pemantauan pemutihan karang (coral bleaching)

Post on 21-Jun-2015

2.953 Views

Category:

Self Improvement

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Pemutihan karang (menjadi pudar atau berwarna putih salju) terjadi akibat berbagai tekanan, baik secara alami maupun karena manusia, yang menyebabkan degenerasi atau hilangnya zooxanthellae pewarna dari jaringan karang. Dalam keadaan normal, jumlah zooxanthellae berubah sesuai dengan musim sebagaimana penyesuaian karang terhadap lingkungannya (Brown et al. dalam Westmacott et al., 2000)Pemutihan dapat menjadi sesuatu hal yang biasa di beberapa daerah. Selama peristiwa pemutihan, karang kehilangan 60 – 90% dari jumlah zoooxanthellae-nya dan zoooxanthellae yang masih tersisa dapat kehilangan 50 -80% dari pigmen fotosintesisnya (Glynn dalam Westmacott et al., 2000). Ketika penyebab masalah itu disingkirkan, karang yang terinfeks dapat pulih kembali dan jumlah zoooxanthellae akan kembali normal, tergantung dari durasi dan tingkat gangguan lingkungan. Gangguan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kematian sebagian atau keseluruhan tidak hanya kepada individu koloni tetapi juga terumbu karang secara luas.

TRANSCRIPT

Pemutihan Karang

Disusun oleh:Yayasan TERANGI

Pengertian Peristiwa putihnya karang (menjadi pudar

atau berwarna putih salju) yang disebabkan degenerasi atau hilangnya zooxanthellae pewarna dari jaringan karang.

Dampak Pemutihan

•Koloni karang menjadi rapuh •Terjadi dominansi alga

Hilangnya habitat bagi biota laut lain

Menurunnya pendapatan di sektor wisata.

Berkurangnya produksi perikanan

Bagaimana terjadinya Coral Bleaching/Pemutihan Karang? Penelitian lebih lanjut

Dalam kasus tekanan termal, kenaikan suhu mengganggu kemampuan zooxanthellae untuk berfotosintesis, dan dapat memicu produksi kimiawi berbahaya yang merusak sel-sel mereka.

Penyebab pemutihan: tingginya suhu air laut yang tidak

normal, tingginya tingkat sinar ultraviolet, kurangnya cahaya, tingginya tingkat kekeruhan dan

sedimentasi air, kadar garam yang tidak normal dan

polusi.

Menurut Setiasih dalam McAllister (2005), terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan terumbu karang terhadap pemutihan, yaitu:

Faktor yang menurunkan suhu (upwelling lokal dan jarang yang dekat ke kolom laut dalam)

Faktor yang meningkatkan pergerakan air dan menghanyutkan zat-zat kimia yang berbahaya (selat yang sempit, arus kencang, channel/saluran, dan lain-lain)

Faktor yang mengurangi tingkat pemaparan terhadap radiasi cahaya (bayangan dari pegunungan di atas hamparan karang, kekeruhan air, dan lain-lain)

Faktor yang mengindikasikan potensi pra-adaptasi terhadap suhu dan tekanan lain (daerah yang terpapar pada suhu bervariasi, karang yang secara regular terpapar pada saat pemukaan air laut surut, sejarah kesintasan dari pemutihan karang, dan lain-lain)

Faktor yang mengindikasikan potensi penyembuhan yang kuat (larva karang yang melimpah dan tingkat perekrutan larva yang tinggi)

Faktor yang meningkatkan transpor larva ke daerah tersebut (adanya hubungan yang baik ke sumber larva)

Faktor yang meningkatkan kondisi yang baik bagi perekrutan larva (struktur komunitas yang beragam adan adanya pengelolaan yang efektif).

Bagaimana cara memantau pemutihan karang? Cara pengamatan pemutihan karang

dapat dikombinasikan dengan metode survei terumbu karang lain seperti Manta Tow, LIT. dan Reef Check (Azhar dkk., 2003).

Tujuan Pemantauan: Mendokumentasikan pemutihan karang

dan memantau kesehatan karang Menduga dan meningkatkan pemahaman

terhadap pemutihan karang dan dampaknya

Melakukan respons pengelolaan apabila terjadi pemutihan karang, misalnya mitigasi terhadap dampak sosio-ekonomi

Alat-alat yang dibutuhkan : Peta lokasi Masker, snorkel dan fins Rol meter (100 meter) Papan tulis bawah air Pinsil Pelampung Perahu Kompas/GPS Transek permanen.

Prosedur dan Proses Pelaksanaan

Tentukan lokasi terumbu karang yang akan disurvei (dengan tanda permanen atau dengan transek sepanjang 100 meter)

Transek dipasang sejajar garis pantai pada kedalaman 2 - 6 m, dan pada kedalaman 10 m bila menggunakan scuba

Berenang sepanjang transek Duga persentasi karang hidup Duga persentasi karang yang mengalami pemutihan Duga tingkat pemutihan Catat semua data dan informasi dalam lembar data

pengamatan Untuk tingkat koloni, karang dapat diberi tag (tanda)

Prosedur dan Proses Pelaksanaan

Tentukan lokasi terumbu karang yang akan disurvei (dengan tanda permanen atau dengan transek sepanjang 100 meter)

Transek dipasang sejajar garis pantai pada kedalaman 2 - 6 m, dan pada kedalaman 10 m bila menggunakan scuba

Berenang sepanjang transek Duga persentasi karang hidup Duga persentasi karang yang mengalami pemutihan Duga tingkat pemutihan Catat semua data dan informasi dalam lembar data

pengamatan Untuk tingkat koloni, karang dapat diberi tag (tanda)

Lembar Kerja Pemantauan Pemutihan KarangPenilaian Tingkat Koloni Nama lokasi: No. Transek: Tgl: Kejernihan Horisontal: (seberapa jauh

jarak pandang ke depan) Kota/Propinsi: Koordinat GPS: (awal & akhir) Pengamat: Kedalaman:

Transisi Life form Tingkat Pemutihan * (bila terjadi)

Keterangan Tambahan

* Kategori tingkat pemutihan untuk koloni:

Kategori Deskripsi

0 Tidak ada pemutihan

1 Pemutihan hanya pada permukaan/ujung karang

2 Koloni memucat tapi belum putih

3 Keseluruhan karang putih total

4 Keseluruhan karang mengalami pemutihan dan sebagian mati

5 Seluruh koloni baru saja mati (ditumbuhi alga)

Setelah dilakukan pengamatan dan pengolahan data, akan didapat persentase (seperti pada LIT) tutupan karang yang memutih (bila ada).

Kategori tingkat pemutihan untuk lokasi:

Kategori Persentase Deskripsi Penilaian visual

- 1 Tingkatan pemutihan tidak diketahui

0 <1 Pemutihan tidak terjadi Pemutihan sangat jarang, karang-karang yang mengalami pemutihan tersebar (satu atau dua koloni per penyelam/transek)

1 1 – 10 Pemutihan tidak parah Terdapat karang-karang yang mengalami pemutihan tapi jarang, dan sebagian besar tidak mengalami pemutihan

2 10 – 50 Pemutihan moderat Karang-karang yang mengalami pemutihan banyak tapi kurang dari setengah jumlah karang

3 50 – 90 Pemutihan parah Sebagian besar karang-karang mengalami pemutihan

4 > 90 Pemutihan sangat parah

Karang-karang yang mengalami pemutihan mendominasi, keseluruhan terumbu terlihat putih

Daftar Acuan: Azhar, I., H. Tioho & B. Pratasik. 2003. Panduan metode

pemantauan wilayah pesisir oleh FORPPELA (1). Proyek Pesisir, Jakarta: 124 hlm.

English, S., C. Wilkinson & V. Baker. 1994. Survey manual for tropical marine resources. AIMS, Townsville:

xii + 368 pp McAllister, D. & A. Ansula. 2005. Selamatkan terumbu

karang Indonesia: Buku panduan pelestarian terumbu karang. Terj. dari Save our coral reefs: A coral reef care manual. Oleh: Razak, T.B. & K.L.M.A. Simatupang. Yayasan Terangi, Jakarta: xix + 113 hlm.

Westmacott, S., Teleki, K., Wells, S. dan West. J.M. (2000) Pengelolaan terumbu karang yang telah memutih

dan rusak kritis. IUCN, Gland, Switzerland and Cambrigde, UK. Vii + 36 pp.

MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI

top related