modul 4
Post on 06-Dec-2014
53 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MODUL 4
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN TRAUMA
PADA GANGGUAN SISTEM UROGENITAL
SKENARIO 4 : KELUAR DARAH DARI KEMALUAN AHMAD
Tadi malam hingga pagi hujan deras sekali mengguyur desa KuraiTaji. Padahal pagi
itu Ahmad (23 tahun) harus kesawah untuk mencari rumput buat kambingnya. Jalan menuju
ke sawah yang banyak rumput pada pematangnya, Ahmad harus menyeberang kali dengan
meniti sebatang bambu. Karena hari habis hujan, bambunya licin, Ahmad tergelincir waktu
meniti dan selangkangannya tepat mengenai batang bambu tsb. Ahmad kesakitan, lalu segera
pulang dan tidak jadi mencari rumput. Dirumah waktu mau mengganti pakaian, terlihat ada
noda darah pada celana dalam dan pada ujung penisnya terlihat tetesan darah. Dia coba untuk
kencing ternyata tidak bisa keluar, lalu dia berangkat ke Puskesmas untuk berobat.
Dari anamnesis, dokter menyimpulkan bahwa Ahmad mengalami saddle injury.
Waktu diperiksa oleh dokter ternyata pada selangkangannya terlihat hematoma. Pada palpasi,
terabavesicaurinaria penuh. Dokter mengatakan telah terjadi retensio urine dan memutuskan
untuk melakukan suprapubic puncture. Kemudian dokter merujuk Ahmad ke RSU Dr. M.
Djamil Padang. Tn Ahmad di rujuk bersama seorang anak perempuan umur 11 tahun dengan
kasus trauma yang disebabkab Child Abuse.
Bagaimanaandamenjelaskanapa yang terjadipada Ahmad?
I TERMINOLOGI
1. Straddle injury : trauma tumpul yang mengenai pada bagian rongga pelvis
(selangkangan), sehingga mencederai organ geniltalia karena terhimpit oleh bobot
sendiri.
2. Retensio urine: ketidakmampuan yang mengeluarkan urin yang telah melampui batas
yang disebabkan oleh sumbatan mekanik atau gangguan pada vesika urinaria atau
gangguan uretra.
3. Supra pubic puncture: memasukan jarum suntik kira 2 inc (garis tengah umbilikal dan di
atas sismfifis pubis), indikasi apabila kegagalan pemasangan kateter.
4. Child abuse: menggunakan anak- anak untuk tindakan sexual atau kekerasan lainnya
karena belum dewasa dan pemahaman sehingga tidak bisa diberi informd concent.
5. Hematoma: penumpukan darah dibawah kulit karena trauma karena pecahnya pembuluh
darah di kapiler pada daerah tersebut.
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Mengapa ada noda darah pada celana dalam dan ujung penisnya terlihat tetesan darah?
2. Mengapa kencingnya tidak bisa keluar?
3. Mengapa pak ahmad tidak menyadari keluar darah?
4. Bagaimana intrepretasi pemeriksaan fisik dokter? Dan bagaimana mekanisme?
5. Bagaimana mekanisme hematoma?
6. Apa saja indikasi, kontra indikasi, komplikasi pada supra pubic pungture?
7. Hal- hal apa saja yang mengakibatkan retensio urine?
8. Mengapa pak ahmad perlu dirujuk?
9. Bagaimana tatalaksana setelah dirujuk ?
10. Bagaimana prognosis dari kasus pak ahmad?
11. Bagaimana kasus child abuse pada anak dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dan
tatalaksana child abuse?
12. Bagaimana komplikasi pada kasus pak ahmad?
13. Bagamana prognosis dari kasus child abuse?
III. BRAINSTROMING
1. Mengapa ada noda darah pada celana dalam dan ujung penisnya terlihat tetesan
darah?
Perdarahan disebabkan pada orifisium uretra eksterna karena terjadi karena:
a. Traumatik: straddle injury , tumor
b. Non traumatik: iatrogenik
Trauma pada bagian abdomen bawah biasanya menyebabkan injury vesica urinaria
Trauma pelvis biasanya mengakibatkan uretra posterior mengenai uretra pars prostatika,
pars spongiosa.
Trauma perineum biasanya mengakibatkan uretra anterior dan bulbossa.
Trauma pada uretra: ada tetesan darah di orificium uretra eksterna.
Trauma pada vesica urinaria: ada nyeri pada saat berkemih.
Trauma yang mengenai saluran kemih ada 2 macam: trauma tumpul dan trauma
posterior.
2. Mengapa kencingnya tidak bisa keluar?
Karena terjadinya ruptur uretra yang bersifat total akibat straddle injury sehingga urine
tidak bisa keluar.
3. Mengapa pak ahmad tidak menyadari keluar darah?
Karena bagian yang terkena adalah uretra maka tidak ada penyampaian pesan oleh
persarafan ke pusat kemih. Kalau bagian yang terkena adalah vesica urinaria maka ada
penyampaian pesan ke pusat kemih oleh persarafan sensasi nyeri saat berkemih.
4. Bagaimana intrepretasi pemeriksaan fisik dokter? Dan bagaimana mekanisme?
Straddle injury : dapat mengakibatkan ruptur uretra
Hematoma: adanya robekan fasia buck sehingga adanya ekstravasasi darah ke jaringan ke
sekitar.
Teraba vesica urinaria penuh: adanya retensi urin karena ketidakmampuan untuk
berkemih yang disebabkan oleh ruptur uretra.
5. Bagaimana mekanisme hematoma?
Hematoma: adanya robekan fasia buck sehingga adanya ekstravasasi darah ke jaringan ke
sekitar.
6. Apa saja indikasi, kontra indikasi, komplikasi pada supra pubic pungture?
Indikasi: untuk pengambilan urine murni yang tidak terkontaminasi oleh bakteri, bila
pemasangan kateter, ruptur uretra, bila terjadi infeksi pada muara meatus eksterna.
Kontraindikasi: pada tumor buli-buli, hematuria yang belum jelas penyebabnya,
kontracted blader.
Komplikasi: perforasi ke peritoneum dan perforasi usus.
BAHAN DAN ALAT
1. Sabun cuci tangan biasa.
2. Sarung tangan (Hand schoen) steril
3. .Betadine
4. Doek steril.
5. Spuit 10 cc atau spinal needle 16 F.
PROSEDUR
1. Operator mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu pada air kran mengalir .
2. Operator memakai hand schoen secara aseptik.
3. Lakukan desinfeksi secukupnya dengan memakai bahan anti septik yang tidak
menimbulkan iritasi pada kulit antara simpisis dengan umbilikus.
4. Lalu daerah yang akan dipunksi ditutupi dengan doek steril.
5. Dilakukan punksi dg spuit atau spinal needle( garis tengah antara simpisis pubis
dan umbilikus,biasanya 2 inci diatas simpisis pubis) tegak lurus dengan daerah
punksi terus didorong masuk kebuli-buli ditandai dengan keluarnya urine dari
lobang jarum.
6. Kemudian dilakukan aspirasi melalui jarum
7. Hal- hal apa saja yang mengakibatkan retensio urine?
Faktor vesica urinaria
1. Tumor-vesica urinaria
2. Neurogenic blader
3. Leher vesica urinaria yang mengalami stenosis
Faktor uretra:
1. BPH (benign Prostat Hyperplasia)
2. Batu uretra
3. Ruptur uretra
4. Striktur uretra
8. Mengapa pak ahmad perlu dirujuk?
Untuk daignosis dan penatalaksanaa yang lebih lanjut, dan untuk tipe dan letak ruptur
yang terjadi. Persiapan yang dialkukan sebelum rujukan mengeluarkan urine melalui
puksi pubis.
9. Bagaimana tatalaksana setelah dirujuk ?
Tata lakasana untuk ruptur Dilakukan anastomosis ujung ke ujung melalaui sayatan
perineal, stelah itu dilakukan pemasangan kateter silikonn selam 3 minggu. Dan bisa
dilakukan uretroplasti.
Hematoma yang kecil bisa dikompres saja, tapi kalau besar dilakukan insisi.
10. Bagaimana prognosis dari kasus pak ahmad?
Prognosis nya baik, dapat penanganan yang tepat.
Komplikasi: striktur. Disfungsi ereksi, inkontenesia urin.
Disfungsi ereksi terjadi karena kurangya aliran darah ke testis karena terjadinya jaringan
nekrosis.
Inkontenesia urin: karena jaringan fibrotik yang terbentuk dari uretra eksterna.
11 Bagaimana kasus child abuse pada anak dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dan
tatalaksana child abuse?
Jenis –jenis child abuse ada:phsical, sexual, verbal, emosional yang akan mempengaruhi
perkembangan anak. Dilakukan pemeriksaan selaput dara, alat genitalia, dan analisis
sperma, anus, dan oral. Tatalaksana pertumbuhan dan perkembangang anak harus
diperhatikan, dan lihat tanda-tanda post traumatic. Dan harus ditatalaksana secara baik.
12. Bagaimana komplikasi pada kasus pak ahmad?
Komplikasi: striktur. Disfungsi ereksi, inkontenesia urin.
Disfungsi ereksi terjadi karena kurangya aliran darah ke testis karena terjadinya jaringan
nekrosis.
Inkontenesia urin: karena jaringan fibrotik yang terbentuk dari uretra eksterna.
13. Bagamana prognosis dari kasus child abuse?
Prognosis baik bila dapat terapi mental yang bagus.
Tergantung:
1. Umur
2. Lama terjadi kekerasan
3. Kondisi emosional
4. ‘psikososial
V LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa mapu menjelaskan epidimiologi, etiologi, manifestasi klinik, diangnosis,
tatalaksana, prognosis dan komlikasi
1. Trauma urogenitalia laki-laki
2. ‘trauma urogenitalia perempuan
3. Aspek mediko legal child abuse.
VII BERBAGI INFORMASI
TRAUMA UROGENITALIA LAKI-LAKI
1. GINJAL
top related