mineral

Post on 15-Sep-2015

13 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mineral

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMineral adalah bahan organik yang dibutuhkan tubuh untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau elemen bebas. Mineral diperoleh dari makanan (tubuh tidak dapat memproduksi).Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan dalam tubuh di bagi dalam 2 elemen, makroelemen dan mikroelemen.Makro : sodium,potasium,klorida,magnesium,fosfor dan kalsiumMikro : besi,tembaga,zinc,yod dan fluorideMineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu frase yang terdapat dalam alam. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk:LempengTiangLimasKubus

Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur mineral. Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri.

1.2 TujuanTujuan Umum- Untuk mengetahui pengertian vitamin dan mineralTujuan Khusus.- untuk mengetahui fugsi mineral- untuk mengetahui fugsi mineral sebagai kofaktor- untuk mengetahui beberapa macam mineral1.3 Rumusan Masalah- Menjelaskan fugsi mineral?- Menjelaskan fugsi mineral sebagai kofaktor?- Menjelaskan beberapa macam mineral?

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian mineralMineral adalah unsur pelengkap yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah sodium, potasium, kalsium, besi, seng, iodium, dan klorida yang berperan dalam pembentukan neurotransmitter. Mineral lain yaitu zat besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan myelin (selaput lemak pelindung saraf). Zat besi juga berguna untuk kecepatan penghantaran saraf, pemrosesan informasi dan kecerdasan.

2.2 Fungsi mineral- Sebagai katalist berbagai reaksi biokimiawi dalam tubuh- Transmisi sinyal / pesan pada sel saraf- Produksi hormone- Pencernaan dan penggunaan makanan- Bagian dari organ vital seperti tulang,darah,gigi dll

2.3 Mineral sebagai kofaktorBanyak enzim yang mengandung ion metal = metaloenzim. Ion berfungsi mirip dengan koenzim. Fungsi metal tersebut dalam enzim tersebut sangat bervariasi. Bisa sebagai katalis : Zn. Kadang untuk meningkatkan efisiensi enzim = ATP-Mg.

2.4 macam-macam mineralMagnesium (Mg), merupakan kation bivalent = cenderung berfungsi sebagai chelator. Lebih banyak ditemukan di intraseluler sel dari pada di serum darah. Mineral penting,selain ca dan fosfor. Di intraseluler sel sering ditemukan berikatan dengan ATP = berperan sebagai kofaktor. ATp yang berikatan dengan Mg = merupakan substrat yang lebih efektif bagi enzim-enzim yang membutuhkan ATP. Berfungsi pula menghambat kalsium di sinapsis sel saraf = mencegah ekskresi neurotransmitter terutama adrenalin,non adrenalin.Manfaat Utama:- pembentukan tulang & gigi- fungsi saraf & otot- pengaktivan enzim

Kalsium (Ca), merupakan mineral yang sulit diperoleh dari makanan kita sehari-hari.Berfungsi :- Kontraksi otot- Secondary messenger- Pembentukan tulang dan otot- Koagulasi darah- Pemecahan glikogen dan activator siklus kreb

Untuk melakukan kontraksi otot membutuhkan ATP ( dalam myofibril), tapi yang menstimulasi terjadinya kontraksi = Ca

Defisiensi kalsium akan menyebabkan:- Pembentukan tulang dan gigi tidak sempurna- Bila terjadi luka, pembentukandarah lambat- Sering timbul pada kekejangan- Pada orang lanjut usia kadang ditemukan osteoporosisManfaat Utama:- pembentukan tulang & gigi- pembekuan darah- fungsi saraf & otot- irama jantung normalPotasium (K)Merupakakn mineral esensial dan banyak dikenal sebagai elektrolit. Fungsi tubuh normal = tergantung konsentrasi K di dalam dan di luar sel.Berfungsi sebagai : - Menjaga potensial membran sel- Kofaktor enzim- Menjaga potensial membrane- Sebagai kofaktor enzimcontoh : pyrupat kinase ( metabolism karbohidrat )Besi (Fe)fungsi utama : bergabung dengan protein dan tembaga. Penting untuk pembentukan myoglobin. Penting untuk penderita thyroidsm.

Defisiensi besi:Kekurangan zat besi menimbulkan penyakit anemia gizi besi (AGB). Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hb dalam darah kurang dari kadar normal. Gejala anemia : muka pucat dan denyut jantung cepat.Penyebab terjadinya AGB: makanan yang dikonsumsi kurang mengandung zat besi, adanya gangguan penyerapan gizi misalnya system pencernaan dan perdarahan akibat luka.Kelebihan zat besiKelebiahan Fe akan ditimbun dalam jaringan tubuh dan menyebabkan keracunan yang di sebut hemosiderosis atau hemokromatis. AKG yang di anjurkan untuk orang dewasa, Laki-laki :13 mg/hari, Perempuan: 14-26 mg/hari, Bumil: +20 mg/hari.Kecukupan besi untuk wanita lebih besar dari pada pria karena wanita mengalami kehilangan darah setiap bulan melalui menstruasi.Manfaat Utama zat besi:- pembentukan enzim, yg berfungsi mengubah berbagai reaksi kimia dlm tubuh- pembentukan komponen utama dari sel darah merah & sel-sel ototZincElement esensial dalam makanan baik(tumbuhan, hewan, dan manusia). Dibutuhkan untuk pembentukan substansi genetik dalam sel dan untuk reproduksi biologis. Diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA. Kekurangan Zn: tidak spesifik enzim karena banyaknya enzim yang membutuhkan Zn.

Manfaat zincdibutuhkan oleh semua reaksi di otak; membantu produksi zat-zat kimia penting dan protein di dalam otak; berperan membentuk energi dari glukosa dan protein. Akibat defisiensi: kelesuan, cepat marah, kebiasaan makan yang buruk, anoreksia, keletihan, obesitas, bingung.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanJadi mineral adalah salah satu bahan organik yang dibutuhkan tubuh untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau elemen bebas. Mineral diperoleh dari makanan (tubuh tidak dapat memproduksi).Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah sodium, potasium, kalsium, besi, seng, iodium, dan klorida yang berperan dalam pembentukan neurotransmitter.Masing-masing MINERAL dibutuhkan tubuh dalam jumlah tertentu.3.2 SaranSemoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca dan membutuhkan materi tentang MINERAL. Apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam pembuatan makalah ini saya mohon kritik dan saran dari pembaca

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMineralmerupakan kebutuhan tubuh manusia yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, seperti untuk pengaturan kerja enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Mineral digolongkan atas mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan tubuh kurang dari 100 mg sehari. Yang termasuk mineral makro antara lain: natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur.Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh, namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi. Kandungan mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut.Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2004 telah menetapkan Angka Kecukupan Rata- Rata Sehari untuk mineral mikro besi (Fe), seng (Zn), iodium (I), selenium (Se), mangan (Mn), dan fluor (F). Di Amerika Serikat, selain itu, ditetapkan juga angka antarbatas sementara yang dianggap aman dan cukup untuk dikonsumsi bagi mineral mikro tembaga (Cu), krom (Cr), dan molibden (Mo). Sedangkan kebutuhan manusia akan mineral mikro arsen (As), nikel (Ni), silikon (Si), dan Boron (Bo) masih dalam penelitian.1.2. Tujuana.Untuk mengetahui jenis- jenis, sumber, fungsi, dan jumlah kebutuhan mineral mikro.b. Untuk mengetahui proses absorpsi dan ekskresi mineral mikro.c. Untuk mengetahui akibat kekurangan dan kelebihan mineral mikro.d. Untuk mengetahui implementasi mineral mikro dalam kehidupan.BAB IIPEMBAHASAN2.1. Klasifikasi MineralUnsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak, sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbondioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, sera akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan non esensial.Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil.Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi :1. Mineral OrganikAdalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur- sayuran serta buah- buahan, atau vitamin tambahan.2. Mineral AnorganikAdalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh. Contohnya timbal hitam (Pb), iron oxide (Besi teroksidasi), mercuri, arsenik, magnesium, aluminium, atau bahan- bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lainnya.Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi dua, yaitu :1. Mineral Makro Kalsium Fosfor Magnesium Natrium Klorida Kalium2. Mineral Mikro Besi Seng Mangan Tembaga Iodium Selenium Fluor Kromium

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Illahi Rabbi karena rahmat-Nya lah akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan topik mineral ini dengan lancar.Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia.Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan pengetahuan dan semangatnya dalam menyelesaikan makalah ini.Namun sebagaimana layaknya seorang pemula, kami menyadari betul bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran akan senantiasa diterima dengan terbuka demi tersempurnanya makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca. Bandung, Januari 2014

DAFTAR ISI

HalamanKata Pengantari

Daftar Isi..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....1

1.2 Rumusan Masalah1

1.3 Tujuan .1.4 Manfaat 1

2

1.5 Ruang Lingkup ....1.6 Metode Penulisan.....2

2

1.7 Sistematika Penulisan. .2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Mineral.3

2.2 Elektrolit...4

2.3 Klasifikasi Mineral...6

2.3.1 Mineral Nonesensial...6

2.3.2 Mineral Esensial.7

A. Mineral Makro..7

1. Kalsium ...7

2. Natrium 11

3. Kalium .12

4. Magnesium ..13

5. Fosfor ..16

6. Klorida 18

7. Belerang ..18

B. Mineral Runutan19

1. Besi .19

2. Seng 22

3. Yodium 23

4. Selenium ..25

5. Tembaga ..28

6. Mangan 29

7. Flour.31

8. Kobalt .31

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan.33

3.2 Saran33

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, baik dalam bentuk ion atau elemen bebas. Mineral juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu karena jika bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak dimana sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida, hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen. Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga terdapat mineral esensial dan non esensial.Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Namun bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini kami susun melalui pertanyaan sebagai berikut:1. Apa pengertian dari mineral ?2. Apa pengertian dari elektrolit?3. Bagaimana klasifikasi dari mineral?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui pengertian dari mineral2. Untuk mengetahui pengertian dari elektrolit 3. Untuk mengetahui klasifikasi dari mineral

1.4 Metode Penulisan

Dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan metode studi literatur dengan bentuk deskriptif analisis.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari makalah ini adalah mengenai jenis-jenis mineral makro dan mikro serta metabolismenya didalam tubuh.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang saya gunakan adalah sebagai berikut:BAB I PENDAHULUAN yang mencakup Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penelitianBABA II PEMBAHASAN yang mencakup pengertian mineral, pengertian elektrolit dan klasifikasi mineralBAB III PENUTUP yang mencakup simpulan dan saran

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Mineral

Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah

top related