pengaruh persepsi kemudahan, kemanfaatan dan...
Post on 02-Dec-2020
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN,
KEMANFAATAN DAN RISIKO TERHADAP MINAT
NASABAH MENGGUNAKAN INTERNET BANKING
DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING (Studi Kasus Nasabah BNI Syariah KC Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
SRI AMBAR WAHYUNINGSIH
NIM 21314143
PROGRAM STUDIS1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
HALAMAN JUDUl
PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN,
KEMANFAATAN DAN RISIKO TERHADAP MINAT
NASABAH MENGGUNAKAN INTERNET BANKING
DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Nasabah BNI Syariah KC Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
SRI AMBAR WAHYUNINGSIH
NIM 21314143
PROGRAM STUDIS1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
PER
v
vi
NYATAAN KEASLIAN TULI
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sri Ambar Wahyuningsih
NIM : 213 14 143
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Persepsi Kemudahan, Kemanfaatan dan
Risiko Terhadap Minat Nasabah Menggunakan
Internet Banking dengan Kepercayaan sebagai
Variabel Intervening ( Studi Kasus Nasabah BNI
Syariah KC Yogyakarta)
Menyatakan bahwa ini benar-benar karya sendiri dan tidak berkeberatan untuk
dipublikasikan oleh pihak IAIN SALATIGA tanpa menuntut konsekuensi apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila dikemudian hari terbukti karya
ini bukan karya sendiri, maaka saya sanggup menanggung konsekuensi.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
-MOTTO-
Masa lalu adalah panduan, masa depan adalah arah,
dan masa kini adalah perjuangan
-PERSEMBAHAN-
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Orang tuaku Supilih dan Suparti, dan saudara ku tercinta
yang telah mengasihi dan menyayangiku,
Kupersembahkan juga bagi semua sahabat-sahabatku
yang telah menemaniku selama ini,
Dan teman spesialku yang selalu setia “menungguku”
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiarat Allah SWT yang telah
memberikan rahmad, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kemudahan,
Kemanfaatan, dan Risiko terhadap Minat Nasabah Menggunakan Internet
Banking dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Nasabah
Bank BNI Syariah KC Yogyakarta)”. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi Perbankan Syariah S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam penelitian ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan
moril, materiil serta bantuan yang berupa informasi dari berbagai pihak. Atas
bantuan maupun bimbingan yang diberikan kepada penulis, maka dengan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan mendalam kepada:
1. Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan
Syariah.
4. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Drs. Machfudz, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik.
6. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu serta bimbingan kepada
penulis.
7. Seluruh staff dan karyawan bagian akademik IAIN salatiga atas
pelayanannya.
ix
8. Pimpinan Bank BNI Syariah KC Yogyakarta yang telah memberikan ijin
penulis melakukan penelitian di Bank BNI Syariah.
9. Nasabah BNI Syariah KC Yogyakarta yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Orang tua ku Supilih dan Suparti yang telah memberikan segenap hati dan
jiwanya untuk anaknya.
11. Sahabat-sahabatku seperjuangan yang telah banyak memberikan
kebahagian yang teramat sulit untuk aku lupakan.
12. Seluruh teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam angkatan 2014.
13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut
membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya
pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan
segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya. Amin.
Salatiga,4 Maret 2019
Penulis
x
ABSTRAK
Wahyuningsih, Sri Ambar. 2019. Pengaruh Persepsi Kemudahan, Kemanfaatan,
dan Risiko Terhadap Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking
dengan Kepercayaan sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Nasabah
Bank BNI Syariah KC Yogyakarta)”Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing:
Dr. Anton Bawono, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemudahan,
kemanfaatan, dan risiko terhadap minat nasabah menggunakan internet banking
dengan kepercayaan sebagai variabel intervening. Pengumpulan data dilakukan
dengan menyebar kusioner kepada nasabah Bank BNI Syariah KC Yogyakarta
sebayak 156 responden. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
teknik sampel puroposive samplingyang merupakan salah satu teknik
pengumpulan data nonprobability sampling,dengan pertimbangan sebagai berikut
: (1) nasabah Bank BNI Syariah Yogyakarta, (2) beragama islam, (3) berusia 17
tahun atau lebih, (4) sudah bekerja atau memiliki penghasilan sendiri, dan (5)
memiliki rekening atau nasabah di bank syariah. Data yang diperoleh kemudian
diolah dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistic 23. Analisis ini
meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, uji statistik dan uji
menggunakan path analysis.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel kemudahan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan internet
banking di bank BNI Syariah, variabel kemanfaatan berpengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap minat menggunakan internet banking. Variabel risiko
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan
internet banking. Variabel kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat nasabah menggunakaan internet banking.
Kata Kunci: Kemudahan, Kemanfaatan, Risiko, Kepercayaan, Minat.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUl ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN KELULUSAN .............................. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 10
D. Kegunaan Penelitian................................................................................... 11
E. Sistematika Penulisan................................................................................. 12
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 13
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 13
B. Kerangka Teori........................................................................................... 19
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 32
D. Hipotesis ..................................................................................................... 33
BAB III METODE PENELIIAN ....................................................................... 40
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 40
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 41
D. Teknik Pengumpulan Data. ........................................................................ 43
E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 43
xii
F. Definisi Konsep dan Operasional............................................................... 44
G. Instrumen Penelitian................................................................................... 45
H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 47
I. Alat Analisis ............................................................................................... 52
BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................. 55
A. Deskripsi Obyek Penelitian ........................................................................ 55
1. Sejarah Berdirinya BNI Syariah ............................................................. 55
2. Visi dan Misi .......................................................................................... 56
3. Identitas Tempat Kegiatan Penelitian ..................................................... 57
4. Struktur Organisasi ................................................................................. 58
A. Deskripsi Data Responden ......................................................................... 59
1. Jenis Kelamin Responden....................................................................... 59
2. Usia Responden ...................................................................................... 60
3. Lama Menjadi Nasabah .......................................................................... 60
4. Pendidikan Terakhir Responden............................................................. 61
5. Pendapatan Responden .......................................................................... 62
B. Analisis Data .............................................................................................. 63
1. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 63
2. Uji Statistik ............................................................................................. 66
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 70
4. Path Analysis .......................................................................................... 76
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 97
A. Kesimpulan ................................................................................................ 97
B. Saran ........................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 100
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................. 105
BIODATA PENULIS ........................................................................................ 105
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 ................................................................................................................ 13
Tabel 3.1 ................................................................................................................ 46
Tabel 4.1 ................................................................................................................ 59
Tabel 4.2 ................................................................................................................ 60
Tabel 4.3 ................................................................................................................ 60
Tabel 4.4 ................................................................................................................ 61
Tabel 4.5 ................................................................................................................ 62
Tabel 4.6 ................................................................................................................ 63
Tabel 4.7 ................................................................................................................ 65
Tabel 4.8 ................................................................................................................ 66
Tabel 4.9 ................................................................................................................ 67
Tabel 4.10 .............................................................................................................. 68
Tabel 4.11 .............................................................................................................. 70
Tabel 4.12 .............................................................................................................. 72
Tabel 4.13 .............................................................................................................. 74
Tabel 4.14 .............................................................................................................. 75
Tabel 4.15 .............................................................................................................. 76
Tabel 4.16 .............................................................................................................. 77
Tabel 4.17 .............................................................................................................. 79
Tabel 4.18 .............................................................................................................. 79
Tabel 4.19 .............................................................................................................. 96
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 .......................................................................................................... 32
Gambar 4.1 .......................................................................................................... 58
Gambar 4.2 .......................................................................................................... 71
Gambar 4.3 .......................................................................................................... 73
Gambar 4.4 .......................................................................................................... 74
Gambar 4.5 .......................................................................................................... 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, baik di
pedesaan maupun diperkotaan. Menyebut kata bank setiap orang selalu
mengaitkan dengan uang sehingga selalu saja ada anggapan bahwa yang
berhubungan dengan bank selalu ada kaitannya dengan uang. Hal ini tidak salah
karena bank memang merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang
bergerak dibidang keuangan. Sebagai lembaga keuangan bank menyediakan
berbagai jasa keuangan. Di negara-negara maju bank bahkan sudah merupakan
kebutuhan utama bagi masyarakat setiap kali bertransaksi.
Menurut pengamatan yang saya lakukan selama melakukan magang di
BNI Syariah KC Yogyakarta, saya melihat bahwa tidak semua orang yang
memiliki rekening di BNI mau menggunakan sistem internet banking karena ada
beberapa orang yang merasa takut dengan risiko-risiko yang akan terjadi. Selain
itu ada beberapa yang memang belum faham dengan sistem tersebut sehingga
memutuskan untuk tidak menggunakan sistem internet banking.
Dalam bahasan manajemen perbankan menurut Darmawi(2011: 1),
perbankan sendiri diartikan salah satu badan usaha finansial yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
2
meningkatkan hidup masyarakan banyak. Lembaga perbankan Indonesia terdiri
dari Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa.
Sistem informasi dan teknologi telah diterapkan di industri perbankan dan
hasilnya sukses luar biasa. Salah satu hasil dari kemajuan sistem informasi di
bidang perbankan adalah lahirnya e-banking. Pada awalnya e-banking atau
electronic banking hanya digunakan oleh para pembisnis, tetapi akhir-akhir ini
sudah banyak digunakan oleh nasabah pada umumnya salah satunya Internet
banking. Hal tersebut menunjukkan betapa mudahnya penggunaan e-banking
sehingga banyak yang menggunakan.
Pola transaksi yang masyarakat ketahui adalah dalam sistem pelayanan
bank pada umumnya. Dimana pola transaksinya tidak jauh dengan penulisan data
terlebih dahulu, mengantri, tatap muka langsung atau dengan kata lain transaksi
secara langsung antara nasabah dengan teller bank yang membutuhkan waktu
yang tidak sedikit. Sehingga layanan internet banking diberikan oleh bank dengan
tujuan memberikan kemudahan kepada para nasabah. Salah satu alasan
munculnya internet banking adalah karena kesibukan serta kebutuhan manusia
yang semakin meningkat, di mana diperlukan sesuatu yang lebih praktis dan tidak
terlalu membuang waktu lama.
Kebanyakan dari pelanggan, terutama pada nasabah bank menginginkan
suatu pelayanan yang bersifat simple dan praktis. Atau dengan kata lain, para
nasabah dapat bertransaksi tanpa harus mencatat terlebih dahulu serta tanpa
3
membuang banyak waktu untuk mengantri pada barisan. Pelayanan yang manual
seperti itu dirasa kurang efektif dan praktis. Oleh karena itu, diciptakan sebuah
sistem yang akan membantu pelayanan dengan menggunakan telepon selular dan
internet. Nasabah bank tidak perlu lagi menghabiskan waktu yang lama untuk
mengantri dan membuat catatan pada saat membutuhkan pelayanan.
Perpaduan antara teknologi telepon selular dengan teknologi internet
sudah tidak asing lagi bagi masyarakat pada umumnya. Telepon selular, saat ini
banyak digunakan untuk mendapatkan informasi serta berbagai layanan yang
dibutuhka oleh konsumen. Maraknya penggunaan teknologi canggih di sektor
perbankan dipastikan akan mengubah pola transaksi. Bank yang tadinya banyak
disibukan oleh transaksi yang berkaitan dengan uang tunai penarikan dan/atau
penyetoran uang akan menjadi praktis dan cepat tanpa harus repot-repot untuk
antri dan menulis setoran.
Elektronik banking merupakan layanan perbankan yang meliputi Internet
Banking, Mobile Banking, SMS Banking, dan Phone Banking. Fasilitas yang
disediakan perusahaan perbankan melalui benda elektronik misal : handphone,
computer, dan telephone untuk mengganti kebutuhan bertransaksi yang biasanya
menggunakan ATM. Elektronik banking membuka paradikma baru, struktur baru
dan strategi bagi retail bank, dimana bank menghadapi kesempatan dan tantangan
yang baru (Amanullah, 2014: 5).
Menurut Harlan (2014: 16) e-banking dapat didefinisikan sebagai jasa
dan produk bank yang secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran
4
komunikasi interaktif. E-banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah
bank, baik individu maupun bisnis untuk mengakses rekening, melakukan
transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui
jaringan pribadi atau public,termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-
banking melalui piranti pintar elektronik seperti computer/PC, laptop, PDA, ATM
atau telephone.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mempengaruhi
perkembangan aktivitas baik ekonomi maupun sosial masyarakat, termasuk
aktivitas dan transaksi keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Perkembangan teknologi internetdiadopsi oleh industri perbankan untuk
meningkatkan pelayanan, peluang ni juga digunakan oleh bank-bank yang ada di
Indonesia, baik bank syariah ataupun bank konvensional. Hal ini dikarenakan
media internet merupakan suatu inovasi yangcukup memberikan peluang dan
menantang dalam pengembangannya. Perkembangan pelayanan yang dilakukan
perbankan berbasis teknologi dalam bentuk elektronic banking saat ini menjadi
perhatian utama dan senjata yang revolusioner strategis operasional bank untuk
menyampaikan maupun untuk persaingan antar bank (Aidi, 2015: 2)
E-banking merupakan salah satu hasil pengembangan teknologi yang
digunakan dalam domain komersial. E-banking ini mengkombinasikan teknologi
informasi dan aplikasi bisnis secara bersama. Dengan adanya e-banking, nasabah
bisa mendapatkan layanan 24 jam sehari tanpa harus mendatangi kantor cabang
bank utuk transaksi personal (Muasyaroh, 2014: 3). Dengan fasilitas ini, setiap
orang memiliki ponsel yang dapat dengan mudah bertransaksi dimana saja dan
5
kapan saja. Hal ini membuat bank menyediakan fasilitas sms banking, internet
banking dan phone banking demi mendapatkan kepuasan dalam menggunakan
berbagai macam produk dan jasa yang diberikan oleh pihak bank.
Pelayanan yang ditawarkan oleh lembaga perbankan diantaranya
kemudahan dalam melakukan transaksi. Namun juga kemudahan dan efisiensi
yang diberikan oleh layanan e-banking tidak serta merta menjamin keamanannya.
Oleh karena itu, persoalan tentang resiko menjadi hal yang sangat penting untuk
diantisipasi. Banyak juga kejahatan yang terjadi melalui e-banking. Berikut ini
cyber crime di dunia dari tahun ke tahun, seperti dikutip dari Koran Sindo Kamis
(16/4/2015).
Risiko sendiri diartikan suatu keadaan uncertainty yang dipertimbangkan
orang untuk memutuskan atau tidak melakukan transaksi secara online. Orang-
orang benar-benar mempertimbangkan jarak dan suasana impersonal dalam
transaksi online dan infrastruktur global yang banyak mengandung risiko. Risiko
didefinisikan sebagai perkiraan subyektif konsumen untuk menderita kerugian
dalam menerima hasil yang diinginkan menurut Pavlou (Amijaya, 2010: 15).
Menurut Sjoberg (Andriyanto, 2014:50) persepsi risiko adalah penaksiran
subjektif mengenai probabilitas tipe yang dikhawatirkan akan konsekuensi yang
ditimbulkan. Persepsi risiko mencakup evaluasi kemungkinan atas konsekuensi
dari akibat yang negative.
Adanya tindak kejahatan seperti ini bisa jadi menimbulkan keraguan atau
ketidakpercayaan nasabah terhadap perbankan. Terkait dengan kejahatan ciber
6
yang terjadi di dunia termasuk Negara Indonesia saat ini adalah tingkat keamanan,
yang meliputi rasa anam secara fisik, finansial dan rahasia yang dapat dijamin
perusahaan.
Faktor kepercayaan merupakan faktor yang memberi pengaruh terhadap
penerimaan e-banking sehingga bank harus membentuk sikap yang positif yang
dapat meeningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap teknologi yang diterapkan
(Tjini dan Baridwan, 2011: 5). Ketika suatu bank mampu memberikan keamanan
bagi nasabahnya maka kepercayaan akan diperoleh dari nasabahnya. Kepercayaan
terhadap suatu sistem layanan e-banking akan menentukan keputusan konsumen
untuk melakukan sistem ini.
Menurut Sari (2013: 21) persepsi kepercayaan adalah kepekaan individu
terhadap nilai-nilai yang dibagi antar kedua pihak yang sifatnya menguntungkan
bagi kedua pihak, jadi kepercayaan terhadap e-banking merupakan proses
pertukaran nilai-nilai antara bank dengan nasabahnya yang nilai-nilai ini
menguntungkan bagi pihak bank maupun bagi pihak nasabah. Kepercayaan
merupakan salah satu pondasi utama dalam dunia bisnis. Membangun sebuah
kepercayaan dalam hubungan jangka panjang antara perusahaan dan pelanggan
adalah menjadi faktor yang penting untuk menciptakan rasa aman, rasa saling
percaya, dan loyalitas.
Kemudahan penggunaan maupun mengurangi usaha seseorang baik
waktu maupun tenaga untuk mempelajari system atau teknologi tersebut mudah
untuk dipahami. Intensitas pengunaan dan interaksi antara pengguna (user)dengan
7
system juga dapat menunjukan bahwa system tersebut lebih dikenal, lebih mudah
dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya (Cahyo, 2014: 27).
Sedangkan, menurut Andriyanto (2014: 43) menyatakan bahwa persepsi
kemudahan menggunakan sistem teknologi informasi tidak akan merepotkan
usaha yang besar pada saat digunakan (free of effort).
Dalam penelitian ini, produk yang dimaksud adalah e-banking atau biasa
disebut elektronic banking. Adapun promosi yang dimaksud adalah promosi e-
banking dimana PT Bank BNI Syariah biasanya mempromosikan e-banking
langsung kepada nasabahnya yang akan membuka rekening atau pada saat
bertanya pada customer service mengenai produk maupun layanan yang ada di PT
Bank BNI Syariah. Aktivitas layanan e-banking dapat dibantu melalui customer
service bank tersebut. Sehingga semakin baiknya layanan e-banking, maka
nasabah pun akan memutuskan untuk menggunakan fasilitas tersebut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi khususnya
teknologi informasi memaksa industri perbankan untuk memformulasi ulang
strategi teknologi informasi yang mereka terapkan untuk tetap bisa bersaing.
Nasabah sekarang menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar layanan
perbankan. Salah satu bank yang memiliki fasilitas e-banking adalah PT Bank
BNI Syariah. PT Bank BNI Syariah adalah bank yang mengkombinasikan antara
idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani dalam operasinya.
Sedangkan tarif e-banking berbeda-beda tergantung transaksi yang
dilakukan atau sesuai keperluan nasabah. Sehingga semakin murah tarif yang
8
ditawarkan, maka nasabah akan cenderung berminat menggunakan e-banking.
Dan begitu sebaliknya, semakin mahal tarif produk, maka nasabah cenderung
tidak berminat menggunakan.
Sebagai salah satu faktor penentu dalam pemasaran, teknologi memiliki
peranan yang sangat penting dalam meraih pelanggan. Semakin mudah informasi
mengenai suatu produk di dapat akan semakin meningkatkan peluang untuk
meraih pelanggan dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan suatu
produk.
Bagi nasabah, keinginan atau minat menggunakan jasa tentunya
didasarkan pada berbagai pertimbangan. Sebuah premis dasar dalam teori perilaku
nasabah adalah bahwa masyarakat cenderung untuk memilih barang atau jasa
yang memberikan nilai paling tinggi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mencoba mencari
faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam menggunakan e-banking.
Oleh karena itu, judul yang diambil dalam penelitan ini yaitu “PENGARUH
PERSEPSI KEMUDAHAN, KEMANFAATAN DAN RISIKO TERHADAP
MINAT NASABAH MENGGUNAKAN INTERNET BANKING DENGAN
KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING”.
9
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kemudahan terhadap minat menggunakan
internet banking ?
2. Bagaimana pengaruh kemanfaatan terhadap minat menggunakan
internet banking ?
3. Bagaimana pengaruh risiko terhadap minat meenggunakan internet
banking ?
4. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap minat menggunakan
internet banking ?
5. Bagaimana pengaruh kemudahan terhadap kepercayaan menggunakan
internet banking ?
6. Bagaimana pengaruh kemanfaatan terhadap kepercayaan
menggunakan internet banking ?
7. Bagaimana pengaruh risiko terhadap kepercayaan menggunakan
internet banking ?
8. Bagaimana pengaruh kemudahan terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking dengan kepercayaan sebagai variabel
pemediasi (intervening)?
9. Bagaimana pengaruh kemanfaatan terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking dengan kepercayaan sebagai variabel
pemediasi (intervening)?
10
10. Bagaimana pengaruh risiko terhadap minat nasabah menggunakan
internet banking dengan kepercayaan sebagai variabel pemediasi
(intervening)?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh kemudahan terhadap minat
menggunakan internet banking ?
2. Untuk menganalisis pengaruh kemanfaatan terhadap minat
menggunakan internet banking :
3. Untuk menganalisis pengaruh risiko terhadap minat meenggunakan
internet banking ?
4. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan terhadap minat
menggunakan internet banking ?
5. Untuk menganalisis pengaruh kemudahan terhadap kepercayaan
menggunakan internet banking ?
6. Untuk menganalisis pengaruh kemanfaatan terhadap kepercayaan
menggunakan internet banking ?
7. Untuk menganalisis pengaruh risiko terhadap kepercayaan
menggunakan internet banking ?
8. Untuk menganalisis pengaruh kemudahan terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking dengan kepercayaan sebagai variabel
pemediasi (intervening).
11
9. Untuk menganalisis pengaruh kemanfaatan terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking dengan kepercayaan sebagai variabel
pemediasi (intervening).
10. Untuk menganalisis pengaruh risiko terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking dengan kepercayaan sebagai variabel
pemediasi (intervening).
D. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan sebagai berikut
:
1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan salah satu langkah dalam
mengembangkan, menerapkan serta melatih berpikir secara ilmiah
sehingga dapat memperluas wawasan apabila kelak menghadapi
masalah, terutama yang erat hubungannya dengan pengaruh persepsi
kemudahan, kemanfaatan dan risiko terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking dengan kepercayaan sebagai variabel
intervening.
2. Bagi Bank BNI Syariah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
minat nasabah menggunakan internet banking. Dan Membantu
manajemen perusahaan perbankan dalam mengembangkan strategi
pemasaran berkaitan dengan peningkatan penggunaan fasilitas layanan
elektronik banking yang khususnya internet banking.
12
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hasil penelitian ini dibagi dalam 5 bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi telaah pustaka, kerangka teori, kerangka penelitian, kemudian
hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan
operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian dan alat
analisis.
BAB IV ANALISIS DATA
Berisi deskripsi obyek penelitian dan analisis data atas penelitian yang
dilaksanakan.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan serta saran dan keterbatasan dari penulis yang
merupakan hasil dari penelitian yang dapat memberikan manfaat bagi
pihak yang membutuhkan.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai
kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang
berkaitan dengan penelitian dengan pengaruh persepsi kemudahan,
kemanfaatan dan risiko terhadap minat nasabah menggunakan internet
banking telah diteliti pada berbagai penelitian terdahulu.
Guna mendukung penelitian dengan penelitian sebelumnya, berikut
akan dibahas beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian penulis
yang berjudul pengaruh persepsi kemudahan, kemanfaatan dan risiko
terhadap minat nasabah menggunakan internet banking dengan
kepercayaan sebagai variabel intervening pada Bank BNI Syariah.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Isu : Pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking
Penelitian Terdahulu :
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh kemudahan terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking.
Pengaruh
kemudahan
terhadap minat
Brian Dwi
Saputro,
Sukirno,
Hasilnya menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan
signifikan pada Persepsi
14
nasabah
menggunakan
internet banking.
2013 Kemudahan Penggunaan terhadap
Minat Menggunakan Internet
Banking.
Ni Made
Ari Puspita
Dewi,I Gde
Kt.
Warmika,
2016
Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa persepsi kemudahan
penggunaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap niat
menggunakan Mobile Commerce di
Kota Denpasar.
Setyo Ferry
Wibowo,
Dede
Rosmauli,
2015
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel persepsi
kemudahan berpengaruh terhadap
minat menggunakan produk e-
money card secara signifikan,
dengan nilai thitung 10.296 dan
signifikansi 0.000 (kurang dari
0.05).
Ahmad dan
Bambang
Setiyo
Pambudi,
2014
Variabel persepsi kemudahan tidak
berpengaruh terhadap minat ulang
nasabah menggunakan layanan
internet banking. Atau dapat
dikatakan bahwa nasabah website
internet banking BRI terlalu
sederhana dan tidak memberikan
informasi yang lengkap.
Sherly
Rakhmawat
i,
Isharijadi,
2013
Dari hasil penelitian persepsi
kemudahan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap minat
penggunaan sistem internet
banking. Dan seluruh variabel
independen berpengaruh secara
simultan terhadap minat
penggunaan sistem internet
banking.
15
Isu : Pengaruh risiko terhadap minat nasabah menggunakan internet
banking
Penelitian Terdahulu :
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh risiko terhadap minat
nasabah menggunakan internet banking.
Pengaruh risiko
terhadap minat
nasabah
menggunakan
internet banking
Ni Made
Ari Puspita
Dewi, 2016
Persepsi resiko berpengaruh positif
dan signifikan terhadap niat
menggunakan Mobile Commerce di
Kota Denpasar.
Yaufi
Andriyano,
2016
Terdapat pengaruh negatif dan
signifikan persepsi risiko terhadap
minat menggunakan Rekening
Ponsel pada nasabah CIMB Niaga
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Azwar
Haekal,
2016
Berdasarkan hasil penelitian
melalui linear berganda terdapat
pengaruh yang signifikan dari
persepsi risiko terhadap minat
membeli secara online pada
pengunjung website classifieds di
Indonesia.
Susanti,
2015
Menyatakan bahwa terdapat
persepsi risiko berpengaruh
signifikan terhadap minat
menggunakan mobile banking.
Amijaya,
2014
Dalam penelitian ini menyatakan
bahwa variabel risiko berpengaruh
positif terhadap minat ulang
nasabah dalam menggunakan
internet banking pada nasabah
Bank BCA.
Isu : Pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking
Penelitian Terdahulu :
Terdapat persamaan hasil penelitian pengaruh kemanfaatan terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking.
16
Pengaruh persepsi
kemanfaatan
terhadap minat
nasabah
menggunakan
internet banking
Yaufi
Andriyano,
2016
Terdapat pengaruh positif dan
signifikan Persepsi
Kebermanfaatan terhadap Minat
Menggunakan Rekening Ponsel
pada nasabah CIMB Niaga
D.I.Yogyakarta.
Ni Made
Ari Puspita
Dewi, 2016
Persepsi manfaat berpengaruh
positif dan signifikan terhadap niat
menggunakan Mobile Commerce
di Kota Denpasar.
Setyo Ferry
Wibowo,
2015
persepsi manfaat berpengaruh
terhadap minat menggunakan
produk e-money card secara
signifikan dengan nilai thitung
9.842 dan signifikansi 0.000
(kurang dari 0.05).
Ahmad dan
Bambang
Setiyo
Pambudi,
2014
Dari hasil penelitian menunjukan
bahwa secara parsial menujukan
bahwa persepsi manfaat
mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap minat
ulang menggunakan layanan
internet banking.
Isu : Pengaruh kepercayaan terhadap minat nasabah menggunakan
internet banking
Penelitian Terdahulu :
Terdapat persamaan hasil penelitian pengaruh kepercayaan terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking.
Pengaruh
kepercayaan
terhadap minat
nasabah
menggunakan
internet banking
Yaufi
Andriyano,
2016
Terdapat pengaruh positif dan
signifikan kepercayaan terhadap
minat menggunakan Rekening
Ponsel pada nasabah CIMB Niaga
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setyo Ferry
Wibowo,
2015
Dalam penelitian ini menunjukan
bahwa variabel kepercayaan
berpengaruh terhadap minat
menggunakan produk e-money
card secara signifikan, dengan nilai
t hitung 9.540 dan signifikansi
0.000 (kurang dari 0.05)
17
Brian Dwi
Saputro,Suk
irno, 2013
Dalam penelitian ini menunjukan
bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan pada Kepercayaan
terhadap Minat Menggunakan
Internet Banking.
Sherly
Rakhmawat
i,
Isharijadi,
2013
Hasil analisis data menunjukkan
bahwa: kepercayaan secara parsial
berpengaruh terhadap minat
penggunaan sistem internet
banking,
Susanti,
2015
Hasil penelitian menunjukkan
secara parsial, variabel persepsi
kepercayaan berpengaruh
signifikan pada alpha 5% terhadap
minat menggunakan mobile
banking.
Isu : Pengaruh kemudahan terhadap kepercayaan nasabah menggunakan
internet banking
Penelitian Terdahulu :
Terdapat persamaan hasil penelitian pengaruh kemudahan terhadap
kepercayaan nasabah menggunakan internet banking.
Pengaruh
kemudahan
terhadap
kepercayaan
nasabah
menggunakan
internet banking
Dwika
Lodia Putri,
2018
Hasil menunjukkan bahwa
kemudahan dalam penggunaan
internet banking mempunyai
hubungan positif terhadap
kepercayaan nasabah
menggunakan internet banking.
Pratiwi,
2014
Kemudahan dalam penggunaan
internet banking mempunyai
hubungan positif terhadap
kepercayaan nasabah dalam
menggunakan internet banking. Ini
ditandai dengan nilai t hitung
adalah 3,809 dan persamaan
regresinya sebesar 0,360.
Isu : Pengaruh kemanfaatan terhadap kepercayaan nasabah
menggunakan internet banking
18
Penelitian Terdahulu :
Terdapat persamaan hasil penelitian pengaruh kemanfaatan terhadap
kepercayaan nasabah menggunakan internet banking.
Pengaruh
kemanfaatan
terhadap
kepercayaan
nasabah
menggunakan
internet banking
Dwika
Lodia Putri,
2018
Hasil menunjukkan bahwa
kemanfaatan dalam penggunaan
internet banking mempunyai
hubungan positif terhadap
kepercayaan nasabah
menggunakan internet banking.
Pratiwi,
2014
Persepsi manfaat memiliki
hubungan positif terhadap
kepercayaan nasabah dalam
menggunakan internet banking. Ini
ditandai dengan nilai t hitung
adalah 4,106 dan persamaan
regresinya sebesar 0,388.
Isu : Pengaruh risiko terhadap kepercayaan nasabah menggunakan
internet banking
Penelitian Terdahulu :
Terdapat persamaan hasil penelitian pengaruh risiko terhadap
kepercayaan nasabah menggunakan internet banking.
Pengaruh risiko
terhadap
kepercayaan
nasabah
menggunakan
internet banking
Dwika
Lodia Putri,
2018
Persepsi risiko mempumyai
pengaruh positif terhadap
kepercayaan nasabah
menggunakan internet banking.
Pratiwi,
2014
Persepsi risiko mempunyai
pengaruh terhadap kepercayaan
nasabah dalam menggunakan
internet banking. Ini ditandai
dengan nilai t hitung adalah 3,192
dan persamaan regresinya sebesar
0,214. Hal ini menunjukkan bahwa
unsur risiko seperti kehilangan
financial, kehilangan waktu, dan
sebagainya terbukti mempengaruhi
persepsi risiko terhadap
kepercayaan nasabah dalam
menggunakan internet banking.
19
B. Kerangka Teori
1. Teori Minat
Minat merupakan suatu ketertarikan individu terhadap satu
obyektertentu yang membuat individu itu sendiri merasa senang
denganobyek tersebut. Dalam hal ini Mappier (1982:62) menjelaskan
bahwa minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari
campuran-campuran perasaan, harapan, pendidikan, rasa takut
ataukecenderungan-kecenderungan lain yang menggerakan individu
kepada suatu pilihan tertentu.
Menurut Sukardi (1994:83) bahwa minat merupakan salah satu
unsur kepribadian yang memegang peranan penting dalam mengambil
keputusan masa depan. Minat mengarahkan individu terhadap suatu
obyek atas dasar rasa senang atau rasa tidak senang. Perasaan senang
atau tidak senang merupakan dasar suatu minat. Minat seseorang
dapat diketahui dari pernyataan senang atau tidak senang terhadap
suatu obyek tertentu.
Selanjutnya Suryobroto (1988:109) mendefinisikan minat
sebagai kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu
objek atau menyenangi suatu obyek. Timbulnya minat terhadap suatu
obyek ini ditandai dengan adanya rasa senang atau tetarik. Jadi boleh
dikatakan orang yang berminat terhadap sesuatu maka seseorang
tersebut akan merasa senang atau tertarik terhadap obyek yang
diminati tersebut.
20
Selain itu Suryobroto (1983:7) juga menyatakan “minat adalah
pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu obyek serta banyak
sedikitnya kekuatan yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.”
Kemudian Suyanto (1983:101) juga mendefinisikan “minat sebagai
suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan
penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungan.”
Pemusatan perhatian menurut pendapat tersebut merupakan
tandaseseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu yang
munculdengan tidak sengaja yang menyertai sesuatu aktivitas
tertentu.Dari pendapat para ahli tersebut dapat diasumsikan
bahwatimbulnya minat seseorang itu disebabkan oleh beberapa faktor
pentingyaitu rasa tertarik atau rasa senang, faktor perhatian dan
kebutuhan.Kaitannya dengan penelitian minat nasabah menggunkan
internet banking tidak dapatdiketahui atau diukur secara langsung
harus digunakan faktor-faktoryang dapat digunakan untuk
mengungkap minat seseorang terhadap sesuatu. Karena minat tidak
dapat diukur secara langsung maka unsur-unsuratau faktor yang
menyebabkan timbulnya minat tersebutdiangkat untuk mengungkap
minat seseorang.
2. Internet Banking
Internet banking merupakan layanan perbankan 24 jam.
Dengan menggunakan komputerdan terkoneksi dengan jaringan
internet. Nasabah sudah dapat melakukan berbagai transaksi
21
perbankan dengan mudah, nyaman dan aman. internet banking tidak
hanya memberikan kenyamanan namun juga kemudahan karena
menu-menu pada internet banking dapat digunakan tanpa harus
memiliki ketrampilan khusus. Serta aman karena internet banking
dilengkapi dengan sisem keamanan berlapis dan nasabah akan
dilengkapi dengan token (alat yang mengeluarkan angka-angka
password yang selalu berganti setiap kali melakukan transaksi
keuangan) dikutip dari web www.bnisyariah.co.id.
Internet banking merupakan suatu bentuk pemanfaatan media
internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus melakukan
transaksi secara online, baik dari produk yang sifatnya konvensional
maupun yang baru. Internet banking sebagai bentuk pelayanan bank
melalui media internet. Kehadiran internet banking telah
menyebabkan efisiensi penyelenggaraan kegiatan usaha bank sangat
tinggi. Internet banking memiliki tiga tahap pelayanan yang
ditawarkan kepada nasabah, yaitu layanan informasi (informational)
dimana bank hanya menyediakan informasi jasa keuangan dalam
websitenya, komunikasi (communicational) dimana dalam website
tersebut juga memungkinkan nasabah untuk dapat berkomunikasi
dengan bank, transaksi (transact-ttional/advance) dimana sudah
memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi-transaksi
keuangan virtual seperti, transfer dana, pengecekan saldo ataupun
jenis pembayaran.
22
Bank Indonesia (2004) mengklasifikasikan tiga tipe internet
banking, yaitu Informational internet banking, Communicative
internet banking, dan Transactional internet banking.
3. Kemudahan Penggunaan
Perceived ease of use didefinisikan Davis et al., (1989)
merupakan seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif
mudah untuk dipahami dan digunakan. Persepsi individu berkaitan
dengan kemudahan dalam menggunakan komputer (perceived ease of
use) merupakan tingkat dimana individu percaya bahwa menggunakan
sistem tertentu akan bebas dari kesalahan. Persepsi ini kemudian akan
berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang
tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat
pemanfaatan teknologi informasi (Igbaria, 2000).
Sedangkan menurut Davis (1989) pengertian perceived ease of
use didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa
penggunaan TI merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan
usaha keras dari pemakainya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan
penggunaan TI dan kemudahaan penggunaan sistem untuk tujuan
sesuai dengan keinginan pemakai.
Dalam TAM, faktor persepsi terhadap kemudahan untuk
menggunakan teknologi dan persepsi terhadap daya guna sebuat
teknologi berhubungan dengan sikap seseorang pada penggunaan
teknologi tersebut. Sikap pada penggunaan sesuatu adalah sikap suka
23
atau tidak suka terhadap penggunaan suatu produk. Sikap suka atau
tidak suka terhadap suatu produk ini dapat digunakan untuk
memprediksi perilaku niat seseorang untuk menggunakan suatu
produk atau tidak menggunakannya.
4. Persepsi Kemaanfaatan
Rahmatsyah (2011) mengartikan persepsi kemanfaatan sebagai
probabilitas subyektif dari pengguna potensial yang menggunakan
suatu aplikasi tertentu untuk mempermudah kinerja atas pekerjaannya.
Kinerja yang dipermudah ini dapat menghasilkan keuntungan yang
lebih baik dari segi fisik maupun non fisik, seperti hasil yang
diperoleh akan lebih cepat dan dengan hasil yang lebih memuaskan
dibandingkan dengan tidak menggunakan produk dengan teknologi
baru tersebut.
Adapun dimensi persepsi manfaat sistem bagi pemakainya
menurut Davis et al yaitu, productivity (produktivitas), job
performance atau effectiveness (kinerja tugas atau efektivitas),
importance to job (pentingnya bagi tugas), dan overall usefulness
(kebermanfaatan secara keseluruhan).
Persepsi manfaat merupakan suatu keadaan yang mana
individu percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan
meningkatkan kinerjanya. Menurut Jogiyanto (2007) persepsi manfaat
sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi
akan meningkatkan kinerja pekerjaanya. Menurut Wibowo (2008)
24
mengatakan bahwa persepsi manfaat didefinisikan sebagai suatu
ukuran yang mana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan
mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakanya. Persepsi
manfaatdidefinisi sebagai sejauh mana seseorang meyakini bahwa
penggunaan sistem informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya.
Dari definisi diketahui bahwa kegunaan persepsian merupakan suatu
kepercayaan tentangproses pengambilan keputusan. Jika seseorang
merasa percaya bahwa sistem berguna maka dia akan
menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa
system informasi kurang berguna maka dia tidak akan
menggunakannya. Konsep ini juga menggambarkan manfaat sistem
bagi pemakainya yang berkaitan dangan produktivitas, kinerja tugas
atau efektivitas, pentingnya bagi tugas, dan kebermanfaatan secara
keseluruhan (Tjayono, 2010).
Menurut Duta (2011), kemanfaatan teknologi informasi
merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi
informasi dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan
tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan diversitas atau
keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson (2004) juga
menyebutkan bahwa individu akan menggunakan teknologi informasi
jika meneliti pengaruh manfaat positif atas penggunaanya.
Kemanfaatan dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu (1)
25
kemanfaatan dengan satu faktor, dan (2) kemanfaatan dengan estimasi
dua faktor meliputi dimensi ;
1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah
2. Bermanfaat
3. Menambah produktifitas
4. Mempertinggi efektifitas
Mengembangkan kinerja pekerjaan kemanfaatan dengan
estimasi dua faktor dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu
kemanfaatan dan efektifitas, dengan dimensi-dimensi masing-masing
yang dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kemanfaatan meliputi dimensi: (1) menjadikan pekerjaan
lebih mudah (makes job easier), (2) bermanfaat (usefull), (3)
menambah produktifitas (increase productivity).
2. Efektifitas meliputi dimensi: (1) mempertinggi efektifitas
(enchance effectiveness), (2) mengembangkan kinerja pekerjaan
(improve job performance).
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa persepsi
manfaat merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap
penggunaan internet banking.
5. Risiko
Resiko adalah suatu keadaan uncertainty yang
dipertimbangkan orang untuk memutuskan atau tidak melakukan
26
transaksi secara online. Orang-orang benar-benar mempertimbangkan
jarak dan suasana impersonal dalam transaksi online dan infrastruktur
global yang banyak mengandung unsur resiko. Resiko didefinisikan
sebagai perkiraan subyektif konsumen untuk menderita kerugian
dalam menerima hasil diinginkan (Pavlou, 2001).
Menurut Dowling dan Staelin, Pavlou (2001), kalau resiko itu
meningkat dari sekedar informasi sampai pada keputusan pembelian
produk (transaksi), resiko diasosiasikan dengan kepercayaan
(kepercayaan). Dalam penelitian ini indikator resiko dilihat dari
tindakan yang dilakukan oleh bank untuk memperkecil resiko dari
penggunaan internet banking, diharapkan tindakan yang dilakukan
oleh bank untuk memperkecil resiko akan berdampak positif pada
minat konsumen untuk menggunakan teknologi yang ditawarkan.
6. Kepercayaan
a. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan menurut Mayer et al. (2007)Suryawardana
(2015: 259) merupakan kesediaan satu pihak untuk menerima risiko
dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan
melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya,
terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan
tindakan pihak yang dipercaya.
Menurut Sunarto (2003: 153) Kepercayaan merupakan suatu
hal yang penting bagi sebuah komitmen atau janji, dan komitmen
27
hanya dapat direliasisasikan jika suatu saat berarti. Kepercayaan ada
jika para pelanggan percaya bahwa penyedia layanan jasa tersebut
dapat dipercaya dan juga mempunyai derajat integritas yang tinggi.
Kepercayaan pelanggan adalah semua pengetahuan yang dimiliki
pelanggan dan semua kesimpulan yang dibuat pelanggan tentang
objek, atribut dan manfaatnya.
Menurut Yohana (2014:2) kepercayaan atau ekspektasi positif
dari pelanggan merupakan komponen fundamental dari strategi
pemasaran yang ditujukan untuk mengarah pada penciptaan hubungan
nasabah sejati. Nasabah harus mampu merasakan bahwa dia dapat
mengandalkan perusahaan, bahwa perusahaan dapat dipercaya.
Kepercyaan akan timbul dan berkembang setelah pertemuan yang
berulang kali dan seorang individu mengambil resiko dalam
berhubungan dengan mitranya.
Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merupakan kesediaan
pihak tertentu terhadap pihak lain dalam melakukan hubungan suatu
transakasi atau komitmen, bahwa pihak tersebut akan memenuhi
kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan dan mau mengambil
resiko yang akan diterimanya.
b. Dimensi Kepercayaan
Menurut McKnight, Kacmar, dan Choudry (Jeniffer, 2014)
kepercayaan dibangun antara pihak-pihak yang belum saling kenal
28
baik dalam berinteraksi maupun proses transakasi. Terdapat dua
dimensi kepercayaan konsumen, diantaranya sebagai berikut:
1) Trusting Belief
Trusting bilief adalah sejauh mana seseorang percaya dan
merasa yakin terhadap orang lain dalam suatu situasi. Trusting
belief dalah persepsi pihak yang dipercaya (penjual) yang mana
penjual memiliki karakateristik yang akan menguntungkan
konsumen. Terdapat tiga elemen pembentuk trusting belief yaitu:
a) Benevelonce (niat baik)
Adalah seberapa besar seseorang percaya kepada
penjual untuk berperilaku baik kepada konsumen.
Benevelonce merupakan kesedian penjual untuk melayani
kepentingan konsumen.
b) Integrity (integritas)
Adalah seberapa besar keyakinan seseorang terhadap
kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan
yang telah dibuat konsumen.
c) Competence(kompetensi)
Adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan
yang di miliki penjual untuk membantu konsumen dalam
melakukan sesuatu sesuai dengan yang di butuhkan
konsumen tersebut. Esensi kompetensi merupakan seberapa
besar keberhasilan penjual untuk menghasilkan hal yang
29
diinginkan oleh konsumen. Inti dari kompetensi adalah
kemampuan penjual untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2) Trusting Intention
Adalah suatu hal yang disengaja dimana seseorang siap
bergantung pada orang lain dalam situasi, ini terjadi secara pribadi
dan mengarah langsung kepada orang lain. Trusting intention
didasarkan pada kepercayaan kognitif seseorang keada orang lain.
Terdapat dua elemen pembentuk trusting intention yaituË
a) Willing to depend
Adalah kesediaan konsumen untuk bergantung kepada
penjual berupa penerimaan resiko atau konsekuensi negatif
yang mungkin terjadi.
b) Subjective probability of depending
Adalah kesediaan konsumen secara subjektif berupa
pemberian informasi pribadi kepada penjual, melakukan
transaksi, serta bersedia untuk mengikuti perasaan atau
permintaan dari penjual.
7. Minat
a. Pengertian Minat
Menurut Mowen (Andespa, 2017:44) minat beli merupakan
sesuatu yang diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang
yang membentuk suatu persepsi. Dimana nantinya minat beli
menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benak nasabah
30
dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya
ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan
mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu.
Pengertian minat (interest) menurut Kothler (Sahriyal,
2018:142) digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan
tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau
tindakan tersebut. Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli
merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang
menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian.
Menurut Ferdinand (2002) minat beli dapat diidentifikasi melalui
indikator-indikator sebagai berikut :
1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli produk.
2) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain.
3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan
produk prefrensinya.
4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi mengenai produk yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
31
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya minat,
baik yang berasal dari individu itu sendiri, ataupun dari lingkungan
masyarakat, Crow & Crow (Nisak, 2013:3)mengemukakan ada tiga
faktor utama yang membentuk minat, yaitu:
1) Faktor dorongan dari dalam, artinya mengarah pada kebutuhan-
kebutuhan yang muncul dari dalam individu, merupakan faktor yang
berhubungan dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan diri
dari rasa lapar, rasa takut, rasa sakit, juga dorongan ingin tahu
membangkitkan minat untuk mengadakan penelitian dan sebagainya.
2) Faktor motif sosial, artinya mengarah pada penyesuaian diri dengan
lingkungan agar dapat diterima dan diakui oleh oleh lingkungannya
atau aktifitas untuk memenuhi kebutuhan sosial, seperti bekerja,
mendapatkan status, mendapatkan perhatian dan penghargaan.
3) Faktor emosional atau perasaan, artinya minat yang erat
hubungannya dengan perasaan atau emosi, keberhasilan dalam
beraktivitas yang didorong oleh minat akan membawa rasa senang
dan memperkuat minat yang sudah ada, sebaliknya kegagalan akan
mengurangi minat individu tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa minat menabung nasabah adalah
keinginan yang timbul dari keingingan diri nasabah untuk menggunakan
produk/jasa bank atau menyimpan dana atau uang yang merekan miliki
di bank dengan maksud dan tujuan tertentu.
32
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
minat nasabah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain :
Pengaruh persepsi kemudahan, kemanfaatan, risiko dan
kepercayaan.
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran di atas menjelaskan bahwa Kemudahan (X1),
Kemanfaatan (X2), dan Risiko (X3) berpengaruh terhadap Minat (Y)
dengan Kepercayaan (Z) sebagai variabel intervening.
Kemudahan
(X1)
Minat
Menggunakan
Internet
Banking (Y)
Kemanfaatan
(X2)
Risiko (X3)
Kepercayaan
(Z)
33
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini antara lain :
1. Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Minat Nasabah
Menggunakan Internet Banking
Perceived ease of use didefinisikan Davis et al., (1989)
merupakan seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah
untuk dipahami dan digunakan. Persepsi individu berkaitan dengan
kemudahan dalam menggunakan komputer (perceived ease of use)
merupakan tingkat dimana individu percaya bahwa menggunakan
sistem tertentu akan bebas dari kesalahan. Persepsi ini kemudian akan
berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang
tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat
pemanfaatan teknologi informasi (Igbaria, 2000). Dalam penelitian ini
diajukan hipotesis sebagai berikut;
H1 : persepsi kemudahan berpengaruh positif signifikan
terhadap minat nasabah menggunakan internet banking.
2. Pengaruh Kemanfaatan terhadap Minat Menggunakan Internet
Banking
Rahmatsyah (2011) mengartikan persepsi kemanfaatan sebagai
probabilitas subyektif dari pengguna potensial yang menggunakan suatu
aplikasi tertentu untuk mempermudah kinerja atas pekerjaannya.
Kinerja yang dipermudah ini dapat menghasilkan keuntungan yang
lebih baik dari segi fisik maupun non fisik, seperti hasil yang diperoleh
34
akan lebih cepat dan dengan hasil yang lebih memuaskan dibandingkan
dengan tidak menggunakan produk dengan teknologi baru tersebut.
Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut;
H2 : kemanfaatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking
3. Pengaruh Risiko terhadap Minat Nasabah Menggunakan Internet
Banking
Menurut Dowling dan Staelin, Pavlou (2001), kalau resiko itu
meningkat dari sekedar informasi sampai pada keputusan pembelian
produk (transaksi), resiko diasosiasikan dengan kepercayaan
(kepercayaan). Dalam penelitian ini indikator resiko dilihat dari
tindakan yang dilakukan oleh bank untuk memperkecil resiko dari
penggunaan internet banking, diharapkan tindakan yang dilakukan oleh
bank untuk memperkecil resiko akan berdampak positif pada minat
konsumen untuk menggunakan teknologi yang ditawarkan. Dalam
penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut;
H3 : resiko berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat
nasabah menggunakan internet banking
4. Pengaruh Kepercayaan terhadap Minat Nasabah Menggunakan
Internet Banking
Menurut Maharani(2010) dalam Yohana (2014:2) kepercayaan
atau ekspektasi positif dari pelanggan merupakan komponen
fundamental dari strategi pemasaran yang ditujukan untuk mengarah
35
pada penciptaan hubungan nasabah sejati. Nasabah harus mampu
merasakan bahwa dia dapat mengandalkan perusahaan, bahwa
perusahaan dapat dipercaya. Kepercyaan akan timbul dan berkembang
setelah pertemuan yang berulang kali dan seorang individu mengambil
resiko dalam berhubungan dengan mitranya. Dalam penelitian ini
diajukan hipotesis sebagai berikut;
H4 : kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking
5. Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Kepercayaan Nasabah
Menurut Dwika (2018) dan Pratiwi (2014) menunjukkan bahwa
kemudahan dalam penggunaan internet banking mempunyai
hubungan positif terhadap kepercayaan nasabah menggunakan
internet banking. Kemudahan dalam penggunaan internet banking
mempunyai hubungan positif terhadap kepercayaan nasabah dalam
menggunakan internet banking. Ini ditandai dengan nilai t hitung
adalah 3,809 dan persamaan regresinya sebesar 0,360.
H5 : persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepercayaan nasabah
6. Pengaruh Kemanfaatan terhadap Kepercayaan Nasabah
Menurut Dwika (2018) dan Pratiwi (2014)menunjukkan bahwa
kemanfaatan dalam penggunaan internet banking mempunyai
hubungan positif terhadap kepercayaan nasabah menggunakan
36
internet banking.Persepsi manfaat memiliki hubungan positif terhadap
kepercayaan nasabah dalam menggunakan internet banking.
H6 : kemanfaatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepercayaan nasabah
7. Pengaruh Risiko terhadap Kepercayaan Nasabah
Menurut Dwika (2018) dan Pratiwi (2014) persepsi risiko
mempumyai pengaruh positif terhadap kepercayaan nasabah
menggunakan internet banking.Persepsi risiko mempunyai pengaruh
terhadap kepercayaan nasabah dalam menggunakan internet
banking.sebagainya terbukti mempengaruhi persepsi risiko terhadap
kepercayaan nasabah dalam menggunakan internet banking.
H7 : risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepercayaan nasabah.
8. Pengaruh Kemudahan terhadap Minat Nasabah Menggunakan
Internet Banking dengan Kepercayaan sebagai Variabel
Pemediasi (Intervening)?
Menurut Saputro (2013) dan Dewi (2016) hasilnya menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pada Persepsi
Kemudahan Penggunaan terhadap Minat Menggunakan Internet
Banking.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi kemudahan
penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat
menggunakan Mobile Commerce di Kota Denpasar.
37
Dalam penelitian ini menggunakan kepercayaan sebagai
variabel mediasi untuk melihat apakah ada pengaruh tidak langsung
antara variabel kepercayaan terhadap minat nasabah menggunakan
internet banking . Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini:
H8 : Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking dengan
kepercayaan sebagai variabel pemediasi.
9. Pengaruh Kemanfaatan terhadap Minat Nasabah Menggunakan
Internet Banking dengan Kepercayaan sebagai Variabel
Pemediasi (Intervening)?
Menurut Wibowo (2008) mengatakan bahwa persepsi manfaat
didefinisikan sebagai suatu ukuran yang mana penggunaan suatu
teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang
menggunakanya. Persepsi manfaatdidefinisi sebagai sejauh mana
seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi tertentu akan
meningkatkan kinerjanya.
Menurut Andriyano dna Dewi (2016) terdapat pengaruh positif
dan signifikan Persepsi Kebermanfaatan terhadap Minat
Menggunakan Rekening Ponsel pada nasabah CIMB Niaga
D.I.Yogyakarta. Persepsi manfaat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat menggunakan Mobile Commerce di Kota Denpasar
karena adanya kepercayaan yang tinggi.
38
Dalam penelitian ini menggunakan kepercayaan sebagai
variabel mediasi untuk melihat apakah ada pengaruh tidak langsung
antara variabel kepercayaan terhadap minat nasabah menggunakan
internet banking . Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini:
H9 : kemanfaatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking dengan kepercayaan
sebagai variabel pemediasi.
10. Pengaruh Risiko terhadap Minat Nasabah Menggunakan Internet
Banking dengan Kepercayaan sebagai Variabel Pemediasi
(Intervening)?
Menurut Dowling dan Staelin, Pavlou (2001), kalau resiko itu
meningkat dari sekedar informasi sampai pada keputusan pembelian
produk (transaksi), resiko diasosiasikan dengan kepercayaan
(kepercayaan). Dalam penelitian ini indikator resiko dilihat dari
tindakan yang dilakukan oleh bank untuk memperkecil resiko dari
penggunaan internet banking, diharapkan tindakan yang dilakukan
oleh bank untuk memperkecil resiko akan berdampak positif pada
minat konsumen untuk menggunakan teknologi yang ditawarkan.
Terdapat pengaruh negatif dan signifikan persepsi risiko
terhadap minat menggunakan Rekening Ponsel pada nasabah CIMB
Niaga Daerah Istimewa Yogyakarta (Andriyano, 2016).Dalam
penelitian ini menggunakan kepercayaan sebagai variabel mediasi
39
untuk melihat apakah ada pengaruh tidak langsung antara variabel
kepercayaan terhadap minat nasabah menggunakan internet banking .
Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini:
H10 : risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
nasabah menggunakan internet banking dengan kepercayaan sebagai
variabel pemediasi.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field
research). Oleh karena itu, dalam penelitian ini pengumpulan data dari
nasabah dilakukan secara langsung di lapangan dengan cara membagikan
kuisioner. (Sugiyono, 2010: 2) mengemukakan metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Sementara pendekatan penelitian dengan menggunakan pendekatan
penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan alur berfikir
deduktif.
Penelitian ini bersifat kuantitatif yang berupa angka-angka atau
besaran tertentu yang bersifat pasti, sehingga data tersebut memungkinkan
untuk dianalisis menggunakan pendekatan statistik.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT Bank
BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta dengan alamat Jl Kusumanegara
No.112, Umbulharja, Yogyakarta Telp. (0274) 417222 Fax. (0274)
417111.
41
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Desember 2018 s/d
Februari 2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 80). Sedangkan menurut (Bawono,
2006: 28) populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek
penelitian untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Dalam
penelitian ini, populasi yang digunakan penulis adalah nasabah PT BNI
Syariah KC Yogyakarta selama satu semester kurang lebih 696 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi, dimana dalam pengamblan sampel yang dilakukan dapat
mewakili populasi (Sugiyono, 2011: 81). Sedangkan menurut (Bawono,
2006: 28-29) sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih
guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan untuk
menghemat waktu dan biaya. Sehingga didalam menentukan sampel
harus hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan
kesimpulan dari populasi.
42
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, menurut Hikmat (2011: 64) “purposive sampling
(pengambilan sampel berdasarkan tujuan) yakni pengambilan sampel
berdasarkan kapasitas dan kapabelitas atau kompeten/benar-benar paham
dibidangnya diantaranya anggota populasi”. Kriteria yang harus dipenuhi
yaitu sebagai nasabah BNI Syariah KC yogyakarta dan sudah menjadi
nasabah minimal 1 tahun.
Menurut pendapat Bawono (2006: 29) dalam penentuan jumlah
sampel, dapat ditentukan dengan cara berikut:
( )
( )
Dimana:
S : Sampel
P : Populasi
e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Menggunakan rumus tersebut, maka penulis akan menggunakan
tingkat kesalahan 8%, sehingga penulis akan mengambil sampel
sebanyak 156 responden.
43
D. Teknik Pengumpulan Data.
1. Data Primer
Data yang digunakan penelitian ini adalah data primer. Sumber
data primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung
oleh peneliti dari lapangan (Bawono, 2006: 29). Data primer yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari
hasil kuesioner yang disebarkan pada responden yang telah
ditentukan.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian
arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat
diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statisitik mau pun dari
internet (Bawono, 2006: 30). Data sekunder dalam penelitian ini
adalah jurnal, buku, skripsi, data statistik dan internet.
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran digunakan untuk mengklasifikasi variabel yang
akan diukur agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data
dan langkah penelitian selanjutnya. Skala pengukuran yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu skala interval. Skala interval adalah skala yang
menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai
44
bobot yang sama, tidak memiliki nilai nol mutlak. Responden diberikan 10
angka untuk merespon pertanyaan yang diajukan. Penulis menggunakan
skala interval 1-10 guna memberikan kesempatan kepada responden untuk
memilih secara lebih luas angka mana yang akan dipilih sesuai dengan apa
yang dialami oleh responden. Semakin rendah jawaban yang diberikan
responden maka akan semakin mendekati angka 1. Berarti responden
tidak setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Begitupun sebaliknya,
semakin tinggi nilai dan mendekati angka 10 maka responden semakin
setuju dengan pertanyaan yang diberikan (Ghozali, 2013: 4).
Berikut adalah rentang penilaian dalam skala interval:
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional.
1. Variabel Bebas (independen)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(Sujarweni, 2015:75). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
independen atau bebas adalah kemudahan, kemanfaatan dan risiko.
45
2. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen. Variabel ini merupakaan variabel penyela yang terletak
diantara variabel independen, sehingga variabel independen tidak
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen (Sugiyono, 2017:6). Dalam penelitian ini kepercayaan
sebagai variabel intervening.
3. Variabel Terikat (dependen)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
akibat, karena adnya variabel bebas (Sujarweni, 2015:75). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel dependen atau terikat adalah
minat.
G. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian menjadi hal penting dalam sebuah penelitian,
kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas
instrument yang digunakan. Data yang bersangkutan dapat mewakili dan
menggambarkan keadaan sesuatu yang diukur pada diri subjek penelitian
sehingga data-data itu dapat dipertanggung jawabkan untuk uji selanjutnya.
Berikut instumen penelitian dalam penelitian ini:
46
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
No Variabel Definisi Operasional Indikator
1 Kemudahan Menurut Harlan (2014: 42)
persepsi kemudahan penggunaan
merupakan suatu sikap di mana
seseorang percaya bahwa
menggunakan suatu teknologi
akan bebas dari usaha.
1. Mudah dipelajari
2. Mudah dipahami
3. Sangat simpel
4. Mudah
pngoprasiannya
5. Efisiensi waktu
2 Kemanfaatan Menurut Andriyano (2016: 5)
persepsi kebermanfaatan
(perceived usefulness) merupakan
suatu pemikiran mengenai
penggunaan teknologi informasi
dapat meningkatkan kinerja dan
memberikan keuntungan bagi
penggunanya.
1. Mudah diakses
2. Meningkatkan kinerja
individu
3. Menambah tingkat
produktivitas
4. Meningkatkan
efektivitas kinerja
individu
5. Memberikan manfaat
bagi individu
3 Risiko Menurut Amijaya (2010: 29)
risiko adalah suatu keadaan
uncertainty yang dipertimbangkan
orang untuk memutuskan atau
tidak melakukan transaksi secara
online.
1. Besarnya resiko
2. Keamanan transaksi
3. Kebutuhan transaksi
4. Jaminan keamanan
dari bank
4 Kepercayaan Kepercayaan merupakan hal yang
sangat penting bagi perusahaan
penyedia jasa, karena perusahaan
menjanjikan produk yang tidak
perlu dilihat.
Menurut Harlan (2014:
43)
1. Sistem keamanan
2. Sistem kepercayaan
3. Memberikan manfaat
5 Minat Menurut Kothler dalam Sahriyal
(2018: 142) minat digambarkan
sebagai situasi seseorang sebelum
melakukan tindakan, yang dapat
dijadikan dasar untuk
memprediksi perilaku atau
tindakan tersebut.
Menurut Amijaya (2010:
29)
1. Keinginan
menggunakan internet
banking di masa
mendatang
2. Kesesuaian
penggunaan internet
banking dengan
kebutuhan
3. Dukungan dalam
menggunakan internet
banking
4. Keinginan
merekomendasikan
internet banking
47
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2013:52) menyatakan bahwa uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
pengukuran dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor
konstruk atau variabel.Sedangkan untuk mengetahui skor masing-
masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria
statistik sebagai berikut
a. Apabila r hitung>r table (pada taraf signifikasi 𝛼 = 0,05), maka
dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.
b. Apabila r hitung<t table (pada taraf signifikasi 𝛼 = 0,05), maka
dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji statistic Cronbach Alpha
(α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha> 0,60 (Ghozali, 2013: 47).
48
Menurut Sunyoto, ( 2009: 68) Pengukuran reliabilitas
dilakukan dangan dua cara, yaitu:
a. Repeated measure atau pengukuran ulang
Dalam waktu yang berbeda, seorang karyawan/ responden diberi
butir pertanyaan dan alternatif jawaban yang sama. Butir
pertanyaan dikatakan andal jika jawabannya sama.
b. One shot atau pengukuran sekali saja
Pengukuran keandalam butir pertanyaan dengan sekali
menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya
diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir prtanyaan yang
sama dengan bantuan komputer Statistical program for society
science (SPSS), dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu
kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach alpha > 0,60.
3. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati
1 (satu) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
49
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013: 97).
b. Uji F Test (Uji Secara Serempak)
Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen (bebas) yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat
(Ghozali, 2013: 98). Untuk menguji kelayakan model penelitian ini
digunakan Uji Anova (uji F) dengan kriteria sebagai berikut :
a) Jika nilai F hitung>F tabel atau nilai signifikansi < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang
diuji merupakan variabel yang tepat dalam memprediksi
variabel dependen
b) Jika nilai F hitung < F tabel atau nilai signifikansi > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang
diuji merupakan variabel yang tidak tepat dalam memprediksi
variabel dependen
c. Uji T test (Uji Secara Individual)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Kriteria
dalam menentukan uji T test adalah ketika sig. < 0.05 atau = 0.05
50
maka, dapat dikatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 99).
4. Uji Asumsi Klasik
a. Multikolonearitas
Tujuan uji multikolinearitas untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika
terjadi korelasi maka dinamakan terdapat masalah multikolinearitas
(Multikol). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan uji
Auxiliary yaitu dengan membandingkan regresi variabel indepeneden
dengan regresi variabel dependen. Apabila nilai R-Square variabel
independen lebih kecil dari R-Square variabel dependen maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel
variabel bebas(Bawono, 2006: 129).
51
b. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari variabel
pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul
apabila terjadi heteroskendestisitas adalah penaksir tidak bias tetapi
tidak efisien lagi baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta
uji t-test dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah
(Bawono, 2006:133).
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang Homoskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji Ttestdan uji F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Cara yang digunakan untuk
mendeteksi apakah residual itu normal atau tidak, maka akan
digunakan analisis grafik dan uji statistik. Pengujian normalitas data
dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
distribusi residual data penelitian adalah normal.
52
b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
distribusi residual data penelitian tidak normal. (Ghozali, 2013:
160).
d. Uji Linearitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau
kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model
empiris sebaiknya linear, kuadrat, atau kubik. (Ghozali, 2013:166).
I. Alat Analisis
Dalam menguji pengaruh variabel intervening atau mediasi
digunakan metode anlisis jalur (path analysis). Anlsisis jalur merupakan
pengembangan dari anlisis regresi, sehingga anlisis regresi dapat dikatakan
sebagai bentuk khusus dari anlisis jalur(regression is special case of path
analysis). Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model
hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat. Dengan demikian
dalam model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel
independen yang dalam hal ini disebut variabel eksogen, dan variabel
dependen disebut variabel endogen. Melalui anlisis jalur ini akan
ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel
independen menuju variabel dependen yang terakhir (Sugiyono,
2017:297).
53
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan peluasan dari
analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model
casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali,
2013: 177).
Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi
variabel lainnya tanpa ada variabel ke tiga yang memediasi (intervening)
hubungan kedua variabel tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada
variabel ke tiga yang memediasi hubungan kedua variabel ini. Pengaruh
mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien (p2 x p3) signifikan atau
tidak, diuji dengan Sobel test sebagai berikut:
Sp2p3 = √
Sobel test menghendaki asumsi jumlah sampel besar dan nilai koefisien
mediasi berdistribusi normal. Pada sampel yang kecil distribusi umumnya
tidak normal, bahkan koefisien mediasi yang merupakan hasil perkalian
koefisien dua variabel biasanya didistribusinya menceng positif (positively
skewed) sehingga symmetric confidence interval berdasarkan pada asumsi
normalitas akan menghasilkan underpower test mediasi (Ghozali,
2018:251).
Penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah di aplikasikan ke
dalam olah IBM SPSS statistic version 23 SPSS. Olah data menggunakan
54
aplikasi IBM SPSS statistic version23 SPSS merupakan sebuah program
komputer yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data
statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai output yang
dikehendaki oleh para pengambil keputusan. IBM SPSS statistik ini sangat
membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil yang dicapai
dapat dipertanggung jawabkan dan dipercaya.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya BNI Syariah
Awal berdirinya BNI Syariah merupakan hikamh dari adanya
tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah.Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya
UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor
Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di
Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih
kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam
pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan
kepatuhan terhadap aspek syariah.Dengan Dewan Pengawas Syariah
(DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI
Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan
syariah.
56
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin
usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS
BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan
dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal
19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum
Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas
dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan
diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan
syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk
perbankan syariah juga semakin meningkat. Juni 2014 jumlah cabang BNI
Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17
Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point.
2. Visi dan Misi
Visi BNI Syariah
“ Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan
dan kinerja”.
Misi BNI Syariah, yaitu :
1. Memberikan kontribusi positif kepda masyarakat da peduli pada
kelestarian lingkungan.
57
2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
3. Identitas Tempat Kegiatan Penelitian
Nama Bank : BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta
Alamat Bank :Jl. Kusumanegara No. 112 Yogyakarta 55165.
Telepon :0274-417222
KodeBank : 801
Perusahaan : BNI Syariah
58
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisai
Sub
Branch
Officer
Sales
Head
(SH)
Sales
Officer
(SO)
Processing
Head (PH)
SME
Financing
Head
Sales
Assistant
(SA)
Funding
Officer
(FO)
Funding
Assistant
(FA)
Costomer
Service
Head
(CSH)
Collection
Assistant
(CA)
Procesing
Assista-nt
(PA)
Asministr
asi On
Assistant
Operation
al
Assistant
(OA)
Teller
(TL)
Costomer
Service
(CS)
Back
Office
Head
(BOH)
Cash
Office
Financing
Administr
asi on
(FAA)
Financing
Administr
asi Head
(FAH)
Branch Manager
(BM)
Operasional
Manager (OM)
Branch Internal
Control (BIC)
Recovery &
Remedial
Head
59
A. Deskripsi Data Responden
Peneliti mengelompokkan responden kedalam beberapa
karakteristik. Melihat bahwa setiap responden meiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Data penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang
dibagikan kepada nasabah Bank BNI Syariah KC Yogyakarta sebanyak
156 kuesioner. Berikut adalah karakteristik responden dalam penelitian ini.
1. Jenis Kelamin Responden
Berikut adalah karakterikstik data responden berdasarksan jenis
kelamin:
Tabel 4.1
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Vali
d
laki_laki 68 43,6 43,6 43,6
perempuan 88 56,4 56,4 100,0
Total 156 100,0 100,0
Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui jenis kelamin responden yang
diambil dari nasabah BNI Syariah KC Yogyakarta, yaitu sebanyak 68
orang atau 43,6 % berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisanya adalah
responden perempuan sebanyak 88 orang atau 56,4 %. Data tersebut
menunjukkan bahwa jumlah responden yang digunakan dalam penelitian
ini mayoritas berjenis kelamin perempuan.
60
2. Usia Responden
Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan usia:
Tabel 4.2
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
15_20_th 4 2,6 2,6 2,6
21_30_th 60 38,5 38,5 41,0
31_40_th 56 35,9 35,9 76,9
41_50_th 32 20,5 20,5 97,4
>50_th 4 2,6 2,6 100,0
Total 156 100,0 100,0
Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui usia responden yang diambil dari
nasabah BNI Syariah Yogyakarta, yaitu sebanyak 4 orang atau 2,6 %
berusia 15 – 20 tahun, usia 21 – 30 tahun sebanyak 60 orang atau 38,5 %,
usia 31 – 40 tahun sebanyak 56 orang atau 35,9 %, usia 41 – 50 tahun
sebanyak 32 orang atau 20,5 %, dan usia lebih dari 50 tahun sebanyak 4
orang atau 2,6 %. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah yang minat
menggunakan internet banking mayoritas berusia 21 – 30 tahun.
3. Lama Menjadi Nasabah
Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan lamanya
menjadi nasabah:
Tabel 4.3
Lama_Menjadi_Nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<3_th 56 35,9 35,9 35,9
3-5_th 75 48,1 48,1 84,0
5-7_th 22 14,1 14,1 98,1
>7_th 3 1,9 1,9 100,0
Total 156 100,0 100,0
61
Tabel 4.3 diatas menunjukkan karakter responden berdasarkan lama
menjadi nasabah, data tersebut menunjukkan responden yang usah menjadi
nasabah selama kurang dari 3 tahun sebanyak 56 orang atau 35,9%,
responden dengan menjadi nasabah selama 3 – 5 tahun sebanyak 75 orang
atau 48,1%, responden yang menjadi nasabah selama 5 – 7 tahun sebanyak
22 orang atau 14,1%, dan responden yang menjadi nasabah lebih dari 7
tahaun sebanyak 3 orang atau 1,9%. Sehingga mayoritas responden dalam
penelitian ini adalah yang sudah menjadi nasabah selama 3 – 5 tahun.
4. Pendidikan Terakhir Responden
Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan pendidikan:
Tabel 4.4
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
SMP 23 14,7 14,7 14,7
SMA/Sederajat 91 58,3 58,3 73,1
Akademi/Diploma 12 7,7 7,7 80,8
S1 24 15,4 15,4 96,2
S2 6 3,8 3,8 100,0
Total 156 100,0 100,0
Tabel 4.4 diatas menunjukkan karakter responden berdasarkan
pendidikan, data tersebut menunjukkan responden dengan pendidikan
terakhir SMP sebanyak 23 orang atau 14,7%, responden dengan
pendidikan terakhir SMA sebanyak 91 orang atau 58,3%, responden
dengan pendidikan terakhir Diploma sebanyak 12 orang atau 7,7%,
responden dengan pendidikan terakhir S1 sebanyak 24 orang atau 15,4%,
62
dan responden dengan pendidikan terakhir S2 sebanyak 6 orang atau 3,8%.
Sehingga mayoritas responden dalam penelitian ini menempuh pendidikan
terakhir SMA.
5. Pendapatan Responden
Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan pendapatan:
Tabel 4.5
Penghasilan_Perbulan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<3_jt 51 32,7 32,7 32,7
3-10_jt 73 46,8 46,8 79,5
10-20_jt 23 14,7 14,7 94,2
20-50_jt 7 4,5 4,5 98,7
50-100_jt 2 1,3 1,3 100,0
Total 156 100,0 100,0
Tabel 4.5 menunjukkan penghasilan responden, responden dengan
penghasilan <Rp.3 Jt ada sebanyak 51 orang atau 32,7%, responden
dengan penghasilan Rp.3 Jt – 10 Jt ada sebanyak 73 orang atau 46,8%,
responden dengan penghasilan Rp.10 Jt – 20 Jt ada sebanyak 23 orang atau
14,7%, responden dengan penghasilan Rp.20 Jt – 50 Jt ada sebanyak 7
orang atau 4,5%, dan responden dengan penghasilan Rp.50 Jt – 100 Jt ada
sebanyak 2 orang atau 1,3%. Sehingga dapat diketahui mayoritas
responden dalam penelitian ini berpenghasilan Rp.3 Jt – 10 Jt.
63
B. Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatan valid jika pertanyaan
pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006: 68).
Dasar mengambil keputusan:
a) Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item
pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan
valid).
b) Jika r hitung < r tabel, maka instrument atau item
pertanyaan tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan tidak valid).
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Variabel Item Pertanyaan r hitung r table keterangan
Kemudahan Kemudahan 1 0,731
0,1572
Valid
Kemudahan 2 0,738 Valid
Kemudahan 3 0,686 Valid
Kemudahan 4 0,748 Valid
Kemudahan 5 0,690 Valid
Kenyamanan Kemanfaatan 1 0,707
0,1572
Valid
Kemanfaatan 2 0,758 Valid
Kemanfaatan 3 0,686 Valid
64
Kemanfaatan 4 0,759 Valid
Kemanfaatan 5 0,518 Valid
Risiko Risiko 1 0,638
0,1572
Valid
Risiko 2 0,339 Valid
Risiko 3 0,779 Valid
Risiko 4 0,744 Valid
Risiko 5 0,715 Valid
Kepercayaan Kepercayaan 1 0,608
0,1572
Valid
Kepercayaan 2 0,782 Valid
Kepercayaan 3 0,619 Valid
Kepercayaan 4 0,613 Valid
Kepercayaan 5 0,592 Valid
Minat Minat 1 0,737
0,1572
Valid
Minat 2 0,758 Valid
Minat 3 0,708 Valid
Minat 4 0,785 Valid
Minat 5 0,519 Valid
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Untuk degree of freedom (df) = N – 2, (df) = 156 – 2, (df) =
154. Dengan nilai (df) = 154 dan nilai alpha 0,05 atau 5% didapat
angka r table 0,5172. Untuk menguji apakah masing-masing
indikator valid atau tidak, bisa dilihat pada tabel dibawah ini, jika r
hitung lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut
dinyatakan valid.
65
b. Uji Reliabilitas
Pada prinsipnya uji reliabilitas yaitu menguji data yang
diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang dibagikan. Suatu
kuesioner dianggap reliabel apabila jawaban-jawaban responden
tersebut konsisten dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan
dalam pengukuran reliabilitas adalah teknik cronbach alpha. Suatu
variabel dikatan reliabel jika nilai cronbach alpha> 0,60 (Bawono,
2006: 68). Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel cronbach alpha Keterangan
1 Kemudahan 0,766 Reliabel
2 Kemanfaatan 0,718 Reliabel
3 Risiko 0,647 Reliabel
4 Minat 0,742 Reliabel
5 Kepercayaan 0,646 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Dari tabel 4.7 hasil uji reliabilitas diatas menunjukkan bahwa
semua variabel penelitian memiliki nilai cronbach alpha diatas 0,06
(α > 0,06). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukur dari
masing-masing variabel kuesioner penelitian yang digunakan
adalah reliabel.
66
2. Uji Statistik
a. Uji Koefisiendeterminasi R2
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel
dependen. Berikut adalah hasil Uji Koefisiendeterminasi R2 dalam
penelitian ini:
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,716a ,513 ,500 4,098
a. Predictors: (Constant), kepercayaan, kemanfaatan, kemudahan,
risiko
Sumber:Data primer yang diolah (2019)
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa koefesien determinasi
(R-square) sebesar 51,3 yang artinya bahwa kontribusi variabel
independen menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen
sebesar 41.1 %, sedangkan sisanya yang 48,7 % dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar model.
b. Uji F Test (Uji secara serempak)
Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen (bebas) yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat
(Ghozali, 2013: 98). Berikut adalah hasil Uji F Test (Uji secara
serempak):
67
Tabel 4.9
Uji F Test (Uji secara serempak)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2669,105 4 667,276 39,729 ,000b
Residual 2536,126 151 16,796
Total 5205,231 155
a. Dependent Variable: minat
b. Predictors: (Constant), kepercayaan, kemanfaatan, kemudahan, risiko
Sumber: Data primer yang diolah,(2019)
Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar
39,729 dengan probabilitas 0.000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka
data disimpulkan bahwa variabel kemudahan (X1), kemanfaatan
(X2), risiko (X3), dan kepercayaan (Z) secara simultan mempunyai
pengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat nasabah
menggunakan internet banking.
c. Uji t (Uji Secara Individual)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
Berikut adalah Hasil Uji t (uji secara individual)
68
Tabel 4.10
Hasil Uji T Test 1 (Uji Secara Individual)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,471 3,665 -,401 ,689
kemudahan ,499 ,063 ,509 7,973 ,000
kemanfaatan ,122 ,063 ,110 1,931 ,055
Risiko ,201 ,089 ,167 2,261 ,025
kepercayaan ,212 ,083 ,187 2,540 ,012
a. Dependent Variable: minat
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Dari tabel di atas maka diperoleh model persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = βο + β1X1 + β2X2 + β3X3 +β4Z + e
Y = 1,471 + 0,499 X1 + 0,122 X2 + 0,201 X3 + 0,212 Z + e
dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1) Konstanta 1,471 mengandung arti apabila variabel kemudahan
(X1), kemanfaatan (X2), risiko (X3) dan kepercayaan (Z)
konstan atau tidak ada nilai nol (0), maka minat nasabah
menggunakan internet banking akan mengalami peningkatan
sebesar 1,471 atau 1,471 %.
69
2) Koefisien regresi kemudahan (X1) sebesar 0,499 mengandung
arti bahwa setiap tambahan satu poin kemudahan (X1) akan
meningkatkan minat (Y) sebesar 0,499 kali.
3) Koefisien regresi kemanfaatan (X2) sebesar 0,122 mengandung
arti bahwa setiap tambahan satu poin kemanfaatan (X2) akan
meningkatkan minat (Y) sebesar 0,122 kali.
4) Koefisien regresi risiko (X3) sebesar 0,201 mengandung arti
bahwa setiap tambahan satu poin risiko (X3) akan meningkatkan
minat (Y) sebesar 0,201 kali.
5) Koefesien regresi kepercayaan (Z) sebesar 0,212 mengandung
arti bahwa setiap tambahan satu poin kepercayaan akan
meningkatkan minat (Y) sebesar 0,212 kali.
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui nilai probabilitas
signifikasi masing-masing untuk kemudahan (X1), kemanfaatan
(X2), risiko (X3), kepercayaan (Z), dan minat (Y) yaitu:
1) Nilai signifikansi variabel Kemudahan (X1) adalah sebesar
0,000 lebih besar dari 0,05 artinya antara variabel Kemudahan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat (Y).
2) Nilai signifikansi variabel Kemanfaatan (X2) adalah sebesar
0,055 lebih besar dari 0,05 artinya variabel Kemanfaatan
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Minat (Y).
70
3) Nilai signifikansi variabel Risiko (X3) adalah sebesar 0,025
lebih kecildari 0,05 artinya ada pengaruh positif dan signifikan
antara Risiko terhadap Minat (Y).
4) Nilai signifikansi variabel PKepercayaan (Z) adalah sebesar
0,012 lebih kecil dari 0,05 artinya variable Kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat (Y).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan uji
Auxiliary yaitu dengan membandingkan regresi variabel
indepeneden dengan regresi variabel dependen. Apabila nilai R-
Square variabel independen lebih kecil dari R-Square variabel
dependen maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas antara variabel variabel bebas.
Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
No Variabel
R Square
variabel X
R Square
variabel Y
2 Kemudahan 0,444
513 3 Kemanfaatan 0,029
4 Risiko 0,429
5 Kepercayaan 0,428
Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa nilai R-square
dari setiap varibel X lebih kecil dari R-square variabel Y. Maka
71
dapat disimpulkan bahwa dalam variabel kemudahan, kemanfaatan,
risiko dan kepercayaan tidak ada gejala multikoliniearitas.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji
park, uji glejser, dan uji white. Pengujian pada penelitian ini
menggunakan grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi
heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (Imam
Ghozali, 2011 : 139-143).
Cara mendeteksi heterokedastisitas pada penelitian ini yaitu
pertama menggunakan metode grafik scatterplot. Berikut adalah
hasil uji heterokedastisitas dengan grafik scatterplot
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Grafik Scatterplot
72
Pada gambar 4.2 tampak tidak berpola dan tidak beraturan baik
atas maupun dibawah angka 0, hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
Cara kedua dalam pengujian ini menggunakan uji glejser yaitu
dengan cara meregresi nilai absolute residual terhadap variabel
dependen. Jika nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 maka
data tidak mengandung heterokedastisitas, dan sebaliknya (Imam
Ghozali 2016: 138).
Tabel 4.12
Hasil Uji heterokedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 6,330 2,387 2,651 ,009
kemudahan -,012 ,041 -,026 -,286 ,775
kemanfaatan -,030 ,041 -,059 -,732 ,465
risiko -,005 ,058 -,009 -,090 ,928
kepercayaan -,045 ,054 -,087 -,830 ,408
a. Dependent Variable: ABSUT
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Dari table 4.12 diatas dapat diketahu bahwa dari setiap variabel
mempunyai nilai signifikan lebih dari nilai alpha 0,05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heterokedastisitas, sehingga asumsi persamaan regresi baik.
73
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Imam
Ghozali, 2011 : 160-165).
Untuk menguji data apakah residual atau tidak dengan cara
pertama yaitu analisis grafik:
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Histogram
Dari gambar diatas dapat dilihat perbandingan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati normal, sehingga bisa
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
74
Gambar 4.4
Hasil Grafik Normal Plot
Dalam gambar diatas, dapat diketahui data menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Kemudian uji normalitas dengan cara kedua yaitu analisis
statistik kolmogrov-smirnov:
Tabel 4.13
B
e
r
d
a
s
a
r
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 156
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 4,04500982
Most Extreme
Differences
Absolute ,089
Positive ,049
Negative -,089
Kolmogorov-Smirnov Z 1,112
Asymp. Sig. (2-tailed) ,168
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
75
kan tabel 4.13 uji normalitas dengan kolmogrov-smirnov test
tersebut dapat diketahui nilai kolmogorov-smimov Z sebesar 1,112
dan Asymp.sig. sebesar 0,168 lebih besar dari 0,05 maka dapat
disimpulkan data berdistribusi normal.
d. Uji Linieritas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau
kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah
model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik (Ghozali, 2013:
166).
Pada penelitian ini, uji linieritas dilakukan dengan
menggunakan uji Durbin-Watson:
Tabel 4.14
Model Summaryb
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Dari tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai D-W adalah
1,880 berada di atas du =1,7911 (d > du) dengan n = 156 dan k = 4,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokolerasi positif.
Sehingga spesifikasi model linear layak untuk digunakan alam
model regresi.
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,653a ,426 ,411 3,920 1,880
a. Predictors: (Constant), kepercayaan, kemanfaatan, risiko, kemudahan
b. Dependent Variable: minat
76
4. Path Analysis
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (Path Anaysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel.
Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model
berdasarkan landasan teori. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis
jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih
variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau
menolak hipotesis kasualitas imajiner (Ghozali, 2013: 249).
a. Persamaan Regresi Pertama
Pada persamaan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel Kemudahan, Kemanfaatan, dan Risiko terhadap
Kepercayaan. Persamaan ini diuji mengunakan spss dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.15
Model Summary Jalur Model I
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,635a ,403 ,392 3,984
a. Predictors: (Constant), risiko, kemanfaatan, kemudahan
77
Tabel 4.16
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Besarnya R² atau R square yang terdapat pada tabel 4.15
adalah sebesar 0,403, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau
sumbangan pengaruh X1, X2 dan X3 terhadap Z adalah sebesar
40,3% sementara sisanya 59,7% merupakan kontribusi dari
variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
Sementara untuk nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1 = √(1 –
0,403) = 0,7726.
Berdasarkan dari hasil regresi maka dapat dibuat persamaan
linier sebagai berikut:
Z = 12,325 + 0,182 X1 - 0,026 X2 + 0,535 X3 + 0,7726
Persamaan linier tersebut dapat dibuat pengertian sebagai
berikut:
a) Konstan (α) sebesar 12,325 artinya apabila kemudahan,
kenyamanan, dan risiko tidak ada atau nilainya adalah 0,
maka kepercayaan nasabah nilainya sebesar 12,325.
Coefficientsa Jalur Model I
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 12,325 3,420 3,604 ,000
kemudahan ,157 ,060 ,182 2,635 ,009
kemanfaatan ,026 ,061 -,026 -,421 ,675
Risiko ,567 ,073 ,535 7,756 ,000
a. Dependent Variable: kepercayaan
78
b) Koefisien regresi variabel kemudahan (X1) sebesar 0,182
dengan nilai signifikansi 0,009 < 0,05 maka menunjukkan
bahwa kemudahan (X1) mempengaruhi kenaikan maupun
penurunan kepercayaan dengan anggapan kemanfatan dan
risiko bernilai konstan atau tetap.
c) Koefisien regresi variabel kemanfaatan (X2) sebesar -0,026,
dengan nilai signifikansi 0,675 > 0,05 maka menunjukkan
bahwa (X2) tidak mempengaruhi kenaikan maupun
penurunan kepecayaan dengan anggapan kemudahan dan
risiko bernilai konstan atau tetap.
d) Koefisien regresi variabel risiko (X3) sebesar 0,535, dengan
nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka menunjukkan bahwa
(X3) akan mempengaruhi kenaikan maupun penurunan
kepecayaan dengan anggapan kemudahan dan kemanfaatan
bernilai konstan atau tetap.
b. Persamaan Regresi Kedua
Pada persamaan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel Kemudahan, Kemanfaatan, Risiko, dan Kepercayaan
terhadap Minat. Persamaan ini diuji mengunakan spss dengan
hasil sebagai berikut:
79
Tabel 4.17
Model Summary
Tabel 4.18
CoefficientsaJalur Model II
Besarnya R² atau R square yang terdapat pada tabel 4.17
adalah sebesar 0,513, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau
sumbangan pengaruh X1, X2, X3 dan Z terhadap Y adalah
sebesar 51,3% sementara sisanya 48,7% merupakan kontribusi
dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian. Sementara untuk nilai e2 dapat dicari dengan rumus e2
= √(1 – 0,513) = 0,6978.
Berdasarkan dari hasil regresi maka dapat dibuat persamaan
linier sebagai berikut:
Y = 1,471 + 0,509 X1 + 0,110 X2 + 0,167 X3 + 0,187 Z + 0,6978
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,716a ,513 ,500 4,098
a. Predictors: (Constant), kepercayaan, kemanfaatan, kemudahan, risiko
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,471 3,665 -,401 ,689
kemudahan ,499 ,063 ,509 7,973 ,000
kemanfaatan ,122 ,063 ,110 1,931 ,055
risiko ,201 ,089 ,167 2,261 ,025
kepercayaan ,212 ,083 ,187 2,540 ,012
a. Dependent Variable: minat
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
80
Persamaan linier tersebut dapat dibuat pengertian sebagai
berikut:
a) Konstan (α) sebesar 1,471 artinya apabila kemudahan,
kemanfaatan, risiko dan kepercayaan tidak ada atau nilainya
adalah 0, maka minat nasabah nilainya sebesar 1,471.
b) Koefisien regresi variabel kemudahan (X1) sebesar 0,509,
artinya apabila kemudahan ditingkatkan 1 satuan, maka minat
nasabah mengalami kenaikan sebesar 0,509 satuan. Koefisien
bernilai positif yang didapat menunjukkan setiap ada
peningkatan kemudahan penggunaan akan meningkatkan
minat.
c) Koefisien regresi variabel kemanfaatan (X2) sebesar 0,110,
artinya apabila kenyamanan ditingkatkan 1 satuan, maka
minat nasabah mengalami kenaikan sebesar 0,110 satuan.
Koefisien bernilai positif yang didapat menunjukkan setiap
ada peningkatan kemanfaatan penggunaan akan
meningkatkan minat.
d) Koefisien regresi variabel risiko (X3) sebesar 0,167, artinya
apabila risiko ditingkatkan 1 satuan, maka minat nasabah
mengalami kenaikan sebesar 0,167 satuan. Koefisien bernilai
positif yang didapat menunjukkan setiap ada penurunan
risiko akan meningkatkan minat.
81
e) Koefisien regresi variabel kepercayaan (Z) sebesar 0,187,
artinya apabila kepercayaan ditingkatkan 1 satuan, maka
minat nasabah mengalami kenaikan 0,187 satuan. Koefisien
bernilai positif yang didapat menunjukkan setiap ada
kenaikan kepercayaan akan meningkatkan minat.
Dengan demikian diperoleh diagram jalur sebagai berikut:
0,509
e2= 0,6978
0,182
e1= 0,7726
0,026 0,187
0,535
0,167
0,110
Gambar 4.5
Diagram Jalur
c. Tahap uji hipotesis dan pembuat kesimpulan
1. Pengaruh kemudahan (X1) terhadap minat (Y)
Dari analisis pada tabel 4.18 diperoleh nilai signifikansi
kemudahan sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat dikatakan
Kemudahan
(X1)
Minat
Menggunakan
Internet
Banking (Y)
Kemanfaatan
(X2)
Risiko (X3)
Kepercayaan
(Z)
82
bahwa kemudahan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika
kemudahan dalam menggunakan internet banking mengalami
kenaikan, maka minat menggunakan internet banking juga
akan meningkat.Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama (H1) yang menyatakan kemudahan dalam
penggunaan internet banking berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat nasabah dalam menggunakan
internet banking adalah diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa disaat nasabah merasakan
kemudahan dalam mempelajari penggunaan, mudah dalam
mendapatkan apa yang dibutuhkan, serta mudah dalam
pengoperasian internet banking, maka akan mempengaruhi
minat nasabah menggunakan internet banking.
Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Saputro dan Sukirno (2013), Dewi
(2016) yang menunjukkan hasil bahwa kemudahan
berpengaruh positif terhadap sikap diterimanya internet
banking, sedangkan hasil yang berbeda ditemukan oleh
Ahmad dan Bambang (2014) menunjukkan bahwa
kemudahan tidak berpengaruh terhadap minat ulang
penggunaan internet banking.
83
2. Pengaruh kemanfaatan (X2) terhadap minat (Y)
Dari analisis pada tabel 4.18 diperoleh nilai signifikansi
kemanfaatan sebesar 0,055 > 0,05. Maka dapat dikatakan
bahwa kemanfaatan tidak berpengaruh signifikan terhadap
minat (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika kemanfaatan
dalam menggunakan internet banking mengalami kenaikan
maupun penurunan, maka hal tersebut tidak akan
mempengaruhi tingkat minat dalam menggunakan internet
banking. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua
(H2) yang menyatakan kemanfaatan dalam penggunaan
internet banking berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap minat nasabah dalam menggunakan internet
banking adalah ditolak.
Ditolaknya hipotesis tersebut dikarenakan di masa
sekarang akses internet sangatlah mudah didapatkan
dimanapun dan kapanpun sehingga kemanfaatan yang
didapatkan nasabah dalam mengakses internet banking
dianggap biasa sehingga tidak mempengaruhi nasabah untuk
menggunakan internet banking, selain itu juga kemanfaatan
hanya didapatkan dalam layanan transaksi tertentu, karena
tidak semua transaksi bisa dilakukan melalui internet
banking, sehingga membuat nasabah tetap harus perlu ke
lokasi bank.
84
Hasil tersebut berbanding terbalik atau tidak sesuai
dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Andriyano (2016) dan Ahmad (2014), menunjukkan hasil
bahwa kemanfaatan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap penggunaan internet banking.
3. Pengaruh risiko (X3) terhadap minat (Y)
Dari analisis pada tabel 4.18 diperoleh nilai signifikansi
X3 sebesar 0,025 < 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa risiko
berpengaruh positif signifikan terhadap minat (Y). Hal ini
menunujukkan bahwa dengan tingginya tingkat risiko tidak
menurunkan tingkat minat menggunakan internet banking.
Dengan kata lain responden percaya terhadap
keamanan internet banking di Indonesia. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan
risiko dalam penggunaan internet banking berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap minat nasabah dalam
menggunakan internet banking adalah ditolak.
Dalam menggunakan internet banking risiko yang
banyak terjadi adalah adanya orang atau kelompok orang
yang sengaja melakukan kegiatan phising. Artinya mereka
membuat situs yang mirip dengan situs bank aslinya sehingga
tanpa disadari oleh nasabah bahwa yang bersangkutan sedang
mengakses situs palsu karena logo bank dan formatnya sama
85
persis menyerupai aslinya. Meskipun begitu layanan yang
memberikan banyak manfaat ini mempunyai risiko yang
cukup tinggi seperti penjelasan diatas tidak menyurutkan
kepercayaan nasabah untuk tetap menggunakan fasilitas
internet banking (Pratiwi, 2016).
Hasil pengujian hipotesis tersebut sesuai dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan Amijaya (2014) yang
menunjukkan hasil bahwa risiko berpengaruh signifikan
terhadap penggunaan internet banking, sedangkan hasil yang
berbeda ditemukan oleh Lianta dan Baridwan (2011)
menunjukkan bahwa risiko berpengaruh tidak signifikan
terhadap minat penggunan internet banking.
4. Pengaruh kepercayaan (Z) terhadap minat (Y)
Dari analisis pada tabel 4.18 diperoleh nilai signifikansi
Z sebesar 0,012 < 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa
kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika kepercayaan
dalam menggunakan internet banking mengalami kenaikan,
maka minat menggunakan internet banking juga akan
meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
keempat (H4) yang menyatakan kepercayaan dalam
penggunaan internet banking berpengaruh positif dan
86
signifikan terhadap minat nasabah dalam menggunakan
internet banking adalah diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa nasabah merasa percaya
bahwa data-data pribadi dan transaksi mereka terjaga dengan
aman yang mengakibatkan meningkatnya nilai kepercayaan
dan membuat nasabah berminat untuk menggunkan internet
banking, sehingga semakin banyak nasabah yang
mempercayai layanan pada bank maka semakin optimal
profit yang diterima.
Hasil pengujian hipotesis tersebut sesuai dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan Susanti (2015), dan
Sherly (2013) yang menunjukkan hasil bahwa kepercayaan
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan mobile banking,
sedangkan hasil pengujian hipotesis penelitian ini berbeda
dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saputri
(2017) yang menunjukkan bahwa kepercayaan tidak
berpengaruh terhadap minat.
5. Pengaruh kemudahan (X1) terhadap kepercayaan (Z)
Dari analisis pada tabel 4.16 diperoleh nilai signifikansi
kemudahan (X1) sebesar 0,009< 0,05. Maka dapat dikatakan
bahwa kemudahan berpengaruh signifikan terhadap
kepercayaan (Z). Hal ini menunjukkan bahwa ketika
kemudahan dalam menggunakan internet banking mengalami
87
kenaikan maupun penurunan, maka hal tersebut akan
mempengaruhi tingkat kepercayaan dalam menggunakan
internet banking. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis (H5) yang menyatakan kemudahan dalam
penggunaan internet banking berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepercayaan nasabah dalam
menggunakan internet banking adalah diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa disaat nasabah merasakan
kemudahan dalam mempelajari penggunaan, mudah dalam
mendapatkan apa yang dibutuhkan, serta mudah dalam
pengoperasian internet banking, maka akan mempengaruhi
kepercayaan nasabah menggunakan internet banking.
Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian terdahulu
menurut Putri (2018) dan Pratiwi (2014) bahwa kemudahan
dalam penggunaan internet banking mempunyai hubungan
atau pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kepercayaan nasabah dalam menggunakan internet banking.
6. Pengaruh kemanfaata (X2) terhadap kepercayaan (Z)
Dari analisis pada tabel 4.16 diperoleh nilai signifikansi
kemanfaatan (X2) sebesar 0,675> 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa kemanfaatan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kepercayaan (Z). Hal ini menunjukkan bahwa ketika
kemanfaatan dalam menggunakan internet
88
bankingmengalami kenaikan maupun penurunan, maka hal
tersebut tidak akan mempengaruhi tingkat kepercayaan dalam
menggunakan internet banking. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis (H6) yang menyatakan kemanfaatanadalah
ditolak.
Ditolaknya hipotesis tersebut dikarenakan di masa
sekarang akses internet sangatlah mudah didapatkan
dimanapun dan kapanpun sehingga kemanfaatan yang
didapatkan nasabah dalam mengakses internet banking
dianggap biasa dan terlalu banyak risiko sehingga tidak
mempengaruhi nasabah untuk menggunakan internet
banking, selain itu juga kemanfaatan hanya didapatkan dalam
layanan transaksi tertentu, karena tidak semua transaksi bisa
dilakukan melalui internet banking, sehingga membuat
nasabah tetap harus perlu ke lokasi bank.
Hasil tersebut berbanding terbalik atau tidak sesuai
dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dwika
(2018) dan Pratiwi (2014), menunjukkan hasil bahwa
kemanfaatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
penggunaan internet banking.
7. Pengaruh risiko (X3) terhadap kepercayaan (Z)
Dari analisis pada tabel 4.16 diperoleh nilai signifikansi
X3 sebesar 0,000< 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa risiko
89
berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan (Z). Hal
ini menunujukkan bahwa dengan tingginya tingkat risiko
tidak menurunkan tingkat kepercayaan menggunakan internet
banking.
Dengan kata lain responden percaya terhadap
keamanan internet banking di Indonesia. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis (H7) yang menyatakan risiko
dalam penggunaan internet banking berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepercayaan nasabah dalam
menggunakan internet banking adalah ditolak.
Dalam menggunakan internet banking risiko yang
banyak terjadi adalah adanya orang atau kelompok orang
yang sengaja melakukan kegiatan phising. Artinya mereka
membuat situs yang mirip dengan situs bank aslinya sehingga
tanpa disadari oleh nasabah bahwa yang bersangkutan sedang
mengakses situs palsu karena logo bank dan formatnya sama
persis menyerupai aslinya. Meskipun begitu layanan yang
memberikan banyak manfaat ini mempunyai risiko yang
cukup tinggi seperti penjelasan diatas tidak menyurutkan
kepercayaan nasabah untuk tetap menggunakan fasilitas
internet banking (Pratiwi, 2016).
Hasil pengujian hipotesis tersebut sesuai dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan Putri (2018) yang
90
menunjukkan hasil bahwa risiko berpengaruh positif
signifikan terhadap penggunaan internet banking, sedangkan
hasil yang berbeda ditemukan oleh Pratiwi (2014)
menunjukkan bahwa risiko berpengaruh tidak signifikan
terhadap minat penggunan internet banking.
8. Pengaruh kemudahan (X1) terhadap minat
menggunakan internet banking (Y) yang dimediasi
kepercayaan (Z)
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X1
terhadap Y sebesar 0,509. Sedangkan pengaruh tidak
langsung X1 malalui Z terhadap Y adalah perkalian antara
nilai beta X1 terhadap Z dengan nilai beta Z terhadap Y
yaitu: 0,182 x 0,187 = 0,034. Maka pengaruh total yang
diberikan X1 terhadap Y adalah pengaruh langsung ditambah
pengaruh tidak langsung yaitu: 0,509 + 0,034 = 0,543.
Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukkan
oleh perkalian koefisien (p5 x p4) sebesar 0,034 signifikan
atau tidak, maka dilakukan uji sobel tes dengan memasukkan
angka standar error dari koefisien indirect effect (Sp5p4)
sebagai berikut:
√
√( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
91
√( )( ) ( )( )
( )( )
√( ) ( ) ( )
√0 0
Berdasarkan hasil Sp5p4 maka dapat dihitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
( )( )
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui nilai t hitung
1,76302738 lebih kecil dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,655. Maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,034 signifikan yang
berarti ada pengaruh mediasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H8) yang
menyatakan pengaruh kemudahan terhadap minat
menggunakan internet banking yang dimediasi kepercayaan
adalah diterima. Hasil pengujian hipotesis tersebut sesuai
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Noor dan
Pearson (2007) sedangkan hasil pengujian hipotesis
penelitian ini berbedaatau tidak sesuai dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan Kharismawan dan Widiyanto
(2016).
92
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi atau
rendahnya kemudahan dalam menggunakan internet banking
mempengaruhi tingkat kepercayaan responden untuk
berminat menggunakan internet banking.
9. Pengaruh kemanfaatan (X2) terhadap minat
menggunakan internet banking (Y) yang dimediasi
kepercayaan (Z)
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X2
terhadap Y sebesar 0,110. Sedangkan pengaruh tidak
langsung X2 malalui Z terhadap Y adalah perkalian antara
nilai beta X2 terhadap Z dengan nilai beta Z terhadap Y
yaitu: 0,026 x 0,187 = 0,0048. Maka pengaruh total yang
diberikan X1 terhadap Y adalah pengaruh langsung ditambah
pengaruh tidak langsung yaitu: 0,110 + 0,0048 = 0,1148.
Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukkan
oleh perkalian koefisien (p6 x p4) sebesar 0,0048 signifikan
atau tidak, maka dilakukan uji sobel tes dengan memasukkan
angka standar error dari koefisien indirect effect (Sp6p4)
sebagai berikut:
√
√( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
93
√( )( ) ( )( )
( )( )
√( ) ( ) ( )
√
Dari hasil Sp6p4 dapat dihitung nilai t statistik
pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
( )( )
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui nilai t hitung =
0,3562461 lebih kecil dari t tabel dengan tingkat signifikansi
0,05 yaitu sebesar 1,655. Maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien mediasi 0,0048 tidak signifikan yang berarti tidak
ada pengaruh mediasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H9) yang
menyatakan pengaruh kemanfaatan terhadap minat
menggunakan internet banking yang dimediasi kepercayaan
adalah ditolak. Hasil pengujian hipotesis tersebut tidak sesuai
dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
Kharismawan dan Widiyanto (2016).
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi atau
rendahnya kemanfaatan dalam menggunakan internet
94
banking tidak mempengaruhi tingkat kepercayaan responden
untuk berminat menggunakan internet banking.
10. Pengaruh risiko (X3) terhadap minat menggunakan
internet banking (Y) yang dimediasi kepercayaan (Z)
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X3
terhadap Y sebesar 0,167. Sedangkan pengaruh tidak
langsung X3 malalui Z terhadap Y adalah perkalian antara
nilai beta X3 terhadap Z dengan nilai beta Z terhadap Y
yaitu: 0,535 x 0,187 = 0,100. Maka pengaruh total yang
diberikan X3 terhadap Y adalah pengaruh langsung ditambah
pengarh tidak langsung yaitu: 0,167 + 0,100 = 0,267.
Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukkan
oleh perkalian koefisien (p7 x p4) sebesar 0,100 signifikan
atau tidak, maka dilakukan uji sobel tes dengan memasukkan
angka standar error dari koefisien indirect effect (Sp7p4)
sebagai berikut:
√
√( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
√( )( ) ( )( )
( )( )
√( ) ( ) ( )
√
95
Dari hasil Sp7p4 dapat dihitung nilai t statistik
pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
( )( )
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui nilai t hitung =
1,37462753 lebih besar dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,655. Maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,100 signifikan yang
berarti ada pengaruh mediasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H10)
yang menyatakan pengaruh risiko terhadap minat
menggunakan internet banking yang dimediasi kepercayaan
adalah diterima.
Hasil hipotesis tersebut sesuai dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Anugrah (2015) dan Laraswati
(2016) akan tetapi hasil hipotesis dalam penelitian ini
berbeda dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Baridwan (2011).
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi atau
rendahnya risiko dalam menggunakan internet banking akan
mempengaruhi tingkat kepercayaan responden untuk
berminat menggunakan internet banking.
96
Tabel 4.19
Hasil Uji Hipotesis
No Hipotesis Hasil
1 H1 : Kemudahan dalam penggunaan internet
banking berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat nasabah dalam menggunakan
internet banking
Diterima
2 H2 : Kemanfaatan dalam penggunaan internet
banking berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap minat nasabah dalam menggunakan
internet banking
Ditolak
3 H3 : Risiko dalam penggunaan internet banking
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat nasabah dalam menggunakan internet
banking
Ditolak
4 H4 : Kepercayaan dalam penggunaan internet
banking berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat nasabah dalam menggunakan
internet banking
Diterima
5 H5 : Kemudahan dalam penggunaan internet
banking berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepercayaan nasabah dalam
menggunakan internet banking.
Diterima
6 H6 : kemanfaatan dalam penggunaan internet
banking perpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kepercayaan nasabah dalam
menggunakan internet banking.
Ditolak
7 H7 : Risiko dalam penggunaan internet banking
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepercayaan nasabah dalam menggunakan
internet banking.
Ditolak
8 H8 : Pengaruh kemudahan terhadap minat
menggunakan internet banking yang dimediasi
kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan
Diterima
9 H9 : Pengaruh kemanfaatan terhadap minat
menggunakan internet banking yang dimediasi
kepercayaan tidak berpengaruh signifikan
Ditolak
10 H10 : Pengaruh risiko terhadap minat
menggunakan internet banking yang dimediasi
kepercayaan berpengaruh signifikan
Diterima
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data mengenai pengaruh
kemudahan, kemanfaatan, risiko, dan kepercayaan sebagai variabel
intervening terhadap minat menggunakan internet banking, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel kemudahan (X1) berpengaruh terhadap minat (Y). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kemudahan akan
berpengaruh terhadap minat menggunakan internet banking. Sehingga
hasil penelitian ini menerima H1.
2. Variabel kemanfaatan (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
(Y). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi atau rendahnya tingkat
kemanfaatan tidak akan berpengaruh terhadap minat menggunakan
internet banking. Sehingga hasil penelitian ini menolak H2.
3. Variabel risiko (X3) berpengaruh positif signifikan terhadap minat (Y).
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat risiko akan
berpengaruh terhadap minat menggunakan internet banking. Sehingga
hasil penelitian ini menolak H3.
4. Variabel kepercayaan (Z) berpengaruh positif signifikan terhadap minat
(Y). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepercayan
98
akan berpengaruh terhadap minat menggunakan internet banking.
Sehingga hasil penelitian ini menerima H4.
5. Variabel kemudahan (X1) berpengaruh terhadap kepercayaan(Z). Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kemudahan akan
berpengaruh terhadap kepercayaan menggunakan internet banking.
Sehingga hasil penelitian ini menerima H5.
6. Variabel kemanfaatan (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepercayaan (Z). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi atau
rendahnya tingkat kemanfaatan tidak akan berpengaruh terhadap
kepercayaan menggunakan internet banking. Sehingga hasil penelitian
ini menolak H6.
7. Variabel risiko (X3) berpengaruh positif signifikan terhadap
kepercayaan (Z). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
risiko akan berpengaruh terhadap minat menggunakan internet banking.
Sehingga hasil penelitian ini menolak H7.
8. Kepercayaan memediasi pengaruh kemudahan (X1) terhadap minat (Y).
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kemudahan terhadap minat
adalah secara langsung, maupun melalui kepercayaan. Sehingga hasil
penelitian ini menerima H8.
9. Kepercayaan tidak memediasi pengaruh kemanfaatan (X2) terhadap
minat (Y). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kemanfaatan terhadap
minat adalah secara langsung, tidak melalui kepercayaan. Sehingga
hasil penelitian ini menolak H9.
99
10. Kepercayaan dapat memediasi risiko (X3) terhadap minat (Y). Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh risiko terhadap minat adalah secara
langsung maupun melalui kepercayaan. Sehingga hasil penelitian ini
menerima H10.
B. Saran
1. Bagi perbankan yang menyediakan layanan internet banking, penelitian
ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk pihak
bank dalam meningkatkan layanan internet banking melalui
peningkatan kemudahan, kepercayaan, dan menekan tingkat risiko.
Sehingga nasabah dapat lebih berminat menggunakan layanan tersebut.
2. Untuk peneliti selanjutnya terkait minat nasabah menggunakan internet
banking perlu melihat faktor-faktor lain atau mengembangkan lebih
banyak variabel independen, misalnya iklan, kualitas, pengetahuan
tentang internet banking dan lain sebagainya, serta melibatkan banyak
responden dalam melakukan penelitian yang dapat mempengaruhi
minat nasabah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Bambang Setiyo Pambudi. 2014. “Pengaruh persepsi manfaat, persepsi
Kemudahan, Keamanan dan ketersediaan fitur terhadap minat ulang
nasabah bank dalam menggunakan internet banking (studi pada
program layanan internet banking BRI)”. Jurnal Studi Manajemen,
Vol.8, No 1, April 2014.
Adji,Jeiffer dan Hantane Semuel. 2014. Pengaruh Satisfaction Dan Trust
Terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) Di Starbucks The
Square Surabaya. Jurnal Manajemn Pemasaran Petra. Vol. 2, No. 1
Aidi, Royansyah. 2015. “Pengaruh Layanan Fitur Internet Banking Terhadap
Loyalitas Nasabah PT. Bank BRI Syariah Cabang Banjarmasin”.
Skripsi. Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam IAIN Antasari.
Amanullah, Bastian. 2014. “Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan
Penggunaan, Dan Kepercayaan Terhadap Sikap Positif Penggunaan
Layanan Mobile Banking (Survey Pada Nasabah Bank Bca
Semarang)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas
Diponegoro.
Amijaya ,Gilang Rizky. (2010). Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi,
Kemudahan, Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang
Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Pada
Nasabah Bank BCA). Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Andespa, Roni. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Dalam Menabung Di Bank Syariah. Jurnal Lembaga Keuangan Dan
Perbankan. Vol. 2 No. 1
Andriyano, Yuafi. 2016. “Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi
Kebermanfaatan, Persepsi Risiko dan Kepercayaan Terhadap Minat
Menggunakan Rekening Ponsel (Studi Kasus Pada Nasabah Cimb
Niaga Daerah Istimewa Yogyakarta)”. Jurnal Profita Edisi 2 Tahun
2016.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga:STAIN
Salatiga Press.
Darmawi, Herman. 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Davis, F.D., 1989. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user
acceptance of information technology. MS Quarterly (online), Vol.
13Iss. 3, pg. 318. http://www.cba.
hawaii.edu/chismar/ITM704/DavisTAM 1989.pdf.
Dewi, Ni Made Ari Puspita,I Gde Kt. Warmika. 2016. “Peran Persepsi
Kemudahan Penggunan, Persepsi Manfaat dan Perspsi Resiko
Terhadap Niat Menggunakan Mobile Commerce Di Kota Denpasar”.E-
Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 4, 2016: 2606-2636.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS.
Badan Penerbitan UDIP Semarang.
______, 2018. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS 25
Edisi 9. Badan Penerbitan UDIP Semarang.
Harlan, Dwimasta. 2014. Manajemen Risiko. Yogyakarta: UPP STIMPYKPN.
Haekal, Azwar, Bambang Widjajanta. 2016. “Pengaruh Kepercayaan Dan
Persepsi Risiko Terhadap Minat Membeli Secara Online Pada
Pengunjung Website Classifieds Di Indonesia”. Journal of Business
Management and Enterpreneurship Education | Volume 1, Number 1,
April 2016.
Istiarni, rizki. 2014. Analisis Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan
Penggunaan Dan Kredibilitas Terhadap Minat Penggunaan Berulang
Internet Banking Dengan Sikap Penggunaan Sebagai Variabel
Intervening (Studi Empiris: Nasabah Layanan Internet Banking di
Indonesia)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Muasyaroh, Heni Husnni. 2014. “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat
Nasabah Menggunakan E-banking PT BNI Syariah Yogyakarta”.
Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Yogyakarta.
Nisak, Arifatun; Saryadi; Suryoko, Sri. 2013. Pengaruh Kelompok Acuan dan
Pengetahuan Tentang perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di
perbankan Syariah Semarang. Jurnal. Vol. 1. No. 1. Universitas
Diponegoro.
Pertiwi, Dita, dan Haroni Doli H. Ritong. 2014. Analisis Minat Menabung
Masyarakat Pada Bank Muamalat Di Kota Kisaran. Jurnal Ekonomi
dan Keuangan. Vol.1 No.1
Rakhmawati ,Sherly, Isharijadi. 2013. “Pengaruh Kepercayaan, Persepsi
Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Dan Persepsi Kenyamanan Terhadap
Minat Penggunaan Sistem Internet Banking Pada Nasabah Bank
Muamalat Cabang Pembantu Madiun”. Jurnal Akuntansi dan
Pendidikan, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2013.
Saputro, Brian Dwi, Sukirno. 2013. “Pengaruh Persepsi Kemudahan
Penggunaan, Kepercayaan, Kecemasan Berkomputer Dan Kualitas
Layanan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking”. Jurnal
nominal / volume 2 nomor 1 / tahun 2013.
Sari, Reipita. 2013. “Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan,
Kecemasan Berkomputer dan Kualitas Layanan terhadap Minat
Menggunakan Internet Banking”. Jurnal Nominal Vol. 02 no. 01.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
_____. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta.
Sujarweni,Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sunarto. 2003. Perilaku Konsumen. Yogyakarta:Amus
Sunyoto, Danang. 2014. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran (Konsep,
Strategi, Dan Kasus). Yogyakarta: CAPS (center of academic
publishing service).
_____. 2015. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CAPS (center of academic
publishing service)
Suryawardana, Edy, dan Tri Endang Yani. 2015. Analisis Pengaruh Reputasi,
Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian
Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (Spbu) Di Kota Semarang.
Jurnal dianmiak sosial budaya. Vol. 17. No. 2
Susanti, Anik. 2015. “Pengaruh persepsi manfaat, persepsi Kemudahan,
Keamanan dan ketersediaan fitur terhadap minat ulang nasabah bank
dalam menggunakan internet banking (studi pada program layanan
internet banking BRI)”. Skripsi UIN Sunan Kalijaga.
Syahriyal. 2018. Pengaruh Persepsi Nilai Dan Pengetahuan Masyarakat
Terhadap Minat Menabung Serta Dampaknnya Kepada Keputusan
Menabung Pada Perbankan Syariah Di Banda Aceh. Jurnal Perspektif
Ekonomi Darussalam. Vol. 4. No. 1
Tjini, Sartika Sari Ayu dan Zaki Baridwan. 2011. “Pengaruh Kepercayaan,
Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan
Terhadap Minat Pengguna Sistem Internet Banking”. Jurnal Ilmiah.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Wibowo, Setyo Ferry,Dede Rosmauli, Usep Suhud. 2015. “Pengaruh Persepsi
Manfaat, Persepsi Kemudahan, Fitur Layanan, Dan Kepercayaan
Terhadap Minat Menggunakan E-Money Card (Studi Pada Pengguna
Jasa Commuterline Di Jakarta)”.Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia (JRMSI) | Vol. 6, No. 1, 2015.
Yolanda, Arabella,. 2012. Pengaruh Persepsi Manfat, Persepsi
Kemudahan,Persepsi Kenyamanan, dan Norma Subjektif Terhadap
MinatMenggunakan Electronic Commerce. Jurnal Manajemen.
UniversitasBrawijaya Malang.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN – LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/ibu Nasabah BNI Syariah
Di Yogyakarta
Perihal : Permohonan Menjawab Kuesioner
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama saya sampaikan bahwa sebagai salah satu syarat dalam
meraih gelar kesarjanaan jenjang studi S1 di Institut Agama Islam Negeri
Salatiga, saya harus melaksanakan penelitian skripsi. Saya bermaksud
melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Kemudahan,
Kemanfaatan dan Risiko terhadap Minat Nasabah menggunakan Internet
Banking dengan Kepercayaan sebagai Variabel Intervening”.
Demi tercapainya tujuan penelitian ini, saya memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Sausara/i untuk membantu proses pelaksanaan penelitian ini dengan
memberikan jawaban pada item-item pertanyaan yang telah disediakan sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i
untuk membantu penelitiaan ini dan apabila terdapat tutur kata ataupun sikap
saya yang kurang berkenan, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat Saya
Sri Ambar Wahyuningsih
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
A. Identitas Responden
Berilah tanda (√) pada kotak yang sesuai dengan plihan anda.
Nama :.........................................................................(boleh disamarkan)
Alamat :..........................................................................
Jenis kelamin □ Laki-laki □ Perempuan
Usia □ 15 – 20 tahun □ 31 – 40 tahun □ > 50 tahun
□ 21 – 30 tahun □ 41 – 50 tahun
Lama menjadi nasabah □ < 3 tahun □ 5-7 tahun
□ 3-5 tahun □ > 7 tahun
Pendidikan Terakhir □ SD □ SMP □ SMA/Sederajat
□ Akademi/Diploma □ S1 □ S2 □ S3
Penghasilan Per Bulan □ < Rp. 3 Jt □ Rp 20 Jt – Rp. 50 Jt
□ Rp. 3 Jt – Rp 10 Jt □ Rp. 50 Jt – Rp. 100 Jt
□ Rp. 10 Jt – Rp. 20 Jt □ >= Rp. 100 Jt
B. Kuisioner Penelitian
Petunjuk Pengisian Angket
Berilah tanda (√) pada kolom yang Saudara anggap sesuai dengan jawaban
Saudara.
KETERANGAN :
STS = Sangat Tidak Setuju Skor = 0-2
TS = Tidak Setuju Skor = 3-4
CS = Cukup Setuju Skor = 5-6
S = Setuju Skor = 7-8
SS = Sangat Setuju Skor = 9-10
1. VARIABEL PERSEPSI KEMUDAHAN
NO
INDIKATOR VARIABEL
Sangat tidak
setuju
sangat
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Internet banking sangat mudah
digunakan dan hasilnya cepat
diketahui
2 Pengoprasian internet banking mudah
dipahami dan tidak rumit
3 Pengoprasian internet banking sangat
simpel
4 Menggunakan internet banking dapat
mengefisiensi waktu nasabah karena
tidak perlu pergi ke bank
5 Saya dapat melakukan transaksi
internet banking kapan saja tanpa
batas waktu
2. VARIABEL KEMANFAATAN
NO
INDIKATOR VARIABEL
Sangat tidak
setuju
Sangat
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Internet banking menjadikan
pekerjaan mudah dalam melakukan
kegiatan perbankan karena kecepatan
aksesnya
2 Dengan internet banking membuat
waktu saya tidak terbuang percuma
karena dapat menghemat waktu saya
3 Menggunakan internet banking sangat
fleksibel karena dapat dilakukan
dimana saja
4 Dengan internet banking kebutuhan
mendesak saya dapat cepat teratasi
5 Menggunakan internet banking
bermanfaat bagi saya dalam
memperoleh informasi secara cepat
3. VARIABEL RISIKO
NO
INDIKATOR VARIABEL
Sangat tidak
setuju
Sangat
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Menggunakan internet banking tidak
memiliki risiko yang tinggi
2 Transaksi melalui internet banking
memiliki keamanan yang tinggi
3 Dapat menjamin kebutuhan nasabah
dalam melakukan beberapa transaksi
internet banking
4 Gangguan internet banking sangat
rendah
5 Bank dapat menjamin setiap
kebutuhan nasabah dalam melakukan
transaksi internet banking
4. VARIABEL KEPERCAYAAN
NO
INDIKATOR VARIABEL
Sangat tidak
setuju
Sangat
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya percaya internet banking aman
untuk digunakan
2 Saya percaya dengan kemampuan
ketersediaan layanan sistem yang baik
pada bank
3 Transaksi transfer dana, pembelian
pulsa dan pembayaran tagihan melalui
internet banking dapat dipercaya
4 Transaksi dengan internet banking
dapat dilakukan dengan cepat
5 Internet banking dapat memberikan
manfaat yang maksimal untuk
memenuhi kebutuhan saya
5. MINAT MENGGUNAKAN INTERNET BANKING
NO
INDIKATOR VARIABEL
Sangat tidak
setuju
Sangat
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya tertarik menggunakan
internet banking karena syarat dan
ketentuannya mudah
2 Saya senang menggunakan
internet banking karena dapat
melakukan berbagai transaksi
tanpa harus pergi ke bank
3 Banyak jenis transaksi yang bisa
saya lakukan dengan
menggunakan internet banking
4 Saya senang menggunakan
internet banking nomor pin lebih
aman karena diakses melalui
perangkat pribadi
5 Dengan berbagai keuntungan yang
saya dapatkan, saya menyarankan
nasabah lain untuk menggunakan
internet banking
UJI DISKRIPSI
Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
laki_laki 68 43,6 43,6 43,6
perempuan 88 56,4 56,4 100,0
Total 156 100,0 100,0
Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
15-20 th 4 2,6 2,6 2,6
21-30 th 60 38,5 38,5 41,0
31-40 th 56 35,9 35,9 76,9
41-50 th 32 20,5 20,5 97,4
>50 th 4 2,6 2,6 100,0
Total 156 100,0 100,0
Lama Menjadi Nasabah
LamaMenjadiNasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<3 th 56 35,9 35,9 35,9
3-5 th 75 48,1 48,1 84,0
5-7 th 22 14,1 14,1 98,1
>7 th 3 1,9 1,9 100,0
Total 156 100,0 100,0
Pendididkan Terakhir
PendidikanTerakhir
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
SMP 23 14,7 14,7 14,7
SMA/Sederajat 91 58,3 58,3 73,1
akademi/diploma 12 7,7 7,7 80,8
S1 24 15,4 15,4 96,2
S2 6 3,8 3,8 100,0
Total 156 100,0 100,0
Penghasilan Perbulan
PenghasilanPerbulan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
< 3 jt 51 32,7 32,7 32,7
3-10 jt 73 46,8 46,8 79,5
10-20 jt 23 14,7 14,7 94,2
20-40 jt 7 4,5 4,5 98,7
50-100 jt 2 1,3 1,3 100,0
Total 156 100,0 100,0
UJI INSTRUMEN PENELITIAN
A. Uji Reliabilitas
1. Kemudahan Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,764 ,766 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
kemudahan1 26,545 23,308 ,550 ,321 ,715
kemudahan2 26,885 23,316 ,563 ,343 ,711
kemudahan3 26,679 24,000 ,478 ,265 ,741
kemudahan4 26,821 23,697 ,591 ,400 ,703
kemudahan5 26,865 24,104 ,489 ,340 ,737
2. Kemanfaatan Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,719 ,718 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Kemanfaatan1 26,551 18,584 ,509 ,298 ,659
kemanfaatan2 26,814 17,378 ,571 ,353 ,632
kemanfaatan3 26,519 19,206 ,493 ,286 ,667
kemanfaatan4 26,897 17,460 ,577 ,346 ,630
kemanfaatan5 27,090 21,553 ,257 ,087 ,754
3. Risiko Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,630 ,647 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
risiko1 29,013 16,516 ,406 ,243 ,567
risiko2 30,288 20,568 -,005 ,011 ,764
risiko3 29,154 14,389 ,605 ,490 ,464
risiko4 29,571 14,969 ,555 ,461 ,492
risiko5 29,564 14,802 ,482 ,264 ,524
4. Minat Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,742 ,742 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
minat1 27,314 21,972 ,548 ,326 ,679
minat2 27,910 21,656 ,583 ,391 ,666
minat3 27,397 23,196 ,528 ,313 ,689
minat4 27,987 21,226 ,626 ,413 ,649
minat5 28,160 26,355 ,263 ,083 ,782
5. Kepercayaan Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
,649 ,646 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
kepercayaan1 30,641 18,619 ,342 ,203 ,625
kepercayaan2 30,404 15,184 ,576 ,356 ,500
kepercayaan3 29,949 18,410 ,354 ,185 ,619
kepercayaan4 30,051 19,030 ,379 ,221 ,606
kepercayaan5 29,519 19,580 ,366 ,211 ,612
B. Uji Validitas
1. Kemudahan Correlations
kemudaha
n1
kemudaha
n2
kemudaha
n3
kemudaha
n4
kemudaha
n5
kemudaha
n
kemudahan1
Pearson Correlation 1 ,474**
,385**
,362**
,392**
,731**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kemudahan2
Pearson Correlation ,474**
1 ,435**
,430**
,311**
,738**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kemudahan3
Pearson Correlation ,385**
,435**
1 ,386**
,234**
,686**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kemudahan4
Pearson Correlation ,362**
,430**
,386**
1 ,542**
,748**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kemudahan5
Pearson Correlation ,392**
,311**
,234**
,542**
1 ,690**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
Kemudahan
Pearson Correlation ,731**
,738**
,686**
,748**
,690**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Kemanfaatan Correlations
Kemanfaa
tan1
kemanfaat
an2
kemanfaat
an3
kemanfaat
an4
kemanfaat
an5
kemanfaat
an
Kemanfaatan
1
Pearson Correlation 1 ,419**
,449**
,420**
,146 ,707**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,070 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kemanfaatan2
Pearson Correlation ,419**
1 ,436**
,508**
,211**
,758**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,008 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kemanfaatan3
Pearson Correlation ,449**
,436**
1 ,372**
,133 ,686**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,099 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kemanfaatan4
Pearson Correlation ,420**
,508**
,372**
1 ,284**
,759**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kemanfaatan5
Pearson Correlation ,146 ,211**
,133 ,284**
1 ,518**
Sig. (2-tailed) ,070 ,008 ,099 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kemanfaatan
Pearson Correlation ,707**
,758**
,686**
,759**
,518**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Risiko Correlations
risiko1 risiko2 risiko3 risiko4 risiko5 risiko
risiko1
Pearson Correlation 1 -,063 ,441**
,361**
,370**
,638**
Sig. (2-tailed) ,434 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
risiko2
Pearson Correlation -,063 1 ,020 -,014 ,038 ,339**
Sig. (2-tailed) ,434 ,808 ,866 ,642 ,000
N 156 156 156 156 156 156
risiko3
Pearson Correlation ,441**
,020 1 ,655**
,433**
,779**
Sig. (2-tailed) ,000 ,808 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
risiko4
Pearson Correlation ,361**
-,014 ,655**
1 ,438**
,744**
Sig. (2-tailed) ,000 ,866 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
risiko5
Pearson Correlation ,370**
,038 ,433**
,438**
1 ,715**
Sig. (2-tailed) ,000 ,642 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
risiko
Pearson Correlation ,638**
,339**
,779**
,744**
,715**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Minat Correlations
minat1 minat2 minat3 minat4 minat5 minat
minat1
Pearson Correlation 1 ,444**
,464**
,472**
,191* ,737
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,017 ,000
N 156 156 156 156 156 156
minat2 Pearson Correlation ,444**
1 ,460**
,562**
,186* ,758
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,020 ,000
N 156 156 156 156 156 156
minat3
Pearson Correlation ,464**
,460**
1 ,434**
,158* ,708
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,049 ,000
N 156 156 156 156 156 156
minat4
Pearson Correlation ,472**
,562**
,434**
1 ,279**
,785**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
minat5
Pearson Correlation ,191* ,186
* ,158
* ,279
** 1 ,519
**
Sig. (2-tailed) ,017 ,020 ,049 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
minat
Pearson Correlation ,737**
,758**
,708**
,785**
,519**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
5. Kepercayaan Correlations
kepercaya
an1
kepercaya
an2
kepercaya
an3
kepercaya
an4
kepercaya
an5
kepercaya
an
kepercayaan1
Pearson
Correlation
1 ,443**
,178* ,196
* ,085 ,608
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,026 ,014 ,293 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kepercayaan2
Pearson
Correlation
,443**
1 ,397**
,330**
,272**
,782**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kepercayaan3 Pearson
Correlation
,178* ,397
** 1 ,121 ,255
** ,619
**
Sig. (2-tailed) ,026 ,000 ,133 ,001 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kepercayaan4
Pearson
Correlation
,196* ,330
** ,121 1 ,398
** ,613
**
Sig. (2-tailed) ,014 ,000 ,133 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kepercayaan5
Pearson
Correlation
,085 ,272**
,255**
,398**
1 ,592**
Sig. (2-tailed) ,293 ,001 ,001 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
kepercayaan
Pearson
Correlation
,608**
,782**
,619**
,613**
,592**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 156 156 156 156 156 156
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI STATISTIK
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,716a ,513 ,500 4,098
a. Predictors: (Constant), kepercayaan, kemanfaatan, kemudahan,
risiko
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2669,105 4 667,276 39,729 ,000b
Residual 2536,126 151 16,796
Total 5205,231 155
a. Dependent Variable: minat
b. Predictors: (Constant), kepercayaan, kemanfaatan, kemudahan, risiko
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,471 3,665 -,401 ,689
kemudahan ,499 ,063 ,509 7,973 ,000
kemanfaatan ,122 ,063 ,110 1,931 ,055
risiko ,201 ,089 ,167 2,261 ,025
kepercayaan ,212 ,083 ,187 2,540 ,012
a. Dependent Variable: minat
UJI ASUMSI KLASIK
a. Multikolonieritas
Dependent (Minat)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,716a ,513 ,500 4,098
a. Predictors: (Constant), kepercayaan, kemanfaatan, kemudahan, risiko
b. Dependent Variable: minat
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1,471 3,665 -,401 ,689
kemudahan ,499 ,063 ,509 7,973 ,000
kemanfaatan ,122 ,063 ,110 1,931 ,055
risiko ,201 ,089 ,167 2,261 ,025
kepercayaan ,212 ,083 ,187 2,540 ,012
a. Dependent Variable: minat
Kemudahan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,666a ,444 ,429 4,467
a. Predictors: (Constant), minat, kemanfaatan, risiko, kepercayaan
b. Dependent Variable: kemudahan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8,349 3,938 2,120 ,036
Kemanfaatan -,069 ,069 -,061 -,995 ,321
Risiko ,113 ,098 ,092 1,156 ,250
Kepercayaan ,070 ,093 ,061 ,757 ,450
Minat ,593 ,074 ,582 7,973 ,000
a. Dependent Variable: kemudahan
Kemanfaatan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,170a ,029 ,003 5,236
a. Predictors: (Constant), kemudahan, kepercayaan, risiko, minat
b. Dependent Variable: kemanfaatan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 35,906 3,662 9,806 ,000
risiko -,079 ,115 -,073 -,685 ,495
kepercayaan -,086 ,109 -,084 -,793 ,429
minat ,198 ,103 ,219 1,931 ,055
kemudahan -,095 ,095 -,107 -,995 ,321
a. Dependent Variable: kemanfaatan
Risiko
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,655a ,429 ,414 3,691
a. Predictors: (Constant), kemanfaatan, kemudahan, kepercayaan,
minat
b. Dependent Variable: risiko
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 13,068 3,126 4,180 ,000
Kepercayaan ,449 ,067 ,476 6,655 ,000
Minat ,163 ,072 ,196 2,261 ,025
Kemudahan ,077 ,067 ,095 1,156 ,250
Kemanfaatan -,039 ,057 -,043 -,685 ,495
a. Dependent Variable: risiko
Kepercayaan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,654a ,428 ,413 3,915
a. Predictors: (Constant), risiko, kemanfaatan, kemudahan, minat
b. Dependent Variable: kepercayaan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 12,104 3,361 3,601 ,000
minat ,193 ,076 ,219 2,540 ,012
kemudahan ,054 ,071 ,062 ,757 ,450
kemanfaatan -,048 ,061 -,049 -,793 ,429
risiko ,505 ,076 ,477 6,655 ,000
a. Dependent Variable: kepercayaan
b. Hetereroskedasitas Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 6,330 2,387 2,651 ,009
kemudahan -,012 ,041 -,026 -,286 ,775
kemanfaatan -,030 ,041 -,059 -,732 ,465
risiko -,005 ,058 -,009 -,090 ,928
kepercayaan -,045 ,054 -,087 -,830 ,408
a. Dependent Variable: ABSUT
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 2,4085 4,2106 3,0432 ,31463 156
Std. Predicted Value -2,017 3,711 ,000 1,000 156
Standard Error of Predicted
Value
,230 1,034 ,454 ,150 156
Adjusted Predicted Value 2,3108 4,3632 3,0437 ,33974 156
Residual -3,42956 11,92339 ,00000 2,63487 156
Std. Residual -1,285 4,466 ,000 ,987 156
Stud. Residual -1,393 4,507 ,000 1,006 156
Deleted Residual -4,03459 12,13831 -,00053 2,73997 156
Stud. Deleted Residual -1,398 4,828 ,006 1,028 156
Mahal. Distance ,156 22,250 3,974 3,574 156
Cook's Distance ,000 ,165 ,008 ,021 156
Centered Leverage Value ,001 ,144 ,026 ,023 156
a. Dependent Variable: ABSUT
c. Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 156
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 4,04500982
Most Extreme Differences
Absolute ,089
Positive ,049
Negative -,089
Kolmogorov-Smirnov Z 1,112
Asymp. Sig. (2-tailed) ,168
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
d. Linearitas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,716a ,513 ,500 4,098 1,658
a. Predictors: (Constant), kepercayaan, kemanfaatan, kemudahan, risiko
b. Dependent Variable: minat
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2669,105 4 667,276 39,729 ,000b
Residual 2536,126 151 16,796
Total 5205,231 155
a. Dependent Variable: minat
b. Predictors: (Constant), kepercayaan, kemanfaatan, kemudahan, risiko
Coefficient Correlationsa
Model kepercayaan kemanfaatan kemudahan risiko
1
Correlations
kepercayaan 1,000 ,034 -,209 -,532
kemanfaatan ,034 1,000 -,005 ,028
kemudahan -,209 -,005 1,000 -,233
risiko -,532 ,028 -,233 1,000
Covariances
kepercayaan ,007 ,000 -,001 -,004
kemanfaatan ,000 ,004 -1,804E-005 ,000
kemudahan -,001 -1,804E-005 ,004 -,001
risiko -,004 ,000 -,001 ,008
a. Dependent Variable: minat
Uji sampai lag 16
Autocorrelations
Series: Unstandardized Residual
Lag Autocorrelation Std. Errora Box-Ljung Statistic
Value df Sig.b
1 ,169 ,079 4,522 1 ,033
2 ,136 ,079 7,499 2 ,024
3 ,090 ,079 8,793 3 ,032
4 ,210 ,079 15,943 4 ,003
5 ,091 ,078 17,281 5 ,004
6 -,006 ,078 17,287 6 ,008
7 ,053 ,078 17,755 7 ,013
8 ,023 ,077 17,845 8 ,022
9 -,115 ,077 20,045 9 ,018
10 ,016 ,077 20,087 10 ,028
11 ,047 ,077 20,457 11 ,039
12 -,045 ,076 20,804 12 ,053
13 -,161 ,076 25,252 13 ,021
14 -,019 ,076 25,314 14 ,032
15 ,041 ,076 25,611 15 ,042
16 -,089 ,075 27,015 16 ,041
a. The underlying process assumed is independence (white noise).
b. Based on the asymptotic chi-square approximation.
Run Test
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea ,39942
Cases < Test Value 78
Cases >= Test Value 78
Total Cases 156
Number of Runs 65
Z -2,249
Asymp. Sig. (2-tailed) ,025
a. Median
Durbin-Watson tow-step method
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,909a ,826 ,823 ,29888 1,858
a. Predictors: (Constant), LnU
b. Dependent Variable: LnHWI
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 27,078 1 27,078 303,138 ,000b
Residual 5,717 64 ,089
Total 32,795 65
a. Dependent Variable: LnHWI
b. Predictors: (Constant), LnU
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1,486 ,089 -16,623 ,000
LnU 1,279 ,073 ,909 17,411 ,000
a. Dependent Variable: LnHWI
Tabel 4.17
Persamaan regresi pertama
Model Summary Jalur Model I
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,635a ,403 ,392 3,984
a. Predictors: (Constant), risiko, kemanfaatan, kemudahan
Coefficientsa Jalur Model I
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 12,325 3,420 3,604 ,000
kemudahan ,157 ,060 ,182 2,635 ,009
Kemanfaata ,026 ,061 -,026 -,421 ,675
risiko ,567 ,073 ,535 7,756 ,000
a. Dependent Variable: kepercayaan
Persamaan regresi kedua
Model Summary Jalur Model II
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,716a ,513 ,500 4,098
a. Predictors: (Constant), kepercayaan, kemanfaatan, kemudahan, risiko
Coefficientsa Jalur Model II
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,471 3,665 -,401 ,689
kemudahan ,499 ,063 ,509 7,973 ,000
kemanfaatan ,122 ,063 ,110 1,931 ,055
risiko ,201 ,089 ,167 2,261 ,025
kepercayaan ,212 ,083 ,187 2,540 ,012
a. Dependent Variable: minat
top related