pemeriksaan lab

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. TINJA

2. DARAH

3. URINE, DAHAK, CAIRAN CEREBROSPINALIS, SEKRET VULVOVAGINALIS, CAIRAN PUNKSI, CAIRAN ASPIRASI DUODENUM, OTOT

MAKROSKOPIS TINJA

PADAT/ LEMBEK/ CAIR WARNA BAU LENDIR DARAH JARINGAN LEMAK, SISA MAKANAN

KETEPATAN DX

CARA PENGIRIMAN BAHAN SEGAR DIAWETKAN

BAHAN FIKSATIF

LARUTAN FORMALIN 5%-10% LARUTAN SCHAUDDIN LARUTAN POLYVINYL ALCOHOL LARUTAN MERTHIOLAT IODINE

FORMALDEHYDE

MIKROSKOPIS TINJA

KWALITATIF KWANTITAIF PEMBIAKAN TINJA/FECAL CULTURE/

CULTIVATION METHOD OF STOOL EXAMINATION

KWALITATIF

PEMERIKSAAN TINJA SECARA LANGSUNG TANPA DIAWETKAN ( SEDIA AN BASAH/ DIRECT UNPRESERVED )

CELLOPHANE COVERED THICK SMEAR/ KATO THICK SMEAR TECHNIK

KWALITATIF

PEMERIKSAAN TINJA DENGAN PENGAWETAN DAN PENGECATAN ( PRE SEVERED STAIN FILM)

METODE KONSENTRASI

PEMERIKSAAN TINJA SECARA LANGSUNG TANPA DIAWETKAN

AIR GARAM FAAL 0,85% LARUTAN EOSIN 2% LARUTAN LUGOL 1%

CELLOPHANE COVERED THICK SMEAR TINJA 50-60 mg INKUBATOR 40º C SELAMA ½ JAM

PRESEVERED STAIN FILM

FAUST ‘S IRON HAEMATOXILIN TRICHOME BROOKE AND GOLMAN ‘S PVA FIXATURE MIF FAXATIVE STAIN OF SAPARO AND

LAWLESS

METODE KONSENTRASI PENGENDAPAN/ SEDIMENTATION PENGAPUNGAN/ FLOATATION KOMBINASI

PENGENDAPAN/ SEDIMENTATION SENTRIFUGASI KISTA, TELUR CACING, TROPOSOIT PRINSIP : BJ LARUTAN < BJ PARASIT

SEHINGGA PARASIT TENGGELAM

PENGENDAPAN SEDERHANA TELUR OPERCULUM TINJA 10 gr + 200 CC AIR, ADUK SARING DG KAIN KASA TUNGGU 1 JAM GANTI AIR TUNGGU 1 JAM

SENTRIFUGASI

TELUR SCHISTOSOMA , KISTA PROTOZOA

TINJA 2 gr + 20 CC AIR SARING

PENGAPUNGAN/ FLOATATION BJ LARUTAN > BJ PARASIT, PARASIT

MENGAPUNG LARUTAN GULA, GLYCERINE, ZNSO4, LARUTAN BRINE/ NACL JENUH TELUR NEMATODA USUS

ZINK SULFAT CENTRIFUGAL FLOATATION TELUR CACING YANG TIDAK

BEROPERKULUM, KISTA PROTOZOA, LARVA

331 gr granule ZNSO4 + 1 LT AIR = BJ 1,18 2300 RPM 1 MENIT 3-4 ml LARUTAN ZNSO4

KWANTITATIF

JUMLAH CACING DERAJAT INFEKSI HOOK WORM, ASCARIS LUMBRICOIDES,

TRICHURIS TRICHIURA STOLL’S EGG COUNT TECHNIC

STOOL’S EGG COUNT TECHNIC NAOH 0,1 N 56 ML TINJA 4 GR, 60ML TUNGGU 24 JAM STOOL PIPET = 0,075 ML= 1 TETES AMBIL 2 TETES P TELUR

CARA MENGHITUNG

2 X 0,075 ML = 0,15 ML ADA P TELUR TINJA/ HARI = 75 GRM PENGENCERAN TINJA 60/4= 15 KALI JUMLAH TELUR / ML = 100/15 P TELUR X

15 KALI = 100 P PER HARI = 75 X 100 P CACING = 7500/ JML TELUR YANG

DIKELUARKAN PER HARI

JML TELUR YANG DIKELUARKAN PER HARI TRICHURIS = 5.000/ HARI NECATOR = 9.000/ HARI ASCARIS = 200.000/HARI

PEMBIAKAN TINJA

LARVA HOOKWORM STRONGYLOIDES DGN

TRICHOSTRONGYLUS

PEMBIAKAN DENGAN PASIR PETRI DISK STERIL PASIR STERIL 24 JAM RHABDITIFORM 3-7 HARI FILARIFORM

HARADA MORI METHODE

TEST TUBE CULTURE POLYETHYLENE TUBE

TEST TUBE CULTURE

TABUNG REAKSI YANG PUNYA TUTUP KERTAS SARING 1 MINGGU UNTUK MENDAPATKAN

FILARIFORM

POLYETHYLENE TUBE

KANTONG PLASTIK KERTAS SARING 1 MINGGU UNTUK MENDAPATKAN

FILARIFORM

ANAL SCRAPING DAN ANAL SWAB CACING BETINA ENTEROBIUS

VERMICULARIS GRAVID AKAN BERMIGRASI KE PERIANAL BERTELUR PADA MALAM HARI

ASCARIS KELUAR SPONTAN PROGLOTID KELUAR SECARA SPONTAN:

TAENIA, DIPYLIDIUM AMOEBIASIS CUTIS

TEHNIK ANAL SWAB

ANAL SWAB GRAHAM’S SCOTCH ADHESIVE TAPE

SWAB

ANAL SWAB

UJUNG LIDI DIBUNGKUS SEDIKIT KAPAS KEROKAN PADA DAERAH PERIANAL OLESKAN PADA OBJECT GLASS SATU TETES PZ TUTUP COVER GLASS

GRAHAM’S SCOTCH ADHESIVE TAPE SWAB TONGUE SPATEL KACA BENDA

TONGUE SPATEL

UJUNG TONGUE SPATEL DILEKATI ISOLASI

PERIANAL, PAGI HARI SEBELUM MANDI ISOLASI DIPINDAHKAN PADA KACA

BENDA

KACA BENDA

UJUNG KACA BENDA DILEKATI ISOLASI PERIANAL, PAGI HARI SEBELUM MANDI ISOLASI DIPINDAHKAN PADA KACA

BENDA

PEMERIKSAAN URINE

TRICHOMONAS VAGINALIS SCHISTOSOMA HAEMATOBIUM MIKROFILARIA WUCHERERIA BANCROFTI PADA

CHYLURIA TROPOZOIT ENTAMOEBA HISTOLYTICA LARVA STRONGYLOIDES STERCORALIS CENTRIFUGASI

PEMERIKSAAN SPUTUM

ENTAMOEBA HISTOLYTICA PADA PLEUROPULMONARY AMOEBIASIS

HYDATID CYST TELUR PARAGONIMUS WESTERMANI LARVA STRONGYLOIDES STERCORALIS METODE DIRECT SMEAR

PEMERIKSAAN DARAH

MALARIA FILARIASIS TOXOPLASMOSIS TRYPANOSOMIASIS LEISHMANIASIS

METODE PEM. DRH

HAPUSAN DARAH/ THIN SMEAR TETES TEBAL/ THICK SMEAR KACA BENDA BEBAS LEMAK, KOTORAN UJUNG JARI , TUMIT BAYI, DAUN

TELINGA BAYI STERILKAN DENGAN ALKOHOL

HAPUSAN DARAH

SUDUT 45 º GESER KANAN FIKSASI METHANOL CAT : GIEMSA ATAU HAEMATOXYLIN

TETES TEBAL

20 mm LINGKARAN AIR HEMOLISA CAT

PEMERIKSAAN MIKROFILARIA

PEMERIKSAAN DARAH BASAH MEMBRANE FILTRATION KNOT TECHNIK

PEMERIKSAAN DARAH BASAH SATU TETES DARAH COVER GLASS COVER GLASS DILETAKAN PADA KACA

BENDA

MEMBRANE FILTRATION

1 – 10 cc DARAH DICAMPUR DENGA ANTIKOAGULANT ( CITRAT )

KNOT TECHNIK

2 ml DARAH DICAMPUR DENGAN 10 ml FORMALDEHYDE 2%

CENTRIFUGE 3 menit SEDIMENT DI CAT

BAHAN LAIN

KULIT/ MUCOCUTANEUS OTOT ASPIRASI DUODENUM BIOPSI KELENJAR LIMFE SUPERFISIAL TANAH, DEBU KOTORAN PADA SELA SELA KUKU

KULIT

ENTAMOEBA HISTOLYTICA TORPHO MF ONCHOCERCA VOLVULUS SCABIES

OTOT

LARVA TRICHINELLA CYSTICERCUS SARCOCYSTIS LINDUMANI

ASPIRASI DUODENUM

GIARDIA LAMBLIA STONGYLOIDES STERCORALIS TELUR FASCIOLOPSIS BUSKI PARASIT DI SALURAN EMPEDU

BIOPSI KELENJAR LIMFE SUPERFISIAL WUCHERERIA BANCROFTI BRUGIA MALAYI TOXOPLASMA TRYPANOSOMA LEISHMANIA