pengendalian hama tikus terpadu - bptp balibali.litbang.pertanian.go.id/ind/images/tikus.pdf ·...

Post on 08-Mar-2019

247 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

LTBS direkomendasikan untuk dipasang pada perbatasan antara sawah denganhabitat utama tikus, atau untuk memotong jalur migrasi tikus sehingga tikus dapatdiarahkan masuk dalam bubu perangkap.

PEMELIHARAAN TBS & LTBS Periksa TBS / LTBS setiap pagi : lepaskan hewan bukan sasaran (katak, kadal, ular,

dll.) yang masuk bubu perangkap. Matikan tikus hasil tangkapan dengan caramerendam ke dalam air bersama perangkap ± 10 menit.

Periksa pagar plastik, apabila berlubang segera perbaiki / lakukan penambalan. Pastikan parit selalu terisi air agar ujung bawah pagar plastik senantiasa terendam

sehingga tikus tidak bisa mencapai tanaman perangkap. Bersihkan gulma di parit TBS karena tikus mampu memanjatnya untuk jalan masuk ke

dalam petak tanaman perangkap TBS.

Daftar Harga Alat (belum termasuk ongkos kirim)1. Bubu perangkap tikus (siap dipakai atau dirakit) @ Rp.60.000.-2. Fumigator (emposan tikus) @Rp.45.000,-3. LTBS (terpal/plastik 100m dan 4 bubu perangkap) @ Rp.1.500.000,-

Kontak Person:Ir. Ni Putu Suratmini, M.Si (081353355767)

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BaliJl. Bypass Ngurah Rai, Pesanggaran, DenpasarTelp. (0361) 720498Email : bptp_bali@yahoo.com

Gambar 7. Pemasangan LTBS diantara : sawah-kampung (A), sawah-tanggul irigasi (B), sawah-jalan/pematang (C), & memotong jalur migrasi tikus (D).

Gambar 6. Skema pemasanganLTBS di lapangan.

Sawah

Habitat tikus

Pintu masuktikus

Pintu masuktikus

Bubuperangkap

Pagar plastik20 m

100 mm

Pengendalian Hama Tikus Terpadu

Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI

Diperbanyak oleh:Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali

2011

A B C D

TIKUS SAWAH (Rattus argentiventer)

Tikus sawah merupakan hama utama penyebab kerusakan padi yang menyerang sejakpesemaian hingga panen, bahkan di dalam gudang penyimpanan padi. Dibanding hamapadi yang lain, pengendalian tikus sawah relatif lebih rumit karena sifat biologi danekologinya yang berbeda dari hama padi yang lain.

STRATEGI PHTTPHTT didasarkan pada pemahaman ekologi tikus, dilakukan secara dini, intensif danberkelanjutan dengan memanfaatkan berbagai teknologi pengendalian yang sesuai dantepat waktu untuk menurunkan populasi tikus. Pelaksanaan pengendalian dilakukan olehpetani secara bersama-sama dan terkoordinasi dalam cakupan skala luas (hamparan).

STADIA PADIMetode

PengendalianBera Olah

TanahSemai Tanam Anakan Bunting Pemasakan

Tanam serempak + +

Sanitasi habitat + ++ + +Gropyok massal + ++ +Fumigasi ++ ++LTBS ++ + + ++TBS ++ +Rodentisida +

Keterangan: + = dilakukan; ++ = difokuskan

TEKNOLOGI PENGENDALIAN1. Tanam dan Panen SerempakDalam satu hamparan, usahakan selisih waktu tanam tidak lebih dari 2 minggu, dengantujuan membatasi ketersediaan pakan bagi tikus sawah, sehingga tidak terjadiperkembangbiakan secara terus menerus.

2. Sanitasi HabitatPembersihan gulma/semak-semak di habitat tikus seperti tanggul irigasi, perbatasandengan kampung, pematang, parit, dan saluran irigasi. Disarankan dilakukanminimalisasi ukuran pematang (tinggi & lebar pematang) <30cm, agar tidak digunakansebagai tempat berlindung dan bersarang tikus.

3. Fumigasi /PengemposanFumigasi dengan asap belerang dilakukan selama masih dijumpai sarang tikus,terutama pada stadia generatif padi. Agar tikus lebih cepat mati, tutuplah lubang tikusdengan lumpur setelah difumigasi, dan sarang tidak perlu dibongkar.

4. Gropyok MassalMenangkap atau membunuh tikus dengan menjaring, menggali sarang, memburu tikus,dan cara-cara lain yang dilakukan bersama-sama serta fokus pada habitat utama(tanggul irigasi, pematang besar, tanggul jalan, tepi kampung).

5. Cara pengendalian lokal lainBeragam cara pengendalian tikus dengan teknologi setempat dapat dilakukan, sepertigropyok malam hari, penggenangan, bunyi-bunyian, penjeratan, penjaringan danlainnya.

6. RodentisidaRodentisida hanya digunakan apabila populasi tikus sangat tinggi. Umpan ditempatkan dihabitat utama sumber populasi tikus dan harus sesuai dosis anjuran.

7. Penerapan TBSTBS (Trap Barrier System) atau Sistem Bubu Perangkap terdiri atas:Tanaman perangkap yaitu padi yang ditanam 3 minggu lebih awal untuk menarik tikusdari sekitarnya, Petakan TBS berukuran 25m x 25m dikelilingi dengan pagar plastik.

8. Penerapan LTBSLTBS (Linear Trap Barrier System) atau Sistem Bubu Perangkap Linier berupabentangan pagar plastik/terpal setinggi 50-60cm, dengan panjang minimal 100m. Bubuperangkap pada LTBS dipasang setiap jarak 20m secara berselang-seling, sehinggamampu menangkap tikus dari dua arah (habitat & sawah). LTBS dirancang berdasarkanpola pergerakan tikus sawah, sehingga tidak memerlukan bahan umpan atau tanamanperangkap.

Gambar 2. Pagar plastik TBS dengan plastik bening (A) & terpal (B). Bagian bawah pagar plastik selaluterendam air dan perhatikan posisi ajir bambu.

A B

Gambar 3. Bubu perangkap (A) &cara pemasangannya (B).

BA

Pagar plastik atau terpalsetinggi 60 cm, ditegakkandengan ajir bambu dan bagianbawahnya harus terendam air,agar tikus tidak mampumenerobosnya.

Gambar 1. Tanaman perangkap stadia vegetatif (A) & generatif (B) untuk menarik tikus dari sekitarnya.

Bubu perangkap, dipasangpada setiap sisi dalam TBS(menghadap keluar), dibuatdari ram kawat dengan ukuran40cm x 20cm x 20cm.

BDrawing by

Agus W.Anggara – BB

Padi

A

top related