neuro - infeksi ssp (dr. zam)
Post on 18-Feb-2016
292 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MENINGITIS
dr. Zam Zanariah, Sp.S. Mkes
DEFINISI
Meningitis adalah suatu peradangan atau inflamasi pada selaput otak (meninges) termasuk dura, arachnoid dan pia mater yang melapisi otak dan medulla spinalis yang dapat disebabkan oleh bakteri,virus,riketsia atau protozoa
Ismael S 1983; Soetomenggolo TS 1999
Meninges
Tediri dari tiga lapisan
Dura mater adalah meninges luar Arachnoidea mater adalah lapisan tengah
bentuknya seperti jaring laba-laba Piamater adalah lapisan paling dalam terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah
ETIOLOGI
Meningitis bakteri Meningitis Jamur Meningitis Viral / Aseptik
KLASIFIKASI
Berdasarkan onset:
Acute : <24jam Subacute : 1-7hari Chronic : >7hari,
B. Berdasarkan penyebab dan hasil pemeriksaan CSF:
Meningitis purulenta (Bakterialis)
Meningitis Serosa :• Meningitis Tuberkulosa • Meningitis Viral / Aseptik • Meningitis Sifilitika (Lues SSP)• Mengitis Jamur
Patogenesis Masuknya agen penyebab (Bakteri, Viral,
dan Jamur) ke dalam tubuh dapat melalui: Hematogen (infeksi faring, tonsil,
endocarditis, dan pneumonia) Infeksi paranasal sinus, mastoid Trauma kepala terbuka Transplasental
Meningitis Bakterial/Purulenta
Sifat akut Bakteri penyebab: Streptococcus pneumoniae (50%) Neisseria meningitidis (25%) Streptococcus group B (15%) Listeria monocytogenes (10%) Haemophilus influenza type B (<10%) Staphylococcus aureus
Meningitis serosa
Sifat akut,subakut,kronis Kuman penyebab:
• Microbacterium Tuberkulosa • Viral / Aseptik • Sifilitika (Lues SSP)• Jamur
Manifestasi Klinis dan Diagnosa
Trias klasik meningitis: demam, nyeri kepala, dan kaku kuduk
Iritasi dan kerusakan saraf kranial
Defisit neurologi yang lain
TTIK : nyeri kepala, muntah, kejang, papil edema, delirium sampai dengan tidak sadar
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lumbal pungsi: analisa cairan LCS CT Scan, MRI EEG Laboratorium: lekosit dan hitung jenis
kadar CSF relatif terhadap kadar plasma
- Tekanan- pH- Protein total- Imunoglobin- Albumin / globulin- Glukosa- Asam Laktat- Urea (sebagai nitrogen urea)- Glutamin- Limfosit
75-200 mmH2O7,32-7,35
15-45 mg/dl0,75-3,5 mg/dl
8 : 140-70 mg/dl10-20 mg/dl10-15 mg/dl< 20 mg/dl
2-5/ml
Sedikit lebih rendah0,2-0,5 %< 0,1 %
3-4 kali lebih tinggi50-80 % dari kadar dalam darah 30-60 menit sebelumnya
Hampir samaHampir samaHampir sama
Tabel Karakteritik CSF Dewasa Normal
Neurologis: HydrocephalusVasculitis (parese/plegi, diffuse brain injury,
edema)ArachnoiditisSeizure
Komplikasi
Non-neurologisSIADHPneumoniaThrombophlebitisUrinary tract infectionDecubitisContractureDehydrationArthritis (direct infection or immune complex deposition)Acute bacteria endocarditisShock
Komplikasi
Penanganan Meningitis Tuberkulosis: Terapi umum : A,B,C Terapi etiologi: OAT , tergantung katagori Terapi Khusus: kortikosteroid :
Dexamethason , metilprednisolon terapi komplikasi
Terapi
Nama obat Dosis
Harian
Dosis
berkala 3x
BB <50kg BB >50kg Seminggu
Isoniazid 300 mg 400 mg 600 mg
Rifampin
Pyrazinamid
Streptomysin
Ethambutol
Etionamid
450 mg
1500 mg
750 mg
1000 mg
500 mg
600 mg
2000 mg
1000 mg
1500 mg
750 mg
600 mg
2-3 g
1000 mg
1-1.5 g
-
Obat Anti Tuberkulosis
Penanganan Meningitis Bakterialis: Terapi umum : A,B,C Terapi etiologi: antibiotik sesuai kuman atau yang broad spectrum ,tergantung katagori Terapi Khusus: kortikosteroid : Dexamethason , metilprednisolon terapi komplikasi
Obat Utama Obat Alternatif
Neonatus Ampisilin + Gentamisin
Ampisilin + Seftriakson
Vankomisin + Gentamisin
Bayi dan anak-anak Ampisilin + Kloramfenikol
Ampisilin + Seftriakson Eritromisin + Kloramfenikol
Dewasa Ampisilin + Seftriakson
Infeksi operasi bedah
saraf
Vankomisin + Seftazidim Vankomisin + Gentamisin
Karena fraktur tengkorak
atau kebocoran LCS Vankomisin + Seftazidim
Ampisilin + Seftazidim
Eritromisin + Kloramfenikol
Keadaan imunosupresi
atau keganasan
Eritrimosin/Vankomisin +
Kloramfenikol
Penanganan Meningitis jamur: Terapi umum : A,B,CTerapi etiologi: anti jamur: Amfoterisin B untuk terapi infeksi kriptokokal,
antifungal spektrum luas. Flusitosin efektif untuk infeksi jamur pada SSP
yang disebabkan oleh Candida Flukanosol
Vorikonasolterapi komplikasi
PROGNOSIS (1)
Tergantung pada agen penyebab yang bersangkutan
Haemophilus influenza: pada umumnya baik, tingkat mortalitas < 5%
Meningococcal meningitis: Onset bertahap dengan prognosis baik. Onset tiba-tiba prognosis kurang baik. Tingkat mortalitas keseluruhan mendekati 10%.
Ellenberg, 1978; Maytal, 1990; National Institute of Health 1980
PROGNOSIS (2) Pneumococcal meningitis: Onset
mungkin saja sangat mendadak, progresif dan kematian dapat terjadi dalam beberapa jam. Tingkat mortalitas 20%. Prognosis buruk apabila terdapat koma, seizure, dan hitung jenis yang teramat rendah pada cairan serebrospinal.
PROGNOSIS (3)
Aseptic meningitis (viral): prognosis sangat baik.
PROGNOSIS (3) Bacterial meningitis: risiko kematian meningkat apabila..
Penurunan tingkat kesadaran Onset seizure selama 25 jam dari sejak admisionAda tanda-tanda TTIKUsia muda (bayi) atau usia tua (>50tahun)Adanya kondisi komorbiditas termasuk syok dan/atau
perlunya pemasangan mechanical ventilationKeterlambatan dalam penanganan dini
ENSEFALITIS PRIMER Terjadi akibat masuknya virus
secara langsung ke SSP sehingga menimbulkan gejala gangguan korteks serebri atau batang otak.
Kerusakan berikutnya terjadi akibat dari respon imunologis host, namun semua itu didahului oleh invasi patogen ke dalam SSP.
Tubuh terpapar virus melalui inhalasi,
gigitan, saluran cerna, inokulasi, mukosa kelamin, plasenta
Penyebaran secara hematogen
Virus masuk ke intraseluler melalui
reseptor spesifikReplikasi virus
intraselulerPerubahan seluler
merangsang fagositosis dan inflamasi
Sindroma ensefalitis
Tabel 1. Penyebab ensefalitis viral akut (dimodifikasi dari Solomon dan Whitley)Penyebab ensefalitis viral yang sporadis (tidak terbatas geografis) berdasarkan kelompokVirus herpeso Virus herpes simpleks tipe 1 dan 2, virus varisella zoster, virus Epstein-
Barr, sitomegalovirus, virus herpes manusia tipe 6 dan 7Enteroviruso Virus coxscakie, echovirus, enterovirus 70 dan 71, parechovirus,
poliovirusParamyxoviruso Measles, mumpsLainnya (jarang)o Virus influenza, adenovirus, parvovirus, virus koreomeningitis limfositik,
virus rubellaPenyebab ensefalitis yang terbatas secara georafis – kebanyakan arthropode-borne*Amerikao West Nile, La Cross, St. Louis, Rocio, ensefalitis Powassan, ensefalitis
ekuin Venezuela, eastern dan Western, virus Colorado tick fever, dengue, rabies
Eropa/ Timur Tengaho Ensefalitis tick-borne, West Nile, Tosana, rabies, (virus dengue, virus
louping ill)Afrikao West Nile (virus demam Rift Valley, demam hemoragik Crimean-Congo,
dengue, chikungunya), rabiesAsiao Japanese ensefalitis, West Nile, dengue, ensefalitis Murray Valley, rabies
(virus chikungunya, virus Nipah)Australiao Ensefalitis Murray Valley, Japanese encephalitis (kunjin, dengue)Penyebab yang jarang atau terduga arboviral ditunjukkan dalam kurung.*Seluruh virus merupakan arthropode-borne, kecuali rabies dan Nipah.
GEJALA KLINIS ENSEFALITIS
– Flu-like prodome yang diikuti oleh:– Demam tinggi, malaise.– Nyeri kepala hebat.– Mual-muntah, anoreksia, abdominal
discomfort.– Perubahan tingkat kesadaran, disorientasi,
perubahan tingkah laku, perubahan kognisi, halusinasi, agitasi, gejala psikosis.
– Kejang dan defisit neurologis fokal lain.
DEFISIT NEUROLOGIS FOKAL PADA ENSEFALITIS PRIMER
Disfasia atau afasia Hemiparesis
Tanda piramidal Gangguan otonom: hilang kontrol suhu, SIADH,
DI Tanda ensefalitis brainstem
– Parese saraf otak perifer– Mioklonus
– Disfungsi otonom– Sindroma locked-in
PENDEKATAN UMUM MENEGAKKAN DIAGNOSIS ETIOLOGI ENSEFALITIS VIRUS Gejala prodromal, gejala umum [kulit, mukosa, KGB]
dan neurologis. Epidemiologi- umur, musim, geografis, traveling, kontak
dg binatang/serangga, status imun, pekerjaan. Profil CSS Analisis darah Pemeriksaan Radiologis
PCR/ amplifikasi asam nukleat cairan serebrospinalis Test antibodi (IgG dan IgM cairan serebrospinalis)
Tes serologis, EEG
top related