pembahasan protein okay
Post on 23-Jun-2015
915 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DATA DAN HASIL PENGAMATAN
Sampel uji Jenis uji Hasil pengamatan
Albumin 2% Uji ninhidrinTerbentuk larutan jernih
berwarna ungu (+)
a. Albumin 2%
b. UreaUji biuret
a. Terbentuk larutan jernih
berwarna ungu (+)
b. Terbentuk larutan jernih
berwarna ungu pucat (+)
c. Albumin 2%
d. FenolUji xantoprotenat
a. Tidak terbentuk warna
kuning tua (-)
b. Terbentuk warna orange
(+)
Albumin 2% Uji millonTidak terbentuk warna merah
(-)
PEMBAHASAN
Protein merupakan unit penyusun utama tubuh. Protein juga merupakan
suatu polimer yang mempunyai monomer suatu asam amino. Asam amino sendiri
merupakan senyawa kimia yang mengandung 2 gugus fungsi yang berbeda. Maka
dari itu reaksi identifikasi suatu protein tidak jauh dari reaksi kedua gugus fungsi
tersebut
Pada berbagai uji kualitatif yang dilakukan terhadap beberapa macam
protein, semuanya mengacu pada reaksi yang terjadi antara pereaksi dan
komponen protein, yaitu asam amino tentunya. Beberapa asam amino mempunyai
reaksi yang spesifik pada gugus R-nya, sehingga dari reaksi tersebut dapat
diketahui komponen asam amino suatu protein.
Percobaan uji protein secara kualitatif dilakukan terhadap beberapa
macam protein, semuanya mengacu pada reaksi yang terjadi antara pereaksi dan
komponen protein, yaitu asam amino tentunya. Beberapa asam amino mempunyai
reaksi yang spesifik pada gugus R-nya, sehingga dari reaksi tersebut dapat
diketahui komponen asam amino suatu protein. Percobaan uji protein dengan
menggunakan pereaksi ninhidrin termasuk kedalam salah satu uji yang umum
sifatnya karena semua protein yang sedikitnya mengandung satu gugus karboksil
dan gugus asam amino bebas (asam α-amino) bereaksi dengan ninhidrin
( triketohidrindenahidrat )menghasilkan CO2, NH3, dan aldehid beratom C
kurang satu dari jumlah semula.
Reaksi : RCH (NH) COOH → R CHO + NH3 +CO2
Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru ungu. Protein
yang mengandng sedikitnya satu gugus karboksil dan gugus asam amino bebas
akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk persenyawaan berwarna. Uji ini
bersifat umum untuk semua asam amino, dan menjadi dasar penentuan kuantitatif
asam amino.
Pada uji xantropoteat larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-
hati ke dalam larutan protein yang akan diuji. Setelah tercampur terjadi endapan
putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi
ialah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Reaksi ini
positif untuk protein yang mengandung tirosin, fenilalanin dan triptofan. Warna
yang terbentuk dalam uji ini disebabkan oleh nitrasi inti benzene oleh asam nitrat
pekat. Reksi ini memberikan turunan nitro benzene berwarna kuning tua.pada
percobaan karena ditambahkan dengan larutan yang bersifat basa yaitu NaOH 10
% warna larutan berubah menjadi warna orange. Uji ini menjadi khas untuk asam-
asam amino yang mengandung inti benzene. Pada percobaan sampel memberikan
hasil negative Karena memberikan hasil uji dengan warna larutan tidak
berwarna.Hal ini disebabkan karena pada gelatin tidak mengandung tirosin.
Pada uji protein dengan menggunakan pereaksi biuret ditandai dengan
perubahan warna larutan ungu violet dalam larutan basa. Senyawa biuret
dihasilkan dengan cara memanaskan urea di atas penagas air. Reaksi uji biuret ini
memberikan hasil yang positif akibat pembentukan senya kompleks Cu 2+ gugus
CO dan NH dari suatu rantai peptide dalam suasana basa.Dipeptida dari asam-
asam amino histidin, serin, dan treonin tidak memberikan reaksi untuk uji biuret.
Pada percoban larutan sampel yang memberikan hasil uji positif karena
mempunyai gugus -CO dan -NH pada molekulnya.
Kesimpulan
Protein dan asam amino memberikan reaksi yang bersifat khas, bukan
hanya bagi gugus amino dan gugus karboksil bebas, tetapi juga bagi gugus R yang
terkandung di dalamnya. Protein dapat bereaksi dengan pereaksi-pereaksi lain
seperti juga asam amino yang menjadi penyusunnya.
Berdasarkan hasil percobaan sample mengandung senyawa kompleks Cu
gugus –CO dan –NH dari rantai peptida dalam suasana basa. , tidak mengandung
asam amino yang berinti benzene, dan tidak mengandung tirosin.
Daftar Pustaka
Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya. Erlangga, Jakarta
Girindra, A. 1986. Biokimia I. Gramedia, Jakarta.
Lehninger.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Penerjemah : Maggy Thenawijaya. Jakarta,
Erlangga
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
top related