pelatihan terprogram i
Post on 12-Jan-2016
93 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PELATIHAN TERPROGRAM I
PENYUSUNAN PERENCANAAN SEKOLAH
RKS (RKJM, RKT, RKAS)TH.PELAJARAN 2012/2013
WILAYAH BINAAN KABUPATEN BOYOLALIBoyolali, 3 Juli 2012
TARGET PELATIHANTim Pengembang Sekolah
mampu:
1. Memahami penyusunan RKS
2. Menyusun RKS paling lambat akhir Juli
3. Mengesahkan RKS awal Agustus
4. Melaksanakan RKS dengan transparan dan akuntabel
5. Mengevaluasi dan menyusun laporan sesuai ketentuan
Sesi 1
Pengantar PenyusunanRKS/M dan RKT
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan… latar belakang penyusunan RKS/M
dan RKT; dasar hukum penyusunan RKS/M
dan RKT; prinsip penyusunan RKS/M dan
RKT; dan alur dan proses penyusunan
RKS/M dan RKT.
Pokok Bahasan
1. Latar belakang penyusunan RKS/M dan RKT.
2. Dasar-dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKT.
3. Prinsip-prinsip penyusunan RKS/M dan RKT.
4. Alur dan proses penyusunan RKS/M dan RKT.
Latar Belakang
Kebijakan MBS
Program BOS
RKS/M & RKT
Program Wajar
Pentingnya Penyusunan RKS/M
1.Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi sekolah/madrasah;
2.20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang pendidikan;
3.Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat sekolah/madrasah;
4.Sebagian besar sekolah/madrasah belum menyusun/memiliki dokumen RKS/M dan RKT.
Apakah RKS/M itu?
Proses menentukan tindakan masa depan (4 tahun) sekolah/madrasah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memper-hitungkan ketersediaan sumber daya.
Dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah/madrasah di masa depan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang telah ditetapkan.
Tujuan Penyusunan RKS/M1.Menjamin agar tujuan dan sasaran
sekolah/madrasah dapat dicapai;
2.Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/madrasah;
3.Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/ madrasah, Disdik Kab/Kota/Provinsi, dan antar waktu;
4.Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan;
5.Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat;
6.Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.
Latihan 2.1.1.
Gunakan Lembar Kerja
Pemetaan Dasar Hukum RKS/M
Dasar Hukum 1.UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1.
2.PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1.
3.PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51.
4.PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
5.Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
PP No. 19/2005 (Pasal 53 ayat 1):
“Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun”
Permendiknas No. 19/2007 menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah wajib membuat:
1.Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.
2.Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah.
Prinsip-Prinsip Penyusunan RKS/M
1.Terpadu, mencakup keseluruhan program.
2.Multi tahun, mencakup periode 4 tahun.
3.Multi sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.
4.Berbasis kinerja, memiliki indikator yg jelas.
5.Partisipatif, melibatkan berbagai unsur.
6.Integrasi pendidikan karakter bangsa.
7.Sensitif terhadap isu gender.
8.Responsif terhadap keadaan bencana.
9.Pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi.
Latihan 2.1.2.
Penerapan Prinsip-prinsip
Penyusunan RKS/M
Alur Penyusunan RKS/M
PERSIAPAN• Pembentukan Tim Pengembang Sekolah/Madrasah (TPS/M).• Pembekalan/ Orientasi TPS/M.
PENYUSUNAN RKS/M• Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Saat Ini.• Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah yang Diharapkan.
• Menyusun Program, Kegiatan dan Indiktr Kinerja.
• Menyusun Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah.
• Menyusun RKT & • RKAS/M.
PENGESAHAN • Penyetujuan oleh rapat dewan pendidik• Pengesahan oleh pihak berwenang• Sosialisasi kepada pemangku kepentingan
Proses Penyusunan RKS/M
Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah saat ini)
Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
Menetapkan Program dan Kegiatan
Merumuskan Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah
Merumuskan RKTS/M dan RKAS/M
Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS
BAB.I PENDAHULUAN (A.Latar Belakang, B.Tujuan, C.Sasaran, D.Manfaat, E.Dasar Hukum, F.Sistematika).
BAB.II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI (A. Melakukan EDS/M, B. Membandingkan hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah, C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah)
BAB.III IBENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN YANG DIHARAPKAN (A. Visi Sekolah, B.Misi Sekolah C. Tujuan Sekolah, D. Sasaran dan Indikator Kinerja)
Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS/MBAB.IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN
INDIKATOR KINERJA (A. Merumuskan Program Kerja dan Penanggung jawabnya, B. Merumuskan Kegiatan, Indikator Kinerja, dan jadwal kegiatan ).
BAB.V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH (A. Menyusun Rencana Anggaran Belanja Sekolah: 1. Menghitung biaya satuan 2. Menghitung rencana biaya program, B. Menyusun Rencana Pendapatan Sekolah C. Menyesuaikan Rencana Belanja dan Pendapatannya serta mempelajari regulasi penggunaannya)
Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS/MBAB.VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS (A. Menetapkan
rencana kerja tahunan: 1. Menetapkan program/kegiatan strategis 2. Menetapkan kegiatan operasional 3. Menetapkan jadwal Rencana Kerja Tahunan Sekolah, B. Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah: 1. Menghtung biaya operasional, 2. Menghitung rencana belanja dan pendanaan program dan kegiatan operasional, 3. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
BAB.IPENDAHULUANA.Latar Belakang B.Tujuan C.SasaranD.Manfaat E.Dasar Hukum F.Sistematika
A.Latar Belakang1. Pentingnya program wajib belajar direncanakan
dalam RKS/RKT
2. Pentingnya BOS mendukung rencana kegiatan sekolah (operasional, pengembangan sarana, akademik/non, dll)
3. Pentingnya pengelolaan sekolah dengan MBS (semua stakeholder sekolah aktif sesuai fungsi dan tugas masing-masing
4. Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi sekolah/madrasah;
5. 20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang pendidikan;
6. Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat sekolah/madrasah;
7. Sebagian besar sekolah/madrasah belum menyusun/memiliki dokumen RKS/M dan RKT
8. …………
B.Tujuan1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/
madrasah dapat dicapai;2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/
madrasah;3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu;
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/ madrasah dan masyarakat;
6. Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/ madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.
C.Sasaran1. Tersusunnya rencana kerja jangka
menengah empat tahunan yakni Rencana Kerja Sekolah (RKS)
2. Tersusunnya rencana kerja jangka pendek tahunan untuk pedoman operasional pengelolaan sekolah yakni Rencana Kerja Tahunan (RKT)
3. Tersusunnya pedoman penganggaran sekolah untuk pembeayaan kegiatan dalam jangka waktu satu tahun yakni Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) atau Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
D.Manfaat
1.Pedoman pengelolaan kegiatan sekolah jangka menengah (4 tahunan);
2.Pedoman operasional pengelolaan sekolah jangka pendek ( tahunan);
3.Ukuran target keberhasilan kinerja pengelolaan kegiatan sekolah jangka menengah dan pendek;
4.Bahan dasar evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan kegiatan sekolah;
5.………
E.Dasar Hukum1.UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1.
2.PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1.
3.PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51.
4.PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
5.Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6.Permendiknas Nomor 60 Tahun 2011 tenatng Larangan Pungutan Biaya Pendidikan SD dan SMP
7.dst
F.Sistematika
Halaman JudulHalaman PengesahanKata PengantarDaftar IsiBAB.I PENDAHULUANBAB.II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INIBAB.III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN
YANG DIHARAPKANBAB.IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN
INDIKATOR KINERJABAB.V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA
MENENGAHBAB.VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS Lampiran
• Tanya Jawab dan
Kesimpulan
BAB.II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH/MADRASAH SAAT INI A. Melakukan EDS/M B. Membandingkan hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
Langkah Menentukan Kondisi Saat ini:
A. Melakukan EDS/M.
B. Membandingkan hasil EDS/M
dengan Acuan Standar
Sekolah/Madrasah.
C. Merumuskan Tantangan
Sekolah/Madrasah.
A. Melakukan EDS/M
Untuk menetapkan kondisi saat ini, sekolah/madrasah perlu melakukan evaluasi diri didasarkan pada SNP dan/ atau SPM
Evaluasi diri bisa menggunakan berbagai alat evaluasi diri, misalnya dengan menggunakan instrumen (EDS/M) yang dijelaskan dalam Sesi tentang EDS/M
Tujuannya adalah untuk melihat gambaran yang jelas tentang situasi sekolah/madrasah saat ini.
Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan kinerja sekolah/madrasah misalnya, bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian yang mengalami penurunan.
Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah
Pengelolaan sekolah/madrasah pada dasarnya bertujuan untuk mencapai SNP. Dalam penyusunan RKS/M, data dan informasi yang dikumpulkan melalui instrumen EDS/M perlu disimpulkan.
Penyimpulan dilakukan dengan dua cara:
1. Membandingkan kondisi nyata/terkini dengan SPM dan/atau SNP. Pembandingan kondisi nyata dengan SPM dan/atau SNP dimaksudkan untuk mengetahui apakah sekolah/madrasah masih belum memenuhi SPM, sudah memenuhi SPM, sudah memenuhi SNP, atau bahkan sudah melampaui SNP.
2. Dengan melihat data hasil EDS/M yang masih perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Dalam hal ini, kesimpulan dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang spesifik (mencantumkan data), fokus (menunjukkan indikator), dengan tidak mencantumkan alasan/harapan.
B. Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan Standar
Sekolah/MadrasahNo
StandarIndikator
Kondisi Saat Ini (Hasil EDS/M)
Standar Acuan Sekolah/Madrasah
Kesimpulan
11.1.1
ISIPengembangan kurikulm sekolah menggunakan panduan yang disusun BSNP
Kurikulum memuat 5 Kelompok Mapel Kurikulum menerapkan 7 Prinsip Pengembangn Kurikulum menerapkan 7 Prinsip Pelaksanaan Belum memiliki TPKBelum melibatkan TPKBelum mereview krklm/thKrklm blm dissialisasikn
Kurikulum memuat 5 Kelompok Mapel Kurikulum mnerapkn 7 Prinsp Pngmbangn Kurikulum mnerapkn 7 Prnsip Pelaksanaan Memiliki TPKMelibatkan TPKMereview krklm/thKrklm dissialisasikn
Belummemenuhi SNP
5
5.1.3
SARPRASekolah memenuhi standr alat dan sumbel trmsk buku pelajaran
Rasio buku : murid untuk mapel matematika kelas 5 adalah 1:2.
Rasio buku : murid untuk mapel BI, IPA dan IPS kelas 5 adalah 1:1
a) 1:1 untuk BI, Matematika, IPA, IPS (SPM)
b) 1:1 untuk semua mapel (SNP)
Belum memenuhi SPM maupun SNP
Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
Tantangan sekolah/madrasah merupakan kesenjangan kondisi nyata sebagai hasil EDS/M dengan kondisi yang diharapkan.
Tantangan utama diklarifikasi dengan melakukan pembandingan nilai/tahapan hasil EDS/M dengan SPM dan/atau SNP.
Tantangan sekolah/madrasah sebaiknya dirumuskan secara spesifik:
– Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja;
– Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja; apakah semua guru mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya;
– Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi, buku pegangan peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.
C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
NoStandar Indikator
Kondisi Saat Ini (Hasil EDS/M)
Standar Acuan Seklah/Mdrasah
Tantangan
3
3.1.1SKLPeserta dik memperlihatkan kema juan lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
Prestasi UASBN/UN sekolah/ madrasah berpredikat cukup (6,10)
a) < 5,49 (kurang)
b) 5,50 – 6,49 (cukup)
c) 6,50 – 7,49 (memuaskan)
d) 7,50 – 10,00 (sangat memuaskan)
Menaikka rata-rata UN sebe sar 1,39 (dari 6,10 menjadi 7,49)
55.1.3
SARPRA
Sklh meme nuhi standr alat dan sumbel trmsk buku pelajaran
Rasio buku : murid untuk mapel matematika kelas 5 adalah 1:2.
Rasio buku : murid mapel BI, IPA dan IPS kelas 5 adalah 1:1
a) 1:1 untuk BI, Matematika, IPA,IPS(SPM)
b) 1:1 untuk semua mapel (SNP)
Memenuhirasio bukumatematika 1:1 atau semua mpel 1:1
Tanya Jawab dan Kesimpulan
BAB. IIIIDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH/MADRASAH YANG DIHARAPKAN A. Visi Sekolah, B.Misi Sekolah C. Tujuan Sekolah, D. Sasaran dan Indikator Kinerja
Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
1. Seperti apa seharusnya sekolah/madrasah ini empat tahun mendatang?
2. Sesuai dengan harapan sekolah/madrasah dan para pemangku kepentingan.
3. Apa yang dianggap penting oleh sekolah/ madrasah dan para pemangku kepentingan, dan apa yang menjadi perhatian mereka dalam kinerja sekolah/madrasah?
Langkah Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
A. Merumuskan visi sekolah/madrasah.
B. Merumuskan misi sekolah/madrasah.
C. Merumuskan tujuan sekolah/madrasah.
D. Menentukan sasaran dan indikator kinerja sekolah/madrasah.
Apakah Visi Sekolah/Madrasah Itu?1.Gambaran apa yang diinginkan
sekolah/ madrasah di masa depan.
2.Dikembangkan sesuai dengan keinginan atau cita-cita sekolah/madrasah dengan tetap berkepribadian Indonesia.
3.Mengacu kondisi lingkungan sekolah/madrasah dan daerah, tujuan pendidikan dasar dan pendidikan nasional.
4.Mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat sekolah/madrasah.
Tahap Merumuskan Visi Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007) 1. Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang
2. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan
3. Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/ madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional.
4. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah.
5. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
6. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
Rambu-rambu Perumusan Visi1.Mengacu kepada landasan filosofis bangsa,
UUD, dll. yang bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia.
2.Memiliki indikator pengembangan prestasi akademik dan non akademik.
3.Berkepribadian, nasionalisme, budaya nasional Indonesia.
4.Perkembangan era global.5.Perkembangan IPTEK.6.Dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan.7.Sesuai konteks daerah, sekolah/madrasah,
visi yayasan.8.Belum operasional.9.Menggambarkan harapan masa datang.
Contoh: A. Visi Sekolah/Madrasah:
“Terwujudnya lulusan, berakhlak mulia yang berkualitas, kompetitif
dan”Indikator:1. Terpuji dalam akhlak2. Unggul dalam mutu3. Sehat dalam berkompetisi
Merumuskan Misi
• Adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi.
• Bentuk layanan utama yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.
• Menggunakan kalimat ’tindakan’ dan bukan ’keadaan’ sebagaimana pada rumusan visi.
Contoh: B. Misi Sekolah/Madrasah 1. Menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan sikap
amaliah yang berlandaskan agama 2. Menumbuhkan semangat belajar 3. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran aktif,
kreatif, efektif, dan menarik sehingga peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
4. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan daya saing yang sehat kepada seluruh warga sekolah baik prestasi akademik maupun non akademik.
5. Menata lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah.
6. Mendorong, membantu dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minatnya sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal dan memiliki daya saing yang tinggi.
Merumuskan Tujuan
Tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya merupakan langkah untuk mewujudkan misi sekolah/madrasah dalam jangka waktu tertentu.
Rumusan Tujuan Sekolah/Madrasah(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
1. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (4 tahunan);
2. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat;
3. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah;
4. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
5. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
Contoh : C. Tujuan Sekolah /Madrasah
Tahap I (2011/12– 2014/15) 1.Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum,
Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) pada seluruh warga sekolah.
2.Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah (zhuhur) di madrasah.
3.Meningkatkan nilai rata-rata UN secara berkelanjutan.
4.Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu bersaing di tingkat provinsi dan nasional.
5.Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di sekolah atau perguruan tinggi yang baik;
6.Meningkatkan kepedulian warga madrasah terhadap kesehatan, kebersihan, dan keindahan lingkungan madrasah.
Contoh: C. Tujuan Sekolah/Madrasah
Tahap II (2015/16 – 2018/19) 1. Mewujudkan tim olimpiade matematika,
sains dan KIR yang mampu bersaing di tingkat nasional.
2. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana serta pemanfaatannya yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik.
3. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai bahasa Inggris dan Arab secara aktif.
4. Mewujudkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diperhitungkan oleh masyarakat kabupaten pada khususnya dan provinsi pada umumnya.
5. Mewujudkan sekolah ini sebagai sekolah rujukan di tingkat kota dan provinsi.
Menentukan Sasaran
Sasaran adalah jawaban terhadap tantangan utama yang akan dicapai sekolah/madrasah dalam waktu empat tahun ke depan.
Sasaran disusun untuk mencapai tujuan.
Penetapan sasaran sebagai pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan.
Menggunakan rumusan SMART (Spesifik/khusus, Measurable/terukur, Achievable/dapat dicapai, Realistic/realistis dan Timebond/kerangka waktu)
Contoh: D. Sasaran Sekolah (4 Thn)
1. Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 1,39 (dari 6,10 menjadi 7,49) pada tahun ajaran 2014/2015.
2. Meningkatnya rata-rata nilai UN IPA sebesar 1,26 (dari 6,74 menjadi 8) pada tahun ajaran 2014/2015.
3. Terselesaikannya 100% pembangunan masjid madrasah dan melengkapi berbagai sarana yang dibutuhkan.
Menentukan Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kinerja telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil.
Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Contoh :
“Tahun 2014 rata-rata nilai UASBN/UN sebesar 7,49 berpredikat memuaskan”
D. Sasaran dan Indikator Kinerja (4 tahun)
NO
SASARAN 4 TAHUNAN
INDIKATOR KINERJA
SASARAN TAHUNAN
2011/2012
2012/2013
2013/2014
2014/2015
1 Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 1,39 (dari 6,10 menjadi 7,49) pada tahun ajaran 2014/2015
Pada tahun ajaran 2014/2015 rata-rata nilai UASBN/UN sebesar 7,49 berpredikat memuaskan
Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,4 (dari 06,10 men jadi 6,50
Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,39(dari 6,50 men jadi 6,89)
Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,30 (dari 6,89 men jadi 7,19)
Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,30 (dari 7,19 men jadi 7,49
2
3 dst
PELATIHAN TERPROGRAM II
PENYUSUNAN PERENCANAAN SEKOLAH
RKS (RKJM, RKT, RKAS)TH.PELAJARAN 2012/2013
WILAYAH BINAAN KABUPATEN BOYOLALIBoyolali, 3 Juli 2012
BAB.IVPERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA A. Merumuskan Program Kerja dan Penanggung jawab, B. Merumuskan Kegiatan, Indikator kegiatan, dan jadwal kegiatan ).
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu menjelaskan…
• cara merumuskan program;
• cara menentukan penanggung jawab program;
• konsep dan cara merumuskan kegiatan; dan
• cara menyusun jadwal kegiatan.
Pokok Bahasan
1. Pengertian dan Langkah-langkah Penyusunan Program serta Penentuan Penanggungjawab Program.
2. Pengertian dan Langkah-langkah dalam Merumuskan Kegiatan serta Jadwal Kegiatan.
Apakah Program Itu?
• Adalah upaya untuk mencapai sasaran.
• Pengelompokan program sebaiknya disesuaikan dengan kategori program BOS 2011.
Program Sekolah/Madrasah1. Pengembangan kompetensi lulusan 2. Pengembangan kurikulum/KTSP3. Pengembangan proses pembelajaran 4. Pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan5. Pengembangan sarana dan prasarana
sekolah6. Pengembangan dan implementasi
manajemen sekolah7. Pengembangan dan penggalian sumber
dana pendidikan8. Pengembangan dan implementasi sistem
penilaian
Catatan: Pendidikan Karakter diintegrasikan pada program pengemb kurikulum dan program proses pembelajaranPengemb. budaya dan lingkungan hidup pada prog.proses pembelajaran dan pengemb,sarpra (lingk fisik)
Tahapan Penyusunan Program
1. Identifikasi visi, misi dan sasaran strategis sekolah/madrasah.
2. Identifikasi kinerja sekolah/madrasah dan indikator kinerjanya.
3. Penyusunan indikator kinerja program
4. Penamaan program.
Menetapkan Penanggungjawab Program1. Penanggungjawab program adalah
individu atau jabatan yang melekat pada individu, misalnya guru kelas atau guru mata pelajaran atau wakil kepala sekolah/madrasah, atau komite sekolah/madrasah.
2. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
3. Bertanggung jawab terhadap tertib administrasi dan tertib waktu.
A.Program Kerja dan Penanggungjawab
NO PROGRAM KERJA PENANGGUNG JAWAB
KET
1
2
3
4
5
6
7
8
Pengembangan kompetensi
lulusan
Pengembangan
kurikulum/KTSP
Pengembangan proses
pembelajaran
Pengembangan pendidik
dan tenaga kependidikan
Pengembangan sarana
prasarana sekolah
......................
......................
......................
Pengembangan dan
implementasi penilaian
Drs.
Bambang
Paino, S.Pd.
Etik S.Pd,
M.Pd. Dra.
Ijah Prastya
Inestyaning,
Amd.Pd.
Merumuskan Kegiatan Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan
dilakukan di dalam program. Kegiatan perlu dirumuskan dari setiap program
dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga program dapat dicapai.
Perumusan kegiatan dilakukan dengan cara membuat daftar kegiatan yang terkait dengan program tersebut.
Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian indikator keberhasilan Kegiatan yang telah dirumuskan, dan dapat diperkirakan biaya atau anggarannya.
Menentukan Indikator Kegiatan
Indikator kegiatan adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kegiatan telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil.
Indikator kegiatan dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Contoh :“Tahun pelajaran 2014/2015 rata-rata nilai UASBN/UN sebesar 7,00 berpredikat memuaskan”
B. Merumuskan Kegiatan, Indikator Kegiatan,dan Jadwal Kegiatan
NO
PROGRAM KERJA
KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
P. JAWAB PROG
JADWAL
12/13 13/14
1 2 1 2
1
2
3
4
Pengembangan kompetensi lulusan (bidang akademik dan non akademik)
Pengembangan kurikulum/KTSP
Pengembangan proses pembelajara.
dst
1. Penyiapan UN
2. Penyiapan TimVoly
2. Workshop Kuriklm
3. Mereview Krkulum
1. IHT Penyusunan Silabus/RPP
Nilai UN 8,00 (memuaskn)Juara I Bola Voly Tk. Kab.Semua guru mampu mengembngkan krklm
Semua guru dapat menyusun silabus
Drs. Bambang
Paino, S.Pd.
Etik S.Pd,
Format Kegiatan, Indikator, dan Jadwal Kegiatan
No
Program Kegiatan Indikator KegiatanPenangg
ungJawab
Jadwal
12/13
13/14
14/ 15
15/ 16
Program : 1 2 1 2 1 2 1 2
Refleksi
dan
Kesimpulan
BAB VRENCANA ANGGARAN SEKOLAH/MADRASAH JANGKA MENENGAHA. Menyusun Rencana Biaya Sekolah: 1. Menghitung biaya satuan 2. Menghitung rencana biaya program, B. Menyusun Rencana Pendanaan Sekolah C. Menyesuaikan Rencana Belanja dan Pendanaan Sekolah
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan cara…
• membuat rencana biaya sekolah/madrasah;
• membuat rencana pendanaan sekolah/madrasah; dan
• menyelaraskan rencana biaya dengan sumber pendanaan sekolah/madrasah.
Pokok Bahasan
1. Membuat rencana biaya
sekolah/madrasah.
2. Membuat rencana pendanaan
sekolah/ madrasah.
3. Menyelaraskan rencana biaya
dengan sumber pendanaan
sekolah/madrasah.
Dasar Hukum
• PP 17 / 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 51 ayat 2.
• PP 19 / 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 53.
• Permendiknas 19 / 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah - Point A No. 4. Rencana Kerja Sekolah/ Madrasah.
• Permendagri 13 / 2006 Jo 59 tahun 2007 tentang Panduan Pengelolaan Keuangan Daerah.
• Standar Biaya Pendidikan; Biaya Operasi Sekolah Dasar. BSNP. 2006.
Apakah Anggaran Sekolah/Madrasah itu?
Pernyataan rencana kerja program dan kegiatan dan estimasi kinerja yang hendak dicapai sekolah/madrasah.
Dinyatakan dalam ukuran finansial tertentu.
Untuk periode waktu tertentu.
A. Membuat Rencana Biaya Sekolah/Madrasah
1. Mendapatkan dan
menghitung Biaya
Satuan.
2. Menghitung Rencana
Biaya.
Mendapatkan dan Menghitung Biaya Satuan
Biaya satuan dapat dihitung dengan cara:
1. Menentukan jenis satuan dan jumlah satuan standar.
2. Menghitung biaya atau harga satuan.Sekolah/madrasah perlu memiliki
Daftar Biaya Satuan yang diterbitkan oleh Pemda setempat.
Contoh 1: 1. Menghitung Biaya Satuan
Program/KegiatanSatuan
SatuaHarga
JumlahUnit Jmlah
Program : Pengembangan Pendidik dan Tenaga KependidikanKegiatan : Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia
1. Biaya foto copy bahn exempl 6 5.000 30.000
2. Biaya transport (pp) Orang 6 5.000 30.000
Total biaya 60.000
Biaya Satuan 10.000/org/hari
1. Biaya Satuan Pelatihan Guru/IHT/Penataran/dll
NO ProgramKegiatan
Jenis Satuan
Jumlah Satuan
Satuan Harga Rp*)
Jumlah (Rp)
44.1
Pengemb PTKIHT Penilaiana. ATKb. Konsumsic. Penyusunanprog
ram dan laporan
SetPaketset
3 harix50 or3 harix50 or5 set
15.00020.00050.000
750.0003000.000 250.000
Biaya Satuan/orang 80.000/org
4.2 Prog Induksi Guru P
a. Penyusunanprog ram dan laporan
b. .......c. ........
Biaya Satuan
5 Pengemb, Sarpra
5.1 Membangn Moshola
Contoh 2: 1. Menghitung Biaya Satuan
Menghitung Rencana Biaya Program
Rencana Biaya adalah Rencana Kebutuhan Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dirumuskan serta biaya operasionalnya.
Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk empat tahun ke depan.
Menghitung biaya program, yaitu mengalikan jumlah satuan dengan harga satuan. Setelah itu, tambahkan untuk mendapatkan total rencana biaya yang dibutuhkan selama empat tahun mendatang.
Contoh : 2. Menghitung Rencana Biaya Program
Program/Kegiatan
Satuan Jumlah 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
Jenis HrgaJmlah Stuan
Jmlh Biaya
Jmlah Stuan
Jmlh Biaya
Jmlh Stuan
Jumlh Biaya
Jmlah Stuan
Jmlh Biaya
Jmlh Stuan
Jumlh Biaya
A.Program StrategisI.PengembanganKompetens
i LulusanII. Pengembangan
Kurikulum/KTSPIII. Pengembangan Proses
PembelajaranIV. Pengembangan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
5.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia
OH (Oran
g Hari)
10.000
6x4271200
660.00
06
66.000 6 726
00 6 79820
V. ………………………………………
VIII. Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian
B. Program Rutin
1. Belanja Pegawai
JUMLAH
Membuat Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah• Rencana pendanaan adalah rencana sumber
pendapatan sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan urutan tingkat kepastian perolehan dana.
• Berasal dari seluruh sumber pendapatan yang diterima oleh sekolah/madrasah.
Contoh:
1.Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah (BOS/M).
2.Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi sekolah terpilih
3.APBD Provinsi/Kabupaten/Kota.
4.Sumbangan masyarakat
5.Donatur (perusahaan/industri, alumni dsb).
Contoh: B. Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah
No. Sumber Pendapatan
Jumlah Pendptan 2012-2015
2012/2013
2013/2014
2014/2015
2015/2016
(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)
1 Pemerintah
1.1 BOS 304.396 76.224 76.224 76.224 76.2241.2 DAK - - - - -1.3 APBD Provinsi 23.040 5.760 5.760 5.760 5.7601.4 APBD Kab/Kota 3.840 960 960 960 9602 Masyarakat
2.1 Bantuan Masyarakat 800 200 200 200 2002.2 Bantuan Alumni 600 150 150 150 1503 Pendapatan Asli
Sekolah/Madrasah
3.1 Kantin 900 225 225 225 2253.2 ....
JUMLAH 333.576 83.519 83.519 83.519 83.519
Menyesuaikan Rencana Biayadengan Sumber Pendanaan1.Memahami asumsi /tingkat kepastian perolehan
dana sekolah/madrasah:– Sumber pendapatan yang telah bersifat pasti
(BOS, APBD Propinsi dan Kab/Kota)– Sumber pendapatan bersifat belum pasti
(sumbangan, donatur, hibah, usaha sekolah/ madrasah, dll)
2. Memperkirakan persentase kontribusi setiap sumber pendanaan terhadap total pendanaan pada periode tahun perencanaan.
3. Mempelajari aturan penggunaan berdasarkan sumber pendanaan. Dana BOS telah mengatur secara tertulis apa yang boleh dan tidak boleh dalam penggunaan anggaran, demikian pula sumber pendanaan lainnya.
4. Lakukan penyesuaian rencana pengeluaran terhadap sumber pendanaan.
Contoh: C. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
:Total Biaya
(Rp.000)
Sumber PendanaanPemerintah Masyarakat PAS
BOS
DAK
APBD Prov
APBD Kab/Kot
aMasy. Alumni Kantin
A.Program StrategisI.PengembanganKompetensi
LulusanII. Pengembangan Kurikulum/KTSPIII. Pengembangan Proses
PembelajaranIV. Pengembangan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan 5.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM
bagi 6 guru Bahasa Indonesia
271,2 271,2
- - - - - -
V. ………………………………………
VIII. Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian
B. Program Rutin1. Belanja Pegawai
JUMLAH
LatihanGunakan Lembar Kerja 2.5.2.
Diskusi Kelompok
Penyusunan Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah
Melaporkan Hasil Latihan
dan
Kesimpulan
BAB.VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS TH. PELAJARAN 2012/2013A. Menetapkan rencana kerja tahunan: 1. Menetapkan program/kegiatan strategis 2. Menetapkan kegiatan rutin/reguler 3. Menetapkan jadwal Rencana Kerja Tahunan Sekolah, B. Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah: 1. Menghtung biaya operasional 2. Menghitung rencana biaya dan sumber pendanaan program dan kegiatan operasional, 3. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan…
• tujuan penyusunan RKT;
• dasar hukum penyusunan RKT;
• prinsip-prinsip penyusunan RKT;
• proses penetapan RKT; dan
• proses penetapan RKAS/M.
Pokok Bahasan
1. Tujuan Penyusunan RKT.
2. Dasar Hukum Penyusunan RKT.
3. Prinsip-prinsip Penyusunan RKT.
4. Proses Penetapan RKT.
5. Proses Penetapan RKAS/M.
Apakah RKT itu?
• Proses untuk menentukan program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah yang tepat sesuai dengan urutan prioritas, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
• Dokumen tentang gambaran program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah untuk mencapai tujuan dan sasaran tahunan yang telah ditetapkan.
Tujuan Penyusunan RKT1.Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/
madrasah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
2.Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah.
3.Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu.
4.Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan.
5.Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat.
6.Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
Dasar Hukum RKT (1)
1. PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 53 ayat (1):
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun.
Dasar Hukum RKT (2)
2. PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,
Pasal 51:
Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam:
a. rencana kerja tahunan satuan pendidikan;
b. anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan;
c. peratuan satuan atau program pendidikan.
Dasar Hukum RKT(3)
3. Permendiknas 19/2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa sekolah/madrasah wajib membuat:
1. Rencana kerja jangka menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.
2. Rencana kerja tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja jangka menengah.
Prinsip-Prinsip RKT
• Terintegrasi, mencakup keseluruhan program.
• Multi Sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.
• Partispatif, melibatkan berbagai unsur.
• Monitoring dan evaluasi, oleh berbagai pihak.
• Kesetaraan Gender.
A. Menetapkan Rencana Kerja Tahunan
Tiga hal yang harus dilakukan:
1.Menetapkan program/kegiatan
strategis
2.Menetapkan kegiatan-kegiatan
rutin
3.Menetapkan jadwal rencana
kerja tahunan.
Menetapkan Program/Kegiatan
Strategis
Langkah-langkah menyusun program/kegiatan strategis:
1.Menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam RKS/M.
Misalnya, sasaran dalam RKS/M “Pada 2014/15 nilai UASBN rata-rata 7,49”. Sasaran dalam program tahunan “Pada 2011/12nilai UASBN rata-rata 6,50“
2. Menetapkan program, indikator keberhasilan program, kegiatan dan penanggung-jawab program/kegiatan harus merujuk pada program yang ada dalam RKJM. Untuk menetapkan indikator keberhasilan program harus sesuai dengan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun.
Contoh : 1. Program/Kegiatan Strategis
N0 Program Sasaran KegiatanIndikator
Progrm/KegiatnPnanggng
jawab
A Program Sekolah
1 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Meningkatnya rata2 nilai UN Matematika sebesar 0,4 (dari 06,10 men jadi 6,50)
1.Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia
3 orang guru menerapkan PAKEM dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
Kepala sekolah/ madrasah
dst dst dst
2 Pengembangan Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah
Meningkatnya rasio buku: murid untuk mapel Matematika sebesar 1:1
1.Pengadaan buku mapel matemtika
Rasio buku : murid untuk mapel Matematika 1 : 1
Guru Kelas III dan Komite sekolah/ madrasah
dst dst dst dst dst
Menetapkan Kegiatan
Rutin/Reguler
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara regular selalu dilakukan sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tahunan.
Dalam hal ini termasuk kegiatan untuk mempertahankan/meningkatkan prestasi siswa, kegiatan untuk memenuhi kebutuhan daya dan jasa, dan sebagainya.
Contoh : 2. Kegiatan Rutin/RegulerKategri/Prog Sasaran Kegiatan Indikator Kegiatan
Penanggung jawab
A. Prog. Sekolah
1. Pengemb SKL
Terlaksananya kegiatan PPDB sesuai regulasi yang ditetapkan
PPDBTerselenggaranya PPDB sesuai rencana daya tampung dan input yg lebih bermutu
Kepala sekolah/ madrasah
8. Pengem-bangan Sistem Penilaian
Terlaksananya kegiatan penilaian sesuai standar penilaian
a. UTSb.UASc.UKKd.USe.UN
Terselenggaranya keg penilaian UTS,UAS,UKK, US, UN sesuai rencana dengan hasil meningkat
Kepala sekolah/ madrasah dan Guru kelas
B. Belanja Lainnya
1. Belanja Barang dan Jasa
2. Belanja pegawai
Terpenuhinya barang dan jasa yang diperlu-kan sekolah/madrasah untuk mendukung pe-laksanaan pendidikan/ pembelajaran Tahun 2010/2011
Pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan bahan habis pakai
Tersedianya ATK bahan habis pakai.
Kepala Sekolah/madrasah dan Ketua Komite Sekolah/madrasah
a.Pembayaran langganan listrik ke PLN.
b.Langganan teleponc.Pembayaran
langgana air ke PDAM.
1.Terbayarnya listrik ke PLN.
2.Terbayarnya telepon3.Terbayarnya air ke
PDAM.
Terpenuhinya gaji dan tunjangan gr/TU
Pembayaran gaji guru dan TU
1. Terbayarnya gaji guru /TU tepat waktu
Dst Dst dst dst
Menetapkan Jadwal Rencana Kerja
Tahunan Sekolah/madrasah perlu menyusun jadwal RKT untuk mengetahui beban kegiatan sekolah/ madrasah, sumber daya yang ada, serta kegiatan monitoring pelaksanaan program/ kegiatan dalam jangka waktu satu tahun.
Dalam RKT, jadwal disusun berdasarkan kalender akademik yang berlaku, yakni dimulai bulan Juli.
Dipadukan program strategis dan program kontinew menjadi kelompok program sekolah dan program non sekolah (belanja lainnya)
Contoh : 3. Jadwal Rencana Kerja Tahunan
No Program Kegiatan Sasaran
Bulan 7 8 9 1
011
12 1 2 3 4 5 6
A Program Sekolah 1.
2
4
8
Pengemb SKL
...........................
Pengembangan PTK
Pengemb. Penilaian
a. PPDB
b. ..............
a.Pelatihan PAKEM
b.IHT Penilaian
a. UTS
b. ........B Program non
Sekolah (Belanja Lainnya)
1
2
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Pegawai
a. Pengadaan ATK
b. ..................
a. Pembayaran Gaji
b. Pembayaran Tunjangan
B. Menyusun RKAS/M
Penyusunan RKAS/M terdiri dari
tiga langkah:
1.Menghitung biaya rutin/reguler
2.Menghitung rencana biaya dan
sumber pendanaan.
3.Menyusun RKAS/M.
Menghitung Biaya Rutin
Biaya rutin/reguler adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan rutin satuan pendidikan agar kegiatan pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan standar nasional secara teratur dan berkelanjutan.
Biaya rutin/reguler meliputi:
Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji;
Bahan atau peralatan habis pakai;
Biaya rutin pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dll.
Contoh : 1. Menghitung Biaya Operasional
Program Kegiatan2012/2013
Satuan Volume Harga Satuan Biaya Jumlah
BiayaA. Program Sekolah1. . Pengembangan Kompetensi Lulusan1.1 Penguatan Penyiapan UN Jam 40 30,000 1,200,000
2. Pengembangan Kurikulum8. Pengembangan Penilaian 9,600,000
8.1 UTS Semester/ Murid
720 7,500 5,400,000
8.2 US/UN Murid 120 25,000 3,000,000
JUMLAHB.Program Non Sklh (Belanja Lainnya)1. Gaji 174,000,000
1.1 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan tetap (PNS)
155,000,000
1.2 Gaji pendidik dan tenaga kepend tidak tetap
Org Bulan 48 500,000 24,000,000
2. Belanja barang habis pakai 3,900,0002.1 Alat Tulis Kantor Bln 12 150,000 1,800,0002.2 Bahan/Material Bln 12 175,000 2,100,0003. Langganan Daya dan Jasa 4,800,0003.1 Listrik Bln 12 200,000 2,400,0003.2 Air Bln 12 100,000 1,200,0003.3 Telepon Bln 12 100,000 1,200,000
JUMLAH
Menghitung Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Setelah program dan kegiatan rutin/reguler dirumuskan, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, dan dari mana sumbernya serta kecukupannya untuk melaksanakan program dan kegiatan rutin/reguler.
Setelah mengetahui berapa kebutuhan sekolah/madrasah untuk membiayai program dan kegiatan rutin/reguler, langkah berikutnya adalah membuat Rencana Pendanaan.
Rencana Pendanaan dibuat untuk memperkirakan sumber dan jumlah dana yang diperkirakan didapatkan oleh sekolah/madrasah.
Contoh : 2. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Program/Kegiatan
Total
Biaya
(Rp.000)
PendanaanRUTI
NBOS (Juta) Bantuan (Juta) PAS
APBD KAB
(Juta)
Pusat
Prov Kab DekonTugas Berban
DAKKom-sek
Alumni Kantin
A. Program Sekolah1.Pengembangan Kompetensi
Lulusan………….
.2. Pengembangan Kurikulum …………3. Pengembangan Proses Pembelajaran
………...
4. Pengembangan PTK ………….
5. Pengembangan Sarpra …………
6. Pengembangan Manajemen
………….
7. Pengemb sumber Dana ………
8. Pengemb. Penilaian ………….
B.Program Non Sklh (Belanja Lainnya)
………….
1. Gaji 174.000 174
2. Belanja barang habis pakai 3,900 3,9
3. Langganan Daya dan Jasa 4,800 4,8
4 ..............................JUMLAH
Menyusun RKAS/M
Langkah-langkah Penyusunan RKAS/M:
1.Menghitung biaya per program atau kegiatan.
2. Mengalokasikan biaya/rencana penggunaan uang tersebut kepada sumber-sumber dana sesuai dengan aturan peruntukan dana dari masing-masing sumber dana;
3.Menghitung jumlah surplus atau defisit.
PENERIMAAN (dalam Rp.) PENGELUARAN/BELANJA
No.
No.
KodUraian Jumlah No
.No.
KodUraian Jumla
hI 1 SISA TAHUN LALU 200.000 I 1 PROGRAM SEKOLAHII 2 PENDAPATAN RUTIN 1.1 Pengembangan Kompetensi
Lulusan2.1 Gaji PNS 300.000.000 1.2 Pengembangan Kurikulum/ KTSP
2.2 Gaji Pegawai Tidak Tetap
24.000.000 1.3 Pengembangan proses Pembelajaran
2.3 Belanja Barang dan Jasa
1.4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2.4 Belanja Pemeliharaan 1.5 Pengembangan sarana prasarana
III 3 BOS 1.6 Pengembangan dan implementasi manajemen sekolah/madrasah
3.1 BOS 1.7 Pengembangan dan sumber dana sekolah/Madrasah
3.2 BOS Provinsi 1.8 Pengembangan dan implementasi sistem penilaian
3.3 BOS Kabupaten/Kota II 2 PROGRAM NON SEKOLAH (BELANJA LAINNYA)
IV 4 Bantuan 2.1 Belanja Pegawai
4.1 DAK 2.2 Pembayaran telephonV 5 PAS 2.3 Pembayaran air minum
5.1 SHU Kopsis
JUMLAH JUMLAH
Contoh : 3. RAKS/M
Pengesahan dan Sosialisasi RKS/M dan RKAS/M
• Harus disetujui oleh dewan Pendidik, mempertimbangkan Komite Sekolah/Madrasah
• RKS/M dan RKAS/M Negeri disahkan oleh Dinas Pendidikan/Kemenag Kab-Kota. Sekolah/Madrasah swasta disahkan oleh Yayasan
• RKS/M dan RKAS/M harus disosialisasikan pada orang tua peserta didik
Tanya jawab dan Kesimpulan
top related