media pengajaran matematika
Post on 22-Jun-2015
3.323 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Genap
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih, M.Pd.
Dini Isari
14121520513
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon
Telp : (0231) 481264 Faxs : (0231) 489926
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menyampaikan pembelajaran dibutuhkan adanya media
pembelajaran demi menunjang proses belajar. Media pembelajaran ini
digunakan untuk membantu pendidik dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Selain itu, memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam
mengerti dan memahami materi yang disampaikan.
Untuk itu, media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting
dalam kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi dalam pemilihan dan
penggunaannya perlu diperhatikan beberapa aspek yang mendukung. Oleh
karena itu, dibutuhkan pemahaman tentang media pembelajaran yang akan
digunakan dalam membantu proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaskud dengan Media ?
2. Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran
yang sesuai ?
3. Apa sajakah macam-macam media pembelajaran ?
4. Apakah manfaat dari penggunaan media pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
Melalui pemaparan mengenai Media Pembelajaran ini diharapkan
baik pendidik maupun peserta didik dapat menggunakan media pembelajaran
sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaan media pembelajaran. Dengan
begitu proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan pembelajaran
pun dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik.
D. Sistematika Penulisan
COVER
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A. Pengertian Media
B. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pengajaran
C. Manfaat dan Fungsi Media Pengajaran
D. Laboratorium
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A. Pengertian Media
Kata Media berasal dari bahasa latin Medius yang
secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.
Dalam bahasa Arab, Media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan1.
Association of education and communication
technology (1997) memberi batasan tentang media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
Eleming mengemukakan pendapatnya mengenai media
sebagai berikut.
Kata media sering dikaitkan dengan kata Mediator, merupakan suatu penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah Mediator ini menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu sebagai mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Mediator juga berarti setiap sistem pengajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih dapat disebut Media. Ringkasnya, Media adalah alat yang yang digunakan untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan pengajaran (1987: 234).
1 Ashar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), h. 45.
Haryanto mengemukakan bahwa, “Istilah Medium
sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber
dan penerima. Apabila media itu membawa pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud pengajaran maka media itu disebut Media
Pengajaran” (1996: 49).
Media pendidikan sering kali dikenal dengan istilah Alat
Bantu atau Media Komunikasi. Hamalik mengungkapkan
bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan
hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang
disebut media komunikasi (Oemar Hamalik, 2001: 89).
Menurut Webster (1983: 105), istilah Media sering
dikaitkan dengan kata Teknologi yang berasal dari kata latin
Tekne (Art) dan Logos (Ilmu) yang diperoleh lewat
pengalaman, studi dan observasi. Sedangkan Teknologi tidak
lebih dari ilmu yang membahas tentang keterampilan yang
diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi2.
Dalam kegiatan belajar mengajar, kata Media
Pengajaran sering diganti dengan istilah seperti Alat Pandang
Dengar, Bahan Pengajaran (Instructional Material), 2 Ibid., h. 48.
Komunikasi Pandang Dengar (Audio Visual Communication),
Pendidikan Alat Peraga Pandang (Educational Technology),
Teknologi Pendidikan (Educational Technology), Alat Peraga
dan Media Penjelas.
Diantara batasan tentang media diatas, terdapat ciri-
ciri umum yang terkandung pada setiap batasan ,
diantaranya:
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dikenal
sebagai Hardware (perangkat keras) yaitu suatu benda
yang dapat dilihat, didengar atau diraba panca indera,
2. Media pendidikan memiliki pengertian non-fisik yang
dikenal sebagai Software (perangkat lunak), yaitu
kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras
yang merupakan isi yang ingin disampiakan kepada
siswa,
3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan
audio,
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada
proses belajar baik didalam maupun diluar kelas,
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi
dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran,
6. Media pendidikan dapat digunakan secara massa, dan
7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan manajemen
yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu
B. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pengajaran
Menurut Bruner (1966: 10-11) terdapat tiga tingkatan
utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive),
pengalaman pictorial/gambar (ironic), dan pengalaman
abstrak (symbolic) 3.
Pengalaman langsung adalah mengerjakan.
Pengalaman pictorial adalah berupa gambar atau image. Dan
pada tingkatan ketiga siswa membaca atau mendengar.
Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam
upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan, keterampilan
atau sikap) yang baru.
1. Prinsip – prinsip pemilihan dan penggunaan media
3 Syaeful Djamarah Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), 75.
Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip
pemilihan media pengajaran4 yaitu :
a. Tujuan pemilihan
Memilih media yang akan digunakan berdasarkan maksud dan
tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk
pembelajaran, informasi yang bersifat umum, atau untuk hiburan.
Tujuan pemilihan berkaitan dengan kemampuan berbagai media.
b. Karakteristik media pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
keampuhan, cara pembuatan ataupun penggunaannya.
c. Alternatif pilihan
Memilih pada hakikatnya merupakan proses membuat keputusan
dari berbagai alternatif pilihan.
Supaya media pengajaran yang dipilih tepat, terdapat beberapa
faktor dan kreteria yang perlu diperhatikan, diantaranya :
a. Objektivitas
Unsur subjektivitas pengajar dalam memilih media pengajaran harus
dihindarkan. Pengajar tidak boleh memilih suatu media pengajaran
atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan
hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran
menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi, maka pengajar
4 Ashar Arsyad, op.cit., h. 50.
mesti menggunakannya. Alangkah baiknya pengajar meminta
pandangan atau saran dari teman sejawat ataupun melibatkan siswa.
b. Program pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya,
maupun kedalamannya.
c. Sasaran program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan
menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran.
d. Situasi dan kondisi
Yang meliputi :
1) Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan
dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya
2) Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran
mengenai jumlahnya, motivasnya.
e. Kualitas teknik
Dari segi teknik, media pengajaran perlu diperhatiakan, apakan
sudah memenuhi syarat, seperti gambar-gambar atau alat-alat bantu,
dan suara.
f. Keefektifan dan efisiensi penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan
efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut.
Keefektifan dalam penggunaan media meluputi apakah dengan
menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap
oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan
tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan media
tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai
tujuan tersebut sedikit mungkin.
2. Kriteria pemilihan media pengajaran
Nana Sudjana dan Ahmad Rifai (1991: 5) mengemukakan bahwa
dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya
memperhatikan kriteria sebagai berikut :
a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran
Media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang
telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional berisikan unsur-unsur
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, lebih mungkin digunakannya
media pengajaran.
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran.
Bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi
sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami oleh
siswa
c. Kemudahan memperoleh media
Media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah
dibuat oleh pengajar pada waktu mengajar.
d. Kemudahan guru dalam menggunakan, apa pun jenis media yang
diperlukan syarat utama adalah pengajar dapat menggunakannya
dalam proses pembelajaran
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut
dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung
f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan
dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga
makna terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa.
Dengan kriteria pemilihan media tersebut, pengajar dapat lebih
mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu
mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam
proses pengajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas
pengajar, akan tetapi mesti sebaliknya, yaitu mempermudah pengajar
dalam menjelaskan bahan pengajaran. Media bukanlah keharusan tetapi
sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas
belajar mengajar.
3. Ciri Media Pengajaran
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan ada tiga ciri
media , yaitu
a. Ciri Fiksiatif (fixative property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu
peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali
dengan media seperti fotografi. Dengan ciri ini, media
memungkinkan suatu rekaman yang terjadi pada
suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa
mengenal waktu.
b. Ciri Manipulatif (Manipulatif property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan
karena media memiliki cirri manipulative. Seperti aksi
gerakan dapat direkam dengan kamera atu foto.
Melalui media, sebuah gambar dapat dimanipulasi,
baik itu diedit atau yang lainnya.
c. Ciri Distributif (Distributive property)
Ciri distribusi dari media memungkinkan suatu objek
atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan
secar bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada
sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman
yang relative sama mengenai kejadian itu.
4. Macam – macam media
a. Dilihat dari jenisnya :
1) Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan
kemampuan suara. Seperti radio dan piringan hitam.
Kekurangan media ini adalah tidak cocok untuk orang yang
mempunyai kelainan dalam pendengaran.
2) Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Media ini menampilkan gambar diam seperti film
strip, foto, gambar atau lukisan. Dan ada pula yang
menampilkan gambar yang bergerakseperti film kartun.
3) Media audiovisual yaitu media yang mempunyai unsur suara
dan gambar. Media ini dibagi lagi menjadi :
a) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara
dan gambar diam seperti film bingkai suara.
b) Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan
unsur suara dan gambar yang bergerak seperti video.
b. Dilihat dari daya liputnya
1) Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempatdan ruang serta
dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu
yang sama. Contoh : radio dan televisi.
2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan
tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai yang
harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
3) Media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, seperti
modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
c. Dilihat dari bahan pembuatannya
1) Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah,
cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
2) Media kompleks
Merupakan media yang bahan dan alat pembuatannya sulit
diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunaannya memerlukan ketrampilan yang memadai.
C. Manfaat dan Fungsi Media Pengajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, terdapat dua
unsur yang amat penting , yaitu metode mengajar dan media
yang digunakan. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
metode belajar mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis
media pengajaran yang sesuai, meskipun ada beberapa
aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media,
antara lain tujuan pengajaran, tugas dan respon yang
diharapkan. Namun dapat dikatakan bahwa media
pengajaran adalah sebagi alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan guru.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar
serta membawa pengaruh psikologi terhadap siswa (1986:
185). Disamping itu, media pengajaran juga membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan
menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan
memadatkan informasi5.
Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi
media pengajaran6, yakni
1. Fungsi atensi
Fungsi ini merupaka inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan. Melalui
media gambar memberikan kemudahan untuk
memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
2. Fungsi afektif
5 Syaeful Djamarah Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h.154.
6Rini riwanti, Pengertian, Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran, http://kitatakita.blogspot.com/2012/12/pengertian-manfaat-dan-fungsi-media.html, diunduh pada tanggal 4 Juni 2013 pukul 14.51 WIB.
Fungsi ini dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajarteks yang bergambar. Gambar ini
diharapkan dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3. Fungsi kognitif
Fungsi ini terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambing gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris
Media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalamteks dan
mengingatnya kembali.
Berikut ini beberapa dampak positif dari penggunaan
media, diataranya:
1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku,
2. Pengajaran bisa lebih menarik,
3. Pembelajaran bosa lebih interaktif,
4. Lamanya waktu pembelajaran dapat dipersingkat,
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan,
6. Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja,
7. Sikap positif siswa dapat ditingkatkan, serta
8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.
Hubungan antara guru dan siswa merupakan elemen
penting dalam system pendidikan. Guru hadir untuk
menyajikan materi pembelajaran denganbantuan media agar
manfaat berikut dapat tercapai, yaitu:
1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam
kelas,
2. Membuahkan perubahan yang signifikan tingkah laku
siswa,
3. Meningkatnya motifasi belajar,
4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar
siswa,
5. Membuat hasil belajar lebih bermakna,
6. Mendorong pemanfaatanyang bermakna,
7. Memberikan umpan balik,
8. Melengkapi pengelaman yang kaya, serta
9. Memperluas pengalaman da wawasan siswa.
Dari beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
manfaat penggunaan media diantaranya :
1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dpat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
menimbulkan motivasi belajar, dan interaksi yang lebih
langsung
3. Dapat mengatasi keterbatasan ruang, indera dan waktu ;
a. Objek yang terlalu besar dapat diganti dengan gambar
b. Objek yang ter,lalu kecil dapat disajikan dengan
bantuan mikroskop
c. Kejadian langka yang terjadi dimasa lalu dpat
ditampilkan melalui rekaman video
d. Objek yang amat rumit dapat ditampilkan secara
kongkrit melalui film
e. Kejadian yang membahayakan dapat disimulasikan
dengan media seperti film
f. Peristiwa alam dapat disajikan dengan rekaman
4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwwa dilingkungan mereka melalui
karyawisata
D. Laboratorium
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan7. Laboratorium biasanya dibuat untuk
7 J.J. Hasibuan dan Moerdjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Karya, 1988), h. 78.
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali
(Anonim, 2007).
Berdasarkan definisi tersebut, Laboratorium merupakan suatu tempat
yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang
berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain,
yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti
kebun dan lain-lain.
1. Fungsi dan Peran Laboratorium
Dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium
adalah sebagai berikut :
a. Laboratorium sebagai sumber belajar
Tujuan pembelajaran matematika dengan banyak variasi dapat
digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium.
Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau
melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan
tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan,
ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
b. Laboratorium sebagai metode pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran
yakni metode percobaan dan metode pengamatan
c. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses
pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi
dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi
yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan
percobaan.
Adapun peranan laboratorium antara lain :
a. Laboratorium sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus
sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Laboratorium sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta
kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti.
c. Laboratorium sebagai tempat yang dapat mendorong semangat
peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang
diselidiki atau diamatinya.
d. Laboratorium berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta
didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis
dan cekatan.
e. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk
mengembangkan ilmu pengetahuannya (Emha, 2002).
2. Pengelolaan Laboratorium
Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya
laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan
memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara
lain :
a. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
b. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium
serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem
pembelajaran MIPA.
c. Terbatasnya kemampuan dosen dalam penguasaan mata kuliah.
d. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga MIPA
sehingga menyulitkan bagi pusat kegiatan dosen untuk menjalankan
fungsi pembinaannya kepada mahasiswa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan media pengajaran sangat dibutuhkan untuk menunjang
dalam proses penyampaian informasi kepada komunikan. Pemilihan media
serta penggunaan media pembelajaran yang tepat mampu membantu proses
pengajaran menjadi lebih optimal dan terkesan tidak monoton. Selain itu,
media pengajaran tersebut juga mampu merangsang dan mendorong
kreatifitas terdidik dalam mengeksplorasi pengetahuan dengan alat-alat yang
sudah tersedia.
B. Saran
Sebagai pengajar, diharapkan mampu memberikan metode pengajaran
yang menarik dan menciptakan suasana yang tidak monoton. Melalui
penggunaan media pembelajaran secara optimal, akan lebih memudahkan
proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Ashar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bahri, Syaeful Djamarah. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.
J.J. Hasibuan dan Moerdjiono. 1988. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Karya.
Rini riwanti. 2012. Pengertian, Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran
(online), http://www.kitatakita.blogspot.com/pengertian-manfaat-dan-
fungsi-media.html, diunduh pada tanggal 4 Juni 2013 pukul 14.51 WIB.
top related