maulisa oktiana 0804105010006 proposal ta
Post on 05-Dec-2014
27 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROPOSAL TUGAS AKHIR
PENGARUH KUALITAS KANAL DAN KETERSEDIAAN
BANDWITDH TERHADAP EFISIENSI ENERGI PADA
JARINGAN PEER-TO-PEER BERGERAK
Oleh:
Maulisa Oktiana
NIM: 0804105010006
BIDANG STUDI
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
September 2012
1
Pernyataan Calon Dosen Pembimbing
Saya menyatakan bahwa proposal penelitian ini telah saya baca/ pelajari dan layak
untuk diajukan sebagai proposal Tugas Akhir. Sejauh yang saya ketahui proposal ini
tidak mengandung unsur PLAGIAT.
Darussalam, 27 September 2012
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Nasaruddin S.T,M.Eng Sayed Muchallil, S.T. M.SNIP. 19740402 199903 1 003 NIP. 19800616 200501 1 002
2
ABSTRAK
Jaringan peer-to-peer bergerak merupakan perkembangan teknologi baru dari teknologi jaringan peer-to-peer dimana setiap pengguna jaringan dapat saling terkoneksi serta dapat bertindak sebagai client sekaligus sebagai server. Namun demikian, jaringan peer-to-peer bergerak akan mengkonsumsi energi yang besar dan tidak efisien. Untuk itu, optimalisasi penggunaan energi pada jaringan peer-to-peer bergerak sangat diperlukan. Parameter penting yang mempengaruhi optimalisasi energi pada jaringan peer-to-peer bergerak yaitu faktor kualitas kanal dan ketersediaan bandwidth. Oleh karena itu, kedua parameter tersebut yang akan menjadi fokus utama pada tugas akhir ini. Penelitian tugas akhir ini akan mengkaji serta melihat pengaruh kualitas kanal yang dapat menentukan tingkat konsumsi energi per bit pada jaringan peer-to-peer bergerak kemudian simulasi numerik dibuat dengan menggunakan software simulasi MATLAB untuk melihat pengaruh bandwidth terhadap tingkat konsumsi energi serta menentukan tingkat konsumsi energi jaringan peer-to-peer bergerak dengan dan tanpa pengkodean linier. Hasil yang diharapkan dari penelitian tugas akhir ini yaitu didapatkan suatu hubungan antara bandwidth dengan tingkat konsumsi energi pada jaringan peer-to-peer bergerak, mengetahui jumlah konsumsi energi jaringan peer-to-peer bergerak dengan dan tanpa pengkodean linier, serta mengetahui pengaruh kondisi kanal terhadap optimalisasi energi pada jaringan peer-to-peer bergerak.
Kata Kunci : peer-to-peer bergerak, efisiensi energi, kualitas kanal, bandwidth
jaringan peer-to-peer, pengkodean linier
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membuat tingkat
kebutuhan manusia terhadap informasi semakin meningkat. Permintaan alat-alat
elektronik semakin hari juga makin banyak, baik itu perangkat tetap (fixed) maupun
perangkat bergerak (mobile device). Penggunaan perangkat bergerak akhir-akhir ini
semakin popular, seperti meningkatnya minat masyarakat terhadap berbagai layanan
jaringan sosial bergerak (social mobile networking) seperti facebook dan yahoo
messenger yang menerapkan konsep jaringan peer-to-peer untuk saling terkoneksi.
Jaringan peer-to-peer bergerak merupakan perkembangan teknologi baru dari
jaringan peer-to-peer dimana setiap pengguna jaringan dapat saling terkoneksi serta
dapat bertindak sebagai client sekaligus sebagai server.
Dalam pemanfaatannya ternyata peer-to-peer bergerak menimbulkan
permasalahan dalam konteks konsumsi energi karena pada jaringan ini sumber daya
yang tersedia terbatas, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode optimalisasi tingkat
penggunaan energi. Parameter yang harus diperhatikan dalam optimasi total energi
yang dikonsumsikan pada jaringan peer-to-peer bergerak antara lain pengaruh
kualitas kanal komunikasi dan ketersediaan bandwidth selama proses pentransmisian.
Dalam tugas akhir ini akan dibuat suatu simulasi numerik untuk melihat
pengaruh kualitas kanal yang menentukan tingkat konsumsi energi per bit pada
jaringan peer-to-peer bergerak, melihat pengaruh bandwidth terhadap tingkat
konsumsi energi serta menentukan tingkat konsumsi energi jaringan peer-to-peer
bergerak dengan dan tanpa menggunakan pengkodean linier.
Penelitian ini penting dilakukan mengingat sumber daya energi yang tersedia
terbatas, apabila tidak digunakan secara efisien maka lama kelamaan sumber daya
tersebut akan habis dan bisa menyebabkan krisis energi pada suatu saat nantinya,
4
untuk itu diperlukan suatu kajian dan analisis terhadap efisiensi energi agar tidak
terjadi krisis energi dimasa yang akan datang.
5
BAB II
PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan permasalahan dalam tugas akhir ini adalah:
a. Identifikasi pengaruh kondisi kanal pada jaringan peer-to-peer dengan
membandingkan hubungan antara konsumsi energi, distorsi, serta level kompresi
sehingga dapat ditentukan apakah penggunaan energi tersebut efisien atau tidak.
b. Identifikasi pengaruh penggunaan bandwidth pada jaringan peer-to-peer
bergerak sehingga dapat ditentukan tingkat konsumsi energi antar peer tersebut.
c. Identifikasi pengaruh penggunaan pengkodean linier terhadap efisiensi energi
jaringan peer-to-peer bergerak yaitu bagaimana tingkat konsumsi energinya jika
menggunakan coding dan tanpa menggunakan coding.
6
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. JARINGAN PEER-TO-PEER BERGERAK
Peer-to-peer atau teknologi “ujung” ke “ujung” mengacu pada suatu
hubungan yang sederajat antara pengguna satu dengan pengguna yang lain. Jaringan
peer-to-peer adalah suatu interkoneksi jaringan yang menghasilkan interaksi
langsung antar komputer-komputer pengguna dalam suatu lingkungan dimana setiap
komputer dibolehkan menerima (data consumer) dan mendistribusikan data (data
provider). Dengan kata lain, pada jaringan peer-to-peer setiap peer (pengguna yang
satu dengan pengguna yang lain) berstatus sebagai client sekaligus juga sebagai
server.
Teknologi ini pertama kali diimplementasikan untuk layanan file sharing dan
distribusi komputasi, seperti Napster dan KaZaA. Teknologi peer-to-peer terus
berkembang selaras dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Jaringan peer-to-peer bergerak merupakan terobosan baru dari teknologi
komunikasi peer to peer yang merupakan gabungan antara dua topologi jaringan
komunikasi yaitu komunikasi peer-to-peer dan jaringan Ad hoc. Kedua teknologi ini
memiliki persamaan yaitu tidak ada central unit yang mengontrol sistem serta
topologi sistem yang dinamis dan dapat berubah secara kontinyu. Arsitektur jaringan
peer-to-peer bergerak dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah.
7
Gambar 3.1. Arsitektur Jaringan Peer-to-Peer Bergerak (Takeshi kato et al.,2003)
Arsitektur jaringan peer-to-peer bergerak terdiri dari beberapa komponen
dasar dimana setiap komponen mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam
membentuk satu komunitas jaringan peer-to-peer , komponen dasar tersebut antara
lain (Norihiro Ishikawa., 2009 ) :
1. Peer-to-peer node merupakan unit yang independen pada jaringan peer-
to-peer, berupa sebuah PDA (Personal Digital Assistant), personal com-
puter, server atau workstation, dan berbagai perangkat digital lainnya.
2. Mobile proxy adalah sebuah fungsi dalam sebuah node yang memu-
ngkinkan perangkat bergerak dapat terkoneksi ke arsitektur peer-to-peer.
3. Pure peer-to-peer, pada arsitektur pure peer-to-peer ini hanya terdapat
peer-to-peer node, dimana setiap unit bersifat independen sehingga
memungkinkan setiap node peer-to-peer dapat terkoneksi dan terpisah
dari jaringan dengan mudah.
4. Hybrid peer-to-peer, arsitektur ini memperbaiki kekurangan pada arsitek-
tur pure peer-to-peer seperti routing yang tidak efisien, masalah pemisa-
8
han jaringan, serta kurangnya sistem keamanan. Permasalahan tersebut
dapat diatasi dengan menggunakan sebuah control node. Control node
berfungsi memberikan informasi routing ke node tujuan, menemukan
node pertama dalam jaringan, memperbaiki pemisahan jaringan peer-to-
peer, serta memperbaiki topologi jaringan dan keamanan.
5. Gateway node merupakan link koneksi antara jaringan pure peer-to-peer
dengan jaringan hybrid peer-to-peer.
6. Control node merupakan unit yang berfungsi mengelola komunitas peer-
to-peer dalam jaringan. Gateway node mengumpulkan informasi topologi
pada jaringan pure peer-to-peer dan kemudian diteruskan ke control
node.
Tujuan utama terbentuknya jaringan peer-to-peer bergerak adalah untuk
social mobile networking dan cooperative networking. Awalnya jaringan ini dibuat
untuk layanan suara, seperti walkie talkie, akan tetapi layanan ini membutuhkan
koneksi dengan jaringan yang terhubung ke jaringan tetap (fixed network). Seiring
dengan perkembangannya jaringan peer-to-peer bergerak telah digunakan pada
sistem komunikasi 2G dan 3G. Pada mobile 2G layanan yang tersedia yaitu layanan
suara dan pesan text, sedangkan pada jaringan mobile 3G komunikasi data telah
didukung dengan data rate yang dapat mendukung akses internet broadband.
Beberapa aplikasi dari jaringan peer-to-peer bergerak yang sering digunakan
yaitu layanan Moblogging. Ketika user mengambil sebuah foto dengan kamera maka
foto tersebut dapat langsung dikirim ke web service dengan menggunakan
Multimedia Messaging Service (MMS).
Jaringan peer-to-peer bergerak menawarkan berbagai keuntungan, akan
tetapi pengembangan aplikasi jaringan peer-to-peer bergerak berjalan
cukup lambat, hal ini dikarenakan pengguna peer-to-peer sering menggunakan dan
mendistribusikan data tanpa izin sehingga pengembangan aplikasi jaringan peer-to-
peer bergerak belum mendapatkan hak cipta.
9
3.2. PARAMETER EFISIENSI ENERGI
Parameter efisiensi energi merupakan hal penting yang digunakan untuk
mengetahui efisiensi energi suatu sistem transmisi. Ada beberapa parameter yang
digunakan untuk mengukur efisiensi energi, diantaranya yaitu energi setiap bit,
throughput, dan data rate.
3.2.1. Energi Setiap Bit
Energi setiap bit merupakan jumlah energi yang dibutuhkan untuk
mengirimkan satu bit informasi secara handal. Energi setiap bit dapat digunakan
untuk mengukur dan membandingkan efisiensi energi pada sistem dan skema yang
transmisi yang berbeda.
Energi setiap bit dapat dihitung menggunakan rumus (M.Cenk Gursoy., 2010)
:
Eb= PR
Joule /bit (1)
Dengan Eb adalah energi setiap bit dan dinyatakan dalam satuan joule/bit, R
merupakan kecepatan bit dinyatakan dalam satuan bit/s dan P sebagai power level
dinyatakan dalam satuan watts atau joule/s.
3.2.2. Throughput
Throughput merupakan jumlah total data yang berhasil diterima oleh
pasangan peer dari perangkat bergerak.
Throughput dirumuskan sebagai berikut (Julian K. Buhagiar., 2010) :
Th = M*N (2)
Keterangan :
10
Th : throughput
M : jumlah bit yang dikirim
N : jumlah peer yang berhasil menerima pesan dari node perangkat bergerak
3.2.3 Data Rate
Data rate atau kecepatan data adalah jumlah total bit yang ditransmisikan
terkait dengan waktu yang diperlukan untuk melakukan pengiriman. Data rate
berhubungan dengan kecepatan transfer sinyal digital yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi jumlah bandwidth efektif pada media, sehingga dapat menyuplai
dan mendukung keberadaan sinyal digital (S, Edi, Mulyanta., 2008).
3.3. EFISIENSI DAN OPTIMASI ENERGI PADA JARINGAN PEER-TO-
PEER BERGERAK
Pada sistem komunikasi yang menggunakaan wireless, khususnya pada
aplikasi bergerak, pertimbangan penting yang harus diperhatikan yaitu efisiensi
energi karena sumber daya yang tersedia terbatas. Efisiensi energi didefinisikan
sebagai throughput yang dihasilkan oleh setiap unit dari konsumsi energi transmisi
pada node perangkat bergerak.
Pada jaringan peer-to-peer bergerak total energi yang dikonsumsi pada link
layer dan physical layer terdiri dari energi disipasi sumber kompresor (Es) dan
energi yang digunakan untuk mengirimkan bit kompresi pada kanal (Et).
Total energi yang dikonsumsi (Elza Erkip et al.,2001) :
Etot = Es+Et Joule (3)
Untuk meminimalkan Etot maka Dtot≤ D0 .
Dimana :
11
Dtot : total distorsi yang timbul pada sumber kompresi dan kesalahan
kanal,
D0 : total distorsi yang diizinkan.
Total distorsi yang diperbolehkan ditentukan oleh sumber atau aplikasi yang
digunakan, seperti panggilan telepon, file transfer dan video conference. Sedangkan
total Dtot dapat dihitung dengan penurunan beberapa rumus berikut.
Kita asumsikan kode bit sumber ditransmisikan dengan kanal AWGN,
noise spectral density N0 Joule menggunakan modulasi DPSK (Differential Phase
Shift keying), sehingga probabilitas bit error (pe) dirumuskan sebagai (Elza Erkip et
al.,2001) :
pe = 12
e−Et
R N0 (4)
Et merupakan total energi yang dikirim per sumber sampel. Jika sumber
dikompres menggunakan transformasi coding dengan dimensi N, maka probabilitas
bit error rate dirumuskan bila simbol yang diterima benar hanya ketika seluruh bit
NR mendeskripsikan vektor dengan benar pada receiver (Elza Erkip et al.,2001) :
ps = 1-(1-pe)NR (5)
Untuk optimasi kita perlu memperhitungkan fungsi kecepatan operasional
distorsi dari transformasi coder menggunakan dimensi (N) yaitu (Elza Erkip et
al.,2001) :
D (R) = € ϭ 2(1− ρ2)N −1
N 2-2R (6)
Keterangan :
R : jumlah bits/sampel
D(R) : distorsi per sumber sample
€ : quantizer
Ϭ : koefisien transformasi
Sehingga total distorsi end-to-end (Dtot) adalah (Elza Erkip et al.,2001) :
12
Dtot = (1-ps) D(R)+ps Ϭ2 (7)
Jadi total energi per sumber sampel selama pemrosesan dan pentransmisian
sinyal (Elza Erkip et al.,2001) :
Etot = csN + (-RN0 ln (2pe)) (8)
Dimana cs adalah konstanta proportional yang dipilih relatif terhadap energi
transmisi. Nilai ini merupakan perangkat dan pelaksana spesifik yang nilainya
ditentukan secara eksperimental.
Menurut algoritma kompresi, semakin tinggi tingkat kompresi maka semakin
besar pula energi yang dibutuhkan untuk proses kompresi. Gambar berikut
memperlihatkan proses minimalisasi total energi untuk distorsi fixed end to end.
Grafik a merupakan grafik sumber distorsi fixed Ds. Gambar b memperlihatkan
hubungan antara energi processing (Es) dengan bit rate (R). Fungsi Es akan
menurun apabila bit rate dikompres. Jadi apabila jumlah bit meningkat, maka energi
yang ditransmisikan per bit akan menurun. Gambar c menunjukkan apabila bit error
rate kanal diinginkan tetap konstan maka dibutuhkan energi transmisi yang lebih
tinggi untuk kecepatan sumber (R) yang lebih besar . Gambar d merupakan
gabungan dari ketiga grafik diatas, dimana total energi (Etot) merupakan fungsi dari
minimum bit rate dan optimasi titik point R*, sehingga minimal Etot (Joule/sumber
sample) dapat dihitung (Elza Erkip et al.,2001).
13
Gambar 3.2. Meminimalkan total energi untuk fixed end-to-end distorsi (Elza Erkip et
al.,2001)
3.4. PENGKODEAN KANAL
Dalam sistem komunikasi, sinyal informasi dikirim dari pemancar ke
penerima melalui media yang disebut dengan kanal. Kanal dapat didefiniskan
sebagai jalur atau lintasan sinyal yang menghubungkan pemancar dengan penerima.
Sebuah Kanal dikatakan ideal apabila kanal tersebut mengirimkan sinyal dengan
sempurna tanpa adanya distorsi dari pemancar ke penerima. Akan tetapi pada
kenyataannya sinyal yang diterima pada penerima adalah sinyal asli ditambah
dengan sinyal yang telah terdistorsi yang menyebabkan terjadinya perubahan
14
karakteristik sinyal yang dikirim. Untuk meningkatkan kinerja kanal transmisi
digunakan suatu teknik pengkodean kanal, agar proses pentransmisian terhindar dari
gangguan yang terjadi pada kanal transmisi serta untuk memperoleh nilai QoS
(Quality of Services) sesuai dengan yg diinginkan. Teknik pengkodean kanal
dikatakan baik apabila tingkat Bit Error Rate (BER) yang dihasilkan adalah rendah.
Teori pengkodean kanal merupakan suatu metode untuk efisiensi dan
keakuratan pengiriman informasi dari sumber ke tujuan.
Pengkodean kanal untuk konsumsi energi per sumber sampel ( Ec) (Elza
Erkip et al.,2001 ) adalah:
Ec = cc2 kt
km / R= cc
2 Rtm
(6)
Dengan :
Ec : konsumsi energi per sumber sampel
cc : nilai konstanta
k : code maps
m : m bits
R : compression rate
t : jumlah error yang dapat diperbaiki
15
BAB IV
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk :
a. Mendapatkan suatu hubungan antara konsumsi energi, distorsi, dan level kom-
presi yang dapat menentukan optimalisasi penggunaan energi pada jaringan
peer-to-peer bergerak.
b. Mendapatkan hubungan antara penggunaan bandwidth dengan jumlah energi
yang dikonsumsi jaringan peer-to-peer bergerak.
c. Melihat pengaruh penggunaan pengkodean linier terhadap efisiensi energi pada
jaringan peer-to-peer bergerak.
16
Analisa Pengaruh Kualitas Kanal dan Ketersediaan
Bandwitdh
Laporan TA
Mulai
Studi Literatur
Identifikasi Parameter Efisiensi Energi
Simulasi Numerik Pengaruh Kualitas kanal dan Ketersediaan Bandwitdh
Pengujian Parameter
Selesai
BAB V
METODOLOGI PENELITIAN
Proses penelitian serta penulisan tugas akhir dapat dilihat pada diagram alir di
bawah ini:
Tidak
Ya
Gambar 5.1 Diagram alir tahapan penelitian
17
5.1. STUDI LITERATUR
a. Melakukan pengumpulan sumber referensi terkait dengan efisiensi en-
ergi pada jaringan peer-to-peer bergerak dari buku, jurnal, seminar dan
penelitian.
b. Pendalaman gagasan dan mempelajari konsep teknis dari sumber liter-
atur yang tersedia.
5.2. IDENTIFIKASI PARAMETER EFISIENSI ENERGI
Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi energi pada
jaringan peer-to-peer bergerak yaitu kualitas kanal, penggunaan bandwidth serta
penggunaan pengkodean linier pada jaringan peer-to-peer bergerak.
5.3. SIMULASI NUMERIK PENGARUH KUALITAS KANAL DAN
KETERSEDIAAN BANDWITDH
Pada tahap ini akan dirancang suatu simulasi numerik dengan menggunakan
software simulasi Matlab untuk melihat hubungan kualitas kanal dengan penggunaan
energi, serta software simulasi jaringan digunakan untuk visualisasi pemodelan
jaringan peert to peer bergerak yang terkait dengan penggunaan bandwidth serta
penggunaan pengkodean linier terhadap jumlah konsumsi energi.
5.4. PENGUJIAN PARAMETER
Paremeter yang telah diidentifikasi sebelumnya akan diuji dengan
membandingkan dengan hasil simulasi numerik.
5.5. ANALISA PENGARUH KUALITAS KANAL DAN KETERSEDI-
AAN
BANDWITDH
Pada tahap ini hasil yang didapatkan dari simulasi dan pengujian parameter
akan dianalisa sehingga dapat diketahui pengaruh kualitas kanal dan ketersediaan
bandwidth terhadap efisiensi energi pada peer-to-peer bergerak.
18
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir
No. Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6
1 Studi literature
2 Pengumpulan Data dan Identifikasi
Parameter Efisiensi Energi
3 Analisa Permasalahan dan Instalasi
Software
4 Simulasi Numerik Pengaruh Kualitas
Kanal dan Ketersediaan Bandwitdh
Terhadap Efisiensi Energi Jaringan
peer-to-peer bergerak
5 Pengujian Parameter dan
Kesimpulan
6 Penulisan Laporan
19
DAFTAR PUSTAKA
Erkip, Elza., Yao, Wang.,Goodman, David., Wu, Yuantao., Lu, Xiaoan. (2001).
‘Energy efficient Coding and Transmission’, Newyork, University Brooklyn.
Gursoy, Cenk, M. (2010). ‘Energy Efficiency in Wireless Communication’.
Hoffman, D.G., Leonard, D.A., Lindner,C.C., Phelps, K.T., Rodger, C.A., Wall, J.R.
(1991). Coding Theory, United State Of America.
H.P.Fitzek, Frank., Charaf Hassan. (2009). ‘Mobile Peer-to-Peer Networks : An
Introduction to the Tutorial Guide’.
Ilmiawan, Shahih. (2011). ‘Perbandingan Kinerja pada Kanal AWGN dengan
Modulasi QPSK dan BPSK’. Surabaya., Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kato, Takeshi., Ishikawa, Norihiro., Sumino Hiromitsu. (2003). ’A platform and
Applications For Mobile Peer-to-Peer Communications’, Kanagawa Japan.
K. Buhagiar, Julian., J.Dobono, Carl.(2010). ‘Increasing Energy Efficiency in Mobile
Peer Networks by Exploiting Traffic Sampling Techniques ’.
Kurhinen, Jani. 2007. ‘Information Delivery in Mobile Peer-to-Peer Network’,
University Jyvaskyla.
Mustonen, Minttu.(2005). ‘Mobile Peer-to-Peer Applications-Possibilities and
Challenges Brought by Mobility’, Helsinki University of Technology.
Ns-3 project. (2011). Ns-3 Tutorial Release ns-3.10.
20
S, Mulyanta, Edi, S.Si., MT. (2008). ‘ Pengenalan protokol Jaringan Wireless
Komputer’.
Firmansyah, A.(2007).’ Dasar-dasar Pemrograman Matlab’. Available from :<
http:www. IlmuKomputer.Com >.[Accessed : 10 Juni 2012].
Wolfe, Clinton.(1999).’ Getting Started with Mathematica’. Available from :<
http://www.indiana.edu/~statmath/math/mma/gettingstarted/printable.pdf>.[Accessed
: 10 Juni 2012].
21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Maulisa Oktiana
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl. Lahir : Lambirah, 25 Oktober 1990
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Reuhat Tuha Sukamakmur Aceh Besar
Fak/Jur : Teknik / Teknik Elektro
NIM : 0804105010006
No.HP : 085260036414
Email : maulisaoktiana@yahoo.co.id
PENDIDIKAN FORMAL
1996 – 2002 : MIN Jeureula II Sibreh
2002– 2005 : MTSN Model Banda Aceh
2005 – 2008 : MAN Model Banda Aceh
2008 – Sekarang : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Semester aktif : 9 (sembilan)
22
23
top related