mengenal terumbu karang dengan coral finder

3
Beginer Subhan | Mengenal Terumbu Karang dengan Coral Finder Copyright Beginer Subhan [email protected] http://beginersubhan.staff.ipb.ac.id/2018/06/11/mengenal-terumbu-karang-dengan-coral-finder/ Mengenal Terumbu Karang dengan Coral Finder September 4, 2014 Bali, Ekuatorial – Sepuluh meter di bawah laut Tulamben, Bali, Jumat (29/8) lalu. Pemandangannya lumrah, di kedalaman beberapa turis asing sudah menyelam pantai timur laut Bali itu sejak pagi. Tetapi sekelompok penyelam tampak sibuk mengelilingi terumbu karang dan semuanya memegang Coral Finder. Alat di tangan mereka itu adalah sebuah alat bantu berbentuk buku dari bahan tahan air setebal 34 halaman. Buku itu merupakan panduan untuk mengenali karang dari genusnya, dan baru beberapa kali diujicoba di perairan Indonesia. Sebagai buku identifikasi yang lumayan baru, Coral Finder diklaim sukses mengidenfikasi hampir 80 genus karang keras di perairan Asia-Pasifik. Untuk mempermudah kerja para penyelam buku itu dilengkapi skala untuk mengukur panjang lebarnya terumbu, ada pula pensil bawah air untuk mencatat hasil identifikasi dan temuan lain yang pentinga dan sebuah kaca pembesar untuk membedakan beberapa genus terumbu karang yang memiliki kemiripan penampakan. Tapi yang paling penting dari buku itu adalah foto-foto genus terumbu karang yang menghiasinya, yang disusun secara sistematis dalam tabel. Foto yang terdiri dari 83 genus karang di kawasan Indo-Pasfik itulah yang menjadi kunci identifikasi dengan cara mencocokkannya dengan terumbu karang yang dijumpai di perairan. Bila ingin memulai idenfitikasi, halaman pertama Coral Finder mengharuskan para pengamat menentukan bentuk hidup karangnya, dapat berupa bercabang atau branching, berbentuk tak tentu dikenal sebagai meander, atau padat, tipis dan mengerak, soliter, karang dengan polip yang menjulur pada siang hari, kolumnar, ataukah karang berbentuk renda serta pipa. Bila koral yang ditemui, misalnya berbentuk branching, maka identifikasi tak selesai hanya sampai situ, karena Coral Finder dapat memberikan informasi lebih detil. Dalam grup kunci branching, bisa diperiksa apakah karang itu memiliki koralit aksial atau tidak. Koralit adalah satuan tempat hidup individu hewan karang yang berbentuk seperti mangkuk. Saya menemukan pada ujung-ujung percabangan utama karang ini nampak koralit aksial. Ciri-ciri ini sesuai benar dengan ciri pada page 1 / 3

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengenal Terumbu Karang dengan Coral Finder

Beginer Subhan | Mengenal Terumbu Karang dengan Coral FinderCopyright Beginer Subhan [email protected]://beginersubhan.staff.ipb.ac.id/2018/06/11/mengenal-terumbu-karang-dengan-coral-finder/

Mengenal Terumbu Karang dengan Coral Finder

September 4, 2014

Bali, Ekuatorial – Sepuluh meter di bawah laut Tulamben, Bali, Jumat (29/8) lalu.Pemandangannya lumrah, di kedalaman beberapa turis asing sudah menyelampantai timur laut Bali itu sejak pagi. Tetapi sekelompok penyelam tampak sibukmengelilingi terumbu karang dan semuanya memegang Coral Finder. Alat di tanganmereka itu adalah sebuah alat bantu berbentuk buku dari bahan tahan air setebal34 halaman. Buku itu merupakan panduan untuk mengenali karang dari genusnya,dan baru beberapa kali diujicoba di perairan Indonesia.

Sebagai buku identifikasi yang lumayan baru, Coral Finder diklaim suksesmengidenfikasi hampir 80 genus karang keras di perairan Asia-Pasifik. Untukmempermudah kerja para penyelam buku itu dilengkapi skala untuk mengukurpanjang lebarnya terumbu, ada pula pensil bawah air untuk mencatat hasilidentifikasi dan temuan lain yang pentinga dan sebuah kaca pembesar untukmembedakan beberapa genus terumbu karang yang memiliki kemiripanpenampakan. Tapi yang paling penting dari buku itu adalah foto-foto genusterumbu karang yang menghiasinya, yang disusun secara sistematis dalam tabel.Foto yang terdiri dari 83 genus karang di kawasan Indo-Pasfik itulah yang menjadikunci identifikasi dengan cara mencocokkannya dengan terumbu karang yangdijumpai di perairan.

Bila ingin memulai idenfitikasi, halaman pertama Coral Finder mengharuskan parapengamat menentukan bentuk hidup karangnya, dapat berupa bercabang atau branching, berbentuk tak tentu dikenal sebagai meander, atau padat, tipis danmengerak, soliter, karang dengan polip yang menjulur pada siang hari, kolumnar,ataukah karang berbentuk renda serta pipa.

Bila koral yang ditemui, misalnya berbentuk branching, maka identifikasi tak selesaihanya sampai situ, karena Coral Finder dapat memberikan informasi lebih detil.Dalam grup kunci branching, bisa diperiksa apakah karang itu memiliki koralit aksialatau tidak. Koralit adalah satuan tempat hidup individu hewan karang yangberbentuk seperti mangkuk. Saya menemukan pada ujung-ujung percabanganutama karang ini nampak koralit aksial. Ciri-ciri ini sesuai benar dengan ciri pada

page 1 / 3

Page 2: Mengenal Terumbu Karang dengan Coral Finder

Beginer Subhan | Mengenal Terumbu Karang dengan Coral FinderCopyright Beginer Subhan [email protected]://beginersubhan.staff.ipb.ac.id/2018/06/11/mengenal-terumbu-karang-dengan-coral-finder/

genus Acropora.

Ternyata, semua karang genus Acropora memiliki koralit aksial sebagai karakterkuncinya. Hari itu, dari hasil identifikasi beberapa belas penyelam di sekitarperairan Tulamben, menunjukkan setidaknya terdapat karang dari genus Acropora,Pocillopora, Platygyra, Lobophyllia, Oulophyllia, Goniastrea, Cyphastrea, Leptastrea,Montastrea dan Merulina.

“Pada akhir pelatihan Coral Finder sebelumnya di Wakatobi, Berau, dan KepulauanSeribu, sebagian besar peserta dapat mengidentifikasi 80 persen genus karangdengan benar” kata Rizya Ardiwijaya, Conservation Science Specialist TNC bidangterumbu karang sekaligus mentor dan koordinator pelatihan saat itu.

Coral Finder diciptakan oleh Russell Kelley, ahli komunikasi sains dari UniversitasJames Cook, Australia. Ia memaparkan munculnya ide pembuatan Coral Finderberawal dari terbitnya buku Corals of the World oleh J.N.E. Veron. Buku tersebutsudah diterbitkan sebanyak tiga volume pada tahun 2000. Ia menyatakan bahwakarya itu sangat gemilang dan segalanya akan berbeda, sehingga ia merasa setelahpenerbitan buku itu dan di masa depan akan lebih mudah untuk memahamiterumbu karang.

Namun, Russell sangat kecewa setelah lima tahun berselang, karang dan terumbukarang masih merupakan sesuatu yang misterius bagi kebanyakan orang. “Sayakemudian menyadari ini bukan permasalahan saintifik, ini masalah komunikasi.Saya mengambilnya sebagai tantangan untuk membuat Corals of the World lebihmudah untuk digunakan dan dipelajari. Jadi, Coral Finder adalah respon untukpenyelarasan dengan Corals of the World,” ungkapnya.

Sebelumnya, para pengamat terumbu karang melakukan identifikasi hanyaberdasarkan ingatan. Biasanya ingatan berasal dari buku atau foto yang diambil dilapangan. Kemudian dicocokkan dengan yang ada di buku. Hal seperti itu juga yangdikatakan oleh Beginer Subhan, pengajar Institut Pertanian Bogor (IPB) yangberkecimpung dalam penelitian terumbu karang.

page 2 / 3

Page 3: Mengenal Terumbu Karang dengan Coral Finder

Beginer Subhan | Mengenal Terumbu Karang dengan Coral FinderCopyright Beginer Subhan [email protected]://beginersubhan.staff.ipb.ac.id/2018/06/11/mengenal-terumbu-karang-dengan-coral-finder/

“Saat era kamera digital identifikasi dilakukan pada foto, tapi waktu belum adakamera digital identifikasi berdasarkan ingatan dan ilmu saja. Artinya tidak semuaorang mampu sampai genus. Identifikasi ya sampai lifeform (bentuk fisik) saja,”terang Subhan. Harga alat idenfitikasi itupun tak tergolong mahal untuk parapenyelam atau fotografer bawah laut profesional, yaitu sekitar 80 Dolar Australiaatau kira-kira Rp 880 ribu.

Namun, identifikasi pada foto membuat pengamat tidak dapat mengkonfirmasilangsung ciri-ciri tiga dimensi pada karang. Kini penggunaan Coral Findermemungkinkan konfirmasi dilakukan sekaligus pengambilan foto dan pengecekansilang dalam bukunya.

Keunggulan Coral Finder juga diakui oleh salah satu peserta pelatihan dari DinasKelautan dan Perikanan Kabupaten Kupang Muhammad Hilmi. Selama ini iamengaku tidak tahu genus karang, tetapi sekarang bisa lebih mudahmengidentifikasinya, karena menggunakan Coral Finder.

“Dulu saya pikir Porites itu bentuknya hanya masif saja, ternyata ada juga yangbercabang. Dan antara genus karang juga ternyata banyak yang mirip,” ujarnyasaat berbincang usai pelatihan dilakukan. Ratih Rimayanti ( ekuatorial.com)

page 3 / 3