nota_pengantar_lkpj_2011-20_maret_2012_pukul_17
Post on 11-Oct-2015
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 1
NOTA PENGANTAR
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
GUBERNUR JAWA BARAT
AKHIR TAHUN ANGGARAN 2011
Disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat
Hari : Jumat
Tanggal : 30 Maret 2012
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yth. Saudara Pimpinan dan para Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat;
Yth. Para Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa
Barat;
Yth. Saudara Pimpinan Organisasi Sosial Politik, Ormas, Tokoh
Masyarakat dan Keagamaan serta Insan Pers;
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 2
Hadirin dan undangan yang berbahagia,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke
hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita diberikan kesehatan dan
kekuatan untuk hadir pada acara penyampaian Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun
Anggaran 2011.
Shalawat dan salam, kita sampaikan kepada Rasulullah SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya, yang selalu menjadi suri
tauladan yang sempurna bagi segenap umatnya hingga akhir jaman.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah saya beserta Saudara
Wakil Gubernur menyampaikan laporan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan Akhir Tahun Anggaran 2011 kepada
yang terhormat pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah melalui rapat paripurna, sebagaimana yang diamanatkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.
Secara khusus, saya sampaikan pula ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat
atas dukungan dan kerjasamanya yang sangat baik terhadap seluruh
penyelenggaraan roda pemerintahan daerah selama tahun anggaran
2011. Demikian pula, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada
Pemerintah, Pemerintah Kabupaten dan Kota serta seluruh lapisan
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 3
masyarakat atas dukungan dan partisipasinya, sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di
Jawa Barat dapat berjalan dengan baik.
Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun
Anggaran 2011, disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 yang merupakan
penjabaran Tahunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2008-2013 dengan berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025.
Selanjutnya, Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir
Tahun Anggaran 2011 akan disampaikan dalam empat bagian materi
pemaparan. Bagian Pertama, tentang Arah Kebijakan Umum
Pemerintahan Daerah. Bagian Kedua, Gambaran Pengelolaan
Keuangan Daerah. Bagian Ketiga, mengenai Capaian Kinerja Berbasis
Misi dan Urusan Pembangunan, serta Bagian Keempat, sekilas tentang
Pelaksanaan Kegiatan Pemerintahan Berdasarkan Tugas Pembantuan
dan Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Bersumber dari
Dana APBN yang ditangani beberapa OPD Provinsi Jawa Barat.
Hadirin yang saya hormati,
Bagian pertama Nota Pengantar LKPJ tentang Arah Kebijakan
Umum Pemerintahan Daerah yang saya sampaikan, merupakan
kerangka perencanaan kinerja pembangunan daerah dan tidak
terlepas dari Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu "Tercapainya
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 4
Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera" serta
diformulasikan ke dalam 5 (lima) Misi Pembangunan yang tercantum
dalam RPJMD Tahun 2008-2013, meliputi :
Pertama, Mewujudkan sumberdaya manusia Jawa Barat yang
produktif dan berdaya saing; Kedua, Meningkatkan pembangunan
ekonomi regional berbasis potensi lokal; Ketiga, Meningkatkan
ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah; Keempat,
Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk
pembangunan yang berkelanjutan; serta Kelima, Meningkatkan
efektivitas pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi.
Kelima misi tersebut dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai agama
dan budaya daerah serta dengan prinsip penyelenggaraan
pemerintahan, yaitu good governance (tata kelola pemerintahan yang
baik), integrity (integritas), quality and accountability (mutu dan
akuntabilitas), pemerataan pembangunan yang berkeadilan serta
penggunaan data dan informasi yang terintegrasi.
Arah kebijakan umum pembangunan daerah tahun ketiga, yang
merupakan tahap pemantapan pencapaian Visi Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, dituangkan dalam RKPD Tahun 2011 dengan tema
Memantapkan sinergi pembangunan yang bermutu dan akuntabel
bersama pemerintah pusat, kabupaten/kota dan mitra menuju
masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera.
Dalam merealisasikan tema pembangunan tersebut,
pelaksanaan pembangunan diarahkan pada program prioritas dan
kegiatan tematik berbasis 10 (sepuluh) Common Goals, yaitu
peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kualitas kesehatan,
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 5
peningkatan daya beli masyarakat, kemandirian pangan, peningkatan
kinerja aparatur, pengembangan infrastruktur wilayah, kemandirian
energi dan kecukupan air baku, penanganan bencana dan
pengendalian lingkungan hidup, pembangunan perdesaan, serta
pengembangan budaya lokal dan destinasi wisata.
Pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif serta
berorientasi pada pembangunan yang mendorong peningkatan
pertumbuhan ekonomi (pro growth), pengentasan kemiskinan (pro
poor), penciptaan lapangan kerja (pro job), serta pembangunan yang
berwawasan lingkungan (pro environment) merupakan kebijakan
belanja daerah yang tercantum dalam Kebijakan Umum APBD Tahun
2011.
Hadirin yang saya hormati,
Pada bagian kedua, disampaikan gambaran Pengelolaan
Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2011, sebagai berikut :
Volume APBD Tahun Anggaran 2011 setelah perubahan adalah
sebesar Rp. 11,717 Trilyun, dengan rincian sebagai berikut :
1. Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2011, target
Rp. 9,267 Trilyun dengan realisasi sebesar Rp. 11,053 Trilyun
(119,28%), melebihi target yang telah ditetapkan sebesar
Rp. 1,786 Trilyun (19,28%), dengan rincian sebagai berikut :
a. Pendapatan Daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dari target pada APBD 2011, diproyeksikan dari
sebesar Rp. 7 Trilyun, terealisasi sebesar Rp. 8,502 Trilyun
(121,46%), melebihi target yang telah ditetapkan sebesar
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 6
Rp. 1,502 Trilyun (21,46%). Kelebihan diperoleh dari kenaikan
tarif Pajak Kendaraan Bermotor yang diberlakukan mulai
Triwulan IV 2011 dan BBNKB yang mengalami peningkatan
jumlah kendaraan dari jenis BBN I maupun BBN II. Selain itu,
kelebihan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan kualitas
pelayanan seperti pemberian kemudahan pelayanan di sentra
pelayanan dan peluncuran samsat mobile.
b. Pendapatan Daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan,
dari target sebesar Rp. 2,246 Trilyun terealisasi sebesar
Rp. 2,526 Trilyun (112,47%), melebihi target yang telah
ditetapkan sebesar Rp 280 Milyar (12,47%). Kelebihan tersebut
berasal dari peningkatan dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak;
c. Pendapatan Daerah yang bersumber dari Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah dari target sebesar Rp. 21,293 Milyar
terealisasi sebesar Rp. 25,138 Milyar (118,05%), melebihi
target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 3,845 Milyar
(18,05%). Kelebihan tersebut berasal dari bantuan keuangan
dari provinsi/pemerintah daerah lainnya dan dana transfer
pusat.
2. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 dialokasikan sebesar
Rp. 11,313 Trilyun dengan realisasi sebesar Rp. 10,295 Trilyun
(91%). Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat penyerapan
dalam batas proporsi yang baik, karena realisasi belanja
dipengaruhi oleh berbagai hal, baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Disamping itu, terdapat efisiensi penggunaan anggaran
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 7
dari yang direncanakan, antara lain dari efisiensi hasil pelaksanaan
pelelangan dengan menggunakan LPSE (e-procurement).
Dilihat dari komponennya, realisasi belanja daerah terbagi ke
dalam belanja tidak langsung dan belanja langsung. Untuk belanja
tidak langsung alokasi anggaran sebesar Rp. 8,159 Trilyun dengan
realisasi sebesar Rp. 7,606 Trilyun (93,23%), dengan rincian sebagai
berikut :
1. Belanja pegawai sebesar Rp. 1,442 Trilyun
2. Belanja subsidi sebesar Rp. 8,962 Milyar
3. Belanja hibah sebesar Rp. 814,847 Milyar
4. Belanja bantuan sosial sebesar Rp. 491,978 Milyar
5. Belanja bagi hasil kabupaten/kota sebesar Rp. 2,720 Trilyun
6. Belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa sebesar Rp. 2,127 Trilyun
7. Belanja tidak terduga sebesar Rp. 1 Milyar
Belanja tidak langsung tersebut, merupakan belanja untuk
menunjang pencapaian program yang tertuang dalam RPJMD dan
RKPD, serta dilaksanakan oleh para penerima baik pemerintah
kabupaten/kota, pemerintah desa, organisasi sosial kemasyarakatan,
organisasi politik, kelompok maupun perorangan.
Selanjutnya, untuk belanja langsung dengan alokasi sebesar
Rp. 3,154 Trilyun dengan realisasi sebesar Rp. 2,688 Trilyun
(85,24%), yang terurai dalam 95 program dan 1662 kegiatan. Seluruh
uraian program dan kegiatan tercantum dalam Bab IV buku besar
LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 8
Sedangkan dari sisi Pembiayaan Daerah pada Tahun Anggaran
2011, dialokasikan sebesar Rp 2,449 Trilyun dengan realisasi sebesar
Rp. 2,246 Trilyun, yang terdiri dari:
1. Penerimaan pembiayaan Daerah yang berasal dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Daerah tahun sebelumnya sebesar
Rp. 2,449 Trilyun.
2. Pengeluaran pembiayaan Daerah dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 403,348 Milyar, terealisasikan sebesar Rp. 203,348 Milyar,
yang terdiri dari dana penyertaan modal pada BUMD/N sebesar Rp.
38,348 Milyar dan dana bergulir sebesar Rp. 165 Milyar untuk
mendukung penciptaan lapangan kerja melalui program KUMKM.
Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,
Bagian ketiga yang merupakan capaian kinerja Tahun Anggaran
2011 berbasis misi dan urusan pembangunan, saya sampaikan sebagai
berikut.
Sebagaimana dimaklumi, kedudukan Pemerintah Provinsi
memiliki dua fungsi, yaitu sebagai daerah otonom dan wakil
pemerintah pusat. Sebagai daerah otonom, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat lintas
kabupaten/kota. Sedangkan selaku wakil pemerintah pusat di daerah,
pemerintah provinsi berkewajiban melakukan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 9
pembangunan di kabupaten/kota agar sejalan dengan kebijakan
pembangunan, baik secara nasional maupun regional.
Selanjutnya, dalam keterpaduan pembangunan antar
pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,
masyarakat dan dunia usaha telah ditetapkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) sebagai indikator utama pembangunan di Jawa Barat,
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah. Dengan demikian capaian Indeks Pembangunan Manusia
merupakan capaian kolektif kinerja tingkat pemerintahan serta
dukungan masyarakat dan dunia usaha.
Berdasarkan angka yang diperoleh dari BPS Provinsi Jawa
Barat, pada Tahun 2011 Angka IPM mencapai 72,82 poin meningkat
sebesar 0,74 poin dibandingkan Tahun 2010, yaitu sebesar 72,08
poin. Angka capaian IPM tersebut merupakan indikator komposit, yang
terdiri dari indekss pendidikan sebesar 82,55 poin atau meningkat
sebesar 0,88 poin dari tahun 2010 sebesar 81,67 poin. Indekss
kesehatan sebesar 72,34 poin atau meningkat sebesar 0,34 poin dari
tahun 2010 sebesar 72,00 poin, dan indekss daya beli sebesar 63,57
poin atau meningkat sebesar 1,00 poin dari tahun 2010 sebesar 62,57
poin.
Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,
Mengenai kinerja pemerintahan daerah, saya akan sampaikan
dimulai dengan penjelasan mengenai upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia Jawa Barat, yang merupakan Misi Pertama
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 10
pembangunan daerah, yaitu Mewujudkan Sumberdaya Manusia
Jawa Barat yang Produktif dan Berdaya Saing.
Urusan yang terkait dengan Misi Pertama tersebut adalah
urusan pendidikan, perpustakaan, kesehatan, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, sosial, kepemudaan dan olahraga,
ketenagakerjaan, kebudayaan, serta agama. Indikator sebagai hasil
pembangunan pada masing-masing urusan tersebut, digambarkan
dengan beberapa indikator, yaitu rata-rata lama sekolah, angka melek
huruf, serta angka harapan hidup (AHH).
Sasaran misi pertama adalah penuntasan program
pemberantasan buta aksara, peningkatan akses dan mutu pendidikan
terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah,
peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk
kesehatan ibu dan anak, peningkatan kualitas dan perlindungan
terhadap tenaga kerja, peningkatan pelayanan sosial dan
penanggulangan korban bencana, peningkatan kesetaraan gender,
peningkatan peran pemuda dan prestasi olahraga dalam
pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat, peningkatan
kualitas kehidupan beragama, serta revitalisasi nilai-nilai budaya
daerah dan kearifan lokal.
Upaya untuk mencapai sasaran urusan pendidikan, selain
dilaksanakan melalui program pendidikan formal dilakukan juga
melalui program pendidikan non formal, antara lain penyelenggaraan
program paket B sebanyak 100 kelompok untuk kelas lanjutan 1, 400
kelompok untuk kelas lanjutan 2. Sedangkan penyelenggaraan
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 11
program paket C sebanyak 158 kelompok untuk kelas lanjutan 1 dan
75 kelompok untuk kelas lanjutan 2.
Upaya lainnya adalah peningkatan minat baca masyarakat
dilakukan melalui penyelenggaraan taman bacaan masyarakat
sejumlah 26 taman bacaan, penyelenggaraan keaksaraan usaha
mandiri untuk 50 kelompok dan penyelenggaraan kelompok belajar
usaha mandiri untuk 50 kelompok.
Angka Melek Huruf (AMH) penduduk Jawa Barat usia 15 tahun
ke atas mengalami peningkatan sebesar 0,48%, yaitu dari 96,00%
pada Tahun 2010 menjadi 96,48% pada Tahun 2011. Sedangkan
capaian angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2011 mencapai 8,20
tahun meningkat sebesar 0,25 tahun dari 7,95 tahun pada Tahun
2010.
Pemerintah daerah juga berupaya mempercepat keberhasilan
program wajib belajar 9 tahun dan 12 tahun melalui program
Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi, bagi seluruh
siswa SD/MI di Jawa Barat sebanyak 5,36 juta siswa dan seluruh
siswa SMP/MTs sebanyak 2,13 juta siswa dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 405,6 Milyar, pemberian beasiswa bagi siswa tidak
mampu bagi 6.250 siswa SMA dan 6.250 siswa SMK di Jawa Barat.
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) pada jenjang SMP/MTs,
SMA/MA dan SMK sebanyak 5.000 ruang kelas.
Selain itu, diberikan pula dukungan bagi pengembangan
Sekolah Standar Nasional (SSN) dan sekolah Rintisan Sekolah
Berstandar Internasional (RSBI) berupa pengadaan alat peraga
multimedia interaktif geografi, perlengkapan pembelajaran biologi dan
pengadaan mikroskop.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 12
Kebijakan tersebut berdampak positif bagi peningkatan Angka
Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Berdasarkan data dari Pusat Statistik Pendidikan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, capaian APK SD/MI Tahun 2010/2011 sebesar 119,06%,
meningkat 1,88% dari Tahun sebelumnya sebesar 117,18%.
Selanjutnya untuk APK SMP/MTs mencapai 94,03% atau meningkat
0,06% dari tahun sebelumnya sebesar 93,97%. Sedangkan pada
jenjang SMA/SMK/MA, APK sebesar 59,56%, meningkat 2,06% dari
tahun sebelumnya sebesar 57,50%.
Terkait dengan urusan perpustakaan, maka dalam pengembangan
budaya baca dan pembinaan perpustakaan, sedang dilaksanakan
pembangunan gedung perpustakaan bertaraf internasional,
pembinaan dan pengembangan perpustakaan diseluruh OPD dan 26
Kabupaten/Kota sampai dengan tingkat desa, pengadaan bahan
perpustakaan di Perpustakaan Umum berupa 7.200 buku terdiri dari
901 judul dan 62.000 buku terdiri dari 200 judul untuk perpustakaan
pondok pesantren di Kabupaten/Kota serta Road Show Gerakan
Membaca di 6 Kabupaten/Kota.
Pembangunan sumber daya manusia sangat terkait juga
dengan urusan kesehatan, capaian kinerja urusan kesehatan saat ini
dapat ditunjukkan dengan indikator kinerja urusan kesehatan, yaitu
Angka Harapan Hidup (AHH) yang mengalami peningkatan sebesar
0,20 tahun, yang semula 68,20 tahun pada Tahun 2010 menjadi 68,40
tahun pada Tahun 2011.
Dalam upaya peningkatan kesehatan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah, pemerintah daerah melalui program Jamkesda
membantu pelayanan kesehatan bagi 5,06 juta orang warga miskin,
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 13
meningkat sebesar 14,23% dari Tahun 2010 sebanyak 4,34 juta
orang. Selain itu juga dilaksanakan pembangunan Puskesmas
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED), beserta alat
kesehatan dan tenaga medis, yang hingga Tahun 2011 telah mencapai
204 unit, meningkat sebanyak 86 unit dari Tahun 2010.
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat juga dilaksanakan
melalui kebijakan pemenuhan tenaga kesehatan dengan perpanjangan
kontrak kerja terhadap 117 dokter umum dan dokter gigi, 3 dokter
spesialis, dan 520 bidan. Pemenuhan tenaga kesehatan dilakukan juga
melalui penempatan 83 dokter PONED dan 300 bidan PONED serta
penempatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) obstetric
dan gyneacolog serta kesehatan anak di 6 puskesmas PONED, juga
penempatan internsip dokter Indonesia di 16 RSUD kelas C dan D
serta di 47 puskesmas.
Untuk menambah kebutuhan tenaga kesehatan telah dilakukan
rekrutmen sebanyak 7 dokter spesialis dan 14 dokter gigi yang
ditempatkan di RSUD se-Jawa Barat serta pemberian dana insentif
bagi 31 dokter, 7 dokter gigi, dan 99 bidan PTT Provinsi yang
ditempatkan di daerah terpencil dan sulit dalam pemenuhan tenaga
kesehatan. Selain itu, dilakukan pula upaya peningkatan kapasitas
tenaga kesehatan melalui bantuan beasiswa terhadap 240 bidan di 16
kabupaten dan 5 kota serta program tugas belajar D1 ke D3
kebidanan bagi 400 bidan serta program tugas belajar dari SMA ke D3
kebidanan sebanyak 600 orang.
Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan
tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan, terutama untuk
penyakit kusta, filariasis, malaria, tuberculosis, HIV-AIDS, dan
penyakit kardiovaskular. Sedangkan upaya penanggulangan kebutaan
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 14
dilakukan melalui operasi katarak pada 1000 kasus di 15 Kabupaten
dan 5 Kota.
Dalam penanggulangan gizi buruk, dilakukan Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) pada 3200 balita gizi buruk di 16
kabupaten dan 8 kota selama 90 hari secara terus menerus.
Sedangkan upaya peningkatan perlindungan pada ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, bayi, anak, dan masyarakat resiko tinggi
dilaksanakan melalui revitalisasi 37.807 posyandu di 22
Kabupaten/Kota.
Upaya yang telah dilaksanakan tersebut mendapat apresiasi
dari pemerintah melalui Kementrian Kesehatan dengan memberikan
penghargaan Swasti Saba kepada 7 (tujuh) Kabupaten/Kota di Jawa
Barat, yaitu Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten
Subang, Kabupaten Cianjur, Kota Cimahi, Kota Sukabumi dan Kota
Banjar.
Dalam urusan ketenagakerjaan dapat digambarkan pada tahun
2011 tercatat penduduk usia kerja sebesar 31,08 juta orang dengan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah 62,27% menurun
0,11% dari 62,38% pada Tahun 2010.
Pemerintah daerah berupaya menciptakan sumberdaya
manusia Jawa Barat yang produktif dan berdaya saing. Untuk itu,
dilaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Produktivitas, pengembangan
produktivitas kewirausahaan, pengukuran produktivitas dan Bimtek
Training Need Analisys. Melalui kebijakan tersebut diharapkan tersedia
tenaga kerja yang terampil, berkeahlian, kompeten dan produktif.
Pada tahun 2011 ada kenaikan penyerapan tenaga kerja
sebanyak 218.464 orang dengan rincian tenaga kerja AKL sebanyak
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 15
187.174 orang, tenaga kerja AKAD sebanyak 1.358 orang dan tenaga
kerja AKAN sebanyak 29.932 orang. Total penyerapan tenaga kerja
pada Tahun 2011 menjadi 1.281.766 orang.
Pada tahun 2011 Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah
meluncurkan Program Jabar Mengembara, yaitu upaya untuk
mempersiapkan masyarakat Jawa Barat menyebar keluar daerah,
meninggalkan kampung halamannya menuju pada penghidupan yang
lebih baik melalui pemberian pelatihan, antara lain peningkatan
kemampuan bahasa asing, keterampilan komputer, dan pengetahuan
sosial budaya daerah penempatan, kepada 2.400 calon tenaga kerja.
Perlindungan tenaga kerja merupakan salah satu program
penting dan untuk hal ini, telah dilaksanakan kesepakatan bersama
antara Kepolisian Daerah Jawa Barat dengan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat untuk Perlindungan Calon Tenaga Kerja Indonesia.
Upaya memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat
dilaksanakan pula melalui optimalisasi program transmigrasi. Atas
upaya ini, Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi memberikan
penghargaan kepada Gubernur Jawa Barat sebagai Pembina
Transmigrasi Terbaik Tingkat Nasional berupa Transmigration Award
2011.
Berkaitan dengan urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, dilakukan berbagai upaya, diantaranya penguatan
jejaring pengarusutamaan gender, sosialisasi dan pelatihan responsif
gender bagi seluruh aparatur OPD Provinsi Jawa Barat dan Kab/Kota,
optimalisasi fungsi organisasi Peningkatan Peranan Wanita menuju
Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) di 26 Kabupaten/Kota untuk
kategori desa pegunungan, pantai dan perkotaan, pemberdayaan
perempuan sebagai kepala keluarga, melalui pembentukan 168
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 16
kelompok, yang mempunyai anggota 3.024 orang tersebar di 112
desa dan kelurahan, penanganan korban trafficking dengan
memulangkan 75 orang, memfasilitasi pembentukan 11 Kota Layak
Anak, serta penyelenggaraan Kongres Anak Nasional kesepuluh yang
diikuti oleh perwakilan anak dari seluruh Indonesia.
Upaya-upaya yang dilakukan tersebut mendapat apresiasi dari
pemerintah berupa penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE)
dari Presiden RI kepada Gubernur Jawa Barat.
Pembangunan Kesejahteraan Sosial meliputi penanganan
masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan
memperkuat Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang
tumbuh dari individu dan komunitas masyarakat. Penanganan
dilakukan melalui pembinaan, pelayanan, rehabilitasi, pemberdayaan,
pemberian bantuan dan perlindungan sosial dilaksanakan melalui
sistem pelayanan dalam balai/sub unit maupun di luar balai/sub unit.
Pada tahun 2011 penanganan tersebut diberikan kepada 3.259 orang
PMKS di dalam balai/sub unit dan kepada 6.568 orang di luar balai/sub
unit. Secara keseluruhan penanganan PMKS dan PSKS mengalami
peningkatan dari sebanyak 5.949 PMKS pada tahun 2010 menjadi
9.827 PMKS pada tahun 2011, atau meningkat sekitar 65%.
Sedangkan untuk PSKS, dilaksanakan bimbingan Usaha Kesejahteraan
Sosial (UKS) antara lain kepada Karang Taruna, Organisasi Sosial
(ORSOS), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).
Prestasi yang di capai oleh PSKS Jawa Barat dalam penanganaan
masalah sosial tingkat nasional, antara lain juara umum Jambore
Taruna Siaga Bencana (TAGANA) tingkat nasional, katagori 10 besar
Orsos terbaik, Penyuluh Sosial Masyarakat (PSM) terbaik, Karang
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 17
Taruna terbaik, serta juara 1 Pendamping KUBE terbaik tingkat
nasional. Untuk keberhasilan-keberhasilan tersebut Gubernur Jawa
Barat dianugrahi Satya Lencana Kebaktian Sosial oleh Presiden
Republik Indonesia.
Selain itu, upaya penanggulangan kemiskinan terus dilakukan
dan berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin mencapai
10,57% dari populasi penduduk Jawa Barat, mengalami penurunan
sebesar 0,7% dibandingkan Tahun 2010. Angka tersebut
menunjukkan kinerja yang baik bila dibandingkan target pada KUA
APBD Perubahan Tahun 2011 sebesar 12 13%.
Pembinaan dan pengembangan urusan keolahragaan,
ditunjukkan dengan keberhasilan atlet-atlet Jawa Barat pada SEA
GAMES tahun 2011 yang memperoleh medali emas sebanyak 44 buah,
perak 73 buah dan perunggu 58 buah.
Untuk pembinaan keolahragaan di daerah, dilakukan berbagai
upaya, khusus di kecamatan dilakukan program pendampingan oleh
Sarjana Olahraga sebanyak 78 orang di 78 Kecamatan tersebar di
kabupaten/kota, penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Wilayah
Daerah (Popwilda) Jawa Barat untuk 17 cabang olah raga, pengiriman
kontingen Jawa Barat pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
tahun 2011 di Riau dengan meraih peringkat ke-2 dalam perolehan
medali, naik dua tingkat dari POPNAS tahun 2009 yang hanya meraih
peringkat ke-4.
Dalam memfasilitasi kehidupan beragama, dilakukan upaya
bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah untuk meredam
potensi konflik SARA yang terjadi, sehingga secara umum kondisi
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 18
terkendali. Beberapa persoalan muncul diselesaikan secara persuasif
dan menempuh jalur hukum.
Dalam pengelolaan zakat, Provinsi Jawa Barat mendapat
penghargaan sebagai Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Provinsi
terbaik tingkat nasional, sehingga menjadi percontohan untuk BAZDA
di seluruh Indonesia.
Dalam rangka memelihara, mengembangkan dan merevitalisasi
nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, diusulkan Situs Batujaya sebagai
World Heritage, melaksanakan konservasi Situs Batujaya dan Situs
Gunung Padang, Revitalisasi Seni Ketuk Tilu, Uyeg, Randu Ketir dan
Topeng Menor, tayangan Dialog Seni, Budaya, dan Pariwisata dengan
nama acara Jawa Barat Memikat di TVOne, melaksanakan event
World Etnic Music Festival, yang menampilkan para musisi Jawa Barat,
nasional, dan musisi dunia. Kegiatan ini telah diakui menjadi bagian
dari rangkaian Festival Musik Etnis Internasional, menyelenggarakan
pergelaran seni Angklung Kolosal Jawa Barat di Washington DC,
Amerika Serikat dengan mencatat rekor Guiness Book of Record
sebagai pergelaran angklung kolosal terbesar yang melibatkan 5.182
peserta dari berbagai bangsa di dunia, Kirab Budaya Zona Budaya
Cirebon, Zona Budaya Priangan, Zona Budaya Melayu Betawi,
Pergelaran Angklung Kolosal yang diselenggarakan di Gedung Sentul
International Convention Center (SICC) Kabupaten Bogor dengan
melibatkan 10.000 (sepuluh ribu) orang lebih pemain angklung.
Dalam situasi tanggap darurat bencana, Pemerintah Daerah
telah melakukan penanganan kebencanaan yang terjadi pada tahun
2011 yaitu bencana banjir 51 kali kejadian, bencana tanah longsor 146
kali, bencana kebakaran 288 kali kejadian, bencana angin topan 139
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 19
kali, bencana gempa bumi 16 kali, bencana gelombang pasang satu
kali. Sebagai penghargaan dalam penanganan bencana diperoleh 3
kategori penghargaan dari Pemerintah, yaitu Penghargaan Terbaik
Nasional Bidang Tanggap Darurat, Terbaik Nasional Bidang
Penyediaan Logistik dan Terbaik Nasional Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi.
Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,
Selanjutnya saya sampaikan capaian kinerja pembangunan
perekonomian sebagai implementasi pencapaian Misi Kedua, yaitu
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis
Potensi Lokal.
Urusan yang terkait dengan Misi Kedua, yaitu koperasi dan
usaha mikro, kecil dan menengah; ketenagakerjaan; ketahanan
pangan; penanaman modal; pertanian; pariwisata; perdagangan;
industri; energi dan sumber daya mineral; kelautan dan perikanan;
serta kehutanan. Dengan indikator yang digunakan adalah laju
pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, laju pertumbuhan
investasi, serta angka partisipasi angkatan kerja.
Secara umum, keberhasilan pembangunan perekonomian Jawa
Barat, dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE) mencapai 6,48% atau meningkat 0,39%
dibandingkan dengan capaian LPE Tahun 2010 sebesar 6,09%. Laju
pertumbuhan tersebut sesuai dengan asumsi LPE yang ditetapkan
pada Kebijakan Umum (KU)-APBD Perubahan Tahun 2011 sebesar 6,0
6,5%. Kenaikan LPE tersebut seiring dengan meningkatnya nilai
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 20
PDRB Tahun 2011 atas dasar harga konstan 2000 menjadi Rp. 343,11
Trilyun dari Rp. 321,87 Trilyun pada tahun 2010. Perekonomian Jawa
Barat didominasi oleh peranan industri pengolahan sebesar 41,97%,
sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 22,08% serta sektor
pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan sebesar
12,27%.
Inflasi tahunan Jawa Barat untuk tahun 2011 sebesar 3,10%
lebih rendah dibandingkan dengan target KUA-PPAS perubahan 2011,
yaitu sebesar 4,9-6,0% dan juga jauh lebih rendah dibandingkan
inflasi 2010 sebesar 6,46%. Adapun sebagi rujukan standar inflasi
tahun 2011, telah dilakukan survey pada 7 (tujuh) kota yaitu Kota
Bogor 2,85%, Sukabumi 4,26%, Bandung 2,75%, Cirebon 3,20%,
Bekasi 3,45%, Depok 2,95% dan Tasikmalaya 4,17%.
Selanjutnya, mengenai perkembangan investasi, dapat
ditunjukkan dengan realisasi investasi PMA dan PMDN tahun 2011
yang mengalami peningkatan dari Rp. 46,60 Trilyun di tahun 2010
menjadi Rp. 48,75 trilyun. Hal ini seiring dengan semakin
meningkatnya iklim investasi yang kondusif disertai dengan
peningkatan pananganan permasalahan yang dihadapi PMA/PMDN
oleh tim Task Force, dan dukungan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu
Pintu dengan menggunakan Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan
Investasi Secara Elekteronik (SPIPISE) serta penyelenggaraan promosi
investasi terpadu dengan seluruh Stakeholder.
Bila melihat perkembangan investasi berdasarkan Nilai
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku,
maka laju pertumbuhan investasi tahun 2011 mencapai 14,43% lebih
tinggi dari target yang ditetapkan pada KU-APBD Perubahan, yaitu
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 21
sebesar 10,77% dari Rp. 136,62 Trilyun pada tahun 2010 menjadi
Rp. 156,34 Trilyun pada tahun 2011.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi regional yang didukung
oleh peningkatan nilai investasi, cukup berpengaruh terhadap
kenaikan angka partisipasi angkatan kerja pada tahun 2011, sebesar
62,27%. Berdasarkan hasil perhitungan BPS Provinsi Jawa Barat
jumlah pengangguran mengalami penurunan 0,5%, dari 10,33% pada
tahun 2010 menjadi 9,83% pada tahun 2011, angka tersebut sesuai
dengan asumsi tahun 2011, yaitu 9-10%.
Peningkatan kinerja dalam pembangunan ekonomi lainnya,
dapat ditunjukkan dengan kinerja pembangunan sektoral yang
difokuskan pada lingkup pertanian, perindustrian dan perdagangan,
KUMKM dan pariwisata. Pembangunan di bidang pertanian difokuskan
pada peningkatan ketahanan pangan, melalui peningkatan
ketersediaan pangan, peningkatan cadangan pangan pemerintah
daerah dan cadangan pangan masyarakat, pengendalian distribusi dan
harga pangan, peningkatan keanekaragaman konsumsi serta
penanganan keamanan pangan.
Dalam upaya menangani daerah rawan pangan, telah dilakukan
berbagai upaya penanganan antara lain melalui Program Desa Mandiri
Pangan, Penyediaan dan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah
Daerah, Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat, Pembinaan
Usaha Ekonomi Produktif, serta Fasilitasi Keluarga Sadar Gizi dan
Lingkungan Bebas Rawan Pangan.
Untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap
konsumsi beras, telah dilaksanakan Gerakan Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan. Tingkat konsumsi beras tahun
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 22
2009 yang dipublikasikan BPS tahun 2010 sebesar 105,85
kg/kapita/tahun, menurun 10,88% menjadi 94,33 kg/kapita/tahun
pada tahun 2010 dan dipublikasikan BPS tahun 2011.
Jawa Barat masih tetap menjadi produsen padi terbesar tingkat
nasional dengan rata-rata kontribusi sebesar 17,76%. Untuk produksi
padi pada tahun 2011 sebesar 11,633 juta ton gabah kering giling
(GKG) atau meningkat 0,01% dibanding sasaran tahun 2011 sebesar
11.632 juta ton GKG. Apabila dibandingkan dengan tahun 2010
terjadi penurunan sebesar 0,88%. Hal tersebut disebabkan oleh
penurunan luas tanam yang diakibatkan terjadinya perubahan iklim.
Namun demikian, tingkat produktivitas padi mengalami peningkatan
sebesar 59,22 kuintal per hektar (Ku/Ha) atau meningkat sebesar
2,8% dibanding tahun 2010 sebesar 57,60 Ku/Ha.
Sedangkan, untuk produksi palawija mencapai 3.538.133 ton
atau mengalami penurunan sebesar 0,02% bila dibanding tahun 2010
sebesar 3.538.868 ton.
Untuk memenuhi kekurangan tenaga penyuluh pertanian sebagai
akibat banyaknya tenaga penyuluh pertanian yang pensiun, pada tahun
2011 diangkat sebanyak 1.732 Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu
Penyuluh Pertanian (THL TB PP) oleh Kementerian Pertanian dan
diberikan bantuan keuangan dari APBD Provinsi sebesar Rp. 1,826 Milyar
kepada THL TB PP 26 kabupaten/kota untuk biaya transportasi selama
10 bulan.
Upaya yang dilaksanakan pada urusan pertanian, ketahanan
pangan dan agribisnis telah menghasilkan penghargaan Adhikarya
Pangan Nusantara dari Presiden kepada kelompok tani Jawa Barat dan
penghargaan dari Kementerian Pertanian diberikan kepada Petani
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 23
Berprestasi, Penyuluh Berprestasi, Gapoktan Berprestasi, Juara I
Nasional Website lingkup pertanian serta Citra Pelayanan Prima UPTD
Balai Pengembangan Benih Kentang dari Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara.
Produksi protein hewani pada tahun 2011 menunjukkan hasil
produksi daging sebesar 604.326 ton atau meningkat sebesar 9,73%
dari tahun 2010. Produksi telur 186.253 ton, atau meningkat 0,81%,
produksi susu sebesar 304.602 ton atau meningkat 16,18%.
Untuk mendukung peningkatan produksi protein hewani
tersebut dilakukan melalui kegiatan peningkatan produksi ternak sapi
potong menunjang swasembada protein hewani asal ternak,
pengembangan produksi ternak sapi perah, pengembangan usaha
peternakan, pengembangan pasca penen dan pemasaran hasil
peternakan serta pelatihan inseminasi buatan dan tekhnis peternakan.
Adapun program pencapaian satu juta sapi tahun 2013, pada
tahun 2011 telah menunjukkan angka populasi sebesar 693.116 ekor.
Angka tersebut diperoleh dari kegiatan sensus ternak melalui
pendataan sapi potong, sapi perah dan kerbau (PSPK) tahun 2011.
Penghargaan yang diperoleh dibidang peternakan adalah,
penghargaan unit kerja pelayanan unit kerja berprestasi dalam
adibakti tani, sumber daya genetik terbaik ke satu tingkat nasional
dan juara satu penerapan jaminan mutu hasil pertanian tingkat
nasional.
Produksi perikanan dan kelautan tahun 2011 sebesar 908.351
ton atau meningkat 12,81% dibandingkan produksi pada tahun 2010.
Produksi sebesar 908.351 ton tersebut dicapai dari produksi hasil
budidaya sebesar 714.007 ton atau meningkat 16,12%, dan produksi
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 24
hasil penangkapan sebesar 194.344 ton atau meningkat 1,86%.
Ketersediaan ikan untuk dikonsumsi per kapita sebesar 27,50
kg/kap/tahun atau naik 2,50% dari tahun 2010. Volume ekspor hasil
perikanan adalah 21.921.923,44 Kg naik 31,28% dibandingkan dengan
tahun 2010, dan nilai ekspor sebesar US$ 67.733.587,96, naik
21,89%.
Peningkatan produksi perikanan dan kelautan dilakukan melalui
kegiatan Pengembangan UPTD Pembenihan Perikanan sebagai Pusat
Pengembangan Teknologi Benih Berkualitas, Peningkatan Produksi
Budidaya Perikanan Air Tawar, Peningkatan Pengolahan dan
Pemasaran Produk Ikan, Revitalisasi Budidaya Tambak Pantai Utara
Berwawasan Lingkungan (GAPURA UTARA), dan Fasilitasi Peningkatan
Sarana dan Prasarana Teknologi perikanan Tangkap. Selain itu, telah
disalurkan bantuan keuangan sebesar Rp.358,2 juta untuk 199
Penyuluh Perikanan di 18 kabupaten.
Pada urusan perikanan dan kelautan, kelompok usaha
perikanan Jawa Barat telah menerima Penghargaan Adibakti Mina
Bahari dari Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditujukan kepada
seluruh masyarakat Jawa Barat.
Untuk pengembangan KUMKM telah dialokasikan dana sebesar
Rp. 200 Miliar yang diarahkan kepada pembinaan dan bantuan
sebesar Rp. 35 Miliar, untuk membantu permodalan bagi pelaku
usaha kecil dan menengah disalurkan dana sebesar Rp. 165 Miliar
melalui program Kredit Cinta Rakyat (KCR) kerjasama dengan Bank
Jabar Banten (BJB). Kredit tersebut diberikan kepada pelaku usaha
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 25
perorangan mikro dan kecil dalam sektor ekonomi produktif dengan
tingkat suku bunga 9,3% efektif per tahun atau 5,4% flat per tahun.
Pembinaan yang dilakukan dalam pengembangan
kewirausahaan khususnya untuk skala kecil dan menengah, mendapat
apresiasi berupa penghargaan Presiden kepada Gubernur Jawa Barat
sebagai Kepala Daerah terbaik dalam Pengembangan Kewirausahaan
Nasional.
Dalam urusan kehutanan, telah dilakukan pengembangan
pemanfaatan hasil hutan, pembinaan dan pengendalian tertib
peredaran hasil hutan, pengembangan obyek wisata alam,
pengembangan obyek daya tarik wisata dan peningkatan serapan
tenaga kerja pada kelompok usaha serta pemanfaatan aneka hasil
hutan seperti jamur kayu, lebah madu dan hutan rakyat.
Produksi hasil hutan, meliputi kayu hutan Negara 265.520 m3,
kayu rakyat 2,138 juta m3, jamur kayu 2,788 juta ton, lebah madu
41,56 ton, sutra alam 9,41 ton,dan bambu 41,056 juta batang.
Dalam urusan perkebunan, telah dilakukan berbagai upaya dan
menghasilkan produksi tanaman perkebunan, yaitu teh 97,037 ton,
tebu 84.196 ton, karet 32.252 ton, kopi 13.981 ton, kakao 1.999 ton,
tembakau 7.743 ton, cengkeh 5.177 ton, kemiri sunan 32.850 pohon,
kelapa 85.625 ton, aren 10.494 ton, nilam dan lada 7.853.361 benih.
Upaya tersebut meningkatkan pangsa pasar produk perkebunan baik
dalam negeri maupun luar negeri sebesar 85% serta meningkatkan
harga jual komoditi perkebunan sampai 50%.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 26
Keberhasilan dalam pengembangan perkebunan tersebut
mendapat penghargaan dari Presiden Republik Indonesia bagi para
pengusaha teladan bidang kemitraan teh dan UKM teladan
perkebunan.
Dalam pelaksanaan urusan perindustrian, dilakukan upaya
pengembangan dan pembinaan terhadap usaha industri, baik industri
kecil dan menengah serta industri besar sejumlah 231.458 unit.
Jumlah unit usaha meningkat 13,98% dibandingkan tahun 2010
sebesar 203.060 unit usaha. Upaya lain yang dilaksanakan adalah
penumbuhan dan pengembangan industri berbasis kreativitas, yaitu
pengembangan komunitas kreatif, industri kreatif berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), industri kreatif berbasis fashion (batik
dan bordir), pengembangan industri alas kaki, pengembangan
diversifikasi produk pangan serta industri manufaktur berbasis
komponen otomotif.
Dalam penyelenggaraan urusan perdagangan, telah dilakukan
upaya perlindungan terhadap keberadaan pasar tradisional melalui
Gerakan Pengembangan dan Perlindungan Pasar Tradisional
(GEMPITA), dengan melakukan revitalisasi terhadap 6 (enam) unit
pasar tradisional di Pasar Wanayasa Kabupaten Purwakarta, Pasar
Karangampel Kabupaten Indramayu, Pasar Margahayu Kabupaten
Bandung, Pasar Sindangkasih Kabupaten Majalengka, Pasar Manis
Kabupaten Ciamis , dan Pasar Subuh Kabupaten Cianjur, disertai
pembinaan aspek teknis bagi para pedagang dan aspek manajemen
bagi pengelola pasar, dan untuk meringankan kebutuhan pokok
masyarakat dilakukan subsidi Operasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok
Masyarakat (OPM KEPOKMAS).
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 27
Gambaran perdagangan luar negeri selama tahun 2011, dapat
dilihat dari nilai ekspor yang meningkat 0,7%, dari sebesar USD
23,241 juta pada tahun 2010 menjadi USD 23,405 juta pada tahun
2011. Untuk nilai impor meningkat 8,10%, dari USD 10,576 juta pada
tahun 2010 menjadi USD 11,433 juta pada tahun 2011.
Upaya yang dilakukan dalam urusan perindustrian dan
perdagangan telah mendapatkan Penghargaan bagi para Pelaku Usaha
yang mendapatkan penghargaan Upakarti bidang kerajinan,
penghargaan Indonesia Good Design Selection (IGDS) kategori Special
Craftmanship Award, Special craftmanship award for lighting, Special
craftmanship award for educational equipment, Special craftmanship
award for furniture, Special craftmanship award for creative, Jasa
Kepeloporan, Rintisan Teknologi Industri dengan kategori
Perekayasaan dan Inovasi Teknologi serta Primaniyarta dalam upaya
program pengembangan dan peningkatan ekspor Jawa Barat.
Dalam penyelenggaraan urusan pariwisata, dilakukan berbagai
upaya dan hasilnya menunjukkan kenaikan jumlah wisatawan
mancanegara yang berkunjung sebanyak 1,34 juta orang atau
meningkat 9,17%, serta wisatawan nusantara sebanyak 35,37 juta
orang, atau meningkat 5,49% dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, untuk meningkatkan aktivitas pariwisata
diselenggarakan berbagai event, yaitu kaulinan urang lembur
Alimpaido, Pasanggiri Mojang-Jajaka, Pangandaran Kite Festival, dan
West Java International Surfing Championship. Untuk promosi
pariwisata dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri melalui
event promosi pariwisata di Malaysia dan Thailand, keikutsertaan
dalam event Pacific Asia Travel Association (PATA) Travel Mart di New
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 28
Delhi India, menyelenggarakan event West Java Travel Exchange,
serta mengoptimalkan fungsi Anjungan Jawa Barat di Taman Mini
Indonesia Indah (TMII).
Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,
Dalam rangka pembangunan infrastruktur dilakukan berbagai
upaya untuk pencapaian Misi Ketiga, yaitu Meningkatkan
Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah. Adapun
urusan yang terkait dengan Misi Ketiga ini adalah pekerjaan umum,
perhubungan, perumahan, energi dan sumber daya mineral, serta
lingkungan hidup. Indikator yang digunakan, yaitu tingkat kemantapan
jalan, intensitas tanam padi yang ditopang kondisi jaringan irigasi,
rasio elektrifikasi, cakupan pelayanan air bersih, air limbah dan
persampahan perkotaan.
Melalui pengelolaan Jalan Provinsi sepanjang 2.191,29 km,
telah tercapai peningkatan kemantapan jalan dari 92,08% tahun 2010
menjadi 95,03%. Dengan capaian tersebut, maka peningkatan
kemantapan jalan sudah melebihi target midterm tahun 2011,
sebesar 9192%.
Selain itu, untuk memperlancar pergerakan penumpang dan
barang ke wilayah selatan Jawa Barat, dilakukan penanganan jalan
dengan metode kontrak tahun jamak, dimulai tahun 2011 dan
ditargetkan berakhir pada akhir tahun 2012. Sampai dengan akhir
tahun 2011 telah dilaksanakan peningkatan jalan Lingkar Selatan
Sukabumi sepanjang 2,76 km dari target keseluruhan 6,9 km serta
peningkatan jalan Cikajang-Pameungpeuk sepanjang 6,2 km dari total
target 24,9 km. Untuk ruas jalan Cukul-Cisewu dalam proses tender.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 29
Dalam rangka percepatan pembangunan jalan tol di wilayah
Jawa Barat, dilakukan kerjasama dengan PT. Jasa Sarana dalam
proses pembebasan lahan sesuai dengan Nota Kesepahaman (MoU)
antara Kementerian Pekerjaan Umum dengan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat tentang pendanaan pengadaan lahan, untuk jalan tol
dalam kota Bandung (Bandung Intra Urban Toll Road), jalan tol
Soreang-Pasirkoja (SOROJA), serta jalan tol Cileunyi-Sumedang-
Dawuan (CISUMDAWU) sebagai akses menuju Bandara Internasional
Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Khusus untuk jalan tol Cisumdawu,
sampai akhir tahun, telah dilakukan pengerjaan konstruksi pada seksi
II, yaitu ruas Rancakalong Sumedang serta Interchange
Rancakalong. Selain itu, telah dimulai pembangunan jalan tol Cikopo
Palimanan (CIKAPALI) yang merupakan jalan strategis di lintas utara
Jawa.
Untuk berbagai upaya dalam pembangunan infrastruktur
tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapat penghargaan dari
Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, khususnya
pembangunan jalan Lingkar Nagreg untuk mengatasi kemacetan lalu
lintas pada koridor tengah Jawa.
Selanjutnya, disampaikan perkembangan pembangunan
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebagai infrastruktur
strategis pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Sampai akhir tahun, telah
dibebaskan lahan seluas 566 ha yang merupakan bagian dari
kebutuhan lahan phase I seluas 970 ha.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 30
Dalam rangka peningkatan intensitas tanam padi, dilakukan
perbaikan kondisi jaringan irigasi dari kondisi baik 61,72% pada tahun
2010 menjadi 63,67%, serta penurunan kerusakan jaringan irigasi,
untuk kondisi rusak ringan dari 24,82% pada tahun 2010 menjadi
23,06% dan kondisi rusak berat dari 13,46% menjadi 13,27%.
Upaya yang dilakukan, berdampak terhadap peningkatan
intensitas tanam padi, dari 196% pada tahun 2010 menjadi 198%.
Selain itu, dilakukan peningkatan jaringan irigasi, pembangunan
Bendung Suplesi Leuwikadu di Kabupaten Sukabumi dan Bendung
Waru di Kabupaten Karawang dengan metode kontrak tahun jamak
dimulai tahun 2011, serta optimalisasi fungsi situ, waduk dan embung
untuk penampungan air baku sekaligus sebagai pengendali banjir.
Perkembangan pembangunan Waduk Jatigede sampai dengan
akhir tahun telah dicapai 68%, untuk penyelesaian aspek sosial dan
lingkungan, disusun rancangan kesepakatan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah. Diharapkan Waduk Jatigede dapat digenangi
pada awal tahun 2014.
Untuk Program Jabar Caang, telah terealisasi desa berlistrik
100%, dan tercapainya target rasio elektrifikasi rumah tangga sebesar
71,71%, melebihi target midterm RPJMD sebesar 67 69%. Upaya ini
dilakukan melalui perluasan jaringan listrik PLN dan pengembangan
energi baru dan terbarukan.
Dalam penyelenggaraan urusan perumahan dan permukiman,
capaian persentase cakupan pelayanan persampahan meningkat dari
56% tahun 2010 menjadi sebesar 61,8%. Untuk memberikan
pelayanan persampahan bagi Metropolitan Bandung digunakan TPPAS
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 31
Regional Sarimukti yang telah dilengkapi dengan fasilitas pengolahan
kompos. Untuk selanjutnya sedang dibangun 2 (dua) TPPAS Regional,
yaitu TPPAS Legoknangka di Kabupaten Bandung dan TPPAS Nambo
di Kabupaten Bogor.
Dalam upaya pelayanan air minum, ditunjukan dengan
peningkatan cakupan pelayanan air minum perkotaan dari 35,05%
pada tahun 2010 menjadi sebesar 49,66%. Pencapaian ini
menunjukan terjadinya sinkronisasi program dan anggaran antara
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, swasta dan masyarakat.
Upaya tersebut dilanjutkan dengan pembangunan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) di kawasan rawan air di Pantai Utara (Pantura) dan
dibiayai melalui kontrak Tahun Jamak. Untuk kawasan perdesaan
dilakukan pembangunan SPAM perdesaan dan pendampingan
Penyedian Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
yang merupakan program pemerintah pusat.
Dalam rangka mendukung derajat kesehatan masyarakat,
pembangunan sarana air limbah menjadi bagian penting. Capaian
cakupan pelayanan air limbah meningkat dari 52% pada tahun 2010
menjadi 60,2% pada tahun 2011.
Dalam penyelenggaraan urusan perumahan, dilakukan
pembinaan kepada kabupaten/kota untuk pengembangan dan
penyelenggaraan perumahan skala kota menengah dan kecil. Upaya
tersebut, membuahkan penghargaan Adiupaya Puritama dari
Kementerian Perumahan Rakyat kepada Gubernur Jawa Barat.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 32
Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,
Selanjutnya saya akan sampaikan kinerja pembangunan terkait
dengan aspek lingkungan sebagai kinerja Misi Keempat, yaitu
Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.
Urusan yang terkait dengan Misi Keempat , yaitu kependudukan
dan catatan sipil, penataan ruang, lingkungan hidup, energi dan
sumber daya mineral serta kehutanan. Indikator yang digunakan
adalah laju pertumbuhan penduduk, tingkat status mutu sungai utama
dan waduk besar, jumlah hari dengan kualitas udara perkotaan
kategori baik; capaian luas kawasan lindung, dan jumlah penerapan
energi baru dan terbarukan.
Sementara itu, untuk mewujudkan keseimbangan lingkungan
dan keberlanjutan pembangunan, dilaksanakan pengendalian
pertumbuhan dan persebaran jumlah penduduk. Laju pertumbuhan
penduduk (LPP) Jawa Barat pada tahun 2011 sebesar 1,90% atau
mengalami peningkatan 0,01% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 1,89%.
Untuk mengurangi tingkat pencemaran dan kerusakan
lingkungan dilakukan upaya peningkatan fungsi kawasan lindung,
penataan ruang yang berkelanjutan, serta peningkatan ketersediaan
energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan.
Dalam rangka mengurangi tingkat kerusakan lingkungan,
dilakukan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui
penyusunan rencana pengelolaan DAS terpadu, perbaikan fungsi
waduk, rehabilitasi dan konservasi hulu DAS Citarum serta rehabilitasi
hutan dan lahan kritis.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 33
Berdasarkan pengukuran dengan metoda indekss pencemaran
pada 7 DAS utama di Jawa Barat, yaitu Citarum, Cimanuk, Cisadane,
Cileungsi/Kali Bekasi, Ciliwung, Citanduy, dan Cilamaya, kualitas air
berstatus cemar berat sebesar 62%, cemar sedang 11%, cemar
ringan 23% dan memenuhi baku mutu 4%.
Selain permasalahan air, polusi atau pencemaran udara
merupakan potensi permasalahan lingkungan di Jawa Barat.
Berdasarkan pemantauan kualitas udara yang dilakukan pada tahun
2011 di 11 kabupaten/kota terdapat 50 hari kategori baik dan 135 hari
kategori sedang.
Dalam upaya pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan, dilakukan uji emisi kendaraan bermotor dan industri,
pengawasan pemanfaatan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta
pembuangan limbah B3. Selain itu, bagi industri telah diterapkan
sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih dan teknologi
berwawasan lingkungan. Upaya dalam pengendalian pencemaran
udara tersebut mendapat penghargaan MURI sebagai penyelenggara
pengujian emisi kendaraan bermotor 1.187 unit selama 6 jam, dengan
94 % kategori lulus uji emisi.
Dalam mewujudkan West Java Green Province dilakukan
pembangunan budaya baru (new culture) bagi seluruh masyarakat
dan institusi untuk melaksanakan pembangunan berwawasan
lingkungan dengan menerapkan prinsip efisiensi energi dan
pembangunan rendah emisi karbon sejalan dengan upaya
menurunkan emisi gas rumah kaca.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 34
Dalam rangka peningkatan fungsi kawasan lindung, dilakukan
pengukuhan kawasan hutan, peningkatan pengelolaan Taman Hutan
Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, penanganan lahan kritis melalui
Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) seluas 10.800 ha, rehabilitasi
dan konservasi hulu DAS Citarum seluas 1.050 ha, rehabilitasi hulu
DAS Cimanuk, Ciliwung, dan Citanduy seluas 550 ha, rehabilitasi pada
hutan mangrove dengan pola insentif seluas 100 ha dan pemeliharaan
hutan pantai seluas 150 ha.
Dalam penanganan lahan kritis tersebut, partisipasi masyarakat
dan dunia usaha juga terus didorong, melalui gerakan penanaman 11
juta pohon secara serentak di 26 Kabupaten/Kota, 626 Kecamatan,
5.923 desa/kelurahan yang dicanangkan di Kabupaten Sukabumi, dan
memecahkan rekor MURI sebagai Pemrakarsa Penanaman Pohon
Serentak Di Tempat Terbanyak.
Dalam mewujudkan tata ruang yang efisien, berkelanjutan dan
berdaya saing sesuai dengan tujuan penataaan ruang wilayah, telah
dilaksanakan upaya percepatan proses penyusunan rancangan
peraturan daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
kabupaten/kota, dan sebanyak 12 raperda RTRW kabupaten/Kota
telah ditetapan menjadi Peraturan Daerah dan sisanya dalam proses
penyelesaian.
Selain itu, mulai tahun 2011 diperkenalkan program
Metropolitan Development Management, meliputi Metropolitan Bogor-
Depok-Bekasi Karawang-Purwakarta (Bodebek-Karpur), Metropolitan
Bandung Raya dan Metropolitan Cirebon Raya.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 35
Berkaitan dengan pengembangan energi baru dan terbarukan,
telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di 3
(tiga) kabupaten, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut dan
Kabupaten Cianjur. Khusus untuk daerah-daerah yang tidak memiliki
potensi air dan tidak dapat dijangkau oleh jaringan PLN, telah
dipasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebanyak 270 unit
yang terdiri dari 250 unit Solar Home System (SHS), di Kabupaten
Cianjur, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Garut, serta 20 unit
Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) pada jalan menuju
TPPAS Regional Sarimukti. Selain itu, dilakukan pengembangan biogas
dari kotoran ternak sebanyak 10 unit di Desa Suntenjaya Kabupaten
Bandung Barat.
Sumber daya alam lainnya adalah panas bumi, dengan potensi
setara 6.101 Megawatt Elektrikal (MWe). Pemanfaatan energi
tersebut, baru mencapai 1.075 Megawatt (MW) tersebar di PLTP
Gunung Salak 377 MW, PLTP Wayang Windu 227 MW, PLTP Kamojang
200 MW, dan PLTP Darajat 271 MW. Selain itu, sedang dilakukan
eksplorasi di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Gunung Tangkuban
Parahu dengan potensi 100 MWe, Gunung Tampomas 50 MWe dan
Cisolok Cisukarame 50 MWe. Selain WKP tersebut, terdapat WKP
Gunung Ciremai dengan potensi 110 MWe dalam proses pelelangan.
Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,
Selanjutnya saya sampaikan capaian kinerja terkait dengan
Misi Kelima, yaitu Meningkatkan Efektivitas Pemerintahan
Daerah dan Kualitas Demokrasi, meliputi urusan perencanaan
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 36
pembangunan; komunikasi dan informatika; pertanahan; otonomi
daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,
perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; statistik; kearsipan;
pemberdayaan masyarakat desa; serta kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri. Indikator yang digunakan adalah skala kepuasan
masyarakat, skala komunikasi, jumlah angka kriminalitas, jumlah
kasus korupsi dan tingkat partisipasi pemilih.
Dalam penyelenggaraan misi tersebut, dapat digambarkan
dengan capaian keberhasilan kinerja bidang pemerintahan yang
meliputi peningkatan kinerja aparatur, pembentukan regulasi daerah,
perbaikan tata kelola pemerintahan daerah, peningkatan komunikasi
organisasi dan pemberdayaan pemerintahan desa.
Dalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan
daerah, dilakukan fasilitasi penyusunan RTRW kabupaten/kota;
penyusunan pelaporan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan (UKP4); membentuk Komite
Pengembangan Ekonomi Kreatif; menyusun Rencana Aksi Daerah
(RAD), meliputi Rencana Aksi Daerah Pengentasan Kemiskinan atau
RAD MDGs dan Rencana Aksi Daerah Pangan Gizi; menyusun Rencana
Induk Satu Data dan Membangun Sistem Informasi Pengelolaan Data
Kemiskinan.
Dalam meningkatkan tahapan perbaikan kualitas perencanaan
tahunan dilakukan Musrenbang kewilayahan, sebagai pra musrenbang
tingkat provinsi; menetapkan fokus pendanaan kepada kegiatan
monumental sesuai dengan kebutuhan dan prioritas RPJMD 2008-
2013; mewajibkan seluruh OPD/Biro untuk menyusun perencanaan
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 37
tahunan berbasis kepada SMART Planning dan menyusun Kurva-S
sebagai dasar dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi;
memadukan kegiatan yang bersumber dari APBN, meliputi dana
dekonsentrasi, tugas pembantuan dan dana alokasi khusus.
Upaya tersebut, mendapat apresiasi dari Pemerintah berupa
penghargaan peringkat ketiga Pangripta Nusantara dari Menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.
Dalam rangka program legislasi pada tahun 2011 terdapat 35
rancangan peraturan daerah yang sudah mendapatkan persetujuan
bersama dengan DPRD untuk ditetapkan menjadi peraturan daerah.
Dari sejumlah rancangan peraturan daerah tersebut telah ditetapkan
sebanyak 25 peraturan daerah, sedangkan pembahasan 10 rancangan
peraturan daerah dilanjutkan pada tahun berikutnya. Selain itu, telah
ditetapkan pula sebanyak 67 peraturan gubernur dan 1.771 keputusan
gubernur.
Dari 25 peraturan daerah yang telah ditetapkan tersebut
diuraikan sesuai dengan misi pembangunan, sebagai berikut, terkait
dengan misi pertama sebanyak 1 perda, terkait dengan misi kedua
sebanyak 8 perda, terkait dengan misi ketiga sebanyak 2 perda,
terkait dengan misi keempat sebanyak 1 perda, serta terkait dengan
misi kelima sebanyak 13 perda.
Dari perda tersebut terdapat perda yang direspon sangat positif
oleh masyarakat sebagai peraturan daerah yang menunjukkan itikad
untuk menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik, yaitu
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Transparansi,
Partisipasi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 38
Daerah. Perda ini merupakan inisiatif DPRD dan merupakan perda
pertama di Indonesia.
Untuk berbagai keberhasilan penyusunan peraturan daerah
tersebut, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pihak
legislatif, semoga peraturan daerah yang telah ditetapkan dapat
meningkatkan kualitas layanan pemerintahan daerah dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Dalam rangka pembinaan dan pengembangan Daerah Otonom
Baru (DOB) telah dilakukan upaya pembinaan kepada Kabupaten
Bandung Barat, menyangkut tata kelola keuangan daerah, pemekaran
kecamatan, penataan kelembagaan dan personil serta bantuan
pembangunan. Sejalan dengan moratorium pembentukan daerah
otonom baru, usulan daerah otonom baru dari Jawa Barat meliputi
Bogor Barat, Sukabumi Utara, Pangandaran dan Garut Selatan, belum
menunjukkan progres yang signifikan. Berkaitan dengan hal ini,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyampaikan permohonan
proses selanjutnya untuk usulan Pembentukan Daerah Otonom Baru
tersebut.
Dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih serta perbaikan
opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah
(LKPD) Provinsi Jawa Barat sebagai upaya untuk memperoleh predikat
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dilakukan optimalisasi fungsi Tim
Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPK RI sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD
terhadap tindaklanjut BPK RI serta melakukan pembinaan terhadap 58
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 39
OPD dalam penyusunan laporan stock opname sebagai early warning
system. Selanjutnya, dilakukan review laporan keuangan sesuai
Standar Akuntansi Pemerintahan dan kegiatan konsultasi bagi OPD
sebelum pelaksanaan operasional sebagai wujud peran pengawasan
dalam system pengendalian internal pemerintah melalui kegiatan Desk
Akuntabilitas.
Untuk meningkatkan profesionalisme aparatur, dilakukan
berbagai program peningkatan kompetensi, pengukuran kinerja,
rasionalisasi pegawai, dan pembentukan Assesment Center. Upaya
tersebut mendapat apresiasi dari Badan Kepegawaian Negara, berupa
penghargaan sebagai Pengelola Manajemen Kepegawaian Terbaik
Tahun 2011 dan sertifikasi ISO 9001:2008 untuk mekanisme kenaikan
pangkat regular bagi PNSD.
Selanjutnya, dalam meningkatkan mutu pendidikan dan
pelatihan aparatur dilakukan berbagai upaya sehingga memperoleh
Sertifikasi ISO 9001:2000 yang pertama di Indonesia, dan Sertifikasi
ISO-9001:2008/SNI ISO-9001:2008. Peningkatan kualitas pelayanan
pendidikan dan pelatihan yang didapat menghasilkan diberikannya
kewenangan untuk menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan Tingkat II
(Diklat PIM II) secara mandiri, sekaligus meningkatkan status sebagai
Lembaga Diklat Terakreditasi A dari Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia. Selanjutnya dalam mewujudkan pencapaian
status Opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), maka pada tahun
2011 Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat
telah berhasil meraih Akreditasi Diklat Pengadaan Barang/ Jasa dari
LKPP dengan Nomor Sertifikat AKR007-02.11 Akreditasi tersebut
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 40
berimplikasi pada kewenangan untuk menyelenggarakan Diklat
Pengadaan Barang/Jasa bagi Aparatur secara mandiri.
Pada bidang teknologi informasi dan komunikasi, Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Jawa Barat telah
memfasilitasi lelang sebanyak 3.592 paket dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 4,821 trilyun dengan efisiensi anggaran sebesar 13,57 %
dari pagu anggaran. Upaya pelelangan melalui LPSE mendapatkan
penghargaan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP)
selama 2 (dua) tahun berturut-turut. Selain itu, LPSE telah
menerapkan ISO 9001:2008 pada Layanan Registrasi dan Verifikasi
Penyedia.
Untuk pelayanan publik dibidang perizinan terpadu selama
Tahun 2011 menerbitkan 9.013 buah izin dan non izin dengan durasi
rata-rata proses penyelesaian pelayanan mencapai 10 hari serta
tingkat kepuasan konsumen melalui hasil survey Indeks Kepuasan
masyarakat (IKM) adalah 77,18 point, menunjukkan telah mencapai
target dalam RPMJD 2008-2013.
Dalam rangka peningkatan layanan internal manajemen
pemerintahan daerah guna mendukung pelaksanaan paperless office
di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui peningkatan
skala komunikasi organisasi, telah dilakukan soft-launching e-office.
Dalam penyelenggaraan teknologi informasi dan komunikasi
tersebut telah didapatkan berbagai penghargaan, yaitu Badan Publik
Terbaik peringkat ketiga se Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
dalam penyediaan, pengelolalaan dan pelayanan informasi publik;
peringkat pertama dalam Pemeringkatan e-Government Indonesia
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 41
(PeGI), pengguna pertama dalam pengembangan dan implementasi
sistem informasi dan komunikasi berbasis cloud computing untuk
mendukung implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah (SIPKD) dari PT.Telkom, juara umum Anugerah Media Humas
Tahun 2011; Terbaik ICT Pura dan USO Award Tahun 2011.
Dalam meningkatkan kualitas demokrasi, dilakukan upaya
peningkatan kesadaran politik masyarakat melalui berbagai
pembinaan. Peningkatan tersebut, ditunjukan dengan tingkat
partisipasi pemilih yang mencapai 66,44 % untuk pemilukada di
Kabupaten Tasikmalaya dan 60,51 % di Kabupaten Cianjur.
Dalam rangka menunjang kinerja pemerintahan desa dan
kelurahan di 26 Kabupaten/Kota, diberikan kendaraan roda dua
sebanyak 5.905 unit. Selain itu, untuk mempercepat pembangunan
desa, dilakukan perbaikan infrastruktur desa dan pengembangan
usaha ekonomi produktif di 100 Desa melalui Program Desa Mandiri
dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Terkait dengan urusan kearsipan, telah dilaksanakan
pembinaan dan pengembangan SDM pengelola dan lembaga
kearsipan di pemerintahan desa dan kelurahan, yaitu terhadap para
sekretaris desa dan kelurahan di 26 kabupaten/kota, serta pemberian
sarana pojok informasi pembangunan Jawa Barat bagi 1.100 desa.
Selain itu, dilakukan pembinaan dan penyelamatan arsip di seluruh
OPD. Berkaitan dengan upaya ini, diperoleh penghargaan juara ke III
pada lomba Lembaga Kearsipan Teladan Tingkat Nasional.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 42
Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,
Berikut ini saya sampaikan bagian keempat sebagai bagian
akhir paparan Nota Pengantar LKPJ, yakni mengenai pendanaan
pembangunan bersumber dari pendanaan Non APBD di Jawa Barat.
Pada tahun 2011, volume APBN yang berada di Jawa Barat
sebesar Rp. 54,684 Triliyun, yang terdiri dari Kelompok APBN untuk
Jenis Belanja Pusat di Daerah sebesar Rp. 26,042 Triliyun, dan
Kelompok APBN untuk Jenis Belanja Daerah (Dana Tranfer ke Daerah)
sebesar Rp. 28,642 Triliyun. Dari volume tersebut, alokasi APBN untuk
Jenis Belanja Pusat di Daerah yang dibelanjakan melalui pelaksanaan
Program dan Kegiatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 1,917
Triliyun, yaitu terdiri dari Kegiatan Dekonsentrasi tersebar di 24 OPD
sebesar Rp. 1,556 Triliyun, dengan realisasi keuangan sebesar 95,69%
dan realisasi fisik sebesar 96,36%, serta melalui kegiatan Tugas
Pembantuan tersebar di 10 OPD sebesar Rp. 303,545 Milyar, dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 283,654 Milyar (93,45%) dan realisasi
fisik sebesar 93,45%.
Alokasi belanja dana Dekonsentrasi sebagian besar
dilaksanakan pada sektor pendidikan untuk subsidi tunjangan guru,
sektor pertanian untuk belanja tenaga penyuluh pertanian, sektor
pemberdayaan desa untuk fasilitasi PNPM mandiri dan sektor sosial
untuk program perlindungan dan pelayanan sosial orang sakit dan
cacat. Adapun dana Tugas Pembantuan, sebagian besar dialokasikan
untuk pekerjaan infrastruktur jalan, irigasi, pembangunan rumah sakit
jiwa, dan sektor peternakan untuk peningkatan kualitas serta kuantitas
benih dan bibit.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 43
Selain itu, pendanaan Non APBD yang secara khusus
dikembangkan adalah sinergitas program Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) Dunia Usaha dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Fokus dari program tersebut adalah untuk pengembangan misi
Kemanusiaan dan Lingkungan (CSR Jabar for Humanity and
Environment). Selanjutnya melalui upaya Gerakan 50/1.000, yakni
mengembangkan 50 puskesmas dan 1.000 Ruang Kelas Baru (RKB),
sampai dengan akhir tahun, telah dicapai pembangunan 173 RKB dan
9 puskesmas. Selain dua fokus kegiatan tersebut, telah dilakukan
berbagai kegiatan lainnya di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,
infrastruktur dan lingkungan. Terdapat 45 perusahaan yang sudah
bersinergi, dengan nilai program bersifat langsung sebesar Rp.137
milyar, dan yang bersifat tidak langsung sebesar Rp.429 milyar,
sehingga nilai total CSR-PKBL pada tahun 2011 sebesar Rp.566 milyar.
Berdasarkan upaya tersebut, Gubernur Jawa Barat menerima
penghargaan CSR For Indonesia Sustainability Award dari Majalah
Bisnis dan CSR serta La Tofi School of CSR.
Rapat Paripurna DPRD yang saya hormati,
Demikian, nota pengantar ini saya sampaikan, sebagai
ringkasan dari dokumen LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun
Anggaran 2011, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari buku
LKPJ yang telah disampaikan dan akan dibahas bersama.
-
Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 44
Terimakasih atas segala perhatiannya, semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita
semua, khususnya dalam upaya meningkatkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Aamiin.
Billahi Taufik Wal Hidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
GUBERNUR JAWA BARAT,
AHMAD HERYAWAN
top related