model-model pengembangan rekayasa perangkat lunak (bag 3)
Post on 08-Jul-2015
1.678 Views
Preview:
TRANSCRIPT
3
2
1
START
MATERI
3.8 Proses Pencegahan Kerusakan
3.9 Proses Kematangan Framework dan
Standar Kualitas
3.9.1 Proses SEI Model Kematangan
Kemampuan
3.9.2 Penilaian SPR (Software
Productivity Research)
3.9.3 Penilaian Malcolm Baldrige
3.9.4 ISO 9000
Proses pencegahan kerusakan (Defect Preventéon Process (DPP))
bukan merupakan suatu proses pengembangan perangkat lunak
melainkan suatu proses yang secara terus-menerus meningkatkan
proses pengembangan.
Proses ini didasarkan pada tiga langkah-langkah sederhana, yaitu:
Analisis kerusakan atau kesalahan untuk melacak penyebab
utama
Peningkatan tindakan pencegahan untuk menghilangkan
penyebab utama kerusakan
Penerapan tindakan pencegahan.
Analisis ini pada umumnya memadukan dua
jam pengungkapan pendapat sesi yang
diselenggarakan oleh tim teknis pada akhir dan
masing-masing langkah proses pengembangan.
Tim aksi bertanggung jawab untuk menyaring,
mengutamakan dan menerapkan tindakan yang
diusulkan dari analisis pertemuan-pertemuan.
Pertemuan
Analisis Kausal
Tim Aksi
Pertemuan Awal
Tim
Untuk mencegah usul yang hilang dari waktu ke
waktu, untuk menopang implementasi tindakan
dan untuk meningkatkan komunikasi antar
kelompok suatu alat basis data aksi diperlukan
untuk menjejaki status aksi.
Penjejakan aksi
dan
pengumpulan
data
Tim teknis melakukan pertemuan-pertemuan
awal pada masing-masing langkah
pengembangan.
Proses formal yang pertama kali digunakan di IBM Communications
Programming Laboratory yang terdiri dari empat elemen-elemen utama
sebagai berikut:
Gambar proses pencegahan kerusakan
Dengan memberikan kerangka suatu model proses tertentu, tim
pengembangan pada umumnya menggambarkan pokok-
pokoknya seperti prosedur implementasi, peralatan dan metode,
metrik dan pengukuran dan sebagainya.
Sedangkan model proses tertentu menjadi Iebih baik untuk jenis
proyek tertentu di bawah lingkungan tertentu.
Kesuksesan suatu proyek memang tergantung pada kematangan
implementasi dengan mengabaikan proses model.
Sebagai tambahan terhadap proses model, pertanyaan mengenai
pentingnya hasil dari proyek perangkat lunak perlu diperhatikan
karena berhubungan dengan keseluruhan sistem manajemen
kualitas dan perusahaan.
Software Engineering Institute di
Univetsitas Carnegie Mellon
mengembangkan proses model
kematangan kemampuan (Process
Capobitity Maturity Model [CMM]),
yaitu suatu kerangka kerja untuk
pengembangan perangkat lunak.
CMM meliputi lima tingkatan proses
kematangan (Humphrey, 1989),
yaitu:
Karakieristik: Kacau balaunyabiaya, jadwal, dan pencapaiankualitas tidakdapat diprediksi
Karakteristik: Intuisibiaya dan kualitas
variabel sangat tinggi, kontrol jadwalnya
layak, dan metode danprosedurnya informal dan khusus (ad hoc)
Elemen-elemen kunci atau Key Process Area (KPA) yang digunakan untuk mencapaikematanqan tinqkat 2 adalahsebagai berikut: 1. Manajemen kebutuhan2. Perencanaan dan kesalahan
proyek perangkat lunak3. Manajemen subkontrol
perangkat lunak4. Jaminan kualitas perangkat
lunak5. Manajemen konfigurasi
perangkat lunak
Karakieristik: Kualitas biaya dan jadwal dapatdipercaya. Ada peningkatan, tetapipencapaian kualitas tidak dapat diramalkan. Elemen-elemen kunci untuk mencapai tingkatkematangan ini adalah sebagai berikut: a. Peningkatan proses organisasib. Definisi proses oganisasic. Program pelatihand. Manajenen perangkat lunak yang terintegrasie. Rekayasa produk perangkat lunakf. Koordinasi antar kelompokg. Review peer
Karakteristik: Basis kuantitatif untukpenanaman modal lanjutan dalam prosesotomatisasi dan peningkatan. Elemen-elemenkunci untuk mencapai tingkat kematangantertinggi adalah sebagai berikut: a. pencegahan kerusakan, b. inovasi teknologi, danc. manajemen perubahan proses.
Cont’d
• Capability Moturity Model Integration (CMMI) telah
dikembangkan dengan pengintegrasian praktik dan
empat CMM, yaitu untuk rekayasa perangkat lunak,
rekayasa sistem, dan Integrated Product and Process
Development (IPPD).
• CMMI dterbitkan pada akhir tahun (Software
Engineering Institute, 2001a,b)
• CMMI mempunyai dua penyajian, yaitu penyajian
yang dijadwalkan dan penyajian yang berlanjut
Penyajian yang dijadwalkan dari
CMMI menyediakanlima tingkat
kematangan, yaitu :
Kematangantingkat 2 : Pengaturan
Kematangantingkat 3 :
pendefinisian
Kematangantingkat 1 :
inisial
Tingkat 4 : pengaturan
secarakuantitatif
Tingkat 5 :
Pengoptimalan
Kematangantingkat 1 :
inisial
Proses kacau
dan khusus
Kematangantingkat 2 : Pengaturan
Tingkat iniberpusat padamanajemen
proyek dasar, Proses areanya(Areo Process [PA]) adalah:
1. ManajemenKebutuhan
2. Perencanaan
proyek
3. Pengawasandan
pengendalianproyek
4. Manajemenpenyetujuan
pemasok 5. Analisisdan
pengukuran
6. Jaminankualitas
produk danproses
7. Manajemenkonfigurasi
Kematangantingkat 3 :
pendefinisian
Tingkat 4 : pengaturan
secarakuantitatif
Tingkat ini berpusat pada peningkatan proses
berlanjut. Area prosesnya adalah:
1. Penyebaran dan inovasi organisasi
2. Resolusi dan analisis kausal
3. Penyajian berlanjut dan CMMI yang digunakan
untuk menguraikan tingkat kemampuan dari area
proses perseorangan.
Tingkat kemampuan tersebut adalah
• Kemampuan tingkat 0: tidak lengkap
• Kemampuan tingkat 1: pelaksanaan
• Kemampuan tengkat 2: pengaturan
• Kemampuan tingkal 3: pendefinisian
• Kemampuan tingkat 4: pengaturan secara
kuantitatif
• Kemampuan tingkat 5: pengoptimalan
Tingkat 5 :
Pengoptimalan
Cont’d Metodologi penilaian SEI bersandar pada daftar pertanyaan (85 item
pada versi 1 dan 124 item pada versi 1.1) dengan jawaban ya atau tanpajawaban.
Untuk masing-masing pertanyaan, tingkat kematangan SEI, yang berupapertanyaan, dihubungkan dengan diberi tanda. Pertanyaan khususditunjuk sebagai kunci untuk masing-masing tingkat kematangan. Agar suatu tingkat tertentu menjadi berkualitas, 90% dan pertanyaan kuncidan 80% dari semua pertanyaan untuk tingkat tersebut harus dijawabdengan ya.
Beberapa pertanyaan pencegahan kerusakan menunjuk topik-topikberikut : Mekanisme untuk analisis penyebab kesalahan Analisis penyebab kesalahan untuk menentukan perubahan proses
yang diperlukan untuk pencegahan kesalahan Mekanisme untuk memulai tindakan pencegahan kesalahan
3.9.2 Penilaian SPR (Software
Productivity Research)
Software Productivity Research, Inc mengembangkanmetode penilaian SPR (SPR Assessment Method) padawaktu yang bersamaan (Jones, 1986) denganpengembangan model kematangan proses SEI.
Pertanyaan SEI berpusat pada proses perangkat lunak danstruktur organisasi perangkat lunak, sedangkan pertanyaanSPR meliputi dua isu, yaitu isu strategi perusahaan dan isuproyek taktis yang mempengaruhi kualitas, produktivitas,dan kepuasan pengguna.
Cont’d
Pertanyaan SPR adalah pertanyaan pilihan ganda yang terkait (linked-
multiple-choice) dengan skala Fife-Point Likert tanggapan sedangkan
metode SEI menggunakan skala biner (Yes/No).
Keseluruhan hasil penilaian proses oleh metode SPR juga dinyatakan
dengan catatan berikut :
•Sempurna (Execelent) 3,0%
•Baik (Good) 18,0%
•Rata-rata (Avarage) 54,0%
•Di bawah rata-rata (Below Avarage) 22,0%
•Kurang (Poor) 3,0%
Berkaitan dengan kualitas perangkat lunak metrik, pertanyaan SPR akan mengajukan topik-topik berikut :1. Pengukuran poduktivitas dan kualitas, 2. Pemindahan kerusakan pra-uji yang dialami oleh
para pemrogram, 3. Pengujian pemindahan kerusakan yang dialarni oleh
para pemrogram. 4. Kuatitas proyek dan target keandalan, 5. Pemindahan kerusakan pra-uji pada tingkat poyek. 6. Proyek pengujian pemindahan kerusakan dan7. Pascarilis pemindahan kerusakan.
Penemuan penilaian SPR dibagi menjadi lima topik(Jones,2000), yaitu : Penemuan tentang penaksiran produk perangkatlunak atau proyek Penemuan tentang penggunaan teknologiperangkat lunak Penemuan tentang penggunaan proses-prosesperangkat lunak Penemuan tentang ergonomi dan lingkungankerja untuk staf Penemuan tentang pelatihan dan personel untukmanajemen dan staf
oMalcolm Baldrige National Quality Aword(MBNQA) adalah penghargaan kualitas yang paling bergengsi di Amerika Serikat.
oPenghargaan ini diberikan setiap tahunnyakepada perusahaan untuk mengenali danmengetahui perusahaan yang berpestasi sertaperusahaan yang memiliki manajemen yang berkualitas .
3.9.3 Penilaian Malcolm Baldrige
1. Kepemimpinan
2. Analisis dan informasi,
3. Perencanaan kualitas strategi
4. Pemanfaatan sumberdaya manusia
5. Jaminan kualitas produk dan jasa
6. Hasil-hasil kualitas
7. Kepuasan pelanggan
Kriteria pengujian
ini dibagi menjadi
tujuh kategori yang
berisikan 28 item
pengujian, yaitu:
Cont’d
Sistem untuk membuat penilaian item pengujian didasarkan padatiga dimensi evaluasi, yaitu :
Cont’d
3. Hasil
2. Penyebaran1. Pendekatan
Pendekatan penilaian Malcolm Baldrige (item pengujian dan penilaiannya) mempunyai lima buah tujuan, yaitu:– Mengankat standar kualitas dan harapan AS– Memudahkan komonikasi dan pembagian
(sharing) dalam dan antar organisasi dansemua jenis berdasarkan pada suatupemahaman umum pada kunci kebutuhankualitas
– Bertindak sebagai suatu alat perencanaan, pelatihan, penilaian, dan penggunaan lainnya
– Menyediakan basis untuk membuatpenghargaan
– Menyediakan umpan balik kepada peminta
Dalam item pengujian diberi skorpersentase (0% - 100%), seorang calonpenghargaan Baldrige harus mempunyai nilaidi atas 70%. Kondisi ini biasanyaditerjemahkan menjadi berikut :
1. Untuk item pengujian pendekatan Perbaikan daripendekatan berlanjut pada tempatnya dan sebagian besardihubungkan ke pendekatan yang lainnya
2. Untuk item pengujian penyebaran penyebaran telahmencapai semua area bisnis utama perusahaan sepertihalnya kebanyakan area pendukung
3. Untuk item pengujian hasil perusahaan memperolehhasil paling banyak. Hasilnya disebabkan oleh pendekatan
Untuk menjadi pemenang MBNQA, ada empat elemendasar yang harus jelas dari pengukuran, yaitu :
1.Pengaruh 2.Sistem3.Ukuran
Kemajuan4.Tujuan
Merupakan sekumpulan standar dan petunjukuntuk sistem manajemen kualitas, ISO 9000menyajikan bagian yang lain dari standarkualitas. ISO 9000 dibuat oleh InternationalOrganization for Standardization.
Untuk memiliki ISO, pemeriksaan resmi pada 20 elemen bagian
harus bernilai positif . Petunjuk untuk aplikasi 20 elemen
dijelaskan pada ISO 9000-3. 20 elemen tersebut adalah sebagai
berikut :
Tanggung jawab manajemen
Sistem kualitas
Review kontrak
Pemeriksaan perencanaan
Pemeriksaan dokumen
Pembelian
Pembeli-penyalur produk
Identifikasi dan penulusuran produk
Pemeriksaan proses
Pemeriksaan dan pengujian
Peralatan pemeriksaan, pengukuran , danpengujian
Status pemeriksaan dan pengujian
Pengawasan produk gagal
Tindakan perbaikan
Penangan, penyimpanan, pengemasan, danpengiriman
Pencatatan kualitas
Pemeriksaan kualitas internal
Pelatihan
Pelayanan
Teknik-teknik statistik
Dengan pengontrolan dokumen, ISO 9000 mempunyai persyaratan
yang kuat , seperti berikut :
Cukup memadai untukmencapai tujuan
Penyebarannya harus diawasi
Indikasi total halaman
Dibuang bila tidak dipakailagi
Pemilik harus diidentifikasi
Versi Identifikasi
Nomor halaman
Disetujui sebelumdipublikasikan
Sebagai gambaran, persyaratan metrik perangkat lunak
adalah hal yang disebutkan pada teknik statistik.
Persyaratnnya sebagai berikut :
Metrik Produk
Pengukuran harus digunakan untuk tujuan berikut :
• Untuk pengumpulan data dan metrik laporan
•Untuk mengidentifikasikan tingkat pencapaian pada tiap
metrik
•Untuk mengambil tindakan jika tingkat metrik mengalami
penurunan
•Untuk membuat peningkatan tujuan, minimal beberapa
metrik menampilkan bagian yang gagal dari sudut pandang
pelanggan.
• Matrik Proses
Matrik proses berkaitan dengan hal-hal berikut :
– Matrik proses ditanyakan saat objektivitas
kualitas proses ditemukan
– Matrik proses memberi keterangan mengenai
seberapa bagus proses pengembangan
dilakukan dengan pemeriksaan
– Matrik proses memberi keterangan mengenai
seberapa efektif proses pengembangan pada
penurunan kemungkinan akan terjadinya
kegagalan
Cont’d
Ket:
-Malcom Baldrige (1000) Garis putus-putus
- ISO 9000 Garis-garis padat
Cont’d
ISO 9001:2000 mencakup perubahan besar padastandarisasi sejak dipublikasikan. Beberapa perubahanutama mencakup hal-hal berikut (Cianfrani, 2001):1. Penggunaan pendekatan proses dan struktur baru
untuk standar yang dibuat berdasarkan model prosesyang menimbang semua pekerjaan pada waktu masukan(input) dan keluaran (output),
2. Perubahan tekanan dan prosedur penyediaan dokumenuntuk menjelaskan sistem sampai pengembangan danpengaturan efektivitas proses,
3. Tekanan yang lebih besar pada peran manajemen atas,4. meningkatkan tekanan pada pelanggan, termasuk
keperluan pemahaman, persyaratan pertemuan, danpengukuran kepuasan pelanggan,
5. Tekanan pada pengaturan objektivitas terukur danpengukuran produk dan kinerja proses
6. Pengenalan persyaratan untuk analisis danpenggunaan data untuk membuat kesempatanpeningkatan
7. Formalisasi konsep peningkatan berkala pada sistemmanajemen kualitas
8. Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti untuksemua sektor produk, tidak hanya perangkat keras,
9. Kelengkapan ketentuan aplikasi untuk mengadopsi ISO9001:2000 pada semua ukuran dan jenis organisasipada semua sektor dan pasar.
_End_
Thanx
ADA PERTANYAAN ???
top related