nuhfil hanani ar
Post on 23-Feb-2016
155 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
OPTIMALISASI DAN EFEKTIFITAS DEWAN KETAHANAN PANGAN (DKP) KABUPATEN/KOTA DALAM
MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN
Nuhfil Hanani AR
Aku sehat karena panganku cukup, beragam, bergizi seimbang, aman, dan halal
DEWAN KETAHANAN PANGAN2009
DAFTAR ISI
1. Lingkup Ketahanan Pangan2. Indikator Ketahanan Pangan3. Tugas Dewan Ketahahan Pangan4. Bidang Yang Ditangani DKP5. Organisasi DKP6. Mekanisme Kerja DKP Daerah7. Koordinasi Pelaksanaan8. Penganggaran9. Contoh Output DKP
Aspek Legal UraianKetersediaan pangan (pasal 2 PP 68 2002)
Mengembangkan sistem produksi pangan yang bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokalMengembangkan efisiensi sistem usaha panganMengembangkan teknologi produksi panganMengembangkan sarana dan prasarana produksi panganMempertahankan dan mengembangkan lahan produktif
Distribusi pangan (pasal 4 PP 68 2002)
Mengembangkan sistem distribusi pangan yang menjangkau seluruh wilayah secara efisien;Mengelola sistem distribusi pangan yang dapat mempertahankan keamanan, mutu dan gizi pangan;Menjamin keamanan distribusi pangan.
Cadangan pangan (pasal 5 PP 68 2002)
Menginventarisasi cadangan pangan;Melakukan prakiraan kekurangan pangan dan/atau keadaan darurat;Menyelenggarakan pengadaan, pengelolaan dan penyaluran cadangan pangan.
Diversifikasi Pangan (pasal 9 PP 68 2002)
Meningkatkan keanekaragaman pangan;Mengembangkan teknologi pengolahan dan produk pangan;Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang.
Pencegahan pangan (pasal 10 PP 68 2002)
Memantau, menganalisis, dan mengevaluasi ketersediaan pangan;Memantau, menganalisis dan mengevaluasi faktor yang mempengaruhi ketersediaan pangan;Merencanakan dan melaksanakan program pencegahan masalah pangan
Lingkup Ketahanan Pangan (PP No. 68 tahun 2002 )
Aspek Legal UraianPenanggulangan pangan (pasal 11 PP 68 2002)
Penanggulangan pangan melalui pengeluaran pangan apabila terjadi kelebihan pangan;Penanggulangan pangan melalui peningkatan produksi dan/atau pemasukan pangan apabila terjadi kekurangan pangan;Penanggulangan pangan melalui penyaluran pangan secara khusus apabila terjadi ketidak-mampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan;Penanggulangan pangan melalui melaksanakan bantuan pangan kepada penduduk miskin.
Pengendalian harga (pasal 12 PP 68 2002)
Pengendalian harga melalui pengelolaan dan pemeliharaan cadangan pangan pemerintah;Pengendalian harga melalui pengaturan dan pengelolaan pasokan pangan;Pengendalian harga melalui penetapan kebijakan pajak dan/atau tarif;Pengendalian harga melalui pengaturan kelancaran distribusi pangan.
Meningkatkan peran masyarakat (pasal 13 PP 68 2002)
Memberikan informasi dan pendidikan yang berkaitan dengan penyelenggaraan ketahanan pangan;Membantu kelancaran penyelenggaraan ketahanan pangan;Meningkatkan motivasi masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan;Meningkatkan kemandirian rumah tangga dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Pengembangan SDM (pasal 15 PP 68 2002)
Pendidikan dan pelatihan dibidang pangan;Penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pangan;Penyuluhan pangan.
LANJUTAN
ARAH PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN KE DEPAN
Kemandirian Pangan : penurunan impor, peningkatan cadangan pangan, stabilisasi hargaKecukupan energi : kecukupan energi termasuk protein dan penurunan masy awan panganMutu Pangan : peningkatan mutu dan gizi mayarakat termasuk gizi mikro dan keamanan panganBisnis Pangan : pengembangan agroindusti pangan dan pangan lokal
Kemandirian pangan
Kemandirian pangan
Kemandirian pangan
Waktu
Orientasi
Kecukupuan energi
Bisnis pangan Orientasi kecukupan energi
Orientasi kualitas pangan
Orientasi bisnis pangan
Kecukupuan energi Bisnis
pangan
Kecukupuan energi
Bisnis pangan
Mutu Pangan
Mutu Pangan
Mutu pangan
Kita masih disini
Bidang Indikator Utcome Standar Ideal
Ketersediaan dan cadangan pangan pemerintah
Kemandirian pangan Rasio impor terhadap kebutuhan maksimum 10 persen
Peningkatan Ketersediaan energi perkapita
Ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari
Peningkatan Ketersediaan protein perkapita
Ketersediaan protein perkapita minimal 57 gram/hari
Peningkatan Jumlah cadangan pangan
Jumlah cadangan pangan minimal 20 persen dari kebutuhan
Berkembangnya Lembaga cadangan pangan pemerintah Provinsi dan kab/kota
Adanya lembaga Cadangan Pangan pemerintah pada setiap Provinsi dan kab/kota
Penguatan dan berkembangnya Lembaga cadangan pemerintah desa
Adanya Lembaga cadangan pemerintah desa minimal 1 setiap kecamatan
Penguatan dan berkembangnya Lembaga cadangan masyarakat
Berkembangannya cadangan pangan masyarakat berbentuk lumbung pangan minimal 1 setiap kecamatan
INDIKATOR KETAHANAN PANGAN
Bidang Indikator Utcome Standar Ideal
Distribusi dan akses pangan
Rendahnya perbedaan harga antar waktu
Stabilitas harga pangan dengan perbedaan maksimum 10-25 persen anara waktu normal dan tidak normal
Kemandirian Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
Jumlah LDPM mandiri pada setiap Gapoktan
Ketersediaan sistem informasi harga pangan
Adanya sistim informasi harga pangan harian
Keragaman dan Keamanan pangan
Kecukupan Energi per kapita/hari
Angka Kecukupan Energi Minimal 2.000 kkal/hari
kecukupan Protein per kapita/hari
Angka Kecukupan Energi Minimal 52 gram/hari
Kecukupan Gizi mikro Kecukupan gizi mikroKosumsi pangan hewani 18 kg/kapita/tahunKonsumsi beras 70 kg/kap/thnPeningkatan Skor Pola Pangan Harapan
Pola Pangan Harapan dengan Skore PPH 100
Penurunan Kasus keracunan pangan
Jumlah kasus pelanggaran produk pangan 0 persen
lanjutan
Bidang Indikator Utcome Standar Ideal
Penanganan kerawanan pangan
Penurunan balita gizi kurang dan buruk buruk
Persen balita gizi kurang dan buruk buruk 0 persen
Penurunan tingkat kerawanan masyarakat
Persen kelaparan < 5 persen
Sistem Informasi Kerawanan Pangan dan Gizi
SKPG berkembang sampai tingkat desa
Kelembagaan ketahanan pangan pedesaan
Penguatan kelembagaan ketahanan pangan pedesaan
Berkembangnya kelembagaan ketahanan pangan tingkat desa ( Tim Pangan Kec/desa, posyandu, PKK, dll)
Bisnis pangan Pengembangan bisnis pangan
Berkembangnya bisnis pangan melalui pengembangan agroindustri pangan yang dapat akses pada pasar modern
lanjutan
1. Meningkatkan produksi pangan domestik untuk mempertahankan ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari, dan penyediaan protein perkapita minimal 57 gram/hari
2. Meningkatkan cadangan pangan minimal 20 persen dari kebutuhan melalui penyediaan cadangan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa, serta cadangan pangan masyarakat untuk penyangga pangan nasional, penanganan kondisi darurat, peningkatan akses pangan masyarakat miskin dan rawan pangan, maupun untuk mengantisipasi gocangan yang berasal dari internasional
3. Menstabilnya harga komoditas pangan strategis yang ditandai rendahnya perbedaan harga antara musim panen dan non panen dengan perbedaan maksimum 10 persen
4. Mengembangkan sistem distribusi pangan berbasiskan kelembagaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan mengembangkan informasi harga yang dapat diakses sampai pada level pedesaan
5. Menurunkan angka kelaparan minimal 1 persen per tahun khususnya prevalensi penduduk sangat rawan pangan (defisit konsumsi energy tingkat berat) sampai tercapainya kondisi kelaparan maksimal 5 persen
SASARAN
6. Meningkatkan keragaman konsumsi pangan perkapita untuk mencapai gizi seimbang dengan kecukupan energi minimal 2.000 kkal/hari dan protein sebesar 52 gram/hari dan cukup zat gizi mikro, menurunkan konsumsi beras sampai 70 kg kapita/tahun serta meningkatkan keragaman konsumsi pangan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) mendekati 100
7. Meningkatkan keamanan, mutu dan higiene pangan yang dikonsumsi masyarakat dengan menekan pelanggaran terhadap ketentuan keamanan pangan sampai 5 persen
8. Meningkatkan status gizi masyarakat dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk turun minimal 1% per tahun sampai tercapainya kondisi gizi kurang dan buruk maksimal 2.5%
9. Memberdayakan kemandirian ketahanan pangan rumah tangga melalui pengembangkan kelembagaan ketahanan pangan dan gizi di pedesaan, khususnya PKK, Posyandu dan lembaga lain yang tumbuh di masyarakat
10.Mengembangkan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi pada setiap propinsi, kabupaten/kota sampai tingkat desa.
11.Mengembangkan bisnis pangan melalui pengembangan agroindustri pangan skala UMKM yang dapat akses pada pasar modern dan meningkatkan
SASARAN Lanjutan
Untuk melaksanakan koordinasi dan sinergi dalam pembangunan ketahanan pangan, karena : (a) pelakunya pemerintah dan masyarakat, dan bersifat lintas sektor
Dasar pembentukan adalah PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2006
Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan
1. Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan daerah
2. Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan
3. Melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan provinsi
4. Membantu dalam mempersiapkan pertanggung jawaban kepala daerah dalam bidang ketahanan pangan kepada legislatif dan masyarakat
5. Melaksanakan sistem pendataan dan informasi pangan dan gizi sebagai isyarat dini (early warning system) untuk antisipasi kerawanan pangan dan gizi masyarakat
TUGAS DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA
• Peningkatan akses pangan untuk masyarakat miskin dan rawan pangan
• Pengembangan dan pemantapan ketersediaan pangan
• Pengembangan dan pemantapan distribusi pangan
• Pengembangan dan pemantapan cadangan pangan
• Penganekaragaman pangan
• Pencegahan dan Penanggulangan masalah pangan
• Pengendalian harga
• Peningkatkan partisipasi masyarakat
• Pemantapan Kelembagaan pangan
• Pengendalian Keamanan pangan
• Sistem Informasi kewaspadaan pangan dan Gizi
• Pengaturan prasarana dan sarana produksi pangan
• Pengembangan Bisnis Pangan
LINGKUP TUGAS DKP KABUPATEN/KOTA
KETUA HARIAN WABUP/WAWALI/AS II
POKJA AHLI
Pengelola Sekretariat
SEKRETARISKepala Badan/Kantor Ketahanan
Pangan
(ANGGOTA DKP)
POKJA TEKNIS
POKJA TEKNIS
POKJA TEKNIS
BUPATI/WALIKOTA
ORGANISASI
15
Ada seorang Penanggung Jawab Sekretariat Beranggotakan beberapa orang (tim asistensi) yang
berasal dari setiap bidang (staf ketersediaan, distribusi dan stabilitas harga, diversifiasi pangan, keamanan pangan, SKPG)
Pengelola Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan
16
1. Perencanaan : Penyusunan Rencana Tahunan Penyusunan Agenda Kerja.
2. Pelaksanaan : Penyelenggaraan rapat-rapat (Pleno, koordinasi, rapat harian, insidentil) Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data. Penyelenggaraan surat-menyurat. Dokumentasi dan arsip Kehumasan.
3. Koordinasi sosialisasi, pembinaan dan pemantauan
4. Evaluasi dan pelaporan Evaluasi semester dan tahunan Pelaporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan
TUGAS SEKRETARIAT DKP
1. Membantu DKP dalam menghimpun, mengolah, dan menyajikan bahan dan agenda untuk perumusan kebijakan di bidang ketahanan pangan
2. Melakukan pengecekan lapang untuk perumusan kebijakan ketahanan pangan
3. Membantu menyususn draft rumusan kebijakan ketahanan pangan
4. Membantu untuk penyiapan bahan dalam pelaksanakan evaluasi dan pengendalian pamantapan ketahanan pangan
5. Menjadi tenaga pendamping untuk memberdayakan sekretariat DKP
6. Menjadi Tenaga Ahli atau nara sumber untuk pelatihan ditingkat kabupaten
7. Menjadi tenaga advokasi untuk pemantapan kelembagaan pangan
TUGAS POKJA AHLI
PADA TINGKAT KAB/KOTA POKJA AHLI DAPAT DIGANTIKAN OLEH TENAGA AHLI (2 ORANG) SECARA TETAP ATAU INSIDENTIL
Pojka Teknis Dewan Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu dalam: Membantu DKP dalam menghimpun, mengolah, dan menyajikan bahan
dan agenda untuk perumusan kebijakan di bidang ketahanan pangan Melakukan pengecekan lapang untuk perumusan kebijakan ketahanan
pangan Membantu merumuskan kebijakan ketahanan pangan sesuai dengan
sektornya Mengimplementasikan kebijakan yang dirumuskan DKP dalam
kegiatan pembangunan ketahanan pangan sesuai dengan sektornya Membantu untuk penyiapan bahan dalam pelaksanakan evaluasi dan
pengendalian pamantapan ketahanan pangan sesusia dengan sektornya
TUGAS POKJA TEKNIS
Ketersedian PanganCadangan PanganPenanganan kerawanan panganDistribusi PanganPenganeka ragaman pangan dan mutu panganPeningkatan Peran MasyarakatSistem Informasi Kerawanan pangan dan Gizi
POKJA TEKNIS DAPAT DIBAGI DALAM POKJA-POKJA
PERLU DISESUAIKAN DENGAN KEPENTINGAN DAERAH
MEKANISME KERJA DKP DAERAH
Ketua Dewan/Ketua Harian Pelaku Ketahanan Pangan:
MasalahFakta dan isu strategisPerubahan Lingkungan Strategis
SEKRETARIAT DKP POKJAAHLI
Rapat Teknis Telaahan Rekomendasi ( sekretaris DKP)
Rapat koordinasi DKP (Ketua
Harian)
Rapat Pleno(Kepala
Daerah)
Draft Rekomendasi Teknis dan Operasional
Kebijakan Ketahanan Pangan (Lintas
pelaku/wilayah)
Pembahasan/konsultasi dengan daerah/dinas kab./kota
Data dan InformasiRapat Teknis persiapan Materi bahasan ( sekretaris DKP)
Cek lapangan
Jenis Rapat Pemimpin Peserta Frekuensi (kali/tahun)
Rapat Teknis persiapan Materi bahasan
Sekretaris DKP Tim Kecil (Pokja Ahli dan beberapa perwakilan dari Dinas yang terkait)
Sesuai dengan kebutuhan
Rapat Teknis Telaahan Rekomendasi
Sekretaris DKP Perwakilan dari dinas/sektor
Sesuai dengan kebutuhan
Rapat koordinasi DKP
Ketua Harian Kepala dinas/Badan yang terkait
Minimal 3 kali
Rapat Pleno Kepala Daerah Kepala dinas/Badan, Perwakilan DPR dan Camat
Minimal 2 kali
KEBUTUHAN RAPAT
oPrasarana dan sarana KesekretariatanoMenghadiri dalam Pertemuan DKP pusatoRapat Teknis penyiapan rapat koordinasi DKP penyusunan kebijakan
ketahanan oRapat Koordinasi kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan
daerah oRapat Pleno DKP perumusan kebijakan dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan daerahoRapat Teknis dan koordinasi kebijakan dalam rangka mendorong
keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan
oRapat Teknis dan koordinasi dalam mempersiapkan pertanggung jawaban kepala daerah bidang ketahanan pangan kepada legislatif dan masyarakat
oPenyusunan sistem pendataan dan informasi pangan dan gizi sebagai isyarat dini (early warning system) untuk antisipasi kerawanan pangan dan gizi masyarakat
oPelaksanaan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan
ANGGARAN DKP DAERAH
CONTOH KEGIATAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA
Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan daerah
a) Rencana Pembangunan Ketahanan Pangan Kab Apel 2009-2014b) Langkah Operasional Pemantapan Ketersediaan panganc) Langkah Operasional Pengembangan Cadangan Pangand) Langkah Operasional Pengembangan Diversifikasi pangane) Langkah Operasional Pengentasan Masyarakat rawan panganf) Langkah Operasional Pengendalian dan penanganan Gizi burukg) Langkah Operasional Pengendalian distribusi pupukh) Langkah Operasional Pengembangan distribusi pangani) Langkah Operasional Pengembangan pangan lokalj) Rencana Aksi Pemantapan Ketahanan Pangan sebagai
perwujudan Implementasi kesepakatan Bupati seluruh Indonesiak) Roadmap pengentasan kemiskinan dan kerawanana pangan
CONTOH KEGIATAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA
Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan
a) Menyusun pedoman umum Aliansi/Gerakan Masyarakat Mengikis Kerawanan Pangan
b) Melakukan Sosialisasi di pemerintah desa dan tokoh masyarakatc) Membangun Kemitraan BUMN /perusahaan swasta besar untuk
mengikis kerawanan pangan
CONTOH KEGIATAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA
Melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan provinsi
1. Monitoring Program/Kegiatan Ketahanan Pangan2. Monitoring masalah pangan dan gizi 3. Evaluasi dan pengendalian implementasi kebijakan/program/kegiatan
ketahanan pangan4. Evaluasi dan Monitoring distribusi pupuk5. Evaluasi dan Monitoring distribusi dan informasi harga pangan
pokok
CONTOH KEGIATAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA
Melaksanakan sistem pendataan dan informasi pangan dan gizi sebagai isyarat dini (early warning system) untuk antisipasi kerawanan pangan dan gizi masyarakat
1. Penyusunan Peta Kerawanan Tingkat Desa2. Pemetaan daerah rawan banjir dan kekeringan3. Pemetaan potensi lumbung pangan masyarakat4. Informasi harga pangan
CONTOH INFORMASI
KEMANDIRIAN PANGAN JATIM (Lanjutan)
Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des0
500
1000
1500
2000
2500
Produksi, Ketersediaan dan Konsumsi Beras Per Bulan Tahun 2008
Produksi Padi Jatim Ketrs. Beras JatimKeb. Kons. RT & Non RTJatim Kons. RT Jatim
000
Ton
BANARAN KULON
BAGOR KULONPARON SUGIH WARAS
GUYANGANNGUMPUL GANDU
BALONGREJO SEKAR PUTIH
GIRIREJO
BANARAN WETAN
JEKEK
MABUNG KEMADUHJAMBI
WAUNG
BARON
GEBANG KEREP
SAMBIROTOGROJOGAN
FOREST/HUTAN
BULUTIRIPAN
SUMBERWINDU
BERBEKMAGUAN
BENDUNGREJO
SALAMROJO
BALONG GEBANG
FOREST/HUTANGONDANG KULON
JAANCAMPUR
NGUJUNG
SUMBERJO
KARANGSEMI
NGLINGGO
SENJAYAN
PULOWETAN
PERNING
DAWUHAN
GONDANG WETANBEGENDENG
NGASEM
PULE
KUDU
LAMBANG KUNING
TEMBARAK
BANGSRI
DRENGES
KETANDAN
NGRINGINJATI PUNGGUR
KEDUNG MLATEN
NGEPUNG
NGLABAN
KWAGEAN
SEKARAN
GODEAN
KARANG SONO
GENJENG
MACANAN
BAJULAN
BEGADUNG
WERUNGOTOKBOGO
GANUNG KIDULJATIREJO
KUNCIR
NGETOS SURU
KEPEL
KLODAN
MOJODUWUR
SUGIHWARAS
LENGKONG LORNGLUYU
BAJANG
GAMPENG
KALI ANYARBETET TRAYANG
DADAPAN
MOJOKENDILBANJAR SARI
CENGKOKKELUTAN
TANJUNG KALANGJUWET
PLOSOHARJOBATEMBAT
JETIS
JAMPES PACE WETAN
SANANJATIGREGES
JOHO
KEPANJEN
NGROMBOTBUKUR
BABADAN
PECUK
TIRTOBINANGUN
SUGIHWARAS
BALETURI
TEGARON
MOJO AGUNG
GONDANGLEGI
KURUNGREJO
SAMBI KEREP
WENGKAL
KEDUNG PADANGNGADIBOYO
REJOSO JINTEL
NGANGKATANKLAGENMOJOREMBUN
MLORAH
MUNGKUNGGEMPOL
TRITIK
SIWALAN
MARGOPATUT
SIDOREJO
BENDOLO
SAWAHAN
BARENG
NGLIMAN
DUREN
NGRAMI
BUNGUR
KAPASBLITARAN
PUTREN
KEDUNGREJOSAMBIREJO
NGADIREJOGETAS TANJUNG ANOM
KAMPUNGBARUWATES SIDOHARJO
KEDUNG OMBO
WILANGAN
SUDIMOROHARJO
KETERSEDIAAN NGANJUK
0,8 to 1 (28)0,64 to 0,8 (11)0,48 to 0,64 (17)0,32 to 0,48 (28)0,16 to 0,32 (60)0 to 0,16 (135)
KERAWANAN PANGAN LEVEL DESA PADA PETA KABUPATEN
Kemisikanan
NGROMBOTPATIANROWOPAKUNCEN
LESTARI
PELEMTEMBARAK
KUTOREJO
SAMBIROTOWARUJAYENG
JOGOMERTOKARTOHARJO
TANJUNGREJO
CANGKRINGAN
PLOSOPAYAMAN
BOGOPESUDUKUH
KAUMAN
SELOREJO
NGUDIKAN
SUMBERSONOSUMBER KEPUH
BANJAREJO
JEKEK
JAMBI
FOREST/HUTAN
BULUTIRIPAN
BERBEK
BENDUNGREJOSALAMROJO
BALONG GEBANGGONDANG KULON
JAANCAMPURKETAWANG
SUMBERJO
PULOWETANPERNING
MUNUNG
NGASEM
KEDUNG MLATEN
NGEPUNG
PUTUKREJOGODEAN
GENJENG
MACANAN
BAJULAN
NGETOS
KEPEL
KLODAN
SUGIHWARAS
LENGKONG LOR
BAJANGGAMPENG
KALI ANYARKLURAHAN
MOJOKENDIL
CENGKOKTANJUNG KALANG
PLOSOHARJOBABADAN
PACE WETAN
SANAN
JOHO TANJUNG TANI
MOJO AGUNG
GONDANGLEGI
SAMBI KEREPWENGKAL
NGADIBOYO
TALANG
MLORAH
TRITIK
SIWALAN
SIDOREJO
BENDOLO
SAWAHAN
NGLIMAN
NGRAMIBUNGUR
BLITARAN
NGADIPIRO
SUKOHARJO
NGANJUK by Indeks_2 (Layanan Toko)
0,8 to 1 (117)0,64 to 0,8 (18)0,48 to 0,64 (23)0,32 to 0,48 (18)0,16 to 0,32 (19)0 to 0,16 (84)all others (0)
Tingkat desaPada peta kabupaten
Padi-P
adian
Umbi-umbian
Panga
n Hewan
i
Lemak
dan M
inyak
Bauh/B
iji Berm
inyak
Kacang-k
acangan Gula
Sayur d
an Buah
Lainnya
-10.0
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
Pola Pangan Aktual `Jawa Timur dibandingkan PPHGr
am/k
apita
/har
i
Bidang Indikator Outcome Standar Ideal Kondisi saat ini
Ketersediaan pangan per kapita
Ketersediaan energi perkapita
Ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari
2400 Kilokalori/hari (Melebihi)
Ketersediaan protein perkapita
Ketersediaan protein perkapita minimal 57 gram/hari
61 gram/hari (Melebihi)
cadangan pangan Jumlah cadangan pangan
Jumlah cadangan pangan minimal 20 persen dari kebutuhan
cadangan pangan beras pemerintah (4,38 %)
Stabilisasi Harga
Rendahnya perbedaan harga antara antar waktu
Stabilitas harga pangan dengan perbedaan maksimum 10-25 persen antara waktu normal dan tidak normal
beras, gula dan minyak goreng < 10 %
Keberadaan lembaga penstabil Harga
Adanya Lembaga Penstabil Harga
LUEP/LPG yang berperan mengamankan HPP,
CONTOH EVALUASI KETAHANAN PANGAN
Bidang Indikator Outcome Standar Ideal Kondisi saat ini
Sistem Informasi Kerawanan Pangan
Ketersediaan sistem informasi harga pangan
Adanya sistim informasi harga pangan harian
Masih terbatas pada daerah pekotaan, belum sampai tingkat desa
Peta Rawan PanganAdanya Peta Rawan pangan desa
Sudah, bahkan menjadi pelopor
Sistem Kerawanan Pangan dan Gizi
SKPG berkembang sampai tingkat desa
Hanya berkembang ada level propinsi, pada level kabupaten/ kota sampai desa belum berkembang
Kerawanan Pangan masyarakat
Penurunan balita gizi kurang dan buruk buruk
Persen balita gizi kurang dan buruk buruk 0 persen
Gizi buruk 4,8 persenGizi kurang 12,6 persen
Penurunan tingkat kerawanan masyarakat ( 70 % AKG)
Persen kelaparan < 5 persen
13,88 persen
Desa rawan pangan < 5 persen 13 persen
Bidang Indikator Outcome Standar Ideal Kondisi saat ini
Mutu , penganekaragaman dan Keamanan pangan
Kecukupan Energi per kapita/hari
Angka Kecukupan Energi Minimal 2.000 kkal/hari
1900 kkal/kapita/hari
kecukupan Protein per kapita/hari
Angka Kecukupan Minimal 52 gram/hari
62,3 gram/kapita/hari
Kecukupan Gizi mikroKecukupan gizi mikro Belum menjadi perhatian
Kosumsi pangan hewani
18 kg/kapita/tahun 3,56 kg/kapita/tahun.
Konsumsi beras 70 kg/kap/thn 94 kg/kap/thnPeningkatan Skor Pola Pangan Harapan
Pola Pangan Harapan dengan Skore PPH 100
Skore PPH yang dicapai 77,8
Penurunan Kasus keracunan pangan
Jumlah kasus pelanggaran produk pangan 0 persen
Tidak tersedia data
Bidang Indikator Outcome Standar Ideal Kondisi saat ini
Kelembagaan ketahanan pangan
Penguatan kelembagaan ketahanan pangan pedesaan
Berkembangnya kelembagaan ketahanan pangan tingkat desa (posyandu, PKK, dll)
Sedang tumbuh kelembagaan ketahanan pangan tingkat desa (posyandu, PKK, dll)
Bisnis pangan Pengembangan bisnis pangan
Berkembangnya bisnis pangan melalui pengembangan agroindustri pangan yang dapat akses pada pasar modern
Masih bercorak tradisonal dan belum berkembangnya bisnis pangan khususnya agroindustri pangan yang dapat akses pada pasar modern
Program : Pengembangan dan Penganekaragaman Pangan Menuju Gizi Seimbang
RENCANA AKSI INDIKATOR KEBERHASILAN Satuan2008Base
2009 Target Pelaksana
1. Intensifikasi pekarangan melalui pemberdayaan kelompok wanita
Jumlah desa intensif pekarangandesa
1. Penyuluhan pangan beragam dan bergizi seimbang
Frekuensi penyuluhan/pembinaan
Kali/thn
1. Lomba menu makanan dari hasil pekarangan, Frekuensi lomba
Kali/thn
1. Pengembangan depot desa dengan menu makanan berbasiskan sumberdaya pedesaan.
Jumlah depot desa
Desa
1. Pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan bahan pangan lokal
Jml kelompok binaan industri pengolahan
kelompok
1. Pemasyarakatan teknologi pengolahan pangan yang berbasis spesifik daerah
Jumlah sekolah penerima yang telah penyuluhan
sekolah
Contoh Format Penyusunan Langkah Operasional
ARAH PENGEMBANGAN BADAN KETAHAHAN PANGAN
Ketersedian Pangan
Identifikasi potensi sumberdaya,produksi pangan , &keragaman konsumsi pangan masy.Pembinaan peningkatan produksi dan produk pangan berbahan baku lokal.Pembinaan pengembangan penganekaragaman produk pangan. Pencegahan & pengendalian masalah pangan akibat turunnya ketersediaan pangan.
Cadangan Pangan Identifikasi cadangan pangan masyarakat.Pengembangan dan pengaturan cadangan pangan pokok tertentuPembinaan dan monitoring cadangan pangan masyarakat.
Penanganan kerawanan pangan
Penanganan dan penyaluran pangan untuk kelompok rawan pangan daerahPencegahan , penanggulangan masalah pangan krn turunnya mutu, gizi &keamanan pngIdentifikasi kelompok rawan pangan.
Distribusi Pangan Identifikasi infrastruktur distribusi pangan daerah.Pengembangan infrastruktur distribusi pangan daerah.Pencegahan dan pengendalian masalah pangan akibat penurunan akses pangan.Informasi harga di Daerah.Pembangunan pasar untuk produk pangan yang dihasilkan masyarakat daerah
Penganeka ragaman pangan dan mutu pangan
Identifikasi pangan pokok masyarakat.Peningkatan mutu konsumsi masyarakat.Pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan produk pangan masyarakat.Analisis mutu, gizi dan keamanan produk pangan masyarakat.Analisis mutu dan gizi konsumsi masyarakat.Pembinaan dan pengawasan produk pangan segar dan pabrikan skala kecil/rumah tgg.
Peningkatan Peran Masyarakat
Identifikasi LSM dan tokoh masyarakat daerah.Pengembangan dan fasilitasi forum masyarakat daerah Pengembangan ”trust fund” di daerah
Sistem Informasi Pengumpulan dan analisis informasi ketahanan pangan
LINGKUP KEWENANGAN DAERAH BIDANG KETANGANI PANGAN(PP No 38 Tahun 2007
Jenis Pelayanan Indikator kinerja Penyediaan peta daerah sentra produsi dan kosumsi
pangan pokok masyarakatAdanya peta daerah sentra produsi dan kosumsi pangan pokok masyarakat
Penyediaan peta daerah sentra pengembangan produsi pangan lokal spesifik daerah
Adanya peta daerah sentra pengembangan produsi pangan lokal spesisik daerah
Pembinaan peningkatan produksi dan produk pangan berbahan baku lokal
Jumlah kelompok binaan per kabupate/kotaFrekuensi pembinaan/pelatihan per tahun
Pembinaan pengembangan penganekaragaman produk pangan berbasis lahan pekarangan
Jumlah kelompok pekarangan yang aktif Frekuensi pembinaan dan pelatihan intensifikasi pekarangan per tahunJumlah kelompok pekarangan yang telah dibina
Penyediaan neraca bahan pangan Adanya neraca bahan pangan setiap tahun Penyediaan sistem informasi ketersediaan pangan
(produksi, Data rencanaproduksi, pemasukan dan pengeluaran pangan, cadangan pangan)
Adanya data dan informasi ketersediaan pangan (produksi, Data rencanaproduksi, pemasukan dan pengeluaran pangan, cadangan pangan)
Monitoring dan Evaluasi ketersediaan pangan Adanya laporan Monitoring dan Evaluasi ketersediaan pangan dan rencana tindak lanjut
Pembinaan dan pengembangan Lembaga cadangan pangan pemerintah Provinsi dan kab/kota
Adanya lembaga Cadangan Pangan pemerintah pada setiap Provinsi dan kab/kotaFrekuensi pembinaan/pelatihan per tahunPersen Jumlah Cadangan pangan terhadap kebutuhan
Pembinaan dan pengembangan Lembaga cadangan pemerintah desa
Jumlah desa yang mempunyai cadangan pemerintah Frekuensi pembinaan dan pelatihan per tahunJumlah desa yan telah dilatih dan dibina
Pembinaan dan pengembangan Lembaga cadangan masyarakat
Jumlah lumbung pangan Frekuensi pembinaan dan pelatihan per tahunJumlah lumbung pangan yang telah dilatih dan dibina
Monitoring dan Evaluasi Kelembagaan cadangan pangan
Frekeuensi monitoringAdanya Laporan hasil Monev setiap tahn
Standar Pelayanan Kinerja Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Standar Pelayanan Kinerja Distribusi Dan Akses PanganJenis Pelayanan Indikator kinerja
Penyediaan sistem informasi disribusi pangan Adanya peta sistem distribusi pangan antar wilayah pada setiap kab/kota
Penyediaan sistem informasi harga pangan
Adanya sistim informasi harga pangan harian yang dipublikasikan dalam media elektronik/ cetak/ Website BKP/SMS dll
Penyediaan data dan informasi keadaan prarana dan sarana distribusi pangan
Adanya data dan informasi keadaan prarana dan sarana distribusi pangan pada kab/kota setiap tahun
Penyediaan informasi pasokan pangan di tingkat pedagang besar/pasar besar
Adanya data dan informasi pasokan pangan di tingkat pedagang besar/pasar besar
Pembinaan standard kualitas produk pangan Jumlah kelompok produsen yang telah dibina dilatihPersen peningkatan standar kualitas produk pangan
Pengendalian dan stabilisasi harga pangan
Stabilitas harga pangan dengan perbedaan maksimum 10-25 persen anara waktu normal dan tidak normal
Adanya lembaga penstabil harga di tingkat daerahJumlah kelompok sistem tunda jual yang dibina / dilatih
Pengendalian pasokan pangan pada kelompok rawan pangan
Adanya data dan informasi deerah rawan panganJumlah pangan yang disalurkan pada daerah pangan
Monitoring ketersediaan, konsumsi, harga dan stok minimal bulanan
Adanya data hasil monitoring ketersediaan, konsumsi, harga dan stok minimal bulanan
Pengembangan Jaringan pemasaran dan distribusi Jumlah kontrak kerjasama dengan lembaga instansi daerah dan lembaga pemasaran luar daerah
Pembinaan dan pengembangan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
Jumlah LDPM mandiri pada setiap Gapoktan Jumlah LDPM pada Gapoktan yang bina dan dilatih
Standar Pelayanan Kinerja Keragaman dan Keamanan PanganJenis Pelayanan Indikator kinerja
Penyediaan informasi mutu pangan masyarakat
Tersedianya data Angka Kecukupan Energi per kapita/hariTersedianya data Angka kecukupan Protein per kapita/hariTersedianya data Pola Pangan Harapan Tersedianya data Kasus keracunan pangan
Pemberdayaan dan penguatan Kelembagaan penganekaragaman pangan
Jumlah Pusat Kajian Makanan TradisonalJumlah penyuluh dan lembaga diversifikasi pangan masyarakat (PKK) yang aktif
Pembinaan dan pengembangan pekarangan
Percontohan desa intensif pekarangan
Frekuensi pembinaan/pelatihan intensifikasi pekarangan
Pembinaan dan Pengembangan Pangan Lokal
Peta potensi sumber daya pangan lokal nabati dan hewani padaFrekuensi pembinaan dan pelatihan teknologi pengolahan pangan yang berbasis spesifik daerah
Jumlah kelompok produsen pengolahan bahan pangan lokal yang dibinaAdanya gerai pengembangan pangan lokal
Pengembangan dan peningkatan citra makanan tradisional
Adanya peta /profil makanan tradisional unggulan tingkat wilayahJumlah kelompok wanita yang dibina/dilatihFrekuensi Festival dan Lomba Makanan Tradisional dalam setahunJumlah kerjasama dengan lembaga potensial seperti dengan PHRI dan Biro Perjalanan untuk memasyarakatkan Makanan Tradisional
Peningkatan KAP (Knowledge, Attitude, Practice) konsumsi pangan pada masyarakat
Adanya modul dan leaflet tentang pola makan beragam dan bergizi seimbang,Frekuensi memasyarakatkan makanan tradisional pada hotel-hotel, intansi pemerintah dan non pemerintah
jumlah promosi pangan beragam dan bergizi seimbang melalui media cetak dan elektronik dalam setahun
Jumlah fekuensi pembinaan pada sekolah ( warung sekolah) Frekuensi pembinaan dan pelatihan pada lembaga wanita(PKK) tentang pangan beragam dan bergizi seimbang (depot desa) berbasiskan makanan tradisional
Jenis Pelayanan Indikator kinerja
Penyediaan informasi tentang keamanan pangan Adanya pedoman operasional informasi tentang keamanan pangan
Mengkoordinasikan dengan instansi terkait tentang pengendalian, pengawasan dan monitoring peredaran bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan
Adanya jadwal monitoring peredaran bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan
Pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan produk pangan terhadap UMKM Pangan
Jumlah frekuensi Pembinaan/pelatihan keamanan produk pangan terhadap UMKM Pangan
Peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan di sekolah
Jumlah frekuensi penyuluhan keamanan pangan di sekolah
Pengawasan terhadap jajanan anak sekolah. Jumlah pembinaan/pelatihan keamanan pada penjual jajanan anak sekolah.
Pembinaan dan pengawasan produk pangan segar Jumlah pembinaan dan pelatihan keamanan produk pangan segar pada elompok produsen
Pembinaan dan pengawasan produk pabrikan skala kecil/rumah tangga
Jumlah pembinaan dan pelatihan kemananan produk pabrikan skala kecil/rumah tangga pada kelompok produsen
Standar Pelayanan Kinerja Keragaman dan Keamanan Pangan(lanjutan)
Jenis Pelayanan Indikator kinerja Penyediaan Sistem
Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Tersedianya Peta daerah yang tingkat ketersediaan dan konsumsi energi masih rendah sampai tingkat desaTersedianya Peta daerah miskin tingkat desaTersedianya Peta daerah rawan pangan tingkat desaTersedianya Peta daerah yang memiliki banyak kelompok ibu hamil, menyusui, anak usia dini dan anak sekolah yang rawan gizi tingkat desa
Penguatan kelembagaan untuk penanganan rawan pangan
Jumlah Lembaga SKGP kabupaten/kota yang aktifJumlah Tim pangan kecamatan yang aktif (yang dibina/dilatih) Jumlah PKK/posyandu yang aktif (yang dibina/dilatih)
Pencegahan kerawanan pangan
Jumlah pembinaan dan pelatihan Sistim Informasi dini Kerawanan pangan pada tim pangan kecamatan/desaJumlah pembinaan dan pelatihan makanan beragam dan bergizi seimbang pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/hamil yang miskin/rawan pangan Jumlah pembinaan dan pelatihan makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/menyusui yang miskin/rawan panganJumlah pembinaan dan pelatihan makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS) pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/punya anak balita yang miskin/rawan panganMengembangkan kelompok bisnis pangan pada masyarakat rawan pangan
Penangulangan kerawanan pangan
Jumlah KK yang diberi makanan beragam dan bergizi seimbang pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/hamil yang sangat miskin/rawan pangan Jumlah KK yang diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/menyusui yang sangat miskin/rawan panganJumlah KK yang diberi makanan anak sekolah (PMT-AS) pada PKK/posyandu/ kelompok wanita produktif/punya anak balita yang sangat miskin/rawan panganJumlah KK yang diberi makanan makanan pada kelompok terkena bencana/sangat rawan pangan
Peningkatan dan pengembangan desa mandiri pangan
Frekuensi Pembinaan desa rawan panganJumlah desa mandiri pangan
Standar Pelayanan Kinerja Penanganan Kerawanan Pangan
45
Aku sehat karena panganku cukup, beragam, bergizi seimbang, aman, dan halal
TERIMA KASIH
top related