obat anti mikotik pp

Post on 09-Jul-2016

40 Views

Category:

Documents

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

obat mikotik

TRANSCRIPT

11

OBAT ANTI MIKOTIKOBAT ANTI MIKOTIK

Dr Kamaliah Muis, SpKKDr Kamaliah Muis, SpKK

22

Anti MikotikAnti Mikotik Topikal Sistemik * Azol Imidazol * Non Azol * Azol * Triazol - Itrakonazol - Flukonazol Alilamin - Terbinafin Amfoterisin B Flucytosin

33

I. OBAT ANTI JAMUR TOPIKALI. OBAT ANTI JAMUR TOPIKALBerguna untuk mengobati mikosis superfisialis: - stratum korneum - mukosa - kornea

Obat anti jamur topikal ideal : - obat aktif pada konsentrasi rendah - formula beragam - efek samping minimal / tidak ada - formula spesifik ( kuku, mukosa ) - mempunyai manfaat tambahan untuk kelainan yang menyertai

infeksi jamur, anti inflamasi, anti bakteri dan keratolitik

44

Berdasarkan mekanisme kerja Berdasarkan mekanisme kerja terdiri dari :terdiri dari :

1. Bahan kimia antiseptik2. Bahan keratolitik3. Agen anti jamur sintesis4. Golongan Polyene5. Derivat Azol / Imidazol6. Golongan Allilamin7. Amorolfin8. Lain – lain : - Vioform krim 3% - Selenium Sulfida 2% (sampo,krim)

55

Obat anti jamur topikal konvensional :Obat anti jamur topikal konvensional :

• Solutio Gentian Violet• Carbol Fuchsin (Castellani`s paint)• Hijau Brilian• Asidum Salisilikum• Asidum Benzoikum (Asam Benzoat)• Sulfur Presipitatum• Iodium• Asam Lemak Tak Jenuh• Larutan Tiozulfas Natrikus 25 %

66

Berikutnya :Berikutnya :

• Tolnaftat, Tolsiklat• Haloprogin• Siklopiroksilamin• Amorolfin• Naftitin• Terbinafin• Butenafin

77

AzolAzol

• Mikonazol• Clortrimazol• Isokonazol• Ketokonazol• Tiokonazol

• Ekonazol• Bifonazol• Oksikonazol• Sulkonazol• Sertakonazol

88

Vehikulum Vehikulum • Salep• Krim• Solusio• Bedak• Spray• Cat kuku• Sampo• Vaginal Suppositoria• Gel

99

Cara pemakaian obat topikal :Cara pemakaian obat topikal :

1. Daerah infeksi dibersihkan dengan sabun dan air keringkan

2. Obat dioleskan tipis – tipis pada daerah lesi sampai 2 inchi di luar lesi

3. Obat dioleskan 1 atau 2 x / hari4. Hasil maksimal tercapai bila daerah

yang terinfeksi bersih, kering dan sejuk ( sepatu pas, pakaian longgar )

1010

II. OBAT ANTI JAMUR SISTEMIKII. OBAT ANTI JAMUR SISTEMIK

Indikasi Pemberian : * Kasus hiperkeratosis ( telapak tangan, telapak kaki ) * Lesi luas * Infeksi kronis * Kasus Imunokompromis * Tidak respon / intoleran terhadap anti mikotik topikal

1111

Hal – hal yang harus diperhatikan pada pemberian Hal – hal yang harus diperhatikan pada pemberian anti mikotik sistemik :anti mikotik sistemik :

• Spektrum aktivitas anti mikotik• Tipe / jenis infeksi• Hasil kultur• Angka kesembuhan ( klinis, mikologis )• Interaksi obat• Harga / biaya• Keamanan• Kenyamanan• Usia• Kepatuhan penderita

1212

1. Kalium Yodida (KI) Jenuh1. Kalium Yodida (KI) Jenuh

• Anti jamur tertua th. 1903• Obat pilihan utama untuk Sporotrikosis• Dosis : 1- 6 gr selama 4-8 minggu dimulai dng 3 ml (10 tetes) 3x / hari dinaikkan 3 tetes / hari dosis toleransi• Untuk mencegah relaps diberikan 1 – 2 bulan

setelah penyembuhan klinis• Efek samping Gastritis

1313

2. Griseofulvin2. Griseofulvin• Berasal dari Penicillium griseovulvum th. 1958• Fungistatik• Efektif hanya Dermatofitosis• Absorbsi meningkat bila dimakan bersama makanan berlemak• Kontra Indikasi : - Porphyria - Kehamilan - Kelainan hepar• Efek samping : - Sakit kepala - Nausea - Urtikaria• Dosis : - Mikrosize : 10 – 20 mg / KgBB / hari - Ultramikrosize : 15 – 20 mg / KgBB / hari - Pemberian : dosis tunggal atau 2 x / hari

1414

3. Ketoconazol3. Ketoconazol

• Golongan Imidazol• Fungistatik dan spektrum luas• Dosis : 200 mg / hari 2 minggu

(Dermatofitosis )• Efek samping : - Ginekomasti - Gangguan fungsi hati - Perubahan endokrin

1515

4. Itrakonazol4. Itrakonazol• Golongan Triazol th. 1980• Fungistatik dan spektrum luas• Efektif terhadap jamur superfisial dan sistemik• Pemilihan dosis harian maupun jumlah dosis denyut

bervariasi tergantung pada tempat dan jenis infeksi• Dermatofitosis : 2 x 100 mg/hari 1 minggu• Onikomikosis : 2 x 200 mg/hari 1 minggu siklus pemberian tergantung lokasi ( jari tangan / jari kaki )• Efek samping : mual, muntah, erupsi kulit, hepatotoksik, hipokalemi, hipertrigliserida

1616

5. Flukonazol5. Flukonazol

• Golongan Triazol• Mikosis sistemik• Dapat menembus cairan cerebrospinal meningitis kriptokokal• Dosis : - Dermatofitosis 150 mg/minggu ( dosis denyut ) - Kandidosis Vaginalis 150 mg atau 100 mg / hari 5-7 hari

1717

6. Terbinafin6. Terbinafin

• Golongan Allylamin th. 1985• Fungisidal• Tidak efektif terhadap spesies Kandida dan

Pitiriasis versicolor• Efektif terhadap Dermatofitosis dan Kapang• Dosis : 250 mg / hari lama pemberian

tergantung tempat dan jenis infeksi jamur• Efek samping : sakit kepala, diare, nausea,

urtikaria dan pruritus

1818

7. Amfoterisin B7. Amfoterisin B• Antibiotik polyene, diproduksi Streptomyces nodosus• Fungistatik• Obat pilihan untuk infeksi jamur yang tidak sembuh dengan

preparat azol• Indikasi untuk : - Candida sp - Aspergillus sp - Cryptococcus neoformans - Sporotrikosis disseminata, dll• Cara pemberian IV atau Intratekal• Dosis awal / dewasa dan anak – anak 0,25 mg/kgBB/hari

ditingkatkan 5-10 mg/hari 0,4 – 0,6 mg/kgBB/hari• Efek samping : demam, sakit kepala, gangguan pencernaan, gagal

jantung dan fibrilasi ventrikel

1919

8. Flucytosin8. Flucytosin

• Obat sintetik• Per oral• Indikasi Kromoblastomikosis sub kutan• Dosis : 100-150 mg/hari 4 dosis• Efek samping : - Leukopenia & Trombositopenia - Rash, muntah & diare

2020

Spektrum Anti Mikotik OralSpektrum Anti Mikotik Oral

Fungi

Dermatophytes Candida MouldsAnti funfalAgents

Griseofulfin + Terbinafine +Itrakonazole + + +Ketoconazole + +Nystatin +Fluconazole +

2121

Mekanisme Kerja Anti MikotikMekanisme Kerja Anti Mikotik Squalene fungisid Terbinafine Squalene Epoxide

Lanosterol fungistatik Azole 14-Dimethyl Lanosterol

Zymosterol

Fecosterol

Ergosterol

2222

top related