pelatihan dan pendampingan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/laporan_akhir_1982091020050120… ·...
Post on 09-Sep-2018
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN
MENGEMBANGKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN
ONLINE BAGI GURU-GURU SMP DI KOTA SINGARAJA
Oleh:
Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd., M.S
NIP. 198209102005012001
Adrianus I Wayan Ilia Yuda Sukmana, S.Kom., M.Pd.
NIP. 198807082014041003
Alexander Hamonangan Simamora, S.E., M.Pd.
NIP. 198807062015041001
Dibiayai dari Dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha
SPK No. 69/UN48.16/PM/2016 Tanggal 1 Maret 2016
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah kegiatan P2M dengan Tema “Pelatihan dan Pendampingan
Mengembangkan Aktivitas Pembelajaran Online bagi Guru-guru SMP di Kota
Singaraja” telah dilaksanakan sampai pendampingan tahap 1 sebagaimana tercantum
dalam laporan ini. Terselesaikannya laporan kemajuan ini tentulah tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu, terima kasih disampaikan kepada:
1. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Pendidikan
Ganesha atas arahan dan bimbingannya,
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Buleleng atas kerjasama dan dukungannya,
3. Rekan-rekan dosen pelaksana P2M atas ketekunan dan keuletannya melaksanakan
kegiatan P2M ini,
4. Para guru SMP 1 Singaraja dan para guru SMP 2 Singaraja atas kerjasama yang baik
dan sharing yang dilaksanakan secara kontinu,
5. serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Demikian laporan ini disusun.Saran dan masukan sangat diharapkan untuk perbaikan
pelaksanaan P2M selanjutnya. Terima kasih.
Singaraja, Nopember 2016
Tim Pelaksana
iv
DAFTAR ISI
Halaman Muka ……………………………………………...........i
Pengesahan …………………………………………………..ii
Kata Pengantar ………………………………………………….iii
Daftar Isi ……………………………………………….…iv
Daftar Gambar ………………………………………………..…v
Bab I Pendahuluan
a. Analisis Situasi ………………………………………………..…1
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...…………....…………………..……3
c. Tujuan Kegiatan ………………………………………………..…3
d. Manfaat Kegiatan ………………………………………………..…3
Bab II Metode Pelaksanaan ………………………………………………..…4
Bab III Hasil dan Pembahasan ………………………………………………..…6
Bab IV Penutup ……………………………………..………..…11
a. Simpulan …………………………………………………11
b. Saran …………………………………………………11
Daftar Pustaka
Lampiran
a. Absensi Peserta Kegiatan
b. Foto-Foto Kegiatan
c. Peta Lokasi
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Kerangka Pemecahan Masalah …………………………………………..4
3.1 Platform e-Learning Sistem Dinamis Edmodo ………………………….......8
3.2 Contoh Produk Peserta (Menciptakan Mata Pelajaran Baru) …………..8
3.3 Contoh Produk Peserta (Aktivitas Membaca) …………………………..9
3.4 Contoh Produk Peserta (Aktivitas Menonton Video) …………………..9
3.5 Contoh Produk Peserta (Aktivitas Mengerjakan Latihan Soal) …………10
3.6 Contoh Produk Peserta (Aktivitas Tes Ulangan Harian) …………10
1
BAB I
Pendahuluan
Salah satu karakteristik kunci dari Asean Economic Community atau masyarakat
ekonomi ASEAN (MEA) adalah pasar tunggal dan basis produksi untuk barang-barang
perdagangan. Sebagaimana disebutkan dalam ASEAN Blueprint (2008), salah satu
elemen inti dari karakteristik kunci MEA tersebut adalah diperbolehkannya tenaga kerja
yang memiliki skills/keterampilan untuk meraih peluang kerja di negara manapun di
kawasan ASEAN. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Tantangan-tantangan yang muncul dalam mempersiapkan SDM yang terampil menuntut
adanya berbagai upaya nyata dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di setiap jenjang pendidikan, termasuk di sekolah menengah. Guru sebagai
pendidik dituntut keprofesionalannya dalam berbagai aspek untuk mengantarkan anak
didiknya mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, termasuk keprofesionalan guru
dalam menginterasikan teknologi dalam pembelajaran.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas)
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
menyebutkan bahwa guru SMP/MTs harus memiliki kompetensi dalam memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi/information and communication technology (ICT)
untuk kepentingan pembelajaran serta untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
Berdasarkan Permendikbud tersebut sangat nyata tuntutan kompetensi profesional yang
harus dimiliki guru terkait dengan pemanfaatan ICT. Kompetensi dimaksud adalah guru
SMP/MTs memiliki pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan ICT untuk
kepentingan pembelajaran.
Pengintegrasian ICT dalam pembelajaran memberikan berbagai kemudahan tidak
hanya dalam bentuk perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
melainkan juga dalam bentuk sistem, strategi, metode dan teknik berkomunikasi.
Penggunaan ICT dalam proses pembelajaran, utamanya terlihat pada adanya perubahan
seting pembelajaran, dari tatap muka (face-to-face) ke seting online melalui e-learning,
baik dalam takarannya sebagai tambahan pembelajaran (suplemen), pelengkap
pembelajaran (komplemen) maupun sebagai pengganti (substitusi) pembelajaran tatap
muka. Guru sebagai ahli isi pelajaran (subject matter expert), baik bekerja secara sendiri
maupun berdampingan dengan tenaga pengembang teknologi pembelajaran, diharapkan
dapat merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan e-learning dalam pembelajaran.
2
a. Analisis Situasi
Lima puluh empat persen SMP (tujuh dari 13 SMP yang ada) di Kota Singaraja
secara aktif dan berkelanjutan mengembangkan e-learning untuk berbagai mata
pelajaran, yaitu: (1) SMP N 1 Singaraja, (2) SMP N 3 Singaraja, (3) SMP N 6 Singaraja,
(4) SMP Laboratorium Undiksha, (5) SMP Mutiara Singaraja, (6) SMP Saraswati
Singaraja dan (7) SMP Bhaktiyasa. SMP-SMP ini merupakan sekolah-sekolah yang aktif
mengirimkan para gurunya mengikuti pelatihan e-Learning, baik yang diselenggarakan
oleh Undiksha maupun pihak lain.
Berdasarkan observasi dan wawancara awal yang dilakukan dengan para guru
peserta pelatihan e-learning yang diselenggarakan oleh berbagai pihak seperti LP3
Undiksha dan Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Undiksha, diketahui bahwa para guru
SMP di Kabupaten Buleleng pada umumnya dan para guru SMP di Kota Singaraja pada
khususnya, telah teramat sering mengikuti pelatihan e-learning. Hanya saja, karena
keterbatasan waktu pelatihan (1-2 hari) serta tidak terpantaunya pemanfaatan e-learning
pasca pelatihan, maka sumber belajar (learning resources) dan aktivitas pembelajaran
(learning activities) tidak dapat dikembangkan dengan maksimal.
Memperkuat hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan,
berdasarkan kegiatan P2M yang dilakukan tahun 2015 dengan judul “Pelatihan dan
Pendampingan Evaluasi e-Learning bagi Guru-guru SMP di Kota Singaraja” diketahui
bahwa e-learning yang dievaluasi para guru menunjukkan masih rendahnya ragam dan
kualitas aktivitas pembelajaran online. Hal ini terjadi oleh karena belum pernah dilatih
dan didampinginya para guru secara intensif dalam hal pemilihan aktivitas pembelajaran
berdasarkan konten yang telah dikembangkan. Padahal sebagaimana diketahui, konten
pembelajaran tidak sekedar asal upload melainkan digandengkan dengan aktivitas yang
dapat membelajarkan siswa berdasarkan konten yang dikembangkan.
Berdasarkan analisis situasi yang ada, dirasa sangat perlu meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan para guru SMP dalam mengembangkan aktivitas
pembelajaran online agar e-learning yang ada dapat diberdayakan dengan baik. Hal ini
mendorong pengembangan kemampuan guru untuk secara profesional memanfaatkan
ICT dalam pembelajaran. Dengan demikian, upaya meningkatkan kualitas pembelajaran
untuk menghasilkan SDM yang berdaya saing tinggi untuk berpartisipasi dalam MEA
akan berhasil.
3
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Telah teridentifikasi masalah yang dihadapi oleh guru-guru SMP di Kota
Singaraja sehubungan dengan e-learning. Guru-guru tersebut belum secara maksimal
mengembangkan aktivitas pembelajaran online. Hal ini disebabkan oleh disamping
kurangnya waktu untuk mengembangkan aktivitas online, guru-guru juga memiliki
keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan aktivitas
pembelajaran online, baik teknik maupun aspek-aspek yang harus dikembangkan.
Berdasarkan identifikasi masalah ini, maka permasalahan yang akan ditangani melalui
kegiatan P2M ini adalah:
a. Bagaimanakah cara meningkatkan pengetahuan guru-guru SMP di Kota Singaraja
dalam mengembankan aktivitas pembelajaran online?
b. Bagaimanakah cara meningkatkan keterampilan guru-guru SMP di Kota Singaraja
dalam mengembangkan aktivitas pembelajaran online?
c. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai berikut.
1). Meningkatkan pengetahuan guru-guru SMP di Kota Singaraja dalam
mengembangkan aktivitas pembelajaran online.
2). Meningkatkan keterampilan guru-guru SMP di Kota Singaraja dalam
mengembangkan aktivitas pembelajaran online.
d. Manfaat Kegiatan
Program kegiatan yang dilaksanakan ini diharapkan memberikan manfaat sebagai
berikut.
1). Bagi guru-guru peserta pelatihan, kegiatan P2M ini dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan guru untuk mengembangkan aktivitas pembelajaran online untuk
memberdayakan fasilitas e-learning yang ada di sekolahnya masing-masing.
2). Bagi dosen pelaksana, kegiatan P2M ini merupakan perwujudan tri dharma perguruan
tinggi bidang pengabdian masyarakat yang menjadi ajang untuk berbagi ilmu
pengetahuan dan keterampilan dengan masyarakat.
3). Bagi LPM Undiksha Singaraja, kegiatan P2M ini memperkuat jaringan kerjasama
dengan pihak sekolah mitra termasuk Dinas Pendidikan maupun Pemda Setempat.
4
BAB II
Metode Pelaksanaan
Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan pelatihan dan pendampingan ini
dapat disajikan pada diagram alir dalam Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 2.1. Kerangka Pemecahan Masalah
Berdasarkan kerangka pemecahan masalah, maka metode pelaksanaan kegiatan
yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Pelatihan
(1) Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan pada saat penyampaian materi pelatihan
mengembangkan aktivitas pembelajaran online.
Menetapkan jumlah peserta pelatihan
Menghubungi dan mengkonfirmasi kehadiran peserta pelatihan
Menghubungi narasumber yang berkompeten
Memberikan materi pelatihan mengembangkan aktivitas pembelajaran online
Memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan tanya jawab
Melatih para guru mengembangkan aktivitas pembelajaran online
Analisis kebutuhan
Mendampingi para guru mengembangkan aktivitas pembelajaran online
5
(2) Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab digunakan setelah metode ceramah. Metode ini dipilih untuk
memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan mengajukan berbagai
pertanyaan seputar materi yang disajikan oleh penyaji materi (narasumber).
(3) Praktek Langsung
Setelah mendengarkan ceramah dan melakukan tanya jawab, peserta pelatihan
dapat mempraktekkan langsung materi yang diperoleh pada saat ceramah.
b. Pendampingan
Praktek langsung setelah pelatihan dilanjutkan melalui proses pendampingan
sebanyak 2 kali. Pendampingan ke-1 adalah pemantapan mapping aktivitas pembelajaran
online dan pendampingan ke-2 adalah pengembangan aktivitas pembelajaran online pada
platform Edmodo berdasarkan pada mapping yang telah dikerjakan pada pendampingan
ke-1.
6
BAB III
Hasil dan Pembahasan
Sebelum pelaksanaan pelatihan dan pendampingan dilaksanakan berbagai
persiapan termasuk koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupeten Buleleng yang
menaungi sekolah-sekolah tempat para peserta bertugas serta koordinasi dan audiensi
dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng yang memiliki
kewenangan dalam hal pengembangan e-government termasuk di dalamnya
pengembangan e-learning. Hasil koordinasi hari Rabu tanggal 25 Mei 2016 hari
menunjukkan kerjasama antara Pemda Kabupaten Buleleng dengan Undiksha sangat
perlu ditingkatkan khususnya dalam hal pendampingan Perguruan Tinggi terhadap
pelaksanaan berbagai kegiatan di Dinas Pendidikan dan juga di Dinas Komunikasi dan
Informatika, khususnya pengembangan e-learning untuk masyarakat Buleleng.
a. Pelatihan
Sebagai tindak lanjut koordinasi dan audiensi, Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika mendukung pelaksanaan pelatihan dengan hadir langsung ke lokasi pelatihan
di Kampus Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha pada hari Sabtu tanggal 28 Mei 2016.
Beliau turut memotivasi para guru melalui sambutan singkatan beliau agar para guru
tekun mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
Materi pelatihan disampaikan oleh tim P2M dan juga oleh seorang narasumber
yang merupakan praktisi e-learning tingkat provinsi Bali yakni Bapak I Komang
Purwata, S.Pd., M.Pd. (Operator Dapodik Provinsi Bali). Kedua makalah terlampir.
Pelatihan ini turut didokumentasikan melalui photo-photo (terlampir) dan juga
dokumentasi serta di-broadcast oleh Nirwana TV (dapat disimak pada uniform resource
locator/URL: https://youtu.be/zuLPP6ed1sE).
Berdasarkan evaluasi kegiatan pelatihan P2M yang meliputi: evaluasi program,
evaluasi proses dan evaluasi hasil diperoleh hasil-hasil sebagai berikut.
1) Evaluasi terhadap program pelatihan dilakukan melalui pemberian kuesioner/angket
kepada peserta. Berdasarkan respon peserta pelatihan dapat disajikan data-data
sebagai berikut.
(1) Seluruh peserta (100%) menyatakan bahwa pelatihan yang dilaksanakan
mendukung pengembangan profesi guru.
(2) Seluruh peserta (100%) menyatakan bahwa materi pelatihan menambah wawasan
guru tentang pengintegrasian teknologi dalam proses pembelajaran.
7
(3) Seluruh peserta (100%) menyatakan bahwa pelatihan yang dilaksanakan
meningkatkan keterampilan guru dalam merancang dan mengembangkan
aktivitas-aktivitas pembelajaran online.
(4) Seluruh peserta (100%) menyatakan bahwa pelatihan pengembangan aktivitas
pembelajaran online sebagai wujud nyata kerjasama antara sekolah, kampus dan
dinas terkait sangat bermanfaat bagi guru dalam menciptakan suasana belajar
yang inovatif.
(5) Seluruh peserta (100%) menyatakan bahwa pelatihan sejenis perlu ditingkatkan
kuantitas dan kualitasnya untuk mendukung guru mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan tentang e-learning secara berkelanjutan.
Berdasarkan tanggapan peserta pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa
pelatihan mengembangkan aktivitas pembelajaran online ini sangat berguna bagi
guru dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya mengembangkan
aktivitas pembelajaran online. Oleh karena itu pelatihan sejenis perlu secara kontinu
dilaksanakan sesuai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di lapangan.
2) Evaluasi proses bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan
pelatihan. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan dapat dilihat dari kehadiran peserta
yang mencapai 100% dan partisipasi aktif (kegiatan bertanya dan antusiasme peserta)
selama berlangsungnya pelatihan. Daftar hadir peserta terlampir.
b. Pendampingan
Pendampingan tahap 1 dilaksanakan pada tanggal menunjukkan bahwa
peserta memahami tahapan-tahapan yang sistematis dalam mengembangkan aktivitas
pembelajaran online. Hal ini mengindikasikan bahwa peserta pelatihan telah memiliki
pengetahuan yang diharapkan dalam mengembangkan aktivitas pembelajaran online.
Disamping itu, para peserta telah pula menunjukkan keterampilan mapping aktivitas
pembelajaran online dan tatap muka yang mencirikan bahwa peserta telah memiliki
keterampilan mengembangkan aktivitas pembelajaran online dalam hal perancangan
(desain). Dikatakan demikian sebab peserta baru pada tahap mendesain (merancang)
belum meng-online-kan pada platform yang dipilih aktivitas-aktivitas yang telah di-
mapping tersebut. Keterampilan ini dilanjutkan dengan pendampingan yang ke-2 yakni
pemilihan aktivitas dan pengunggahan materi pada platform online yang digunkan
sekolah yakni Edmodo.
8
Gambar 3.1 Platform e-Learning Sistem Dinamis Edmodo
Pendampingan tahap ke-2 dilakukan di sekolah tempat para peserta bertugas.
Berbeda halnya dengan pendampingan tahap ke-1 (mendesain/mapping aktivitas
pembelajaran online), pendampingan tahap ke-2 ini bertujuan memandu para peserta
secara langsung untuk mengunggah aktivitas-akttivitas pembelajaran online yang telah
dipilih pada platform online yang dimiliki atau yang telah ditetapkan oleh sekolah
Edmodo. Berikut screenshots contoh-contoh produk peserta.
Gambar 3.2 Contoh Produk Peserta (Menciptakan Mata Pelajaran Baru)
9
Gambar 3.3 Contoh Produk Peserta (Aktivitas Membaca)
Gambar 3.4 Contoh Produk Peserta (Aktivitas Menonton Video)
10
Gambar 3.5 Contoh Produk Peserta (Aktivitas Mengerjakan Latihan Soal)
Gambar 3.6 Contoh Produk Peserta (Aktivitas Tes Ulangan Harian)
Berdasarkan kegiatan pendampingan dapat dinyatakan bahwa pengetahuan dan
keterampilan para Guru SMP 1 Singaraja dan SMP 2 Singaraja dalam mengembangkan
aktivitas pembelajaran online meningkat walaupun belum 100%. Dikatakan demikian
sebab peserta hanya didampingi dua kali dan mereka baru berlatih merancang (me-
mapping) dan memilih aktivitas serta mengunggah konten berdasarkan mapping tersebut
yang biasanya mereka hanya mengunggah teks disertai sedikit gambar.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil yang dicapai dapat dirumuskan simpulan sementara sebagai
berikut.
a. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini dapat meningkatkan pengetahuan
guru-guru SMP di Kota Singaraja dalam mengembangkan aktivitas
pembelajaran online.
b. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini dapat meningkatkan keterampilan
guru-guru SMP di Kota Singaraja dalam mengembangkan aktivitas
pembelajaran online.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dapat diajukan saran-saran sebagai berikut.
a. Pelatihan dan pendampingan sejenis perlu secara kontinu dilaksanakan sebagai
wujud darma dosen di Perguruan Tinggi.
b. Undiksha sebagai Perguruan Tinggi terdekat/pendamping dalam hal
pengembangan dan peningkatan profesionalitas guru dalam hal e-learning di
Kabupaten Buleleng hendaknya meningkatkan kerjasama secara lebih intensif
tidak hanya dengan Dinas Pendidikan tetapi juga dengan Dinas Komunikasi dan
Informatika.
12
Daftar Pustaka
Ali, M.B., & Nair, D. 2010. Web Based Learning on KBSM Chemical Formula
Incorporating Selected Multiple Intelegences. Tersedia pada
http://eprints.utm.my/10167/1/Divya_Nair_G.pdf., diakses tanggal 17 April
2014.
ASEAN. 2008. Asean Economic Community Blueprint. Jakarta: ASEAN Secretariat.
Mahadewi, L.P.P. & Sukmana, I W.I.Y. 2014. Pengembangan Aktivitas Pembelajaran
Online Mata Kuliah Pemrograman II (Object-Oriented Programming). Laporan
Penelitian. Singaraja: FIP Undiksha.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Qureshi, E. 2004. Instructional Design Models. Tersedia pada, http://web2.uwindsor.ca/
courses/edfac/morton/instructional_design.htm, diaksed tanggal 17 April 2014.
Rice IV, M.H. 2008. Moodle 1.9 E-Learning Course Development. Birmingham, UK:
Packt.
2
b. Foto-foto Kegiatan
(1) Foto-foto Audiensi ke Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng
Rabu, 25 Mei 2016
top related