi terhadap keterampilan

membaca yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, keterampilan

membaca yang dimiliki siswa dapat dirata-ratakan dari hasil tes

perbuatan dan tes tertulis yang telah tuntas dibagi dua. Perolehan tes

perbuatan yang tuntas mencapai 73% sedangkan tes tertulisnya

mencapai 69%, jadi keterampilan membaca yang dimiliki siswa pada

siklus II pertemuan I ini sebesar 71% dengan jumlah siswa sebanyak

13 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 6 siswa.

2) Pertemuan II

Hasil observasi meliputi hasil observasi proses

pembelajaran dan hasil pembelajaran dari penggunaan metode SAS.

Dalam pengamatan, peneliti tidak hanya sendiri, ada tiga teman

sejawat yang telah membantu. Berikut ini akan dijelaskan secara

lebih mendetail hasil observasi pada pertemuan II berdasarkan

Page 110: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

pengamatan oleh ketiga observer yang selalu setia untuk membantu

peneliti atau guru.

Tabel 23. Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan II

Aspek yang Diamati Pertemuan II

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

3 4 3 10 83

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing setiap siswa menguraikan kalimat hingga menjadi huruf

3 3 3 9 75

Membimbing setiap siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula

3 3 3 9 75

Membimbing berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan yang disediakan dengan memperhatikan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

4 4 4 12 100

Jumlah 28 29 28 85 708 Rata-rata per Aspek 3,5 3,6 3,5 3,54 89

Berpedoman pada tabel 24 yaitu hasil pengamatan terhadap

kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan metode

Page 111: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

SAS memperoleh persentase 89% dari delapan langkah

pembelajaran. Rata-rata per aspek dari ketiga observer adalah 3,54

dalam kategori sangat baik. Di samping pengamatan terhadap

kegiatan guru, juga ada pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam

pembelajaran membaca dengan metode SAS. Berikut ini hasil

pengamatan terhadap kegiatan siswa siklus II pertemuan II.

Tabel 24. Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan II

Aspek yang Diamati Pertemuan II

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

4 3 3 11 92

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula dengan lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar teks yang disediakan guru dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

3 3 3 9 75

Jumlah 26 25 25 77 642 Rata-rata per Aspek 3,25 3,1 3,1 3,21 80

Page 112: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran

membaca dengan metode SAS dapat dilihat dari 23 dan 24. Hasil

pengamatan terhadap guru dengan rata-rata per aspek 3,54 dan siswa

3,21. Jika hasil tersebut dirata-rata, maka diperoleh rata-rata per

aspek 3,4 dan termasuk dalam kategori pembelajaran berjalan

dengan baik. Dari seluruh aspek dengan rata-rata terhadap guru 89%

dan terhadap siswa 80%, jika keduanya dirata-ratakan aspek yang

dilaksanakan dalam pembelajaran baik guru maupun siswa mencapai

84% dalam kategori baik.

Berdasarkan hasil observasi oleh tiga observer, pelaksanaan

pembelajaran pada langkah pertama pada kegiatan guru yaitu

menampilkan gambar yang dilanjutkan cerita sudah runtut tetapi

sedikit meluas dari gambar. Mengenai siswa dalam menempelkan

kartu kalimat sudah tepat sesuai gambar, tetapi ada satu siswa belum

rapi dalam menempelkannya. Selanjutnya guru membimbing satu

persatu individu siswa secara bergilir untuk membaca kartu kalimat

yang telah diterimnya. Memasuki, kegiatan menguraikan kalimat

hingga huruf, secara keseluruhan sudah lancar, tetapi ada dua siswa

yang masih tertukar antara kata dengan suku kata. Melihat hal itu,

guru mengingatkan kembali dengan memberikan contoh secara

klasikal di papan tulis. Siswa yang masih kurang tepat, diberi

kesempatan untuk memperbaikinya. Sementara bagi siswa yang

sudah tepat, dibimbing secara bergilir untuk membaca lancar hasil

uraian kalimat hingga menjadi huruf. Selesai menguraikan dan

membaca lancar hasil mengurai tersebut, semua siswa secara bergilir

untuk membacakan hasil susunan huruf hingga menjadi kalimat.

Secara keseluruhan siswa mampu membaca lancar huruf,

kata, dan kalimat, tetapi masih ada yang belum memperhatikan

intonasi. Oleh karena itu, guru berulang-ulang memberikan contoh

membaca lancar dengan intonasi yang tepat. Pada tahap selanjutnya,

guru membagikan teks bacaan dalam rangka memperkuat

Page 113: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

keterampilan siswa dalam membaca. Siswa membaca secara

klasikal, kelompok dan individu. Kegiatan membaca secara individu,

masih ada beberapa yang belum memperhatikan intonasi dan belum

lancar dalam membaca kalimat dalam teks bacaan. Oleh sebab itu,

guru dengan sabar membimbing siswa satu per satu secara bergilir

untuk berlatih membaca lancar kalimat dengan intonasi yang tepat.

Sementara siswa yang pandai mulai jenuh menunggu siswa yang

belum lancar dalam membaca kalimat. Setelah semua selesai

membaca, maka guru atau peneliti mencoba memberikan

pengalaman baru kepada siswa untuk melakukan tepuk kreasi yang

dinamakan tepuk senang.

Ketika siswa mulai senang kembali untuk belajar, guru

menanyakan kepada siswa tentang isi teks bacaan dan dikaitkan

dengan hak-hak yang diperolehnya dalam kehidupan siswa di

sekolah yang dialaminya. Sebagian siswa menjawab dengan tepat,

sementara guru menuliskan jawaban dari siswa di papan tulis dan

kemudian dibaca secara klasikal.

Selain pengamatan terhadap proses, dalam penelitian ini

juga ada observasi hasil. Mengenai hasil observasi hasil yang

melalui tes perbuatan membaca dan tes tertulis dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 25. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus II Pertemuan II

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

53 – 60 61 – 68 69 – 76 77 – 84 85 – 92 93 – 100

2 0 3 2 2 10

11 0 15 11 11 52

11 11 26 37 48 100

Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 258.

Page 114: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Berdasarkan tabel 25, dari 19 siswa kelas 1 ada 14 siswa

dengan persentase 74% yang sudah tuntas dalam membaca lancar

huruf, kata dan kalimat dengan perolehan nilai 80-100. Mengenai 5

siswa lainnya masih perlu berlatih lebih giat. Siswa-siswa tersebut

memiliki kemampuan yang berbeda, 3 siswa dengan nilai 70 yaitu

dapat membaca huruf dan kata dengan lancar, tetapi belum

memperhatikan intonasi, selanjutnya siswa tersebut saat membaca

kalimat belum lancar dan intonasinya belum tepat. Pada pertemuan

ketiga ini ada 2 siswa yang memperoleh nilai 60 baru lancar dalam

membaca huruf dengan intonasi yang tepat dan belum lancar saat

membaca kata dan kalimat. Berikut penilaian hasil secara tertulis

yang diperoleh.

Tabel 26. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus II Pertemuan II

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

53 – 60 61 – 68 69 – 76 77 – 84 85 – 92 93 – 100

3 0 3 5 4 4

16 0 16 26 21 21

16 16 32 58 79 100

Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19

Mengacu pada tabel 26, diketahui bahwa siswa baru tuntas

tentang keterampilan membaca secara tertulis dengan persentase

68%. Siswa yang belum tuntas sekitar 32%. Adapun hasil tes tertulis

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 258. Hasil tes

perbuatan dan tes tertulis merupakan hasil observasi terhadap

keterampilan membaca yang dimiliki siswa. Oleh karena itu,

keterampilan membaca yang dimiliki siswa dapat dirata-ratakan dari

hasil tes perbuatan dan tes tertulis yang telah tuntas dibagi dua.

Perolehan tes perbuatan yang tuntas mencapai 74% sedangkan tes

Page 115: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

tertulisnya mencapai 68%, jadi keterampilan membaca yang dimiliki

siswa pada siklus II pertemuan I ini sebesar 71% dengan jumlah

siswa sebanyak 13 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas

sebanyak 6 siswa.

3) Pertemuan III

Tabel 27. Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan III

Aspek yang Diamati Pertemuan III

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

4 4 4 12 100

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing setiap siswa menguraikan kalimat hingga menjadi huruf

3 3 3 9 75

Membimbing setiap siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula

3 3 3 9 75

Membimbing berlatih mem-baca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan yang disediakan dengan memperhatikan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

3 3 3 9 75

Jumlah 29 29 29 87 725 Rata-rata per Aspek 3,6 3,6 3,6 3,6 91

Page 116: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Berpedoman pada tabel 27 yaitu hasil pengamatan dengan

skala penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca dengan

menggunakan metode SAS yang dilakukan oleh guru memperoleh

persentase 91%. Rata-rata per aspek dari ketiga observer adalah 3,6

dalam kategori sangat baik. Berikut hasil observasi terhadap kegiatan

siswa dalam pembelajaran membaca dengan metode SAS.

Tabel 28. Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan III

Aspek yang Diamati Pertemuan III

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

4 4 4 12 100

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

4 4 4 12 100

Berlatih membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula dengan lancar dan tepat

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

3 3 3 9 75

Berlatih membaca lancar teks yang disediakan guru dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

3 3 3 9 75

Jumlah 28 28 28 84 700 Rata-rata per Aspek 3,5 3,5 3,5 3,5 88

Page 117: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran

membaca dengan metode SAS dapat dilihat dari 27 dan 28. Hasil

pengamatan terhadap kegiatan guru dengan rata-rata per aspek 3,6

dan kegiatan siswa 3,5. Jika hasil tersebut dirata-rata, maka

diperoleh rata-rata per aspek 3,6 dan termasuk dalam kategori

pembelajaran berjalan sangat baik. Dari seluruh aspek dengan rata-

rata terhadap kegiatan guru 91% dan terhadap siswa 88%, jika

keduanya dirata-ratakan aspek yang dilaksanakan dalam

pembelajaran baik guru maupun siswa mencapai 90 dalam kategori

sangat baik.

Berdasarkan hasil observasi oleh tiga observer menunjukan

bahwa kegiatan guru dan siswa dinilai sangat baik. Guru atau

peneliti mengawali kegiatan inti dengan menampilkan dua gambar.

Gambar tersebut terlihat jelas dari semua penjuru siswa dimanapun

siswa duduk di kelas. Guru selesai menempelkan gambar di papan

tulis, memulai cerita dengan menanyakan siswa tentang kegiatan

yang digambarkan pada gambar yang tertempel pada papan tulis.

Siswa-siswa terlihat senang untuk menjawabnya, kemudian guru

memulai bercerita sesuai gambar dengan kalimat yang mudah

dipahami siswa. Sementara siswa dengan tenang memperhatikan

cerita guru. Siswa tidak hanya memperhatikan cerita dari guru, siswa

kemudian diberi kesempatan untuk menempelkan kartu kalimat

sesuai gambar dengan rapi. Semua siswa melaksanakannya dengan

rapi dan secara bergiliran. Selanjutnya, setiap siswa membaca kartu

kalimat yang telah ditempelnya.

Memasuki kegiatan menguraikan kalimat hingga huruf,

semua siswa melaksanakan. Guru mengelilingi setiap meja siswa

untuk memberikan bimbingan. Sementara bagi siswa yang sudah

mampu dan lancar menguraikan kalimat hingga menjadi huruf tidak

memerlukan bantuan guru, tetapi ada yang perlu dibantu yaitu

Hendra, Aji, Agung, Sandhika dan Imam. Guru dalam memberikan

Page 118: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

bantuan tidak terlalu lama, kelima siswa tersebut kemudian dapat

menguraikannya dari suku kata menjadi huruf sendiri. Tiba-tiba,

muncul suara siswa-siswa yang sudah menyelesaikan kegiatan

mengurai kalimat hingga huruf. Guru segera menghampiri siswa

tersebut untuk membimbing membaca hasil uraiannya. Ternyata

siswa-siswa tersebut sudah mampu secara lancar untuk membaca

hasil uraian dengan intonasi yang tepat. Siswa yang selesai terakhir

mendapat kesempatan membaca uraian juga yang terakhir, sehingga

guru dalam membimbing siswa untuk membaca lancar uraian

kalimat hingga menjadi huruf secara bergilir dari mulai yang cepat

selesai terlebih dahulu.

Siswa-siswa yang telah membaca uraian kalimat hingga

huruf, bergegas dan berlomba untuk lebih cepat menyelesaikan

kegiatan menyusun huruf hingga menjadi kalimat. Tampak guru

memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan untuk

menyusun huruf hingga menjadi kalimat. Namun sebagian besar dari

sembilan belas siswa sudah lancar dan tepat dalam menguraikan,

membaca, dan menyusun. Secara bergilir guru menghampiri setiap

meja siswa untuk memberikan bimbingan membaca lancar hasil

susunan yang telah selesai.

Kegiatan selanjutnya, siswa membaca lancar teks bacaan

yang terdiri dari 3-5 kata dengan intonasi yang tepat secara klasikal,

kelompok dan individu. Terlihat sudah menurun siswa yang

kesulitan membaca lancar, yang masih perlu diperbaiki tentang

intonasi membaca yang tepat. Guru kemudian bertanya jawab

dengan siswa tentang isi teks bacaan yang telah dibacanya dan

dihubungkan dengan peristiwa penting yang pernah siswa

mengalaminya. Karena semua siswa sudah lancar dalam membaca,

muncul kebosanan untuk menjawab pertanyaan guru yang sesuai

dengan teks bacaan. Oleh karena itu, guru mencoba memberikan

Page 119: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

penguatan berupa tepuk salut. Semua siswa tampak tertawa dan

gembira, dan guru memulai kegiatan akhir.

Kegiatan akhir diisi dengan kegiatan evaluasi atau observasi

hasil. Observasi hasil digunakan untuk mengetahui keterampilan

membaca setiap siswa melalui tes perbuatan membaca dan

mengerjakan soal tertulis yang dilakukan pada akhir pembelajaran.

Tes perbuatan membaca meliputi membaca huruf, kata dan kalimat

dengan memperhatikan intonasi yang tepat. Kalimat yang digunakan

untuk tes terdiri atas 3-5 kata. Adapun observasi hasil melalui tes

membaca yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 29. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus II Pertemuan III

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100

5 0 0 0 3 11

26 0 0 0 16 58

26 26 26 26 42 100

Belum Belum Belum Belum Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 258.

Berpedoman pada tabel 29, menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan keterampilan membaca pada siswa. Berdasarkan tabel

di atas, dari 19 siswa kelas 1 ada 14 siswa dengan persentase 74%

yang sudah tuntas dalam membaca lancar huruf, kata dan kalimat

dengan perolehan nilai 90-100. Mengenai 5 siswa lainnya masih

perlu berlatih lebih giat. Siswa-siswa tersebut memperoleh nilai 70

yaitu dapat membaca huruf dan kata dengan lancar, tetapi belum

memperhatikan intonasi, selanjutnya siswa tersebut saat membaca

kalimat belum lancar dan intonasinya belum tepat. Pada pertemuan

ketiga ini nilai yang dicapai terendah 70 yaitu diperoleh oleh 5

siswa. Keterampilan membaca tidak hanya dilihat dari hasil tes

Page 120: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

perbuatan membaca saja, tetapi dapat juga dilihat dari hasil tes

tertulis. Berikut hasil tes tertulis yang diperoleh:

Tabel 30. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus II Pertemuan III

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

53 – 60 61 – 68 69 – 76 77 – 84 85 – 92 93 – 100

4 0 1 3 5 6

21 0 5 16 26 32

21 21 26 42 68 100

Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 258.

Mengacu pada tabel 30, diketahui bahwa siswa yang telah

tuntas tentang keterampilan membaca secara tertulis dengan

persentase 74%. Siswa yang belum tuntas sekitar 26%. Hasil tes

perbuatan dan tes tertulis merupakan hasil observasi terhadap

keterampilan membaca yang dimiliki siswa. Oleh karena itu,

keterampilan membaca yang dimiliki siswa dapat dirata-ratakan dari

hasil tes perbuatan dan tes tertulis yang telah tuntas dibagi dua.

Perolehan tes perbuatan yang tuntas mencapai 74% sedangkan tes

tertulisnya mencapai 74%, jadi keterampilan membaca yang dimiliki

siswa pada siklus II pertemuan I ini sebesar 74% dengan jumlah

siswa sebanyak 14 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas

sebanyak 5 siswa.

d. Refleksi Siklus II

Pembelajaran membaca pada siklus II dilaksanakan sebanyak 3

x pertemuan. Berdasarkan hasil observasi dari tiga observer, pelaksanaan

pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Hal ini

tidak luput dari peran serta pengamat atau observer yang telah

memberikan kritik dan saran. Pembelajaran membaca lancar dengan

metode SAS pada siklus II berjalan efektif. Hal ini terlihat pada hasil tes

Page 121: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

perbuatan membaca dan tes secara tertulis yang diperoleh siswa. Siswa

sudah memahami akan pembelajaran membaca dengan metode SAS dan

siswa memperoleh kemudahan dalam membaca. Dengan memahami

struktur kalimat dalam kegiatan menguraikan, membaca dan menyusun

membuat siswa paham dan mudah dalam membaca kalimat dengan

lancar dan memperhatikan intonasi yang tepat.

Selain menyoroti kelebihan seperti di atas, pada kegiatan

refleksi ini juga memandang kendala yang terjadi, diantaranya siswa

yang telah lancar membaca kalimat kurang memperhatikan saat

melaksanakan langkah pembelajaran ke delapan, untuk itu pada siklus III

nanti guru lebih banyak memberikan penguatan baik berupa tepuk

tangan, pujian dan sebagainya. Kelemahan tersebut masih bersifat wajar

dan masih dapat dikendalikan. Oleh karena itu, peneliti akan mengadakan

tindakan pada siklus III dengan tujuan untuk memantapkan pembelajaran

dan hasil pembelajaran berupa keterampilan membaca siswa. Berikut

hasil analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca dengan

menggunakan metode SAS baik terhadap kegiatan guru maupun pada

kegiatan siswa selama siklus II yang terdiri dari tiga pertemuan.

Page 122: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Tabel 31. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus II pada Guru

Aspek yang Diamati Siklus II (%) Rata-rata (%)

Pert.I

Pert.II

Pert.III

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

83 83 100 89

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

100 100 100 100

Membimbing setiap siswa menguraikan kalimat hingga menjadi huruf

100 75 75 83

Membimbing setiap siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

75 100 100 92

Membimbing siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula

75 75 75 75

Membimbing berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

75 100 100 92

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan yang disediakan dengan memperhatikan intonasi yang tepat

83 75 100 86

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

75 100 75 83

Rata-rata 83 88 90 88

Page 123: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Tabel 32. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus II pada Siswa

Aspek yang Diamati Siklus II (%) Rata-rata (%)

Pert.I

Pert.II

Pert.III

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

100 92 100 97

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

75 100 75 83

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

75 75 100 83

Berlatih membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

75 75 100 83

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula dengan lancar dan tepat

75 75 75 75

Berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

75 75 75 75

Berlatih membaca lancar teks yang disediakan guru dengan intonasi yang tepat

75 75 100 83

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

75 75 75 75

Rata-rata 78 80 87 82

Hasil analisis terhadap pengamatan kegiatan guru dan siswa

dalam pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS siklus

II merupakan gambaran efektif atau tidaknya pembelajaran yang terjadi

selama siklus II. Berdasarkan perbaikan-perbaikan langkah pembelajaran

dari kegiatan refleksi pada siklus I memberikan sumbangan yang besar

terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Hal ini dapat dilihat

pada tabel analisis hasil pengamatan terhadap guru dan siswa pada siklus

II di atas. Tabel 31 analisis terhadap kegiatan guru mencapai persentase

88%, sedangkan kegiatan siswa pada siklus II yang terlihat pada tabel 32

mencapai 82%. Jika keduanya dirata-ratakan memperoleh persentase

sebesar 85% dalam kategori baik.

Page 124: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Di samping menilik hasil observasi terhadap proses

pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS, pada tahap

refleksi ini juga menyoroti hasil belajar yang diperoleh subjek penelitian

selama siklus II berlangsung. Hasil belajar diperoleh dari rata-rata

ketuntasan pada tes perbuatan membaca dengan tes tertulis pada setiap

pertemuan. Pada siklus II pertemuan I, siswa yang telah mencapai

ketuntasan sebanyak 13 siswa dengan persentase 71%. Selanjutnya pada

pertemuan II, ketuntasan masih tetap seperti pada pertemuan I yaitu 13

siswa. Sementara pada pertemuan III, siswa yang telah mencapai

ketuntasan mencapai 74% sebanyak 14 siswa. Untuk mengetahui

keterampilan membaca yang dimiliki siswa selama siklus II dapat

diperoleh dengan ketiga hasil belajar dari pertemuan I, II dan III.

Berdasarkan ketiga hasil belajar tersebut, dapat diperoleh siswa yang

telah mencapai ketuntasan 14 siswa dengan persentase 73% sedangkan

yang belum tuntas mencapai 27%. Perolehan keterampilan membaca

siswa selama siklus II dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7. Diagram Perolehan Keterampilan Membaca Siklus II

Berdasarkan perolehan keterampilan membaca siklus II pada

gambar 7 di atas belum sesuai dengan ukuran keberhasilan pada

penelitian ini. Hasil belajar siswa berupa keterampilan membaca baru

mencapai ketuntasan sebesar 73% dengan jumlah 14 siswa. Sementara,

indikator keberhasilan dari penelitian ini bahwa hasil belajar berupa

keterampilan membaca siswa mencapai 80% dari jumlah siswa. Oleh

karena itu, peneliti merencanakan untuk melaksanakan pemantapan ke

73%

27% TuntasBelum Tuntas

Page 125: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

siklus berikutnya dengan harapan hasil belajar yang diperoleh pada siklus

III lebih meningkat.

3. Deskripsi Siklus III

Pelaksanaan siklus III mencakup empat tahap yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Peneliti menerapkan

langkah-langkah metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) sesuai dengan

yang direncanakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang ditematikan

dengan mata pelajaran IPA dan IPS.

a. Perencanaan Siklus III

Berbekal dari hasil observasi siklus I dan II terhadap

pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS

kelas I SD Negeri 2 Ayamputih, menunjukkan adanya peningkatan yang

signifikan dari keterampilan membaca yang dimiliki siswa dengan hasil

tes perbuatan membaca dan tes tertulis yang diperoleh siswa. Hal tersebut

membuat peneliti atau guru merasa puas dengan metode SAS yang

diterapkannya. Berdasarkan hasil perolehan dari observasi kegiatan guru

dan siswa juga berada pada situasi yang efektif dan hasil belajar yang

diperoleh siswa mencapai 72% dengan jumlah siswa 13.

Kegiatan pembelajaran pada siklus III ini sebagai pemantapan

dari siklus II, karena dalam pelaksanaan siklus II kondisi belajar siswa

telah mengalami banyak perubahan ke arah yang lebih baik dari siklus I

dan pada kondisi awal. Pada siklus III ini, peneliti merencanakan

tindakan sebanyak tiga kali pertemuan, dengan alokasi waktu 3 x 35

menit setiap pertemuan. Karena penelitian ini dilaksanakan pada kelas I

maka peneliti dalam merencanakan RPP secara tematik dengan

mengambil tiga materi pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.

Bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar, membaca beberapa kalimat

yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat. Mengenai

kompetensi dasar pada pelajaran IPA berkaitan dengan mengenal

berbagai benda langit melalui pengamatan dan mengenal keadaan cuaca

di sekitar kita. Selanjutnya, materi pelajaran IPS dengan kompetensi

Page 126: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

dasar menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami dalam

keluarga dan menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam

menjaga rumah. Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat tematik

dengan tema budi pekerti. Mengenai RPP tematik siklus III terdapat pada

lampiran 5 dan halaman 194 sampai halaman 212. Peneliti merencanakan

tindakan siklus III dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13, 20, 27 April

2012.

b. Pelaksanaan Siklus III

1) Pertemuan I

Hari Jumat tanggal 13 April 2012 tepat pada pukul 07. 15

kembali lagi terlihat, guru bersama observer memasuki ruangan

kelas I SD Negeri 2 Ayamputih. Guru memulai kegiatan awal

dengan mengucapkan salam, siswa menjawab salam dengan

semangat. Guru bersama siswa berdoa bersama, dan dilanjutkan

kegiatan mengabsensi siswa satu per satu sesuai daftar absensi. Guru

memberikan satu pertanyaan berupa “apa yang anak-anak lakukan

sebelum tidur?” terdengar jawaban bahwa “berdoa bu guru”. Guru

menyampaikan acuan dan dilanjutkan kegiatan apersepsi. Pada

pertemuan I, apersepsi berupa lagu dengan judul ambilkan bulan

dengan iringan tepuk tangan.

Kegiatan awal telah terlaksana, selanjutnya menuju ke

kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yang meliputi eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi mencakup satu

langkah pembelajaran, guru menampilkan dua gambar dan bercerita

sesuai gambar dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami

siswa. Bahan gambar dan cerita merupakan materi pelajaran IPA

tentang benda langit yang tampak pada malam hari. Selanjutnya,

guru memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menempelkan

kartu kalimat yang sesuai dengan gambar pada kertas yang

diterimanya.

Page 127: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Memasuki kegiatan inti yang kedua berupa tahap elaborasi,

siswa secara bergilir membaca lancar kartu kalimat dengan intonasi

yang tepat. Guru dalam hal ini, mengelilingi siswa dari satu meja ke

meja lain untuk memberikan bimbingan. Selesai membaca lancar,

guru membimbing secara klasikal guna mengingatkan kembali

konsep kata, suku kata dan huruf. Terlihat semua siswa menguraikan

kartu kalimat yang diterimanya hingga menjadi huruf. Kemudian

guru membimbing siswa-siswa yang telah selesai menguraikan untuk

membaca hasil uraian dari kalimat hingga huruf dengan intonasi

yang tepat.

Meningkat ke langkah berikutnya, siswa-siswa dibimbing

guru untuk menyusun hasil uraian dari huruf hingga menjadi

kalimat. Tampak semua siswa melaksanakan kegiatan menyusun

huruf hingga kalimat dengan lancar dan tepat. Namun masih ada dua

siswa yang belum tepat yaitu Siti Rofingatun dan Robert Agung

Wibowo. Selanjutnya guru membimbing setiap siswa untuk

membaca lancar hasil susunan huruf hingga kalimat dengan intonasi

yang tepat. Guru memulai kegiatan ini dari siswa-siswa yang telah

menyelesaikan terlebih dahulu dalam menyusun huruf hingga

kalimat. Ketika semua selesai membaca hasil susunan huruf hingga

kalimat dengan lancar dan memperhatikan intonasi yang tepat, maka

dilanjutkan ke langkah pembelajaran berikutnya.

Kegiatan konfirmasi dimulai dengan guru memberi

kesempatan kepada semua siswa untuk membaca lancar teks bacaan

yang diambil dari meteri pelajaran IPS tentang peristiwa penting

yang pernah dialaminya di lingkungan keluarga. Kesempatan

membaca lancar teks bacaan dilakukan oleh siswa secara klasikal,

kelompok dan individu dengan memperhatikan intonasi membaca

yang tepat. Oleh karena itu, guru terlihat memperbaiki kesalahan

intonasi siswa saat membaca dengan memberi contoh yang tepat.

Akhirnya secara keseluruhan siswa semakin membaik intonasinya

Page 128: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

saat membaca. Kegiatan konfirmasi yang kedua, guru bertanya

jawab dengan siswa mengenai isi teks bacaan yang dibaca dan

dihubungkan dengan kehidupan siswa. Kegiatan ini dilakukan secara

klasikal, ada beberapa yang belum menjawab, untuk itu guru

menuliskan jawaban siswa di papan tulis yang kemudian mengajak

siswa untuk membaca secara klasikal dan kelompok jawaban-

jawaban yang ada di papan tulis.

Kegiatan awal dan inti telah terlaksana, selanjutnya kegiatan

akhir pembelajaran. Memasuki kegiatan akhir ini merupakan

kegiatan evaluasi siklus III pada pertemuan I. Kegiatan evaluasi

dilaksanakan dengan meminta siswa kelas I SD untuk mengerjakan

soal tertulis dan melaksanakan tes perbuatan membaca secara

bergantian yang digunakan untuk mengukur penguasaan

keterampilan membaca siswa. Kegiatan akhir dilaksanakan sekitar

25 menit.

2) Pertemuan II

Hari Jumat tanggal 20 April 2012 tepat pada pukul 07. 15

kembali lagi terlihat, guru bersama observer memasuki ruangan

kelas I SD Negeri 2 Ayamputih. Guru memulai kegiatan awal

dengan mengucapkan salam, siswa menjawab salam dengan

semangat. Guru bersama siswa berdoa bersama, dan dilanjutkan

kegiatan mengabsensi siswa satu per satu sesuai daftar absensi. Guru

memberikan satu pertanyaan berupa “apakah kalian merasa nyaman

jika rumah kalian bersih?” terdengar jawaban, ya nyaman. Guru

menyampaikan acuan dan dilanjutkan kegiatan apersepsi. Pada

pertemuan II, apersepsi berupa lagu dengan judul matahari terbenam

dengan iringan tepuk tangan. Kegiatan apersepsi ini kemudian

dikaitkan dengan materi pelajaran IPA tentang benda langit di siang

hari.

Kegiatan inti terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan ekplorasi dimulai dengan guru

Page 129: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

menampilkan dua gambar di papan tulis. Kedua gambar tersebut

kemudian dijadikan bahan cerita oleh guru yang berisi tentang materi

pelajaran IPA berupa benda-benda langit yang tampak pada siang

hari. Setiap siswa tidak hanya memperhatikan cerita guru, tetapi

siswa memiliki kegiatan menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

yang ditampilkan di papan tulis tersebut.

Selanjutnya kegiatan elaborasi, dimulai dengan guru

membimbing satu per satu siswa secara bergilir untuk membaca

lancar kartu kalimat yang diterima siswa dengan memperhatikan

intonasi yang tepat. Semua siswa telah mendapat kesempatan untuk

berlatih membaca, guru mengajak siswa untuk menguraikan kartu

kalimat tersebut hingga menjadi huruf. Guru berkeliling dari meja

satu ke meja lain untuk memberikan bimbingan. Semua siswa

terlihat sudah lancar dan tepat dalam menguraikan kalimat hingga

menjadi huruf. Guru bergegas membimbing setiap siswa untuk

membaca lancar hasil uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan

intonasi yang tepat. Kegiatan membaca lancar hasil uraian dilakukan

dari siswa-siswa yang lebih cepat selesai dalam menguraikan kalimat

hingga menjadi huruf sampai pada siswa yang selesainya terakhir.

Meningkat ke langkah pembelajaran selanjutnya, guru

membimbing siswa-siswa untuk menyusun huruf hingga menjadi

kalimat. Siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat dengan

lancar dan tepat. Tampak siswa berebut meminta dibimbing

melakukan langkah pembelajaran berlatih membaca lancar hasil

susunan huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat.

Guru membimbing satu per satu dari meja satu ke meja yang lain

dengan sabar untuk memberikan bimbingan ke setiap siswa untuk

membaca lancar susunan huruf hingga menjadi kalimat dengan

intonasi yang tepat. Bagi siswa yang telah berlatih membaca lancar

susunan huruf hingga kalimat, diberikan kesempatan untuk

melakukan langkah pembelajaran berikutnya yaitu membaca lancar

Page 130: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

teks bacaan yang disediakan guru dengan intonasi yang tepat sambil

menunggu siswa lain membaca susunan huruf hingga kalimat.

Semua siswa telah berlatih membaca lancar susunan huruf

hingga kalimat dengan intonasi yang tepat, guru memulai kegiatan

konfiramsi dengan memberikan kesempatan kepada masing-masing

siswa untuk membaca lancar teks bacaan yang diambil dari pelajaran

IPS tentang ciri-ciri lingkungan rumah yang sehat secara klasikal,

kelompok dan individu. Kegiatan membaca secara individu

dilakukan dengan siswa membaca satu kalimat yang tertera pada teks

bacaan. Guna memantapkan pengatahuan siswa tentang cirri-ciri

rumah sehat, guru memulai kegiatan konfirmasi yang kedua berupa

bertanya jawab dengan siswa mengenai isi teks bacaan yang telah

dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Sambil

menanyakan siswa, guru menuliskan jawaban yang diutarakan siswa

di papan tulis. Selanjutnya, guru mengajak siswa untuk membaca

jawaban yang ada di papan tulis secara klasikal dan kelompok.

Kegiatan awal dan inti telah terlaksana, selanjutnya kegiatan

akhir pembelajaran. Memasuki kegiatan akhir ini merupakan

kegiatan evaluasi siklus III pada pertemuan I. Kegiatan evaluasi

dilaksanakan dengan meminta siswa kelas I SD untuk mengerjakan

soal tertulis dan melaksanakan tes perbuatan membaca secara

bergantian yang digunakan untuk mengukur penguasaan

keterampilan membaca siswa. Kegiatan akhir dilaksanakan sekitar

25 menit.

3) Pertemuan III

Hari Jumat tanggal 27 April 2012 tepat pada pukul 07. 15

kembali lagi terlihat, guru bersama observer memasuki ruangan

kelas I SD Negeri 2 Ayamputih. Guru memulai kegiatan awal

dengan mengucapkan salam, siswa menjawab salam dengan

semangat. Guru bersama siswa berdoa bersama, dan dilanjutkan

kegiatan mengabsensi siswa satu per satu sesuai daftar absensi. Guru

Page 131: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

memberikan satu pertanyaan berupa “agar lingkungan rumahmu

tetap bersih, apa yang anak-anak lakukan?” terdengar beraneka

ragam jawaban, ada yang menyapu, mengepel, membuang sampah di

tempat sampah dan sebagainya. Guru menyampaikan acuan dan

dilanjutkan kegiatan apersepsi. Pada pertemuan III, apersepsi berupa

lagu dengan judul tik tik bunyi hujan dengan iringan tepuk tangan.

Kegiatan apersepsi ini kemudian dikaitkan dengan materi pelajaran

IPA tentang tanda-tanda akan turunnya hujan.

Memasuki kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu

eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan ekplorasi dimulai

dengan guru menampilkan tiga gambar di papan tulis. Ketiga gambar

tersebut kemudian dijadikan bahan cerita oleh guru yang berisi

tentang materi pelajaran IPA berupa tanda-tanda akan turunnya

hujan. Disamping siswa memperhatikan cerita guru, setiap siswa

memiliki kegiatan menempelkan kartu kalimat sesuai gambar yang

ditampilkan di papan tulis tersebut.

Selanjutnya kegiatan elaborasi, dimulai dengan guru

membimbing satu per satu siswa secara bergilir untuk membaca

lancar kartu kalimat yang diterima siswa dengan memperhatikan

intonasi yang tepat. Semua siswa telah mendapat kesempatan untuk

berlatih membaca, guru mengajak siswa untuk menguraikan kartu

kalimat tersebut hingga menjadi huruf. Guru berkeliling dari meja

satu ke meja lain untuk memberikan bimbingan. Semua siswa

terlihat sudah lancar dan tepat dalam menguraikan kalimat hingga

menjadi huruf. Guru bergegas membimbing setiap siswa untuk

membaca lancar hasil uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan

intonasi yang tepat. Kegiatan membaca lancar hasil uraian dilakukan

dari siswa-siswa yang lebih cepat selesai dalam menguraikan kalimat

hingga menjadi huruf sampai pada siswa yang selesainya terakhir.

Meningkat ke langkah pembelajaran selanjutnya, guru

membimbing siswa-siswa untuk menyusun huruf hingga menjadi

Page 132: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

kalimat. Siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat dengan

lancar dan tepat. Tampak siswa berebut meminta dibimbing

melakukan langkah pembelajaran berlatih membaca lancar hasil

susunan huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat.

Guru membimbing satu per satu dari meja satu ke meja yang lain

dengan sabar untuk memberikan bimbingan ke setiap siswa dalam

membaca lancar susunan huruf hingga menjadi kalimat dengan

intonasi yang tepat. Bagi siswa yang telah berlatih membaca lancar

susunan huruf hingga kalimat, diberikan kesempatan untuk

melakukan langkah pembelajaran berikutnya yaitu membaca lancar

teks bacaan yang disediakan guru dengan intonasi yang tepat sambil

menunggu siswa lain membaca susunan huruf hingga kalimat.

Semua siswa telah berlatih membaca lancar susunan huruf

hingga kalimat dengan intonasi yang tepat, guru memulai kegiatan

konfirmasi dengan memberikan kesempatan kepada masing-masing

siswa untuk membaca lancar teks bacaan yang diambil dari pelajaran

IPS tentang cara menjaga kebersihan rumah secara klasikal,

kelompok dan individu. Kegiatan membaca secara individu

dilakukan dengan siswa membaca satu kalimat yang tertera pada teks

bacaan. Guna memantapkan pengetahuan siswa tentang cara

menjaga kebersihan rumah, guru memulai kegiatan konfirmasi yang

kedua berupa bertanya jawab dengan siswa mengenai isi teks bacaan

yang telah dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa sehari-

hari. Sambil menanyakan siswa, guru menuliskan jawaban yang

diutarakan siswa di papan tulis. Selanjutnya, guru mengajak siswa

untuk membaca jawaban yang ada di papan tulis secara klasikal dan

kelompok.

Kegiatan awal dan inti telah terlaksana, selanjutnya kegiatan

akhir pembelajaran. Memasuki kegiatan akhir ini merupakan

kegiatan evaluasi siklus III pada pertemuan III. Kegiatan evaluasi

dilaksanakan dengan meminta siswa kelas I SD untuk mengerjakan

Page 133: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

soal tertulis dan melaksanakan tes perbuatan membaca secara

bergantian yang digunakan untuk mengukur penguasaan

keterampilan membaca siswa. Kegiatan akhir dilaksanakan sekitar

25 menit.

c. Hasil Observasi Siklus III

1) Pertemuan I

Hasil observasi meliputi hasil observasi proses

pembelajaran, hasil pembelajaran dan kelebihan ataupun kekurangan

dari penggunaan metode SAS. Dalam pengamatan, peneliti tidak

hanya sendiri, ada tiga teman sejawat yang telah membantu. Berikut

ini akan dijelaskan hasil observasi pada pertemuan I siklus III

berdasarkan pengamatan oleh ketiga observer yang selalu setia untuk

membantu peneliti atau guru.

Page 134: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Tabel 33. Observasi Kegiatan Guru Siklus III Pertemuan I

Aspek yang Diamati Pertemuan I

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

4 4 4 12 100

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing setiap siswa menguraikan kalimat hingga menjadi huruf

4 3 4 11 92

Membimbing setiap siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula

4 3 4 11 92

Membimbing berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

3 4 3 10 83

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan yang disediakan dengan memperhatikan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

4 4 4 12 100

Jumlah 31 30 31 92 767 Rata-rata per Aspek 3,9 3,8 3,9 3,8 96

Berpedoman pada hasil pengamatan dengan skala penilaian

terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menggunakan

metode SAS pada siklus III pertemuan I yang dilakukan oleh guru

pada tabel 33 memperoleh persentase 96% dari delapan langkah

pembelajaran. Rata-rata per aspek dari ketiga observer adalah 3,8

Page 135: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

dalam kategori sangat baik. Semua langkah pembelajaran telah

dilaksanakan secara runtut. Di samping ada hasil observasi terhadap

kegiatan guru, juga ada hasil observasi terhadap kegiatan siswa

dalam pelaksanaan pembelajaran. Berikut hasil observasi terhadap

kegiatan siswa dalam pembelajaran membaca dengan metode SAS.

Tabel 34. Observasi Kegiatan Siswa Siklus III Pertemuan I

Aspek yang Diamati Pertemuan I

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

4 4 4 12 100

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

3 3 4 10 83

Berlatih membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

4 3 3 10 83

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula dengan lancar dan tepat

3 4 3 10 83

Berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Berlatih membaca lancar teks yang disediakan guru dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

3 3 3 9 75

Jumlah 29 29 29 87 724 Rata-rata per Aspek 3,6 3,6 3,6 3,6 91

Page 136: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran

membaca dengan metode SAS pada siklus III pertemuan I dapat

dilihat dari tabel 33 dan 34. Kedua tabel tersebut, menyajikan hasil

observasi terhadap kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran.

Hasil pengamatan terhadap guru dengan rata-rata per aspek 3,8 dan

siswa 3,6. Jika hasil tersebut dirata-rata, maka diperoleh rata-rata per

aspek 3,7 dan termasuk dalam kategori pembelajaran berjalan

dengan sangat baik. Dari seluruh aspek dengan rata-rata terhadap

kegiatan guru mencapai persentase 96% dan terhadap siswa 91%,

jika keduanya dirata-ratakan aspek yang dilaksanakan dalam

pembelajaran baik guru maupun siswa mencapai 93% dalam

kategori sangat baik.

Pembelajaran membaca dengan metode SAS berjalan

dengan sangat baik, semua langkah pembelajaran terlaksana. Guru

dan siswa secara runtut melaksanakan langkah pembelajaran dari

nomor satu sampai dengan delapan. Pertama, guru telah

menampilkan gambar dan bercerita sesuai gambar dengan kalimat

yang mudah dipahami siswa. Sementara siswa telah menempelkan

kartu kalimat yang sesuai dengan gambar dan rapi. Kegiatan kedua,

siswa menguraikan kalimat dengan tepat, tetapi ada tiga siswa yang

belum lancar dan meminta bimbingan guru. Selanjutnya guru

membimbing siswa secara bergilir satu per satu untuk membaca hasil

uraian kalimat hingga menjadi huruf. Siswa telah selesai membaca,

lalu menyusun uraian tersebut hingga menjadi kalimat.

Tampak jelas, hampir semua siswa sudah lancar dalam

menyusun huruf hingga kalimat. Guru memberikan bimbingan

kepada setiap siswa dan lebih banyak terhadap siswa yang belum

lancar. Bagi siswa-siswa yang telah menyelesaikan kegiatan

menyusun huruf hingga menjadi kalimat, dibimbing secara per satu

untuk membaca hasil susunan tersebut. Selanjutnya, guru

memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk membaca teks

Page 137: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

bacaan yang berupa cerita peristiwa yang pernah dialami di

lingkungan keluarga. Kegiatan membaca lancar ini dilaksanakan

secara klasikal, kelompok dan individu. Saat kegiatan membaca teks

bacaan secara individu diselingi dengan kegiatan penguatan kepada

siswa-siswa yang lancar dalam membaca dengan intonasi yang tepat

berupa tepuk salut. Setelah semua siswa mendapat kesempatan

membaca, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai isi teks

bacaan yang dihubungkan dengan kenyataan dalam kehidupan siswa

yang terjadi.

Selain pengamatan terhadap proses pembelajaran, dalam

penilitian ini ada observasi hasil yang digunakan untuk mengetahui

keterampilan membaca setiap siswa melalui tes perbuatan membaca

dan mengerjakan soal tertulis yang dilakukan pada akhir

pembelajaran. Adapun penilaian hasil melalui tes membaca yang

diperoleh sebagai berikut:

Tabel 35. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus III Pertemuan I

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100

3 0 2 0 1 13

16 0 11 0 5 68

16 16 27 27 32 100

Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 259.

Berdasarkan tabel 35, dari 19 siswa kelas 1 ada 16 siswa

dengan persentase 84% yang sudah tuntas dalam membaca lancar

huruf, kata dan kalimat dengan perolehan nilai 80-100. Mengenai 3

siswa lainnya masih perlu berlatih lebih giat. Siswa-siswa tersebut

memperoleh nilai dan baru dapat membaca huruf dan kata dengan

Page 138: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

lancar, tetapi belum memperhatikan intonasi yang tepat. Pada siklus

III pertemuan kesatu ini nilai yang dicapai terendah 70 yaitu

diperoleh oleh 3 siswa. Nilai rata-rata pada tes perbuatan membaca

huruf, kata dan kalimat mencapai 93 dengan nilai tertinggi 100.

Disamping ada penilaian dengan perbuatan, untuk mengukur

keterampilan membaca siswa dapat juga dilakukan dengan penilaian

tertulis. Dalam penelitian ini dengan soal tertulis dalam bentuk soal

objektif sejumlah sepuluh soal pilihan ganda. Berikut penilaian hasil

secara tertulis yang diperoleh pada siklus III pertemuan I.

Tabel 36. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus III Pertemuan I

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100

3 0 3 0 3 10

16 0 16 0 16 52

16 16 32 32 48 100

Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 259.

Mengacu pada tabel 36, diketahui bahwa siswa yang tuntas

tentang keterampilan membaca secara tertulis dengan persentase

84% dengan perolehan nilai antara 80-100. Siswa yang belum tuntas

sekitar 16%. Hasil tes perbuatan dan tes tertulis merupakan hasil

observasi terhadap keterampilan membaca yang dimiliki siswa. Oleh

karena itu, keterampilan membaca yang dimiliki siswa dapat dirata-

ratakan dari hasil tes perbuatan dan tes tertulis yang telah tuntas

dibagi dua. Perolehan tes perbuatan yang tuntas mencapai 84%

sedangkan tes tertulisnya mencapai 84%, jadi keterampilan

membaca yang dimiliki siswa pada siklus III pertemuan I ini sebesar

84% dengan jumlah siswa sebanyak 16 siswa. Sedangkan siswa yang

Page 139: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

belum tuntas sebanyak 3 siswa dengan persentase 16%.

2) Pertemuan II

Hasil observasi meliputi hasil observasi proses

pembelajaran dan hasil pembelajaran dengan metode SAS. Berikut

ini hasil observasi pada pertemuan II siklus III.

Tabel 4.34. Observasi Kegiatan Guru Siklus III Pertemuan II

Aspek yang Diamati Pertemuan II

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

4 4 4 12 100

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing setiap siswa menguraikan kalimat hingga menjadi huruf

4 4 4 12 100

Membimbing setiap siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing siswa me-nyusun huruf hingga menjadi kalimat semula

4 3 4 11 92

Membimbing berlatih mem-baca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan yang disediakan dengan memperhatikan intonasi yang tepat

3 4 3 10 83

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

3 3 3 9 75

Jumlah 30 30 30 90 750 Rata-rata per Aspek 3,8 3,8 3,8 3,8 94

Page 140: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Berpedoman pada hasil pengamatan dengan skala penilaian

terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menggunakan

metode SAS pada siklus III pertemuan II yang dilakukan oleh guru

pada tabel 37 memperoleh persentase 94% dari delapan langkah

pembelajaran. Rata-rata per aspek dari ketiga observer adalah 3,8

dalam kategori sangat baik. Semua langkah pembelajaran telah

dilaksanakan secara runtut.

Tabel 38. Observasi Kegiatan Siswa Siklus III Pertemuan II

Aspek yang Diamati Pertemuan II

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

4 4 4 12 100

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

3 4 3 10 83

Berlatih membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula dengan lancar dan tepat

3 4 3 10 83

Berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Berlatih membaca lancar teks yang disediakan guru dengan intonasi yang tepat

3 3 4 10 83

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

4 3 4 11 92

Jumlah 29 30 30 89 741 Rata-rata per Aspek 3,6 3,7 3,7 3,7 93

Page 141: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran

membaca dengan metode SAS pada siklus III pertemuan II dapat

dilihat dari kedua tabel di atas. Dari tabel 37 dan 38 menyajikan hasil

observasi terhadap kegiatan guru dan siswa. Hasil pengamatan

terhadap guru dengan rata-rata per aspek 3,8 dan siswa 3,7. Jika hasil

tersebut dirata-rata, maka diperoleh rata-rata per aspek 3,7 dan

termasuk dalam kategori pembelajaran berjalan dengan sangat baik.

Dari seluruh aspek dengan rata-rata terhadap kegiatan guru mencapai

persentase 94% dan terhadap siswa 93%, jika keduanya dirata-

ratakan aspek yang dilaksanakan dalam pembelajaran baik guru

maupun siswa mencapai 93% dalam kategori sangat baik.

Pembelajaran membaca dengan metode SAS berjalan

dengan sangat baik, semua langkah pembelajaran terlaksana. Guru

dan siswa secara runtut melaksanakan langkah pembelajaran dari

nomor satu sampai dengan delapan. Pertama, guru telah

menampilkan dua gambar dan bercerita sesuai gambar dengan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami siswa. Sementara siswa

telah menempelkan kartu kalimat yang sesuai dengan gambar dan

rapi. Kegiatan kedua, siswa menguraikan kalimat dengan tepat, dan

lancar. Selanjutnya guru membimbing siswa secara bergilir satu per

satu untuk membaca hasil uraian kalimat hingga menjadi huruf.

Siswa telah selesai membaca, lalu menyusun uraian tersebut hingga

menjadi kalimat.

Tampak jelas, semua siswa sudah lancar dalam menyusun

huruf hingga kalimat. Guru memberikan bimbingan kepada setiap

siswa dengan berkeliling. Bagi siswa-siswa yang telah

menyelesaikan kegiatan menyusun huruf hingga menjadi kalimat,

dibimbing secara bergilir satu per satu untuk membaca hasil susunan

tersebut. Selanjutnya, guru memberikan kesempatan kepada masing-

masing siswa untuk membaca teks bacaan yang berupa ciri-ciri

rumah sehat. Kegiatan membaca lancar ini dilaksanakan secara

Page 142: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

klasikal, kelompok dan individu. Saat kegiatan membaca teks bacaan

secara individu diselingi dengan kegiatan penguatan kepada siswa-

siswa yang lancar dalam membaca dengan intonasi yang tepat

berupa tepuk salut. Setelah semua siswa mendapat kesempatan

membaca, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai isi teks

bacaan yang dihubungkan dengan kenyataan dalam kehidupan siswa

yang terjadi. Hampir semua siswa menjawab pertanyaan guru sesuai

isi teks bacaan yang dikaitkan dengan kenyataan yang ada dalam

kehidupan.

Selain pengamatan terhadap proses pembelajaran, dalam

penilitian ini ada observasi hasil yang digunakan untuk mengetahui

keterampilan membaca setiap siswa melalui tes perbuatan membaca

lancar huruf, kata, kalimat dengan memperhatikan intonasi yang

tepat dan mengerjakan soal tertulis dengan jenis soal objektif

sebanyak sepuluh soal pilihan ganda yang dilakukan pada akhir

pembelajaran. Adapun penilaian hasil melalui tes membaca yang

diperoleh sebagai berikut:

Tabel 39. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus III Pertemuan II

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100

3 0 0 0 2 14

16 0 0 0 11 73

16 16 16 16 27 100

Belum Belum Belum Belum Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 259.

Berdasarkan tabel 39, dari 19 siswa kelas 1 ada 16 siswa

dengan persentase 84% yang sudah tuntas dalam membaca lancar

huruf, kata dan kalimat dengan perolehan nilai 80-100. Mengenai 3

Page 143: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

siswa lainnya masih perlu berlatih lebih giat. Siswa-siswa tersebut

memperoleh nilai dan baru dapat membaca huruf dan kata dengan

lancar, tetapi belum memperhatikan intonasi yang tepat. Pada siklus

III pertemuan kedua ini nilai terendah yang dicapai 70 yaitu

diperoleh oleh 3 siswa. Disamping ada penilaian dengan perbuatan,

untuk mengukur keterampilan membaca siswa dapat juga dilakukan

dengan penilaian tertulis. Berikut penilaian hasil secara tertulis yang

diperoleh pada siklus III pertemuan II.

Tabel 40. Distribusi Nilai Tes Tertulis Siklus III Pertemuan II

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100

3 0 2 0 3 11

16 0 11 0 16 57

16 16 27 27 43 100

Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 259.

Mengacu pada tabel 40, diketahui bahwa siswa yang tuntas

tentang keterampilan membaca secara tertulis dengan persentase

84% dengan perolehan nilai antara 80-100. Siswa yang belum tuntas

sekitar 16%. Hasil tes perbuatan dan tes tertulis merupakan hasil

observasi terhadap keterampilan membaca yang dimiliki siswa. Oleh

karena itu, keterampilan membaca yang dimiliki siswa dapat dirata-

ratakan dari hasil tes perbuatan dan tes tertulis yang telah tuntas

dibagi dua. Perolehan tes perbuatan yang tuntas mencapai 84%

sedangkan tes tertulisnya mencapai 84%, jadi keterampilan

membaca yang dimiliki siswa pada siklus III pertemuan II ini

sebesar 84% dengan jumlah siswa sebanyak 16 siswa. Sedangkan

siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa dengan persentase 16%.

Page 144: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

3) Pertemuan III

Hasil observasi meliputi hasil observasi proses

pembelajaran dan hasil pembelajaran dengan metode SAS. Berikut

ini hasil observasi pada siklus III pertemuan III.

Tabel 41. Observasi Kegiatan Guru Siklus III Pertemuan III

Aspek yang Diamati Pertemuan III

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

4 4 4 12 100

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing setiap siswa menguraikan kalimat hingga menjadi huruf

4 4 4 12 100

Membimbing setiap siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Membimbing siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula

4 4 4 12 100

Membimbing berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan yang disediakan dengan memperhatikan intonasi yang tepat

4 3 3 10 83

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

3 4 3 10 83

Jumlah 31 31 30 92 766 Rata-rata per Aspek 3,9 3,9 3,8 3,8 94

Page 145: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Berpedoman pada tabel 41 yaitu hasil pengamatan dengan

skala penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca dengan

menggunakan metode SAS pada siklus III pertemuan II yang

dilakukan oleh guru memperoleh persentase 94% dari delapan

langkah pembelajaran. Rata-rata per aspek dari ketiga observer

adalah 3,8 dalam kategori sangat baik.

Tabel 42. Observasi Kegiatan Siswa Siklus III Pertemuan III

Aspek yang Diamati Pertemuan III

Jml Persen-

tase ( % )

Obs 1

Obs 2

Obs 3

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

4 4 4 12 100

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

3 4 3 10 83

Berlatih membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula dengan lancar dan tepat

4 4 4 12 100

Berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

4 4 4 12 100

Berlatih membaca lancar teks yang disediakan guru dengan intonasi yang tepat

4 3 4 11 92

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

3 4 3 10 83

Jumlah 30 31 30 91 758 Rata-rata per Aspek 3,8 3,8 3,8 3,8 95

Page 146: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran

membaca dengan metode SAS pada siklus III pertemuan III dapat

dilihat dari kedua tabel di atas. Dari tabel 41 dan 42 menyajikan

kegiatan guru dan siswa. Hasil pengamatan terhadap guru dengan

rata-rata per aspek 3,8 dan siswa 3,8. Jika hasil tersebut dirata-rata,

maka diperoleh rata-rata per aspek 3,8 dan termasuk dalam kategori

pembelajaran berjalan dengan sangat baik. Dari seluruh aspek

dengan rata-rata terhadap kegiatan guru mencapai persentase 94%

dan terhadap siswa 95%, jika keduanya dirata-ratakan aspek yang

dilaksanakan dalam pembelajaran baik guru maupun siswa mencapai

94% dalam kategori sangat baik.

Pembelajaran membaca dengan metode SAS berjalan

dengan sangat baik, semua langkah pembelajaran terlaksana dan

runtut. Guru dan siswa secara runtut melaksanakan langkah

pembelajaran dari nomor satu sampai dengan delapan. Pertama, guru

telah menampilkan tiga gambar dan bercerita sesuai gambar dengan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami siswa. Sementara siswa

telah menempelkan kartu kalimat yang sesuai dengan gambar dan

rapi. Kegiatan kedua, siswa menguraikan kalimat dengan tepat, dan

lancar. Selanjutnya guru membimbing siswa secara bergilir satu per

satu untuk membaca hasil uraian kalimat hingga menjadi huruf.

Siswa telah selesai membaca, lalu menyusun uraian tersebut hingga

menjadi kalimat.

Tampak jelas, semua siswa lancar dalam menyusun huruf

hingga kalimat. Guru memberikan bimbingan kepada setiap siswa

dengan berkeliling. Bagi siswa-siswa yang telah menyelesaikan

kegiatan menyusun huruf hingga menjadi kalimat, dibimbing secara

bergilir satu per satu untuk membaca hasil susunan tersebut.

Selanjutnya, guru memberikan kesempatan kepada masing-masing

siswa untuk membaca teks bacaan yang berupa cara menjaga

kebersihan rumah. Kegiatan membaca lancar ini dilaksanakan secara

Page 147: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

klasikal, kelompok dan individu. Saat kegiatan membaca teks bacaan

secara individu diselingi dengan kegiatan penguatan kepada siswa-

siswa yang lancar dalam membaca dengan intonasi yang tepat

berupa tepuk salut. Setelah semua siswa mendapat kesempatan

membaca, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai isi teks

bacaan yang dihubungkan dengan kenyataan dalam kehidupan siswa

yang terjadi. Hampir semua siswa menjawab pertanyaan guru sesuai

isi teks bacaan yang dikaitkan dengan kenyataan yang ada dalam

kehidupan.

Selain pengamatan terhadap proses pembelajaran, dalam

penilitian ini ada observasi hasil yang digunakan untuk mengetahui

keterampilan membaca setiap siswa melalui tes perbuatan membaca

lancar huruf, kata, kalimat dengan memperhatikan intonasi yang

tepat dan mengerjakan soal tertulis dengan jenis soal objektif

sebanyak sepuluh soal pilihan ganda yang dilakukan pada akhir

pembelajaran. Adapun penilaian hasil melalui tes membaca yang

diperoleh sebagai berikut:

Tabel 43. Distribusi Nilai Tes Perbuatan Siklus III Pertemuan III

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100

3 0 0 0 0 16

16 0 0 0 0 84

16 16 16 16 16 100

Belum Belum Belum Belum Belum Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 259.

Berdasarkan tabel 43, dari 19 siswa kelas 1 ada 16 siswa

dengan persentase 84% yang sudah tuntas dalam membaca lancar

huruf, kata dan kalimat dengan memperhatikan intonasi secara tepat

sehingga nilai yang dierolehnya 100. Mengenai tiga siswa yang

Page 148: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

belum tuntas dengan nilai 70 masih perlu berlatih lebih giat. Siswa

tersebut baru dapat membaca huruf, kata, dan kalimat tetapi belum

lancar saat membaca kalimat dan belum memperhatikan intonasi

yang tepat. Pada siklus III pertemuan ketiga ini nilai terendah yang

dicapai 70 yaitu diperoleh oleh 3 siswa. Di samping ada penilaian

dengan perbuatan, untuk mengukur keterampilan membaca siswa

dapat juga dilakukan dengan penilaian tertulis. Berikut penilaian

hasil secara tertulis yang diperoleh pada siklus III pertemuan III.

Tabel 44. Distribusi Frekuensi Tes Tertulis Siklus III Pertemuan III

Interval Frekuensi % Keterangan Relatif Kumulatif

65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100

3 0 1 0 3 12

16 0 5 0 15 64

16 16 21 21 36 100

Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 19 Selengkapnya terdapat pada lampiran 15 halaman 259.

Mengacu pada tabel 44, diketahui bahwa siswa yang tuntas

tentang keterampilan membaca secara tertulis dengan persentase

84% dengan perolehan nilai antara 80-100. Siswa yang belum tuntas

sekitar 16% dengan jumlah 3 siswa. Hasil tes perbuatan dan tes

tertulis merupakan hasil observasi terhadap keterampilan membaca

yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, keterampilan membaca yang

dimiliki siswa dapat dirata-ratakan dari hasil tes perbuatan dan tes

tertulis yang telah tuntas dibagi dua. Perolehan tes perbuatan yang

tuntas mencapai 84% sedangkan tes tertulisnya mencapai 84%, jadi

keterampilan membaca yang dimiliki siswa pada siklus III

pertemuan III ini sebesar 84% dengan jumlah siswa sebanyak 16

Page 149: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa dengan

persentase 16%.

d. Refleksi

Tahap refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji secara

menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah

terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi untuk menentukan berhasil atau

tidaknya terhadap tindakan yang telah terlaksana. Pelaksanaan

pembelajaran membaca pada siklus III dilaksanakan sebanyak 3x

pertemuan. Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran

membaca pada siklus III, perencanaan yang dilaksanakan secara

keseluruhan telah mencapai hasil yang maksimal, hal ini ditunjukkan

dengan adanya peningkatan dan perubahan kondisi belajar, dan hasil

belajar siswa. Oleh karena itu, kualitas pembelajaran membaca siswa

kelas I SD Negeri 2 Ayamputih dapat dikatakan berhasil.

Beberapa indikator keberhasilan tersebut dicapai dengan

berbagai penyempurnaan dari siklus sebelumnya. Tidak luput pula dari

peran serta pengamat atau observer yang telah memberikan kritik dan

saran. Selain itu, pemilihan materi dalam pembelajaran membaca dan

perencanaan yang matang sebelum melaksanakan siklus III turut

mendukung keberhasilan pembelajaran membaca pada siklus III ini.

Pemberian penguatan yang lebih sering dilakukan oleh guru juga berhasil

memberikan dampak positif yang sangat baik. Siswa terlihat lebih aktif

dan percaya diri dalam melaksanakan langkah pembelajaran membaca

dengan menggunakan metode SAS.

Guru juga memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk

mengkonstruksikan pengetahuan yang siswa dapat selama proses

pembelajaran berlangsung. Siswa diberikan kebebasan yang luas namun

tetap dalam pengawasan guru hingga terbentuk kondisi atau suasana

belajar mengajar yang menyenangkan. Hal tersebut diperkuat dengan

keaktifan siswa yang terjadi saat pembelajaran berlangsung, setiap siswa

memiliki kesempatan untuk menempel kartu kalimat, menguraikan

Page 150: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

kalimat hingga menjadi huruf, membaca uraian kalimat hingga huruf,

menyusun huruf hingga menjadi kalimat serta membaca hasil susunan

huruf hingga kalimat dengan intonasi yang tepat.

Pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS

diakhiri dengan bertanya jawab mengenai isi teks bacaan yang

dihubungkan dengan kehidupan siswa. Tampak terlihat hampir semua

siswa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Kondisi

pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS dapat

berjalan baik dalam peningkatan keterampilan membaca siswa kelas I SD

Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012. Siswa yang tuntas dalam

membaca lancar pada akhir siklus III ini mencapai 84% sebanyak 16

siswa dari 19 siswa sedangkan yang belum tuntas tiga siswa dengan

persentase 16%. Berikut ini akan disajikan diagram perolehan nilai

keterampilan membaca selama siklus III.

Gambar 8. Diagram Perolehan Keterampilan Membaca Siklus III

Selain hasil belajar yang diperoleh, keefektifan belajar membaca

dengan menggunakan metode SAS juga dapat dilihat dari perolehan hasil

pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa saat pembelajaran

berlangsung. Berikut ini disajikan tabel 45 dan 46 yaitu analisis terhadap

kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran membaca dengan

menggunakan metode SAS berlangsung pada siklus III.

84%

16%TuntasBelum Tuntas

Page 151: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Tabel 45. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus III pada Guru

Aspek yang Diamati Siklus III (%) Rata-rata (%) Pert.I Pert.II Pert.III

Menampilkan gambar disertai bercerita sesuai gambar

100 100 100 100

Membimbing siswa membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

100 100 100 100

Membimbing setiap siswa menguraikan kalimat hingga menjadi huruf

92 100 100 97

Membimbing setiap siswa membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

100 100 100 100

Membimbing siswa menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula

92 92 100 95

Membimbing berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

83 100 100 94

Memberi kesempatan berlatih membaca lancar teks bacaan yang disediakan dengan memperhatikan intonasi yang tepat

100 83 83 89

Bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

100 75 83 86

Rata-rata 96 94 96 95

Page 152: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Tabel 46. Analisis Hasil Penggunaan Metode SAS Siklus III pada Siswa

Aspek yang Diamati Siklus II (%) Rata-rata (%) Pert.I Pert.II Pert.III

Menempelkan kartu kalimat sesuai gambar

100 100 100 100

Berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan intonasi yang tepat

100 100 100 100

Berlatih menguraikan atau membongkar kalimat hingga menjadi huruf bersama guru dengan lancar dan tepat

83 83 83 83

Berlatih membaca lancar uraian kalimat hingga menjadi huruf dengan intonasi yang tepat

83 100 100 89

Berlatih menyusun huruf hingga menjadi kalimat semula dengan lancar dan tepat

83 83 100 89

Berlatih membaca lancar susunan dari huruf-huruf hingga menjadi kalimat dengan intonasi yang tepat

100 100 100 100

Berlatih membaca lancar teks yang disediakan guru dengan intonasi yang tepat

100 83 92 92

Menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

75 92 83 83

Rata-rata 90,5 92,6 94,75 93

Hasil analisis terhadap pengamatan kegiatan guru dan siswa

dalam pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS siklus

III pada tabel 45 dan 46 merupakan gambaran efektif atau tidaknya

pembelajaran yang terjadi selama siklus III. Berdasarkan perbaikan-

perbaikan langkah pembelajaran dari kegiatan refleksi pada siklus I dan

siklus II memberikan sumbangan yang besar terhadap pelaksanaan

pembelajaran pada siklus III. Hal ini dapat dilihat pada tabel analisis

hasil pengamatan terhadap guru dan siswa pada siklus III di atas. Tabel

Page 153: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

45 yaitu analisis terhadap kegiatan guru mencapai persentase 95%,

sedangkan kegiatan siswa pada siklus II ini mencapai 93%. Jika

keduanya dirata-ratakan memperoleh persentase sebesar 94% dalam

kategori sangat baik.

Walaupun terlihat memiliki banyak solusi, penggunaan metode

SAS dalam pembelajaran membaca tidak luput dari kendala. Secara

umum dari siklus II dan III, dilihat dari media yang digunakan dalam

pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS dapat

dikatakan memerlukan banyak media. Pertama, guru harus menyediakan

amplop besar sebagai wadah dari kartu kalimat, kartu kata, kartu suku

kata dan kartu huruf sebanyak jumlah siswa. Kedua, guru harus

menyediakan kartu kalimat, kata, suku kata dan huruf sejumlah dua kali

jumlah siswa sehingga untuk mempersiapkan media pembelajaran saja

menggunakan waktu cukup lama. Ketiga, guru harus menyediakan kertas

ukuran A3 sebanyak jumlah siswa untuk proses menempel kartu kalimat

(struktural), menguraikan kalimat hingga menjadi huruf (analitik) dan

menyusun huruf hingga kalimat (sintetik).

Di samping terdapat beberapa kendala di atas, pembelajaran

dengan metode SAS menawarkan solusi yaitu dengan media kartu

kalimat, kata, suku kata dan huruf yang diterima oleh setiap siswa

mengundang perhatian yang positif bagi siswa kelas I SD, diantaranya

siswa-siswa terlihat aktif, senang dan semangat untuk menempelkan

kartu kalimat, menguraikan kalimat hingga huruf dan menyusun uraian

huruf-huruf hingga menjadi kalimat. Setiap siswa memperoleh

bimbingan guru secara individu juga membuat siswa merasa diperhatikan

guru.

Berbekal dari fakta-fakta yang terjadi dilapangan, maka peneliti

bersama observer sepakat untuk mencukupkan dan mengakhiri

pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS

pada siklus III. Secara keseluruhan pembelajaran membaca dengan

menggunakan metode SAS telah mencapai titik keberhasilan. Hal ini

Page 154: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

ditunjukkan dengan tercapainya indikator keberhasilan dalam

pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS

pada siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS pada siswa

kelas I SD Negeri 2 Ayamputih dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Setiap siklus

terdiri atas tiga pertemuan dengan alokasi waktu 3x35 setiap pertemuan. Hasil

tindakan selama tiga siklus dapat dilihat dari penggunaan metode SAS baik pada

guru ataupun siswa, hasil belajar berupa keterampilan membaca yang diperoleh

siswa, dan kelebihan serta kelemahan yang muncul selama penelitian berlangsung.

Berdasarkan hasil penelitian yang dideskripsikan pada siklus I sampai siklus III

dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajarn membaca dengan menggunakan

metode SAS dapat dikatakan berhasil dalam kategori baik. Mengenai pelaksanaan

pembelajaran menggunakan metode SAS bagi guru pada Siklus I sampai siklus III

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 47. Perolehan Persentase Kegiatan Guru pada Siklus I, II dan III

No Rata-rata Langkah Pembelajaran SAS Rata-rata Kategori Siklus I Siklus II Siklus III

1. 80% 88% 95% 88% Baik

Berdasarkan tabel 47 rata-rata langkah pembelajaran dengan

menggunakan metode SAS terhadap kegiatan guru pada siklus I mencapai 80%,

sedangkan pada siklus II mengalami kenaikan sebesar 8% dan pada siklus III

mencapai 95%. Rata-rata dari semua langkah-langkah pembelajaran selama siklus

I, II dan III mencapai 88% dalam kategori baik. Mengenai rata-rata langkah

pembelajaran menggunakan metode SAS yang dilaksanakan siswa selama siklus

I, II dan III dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 155: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Tabel 48. Perolehan Persentase Kegiatan Siswa pada Siklus I, II dan III

No Rata-rata Langkah Pembelajaran SAS Rata-rata Kategori Siklus I Siklus II Siklus III

1. 71% 82% 93% 82% Baik

Mengacu kedua tabel 47 dan 48, rata-rata langkah pembelajaran

membaca dengan menggunakan metode SAS selama siklus I, II dan III baik

terhadap guru dan siswa dapat diperoleh rata-rata 85% dalam kategori baik.

Berikut akan disajikan diagram persentase terhadap pelaksanaan langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan metode SAS selama tiga siklus yang

dilaksanakan guru dan siswa.

Gambar 9. Diagram Perbandingan Penggunaan Metode SAS

Mengacu pada gambar 9 bahwa pembelajaran membaca dengan

menggunakan metode SAS berjalan efektif baik pada guru dan siswa. Guru telah

melaksanakan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS selama

tiga siklus. Disamping melihat pada proses pembelajaran, keberhasilan

penggunaan metode SAS dalam pembelajaran membaca memiliki dampak positif

terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa yaitu berkaitan dengan keterampilan

membaca yang dimiliki siswa. Berikut ini perbandingan hasil belajar yang

diperoleh siswa pada siklus I, II dan III.

80%88%

95%

71%82%

93%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus I Siklus II Siklus III

Guru

Siswa

Page 156: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

Tabel 49. Perbandingan Keterampilan Membaca pada Pretest, Siklus I, II dan III

Tindakan Perolehan Hasil Belajar Siswa Tuntas Belum Tuntas

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) Pretest Siklus I Siklus II Siklus III

6 9 14 16

32 45 73 84

13 10 5 3

68 55 27 16

Perbandingan keterampilan membaca dari pretest, siklus I, II dan III

dapat lebih jelas pada diagram berikut.

Gambar 10. Perbandingan Keterampilan Membaca Pretest, Siklus I, II dan III

Berpedoman pada tabel 49 dan gambar 10 menunjukkan bahwa

keterampilan membaca siswa semakin meningkat. Pada kegiatan pretest, nilai

ketuntasan keterampilan membaca siswa baru mencapai 32% dengan jumlah 6

siswa. Selanjutnya pencapaian ketuntasan keterampilan membaca pada siklus I

mengalami kenaikan sebesar 13% dengan perolehan persentase 45% sebanyak 9

siswa. Meningkat ke siklus II, persentase ketuntasan keterampilan membaca

mencapai 73% sebanyak 14 siswa. Sedangkan pada siklus III mencapai 84%

dengan jumlah siswa sebanyak 16 dan yang belum tuntas hanya 16% yang terdiri

dari 3 siswa. Hal ini dapat dikatakan semakin banyak berlatih membaca, semakin

mampu untuk membaca lancar.

32%

45%

73%

84%

68%

55%

27%

16%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Pretest Siklus I Siklus II Siklus III

Tuntas

Belum Tuntas

Page 157: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

D. Pembahasan

Pembelajaran membaca dengan metode SAS dilaksanakan melalui tiga

siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan pembelajaran. Berdasarkan

pengamatan selama penelitian berlangsung mengalami beberapa perbaikan, dari

sepuluh langkah pembelajaran pada siklus I kemudian dikerucutkan menjadi

delapan langkah pembelajaran pada siklus II serta dimantapkan pada siklus III.

Perbaikan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan situasi dan kondisi yang terjadi

selama penelitian. Namun pengurangan langkah pembelajaran tersebut tidak

berarti menghilangkan dasar pokok langkah pembelajaran membaca dengan

metode SAS pada teori yang ada.

Solchan, dkk. (2010: 6.22) mengemukakan pembelajaran membaca

dengan menggunakan metode SAS dimulai dengan menampilkan struktur kalimat

secara utuh. Anak diberikan sebuah struktur kalimat yang lengkap untuk

membangun kebermaknaan pada memori anak. Sebaiknya struktur kalimat yang

disajikan sebagai bahan pembelajaran merupakan struktur kalimat yang digali dari

pengalaman belajar anak. Oleh karena itu, struktur kalimat dalam penelitian ini

diperoleh dari cerita guru tentang gambar yang ditampilkan pada siswa. Proses

selanjutnya adalah kegiatan analitik yakni anak-anak diajak untuk mengenal

konsep kata. Kalimat utuh diuraikan ke dalam satuan–satuan bahasa yang lebih

kecil yang disebut kata. Penguraian dilakukan sampai pada wujud satuan bahasa

terkecil yang tidak bisa diuraikan lagi yaitu huruf-huruf. Proses yang terakhir

yaitu anak-anak didorong untuk melakukan kerja sintesis (menyimpulkan).

Satuan-satuan bahasa yang telah terurai menjadi satuan bahasa yang terkecil

disusun kembali menjadi satuan bahasa semula yakni huruf-huruf menjadi suku

kata, suku-suku kata menjadi kata, dan kata-kata menjadi kalimat. Anak-anak

akan menemukan kembali wujud struktur semula yaitu kalimat yang utuh melalui

proses sintesis.

Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti laksanakan berjalan dengan

baik. Guru dan siswa saling bekerjasama untuk belajar membaca, guru

berkedudukan sebagai pembimbing bagi siswa dalam belajar membaca. Langkah-

langkah pembelajaran membaca dengan metode SAS tersebut tertuang pada

Page 158: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

kegiatan inti dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar tidak luput

dari keterlibatan kegiatan guru dan kegiatan siswa. Oleh karena itu, langkah

pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS mencakup kegiatan

guru dan siswa.

Kegiatan guru pada langkah pembelajaran dengan menggunakan metode

SAS meliputi: guru menampilkan beberapa gambar yang disertai dengan bercerita

tentang gambar; guru membimbing setiap siswa membaca lancar kartu kalimat

sesuai gambar; guru membimbing setiap siswa berlatih untuk menguraikan

kalimat hingga menjadi huruf; guru membimbing setiap siswa membaca lancar

uraian kalimat hingga huruf; guru membimbing setiap siswa untuk menyusun

huruf-huruf hingga menjadi kalimat; guru membimbing setiap siswa membaca

lancar susunan huruf hingga kalimat; guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berlatih membaca teks bacaan yang disediakan guru secara klasikal,

kelompok dan individu; dan guru bertanya jawab dengan siswa terkait dengan isi

bacaan yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa.

Selanjutnya, mengenai kegiatan siswa dalam pembelajaran membaca

dengan menggunakan metode SAS juga terdiri dari delapan langkah

pembelajaran. Pertama, siswa menempelkan kartu kalimat yang sesuai gambar.

Kedua, siswa berlatih membaca lancar kartu kalimat sesuai gambar dengan

intonasi yang tepat. Ketiga, siswa berlatih menguraikan kalimat hingga huruf

dengan lancar dan tepat. Keempat, siswa berlatih membaca lancar uraian kalimat

hingga huruf dengan memperhatikan intonasi yang tepat. Kelima, siswa berlatih

menyusun huruf hingga kalimat dengan lancar dan tepat. Keenam, siswa berlatih

membaca lancar susunan huruf hingga kalimat dengan memperhatikan intonasi

yang tepat. Ketujuh, siswa berlatih membaca lancar teks bacaan yang tersedia

secara klasikal, kelompok dan individu dengan memperhatikan intonasi yang

tepat. Kedelapan, siswa bertanya jawab dengan guru mengenai isi teks bacaan

yang dibaca dan dihubungkan dengan kehidupan siswa.

Berdasarkan pengamatan para observer, kedelapan langkah pembelajaran

pada kegiatan guru dan siswa di atas dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat

dibuktikan dengan rata-rata nilai dari kegiatan guru mencapai persentase 88%

Page 159: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

pada tabel 47 yang tergolong dalam kategori baik. Sedangkan rata-rata nilai

kegiatan siswa selama penelitian sebesar 82% dapat dilihat pada tabel 48.

Kedelapan langkah pembelajaran tersebut merupakan proses penggunaan metode

SAS dalam pembelajaran membaca. Oleh karena itu, disamping ada proses di

dalam pembelajaran tentu ada hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar yang

dicapai siswa berupa keterampilan membaca permulaan yang menegaskan bahwa

dari pratindakan ke siklus I kemudian menuju siklus berikutnya mengalami

peningkatan. Hasil belajar berupa keterampilan membaca dari pratindakan ke

siklus I, II dan III dapat dilihat pada tabel 49. Pada saat pratindakan siswa yang

tuntas dalam keterampilan membaca baru diraih oleh 6 siswa dengan persentase

32%. Selanjutnya dikenai tindakan siklus I mengalami sedikit peningkatan, nilai

keterampilan membaca siswa mencapai 45% dengan jumlah 9 siswa. Meningkat

ke siklus II nilai tuntas keterampilan membaca sebesar 73% sebanyak 14 siswa.

Sedangkan pada siklus III mencapai 84% dengan jumlah siswa sebanyak 16 dan

yang belum tuntas hanya 16% yang terdiri dari 3 siswa. Hal ini dapat diibaratkan

proses pembelajaran berlangsung baik memiliki dampak hasil belajar juga baik.

Pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS pada siswa

kelas I SD Negeri 2 Ayamputih terbukti memberikan sumbangan yang berarti bagi

keterampilan membaca yang dimiliki siswa. Dengan metode pembelajaran SAS,

siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksikan pengalaman belajar membaca

selama kegiatan membaca berlangsung. Pengalaman belajar membaca diperoleh

dari langkah-langkah pembelajaran SAS. Seperti yang dikemukakan oleh Broto

(1974) bahwa metode SAS dapat sebagai landasan berpikir analisis; dengan

langkah-langkah yang diatur sedemikian rupa membuat anak mudah mengikuti

prosedur dan akan dapat cepat membaca pada kesempatan berikutnya;

berdasarkan landasan linguistik metode ini akan menolong anak untuk menguasai

bacaan dengan lancar (Massofa, 2008: 3).

Penggunaan metode SAS juga sesuai dengan sifat manusia. Seperti yang

dikemukakan Akhadiah, dkk. (1991/1992) bahwa dalam mengamati sesuatu,

manusia lebih dahulu melihat keseluruhannya. Selain itu, setiap siswa memiliki

rasa ingin tahu sehingga suka mengupas, merusak, membongkar sesuatu (hlm.

Page 160: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

34). Hal ini dapat terlihat pada langkah pembelajaran metode SAS, mulai dari

proses struktural yaitu menempelkan kartu kalimat yang sesuai gambar yang

kemudian siswa membaca kartu kalimat tersebut. Proses kedua berupa analitik,

siswa belajar menguraikan atau membongkar kalimat hingga huruf yang diikuti

dengan membaca hasil uraian tersebut. Berdasarkan pengalaman membaca hasil

uraian kalimat hingga menjadi huruf, memperoleh pemahaman tentang konsep

membaca lancar. Dari yang sebelumnya siswa mengalami kesulitan dalam meng-

konversi kata menjadi lebih mudah dalam membaca lancar kata ataupun kalimat.

Proses selanjutnya sintetik yang diikuti membaca susunan huruf hingga kalimat

memberikan pemantapan siswa untuk paham konsep membaca lancar. Lebih

lanjut, siswa berlatih membaca lancar kalimat pada teks bacaan yang disertai

gambar secara klasikal, kelompok dan individu dengan tujuan memperlancar

siswa dalam membaca dengan media yang berbeda. Untuk mengetahui

pemahaman siswa dalam membaca, maka disediakan langkah pembelajaran

bertanya jawab dengan siswa mengenai isi bacaan yang dibaca dan dihubungkan

dengan kehidupan siswa. Dengan bertanya jawab yang dihubungkan dengan

kehidupan siswa diharapkan penanaman budi pekerti yang baik dapat tergali dan

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Selain menyoroti pada langkah-langkah pembelajaran pada proses belajar

mengajar, penggunaan metode SAS dalam penelitian ini juga memiliki beberapa

kendala yang terjadi. Pertama, guru harus menyediakan media yang cukup banyak

mulai dari kartu kalimat, kata, suku kata, huruf, amplop, dan kertas ukuran A3

sejumlah siswa. Kedua, guru harus dengan sabar memperkenalkan dan

membimbing setiap siswa dalam menggunakan metode SAS agar mudah

dilaksanakan siswa. Di samping terdapat beberapa kendala di atas, pembelajaran

dengan metode SAS menawarkan solusi yaitu dengan media kartu kalimat, kata,

suku kata dan huruf yang diterima oleh setiap siswa mengundang perhatian yang

positif bagi siswa kelas I SD, diantaranya siswa-siswa terlihat aktif, senang dan

semangat untuk menempelkan kartu kalimat, menguraikan kalimat hingga huruf

dan menyusun uraian huruf-huruf hingga menjadi kalimat.

Page 161: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Penggunaan Metode SAS

(Struktural Analitik Sintetik) dalam Peningkatan Keterampilan Membaca Siswa

Kelas I SD Negeri 2 Ayamputih Tahun Ajaran 2011/2012 dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS pada

siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih harus dilaksanakan dengan langkah-

langkah pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan keterampilan

membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih. Hasil observasi

terhadap langkah pembelajaran yang dilaksanakan guru mencapai 88%

tergolong dalam kategori baik, sedangkan langkah pembelajaran yang

dilaksanakan siswa mencapai 82% juga dalam kategori baik;

2. Penggunaan metode SAS dalam pembelajaran membaca dapat meningkatkan

keterampilan membaca siswa kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran

2011/2012. Keterampilan membaca huruf, kata dan kalimat dengan intonasi

yang tepat dari pratindakan ke siklus I, II dan III mengalami peningkatan.

Pada saat pratindakan jumlah siswa yang tuntas sebesar 32% (6 siswa),

sedangkan siklus I sebesar 45% (9 siswa). Meningkat siklus II mencapai 73%

(14 siswa) dan pada siklus III mencapai 84% dengan jumlah 16 siswa dari 19

siswa;

3. Kendala penggunaan metode SAS dalam pembelajaran membaca yaitu

membutuhkan media yang cukup banyak; membutuhkan waktu lama dan

persiapan yang matang dalam mempersiapkan; jika media pembelajaran ada

yang kurang membuat siswa ribut dan membutuhkan kesabaran guru yang

cukup tinggi dalam mengenalkan pembelajaran membaca dengan metode

SAS. Selanjutnya, penggunaan metode SAS dalam pembelajaran membaca

kelas I SD Negeri 2 Ayamputih tahun ajaran 2011/2012 memiliki solusi yaitu

dapat memberikan kemudahan siswa dalam mengkonversi kata dan kalimat

Page 162: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

saat membaca lancar dengan intonasi yang tepat melalui cerita guru, proses

analitik dan proses sintetik; dapat memberikan kesempatan kepada siswa

lebih luas untuk menemukan pengalaman belajar membaca dengan dibimbing

guru; dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar melalui proses

struktural, analitik dan sintetik; serta dapat menarik perhatian siswa untuk

senang belajar membaca dengan media kartu kalimat, kata, suku kata, huruf,

amplop dan kertas ukuran A3.

B. Implikasi

Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan,

dapat dikemukakan bahwa dengan menerapkan metode SAS yang efektif dalam

pembelajaran membaca di kelas I SD dapat meningkatkan keterampilan membaca

siswa. Pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS, bahan bacaan

yang dipelajari diambil dari kegiatan sehari-hari siswa, sehingga siswa mudah

untuk mengikuti pembelajaran membaca. Penggunaan metode SAS memberikan

kesempatan kepada anak untuk lebih aktif dalam kegiatan membaca. Dengan

melihat gambar, menguraikan kalimat hingga huruf, dan menyusun huruf hingga

kalimat yang disertai berlatih membaca lancar uraian dan susunan huruf, suku

kata, kata dan kalimat dengan bimbingan guru memudahkan siswa dalam

menemukan pemahaman konsep membaca lancar. Disamping adanya proses

pembelajaran yang mengundang keaktifan siswa, metode SAS menyediakan

media yang cukup menarik bagi siswa kelas I SD yaitu berupa kartu kalimat, kata,

suku kata dan huruf dengan warna yang menarik siswa untuk semangat belajar

membaca.

Hasil penelitian ini memiliki implikasi bahwa jika metode SAS

digunakan dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas I SD dapat

meningkatkan keterampilan membaca siswa. Oleh karena itu, metode

pembelajaran SAS ini tidak hanya digunakan sebagai wawasan pengetahuan saja.

Akan tetapi, dapat dijadikan penentu kebijakan bagi para guru kelas I SD untuk

menggunakan metode SAS dalam membimbing siswa yang mengalami kesulitan

membaca.

Page 163: PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

C. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan yang mengemukakan penggunaan

metode SAS dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas I SD, maka

saran yang dapat dikemukakan peneliti yang sekiranya dapat mengembangkan ide

untuk kemajuan pendidikan khususnya di tingkat sekolah dasar yaitu guru kelas I

SD hendaknya dapat memilih dan menerapkan pembelajaran membaca dengan

menggunakan metode SAS.