pengaruh recall produk mattel inc. pada tahun 2007 terhadap hubungan mattel inc. dengan pihak...
Post on 08-Feb-2016
95 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Globalisasi telah mengakibatkan semakin menipisnya garis batas geografis antar
negara di dunia sehingga tercipta keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa diseluruh
dunia melalui bentuk-bentuk interaksi seperti perdagangan, investasi, trend budaya, dan lain-
lain. Globalisasi juga membawa dunia usaha kepada persaingan baik dalam dan luar negeri.
Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, komunikasi dan transportasi yang
semakin mendukung globalisasi sehingga pada akhirnya dunia akan menjadi pasar bersama
dan perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri saling bersaing untuk dapat bertahan
bahkan untuk memenangkan persaingan tersebut.
Persaingan yang semakin lama semakin kompetitif ini menuntut perusahaan untuk
dapat bertahan karena perbedaan harga jual sedikit saja dapat menyebabkan konsumen
memilih produk sejenis dari perusahaan lain, walaupun di pihak lain kualitas produk juga ikut
diperhatikan oleh konsumen. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan persaingan,
maka perusahaan perlu meningkatkan efisiensi biaya tanpa mengabaikan faktor kualitas dari
produk yang dihasilkan. Dengan demikian harga pokok produksi dapat ditekan sehingga
produk perusahaan memiliki harga yang bersaing dengan produk sejenis.
Mattel Inc. merupakan perusahaan mainan besar yang didirikan pada tahun 1945
oleh Harold Matson dan Elliot Handler di negara bagian California, Amerika Serikat. Mattel
mendesain, memproduksi dan memasarkan berbagai macam jenis mainan keseluruh dunia.
Dalam membuat produk mainannya, selain Mattel membuat sendiri produk mainannya,
Mattel juga menggunakan jasa pihak ketiga untuk membuat produk mainannya. Biasanya
pihak ketiga membuat produk non-core dan Mattel fokus pada pembuatan produk utama/
core. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dengan meningkatkan fleksibilitas
produksi perusahaan dan fleksibilitas penyerahan produk tersebut karena proses produksi
Mattel terdiri dari beberapa tahap atau bagian produksi di beberapa negara seperti Cina,
Indonesia, Thailand, Malaysia dan Meksiko.
Hal-hal yang paling mempengaruhi dalam persaingan dunia usaha mainan ini adalah
kualitas, harga dan play value. Mattel menawarkan jenis produk mainan yang beragam seperti
1
infants toys, preschoolers girls toys, preschoolers boys toys, mainan elektronik, puzzles,
educational toys, dan fashion-related toys. Dalam dunia usaha mainan ini, Mattel Inc.
bersaing dengan beberapa perusahaan besar lainnya seperti Bandai, Hasbro, Jakks Pacifics,
Leap Frog, Lego, MGA Entertaiment, Vtech dan perusahaan-perusahaan mainan dan video
games lainnya.
Pada tahun 1997 Mattel Inc. menyusun Global Manufacturing Principles. Salah satu
unsur yang dibahas pada Global Manufacturing Principles adalah mengenai kualitas dan
tingkat keamanan produk yang dihasilkan, mengingat sejak tahun 1990-an Mattel
membangun tempat-tempat produksinya di beberapa negara dan pada tahun 2007 hampir
50% pendapatan Mattel Inc. diperoleh dari hasil produksi di Cina. Selain itu Mattel juga
membuat perjanjian dengan 30 sampai dengan 50 perusahaan subscontractors di Cina.
Namun Global Manufacturing Principles yang disusun oleh Mattel tidak benar-benar
diterapkan karena pada tahun 2007 Mattel melakukan recall produk terbesar sepanjang
berdirinya perusahaan, yaitu kurang lebih 21 juta jumlah produk mainannya.
Terdapat dua alasan mengapa recall tersebut dilakukan, yang pertama karena
magnet pada desain produk mainan Mattel mudah terlepas sehingga jika tertelan oleh anak-
anak dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Dan yang kedua, yaitu karena mainan Mattel
tersebut diproduksi menggunakan cat yang beracun karena mengandung timbal.
Recall produk mainan Mattel Inc. dilakukan terhadap mainan yang diproduksi pada
tanggal 19 April 2007 hingga 6 Juli 2007. Produk-produk ini dijual secara terpisah atau
sebagai bagian dari paket produk mainan di toko-toko mainan di seluruh negeri sejak awal
Bulan Mei hingga Bulan Agustus 2007.
Dari uraian diatas, kami akan menganalisa bagaimana hubungan Mattel Inc. dengan
para stakeholder berkaitan dengan recall produk secara besar-besaran yang dilakukan pada
tahun 2007 silam.
1.2. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka penulisan
karya ilmiah ini dibatasi dengan mengindetifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apa penyebab dilakukannya recall produk Mattel Inc. pada tahun 2007?
2. Bagaimana dampak recall produk Mattel Inc. terhadap hubungan Mattel dengan
pihak stakeholders?
2
3. Bagaimana bentuk pertanggungjawaban dan tindak lanjut dari Mattel Inc.
terhadap recall produk Mattel Inc. pada tahun 2007?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGERTIAN STAKEHOLDERS
Definisi stakeholders menurut Freeman (1984) yang dikutip Bertens (2000, p.163)
adalah kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu
pencapaian tujuan tertentu.
Sedangkan definisi stakeholders menurut Lawrence & Weber ( 2011, p.7) :
“Stakeholders refers to person and groups that affected by, an organization’s decisions,
policies, and operations. The word “stake” means an interest in – or claim on – a business
enterprise”.
2.2. JENIS-JENIS STAKEHOLDERS
Menurut Lawrence & Weber ( 2011, p.8), stakeholders dibagi ke dalam dua golongan,
yaitu market stakeholders dan nonmarket stakeholders.
1. Market stakeholders, are those that engage in economic transactions with the company
as it carries out its primary purpose of providing society with goods and services.
Market stakeholders ini terdiri dari konsumen (customers), pemasok (suppliers), kreditur
(creditors), pemegang saham (stockholders), karyawan (employees), dan distributor/
grosir/ pengecer (distributors/ wholesalers/ retailers).
2. Nonmarket stakeholders, are people and groups who are nonetheless affected by or can
affect its actions. Nonmarket stakeholders ini terdiri dari community, government,
nongovernmental organizations, media, business support groups, and the general public.
Sedangkan Sukrisno Agoes & I. Cenik Armada (2009, p.85) mengutip beberapa
pendapat ahli mengenai jenis-jenis stakeholders, antara lain :
1. Baron (2006), stakeholders terdiri dari lingkungan pasar (market environment) dan
lingkungan non pasar (nonmarket environment).
4
2. Sonny Keraf (1998), stakeholders terdiri dari :
Kelompok primer, adalah mereka yang mengadakan transaksi atau berinteraksi
langsung dengan perusahaan, yaitu pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemberi
pinjaman, serta karyawan.
Kelompok sekunder, adalah mereka yang tidak secara langsung mengadakan
transaksi atau berinteraksi dengan perusahaan, tetapi kekuatan dan kepentingan
kelompok ini dapat saja memengaruhi keberadaan perusahaan.
2.3. HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN STAKEHOLDERS
2.3.1.CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perusahaan merupakan bagian dari sistem sosial yang ada dalam sebuah wilayah baik
yang bersifat lokal, nasional maupun internasional berarti perusahaan merupakan bagian dari
masyarakat secara keseluruhan. Perusahaan dalam hal ini merupakan bagian dari beberapa
elemen yang membentuk masyarakat dalam sistem sosial yang berlaku. Oleh karena itu,
segala sesuatu yang dihasilkan dan dilakukan oleh masing-masing bagian dari stakeholder
akan saling mempengaruhi satu dengan yang lainya.
Di bawah ini diberikan beberapa definisi CSR yang dikutip oleh Sukrisno Agoes dan I
Cenik Ardana (2009, p.89) dari buku Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Yusuf Wibisono,
2007) antara lain :
a. The World Business Council for Sustainable Development mendefinisikan CSR sebagai
“Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic
development while improving the quality of life of the workforce and their families as
well as of the local community and society and large.” [“Komitmen bisnis untuk secara
terus-menerus berperilaku etis dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi serta
meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal, serta
masyarakat luas pada umumnya.]
b. Elkington mengemukakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan mencakup tiga
dimensi, yang lebih populer dengan singkatan 3P, yaitu :
5
Profit; sebagai fungsi ekonomis yang merupakan fungsi tradisional perusahaan,
yaitu untuk memperoleh keuntungan bagi perusahaan tersebut, terutama kepentingan
pemegang saham.
People; sebagai fungsi sosial untuk memberdayakan manusianya, yaitu para
stakeholders. Selain itu, perusahaan dapat berperan menjaga keadilan dalam
membagi manfaat dan menanggung beban yang ditimbulkan dari aktivitas
perusahaan.
Planet; sebagai fungsi alamiah untuk menjaga kelestarian alam/ bumi.perusahaan
merupakan salah satu elemen dalam sistem kehidupan di muka bumi ini. Bila bumi
dirusak, maka seluruh bentuk kehidupan di bumi akan terancam musnah. Bila tidak
ada kehidupan, bagaimana mungkin akan ada perusahaan yang masih bertahan
hidup.
Tujuan dari CSR adalah untuk menerima tanggung jawab atas tindakan perusahaan
dan mendorong dampak yang positif melalui kegiatan pada lingkungan, konsumen,
karyawan, masyarakat, stakeholder dan semua anggota lain dari ruang publik.
2.3.2. TOTAL QUALITY CONTROL DAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Pengendalian kualitas (quality control) merupakan proses melalui mana kita
mengukur kualitas kinerja yang sebenarnya, membandingkan dengan standar dan mengambil
tindakan korektif jika ada penyimpangan, serta bukan merupakan fungsi dari setiap
departemen tunggal atau seseorang.
Menurut Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003, p.3), terdapat elemen-elemen
kualitas yang diterima secara universal, antara lain :
Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.
Berdasarkan elemen-elemen tersebut, Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003, p.3)
mengutip pendapat Goetsch dan Davis (1994) yang mengatakan bahwa : “Kualitas
6
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses,
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.”
Seperti halnya dengan kualitas, definisi mengenai Total Quality Management (TQM)
juga ada bermacam-macam. TQM diartikan sebagai suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-
menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya (Fandy & Anastasia, 2003,
p.4).
Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat utama,
(Fandy & Anastasia, 2003, p.10) antara lain :
1. Rute pasar. Perusahaan dapat memberikan posisi persaingannya sehingga pangsa
pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih tinggi. Hal ini mengarah pada
meningkatnya penghasilan sehingga laba yang diperoleh juga semakin besar.
2. Rute biaya. Perusahaan dapat meningkatkan output yang bebas dari kerusakan dari upaya
perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan berkurang dan laba
pun jadi meningkat.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. RECALL PRODUK MATTEL INC. PADA TAHUN 2007
Mattel Inc. adalah perusahaan mainan besar yang membuat dan memasarkan
mainan-mainan yang terkenal seperti boneka Barbie, Hot Wheels, Batman, He-man, dan lain-
lain. Pada tahun 2007 Mattel Inc. merupakan salah satu dari 100 Most Trustworty U.S.
Companies versi Forbes Magazine dan juga termasuk dalam peringkat 100 Best Corporate
Citizens versi CRO Magazine. Namun pada Tahun 2007, tepatnya pada Bulan Agustus
sampai dengan Bulan September, Mattel Inc. melakukan recall produk terbesar sepanjang
berdirinya perusahaan, yaitu kurang lebih 21 juta jumlah produk mainannya.
Pada tanggal 1 Agustus 2007, recall dilakukan oleh Mattel Inc. pada produk-produk
buatan Cina yang menggunakan cat beracun dari perusahaan Fisher Price, anak perusahaan
Mattel Inc. Sebanyak 1,5 juta produk-produk mainan seperti mainan karakter Big Bird, Elmo,
Diego, dan Dora The Explorer. Hal ini dilakukan setelah salah satu retailer di Eropa
menemukan adanya kandungan timbal yang berbahaya pada cat yang digunakan oleh Mattel
pada produk tersebut. Cat beracun yang mengandung timbal tersebut sangatlah berbahaya
bagi anak-anak karena dapat menyebabkan masalah dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak, masalah pendengaran, gangguan jantung, koma bahkan kematian. Dua minggu
kemudian, recall dilakukan kembali oleh Mattel Inc. kepada 436.000 mainan mobil The
Sarge, yaitu tokoh film kartun Hollywood yang terkenal yaitu The Cars. Alasan recall produk
ini dilakukan karena produk mainan tersebut juga mengandung bahan cat yang berbahaya.
Recall produk yang selanjutnya dilakukan pada tanggal 4 September 2007 terhadap
18,2 juta mainan-mainan seperti Barbie, Batman, Polly Pocket dan Doggie Daycare play sets.
Recall dilakukan karena terdapat magnet-magnet kecil yang berkekuatan tinggi pada
mainan-mainan tersebut yang mudah lepas sehingga jika tertelan oleh anak-anak dapat
menyebabkan gangguan pencernaan. Hal ini dilakukan karena terdapat laporan dari The
Customers Union bahwa 12 orang anak-anak terluka dan 1 orang balita meninggal karena
menelan magnet dari mainan mereka, walaupun dalam laporan tersebut tidak disebutkan
dengan jelas brand atau merek dari mainan apa yang telah menyebabkan kecelakaan tersebut
terjadi.
8
Dari investigasi yang dilakukan, diperoleh fakta bahwa untuk mainan mobil The
Sarge, pihak subkontraktor yaitu Hong Li Da tidak menggunakan cat yang diijinkan untuk
digunakan pada mainan di Amerika Serikat. Mainan mobil The Sarge dibuat di Cina oleh
external vendor atau pihak ketiga yaitu Early Light Industrial dan Early Light Industrial
menyerahkan pengecatan (subcontracted) mainan tersebut kepada Hong Li Da. Hong Li Da
melakukan pelanggaran tersebut untuk tujuan efesiensi biaya produksi dan waktu produksi
karena cat berbahaya yang mengandung timbal lebih murah 30% daripada cat yang
seharusnya digunakan. Selain itu cat berbahaya yang mengandung timbal tersebut lebih cepat
kering dan lebih mudah digunakan ketika dilakukan proses pengecatan pada produk mainan.
Investigasi lainnya yang dilakukan oleh Mattel Inc. adalah investigasi yang
berkaitan dengan magnet-magnet kecil yang berkekuatan tinggi, Mattel Inc. menemukan
bahwa masalahnya terletak pada desainnya bukan pada proses produksinya. Sehingga untuk
kedepannya Mattel Inc. mengubah desain dari mainan tersebut dengan menempatkan magnet-
magnet tersebut didalam mainannya, dengan demikian anak-anak tidak dapat melepaskan
magnet-magnet tersebut.
3.2. PENGARUH RECALL PRODUK MATTEL INC. PADA TAHUN 2007
TERHADAP HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN PIHAK STAKEHOLDERS
Recall besar-besaran yang dilakukan oleh Mattel Inc. pada Tahun 2007 tentunya
memberikan pengaruh kepada hubungan Mattel Inc. dengan pihak stakeholders. Kami
membagi pihak stakeholders tersebut menjadi dua, yaitu pihak primary stakeholders dan
pihak secondary stakeholders.
3.2.1. PENGARUH RECALL PRODUK MATTEL INC. PADA TAHUN 2007
TERHADAP HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN PIHAK PRIMARY
STAKEHOLDERS
Pada karya ilmiah ini, primary stakeholders Mattel Inc. yang kami analisa
hubungannya dengan Mattel Inc setelah dilakukan recall produk pada tahun 2007 silam
adalah pihak konsumen, pihak vendor/ contactor dan pihak retailer.
9
3.2.1.1 HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN KONSUMEN
Produk yang dihasilkan dan dijual oleh Mattel Inc. adalah mainan, dimana produk
mainan ini sangatlah identik dengan kebutuhan dari anak-anak. Namun pihak yang memilih
dan membelikan mainan untuk anak-anak ini pada umumnya adalah orang tua mereka.
Reaksi para orang tua setelah mengetahui bahwa mainan yang anak-anak mereka gunakan
sehari-hari mengandung cat dan magnet yang berbahaya yaitu, terdapat orang tua yang sama
sekali tidak mau lagi membeli produk Mattel Inc. atau mainan dengan merek apapun yang
diproduksi di Cina. Terdapat juga reaksi orang tua yang hanya mengirimkan pertanyaan saja
kepada perusahaan tentang bagaimana prosedur recall produk yang dilakukan oleh
perusahaan.
Penolakan dan keragu-raguan orang tua sebagai pihak konsumen yang membeli
produk Mattel telah membuat tingkat penjualan Mattel Inc. pada tahun bersangkutan
menurun signifikan yaitu sebesar 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini
terjadi karena konsumen adalah stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern dan
berhak atas keamanan dari produk yang dikonsumsinya.
3.2.1.2 HUBUNGAN MATTEL DENGAN VENDOR/ SUBCONTRACTOR
Mattel Inc. setiap tahunnya memproduksi mainan sebanyak 80 juta mainan,
termasuk mainan Disney, Harry Potter dan Barbie. 65% dari mainan yang diproduksi oleh
Mattel Inc. berasal dari Cina karena Mattel Inc. mempunyai lima pabrik di Cina. Seperti yang
sudah diinformasikan sebelumnya, Mattel Inc. adalah perusahaan yang beroperasi dibeberapa
negara seperti Cina, Indonesia, Thailand, Malaysia dan Meksiko, selain itu Mattel Inc. juga
menggunakan jasa pihak ketiga (contractor dan subcontractor) untuk membuat produk-
produk mainannya. Maka dari itu, penggunaan standar yang sama dalam seluruh kegiatan
operasionalnya yang menghasilkan produk mainan Mattel harus lebih ditekankan setelah
terjadinya peristiwa recall besar-besaran produk Mattel pada tahun 2007.
Selain itu peristiwa recall besar-besaran produk Mattel pada tahun 2007 tersebut
juga membuat Mattel mendirikan departemen baru yaitu corporate responsibility department
dan menciptakan “three-point check system” yang harus diterapkan pada proses produksi
perusahaan Mattel sendiri, perusahaan vendor Mattel beserta perusahaan contractor dan
perusahaan subcontactor-nya. “Three-point check system”dilakukan dengan tujuan untuk
10
meningkatkan quality control mereka sebelumnya. Dengan diterapkannya “three-point check
system”, diharapkan mainan yang mengandung bahan-bahan berbahaya tidak akan sampai di
tangan konsumen.
Melalui “three-point check system” proses pemeriksaan kualitas produk/ quality
control dilakukan pada sebelum dilakukannya proses produksi, ketika proses produksi
berlangsung dan ketika proses produksi berakhir/ produk sudah dihasilkan.
3.2.1.3. HUBUNGAN MATTEL DENGAN RETAILER
Recall yang dilakukan sepanjang Bulan Agustus sampai dengan Bulan September
2007 membuat Mattel Inc. bekerja sama dengan para retailer penjual mainan di seluruh dunia
untuk mengindentifikasi produk-produk yang tercemar untuk selanjutnya dikeluarkan dari
toko dan menghentikan penjualannya.
Dampak yang sangat dirasakan oleh para pihak retailer terhadap recall yang
dilakukan oleh Mattel Inc. adalah tingkat penjualan yang menurun sangat signifikan,
walaupun belum tentu mainan yang para retailer jual tersebut adalah mainan Mattel. Hal ini
terjadi karena para orang tua sebagai pihak konsumen telah menolak membeli mainan yang
diproduksi di Cina (made in china). Bahkan Ebay bereaksi sangat ekstrim terhadap recall
produk Mattel ini, Ebay mengirimkan email kepada para anggotanya untuk tidak membeli
dan menjual mainan Mattel.
3.2.2. PENGARUH RECALL PRODUK MATTEL INC. PADA TAHUN 2007
TERHADAP HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN PIHAK SECONDARY
STAKEHOLDERS
Pihak secondary stakeholders dari Mattel Inc. yang kami analisa hubungannya
dengan Mattel Inc setelah dilakukan recall produk pada tahun 2007 silam adalah pihak non-
government organization , pihak pemerintah dan pihak media.
3.2.2.1. HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN NON-GOVERNMENT
ORGANIZATION
11
Consumer Product Safety Commision merupakan lembaga perlindungan konsumen
di Amerika Serikat yang memiliki wewenang untuk dapat memeriksa, mengawasi keamanan
produk-produk yang dikonsumsi oleh masyarakat. CPSC juga memiliki wewenang untuk
mendenda pihak-pihak yang melanggar standar keamanan produk yang sudah ditetapkan.
CPSC melindungi masyarakat dari resiko kecelakaan dan kematian atas 15.000 consumer
products, termasuk mainan anak-anak.
Ketika proses recall produk Mattel Inc. sedang dilakukan, Mattel Inc. bekerja sama
dengan CPSC dan organisasi perlindungan konsumen di negara-negara lainnya untuk
memberitahukan secara menyeluruh kepada masyarakat luas mengenai produk-produk Mattel
Inc. mana saja yang ditarik melalui situs di internet.
Dengan terjadi recall produk mainan Mattel Inc. pada tahun 2007 telah mendorong
beberapa Non-Government Organization seperti Consumer Union, American National
Standards Institute dan Toy Industry Association untuk memperbaharui/ meningkatkan
standar keamanan produk.
3.2.2.2. HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN PEMERINTAH
Pada subbab ini, yang dibahas adalah hubungan Mattel Inc. dengan Pemerintah
Cina. Karena Cina adalah negara tempat produksi mainan Mattel Inc. yang ditarik/ recall.
Mattel Inc. sempat menyalahkan Cina sebagai penyebab dilakukan recall produk pada tahun
2007 tersebut. Namun pada 21 September 2007, Mattel Inc. mengajukan permohonan maaf
kepada Cina. Dalam permohonan maafnya, Mattel Inc. mengakui bahwa recall yang
dilakukan sepenuhnya memang kesalahan desain Mattel Inc. bukan kesalahan produksi di
Cina, namun dalam permohonan maafnya tersebut tidak singgung sedikitpun mengenai
mainan yang diproduksi menggunakan cat beracun .
Setelah dilakukannya recall mainan Mattel Inc., Pemerintah Cina melakukan
beberapa perubahan. Pada pertengahan Bulan Agustus 2007, Pemerintah Beijing membentuk
komite yang diketuai oleh Wakil Perdana Menteri, Wu Yi, untuk meningkatkan kualitas dan
keamanan produk dari Cina karena sejak tahun 2006 hingga tahun 2007 sudah terdapat 177
kasus recall produk yang diproduksi di Cina. Pada Bulan September 2007, Pemerintah Cina
mengumumkan sebuah tindakan penghancuran terhadap produk-produk yang berkualitas
12
buruk. Pemerintah Cina juga setuju untuk melarang penggunaan cat yang mengandung timbal
pada mainan.
3.2.2.3. HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN MEDIA
Peran serta media terhadap recall produk yang dilakukan oleh Mattel Inc. pada
tahun 2007 sangatlah besar. Karena ketika Consumer Product Safety Commision
mengumumkan dengan resmi bahwa Mattel Inc. melakukan recall produk yang pertama pada
tahun 2007, 16 orang personil public relations dari CPSC menghubungi 40 top media melalui
e-mail. Dalam e-mail tersebut diberitahukan bahwa akan dilakukan teleconference dengan
para petinggi Mattel Inc berkaitan dengan recall produk mereka. Selain itu, dalam e-mail
tersebut para media diijinkan untuk membuat jadwal wawancara dengan para petinggi Mattel
Inc. Ketika proses recall sedang dilakukan, dalam satu harinya Robert Eckert, CEO Mattel
Inc., melakukan 14 wawancara dan menerima 20 telepon dari para reporter. Sehingga jika
dihitung, dalam satu minggu Mattel telah menjawab 300 permintaan wawancara media di
Amerika Serikat.
Untuk menginformasikan tindakan recall produk yang dilakukan, Mattel Inc juga
menggunakan iklan satu halaman penuh pada surat kabar “The Wall Street Journal”, “The
New York Times” dan “USA Today”. Pada iklan tersebut diberitahukan juga kepada
masyarakat untuk menjauhkan produk-produk yang ditarik dari jangkauan anak-anak mereka.
Melalui situs Mattel dan lembaga perlindungan konsumen diseluruh dunia, diinformasikan
mengenai daftar mainan apa saja yang ditarik, kemana mainan yang ditarik tersebut harus
dikembalikan dan informasi mengenai toll-free number untuk untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan konsumen yang berkaitan dengan produk-produk mainan yang ditarik tersebut.
3.3. PERTANGGUNGJAWABAN DAN TINDAK LANJUT MATTEL INC.
TERHADAP RECALL PRODUK MATTEL INC. PADA TAHUN 2007
Dengan dilakukannya recall tersebut, reputasi Mattel Inc. sebagai salah satu dari 100
Most Trustworty U.S. Companies versi Forbes Magazine menjadi rusak. Selain itu, angka
penjualan pada tahun 2007 turun 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan Mattel
Inc. juga memberikan ganti rugi kepada para konsumen yang telah dirugikan. Namun Mattel
13
Inc. mengakui kesalahannya dan mengambil penuh tanggung jawab atas produk-produk
mainan yang berbahaya tersebut. Dengan kesadaran penuh bahwa produknya berbahaya dan
tanpa paksaan dari pihak manapun, Mattel melakukan recall terhadap 21 juta produk
mainannya.
Mattel juga tidak akan ragu untuk mengambil tindakan perbaikan yang cepat dan
efektif jika berkaitan dengan keamanan produk Mattel dan tentunya keamanan dari anak-
anak. Dengan terjadinya recall produk besar-besaran pada tahun 2007, membuat Mattel Inc.
memberlakukan three-point safety check system pada setiap proses produksi yang
memproduksi mainan Mattel. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh Mattel
berkaitan dengan three-point safety system:
1. Melakukan pemeriksaan untuk setiap batch cat dari semua vendor. Jika cat yang
dikirimkan oleh vendor tidak sesuai dengan standar Mattel, maka cat tersebut
tidak akan digunakan.
2. Meningkatkan control atau pengendalian pada setiap tahapan produksi dan
melakukan pemeriksaan secara acak terhadap semua fasilitas produksi.
3. Melakukan pemeriksaan yang ketat pada semua mainan hasil produksi sebelum
mainan tersebut sampai di tangan konsumen.
Dengan dilakukannya langkah-langkah diatas, maka diharapkan agar hal-hal serupa
tidak terjadi lagi dikemudian hari.
BAB 4
KESIMPULAN
14
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka
kami mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat dua alasan mengapa recall produk Mattel Inc. pada tahun 2007 tersebut
dilakukan, yang pertama karena magnet pada desain produk mainan Mattel mudah
terlepas sehingga jika tertelan oleh anak-anak dapat menyebabkan gangguan
pencernaan. Dan yang kedua, yaitu karena mainan Mattel tersebut diproduksi
menggunakan cat yang beracun karena mengandung timbal.
2. Recall besar-besaran yang dilakukan oleh Mattel Inc. pada Tahun 2007 tentunya
memberikan pengaruh kepada hubungan Mattel Inc. dengan pihak stakeholders,
terutama kepada pihak konsumen sebagai pihak yang sangat dirugikan pada recall
produk ini. Penolakan dan keragu-raguan orang tua sebagai pihak konsumen yang
membeli produk Mattel telah membuat tingkat penjualan Mattel Inc. pada tahun
bersangkutan menurun signifikan yaitu sebesar 25% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
3. Mattel Inc. mengakui kesalahannya dan mengambil penuh tanggung jawab atas recall
produk-produk mainan yang berbahaya tersebut.
4. Dengan terjadinya recall produk besar-besaran pada tahun 2007, membuat Mattel Inc.
memberlakukan three-point safety check system pada setiap proses produksi yang
memproduksi mainan Mattel. Sehingga diharapkan recall produk tidak lagi terjadi
dikemudian hari.
15
top related