penanganan umum keracunan

Post on 28-Oct-2015

48 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mengobati keracunan dengan obat obat

TRANSCRIPT

Keracunan pada anak:

Farmakologi dan prinsip dari keracunan:

• Dalam mengevaluasi pasien penting untuk mengetahui farmakologi, contoh seseorang dibilang minum penenang, namun gejala yang muncul adalah dilatasi pupil, takikardi, mulut kering merupakan pertanda dari keracunan antikolinergik jadi ada baiknya farmakologi obat juga kita kuasai.

Hal lain yang patut diperhatikan:

LD 50, T ½.Volume distribusi (Vd), dibatasi oleh seberapa

banyak racun tersebut diserap di dalam darah.Vd ini berguna dalam menentukan obat mana

yang akan dibuang malaui dialisis, perfusi ektrakoorporeal dan transfusi tukar. Beberapa obat yang dapat dieliminasi dengan cara ini adalah golongan yang tak terikat dengan protein secara luas dan larut dalam air.

Metabolisme dan ekskresi metanol diubah menjadi as format yang beracun, perubahannya dicegah dengan fomepizole atau etanol.

Pertolongan pertama dalam keracunan:

• Sirup ipekak berguna untuk mengakibatkan muntah.

• Karbon aktif juga digunakan untuk mengikat racun.

Tindakan gawat darurat.

• A, B, C• Jika pasien dalam keadaan shock berikan

vasopresor.

Terapi definitif dari keracunan:

• Pencegahan penyerapan racun:• Bilas lambung.• Penggunaan karbon aktif.• Catharsis.• Bilas seluruh usus.

Emesis:

• Penanganan ini kontraindikatif pada pasien dengan keadaan keracunan ringan (antibiotik), dlam keadaan koma atau kejang, atau kehilangan reflek muntah karena terbakar asam.– Metode ipekak: efektif jika pemberian zat tersebut <

1jam setelah ditelan. Dosis dewasa 30ml dan dosis anak 15ml ulang 20 menit kemudian ika memungkinkan

– Golongan penyebab muntah lainnya harus dihindari “ apomorfin”

Bilas lambung :

• Diindikasikan bila seseorang dalam keadaan tak sadar, kehilangan reflek muntah dilakukan setelah pemasangan ETT atau NGT.

Penggunaan karbon aktif “ norit “

• Dosis 1-2 g/ Kg BB ( maksimum100g / dosis).

• Ketika diberikan karbon aktif, penggunaan sorbitol atau saline kathartics haruslah dihindari.

• Dosis ulangan boleh diberikan setelah 2-6 jam.

Catharsis tak dilakukan lagi.

top related