pengaruh berbagai macam jenis sersah tumbuhan dan lama dekomposisi terhadap pertumbuhan bibit kelapa...
TRANSCRIPT
Seminar Penelitian
Laju Pertumbuhan Luas areal Kelapa Sawit
2012
10%9,3%
6,4%7,2%
2011 20142013
Peningkatan dari tahun ketahun
Sumber: Ditjenbun 2015
Perkebunan kelapa sawit menghasilkan keuntungan yang sangat besar dan relatif tahan terhadap krisis sehingga banyak hutan dan perkebunan tanaman lain dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan data yang dirilis pada laman resmi Ditjenbun, dikatakan bahwa laju pertumbuhan luas areal kelapa sawit pada tahun 2014 mencapai 10%
Latar Belakang
Kebutuhan Bibit Meningkat
Sumber: Ditjenbun 2015
Grafik Perkembangan Luas Areal Kelapa Sawit (Juta)
8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.52008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
8,3
10,9
Peningkatan luas areal, juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan bibit sebagai bahan tanam. Dan untuk mendapatkan pertumbuhan bibit yang baik diperlukan pemeliharaan di pembibitan
Agar diperoleh bibit yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan media tanam yang baik, cukup menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, serta mampu untuk pertumbuhan akar.
Latar Belakang
Perlunya Sebuah PenelitianAtas dasar itulah diperlukan sebuah penelitian guna meningkatan efisiensi biaya dan optimalisasi unsur hara dengan pemanfaatan sersah sebagai media tanam bibit kelapa sawit.Berbagai jenis tumbuhan yang biasa dipergunakan sebagai penambah bahan organik dalam tanah adalah Chromolaena odorata, Eichhornia crassipes dan tanaman kacang-kacangan Mucuna bracteata.
Latar Belakang
Tujuan dan manfaat
1.Mengetahui jenis sersah yang terbaik untuk bibit kelapa sawit.
2.Mengetahui waktu dekomposisi terbaik untuk masing-masing jenis sersah.
3.Mengetahui pengaruh interaksi antara macam dan waktu dekomposisi sersah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pre nursery.
123
Manfaat1.Mengetahui sersah dan waktu dekomposisi terbaik.
2.Memberi informasi pengaruh sersah dan lama dekomposisi.
3.Memberi sumbangan informasi mengenai ada tidaknya interaksi antara berbagai jenis sersah tumbuhan dan lama dekomposisi.
Tujuan:
Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan di kebun KP2 Institut Pertanian Stiper – Yogyakarta. Terletak didesa Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY.
Dilakukan selama 3 bulan. Dimulai pada bulan juni – Agustus 2015
Metode
Alat
Bahan
Metode PenelitianPenelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian yang disusun dalam rancangan acak lengkap atau CRD (Completey Randomized Design) dengan pola factorial yang terdiri dari dua faktor:
1.Jenis sersah (S) : S1 Chromolaena odorata, S2 Eichornia crassipes, S3 Mucuna bracteata 2.Lama dekomposisi (L) : L1= 1Minggu, L2= 2Minggu, L3= 3Minggu.
AlatAlat yang digunakan berupa Cangkul, Gembor, Meteran, Penggaris, Timbangan analitik dan Pisau
BahanBenih kelapa sawit, Polibag 20x20Cm, Kertas label, dan Sersah
Metode dan alat penelitian
Tata Laksana Penelitian
Persiapan LahanPembuatan Naungan
Persiapan MediaPenanaman Benih
Pemeliharaan
Panen Data
Diukur 2 minggu sekali1.Tinggi Bibit
Parameter yang diamati
Dihitung 2 minggu sekali2.Jumlah Daun
Diukur setelah panen bibit3.Panjang Akar
Ditimbang setelah panen4.Berat Segar Akar
Ditimbang setelah panen5.Berat Kering Akar
Ditimbang setelah panen6.Berat Segar Bibit
Ditimbang setelah panen7.Berat Kering Bibit
1 2 3 4 5 6 7
Hasil Penelitian
1.Pengaruh pemberian sersah dan lama dekomposisi terhadap tinggi bibit (Cm)
Keterangan: Angka rata-rata pada baris atau kolom tidak menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%.
( - ) : Interaksi tidak nyata
Sersah Lama Dekomposisi Rerata
1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu
C. Odorata 19,46 20,13 18,24 19,28
M. Bracteata 15,73 16,14 20,19 17,35
E. crassipes 15,81 18,62 19,00 17,81
Rerata 17,00 18,30 19,14 (-)
Hasil Penelitian
2.Pengaruh pemberian sersah dan lama dekomposisi terhadap jumlah daun
Keterangan: Angka rata-rata pada baris atau kolom tidak menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%.
( - ) : Interaksi tidak nyata
Sersah Lama Dekomposisi Rerata
1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu
C. Odorata 19,46 20,13 18,24 19,28
M. Bracteata 15,73 16,14 20,19 17,35
E. crassipes 15,81 18,62 19,00 17,81
Rerata 17,00 18,30 19,14 (-)
Hasil Penelitian
3.Pengaruh pemberian sersah dan lama dekomposisi terhadap panjang akar (Cm)
Keterangan: Angka rata-rata pada baris atau kolom tidak menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%.
( - ) : Interaksi tidak nyata
Sersah Lama Dekomposisi Rerata
1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu
C. Odorata 19,46 20,13 18,24 19,28
M. Bracteata 15,73 16,14 20,19 17,35
E. crassipes 15,81 18,62 19,00 17,81
Rerata 17,00 18,30 19,14 (-)
Hasil Penelitian
4.Pengaruh pemberian sersah dan lama dekomposisi terhadap berat segar akar
Keterangan: Angka rata-rata pada baris atau kolom tidak menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%.
( - ) : Interaksi tidak nyata
Sersah Lama Dekomposisi Rerata
1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu
C. Odorata 19,46 20,13 18,24 19,28
M. Bracteata 15,73 16,14 20,19 17,35
E. crassipes 15,81 18,62 19,00 17,81
Rerata 17,00 18,30 19,14 (-)
Hasil Penelitian
5.Pengaruh pemberian sersah dan lama dekomposisi terhadap berat kering akar
Keterangan: Angka rata-rata pada baris atau kolom tidak menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%.
( - ) : Interaksi tidak nyata
Sersah Lama Dekomposisi Rerata
1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu
C. Odorata 19,46 20,13 18,24 19,28
M. Bracteata 15,73 16,14 20,19 17,35
E. crassipes 15,81 18,62 19,00 17,81
Rerata 17,00 18,30 19,14 (-)
Hasil Penelitian
6.Pengaruh pemberian sersah dan lama dekomposisi terhadap berat segar bibit
Keterangan: Angka rata-rata pada baris atau kolom tidak menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%.
( - ) : Interaksi tidak nyata
Sersah Lama Dekomposisi Rerata
1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu
C. Odorata 19,46 20,13 18,24 19,28
M. Bracteata 15,73 16,14 20,19 17,35
E. crassipes 15,81 18,62 19,00 17,81
Rerata 17,00 18,30 19,14 (-)
Hasil Penelitian
7.Pengaruh pemberian sersah dan lama dekomposisi terhadap berat kering bibit
Keterangan: Angka rata-rata pada baris atau kolom tidak menunjukkan beda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%.
( - ) : Interaksi tidak nyata
Sersah Lama Dekomposisi Rerata
1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu
C. Odorata 19,46 20,13 18,24 19,28
M. Bracteata 15,73 16,14 20,19 17,35
E. crassipes 15,81 18,62 19,00 17,81
Rerata 17,00 18,30 19,14 (-)
NsNon Signifikan
SSignifikan
Hasil sidik ragam menunjukan bahwa asal jenis seresah memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap semua parameter yang diamati.
Jenis sersah Sedangkan lama dekomposisi memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap berat kering akar.
Lama dekomposisi
Pembahasan
SSignifikan
Sedangkan lama dekomposisi memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap berat kering akar.
Lama dekomposisi
Pembahasan
Adanya pengaruh nyata lama dekomposisi terhadap berat kering akar dikarenakan semakin lama dekomposisinya, maka bahan organiknya sudah terurai sehingga unsur haranya sudah tersedia untuk dimanfaatkan akar bibit.
Sedangkan Dari hasil dan analisis penelitian ini menunjukan, bahwa sersah dan lama dekomposisi tidak menunjukan adanya interaksi yang nyata terhadap semua parameter yang diamati. Baik itu terhadap tinggi bibit, jumlah daun, panjang akar, berat segar akar, berat kering akar, berat segar bibit dan berat kering bibit.
Pembahasan
NsNon Signifikan
Jenis sersah Lama dekomposisi
Kesimpulan dan saran
Asal jenis sersah tumbuhan dan lama dekomposisi belum memberikan interaksi nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit
Lama dekomposisi memberikan pengaruh bedanyata terhadap berat kering bibit
Perbedaan asal jenis sersah menghasilkan peranan yang sama untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit
Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut sampai dengan pembibitan utama untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai pengaruh penggunaan sersah tumbuhan dan lama dekomposisi. Dan mungkin dapat pula diketahui adanya interaksi antara sersah dan lama dekomposisi yang diuji lebih beragam.
Kesimpulan
Saran
1
2
3
Terimakasih