penanaman bibit kelapa sawit

Post on 21-Dec-2014

6.396 Views

Category:

Business

22 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Dengan topik teknik penanaman bibit kelapa sawit

Selamat datang peserta pelatihan

TEKNIK PENANAMAN BIBIT KELAPA SAWIT

A. Menanam dan Membangun (LCC = Leguminosa Cover Crop)

Dalam selang 2 minggu setelah terasan di buat

baru di lakukan penanaman kacangan (LCC) yang berjenis:

- PJ (Pueraria Javanica) = 4 kg / ha- CM (Colopogonium Muconoides) = 2 kg / ha- Dicampur dengan CIRP 6 kg/ha (untuk

mempercepat pertumbuhan)- Stack Mochuna Brateata

Kacangan di tanam dengan cara di tugal, dalam tiap gawangan di buat 4 baris dengan jarak dari pancang tanam 1,5 m dan jarak antar lubang 20 cm.

Pembangunan kacangan adalah kegiatan pemeliharaan secara intensif selama 6 bulan, setelah kacangan umur 2 bulan dapat di pupuk lagi dengan pupuk NPK 15-15-6-4 30 kg/ha

Pertumbuhan Kacangan sesuai anjuran

B. PENANAMAN KELAPA SAWIT

1. Memancang

Sebelum penanaman terlebih dahulu di lakukan pemancangan dengan jarak 9,25 m x 9,25 m x 9,25 m (segitiga sama sisi). Dengan popolasi tanam per ha 135 pokok (areal rata). Untuk areal terasan pemancangan mengikuti arah terasan dengan jarak antar pancang 9,25 m

2. Membuat Lubang Tanam

- lubang tanam di buat dengan ukuran lubang 50 cm x 50 cm x 50 cm, sehingga bibit tertanam sampai batas leher akar.

- Pada saat pembuatan lubang bagian permukaan tanah terlebih di dahulu di bersihkan, - Bagian permukaan tanah di ratakan, tanah lapisan atas di letakkan di sebelah Barat dan

lapisan bawah di letakkan di sebelah Timur

- 3. Penanaman Kelapa Sawit

- Sebelum bibit kelapa sawit di tanam, lubang galian di tabur pupuk CIRP dengan dosis 500 gr/lobang

- kemudian dasar polybag di potong lebih dahulu dan kemudian bibit di masukkan ke dalam lubang

- dudukan bibit dalam posisi yang tepat sehingga lurus dalam barisan mata lima dan letak akar rata dengan permukaan tanah. Selanjutnya polybag di cabut perlahan-lahan sehingga membungkus/mengikat pelepah daun untuk memudahkan penimbunan lubang.

Lubang tanam dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm

Lubang galian di tabur pupuk CIRP sebanyak 500 gr/lobang

Memotong dasar polybag/dasar polybag sudah di potong

Bibit sawit posisi tegak siap di timbun

Tanaman sawit tegak lubang tanam sudah di padatkan

4. Perawatan/pemeliharaan Tanaman Sawit4.1. Pengendalian Gulma a. Melalang - di lakukan pembrantasan gulma lalang dengan memakai Racun berbahan aktif Glifosat dengan konsentrasi antara 80 – 150 cc/cap 15 liter. - Melakukan penyemprotan koreksi setelah 21 hari atau satu bulan setelah pem – brantasan

b. Anak kayu dan daun lebar Pengendalian anak kayu dan daun lebar dengan cara di semprot menggunakan Racun berbahan aktif Paracuat dengan konsentrasi 50 cc/cap 15 liter di campur racun berbahan aktif Metil Metsulfuron dengan konsentrasi 3,2 gr/kep 15 liter 4.2. Hama dan Penyakit Terlebih dahulu di lakukan sensus, berdasarkan hasil sensus dilakukan pengendalian hama dan penyakit di areal tersebut. Beberapa jenis hama pada tanaman kelapa sawit adalah : - Kumbang Penggerek (Oryctes sp.) - Ulat Pemakan Daun - Babi Hutan (Artiodactyla) ulat api : - Setora nitens - Landak (Rodenta) - Thosea bisura - Tikus (Rats) - Thosea asigna - Rayap (Coptotermes sp.) - Thosea vetusta - Gajah (Elephants) - Darna trima - Ploneta diducta ulat Kantong : - mahasena

corbetti Penyakit yang sering di temukan di lapangan adalah Penyakit Tajuk ( Crown Deseases)

Ulat Api Thosea asigna yang pernah menyerang PT. BSP

4.3. Pemupukan Pemupukan di lakukan sesuai rekomendasi PPKS ( Pusat Penelitian

Kelapa Sawit) yaitu:

Dosis Pemupukan TBMUmur stlhTanam (bln)

Dosis Gram per pokok

UREA

CIRP MOP KIESERIT

BORATE

Pada lubang tnm14812182430

-15025040060080010001250

500--750-1500-1500

--300600750100010001500

---300-500-500

-----50-100

Terima kasih Sampai Jumpa di lain topik

10000/135 = 74.0774,01/9 = 8.2Terasan 1 dengan ukuran 8,2x8,2 mBerdasarkan tabel

6 m ---- 12.3 m7 m ------ 10,5 m8 m ------ 9,25 m9 m ------ 8,22 m

Bibit yang di seleksi :

Bibit yang tumbuh meninggi dan kaku sudut pelepepah kecil (tajuk tegak)Bibit yang permukaan tajuknya rataBibit yang tumbuh lemah terkulai (merunduk)Bibit yang anak daunnya tidak membelah sedang pada tanaman lain pada

umur yang sama telah membelah sempurnaBibit yang terserang penyakit tajukBibit dengan bentuk anak daun tidak sempurna seperti : anak daun tersusun

rapat maupun yang tersusun sangat jarang dan anak daun pendek-pendek

Bibit yang berumur 12 – 14 bulan, mulai dapat di pindahkan ke lapangan ( di tanam)

Untuk keperluan sisip di butuhkan 10% dari 135 pkk/ha atau 13 – 14 pkk/ha

Dalam 1 thn sawit dapat menghasilkan 20-30 pelepah daun. Kemampuan produksi tersebut menurun menjadi 18-25 pelepah daun seiring pertambahan umur tanaman.

Rata-rata produksi pelepah 1,5-2, 5 pelepah/blnNamun hanya sekitar 8-22 pelepah daun yang di temukan bunga atau buah,

sedang pelepah lain tidak

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)TUJUANTanaman Belum menghasilkan adalah tanaman yang dipelihara sejak bulan

penanaman pertama sampai di panen pada umur 30-36 bulan. Pemeliharaan masa TBM merupakan lanjutan dan penyempur naan pekerjaan pembukaan lahan dan persiapan untuk mendapatkan tanaman yang berkualitas baik. Jadi tujuan prosedur mutu TBM adalaah utuk di gunakan sebagai panduan dalam pemeliharaan tanaman kelapa sawit untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimal agar dapat memberikan produktivitas maksimal pada masa TM.

RUANG LINGKUPProsedur ini di terapkan di TBM yang meliputi; penyiangan piringan,

gawangan dan melalang, pemupukan, penyisipan, pembrantasan H dan P, pemeliharaan jalan, jempbatan/gorong-gorong, kontur teras/tapak kuda, dan saluran air, kastrasi dan sanitasi, persiapan sarana panen, dan mutasi TBM ke TM.

DEFINISIKastrasi adalah kegiatan pembuangan bunga jantan dan betina yang tumbuh

pada tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan.Sanitasi adalah kegiatan membuang buah busuk dan penunasan pelepah

kering sebagai persiapan panen.

PEDOMAN TEKNIS PADA TBM

Pemeliharaan PiringanDilakukan dengan meyingkirkan semua jenis tumbuhan dari permukaan

tanah selebar piringan pohon yang telah di tentukan sehingga tanah bersih dari rumput. Penyiangan dapat di lakukan dengan cara manual(menggaruk) atau cara kimia(penyemprotan). Piringan berfungasi sebagai tempat untuk meyebarkan pupuk sehingga nantinya tidak ada persaingan dengan gulma dalam penyerapan unsur hara. Agar berfungsi sebagaimana mestinya perlu pemeliharaan yang berkesinambungan yaitu :

TBM 1, lebar piringan 100 cm dan rotasi pemeliharaan 6 kali setahunTBM2,

top related